Anda di halaman 1dari 14

PREVENTION OF MOTHER TO CHILD

TRANSMISSION

DISUSUN OLEH:
MUHIBUDDIN PERWIRA NEGARA
208.121.0020
PEMBIMBING:
dr. SYAMSUL BACHRI Sp.OG !"
!EPANITERAAN !LINI!
BAGIAN ILMU OBSTETRI DAN GYNE!OLOGI
FA!ULTAS !EDO!TERAN UNIVERSITAS ISLAM MALANG
RSUD !AN#URUHAN !EPAN#EN
201$
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.......................................................................................................................................2
BAB I
PENDAHULUAN
AIDS singkatan dari Acquired Immune Deficiency Syndrome yaitu penyakit yang
disebabkan oleh virus HIV (Human Immuno Deficiency Virus) yang merusak sel ! yaitu sel yang
membuat "at anti dalam tubuh manusia# Akibatnya tubuh tidak dapat menahan serangan penyakit#
AIDS adalah kumpulan berbagai ge$ala penyakit akibat melemahnya daya tahan tubuh yang
disebabkan oleh virus HIV# Seseorang yang terinfeksi HIV dengan mudah akan diserang oleh
berbagai $enis penyakit yang lain karena daya tahan tubuhnya yang sudah dilemahkan oleh HIV
tidak mampu lagi mela%an serangan penyakit tersebut#
&

AIDS pertama kali dikenal pada tahun &'(&! saat kasus)kasus *neumocystis carinii
pneumonia dan sarkoma +aposi dilaporkan di kalangan para homoseksual di ,alifornia dan
-e% .ork#
/!0
Infeksi pada %anita secara keseluruhan meningkat! dengan proporsi pada %anita dan
rema$a meningkat tiga kali lipat dari 1 men$adi /02 dalam kurun %aktu 3 &0 tahun ! se$ak tahun
&'(4 sampai &''(#
0

5asalah AIDS telah melanda dunia! telah mengancam ASIA dan sekarang telah ada di
Indonesia# .ang sangat mengkha%atirkan adalah bah%a sekitar (62 kasus di Indonesia
ditemukan di antara kelompok karya%an! mana$er! perusahaan umum maupun tenaga ahli# Dari
angkatan ker$a yang ada rata)rata berumur antara &( ) /7 tahun merupakan usia produktif dan
modal dasar yang paling berharga# +enyataan ini tidak dapat dielakkan! bah%a kepedulian
terhadap masyarakat dan kualitas Sumber Daya 5anusia amat erat kaitannya dengan upaya
pencegahan *enyakit 5enular Seksual (*5S) dan HIV8AIDS#
&

HIV dalam kehamilan merupakan salah satu masalah utama dalam bidang obstetri#
ransmisi heteroseksual dan penyalah gunaan obat intra vena meningkat ke$adiannya secara
signifikan di antara %anita# 9isiko infeksi bayi baru lahir dari ibu HIV)seropositif diperkirakan
&0 hingga 0' 2# +ebanyakan anak)anak yang terinfeksi bertahan hidup hingga usia 4 tahun#
0
*ada
tahun &''/! the ,enters for Disease ,ontrol and *revention memperkirakan prevalensi HIV)
seropositif diantara %anita usia reproduksi adalah & sampai / per &666#
/
*enularan infeksi HIV dari Ibu ke Anak merupakan penyebab utama infeksi HIV pada anak
usia di ba%ah &4 tahun# Se$ak HIV men$adi pandemic di dunia! diperkirakan 4!& $uta anak di dunia
terinfeksi HIV# Hampir sebagian besar penderita tersebut tertular melalui penularan dari ibu ke
anak# Setiap tahun diperkirakan lebih dari (66#666 bayi men$adi terinfeksi HIV akibat penularan
dari ibu ke anak# Dan diikuti adanya sekitar :&6#666 kematian anak karena virus tersebut#
7
Di Indonesia menurut Dit$en **5 dan *; Departemen +esehatan tercatat 7000 kasus HIV
positif dan 4(/0 kasus AIDS dari & <anuari &'(1 s8d 0& maret /66:! dengan $umlah kematian &706
kasus#
4
Sedangkan di Sula%esi Selatan menurut data terbaru yang dilansir oleh Dinas +esehatan
bersama +omisi *enanggulangan AIDS Sulsel! selama &6 tahun terakhir penderita penyakit ini
sudah mencapai (&7 orang# 414 orang diantaranya positif HIV dan /76 orang positif AIDS#
:
*enelitian yang dilakukan .ayasan *elita Ilmu dan =agian kebidanan >+?I89S,5 selama tahun
&''')/66& melakukan pemeriksaan pada 44( ibu hamil di daerah miskin di <akarta! menun$ukkan
hasil sebanyak &: orang (/!(:2) mengidap infeksi HIV#
7
BAB II
TIN#AUAN PUSTA!A
ETIOLOGI
*enyebab sindrom imunodefisiensi ini adalah D-A retrovirus yang dikenal sebagai
human immunodeficiency virus! HIV)& dan HIV)/# *ada tahun &''/ kebanyakan kasus di seluruh
dunia disebabkan oleh infeksi HIV)&# Infeksi HIV)/ endemik di Afrika =arat! namun tidak umum
ditemukan di AS#
0
HIV adalah virus yang menyerang sistim kekebalan tubuh manusia dan kemudian
menimbulkan AIDS# HIV menyerang salah satu $enis dari sel)sel darah putih yang bertugas
menangkal infeksi# Sel darah putih tersebut termasuk limfosit yang disebut @sel )7@ atau @sel )
helper@! atau disebut $uga @sel ,D)7@#
1

