Anda di halaman 1dari 32

Sistem Basis Data Lanjut

Bab 1 Distribusi DBMS Konsep dan


Design
Bab 2 Distribusi DBMS Lanjutan
Basis Data Terdistribusi Halaman 1
Sistem Basis Data Lanjut
BAB 1 DBMS Terdistribusi Konsep dan
Rancangan
Pada bab ini akan dipelajari tentang ;
1. Kebutuhan dari suatu basis data terdistribusi
2. Perbedaan antara sistem basis data terdistribusi , pemrsesan terdistribusi,
dan sistem basis data paralel
!. Keuntungan dan kerugian "ang dimiliki leh DDB#S
$. #asalah keragaman pada DDB#S
%. Knsep dasar dari jaringan
&. 'ungsi( )ungsi "ang harus di lengkapi leh DDB#S
*. +rsitektur dari DDB#S
,. #asalah utama "ang berhubungan dengan peran-angan basis data
terdistribusi , penamaan )ragmentasi , replikasi dan alkasi data
.. Bagaimana melakukan suatu )ragmentasi
1/. Tingkatan transparansi pada DDB#S
11. Perbandingan kriteria untuk DDB#S
STRUKTUR PADA BAB II
Pada bagian 1.1 ini akan dijelaskan mengenai knsep dasar dari DDB#S dan
perbedaan "ang dimiliki leh DDB#S, pemrsesan terdistribusi dan paralel
DDB#S. Di bagian 1.2 akan dijelaskan se-ara singkat mengenai jaringan "ang
berhubungan dengan tpik "ang akan di jelaskan pada subbab 0 subbab
berikutn"a. Di bagian 1.! menerangkan tentang )ungsinal 0 )ungsinal "ang
ada pada DDB#S dan arsitektur untuk DDB#S berdasarkan arsitektur +1S2(
SP+34 "ang telah di berikan pada bahasan mengenai pengenalan basis data.
Pada bagian 1.$ menerangkan tentang metdlgi untuk meran-ang suatu
DDB#S. Di bagian 1.% Transparansi "ang ada pada DDB#S di jelaskan pada
bagian ini. Dan di bagian akhir pada bab ini mereview singkat tentang 12 aturan
pada Date5s untuk DDB#S.
P!DA"ULUA
#ti6asi utama di belakang pengembangan sistem basis data adalah suatu
keinginan untuk men"atukan data perasinal dari suatu rganisasi dan
pengaksesan data "ang terkntrl. 2ntegrasi data dan kntrl data telah
diimplementasikan pada bentuk data tersentralisasi, namun hal ini bukan
merupakan tujuan dari pengembangan sistem basis data. +dan"a
perkembangan pada jaringan kmputer menghasilkan suatu bentuk
desentralsasi . Pendekatan desentralisasi ini merupakan gambaran dari suatu
rganisasi "ang memiliki ban"ak -abang rganisasi, dimana terbagi 0 bagi
menjadi beberapa di6isi, departemen, pr"ek dan masih ban"ak lagi, dan dalam
bentuk in)rastruktur dan akan terbagi 0 bagi kembali menjadi beberapa kantr
-abang, pabrik(pabrik dimana setiap unit tersebut mengperasinalkan datan"a
se-ara sendiri 0 sendiri. 7Date,2///8. Data "ang digunakan se-ara bersama(
sama dan e)isiensi dalam pengaksesan data harus diiringi dengan
perkembangan dari sistem basis data terdistribusi, "ang merupakan re)leksi dari
struktur rganisasi, sehingga data dapat diakses dimana saja dan melakukan
pen"impanan data di lkasi "ang memang data tersebut sering digunakan.
Distribusi DB#S harusn"a dapat mengatasi sekumpulan permasalahan
in)rmasi 7islands of information 8. Basis data terkadang dianggap sebagai
kumpulan elektrnik saja "ang terbatas dan tidak dapat di akses, seperti daerah
Basis Data Terdistribusi Halaman 2
Sistem Basis Data Lanjut
"ang terpen-il. Dan DDB#S merupakan ja9aban dari masalah gegra)i,
masalah arsitektur kmputer , masalah prtkl kmunikasi dan lain( lainn"a.
K#S!P
:ntuk membahas mengenai DB#S terdistribusi , terlebih dahulu mengetahui
apa "ang di maksud dengan basis data terdistribusi dan DB#S terdistribusi.
Basis data terdistribusi $ Se-ara lgik keterhubungan dari kumpulan(
kumpulan data "ang digunakan bersama(sama, dan
didistribusikan melalui suatu jaringan kmputer.
DBMS Terdistribusi $ Sebuah sistem perangkat lunak "ang mengatur basis
data terdistribusi dan membuat pendistribusian data
se-ara transparan.
DDB#S memiliki satu lgikal basis data "ang dibagi ke dalam beberapa
)ragment. Dimana setiap )ragment disimpan pada satu atau lebih kmputer
diba9ah kntrl dari DB#S "ang terpisah , dengan mengkneksi kmputer
menggunakan jaringan kmunikasi.
#asing( masing site memiliki kemampuan untuk mengakses permintaan
pengguna pada data lkal dan juga mampu untuk memprses data "ang
disimpan pada kmputer lain "ang terhubung dengan jaringan.
Pengguna mengakses basis data terdistribusi dengan menggunakan dua
aplikasi "aitu aplikasi lkal dan aplikasi glbal, sehingga DDB#S memiliki
karakteristik "aitu ;
Kumpulan dari data lgik "ang digunakan bersama(sama
Data di bagi menjadi beberapa )ragment
'ragment mungkin mempun"ai -p" 7 replika 8
'ragment < replika n"a di alkasikan pada "ang digunakan
Setiap site berhubungan dengan jaringan kmunikasi
Data pada masing(masing site diba9ah penga9asan DB#S
DB#S pada masing(masing site dapat mengatasi aplikasi lkal,
se-ara tnmi
#asing(masing DB#S berpastisipasi paling tidak satu glbal
aplikasi.



Basis Data Terdistribusi Halaman 3
=aringan
Kmputer
Site 1
Site 2
Site !
Site $
Basis
Data
Basis
Data
Basis
Data
Basis
Data
>br 1.1 #anajemen Sistem Basis Data ?ang
Terdistribusi
Sistem Basis Data Lanjut

Dari de)inisi tersebut , sistem diharapkan membuat suatu distribusi "ang
transparan. Basis data terdistribusi terbagi menjadi beberapa )ragment "ang
disimpan di beberapa kmputer dan mungkin di replikasi, dan alkasi
pen"impanan tidak diketahui pengguna . +dan"a Transparansi di dalam basis
data terdistribusi agar terlihat sistem ini seperti basis data tersentralisasi. Hal
2ni menga-u pada prinsip dasar dari DB#S 7Date,1.,*b8. Transparansi
memberikan )ungsinal "ang baik untuk pengguna tetapi sa"angn"a
mengakibatkan ban"ak permasalahan "ang timbul dan harus diatasi leh
DDB#S.
