Anda di halaman 1dari 11

Mempertahankan diri

Mempertahankan diri terhadap kendala / gangguan/kondisi alam (angin, hujan, badai, suhu, dll.)
Contoh : IGLO, TEPPE, rumah Afrika, dsb.
Mempertahankan diri dari gangguan binatang atau kelompok manusia lain.
Contoh : Kl. Rumah Irian, Rumah Minang, Benteng, Grat wall, dsb.
Mendekati sumber daya alam yang mendukung kehidupannya
Contoh : Goa Sumber air, Rimah Dayak, Rumah Afrika, dsb.
Kajian teori

Rumah bola jepang
Ini adalah rumah tahan gempa yang dibuat di jepang dengan ukuran dari rumah anjing
sampai 30 kaki dan tempat tinggal keluarga(540 kaki persegi). The Barier adalah rumah
sepak bola berbentuk dikembangkan oleh kita [G-Kayu]. Sebuah bola sepak dengan yang
Anda bermain di masa kanak-kanak Anda mendapatkan lebih besar seperti bola dan
sebagai tempat tinggal masuk. Desainnya mirip dengan kapal penyelamat yang terapung di
laut

Hal ini memiliki dinding uretan dan seperti sebuah kubah geodesik, bentuk membungkus
volume maksimal untuk jumlah kulit dan aliran udara di sekitar itu tidak bergolak, membawa
pergi lebih sedikit panas. Sebagai 32-sisi nya, permukaan kaku mendistribusikan gaya, itu
dalam struktur yang kuat dengan gempa bumi ini dapat digunakan sebagai sebuah rumah
biasa.. Hal ini sangat kuat ketika diangkat atau terkubur di bawah tanah.

Di sini, dalam sebuah unit berukuran sedang, adalah unik seperti pub, ruang kecil. Anda
dapat menikmati hidangan nabe (casserole berbagai macam) di perapian pusat








Penerapan di Indonesia


Walaupun gempa tidak dapat kita prediksi, namun kita dapat meminimalisir dampak yang ditimbulkannya
dengan cara membangun rumah tahan gempa. Ketika gempa dan tsunami melanda Aceh tahun 2004
lalu, sebagian besar rumah tradisional (berbahan kayu) masih tetap berdiri kokoh. Bahkan di negara
jepang yang sering terjadi ratusan gempa, bahan dasar rumah mereka (Jepang, red) terbuat dari kayu
dan kertas ditambah lagi dengan pintu yang digeser kesamping, serta meja ala jepangnya yang hampir
menyentuh lantai.

Kini dengan teknologi barunya, Jepang menciptakan rumah Barier adalah rumah bola nomaden yang
memiliki banyak keistimewaan. Diantaranya, tahan gempa dan bisa mengapung di air.

Rumah bola ini dibuat berdasarkan Hukum Bernauli yang berbunyi: jika ada angin berhembus di bawah
suatu benda, maka benda tersebut mengalami tekanan gaya ke bawah. Dinding rumah ini terdiri dari 32
sisi. Rahasia dari rumah ini adalah pada sistem pondasinya. Dengan menggunakan struktur pondasi
bebas (beda dengan rumah biasa) dan pemberian gaya yang merata di 32 sisi dinding rumah bola ini
menyebabkan rumah bola ini memiliki kekuatan yang merata pada setiap bagiannya.

Bahan rumah ini terdiri dari tiga lapisan, lapisan tengahnya mampu mengalirkan udara masuk dan keluar.
Bagian sisi paling luar dibuat dari bahan urethane anti air, lapisan tengah adalah agregat (kerikil) dan
lapisan dalamnya terbuat dari bahan kayu. Makanya, sela-sela kerikil inilah yang dimanfaatkan untuk
mengalirkan udara

Jika terjadi banjir, rumah ini akan secara otomatis bisa mengapung di atas air. Hanya saja tidak bisa
dikendalikan oleh penghuni rumah bola tersebut. Mereka akan terbawa terus oleh arus. Walaupun
demikian, rumah Barier ini juga bisa dimodifikasi sesuai dengan keinginan pemilik rumah. Menurut
perusahaan World Window yang berlokasi di Timinaga, Yamagata city, terdapat beberapa ukuran tipe
rumah Barier, yaitu ada ukuran 3S, 3SL, 2S, S, M dan L.