<umlah sel )7 pada orang sehat secara umum berkisar antara 466)&/66 per mikroliter#
<ika $umlah sel )7 menurun di ba%ah /66! maka ia dapat dikatakan sudah masuk pada fase
AIDS#
1!(
CARA PENULARAN
HIV dapat menular melalui 0 $alur A
5elalui hubungan seksual baik secara heteroseksual dan atau homoseksual dengan
seseorang yang sudah terinfeksi HIV#
5elalui transfusi darah atau alat)alat yang telah tercemar HIV
5elalui ibu yang terinfeksi HIV kepada $anin8bayinya saat intrauterin! partus dan pasca
persalinan#(menyusui)#
5eningkatnya infeksi HIV pada anak adalah karena akibat penularan selama perinatal
(periode kehamilan! selama dan setelah persalinan)# ;ebih dari '62 AIDS pada anak yang
dilaporkan tahun &''7 ter$adi karena transmisi dari ibu hamil ke anak#
0
Di Indonesia sendiri
transmisi perinatal berdasarkan pelaporan Dit$en **5 B *; Depkes 9I dalam tri%ulan <anuari s8d
5aret /66: terdapat / kasus baru HIV dan ' kasus baru AIDS#
4
*enularan HIV dari ibu ke bayi bisa ter$adi melalui ASI# Angka ke$adian penularan
dari ibu ke anak diperkirakan sekitar /62 ) 062# *enularan HIV dari ibu ke $anin tanpa dilakukan
intervensi dilaporkan berkisar antara &4 C 742#
0
9isiko penularan di negara berkembang sekitar /&2 ) 702! ini lebih tinggi
dibandingkan risiko penularan di negara ma$u sekitar &72)/:2# 9isiko infeksi penularan terbanyak
ter$adi saat persalinan sebesar &(2! di dalam kandungan :2 dan pasca persalinan sebesar
72#
7
*enularan di dalam kandungan didiagnosis $ika pemeriksaan virologis negatif dalam 7(
$am pertama setelah kelahiran! selan$utnya tes minggu pertama men$adi positif dan bayi tidak
menyusui Ibu# Selama persalinan bayi dapat tercemar darah atau cairan servikovaginal ibu yang
mengandung HIV melalui paparan trakeobronkial atau tertelan pada saat $anin berada di$alan lahir#
7
=esarnya paparan pada $alan lahir sangat dipengaruhi oleh A
7
+adar HIV pada cairan vagina ibu
,ara persalinan
*erlukaan pada dinding vagina
Infeksi cairan ketuban
+*D
*ersalinan prematur
*enggunaan vakum atau forsep
+etuban pecah lebih dari 7 $am sebelum persalinan akan meningkatkan risiko transmisi
antepartum sampai dua kali lipat dibandingkan $ika ketuban pecah kurang dari 7 $am sebelum
persalinan#
7
ASI diketahui banyak mengandung HIV dalam $umlah cukup banyak# +onsentrasi median
sel pada ibu yang terinfeksi HIV adalah & per &6
7
sel# =erbagai faktor yang dapat mempengaruhi
risiko transmisi HIV melalui ASI antara lain mastitis atau luka di puting susu! lesi di mukosa mulut
bayi! prematuritas dan respon imun bayi#
7!(!'
=eberapa peneliti membuktikan pemberian ASI pada ibu dengan HIV! meningkatkan
transmisi HIV 6!12 pada usia 6 sampai 4 bulan! 6!:2 pada usia :)&& bulan! dan 6!02 pada
usia &/)&1 bulan#
7!(
*enelitian ;eroy menyebutkan risiko transmisi HIV melalui ASI diperkirakan 0!/ 2 anak
pertahun#
7