Pe%rosesan Distribusi ; Basis data tersentralisasi "ang dapat diakses di
semua jaringan kmputer


Pint utama dari de)inisi basis data terdistribusi adalah sistem terdiri dari data
"ang se-ara )isik di distribusikan pada beberapa site "ang terhubung dengan
jaringan.
=ika data n"a tersentralisasi 9alaupun ada pengguna lain "ang mengakses
data mele9ati jaringan , hal ini bukan disebut dengan DDB#S melainkan
pemrsesan se-ara distribusi.
Para&e& DBMSs
DDB#S memiliki perbedaan dengan paralel DB#S.
Basis Data Terdistribusi Halaman 4
=aringan
Kmputer
Site 1
Site 2
Site !
Site $ Basis
Data
>br 1.2 Pemrsesan Terdistribusi
Sistem Basis Data Lanjut
Para&e& DBMSs ; Sistem manajemen basis data ini menggunakan
beberapa prsesr dan disk "ang diran-ang untuk
dijalankan se-ara paralel , apabila di mungkinkan,
selama hal tersebut digunakan untuk memperbaiki
kinerja dari DB#S
Sistem DB#S berbasis pada sistem prsesr tunggal dimana sistem prsesr
tunggal tidak memiliki kemampuan untuk berkembang, untuk menghitung skala
e)ekti)itas dan bia"a, keandalan dan kinerja dari sistem. Paralel DB#S di
jalankan leh berbagai multi prsesr . Paralel DB#S menghubungkan
beberapa mesin "ang berukuran ke-il untuk menghasilkan keluaran sebuah
mesin "ang berukuran besar dengan skalabilitas "ang lebih besar dan
keandalan dari basis datan"a.
:ntuk menpang beberapa prsesr dengan akses "ang sama pada satu basis
data, DB#S paralel harus men"ediakan manajemen sumber da"a "ang dapat
diakses bersama. Sumber da"a apa "ang dapat digunakan bersama, dan
bagaimana sumber da"a tersebut di implementasikan, mempun"ai e)ek
langsung pada kinerja dan skalabilitas dari sistem , hal ini tergantung dari
aplikasi atau lingkungan "ang digunakan.
+da tiga arsitektur "ang digunakan pada paralel DB#S "aitu ;
a. Penggunaan memr" bersama 7 share memory 8
b. Penggunaan disk bersama 7 share disk 8
-. Penggunaan se-ara sendiri(sendiri 7 share nothing 8
+rsitektur pada penggunaan se-ara sendiri 0 sendiri 7 share nothing 8 hampir
sama dengan DB#S terdistribusi, namun pendistribusian data pada paralel
DB#S han"a berbasis pada kinerja n"a saja. 1de pada DDB#S adalah
merupakan pendistribusian se-ara gegraphi-, administrasi "ang terpisah , dan
jaringan kmunikasi "ang lambat, sedangkan nde pada paralel DB#S adalah
hubungan dengan kmputer "ang sama atau site "ang sama.
Penggunaan Me%ori Bersa%a ' Share Memory ( adalah sebuah arsitektur
"ang menghubungkan beberapa prsesr di dalam sistem tunggal "ang
menggunakan memri se-ara bersama 0 sama 7 gbr 1.! 8. Dikenal dengan S#P
7S"mmetri- #ultipr-essing 8, metde ini sering digunakan dalam bentuk
9rkstatin persnal "ang mensupprt beberapa mikrprsesr dalam paralel
dbms, 32S4 7 3edu-ed 2nstru-tin Set 4mputer 8 "ang besar berbasis mesin
Basis Data Terdistribusi Halaman 5
CPU CPU CPU CPU
INTERCONECCTION NETRWORK
MEMORI
>br 1.! +rsitektur paralel basis data
dengan Penggunaan memri bersama
Sistem Basis Data Lanjut
sampai bentuk main)rame "ang besar. +rsitektur ini menghasilkan pengaksesan
data "ang sangat -epat "ang dibatasi leh beberapa prsesr , tetapi tidak
dapat digunakan untuk &$ prsesr dimana jaringan kmunikasi menjadi
masalah 7 terjadin"a bttlene-k8.
Penggunaan Dis) Bersa%a ' Share Disk ( adalah sebuah arsitektur "ang
mengptimalkan jalann"a suatu aplikasi "ang tersentrallisasi dan membutuhkan
keberadaan data dan kinerja "ang tinggi 7 >br 1.$ 8. Setiap prsesr dapat
mengakses langsung semua disk , tetapi prsesr tersebut memiliki memrin"a
sendiri 0 sendiri. Seperti haln"a penggunaan se-ara sendiri 0 sendiri arsitektur
ini menghapus masalah pada penggunaan memri bersama tanpa harus
mengetahui sebuah basis data di partisi. +rsitektur ini di kenal dengan c&uster
Penggunaan Secara sendiri sendiri ' Share nothing ( $ sering di kenal
dengan #assi6el" parallel pr-essing 7 #PP 8 "aitu arsitektur dari beberapa
prsesr di mana setiap prsesr adalah bagian dari sistem "ang lengkap ,
"ang memiliki memri dan disk 7 >br 1.% 8. Basis data ini di partisi untuk semua
disk pada masing 0 masing sistem "ang berhubungan dengan basis data dan
data di berikan se-ara transparan untuk semua pengguna "ang menggunakan
sistem . +rsitektur ini lebih dapat di hitung skalabilitasn"a dibandingkan dengan
share memr" dan dapat dengan mudah mensupprt prsesr "ang berukuran
besar. Kinerja dapat ptimal jika data di simpan di lkal dbms.

Basis Data Terdistribusi Halaman 6
CPU CPU CPU CPU
INTERCONECCTION NETRWORK
MEMORI
>br 1.$ +rsitektur paralel basis data
dengan Penggunaan disk bersama
MEMORI MEMORI MEMORI
CPU
CPU
CPU CPU
INTERCONECCTION NETRWORK
MEMORI
>br 1.% +rsitektur paralel basis data
dengan Penggunaan sendiri ( sendiri
MEMORI
MEMORI
MEMORI
Sistem Basis Data Lanjut
Paralel teknlgi ini biasan"a digunakan untuk basis data "ang berukuran
sangat besar 7 terabites 8 atau sistem "ang memprses ribuan transaksi
perdetik. Paralel DB#S dapat menggunakan arsitektur "ang diinginkan untuk
memperbaiki kinerja "ang kmpleks untuk mengeksekusi kueri dengan
menggunakan paralel s-an, jin dan teknik srt "ang memperblehkan nde
dari ban"ak prsesr untuk menggunakan bersama pemrsesan kerja "ang di
gunakan.
K!UTU*A DA K!RU*IA DARI DDBMS
Data dan aplikasi terdistribusi mempun"ai kelebihan di bandingkan dengan
sistem sentralisasi basis data. Sa"angn"a , DDB#S ini juga memiliki
kelemahan.
K!UTU*A

#ere)leksikan pada bentuk dari struktur rganisasin"a
+da suatu rganisasi "ang memiliki sub rganisasi di lkasi "ang tersebar
di beberapa tempat,.sehingga basis data "ang digunakan pun tersebar
sesuai lkasi dari sub rganisasi berada.
