Menurut Bartle dan Sherbet (1994), Analisis matematika secara umum dipahami sebagai tubuh matematika yang dibangun oleh berbagai konsep limit. Pada bab sebelumnya
kita telah mempelajari limit barisan, kekonvergenan barisan bilangan real. Sebagaimana
telah diketahui bahwa barisan merupakan bentuk khusus fungsi, yaitu fungsi bernilai real
dengan domain bilangan asli. Pada bab ini kita memperluas konsep limit kepada bentuk
fungsi bernilai real secara umum. Karena konsep kekontinuan terkait erat dengan konsep
limit maka kedua topik ini dibahas secara simultan pada bab ini.
lim f (x) = L
xc
mendekati
f (x)
dekat pula
f (x)
2. Nilai-nilai
f (x)
maka
kepada
c.
mendekati
L,
semakin dekat
kepada
semakin
L.
L
untuk
dekat dengan
c.
Pernyataan ini banyak diambil sebagai denisi limit khususnya bagi mereka yang
belum belajar analisis. Padahal sesungguhnya pernyataan kedua lebih sesuai untuk denisi limit. Pada pernyataan ini ada dua kriteria atau ukuran dekat. Kriteria dekatnya
terhadap
kepada
c.
Kemudian, setiap
dengan
f (x)
yang dekat
Sebelum masuk ke
denisi formal limit fungsi, diberikan terlebih dahulu pegertian titik limit (cluster point )
suatu himpunan.
c,
selain
Sebuah titik
V (c) := (c , c + )
cR
dikatakan
titik limit
atau
(c , c + ) A \ {c} = , > 0.
Catatan 1.
anggota
Titik limit
A.
Sebaliknya, suatu
A.
Sebelum diberikan contoh diperhatikan teorema yang menjamin adanya barisan di dalam
Teorema 3.1.
dalam
Sebuah bilangan
dengan
an = c
untuk
terdapat barisan
(an )
1
c titik limit. Untuk setiap n N, bentuk persekitaran radius := n ,
1
1
yaitu V 1 (c) = (c , c+ ). Selalu ada an AV 1 dengan an = c. Karena berlaku
n
n
Bukti.
Misalkan
n
|an c| <
1
n maka disimpulkan
lim(an ) = c.
(an ) dalam A, an = c dan lim(an ) = c, dibuktikan c seperti ini adalah titik limit A.
Karena diketahui lim(an ) = c maka untuk sebarang > 0 terdapat bilangan asli K
sehingga |an c| < untuk setiap n K . Ini berarti, khususnya aK A, aK = c
dan aK V yaitu A V \ {c} = . Terbukti c titik limit A.
Contoh 3.1.
Diberikan himpunan
A.
Penyelesaian.
A.
A.
1 A
/
tetapi
titik limit
[0, 1)
A.
Sebaliknya
2 A
kesemuanya anggota
tetapi
dan
A=
satupun anggota
1
n
:nN
R.
0.
di
c,
: A R, c titik limit A.
ditulis
L = lim f (x)
xc
Bilangan
>0
terdapat
>0
(3.1)
sehingga berlaku
(3.2)
biasanya bergantung pada nilai yang diberikan sehingga kadangkadang ditulis sebagai ( ) untuk menunjukkan ketergantungan pada yang diberikan.
Bila limit L ini ada maka fungsi f dikatakan juga konvergen ke L di c. Secara praktis,
dapat dikatakan f (x) mendekati L bilamana x mendekati c. Ukuran dekat f (x)
terhadap L diberikan oleh , dan kedekatan x dengan c diukur oleh . Pada ekspresi
Pada denisi ini, nilai
diberikan
V (L)
L|f(x) -L|<
L
L-
terdapat
V (c)
c+
c c+
c.
0 < |x c| <
|f (x) L| < tidak memperhitungkan
x yang sama dengan c. Artinya pada denisi limit, nilai f (c) tidak perlu ada. Ingat, titik
limit himpunan domain A tidak harus di dalam A. Oleh karena itulah, ilustrasi grak
denisi limit menggunakan dot di titik x = c.