DIAGNOSIS
*emeriksaan standar yang dapat digunakan untuk mendiagnosis HIV seperti en"yme)
linked immunoabsorbent assay (D;ISA) dan analisa Eestern =lot#
7!'

Imunoglobulin F (IgF) tidak dapat dipakai untuk mendiagnosis HIV pada bayi di ba%ah
usia &( bulan# Hal ini disebabkan karena masih ditemukannya IgF anti HIV ibu yang mele%ati
plasenta di darah bayi! bahkan kadang hingga usia /7 bulan# Sedangkan IgA dan Ig5 anti HIV
tidak dapat melalui plasenta sehingga dapat di$adikan konfirmasi diagnosis bila ditemukan
pada bayi# -amun sensitifitas kedua pemeriksaan tersebut masih sangat rendah#
7
*emeriksaan yang bisa dilakukan pada usia di ba%ah usia &( bulan adalah
pemeriksaan kultur HIV! tehnik *,9 (*olymerase ,hain 9eaction) untuk mendeteksi D-A atau
9-A HIV dan deteksi antigen p/7# Infeksi HIV pada bayi di ba%ah &( bulan dapat ditegakkan bila
dua sampel dari dua kali pemeriksaaan yang berbeda dengan kultur! D-A HIV atau 9-A HIV
menun$ukkan hasil positif# Infeksi HIV bisa disingkirkan bila / macam sampel tes yang berbeda
menun$ukkan hasil negatif#
7!'
*emeriksaan dengan *,9 atau kultur virus dapat dilakukan se$ak lahir dan usia & atau /
bulan# <ika dengan *,9 kultur virus positif! maka pemeriksaan harus diulang segera untuk
konfirmasi sebelum diagnosis HIV dibuat# =ila hasil *,9 atau kultur virus dilakukan saat lahir dan
usia &)/ bulan tidak menun$ukkan hasil positif dan bayi tidak menun$ukkan ge$ala maka
pemeriksaan diulang pada usia 7 bulan#
7
PENCEGAHAN
EHG dan *== merekomendasikan empat kerangka strategi $angka pan$ang untuk
mencegah transmisi HIV dari ibu ke <anin8bayinya# Adapun ke empat kerangka strategi tersebut
adalah A
(!'!&6!&&
&# 5encegah infeksi primer HIV
/# 5encegah ter$adinya kehamilan pada %anita yang terinfeksi HIV
0# 5encegah transmisi HIV dari %anita yang terinfeksi ke bayinya
7# 5emberikan perhatian kepada ibu yang terinfeksi HIV! bayi dan keluarganya#
A. !%r&'()& 1. M%'*%(&+ ,'-%)., pr,/%r HIV d%'(&' *&r&
8
:
H 5elakukan intervensi terhadap perubahan pola hidup#
H 5emperbaiki penanganan penularan infeksi secara seksual
H 5emastikan keamanan persediaan darah
H 5emperhatikan faktor)faktor konstitusional yang memudahkan seorang %anita terinfeksi HIV
(cthA masalah ekonomi! pendidikan! dll)
*encegahan HIV pada %anita! terutama pada %anita muda dan pasangannya adalah
$alan yang terbaik untuk men$amin bah%a penularan sekunder ke bayi tidak ter$adi# 5ayoritas
infeksi HIV di seluruh dunia ter$adi pada penduduk muda yang berusia &6)/7 tahun# Diantara
kelompok ini anak perempuan dan %anita muda tercatat paling banyak mendapat infeksi baru dan
mayoritas %anita yang memeriksakan kehamilannya pada klinik 5,H (5aternal and child health)
berusia &4)/7 tahun#
(
,ara lain dalam pencegahan primer infeksi HIV adalah intervensi dengan skala luas
terhadap seIual transmitted infection (SI)#Seperti diketahui bah%a SI memiliki hubungan
terhadap faktor resiko ter$adinya infeksi HIV#
(