Penggunaan bersama dan lkal tnmi
Distribusi se-ara gegra)is dari sebuah rganisasi dapat terlihat dari data
terdistribusin"a, pengguna pada masing(masing site dapat mengakses data
"ang disimpan pada site "ang lain. Data dapat dialkasikan dekat dengan
pengguna "ang biasa menggunakann"a pada sebuah site, sehingga
pengguna mempun"ai kntrl terhadap data dan mereka dapat se-ara
knsekuen memperbaharui dan memiliki kebijakkan untuk data tersebut.
DB+ glbal mempun"ai tanggung ja9ab untuk semua sistem. :mumn"a
sebagian dari tanggung ja9ab tersebut di serahkan kepada tingkat lkal,
sehingga DB+ lkal dapat mengatur lkal DB#S se-ara tnmi.
Keberadaan data "ang ditingkatkan
Pada DB#S "ang tersentralisasi kegagalan pada suatu site akan
mematikan seluruh perasinal DB#S. 1amun pada DDB#S kegagalan
pada salah satu site, atau kegagalan pada hubungan kmunikasi dapat
membuat beberapa site tidak dapat di akses, tetapi tidak membuat
perasinal DB#S tidak dapat dijalankan.
Keandalan "ang ditingkatkan
Sebuah basis data dapat di replikasi ke dalam beberapa )ragmen sehingga
keberadaan"a dapat di simpan di beberapa lkasi juga. =ika terjadi
kegagalan dalam pengaksesan data pada suatu site di karenakan jaringan
kmunikasi terputus maka site "ang ingin mengakses data tersebut dapat
mengakses pada site "ang tidak mengalami kerusakan.
Kinerja "ang ditingkatkan
Sebuah data ditempatkan pada suatu site dimana data tersebut ban"ak di
akses leh pengguna, dan hal ini mempun"ai dampak "ang baik untuk
paralel DB#S "aitu memiliki ke-epatan dalam pengkasesan data "ang lebih
Basis Data Terdistribusi Halaman 7
Sistem Basis Data Lanjut
baik dibandingkan dengan basis data tersentralisasi Selanjutn"a, sejak
masing(masing site han"a menangani sebagian dari seluruh basis data ,
mengakibakan perbedaan pada pela"anan 4P: dan 2<@ seperti "ang di
karakteristikan pada DB#S tersentralisasi.
Aknmi
>rs-hBs La9 men"atakan da"a listrik dari sebuah kmputer di hitung
menurut bia"a "ang dihabiskan dari penggunaan peralatann"a, tiga
kali bia"a peralatan, . kali n"a dari da"a listrik . Sehingga lebih murah jika
membuat sebuah sistem "ang terdiri dari beberapa mini kmputer "ang
mempun"ai da"a "ang sama jika dibandingkan dengan memiliki satu buah
super kmputer. @leh karena itu lebih e)ekti) untuk menambah beberapa
9rkstatin untuk sebuah jaringan dibandingkan dengan memperbaharui
sistem main)rame. Ptensi "ang juga menekan bia"a "aitu menginstall
aplikasi dan men"impan basis data "ang diperlukan se-ara gegra)i
sehingga mempermudah perasinal pada setiap situs.
Perkembangan mdular
Di dalam lingkungan terdistribusi, lebih mudah untuk menangani ekspansi .
Site "ang baru dapat di tambahkan ke suatu jaringan tanpa mempengaruhi
peratinal dari site ( site "ang ada. Penambahan ukuran basis data dapat
di tangani dengan menambahkan pemrsesan dan da"a tampung
pen"impanan pada suatu jaringan. Pada DB#S "ang tersentralisasi
perkembangan akan di ikuti dengan mengubah perangkat keras dan
perangkat lunak.
K!RU*IA
Kmpleksitas
Pada distribusi DB#S "ang digunakan adalah replikasin"a, DB#S "ang asli
tidak digunakan untuk perasinal, hal ini untuk menjaga reliabilitas dari
suatu data. Karena "ang digunakan replikasin"a maka hal ini menimbulkan
berbagai ma-am masalah "ang sangat kmpleks dimana DB+ harus dapat
men"ediakan pengaksesan dengan -epat , keandalan dan keberadaan dari
basis data "ang up t date . =ika aplikasi di dalam DB#S "ang digunakan
tidak dapat menangani hal ( hal tersebut maka akan terjadi penurunan pada
tingkat kinerja , keandalan dan kerberadaan dari DB#S tersebut, sehingga
keuntungan dari DDB#S tidak akan terjadi.
Bia"a
#eningkatn"a kekmpleksan pada suatu DDB#S berarti bia"a untuk
pera9atan dari DDB#S akan lebih besar dibandingkan dengan DB#S "ang
tersentralisasi, seperti bia"a untuk membuat jaringann"a, bia"a kmunikasi
"ang berjalan , rang(rang "ang ahli dalam penggunaan, pengaturan dan
penga9asan dari DDB#S.
Keamanan
Pada DB#S "ang tersentralisasi, pengaksesan data lebih terkntrl.
Sedangkan pada DDB#S bukan han"a replikasi data "ang harus di kntrl
tetapi jaringan juga harus dapat di kntrl keamanann"a.
Pengntrlan 2ntegritas lebih sulit
Kesatuan basis data "ang menga-u pada keabsahan dan keknsistenan
dari data "ang disimpan. Kesatuan biasan"a di ekspresikan pada batasan,
dimana berisi aturan untuk basis data "ang tidak bleh diubah. #embuat
batasan untuk integrit", umumn"a memerlukan pengaksesan ke sejumlah
Basis Data Terdistribusi Halaman 8
Sistem Basis Data Lanjut
data "ang sangat besar untuk mende)inisikan batasan tersebut, namun hal
ini tidak termasuk di dalam perasinal update itu sendiri. Dalam DDB#S,
kmunikasi dan bia"a pemrsesan "ang dibutuhkan untuk membuat suatu
batasan integrit" mungkin tidak diperblehkan.
"#M#*! DA "!T!R#*! DDBMS
Sebuah DDB#S dapat di klasi)ikasikan menjadi hmgen dan hetergen.
Dalam sistem "ang hmgen, semua site menggunakan prdu-t DB#S "ang
sama. Dalam sistem hetergen , prdu-t DB#S "ang digunakan tidak sama,
begitu juga dengan mdel datan"a sehingga sistem dapat terdiri dari beberapa
mdel data seperti relasinal, jaringan, hirarki dan b"ek riented DB#S.
Sistem hmgen lebih mudah di ran-ang dan di atur. Pendekatan ini
memberikan perkembangan "ang baik, tidak mengalami kesulitan dalam
membuat sebuah site baru pada DDB#S , dan meningkatkan kinerja dengan
mengeksplitasikan kemampuan dalam pemrsesan paralel di beberapa site
"ang berbeda.
Sistem hetergen, menghasilkan beberapa site "ang indi6idual dimana mereka
mengimplementasikan basis data mereka dan pen"atuan data n"a di lakukan di
tahap berikutn"a. Pada sistem ini penterjemahan di perlukan untuk
mengkmunikasikan diantara beberapa DB#S "ang berbeda. :ntuk
menghasilkan transparansi DB#S, pengguna harus dapat menggunakan
bahasa pemrgraman "ang digunakan leh DB#S pada lkal site. Sistem akan
men-ari lkasi data dan menampilkan sesuai dengan "ang diinginkan.