Sementara di Indonesia, Rumah tahan gempa (Smart Modula) ini tergolong konsep revolusioner untuk
konstruksi bangunan serba guna. Desain rumah ini memiliki fleksibilitas tinggi, mudah dalam
membangunnya, dan cukup kokoh. Konsep knock down atau bongkar pasang yang cukup sederhana tapi
praktis ini telah digulirkan sejak lima tahun lalu oleh BB Triatmoko SJ.
Struktur utama rumah tahan gempa ini tidak ditanam atau ditopang dengan fondasi yang memanjang di
bawah dinding rumah, tetapi hanya menggunakan umpak di setiap sudut rumah. Konsepnya mengadopsi
model rumah tradisional adat Jawa yang dibuat dari kayu. Dengan penopang semacam ini, saat terjadi
gempa, relatif bisa fleksibel. Jika menggunakan model fondasi seperti rumah-rumah konvensional, hampir
dipastikan akan mengalami keretakan atau patah saat dilanda gempa hebat, jelas Direktur Akademi
Teknik Mesin, Surakarta, itu.

Rumah tahan gempa, berdasarkan analisa data dari
http://www.ristek.go.id adalah sebagai berikut:

Konsep Dasar
Konsep bangunan tahan gempa pada dasarnya adalah
upaya untuk membuat seluruh elemen rumah menjadi
satu kesatuan yang utuh, yang tidak lepas/runtuh akibat
gempa. Penerapan
konsep tahan gempa antara lain dengan cara membuat
sambungan yag cukup kuat diantara berbagai elemen
tersebut serta pemilihan material dan pelaksanaan yang
tepat.
Konsep rumah contoh yang dikembangkan Kantor Menteri Negara Riset dan Teknologi (KMNRT) tidak
hanya mengacu kepada konsep desain tahan gempa saja, akan tetapi mencakup konsep pemanfaatan
material setempat, budaya masyarakat dalam membangun rumah, serta aspek kemudahan pelaksanaan.

Pondasi
Pondasi menggunakan sistem pondasi batu kali menerus, dimana hubungan antara sloof dengan pondasi
dipergunakan angker setiap 0.5 meter. Hal ini dimaksudkan supaya ada keterikatan antara pondasi
dengan sloof, sehingga pada saat terjadinya gempa ikatan antara ponadsi dengan sloof tidak lepas.

Dinding
Dinding yang dipakai merupakan perpaduan antara kebiasaan masyarakat setempat yang menggunakan
material kayu dan dinding yang terbuat dari batu-bata. Untuk menyatukan dinding dengan kolom
maupun sloof, dipergunakan angker yang dipasang pada jarak 0.3meter. Untuk mengatasi adanya gaya
horisontal akibat gempa, maka pada dinding di pasang pengikat silang sebagai pengaku. Setiap bukaan
yang cukup lebar seperti : pintu, jendela
harus dipasang balok lintel. Dalam desain bangunan ini balok lintel disatukan dengan kayu kusen atas.

Kolom
Kolom menggunakan material kayu dengan ukuran yang ada di pasaran yaitu ukuran 2 x 5/10.
Pemakaian ukuran yang ada dipasaran, dimaksudkan untuk memudahkan masyarakat dalam mencontoh.
Untuk menahan gaya geser akibat gempa, maka pada ujung bawah kolom dipasang plat berbentu U yang
ditanam dalam adukan beton sloof. Untuk menjamin adanya satu kesatuan antara kolom dengan rangka
kuda-kuda, maka salah satu batang diagonal kuda-kuda dipanjangkan sampai ke kolom. Sementara itu
untuk menghindari terlepasnya kusen pintu/jendela, maka batang horisontal kusen pintu/jendela.

Atap
Kuda-kuda menggunakan material kayu dengan atap menggunakan seng. Metoda sambungan yang
dipergunakan sangat sederhana, hal ini untuk memudahkan masyarakat dalam mencontoh. Untuk
memperkuat hubungan antara batang dan menjaga stabilitasnya, maka hubungan antara batang
membentuk segitiga. Hubungan antara kuda-kuda yang satu dengan kuda-kuda lainnya menggunakan
batang pengaku dan batang pengaku di badan bangunan yang biasa disebut dengan batang lintel.
Beberapa aspek yang perlu diperhatikan adalah sambungan antar batang horisontal jangan
terletak pada titik buhul, hal ini untuk menghindari terjadinya lendutan, harus dihamai antara sambungan
tarik dan sambungan tekan.
Plafon pada overstek menggunakan kisi-kisi ukuran 2/3, hal ini dikamsudkan untuk memberikan sirkulasi
udara yang lebih baik, mengingat atap yang dipergunakan adalah seng yang cukup panas.

http://pesandesainrumah.wordpress.com/2010/11/25/rumah-bola-di-jepang/
http://carirumah.net/artikel/detil/24/konsep-rumah-tahan-gempa


Hubungan Sosial
Sebuah kelompok manusia secara bersama mendirikan sarana berkomunikasi ( istana, rumah
besar, Tempat berkumpul )
Fasilitas kegiatan yang menunjang kelompok manusia (pasar, alun-alun, plaza, pendopo, pusat
pemerintahan, Keraton, dsb.)