Di hailand prevalensi HIV yang sebelumnya tinggi men$adi berkurang dengan
penanganan SI melalui pengobatan dan promosi pemakaian kondom terhadap peker$a)peker$a
seksual#
(
B. !%r&'()& 2. M%'*%(&+ 0%r1&d,'2& )%+&/,3&' p&d& 4&',0& 2&'( 0%r,'-%)., HIV
H 5emberikan informasi tentang += dan konseling untuk membantu dalam pengambilan keputusan
H 5engintegrasikan pelayanan kontrasepsi pada konseling sukarela 5emperkuat hubungan antara
>* (>amily *lanning)dan pelayanan HIV
H 5en$amin akses >* (>amily *lanning) ke pilihan yang aman#
?paya *5, (*revention of mother)to)child transmission) berfokus hampir semata)
mata pada pencegahan transmisi dari %anita hamil yang positif menderita HIV# *endekatan ini
diambil sebagai akibat tidak berhasilnya penggunan kontrasepsi dalam hal menurunkan 5,
(5other)to)child transmission) dalam mencegah kehamilan pada %anita yang positif terinfeksi
HIV# +arena kehamilan yang tidak diharapkan ber$umlah lebih dari 462 pada semua kelahiran
dibeberapa negara! kontrasepsi merupakan hal yang potensial untuk mencegah ribuan transmisi
vertikal HIV#
(
C. !%r&'()& 5. M%'*%(&+ Tr&'./,., HIV d&r, 4&',0& 2&'( 0%r,'-%)., )% 6&2,'2& :
H 5elakukan intervensi untuk menurunkan penularan selama kehamilan! persalinan dan kelahiran#
H 5elakukan intervensi untuk menurunkan penularan melalui menyusui (tidak menyusui bayinya)#
*enelitian dan pengalaman yang telah terbukti aman! dapat diker$akan dengan mudah dan efektif
untuk menurunkan transmisi HIV dari %anita hamil yang terinfeksi ke bayi adalah dengan cara
(
A
H +emoprofilaksis antiretrovirus
H *raktek obstetri yang aman
H +onseling pemberian makanan pada bayi#
5eskipun demikian! untuk keberhasilan dari intervensi ini! %anita hamil yang terinfeksi HIV
harus melakukan A-, dan atau pelayanan maternal dan dia harus memiliki akses konseling
dan pelayanan tes HIV#
(
Dua pendekatan utama pada konseling dan tes HIV pada A-, yaitu A Gpt)in dan Gpt)
out#
(!&6
&# .ang dimaksud dengan optimal)in (Gpt)in) yaitu testing HIV yang ditu$ukan pada %anita hamil
sebagai intervensi terpisah dari pelayanan A-, rutin dan harus bersedia untuk mendapat tes ini#
/# Sedangkan optimal)out (Gpt)out) yaitu testing HIV merupakan bagian dari pelayanan A-,
rutin dan harus dilakukan kecuali %anita tersebut menolak#+emoprofilaksis antiretroviral pada
*5, =eberapa penelitian yang telah dilakukan memperlihatkan keberhasilan pemberian obat
antiretroviral pada %anita selama hamil! persalinan dan kelahiran dan pada bayi setelah kelahiran
secara signifikan menurunkan risiko 5,#
(!&6
Gbat antiretroviral seperti Jidovudine (JDV)! ;amivudine (0,) dan -iverapine (-V*)
telah diu$i coba dan aman serta efektif saat digunakan tersendiri (JDV atau -V*) atau
dikombinasikan (JDVK0,! JDVK-V* atau JDVK0,K-V*)# =anyak protokol yang aman dan
efektif tapi keberhasilannya tergantung dari kecepatan %anita tersebut ditemukan pada
pemeriksaan kehamilannya#
(!'!&6
Dikenal beberapa protokol pengobatan antiretroviral antara lain A
*rotokol 61: dari *ediatric AIDS ,linical rials Froup (*A,F) tahun &''7#
*rotokol ini memberikan Jidovudine (JDV) oral &66 mg 4 kali sehari pada kehamilan
&7)07 minggu dan diteruskan selama kehamilan! pada saat persalinan diberikan JDV
intravena / mg8kg== dalam periode & $am pertama! kemudian dilan$utkan dengan
pemberian infus JDV & mg8kg==8$am sampai melahirkan dan pemberian oral /
mg8kg==8: $am JDV pada bayi selama : minggu setelah kelahiran! menurunkan 5,
/02#
(!&/!&0
Di hailand (9D9G),I trial) dan =urkina >aso (DI9A5D trial) memberikan oral JDV
066 mg / kali sehari pada 7 minggu terakhir masa kehamilan tanpa memberikan
antiretroviral pada bayi yang dilahirkan# Hasilnya ter$adi transmisi '2 pada : minggu!
&:!42 setelah 0 bulan# =eberapa variasi lain protokol ini memberikan JDV pada bayi
selama & minggu setelah kelahiran#
(!&0
*rotokol HIV-D 6&/ yang dipakai di ?ganda memberikan /66 mg oral -V* pada saat
persalinan dan / mg8kg== oral pada bayi 7()1/ $am setelah dilahirkan# 9egimen ini
mengurangi transmisi hampir 462 dibandingkan pemberian singkat oral JDV pada %anita
saat persalinan dan pada bayi & minggu setelah dilahirkan#
(!&0
*rotokol *D9A)=# *rotokol ini memberikan JDV)0, pada A
(!&0
1# antepartum A JDV (066 mg /I8hr) K (0, (&46 mg /I8hr) pada usia kehamilan
0: minggu sampai saat melahirkan#
2. Intrapartum A JDV (066 mg saat persalinan dan setiap 0 $am sampai
melahirkan) K 0, (&46 mg saat persalinan dan setiap &/ $am sampai
melahirkan)
5. *ostpartum A untuk ibu LJDV (066 mg /I8hari) K 0, (&46 mg /I8hari) selama 1
hari! untuk anak L JDV (7 mg 8kg==8/I8hari) K 0, (/mg8kg==8/I8hari)
selama 1 hari# +eberhasilannya 7/2 menurunkan transmisi HIV#