Data "ang dibutuhkan dari site lain kemungkinan ;
#emiliki hard9are "ang berbeda
#emiliki prdu-t DB#S "ang berbeda
#emiliki hard9are dan prduk DB#S "ang berbeda
=ika hard9aren"a "ang berbeda tetapi prduk DB#S n"a sama , maka "ang
akan di ubah adalah kde dan panjang katan"a. =ika "ang berbeda prduk
DB#Sn"a maka akan lebih kmpleks lagi karena "ang akan di ubah adalah
prses pemetaan dari struktur data dalam satu mdel data "ang sama dengan
struktur data pada mdel data "ang lain. Sebagai -nth ; relasinal pada
mdel data relasinal di petakan ke dalam beberapa rekrd dan set di mdel
data jaringan . =uga diperlukan perubahan pada bahasa Cueri "ang digunakan
7 4nth pada SDL Perintah SALA4T di petakan kedalam mdel jaringan
menjadi '21D atau >AT 8. =ika keduan"a "ang berbeda, maka dua tipe
perubahan ini diperlukan sehingga pemrsesan menjadi lebih kmpleks.
Kmpleksitas lainn"a adalah memiliki skema knseptual "ang sama, dimana hal
ini di bentuk dari pen"atuan data dari skema indi6idual pada knseptual lkal.
:ntuk mengatasi hal tersebut di gunakan >+TAE+? , dimana metde ini di
gunakan untuk mengkn6ersi bahasa pemrgraman dan mdel data di setiap
DB#S "ang berbeda ke dalam bahasa dan mdel data relasinal . Tetapi
metde ini juga memiliki keterbatasan , "ang pertama tidak mensupprt
manjemen transaksi, bahkan untuk sistem "ang sepasang. Dengan kata lain
metde ini di antara dua buah sistem han"a merupakan penterjemah Cuer".
Sebagai -nth , sebuah sistem tidak dapat mengkrdinasikan kntrl
knkurensi dan transaksi pemulihan data "ang melibatkan pengupdatean pada
basis data "ang berhubungan. Kedua, metde ini han"a dapat mengatasi
masalah penterjemahan Cuer" "ang di tampilkan dalam satu bahasa ke bahasa
lainn"a "ang sama.
Basis Data Terdistribusi Halaman 9
Sistem Basis Data Lanjut
*AMBARA S!BUA" +ARI*A
=aringan 7 1et9rking 8 adalah kumpulan dari kmputer ( kmputer "ang
terhubung dengan suatu garis kmunikasi "ang digunakan untuk menukar
in)rmasi.
=aringan kmputer mungkin di klasi)ikasikan dalam beberapa jenis. Salah satu
klasi)ikasin"a adalah menurut jarak "ang digunakan untuk menghubungkan
beberapa kmputer ; =arak pendek 7 L-al +rea 1et9rk 8 atau jarak jauh
7 Eide +rea 1et9rk 8 . Sebuah L-al area net9rk 7L+1 8 digunakan untuk
menghubungkan kmputer pada suatu site "ang sama. Eide area net9rk
7E+18 digunakan untuk menghubungkan kmputer "ang jarak n"a lebih jauh.
=enis lain dari Ean "aitu #etrplitan area net9rk 7 #+1 8 "ang biasan"a
meliputi sebuah kta atau pinggiran kta . Dengan jarak gegra)i "ang luas ,
hubungan kmunikasi pada E+1 relati) lebih lambat dan kurang dapat
diandalkan dibandingkan dengan L+1. Ke-epatan pengiriman data pada E+1
biasan"a berkisar !!.& kilbit per detik 7 dial up dengan mdem 8 sampai $%
megabit per detik 7 T! tanpa melalui saluran pribadi 8. Ke-epatan pengiriman
data pada L+1 lebih tinggi "aitu 1/ megabit per detik 7 dengan ethernet 8
sampai 2%// megabit per detik 7 +T# 8 dan memiliki keandalan data "ang
baik . ?ang jelas DDB#S "ang menggunakan L+1 untuk kmunikasi akan
memberikan 9aktu respn "ang lebih -epat dibandingkan dengan E+1.
=ika di perhatikan -ara dari memilih path atau rutine, dapat diklasi)ikasikan
jaringan n"a dengan pint t pint atau dengan brad-ast. Dalam jaringan pint
t pint, jika sebuah site ingin mengirimkan pesan ke semua site, pesan
tersebut harus di pisah 0 pisahkan ke dalam beberapa pesan. Di jaringan
brad-ast , semua site mendapatkan semua pesan , tetapi masing 0masing
pesan memiliki a9alan "ang menjadi identitas site tujuan sehingga site "ang
lainn"a di abaikan. E+1 biasan"a menggunakan jenis jaringan pint t pint
dan L+1 menggunakan jenis jaringan brad-ast. 3ingkasan mengenai jenis
karakteristik dari E+1 dan L+1 di berikan pada tabel 1.1
,A LA
=arak dapat men-apai ribuan kilmeter =arak dapat men-apai hingga
beberapa kilmeter
Hubungan kmputer berjauhan Hubungan kmputer "aitu bekerjasama
dalam aplikasi terdistribusi
=aringan diatur leh rganisasi bebas
7 menggunakan penghubungan satelit
atau line telepn 8
=aringan di atur leh pemakai sendiri
7 menggunakan kabel sendiri 8
Ke-epatan data sekitar !!.& Kbit <detik
7saluran dengan menggunakan
mdem 8 sampai $% mbit < detik 7 T!8
Ke-epatan data men-apai 2%// mbit <
detik 7 +T# 8
Prtkl rumit Prtkl sederhana
3uting pint t pint 3uting brad-ast
Tplgi "ang digunakan tidak tentu #enggunakan tplgi B:S atau 321>
Tingkat kesalahan 1;1/
%
Tingkat kesalahan 1;1/
.
Tabe& 1-1
3ingkasan Karakteristik dari E+1 dan L+1
@rganisasi internasinal untuk standarisasi telah menetapkan sebuah prtkl
"ang mengatur -ara agar sebuah sistem dapat berkmunikasi 7 2S@,1.,18 .
Pendekatan "ang dilakukan adalah dengan membagi jaringan dalam beberapa
jenis lapisan. Prtkl tersebut di kenal dengan 2S@ @pen S"stems
2nter-nne-tin #del 7 @S2 #del 8 , "ang terdiri dari tujuh pabrikan lapisan
independen. Lapisan ini mentransmisi bit "ang belum di lah mele9ati jaringan ,
mengatur keterhubungan dan memastikan hubungann"a bebas dari kesalahan ,
Basis Data Terdistribusi Halaman 10
Sistem Basis Data Lanjut
pengaturan rute atau lintasann"a dan kntrl jaringann"a, mengatur masalah
antara sistem mesin "ang berbeda .
PR#T#K#L +ARI*A
Prtkl jaringan adalah sekumpulan aturan 0 aturan "ang menentukan
bagaimana pesan antar kmputer dapat terkirim , diterjemahkan dan di prses.