Ilustrasi denisi limit fungsi diberikan pada Gambar 3.2. Pernyataan
pada (3.3) menunjukkan bahwa untuk berlakunya
ini.
f : A R, c A
> 0 terdapat > 0
Fungsi
sehingga
berlaku
Dalam kasus
c A
dan
titik limit
(3.3)
c A.
Teorema 3.2.
Misalkan
AR
dan
f : A R, c A.
Bila
titik limit
maka kedua
(i) f
kontinu di
Jadi
Contoh 3.2.
Misalkan
c R,
R,
katakan
limxc b = b.
berlaku
f (x) = b
x R.
bahwa f
untuk setiap
Kemudian simpulkan
c.
Penyelesaian.
Diberikan
>0
sebarang, ambil
:= 1
maka diperoleh
Catatan 2.
Pengambilan
pq
Contoh 3.3.
c R, limxc x = c.
bahwa
f (x) := x
Penyelesaian.
kontinu di
dimana
1,
bahkan berapapun
Kemudian simpulkan
c.
Untuk setiap
>0
:=
. Diperoleh
limxc x = c. Karena
f kontinu di c.
berlaku
dan
titik
Contoh 3.4.
Bukti.
Misalkan
Misalkan
c R.
f (x) = x2 , x R.
Buktikan
kontinu pada
R.
|x + c|.
|x c|
|x c| < 1,
maka berlaku
|x + c|,
yaitu
|x c| <
Karena sudah diasumsikan
maka haruslah
2|c| + 1
|x c| < 1
. ()
maka agar
|x c| <
maka diambil
= ( ) := min 1,
Jadi jika
f (c)| <
2|c| + 1
0 < |x c| < maka (*) dan (**) berlaku sehingga disimpulkan |f (x)
limxc f (x) = f (c), dan terbukti f kontinu di c.
. Jadi,
c,
yaitu
f (c)
Contoh 3.5.
Diberikan fungsi
f (x) =
x2 1
x1 , x
=0
tidak kontinu di
karena
f (1)
tidak
x2 1
= lim (x + 1) = 2.
x1 x 1
x1
x1
f (x) =
x2 1
x1
sebagai berikut
untukx
=0
untukx = 0.
Teorema 3.3.
Misalkan
f : A R
dan
titik limit
A.
ekuivalen.
n N,
Bukti.
maka
ke
c, xn = c
untuk setiap
(i)(ii). Diberikan
tetapi barisan
f (xn )
dalam
dan
Buktikan
(yn )
konvergen ke
limx0
dengan
xn = c, (xn )
tidak konvergen.
xn , yn = c, (xn )
Contoh 3.6.
(xn )
lim (f (xn )) = L.
tetapi barisan
konvergen ke
tetapi
dengan
1
x tidak ada.
1
1
f (x) = x . Ambil barisan (xn ) dengan xn := n . Jelas barisan ini konvergen ke 0, xn = 0. Sekarang perhatikan barisan (f (xn )) =
1
= (n) = (1, 2, 3, ) tidak konvergen. Berdasarkan kriteria (b) maka ter1/n
Bukti.
Contoh 3.7.
+1
sgn(x) : =
0
1
Buktikan
limx0 sgn(x)
untuk
untuk
untuk
x > 0,
x = 0,
x < 0.
tidak ada.
1
1
(xn ) dan (yn ) dengan xn := n dan yn := n . Jelas kedua
barisan ini konvergen ke 0 dan setiap sukunya tidak ada yang sama dengan 0. Diper1
hatikan barisan (sgn(xn )) = sgn
= (1) = (1, 1, ) konvergen ke 1, tetapi
n
1
(sgn(yn )) = sgn( n ) = (1) = (1, 1, ) konvergen ke 1. Berdasarkan
Bukti.
x
|x| untuk
(1)n
bil xn :=
maka barisan (xn ) konvergen ke 0,
n
(1)n
sgn
= (1)n = (1, +1, 1, ) divergen.
n
Teorema 3.4.
Misalkan
f : A R
dan
(xn )
c A.
x = 0.
xn = 0 .
Dengan mengam-
Tetapi
(sgn(xn )) =
ekuivalen.
(i) f
(ii)
kontinu di
Bukti.
Gunakan fakta
L := f (c).
di dalam
yang konvergen ke
c,
maka barisan
(f (xn ))
f (c).
f
kontinu di
to be continued...........
dan ambil