D7)7'(&' d&' )8'.%3,'( p%/6%r,&' /&)&'&' p&d& 6&2,
ransmisi HIV postnatal melalui ASI pertama kali dilaporkan tahun &'(4#
Diperkirakan &4)/62 dari 5, ter$adi melalui pemberian ASI! dan akan terus meningkat
sampai /'2 $ika ter$adi infeksi maternal yang baru#
(
*enghentian pemberian ASI pada bayi yang dilahirkan oleh ibu yang terinfeksi HIV
merupakan satu)satunya $alan untuk mencegah trasmisi HIV postnatal#
(
Hasil penelitian di +enya menyatakan bah%a ibu yang terinfeksi HIV yang menyusui
mengalami mortalitas yang lebih tinggi dibandingkan yang tidak menyusui#
(
Pr&)0%) 86.0%0r, 2&'( &/&'
=eberapa intervensi obstetrik dipercayai atau terbukti menurunkan 5,
termasuk diantaranya adalah
(!&7
A
H Seksio sesarea elektif
H *embilasan vagina dengan larutan chlorheIidine
H 5emperpendek %aktu antara pecahnya ketuban dan persalinan
H 5enghindari episiotomi yang tidak perlu
H 5enghindari pemakaian suction dan prosedur invasif lainnya dan
H *engeringan sekresi maternal dan darah pada bayi baru lahir#
Analisis beberapa penelitian pada negara)negara industri menun$ukkan bah%a seksio sesarea
elektif menurunkan transmisi HIV! meskipun demikian manfaat seksio sesarea akan
menghilang $ika dilakukan setelah persalinan dimulai# Seksio sesarea tidak memberikan
keuntungan tambahan pada ibu dengan muatan virus (viral loads) M &666 8ml dan ,D7 N 4668Ol#
(
*enelitian yang dilakukan di 5ala%i mengenai pembilasan vagina dengan
chlorheIidine dilaporkan menurunkan 5,! hal ini berlaku hanya pada ketuban pecah lebih
dari 7 $am# Disinfeksi vagina $uga memeperlihatkan penurunan morbiditas dan mortalitas bayi
yang dilahirkan# Studi retrospektif memperlihatkan bah%a mengurangi %aktu pecahnya ketuban
dengan persalinan menurunkan 5,#
(
D. !%r&'()& $. M%/6%r,)&' p%r+&0,&' )%p&d& ,67 2&'( 0%r,'-%)., HIV9 6&2, d&'
)%37&r(&'2&#
(
H 5en$amin penapisan untuk profilaksis dan penanganan infeksi oportunistik
H 5emberikan pengobatan antiretroviral
H 5emberikan perhatian terhadap nutrisi dan pelayanan pendukungnya
H 5emberikan konseling seksual dan kesehatan reproduksi! termasuk pelayanan +=
H 5emberikan pelayanan penanganan ge$ala a%al dan terminal
H 5emberikan pelayanan kesehatan mental dan dukungan pelayanan psikologi
H 5emberikan dukungan sosial
Selain hal)hal tersebut diatas maka perlu pula dilakukan skrining pada ibu hamil risiko
tinggi seperti skema diba%ah ini
&4
;ebih dari '62 dari /!4 $uta anak)anak yang menderita HIV melalui ibunya (5,)#
5ereka dapat terinfeksi pada saat kehamilan! persalinan ! post partum! atau melalui ASI# anpa
intervensi untuk mencegah penularan dari ibu ke bayinya! dilaporkan ter$adi peningkatan 5,