Pada bagian ini diuraikan beberapa gambaran prtkl jaringan utama.
T.P/IP ' Trans%ission .ontro& Protoco& / Internet Protoco& (
2ni adalah prtkl standard kmunikasi dalam internet, sekumpulan
jaringan kmputer di seluruh dunia. T4P memiliki tanggung ja9ab untuk
memeriksa pengiriman data "ang benar dari -lient ke ser6er. 2P
men"ediakan mekanisme ruting, berdasarkan pada empat b"te alamat
tujuan 7 alamat 2P 8. Bagian depan dari alamat 2P menunjukan bagian
jaringan dari alamat dan bagian belakang menunjukan bagian hst dari
alamat . Batas pemisah jaringan dengan bagian hst dari alamat 2P tidak
ditentukan . T4P<2P adalah prtkl terskema , "aitu semua pesan tidak
han"a berisikan alamat dari ps "ang di tuju tetapi juga alamat dari jaringan
"ang dituju . Hal ini mengijinkan pesan T4P<2P di kirim ke ban"ak jaringan
dalam suatu rganisasi atau seluruh dunia.
SP0/IP0 ' Se1uenced Pac)et !2c3ange / Internet4or) Pac)age !2c3ange (
16ell membuat SPF<2PF sebagai bagian dari sistem perasi net9are.
Hampir sama dengan T4P, SPF menjamin bah9a pesan "ang masuk
sampai dengan lengkap tetapi menggunakan prtkl 2PF 1et9are sebagai
mekanisme pengirimann"a. Seperti 2P , 2PF menangani rute paket "ang
mele9ati jaringan . Tidak seperti 2P, 2PF menggunakan ,/ bit untuk alamat,
dengan !2 bit bagian alamat jaringan dan $, bit bagian alamat hst7 hal ini
lebih besar dibandingkan dengan "ang digunakan pada 2P "aitu !2 bit 8 2PF
tidak menangani paket )ragmentasi . Bagaimanapun juga salah satu "ang
terbaik dari 2PF adalah pemberian alamat hst "ang tmatis. Pemakai
dapat memindahkan lkasi jaringan ke tempat "ang lain dan melanjutkan
pekerjaan dengan mudah dengan men"ambungkann"a lagi ke jaringan . 2ni
sangat penting sekali untuk pemakai "ang sering berpindah 0 pindah.
Sampai net9are %./ , SPF<2PF adalah prtkl "ang digunakan , tetapi
untuk menggambarkan betapa pentingn"a internet, 1et9are %./
mengangkat T4P<2P sebagai prtkl "ang digunakan .
etBI#S 'et4or) Basic Input #utput S5ste% (
Prtkl jaringan dikembangkan pada tahun 1.,$ leh 2B# dan S"tek
sebagai aplikasi standard kmunikasi untuk P4. Pada a9aln"a 1etB2@S
dan 1etBA:2 7 1etB2@S dengan pengembangan tampilan pemakai 8 telah
mempertimbangkan satu prtkl . Kemudian 1etB2@S ban"ak digunakan
sejak digunakan bersama prtkl 1etBA:2,T4P<2P, dan SPF<2PF. 1etBA:2
adalah prtkl jaringan "ang ke-il, -epat dan e)isien "ang disalurkan
bersama prduk jaringan mi-rs)t . Bagaimanapun , ini bukan rute skema,
jadi kn)igurasi khusus dengan menggunakan 1et BA:2 untuk kmunikasi
bersama sebuah Lan dan T4P<2P melebihi L+1.
APP. ' Ad6anced Progra% to Progra% .o%%unciation (
Prtkl kmunikasi tingkat tinggi dari 2B# "angmen"ediakan sebuah
prgram untuk berinteraksi dengan jaringan lain. 2ni dapat mendukung -lient
0 ser6er dan memperhitungkan pendistribusian dengan men"ediakan
pemrgraman tampilan biasa pada sebuah plat)rm 2B#. 2ni di dukung
perintah untuk mengatur pembahasan, pengiriman, dan penerimaan data
Basis Data Terdistribusi Halaman 11
Sistem Basis Data Lanjut
dan manajemen transaksi menggunakan dua tahap pelaksanaann"a.
Perangkat lunak +PP4 adalah salah satu bagian atau "angtersedia se-ara
bebas, dalam semua sistem perasi nn 2B# lainn"a. Sejak +PP4 han"a di
dkukung leh sistem arsitektur jaringan 2B# dengan meman)aatkan prtkl
L: &.2 untuk membahas pendirian +PP4 dan L: &./ sering kali sama.

D!.net
De-net adalah prtkl rute skema kmunikasi digital, DA4net dapat
mendukung ethernet tipe L+1 dan Baseband dan Bradband E+1 meallui
saluran pribadi atau publik. 2ni terkneksi dalam PDp, G+F,P4,#a- dan
Statiun Kerja.
App&eTa&)
2ni adalah rute skema prtkl untuk apple "ang diperkenalkan tahun 1.,%,
dapat mendukung metde akses per-akapan milik apple sebaik ethernet
dari tken ring. Pengantur jaringan +ppletalk dan metde akses per-akapan
lkasl bersama di bangun #a-2ntshs dan Laser9rites
,AP ' ,ire&ess App&ication Protoco& (
Standard digunakan pada telepn seluler, pager dan alamat lain dengan
akses keamanan ke email dan halaman 9eb berbasis teHt. Diperkenalkan
pada tahun 1..*dengan menggunakan phne.-m 7 :n9ired Planet8,
Ari-sn, #trla dan 1kia, E+P "ang men"ediakan lingkungan "angbaik
untuk aplikasi tanpa kabel "ang tersedia dalam rekan 9ireless dalam T4P
<2P dan kerangka kerja untuk persatuan telepn seperti pengntrl
panggilan dan akes lihat telepn.
7U*SI dan ARSIT!KTUR DDBMS
Pada bagian ini akan d bahas bagaimana e)ek dari distribusi suatu basis data
untuk )ungsi dan pembuatan aristektur DDB#S.
7U*SI
Dalam bahasan ini, diharapkan pada DDB#S mempun"ai paling tidak satu dari
)ungsinal suatu DB#S tersentralisasi. 'ungsi 0 )ungsi pada DDB#S "aitu ;
1. #emberikan pela"anan kmunikasi untuk memberikan akses terhadap site(
site "ang terhubung baik "ang site "ang jarak dekat maupun "ang letak n"a
-ukup jauh dan mengijinkan pen-arian data ke site 0 site "ang terhubung.
2. #emiliki sistem katalg untuk men"impan kumpulan detail data "ang telah
didstribusikan.
!. #endistribusikan prses pen-arian, termasuk ptimasisasi dan pengaksesan
dari jarak jauh.
$. #emberikan pengendalian keamanan untuk akses ataupun tritas "ang
telah diberikan .
%. #emberikan kntrl knkurensi untuk memelihara data "ang telah di
replikasi.
