Anda di halaman 1dari 16

Irsyadul Abshor

111910101093
3.1 Jenis Penelitian dan Rancangan Penelitian



Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
eksperimental analisa untuk mengetahui variasi cetakan pasir yang
tepat pada pengecoran selubung roll gilingan tebu untuk mengurangi
cacat blow-hole di PT Barata Indonesia.




3.2 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di Laboratorium Work Shop 4 Bagian Pabrik
Industri Agro PT. Barata Indonesia Gresik. Penelitian dilakukan pada bulan
Januari - Februari 2014.

3.3 Populasi dan Sampel
Populasi penelitian adalah hasil coran roll gilingan tebu berbentuk
shell yang diproduksi PT. Barata Indonesia. Untuk kriteria sampel
penelitian ini adalah cetakan pasir roll gilingan tebu berpola one piece
pattern dengan bentuk shell (selubung) dengan kriteria sebagai berikut:
1. Berat cor 7.691 kg
2. Ukuran cor diameter 900x360x2000
3. Komposisi cetakan terdiri dari pasir silika, gula tetes, semen putih dan
semen portand



3.4 Identifikasi Variabel Penelitian

Variabel bebas dari penelitian ini adalah variasi
komposisi cetakan pasir yang terdiri dari pasir silika,
gula tetes, semen putih dan semen abu portland

Variabel terkontrol dari penelitian ini adalah durasi
pengecoran 1.5 jam dengan suhu 900oC.

Variabel terikat dari penelitian ini adalah cacat blow-
hole pada hasil coran.

3.5 Alat dan Bahan Penelitian

Alat :
1. Mesin hand mouding manual
2. Mesin pengayak pasir dan timbangan digital
3. Tensometer
4. Rammer dan mesin compressive test

Bahan :
Pasir silika SiO2
Tetes gula
Semnen putih
Semen abu portland
3.6 Prosedur Penelitian

Untuk dapat mengetahui hasil dari penelitian ini, maka
prosedur penelitian yang akan dilakukan meliputi:
1. Studi Literatur
Dari studi literatur, nantinya akan dirumuskan variabel-
variabel yang akan diteliti dan menentukan hubungan antar
variabel tersebut. Juga nantinya akan dirumuskan masalah
yang akan diteliti dan membedakan hal-hal yang sudah
dilakukan peneliti sebelumnya agar tidak terjadi duplikasi
penelitian atau karya masa lalu yang sudah pernah dilakukan
oleh orang lain.

2. Penentuan Variabel
Dari studi literatur, telah didapatkan variabel-variabel
yang akan digunakan. Dalam penelitian ini adalah variasi
komposisi yang digunakan, terdiri dari pasir silika, gula
tetes, semen putih dan semen abu portland. Untuk pasir
silika dibutuhkan 90 kg dan untuk gula tetes
membutuhkan variasi 4 liter, 3 liter dan 5 liter. Untuk
semen putih membutuhkan variasi 1 kg, 2 kg dan 1 kg.
Untuk semen portland membutuhkan variasi 2 kg, 2 kg
dan 1 kg.

3. Persiapan Alat dan Bahan
Setelah variabel ditentukan, maka disiapkan alat dan
bahan untuk proses pembuatan cetakan pasir. Bahan yang
digunakan adalah pasir silika, gula tetes,semen putih dan
semen portland. Kemudian cetakan diaduk dengan mesin
hand moulding manual. Sedangkan alat dari penelitian ini
adalah mesin pengayak pasir untuk menentukan rata-rat
kahalusan butir pasir. Dan tensometer untuk menguji
kekuatan tarik dan mesin compressive test untuk menguji
kekuatan tekanan dan geser.
4. Pembuatan Pola
Bentuk pola cetakan yang
digunakan adalah pola
rolubi, berupa silinder
tabung (one piece pattern).
Inti terbuat dari kayu dan
setelah cetakan mengering
ditambahkan proses coating
atau pelapisan untuk
melapisi cetakan untuk
mengurangi adanya korosi
pada coran.


5. Pengamatan Hasil
Cetakan pasir yang sudah siap selanjutnya akan
dituangkan cairan logam dengan temperatur penuangan
900oC. Beberapa saat setelah cairan logam membeku,
cetakan pasir dibongkar untuk mengeluarkan coran. Coran
dilepaskan dari sistem saluran dan dibersihkan dari
kotoran/pasir cetak. Kemudian coran diamati secara visual
adanya cacat blow-hole .

6. Analisis Data dan Pembahasan
Setelah didapatkan hasil coran dari variasi
komposisi cetakan pasir dapat dilihat dari ketiga variasi
yang hasilnya lebih baik. Dari hasil tersebut dapat
disimpulkan adanya permukaan coran yang tidak rata
(kasar) dan cacat blow-hole yang dapat dilihat secara
visual. Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan, maka
diketahui spesimen dengan variasi mana yang
menghasilkan hasil permukaan coran paing baik agar
dapat dijadikan acuan untuk PT. Barata Indonesia.
3.7 Metode Pengujian
1. Uji Hipotesis
Hipotesis adalah suatu pernyataan yang masih lemah
kebenarannya dan perlu dibuktikan atau dugaan yang
sifatnya masih sementara. Pengujian hipotesis akan
menghasilkan keputusan menerima atau menolak
hipotesis. Penolakan suatu hipotesis bukan berarti
disimpulkan bahwa hipotesis salah, dimana bukti yang
tidak konsisten dengan hipotesis. Penerimaan hipotesis
sebagai akibat tidak cukupnya bukti untuk menolak dan
tidak berimplikasi bahwa hipotesis itu pasti benar.

Kebasahan cetakan pasir yang diakibatkan
penambahan gula tetes mempengaruhi terjadi cacat
blow-hole . Semakin besar kadar gula tetesnya maka
kebasahan cetakan pasir semakin tinggi. Meskipun
penambahan gula tetes dapat meningkatkan
kemampuan penggunaan ulang cetakan pasir namun
perlu diperhatikan tingkat kebasahan cetakan pasir.

3.8 Diagram Alur Penelitian
Contoh
THANKS
FOR
YOUR
ATTENTION

WASSALAM

Anda mungkin juga menyukai