/4)742 pada negara berkembang dan &4)/42 pada negara industri#
Adapun intervensi *5, adalah mengharuskan tes HIV sebagai bagian dari A-,!
pemberian kombinasi regimen obat antiretroviral! seksio sesarea elektif dan pembatasan pemberian
ASI hal)hal tersebut diatas terbukti dapat menurunkan angka 5,#
DAFTAR PUSTA!A
&# ))))))! HIV8AIDS# Available from A httpA88%%%#fpnotebook#com8HIV4&#html# Accessed 5arch
&(th! /66:
/# ,unningham >F! Fant ->! ;ereno +<! Filstrap III ;,! Hanth <,! Eenstrom +D# Dditors#
Infection# In A Eilliam obstetric# /&st ed# -e% .orkA 5c Fra%)HillP /66&#p#&7'()&467
0# =eers 5H! =erko% 9# Human immunodeficiency virus infection# InA he 5erck 5anual of
Diagnosis and heraphy# &1th ed# Eest *ointA 5erck and coP&'''# p#&0&/)/0
7# <udar%anto E# HIV 5engancam anak Indonesia# Available from A HttpA88%%%#depkes#com#
Accessed 5arch &(th!/66:
4# ))))))!Statistik kasus HIV8AIDS di Indonesia# Available from
httpA88%%%#lp0y#org8content8AIDS8Sti#htm# Accessed <uli /7 fh!/66:
:# +ementerian +oordinator =idang +ese$ahteraan 9akyat 9I# <umlah kasus HIV8AIDS di
Sul)Sul# Available fromA httpA88menkokesra#go#id8content8vie%8&67780'8# Accessed <uli /7 fh /66:
1# Departemen +esehatan 9epublik Indonesia ker$asama dengan he >ord >oundation dan
studio Drya 5edia# AIDS dan penanganannya#&''1#p#&1)/4#
(# ))))))! *reventing mother)to)child transmission of HIV# Available fromA httpA88%%%#fhi#org#
Accessed 5arch &1th! /66:#
'# ))))))! *reventing mother)to)child transmission of HIV# Available fromA
httpA88%%%#%ho#int8hiv8pub8mtct8en8strategicApproachesD#pdf# Accessed 5arch /6nd! /66:#
&6# ))))))! 9educing HIV ransmission from HIV)positif %omen to their infant# Available fromA
httpA88%%%#fhi#org# Accessed 5arch &1th! /66:
&&# =est +# >amily *lanning and the *revention of mother)to)child transmission of HIV# Available
fromA httpA88%%%#fhi#org# Accessed 5arch &1 th!/66:
&/# *eckham ,!5D! Fibb D! 5D# 5other)to),hild ransmission of the human
immunodeficiency virus# Available fromA httpA88%%%#ne$m#org# Accessed <uni /&st! /66:
&0# *eiperl ; 5D# Antiretroviral reatment to reduce 5other)to),hild ransmission of HIV#
Available fromA httpA88%%%#hivinsite#com8insite#$psQpageRkbr#61#6/#60BdoeR06'(#666'(Si#
Accessed <uli /7th!/66:
&7# Hafkin <S! >erris 5F# *revention of 5other)to)child ransmission of HIVA *rogress and
,hallenges# Available fromA httpA88%%%#medscape#com# Accessed >ebruary /nd /66:
&4# Eibo%o -# *encegahan ransmisi HIV 5aternal ke $anin8=ayi# Dalam *ertemuan Ilmiah
ahunan >eto)5aternal ke)V! <akarta! /604.p.150-154.

Anda mungkin juga menyukai