&. #emberikan pela"anan re-6eri untuk mengambil lapran "ang rusak dari
setiap site dan kegagalan dalam hubungan kmunikasi
Pada +1S2(SP+34 ada tiga tingkatan arsitektur dalam DB#S "ang dimana
arsitektur ini memberikan knstribusi "ang ban"ak untuk arsitektur DDB#S.
Perbedaan "ang dimiliki leh DDB#S lebih kmpleks < rumit jika dibandingkan
Basis Data Terdistribusi Halaman 12
Sistem Basis Data Lanjut
dengan arsitektur DB#S. Seperti "ang dapat dilihat pada gambar 1.& "ang
berisi beberapa tingkatan pada arsitektur DDB#S ;
I. Kumpulan tingkatan eksternal glbal
I. Tingkatan glbal knseptual
I. Tingkatan )ragmentasi dan tingkatan distribusi
I. Kumpulan tingkatan untuk masing 0 masing DB#S lkal "ang
disesuaikan dengan arsitektur pada +1S2(SP+34
>aris dalam gambar tersebut menggambarkan pemetaan antara tingkatan 0
tingkatan "ang --k dengan tingkat knseptual dalam arsitektur +1S2(SP+34.
Basis Data Terdistribusi Halaman 13
Sistem Basis Data Lanjut
S)e%a 7rag%entasi dan Pendistribusian
Skema ini adalah gambaran tentang bagaimana data se-ara lgika di pisah 0
pisah. +lkasi dari tingkatan ini adalah gambaran tentang ke mana data
tersebut akan di si mpan dan membuat lapran dari semua penggandaan.
S)e%a Lo)a&
Basis Data Terdistribusi Halaman 14
Skema
Aksternal
>lbal
Skema
Aksternal
>lbal
Skema
Aksternal
>lbal
Skema
knseptual
>lbal
Skema
'ragmentasi
Skema
+lkasi
Skema
#apping
lkal
Skema
#apping
lkal
Skema
#apping
lkal
Skema
2nternal
lkal
Skema
2nternal
lkal
Skema
2nternal
lkal
Skema
knseptual
Lkal
Skema
knseptual
Lkal
Skema
knseptual
Lkal
dB dB
dB
>br 1.&
+rsitektur +-uan :ntuk DDB#S
S1 S2 Sn
S1 S2 Sn
Sistem Basis Data Lanjut
Setiap DB#S lkal memiliki skeman"a masing ( masing . Knseptual lkal
dan skema internal pembentukann"a sama dengan arsitektur DB#S. Skema
pemetaan memetakan )ragment 0 )ragment ke dalam alkasi skema kemudian
menjadi b"ek eksternal pada basis data lkal. Hal ini merupakan
kemandirian dari suatu basis data dan merupakan dasar untuk mendukung
keanekaragaman suatu DB#S.
ARSIT!KTUR 7!D!RAT!D DBMS
Sistem ini berbeda dengan DDB#S dalam tingkat pen"ediaan tnmi
lkaln"a. Hal itu dapat di lihat dari penggambaran arsitekturn"a pada gambar
1.* , dimana pada 'DB#S berbentuk tightly coupled dimana pada arsitektur
ini terdapat skema glbal knseptual 7S>48 "ang merupakan subset dari
lkal knseptual skema berisi data dari setiap lkal sistem "ang dapat
digunakan bersama . >4S dari sistem tightly coupled mempun"ai kesatuan
data dari setiap skema knseptual dan eksternal n"a. Sedangkan pada
DDB#S, S>4 adalah gabungan dari semua skema knseptual pada setiap
lkal sistem.
'DB#S diperdebatkan tidak memiliki skema glbal knseptual 7Li9tin,1.,,8
"ang mana sistem ini lebih -ndng kepada loosely coupled dimana skema
eksternal terdiri dari satu atau lebih skema knseptual.
Basis Data Terdistribusi Halaman 15
Skema
Aksternal
>lbal
Skema
Aksternal
>lbal
Skema
knseptual
>lbal
S1 Sn
Skema
Aksternal
lkal
Skema
Aksternal
lkal
Skema
2nternal
lkal
Skema
2nternal
lkal
Skema
knseptual
Lkal
Skema
knseptual
Lkal
dB dB
S1 Sn
Skema
Aksternal
lkal
Skema
Aksternal
lkal
>br 1.*
+rsitektur 'DB#S
Sistem Basis Data Lanjut
K#MP#! ARSIT!KTUR DDBMS
Pada arsitektur DDB#S terdapat empat kmpnen utama "aitu ;
1. Kmpnen DB#S lkal
2. Kmpnen Kmunikasi Data 7D48
!. Katalg Sistem >lbal 7>4S8
$. Kmpnen DDB#S Terdistribusi
Keempat kmpnen ini dapat di lihat dari gambar 1.,
Ko%ponen Lo)a& DBMS
Kmpnen LDB#S ini adalah kmpnen standard dari DB#S, "ang memiliki
tanggung ja9ab untuk mengntrl data lkal pada masing 0 masing lkasi
"ang telah memiliki basisdata. Hal ini berarti setiap lkasi memiliki S>4
masing 0 masing "ang berisi semua in)rmasi tentang data . Pada sistem
hmgen kmpnen LDB#S memiliki prduk sistem "ang sama "ang di
replikasi di setiap lkasi. Dan pada sistem hetergen akan ada dua lkasi
dengan prduk DB#S "ang berbeda atau bentuk DB#Sn"a.
Basis Data Terdistribusi Halaman 16
4mputer 1et9rk
DDB#S
D4 LDB#S
DB
S>4
S>4
DDB#S
D4
>ambar 1.,
Kmpnen dari DDB#S
S2TA 1
S2TA !
Sistem Basis Data Lanjut
Ko%ponen Ko%uni)asi Data
Kmpnen ini adalah perangkat lunak dan perangkat keras "ang
memungkinkan semua lkasi dapat berkmunikasi dengan baik satu sama
lain. Kmpnen kmunikasi data berisikan in)rmasi tentang site dan
jaringann"a.
Kata&og Siste% *&oba& ' *.S (
>4S memiliki kesamaan )ungsi dengan sistem katalg pada tersentralisasi.
>4S menangani in)rmasi "ang spesi)ik mengenai pendistribusian dari suatu
sistem, seperti )ragmentasi, penggandaan dan alkasi n"a. Kmpnen ini
dapat mengatur dirin"a sendiri seperti mendistribusikan basisdata dan
)ragmentasi , replikasi keseluruhan atau sentralisasi. Pada >4S "ang
melakukan replikasi se-ara keseluruhan menjamin tnmi dari setiap site ,
seperti melakukan mdi)ikasi harus di beritahukan kepada seluruh site "ang
terhubung. >4S "ang tersentalisasi juga menjanjikan tnmi untuk siten"a
dan sangat sensiti) terhadap suatu kesalahan pada suatu siten"a.
Pendekatan ini digunakan pada sistem terdistribusi 3
I
7Eilliams at al,1.,28.
Dalam sistem ini terdapat katalg lkal di setiap site "ang terdiri dari meta data
"ang berhubungan data "ang disimpan. :ntuk Keterhubungann"a disimpan di
beberapa site, hal ini merupakan tanggung ja9ab pada setiap lkal katalg
untuk men-atat de)inisi dari setiap )ragmen dan setiap replikas dari setiap
)ragmen dan men-atat dimana )ragment atau replika tersebut di alkasikan.