Kajian karya - http://www.dezeen.com/2012/11/23/casablanca-sustainable-market-square-by-
tomdavid-architecten/
Casablanca Sustainable Market Square by tomdavid architecten



Casablanca Sustainable Market merupakan pasar jual beli barang yang ada di Morroco ini merupakan
salah satu karya dimana ini merupakan sarana atau fasilitas infrastruktur yang Arsitektural untuk
menunjang Hubungan Sosial, sekaligus tempat dimana terjadinya perkembangan ekonomi masyarakat
sekitar sekaligus untuk menampung masyarakat yang ini menjual produknya. Sehingga selain
berinteraksi dengan manusia lainnya, tempat ini bisa menunjang kebutuhan hidup manusia yang
diperlukan, seperti mencari nafka atau membeli pangan.
Selain memperhatikan konteks seperti itu, desain dari pasar Casablanca ini dirancang agar, masyarakat
bisa menjalani transaksi dengan nyaman dan aman. Yaitu tentunya menggunakan teknologi yang
memadahi.
Sang arsitek juga berharap dengan adanya pasar Casablanca ini, bisa menjadi icon kota Morroco
sekaligus menjadi sesuatu yang bermanfaat bagi masyarakat. Tak hanya dalam segi ekonomi, namun
juga dalam hubungan dan kesejahteraan social.




















Kebudayaan
Ciri manusia salah satunya adalah kemampuan berpikir sehingga mampu menyelesaiakan berbagai
masalah dan menghasilkan karya yang menunjukkan kemanusiaannya. (bukan rumah tawon, sarang
burung, tapi baju, alat kerja, teknik, sastra, Seni, Aturan, hokum.
Ciri Lainnya, manusia mempunyai kesadaran bahwa ADA kekuatan lain diluar dirinya yang sangat
berpengaruh pada kehidupannya, yang berasal dari dunia lain ber-TUHAN) dan hal ini dicerminkan
dalam wujud kehidupan sehari-hari (KEBUDAYAAN)
contoh : Tempat pemujaan/ibadah , pura Bali, Keraton, Istana, Masjid, Gereja, dsb.

Kajian Karya
The Vanishing Mosque


Vanishin Mosque merupakan masjid yang ada di Dubai. Seperti pada umumnya, masjid selalu berkaitan
dengan tempat peribadahan umat Islam, dimanapun ia berada. Tentunya masjid selalu memiki nilai nilai
dan budaya yang selalu dikandungnya dan terus dibawa sampai kegenerasi berikutnya. Namun uniknya
dari masjid di kota yang kaya raya ini, bentukan masjidnya sendiripun sudah berbeda dari masjid
lainnya. Itu berarti nilai budaya yang dikandung hilang? tentu tidak. Setiap arsitek pasti punya caranya
sendiri untuk menyampaikan suatu pesan, termasuk the Vanishing Mosque ini.
Vanishing Mosque ini tidak memiliki pintu atau bukaan, dia bebas. Menandakan, siapa saja umat Muslim
boleh berada disini dan beribadah disini, tanpa terkecuali, karena Tuhan tidak membeda bedakan. Itu
yang pertama. Kemudian tempat ini juga merupakan plaza dari Mix Use (Gedung multi-fungsi) yang
berarti bisa pakai oleh orang banyak. Dimana nilai budaya Islam yang diterapkan? Simple saja, plaza ini
ditutup untuk ibadah sholat. Jadi dalam sehari plaza ini ditutup untuk ibadah lima kali dalam sehari. Ini
membentuk budaya kita secara langsung, agar selalu ingat untuk beribadah dimanapun kita berada.





http://www.dezeen.com/2010/07/19/the-vanishing-mosque-by-rux-design-for-traffic/
http://architizer.com/projects/the-vanishing-mosque/

Anda mungkin juga menyukai