Kapanpun )ragmen atau replika di gunakan pada lkasi "ang berbeda, lkal
katalg harus selalu mengupdate perubahan tersebut, sehingga )ragmen atau
replika dapat diandalkan keberadaann"a.
Ko%ponen DBSM Terdistribusi
Kmpnen DDB#S adalah pengendalian unit di semua sistem.
P!RA.A*A R!LASI#AL BASIS DATA T!RDISTRIBUSI
'aktr ( )aktr "ang dianjurkan untuk digunakan pada basis data terdistribusi
"aitu ;
1. 'ragmentasi ; Sebuah relasi "ang terbagi menjadi beberapa sub(sub
relasi "ang disebut dengan )ragment, sehingga disebut juga distribusi.
+da dua buah )ragmentasi "aitu hrisntal dan 6ertikal. Hrisntal
)ragmentasi "aitu subset dari tupel sedangkan 6ertikal )ragmentasi subset
dari atribut.
2. +lkasi, setiap )ragmen disimpan pada situs dengan distribusi "ang
ptimal.
!. 3eplikasi, DDB#S dapat membuat suatu -p" dari )ragmen pada
beberapa situs "ang berbeda.
De)inisi dan alkasi dari )ragmen harus berdasarkan pada bagaimana basis
data tersebut digunakan.
Peran-angan harus berdasarkan kuantitati) dan kualitati) in)rmasi. Kuantitati)
in)rmasi digunakan pada alkasi data sedangkan kualitati) in)rmasi
digunakan untuk )ragmentasi.
Kuantitati) in)rmasi termasuk ;
Seberapa sering aplikasi di jalankan
Situs mana "ang aplikasin"a dijalankan
Kriteria kinerja untuk transaksi dan aplikasi
Basis Data Terdistribusi Halaman 17
Sistem Basis Data Lanjut
Kualitati) in)rmasi termasuk transaksi "ang dieksekusi pada aplikasi, termasuk
pengaksesan relasi, atribut dan tuple , tipe pengaksesan7 3 atau E 8 dan
predikat dari perasinal.
De)inisi dan alkasi dari )ragment menggunakan strategi untuk men-apai
b"ekti)itas "ang diinginkan ;
1.3e)erensi Lkal
=ika memungkinkan data harus disimpan dekat dengan "ang
menggunakan. Bila suatu )ragmen digunakan di beberapa lkasi , akan
menguntungkan jika )ragmen data tersebut disimpan di beberapa lkasi
juga.
2.3eliabilitas dan +6ailabilitas "ang ditingkatkan
Keandalan dan ketersediaan data ditingkatkan dengan replikasi. +da
salinan lain "ang disimpan di lkasi "ang lain.
!.Kinerja "ang di terima
+lkasi "ang tidak baik dapat mengakibatkan bttlene-k terjadi,
sehingga akan mengakibatkan ban"akn"a permintaan dari beberapa
lkasi "ang tidak dapat dila"ani dan data "ang diminta menjadi tidak up
t date men"ebabkan kinerja turun.
$.Seimbang antara kapasitas pen"impanan dan bia"a
Pertimbangan harus diberikan pada ketersediaan in)rastruktur dan
bia"a untuk pen"impanan di setiap lkasi, sehingga untuk e)isiensi
dapat digunakan tempat pen"impanan "ang tidak mahal.
%.Bia"a kmunikasi "ang minimal
Pertimbangan harus diberikan untuk bia"a akses jarak jauh. Bia"a
akan minimal ketika kebutuhan lkal maksimal atau ketika setiap site
menduplikasi data n"a sendiri. Bagaimanapun ketika data "ang di
replikasi telah di update. #aka data "ang ter(update tersebut harus di
duplikasi ke seluruh site, hal ini "ang men"ebabkan naikn"a bia"a
kmunikasi.
AL#KASI DATA
+da empat strategis menurut penempatan data ; sentralisasi, pembagian
partisi, replikasi "ang lengkap dan replikasi "ang dipilih.
1. Sentralisasi
Strategi ini berisi satu basis data dan DB#S "ang disimpan pada satu
situs dengan pengguna "ang didistribusikan pada jaringan 7pemrsesan
distribusi8. 3e)erensi lkal paling rendah di semua situs, ke-uali situs
pusat, harus menggunakan jaringan untuk pengaksesan semua data. Hal
ini berarti juga bia"a kmunikasi tinggi.
Keandalan dan keberadaan rendah, kesalahan pada situs pusat akan
mempengaruhi semua sistem basis data.
2. Partisi 7 'ragmentasi 8
Strategi ini mempartisi basis data "ang dipisahkan ke dalam )ragmen(
)ragmen, dimana setiap )ragmen di alkasikan pada satu site. =ika data
"ang dilkasikan pada suatu site, dimana data tersebut sering digunakan
maka re)erensi lkal akan meningkat. 1amun tidak akan ada replikasi ,
dan bia"a pen"impanan n"a rendah, sehingga keandalan dan
keberadaann"a juga rendah, 9alaupun pemrsesan distribusi lebih baik
dari pada sentralisasi. +da satu kelebihan pada sentralisasi "aitu dalam
hal kehilangan data, "ang hilang han"a ada pada site "ang bersangkutan
dan aslin"a masih ada pada basis data pusat. Kinerja harus bagus dan
Basis Data Terdistribusi Halaman 18
Sistem Basis Data Lanjut
bia"a kmunikasi rendah jika distribusi di ran-ang dengan sedemikian
rupa..
!. 3eplikasi "ang lengkap
Strategi ini berisi pemeliharaan salinan "ang lengkap dari suatu basis
data di setiap site. Dimana re)erensi lkal, keberadaan dan keandalan
dan kinerja adalah maksimal. Bagaimanapun bia"a pen"impanan dan
bia"a kmunikasi untuk mengupdate besar sekali bia"an"a. :ntuk
mengatasi masalah ini, biasan"a digunakan snapsht . Snapsht
digunakan untuk men"alin data pada 9aktu "ang telah ditentukan. Data
"ang disalin adalah hasil update per peride , misalkan per minggu atau
perjam, sehingga data salinan tersebut tidak selalu up t date. Snapsht
juga digunakan untuk mengimplementasikan table 6ie9 di dalam data
terdistribusi untuk memperbaiki 9aktu "ang digunakan untuk kinerja
perasinal dari suatu basis data.
$. 3eplikasi "ang selekti)
Strategi "ang merupakan kmbinasi antara partisi,replikasi dan
sentralisasi. Beberapa item data di partisi untuk mendapatkan re)erensi
lkal "ang tinggi dan lainn"a, "ang digunakan di ban"ak lkasi dan tidak
selalu di update adalah replikasi ;selain dari itu di lakukan sentralisasi.
@b"ekti)itas dari strategi ini untuk mendapatkan semua keuntungan "ang
dimiliki leh semua strategi dan bukan kelemahann"a. Strategi ini biasa
digunakan karena )leksibelitasn"a.
7RA*M!TASI
Kenapa harus dilakukan )ragmentasi J
+da empat alasan untuk )ragmentasi ;
1. Kebiasaan ; umumn"a aplikasi bekerja dengan tabel 6ie9s dibandingkan
dengan semua hubungan data. @leh karenan"a untuk distribusi data ,
"ang --k digunakan adalah bekerja dengan subset dari sebuah relasi
sebagai unit dari distribusi.
2. A)isien ; data disimpan dekat dengan "ang menggunakan. Dengan
tambahan data "ang tidak sering digunakan tidak usah disimpan.
!. Paralel ; dengan )ragmen()ragmen tersebut sebagai unit dari suatu
distribusi , sebuah transaksi dapat di bagi kedalam beberapa sub Cueri
"ang diperasikan pada )ragmen tersebut. Hal ini meningkatkan
knkurensi atau paralelisme dalam sistem, sehingga memeperblehkan
transaksi mengeksekusi se-ara aman dan paralel.
$. Keamanan ; data "ang tidak dibutuhkan leh aplikasi tidak disimpan dan
knsukuen tidak bleh di ambil leh pengguna "ang tidak mempun"ai
tritas.
'ragmentasi mempun"ai dua kelemahan, seperti "ang disebutkan
sebelumn"a ;
1. Kinerja; -ara kerja dari aplikasi "ang membutuhkan data dari beberapa
lkasi )ragmen di beberapa situs akan berjalan dengan lambat.
2. 2ntegritas; penga9asan inteegritas akan lebih sulit jika data dan
)ungsinal ketergantungan di )ragmentasi dan dilkasi pada beberapa
situs "ang berbeda.
Pe%betu&an dari 8rag%entasi
Basis Data Terdistribusi Halaman 19
Sistem Basis Data Lanjut
'ragmentasi tidak bisa di buat se-ara serampangan, ada tiga buah aturan
"ang harus dilakukan untuk pembuatan )ragmentasi "aitu ;
1. Kelengkapan ; jika relasi -nth 3 di dekmpsisi ke dalam )ragment 31 ,
32 ,3! , K 3n , masing(masing data "ang dapat ditemukan pada relasi 3
harus mun-ul paling tidak di salah satu )ragmen. +turan ini di perlukan
untuk me"akinkan bah9a tidak ada data "ang hilang selama )ragmentasi
2. 3eknstruksi; =ika memungkinkan untuk mende)inisikan perasinal
relasi "ang akan dibentuk kembali relasi 3 dari )ragmen()ragmen.
+turan ini untuk me"akinkan bah9a )ungsinal ketergantungan di
perblehkan .
!. Penguraian; =ika item data di mun-ul pada )ragment 3i , maka tidak
bleh mun-ul di )ragmen "ang lain. Gertikal )ragmentasi diperblehkan
untuk aturan "ang satu ini, dimana kun-i utama dari atribut harus
diulanmg untuk melakukan reknstruksi. +turan ini untuk meminimalkan
redudansi.
Tipe dari 7rag%entasi
+da dua tipe utama "ang dimiliki leh )ragmentasi "aitu hrisntal dan
6ertikal , tetapi ada juga dua tipe )ragmentasi lainn"a "aitu ; miHed dan deri6ed
)ragmentasi .
1- "orisonta& 8rag%entasi $
'ragmentasi ini merupakan relasi "ang terdiri dari subset sebuah tuple .
Sebuah hrisntal )ragmentasi di hasilkan dari menspesi)ikasikan
predikat "ang mun-ul dari sebuah batasan pada sebuah tuple didalam
sebuah relasi. Hal ini di de)inisikan dengan menggunakan perasi
SALA4T dari aljabar relasinal . @perasi SALA4T mengumpulkan tuple
"ang memiliki kesamaan kepun"aan; sebagai -nth, tuple "ang semua
n"a menggunakan aplikasi "ang sama atau pada situs "ang sama.
Berikan relasi 3 sebuah hrisntal )ragmentasi "ang dide)inisikan ;
P 7 3 8
dimana P adalah sebuah predikat "ang berdasarkan atas satu atau lebih
atribut didalam suatu relasi.
4nth ; Diasumsikan han"a mempun"ai dua tipe prperti "aitu tipe )lat
dan rumah, hrisntal )ragmentasi dari prperti untuk di se9a dari tipe
prperti dapat di perleh sebagai berikut ;
P1 ; tipe L B3umahB
7 prperti se9a8
P2; tipe L B'latB
7prperti se9a8
Hasil dari perasi tersebut akan memiliki dua )ragmentasi , "ang satu
terdiri dari tipe "ang mempun"ai nilai B3umahB dan "ang satun"a "ang
mempun"ai nilai M'latB.
'ragment P1
Pn Street +rea 4it" P-de T"pe 3m
s
3ent 4n Sn Bn
P+1$ 1& Hll Dee +ber +B*%S 3umah & &%/ 4@$& S+. B*
P>2
1
1, Dell H"nd >las >12 3umah $ %// 4@,* S>!* B!
'ragment P2
Pn Street +rea 4it" P-de T"pe 3m
s
3ent 4n Sn Bn
PL.$ & +rg Dee +ber +B*$S 'lat $ $%/ 4@&* SL$1 B%
P>$ , La9 H"nd >las >%/ 'lat $ $// 4@*/ S>1$ B!
P>1
&
2 #an Part >las >&* 'lat ! !// 4@./ S>1$ B!
Basis Data Terdistribusi Halaman 20
>ambar 1..
Hrisntal 'ragmentasi
Sistem Basis Data Lanjut
'ragmentasi seperti ini mempun"ai keuntungan jika terjadi transaksi
pada beberapa aplikasi "ang berbeda dengan 'lat ataupun 3umah.
'ragmentasi skema memuaskan aturan pembetulan 74rre-tness rules8 ;
1. Kelengkapan ; setiap tuple pada relasi mun-ul pada )ragment
P1 atau P2
2. 3eknstruksi ; relasi Prperti se9a dapat di reknstruksi dari
)ragmentasi menggunakan perasi :nin , "akni ;
P1 : P2 L Prperti se9a
!. Penguraian ; )ragmen di uraikan maka tidak ada tipe prperti "ang
mempun"ai tipe )lat ataupun rumah.
Terkadang pemilihan dari strategi hrisntal )ragmentasi terlihat jelas.
Bagaimanapun pada kasus "ang lain, diperlukan penganalisaan
se-ara detail pada aplikasi. +nalisa tersebut termasuk dalam menguji
predikat atau men-ari kndisi "ang digunakan leh transaksi atau
Cueri pada aplikasi. Predikat dapat berbentuk sederhana 7atribut
tunggal8 ataupun kmpleks 7ban"ak atribut8. Predikat setiap atribut
mungkin mempun"ai nilai tunggal ataupun nilai "ang ban"ak. :ntuk
kasus selanjutn"a nilai mungkin diskrit atau mempun"ai range.
'ragmentasi men-ari grup predikat minimal "ang dapat digunakan
sebagai basis dari )ragmentasi skema. Set dari predikat disebut
lengkap jika dan han"a jika ada dua tuple pada )ragmen "ang sama
bere)erensi pada kemungkinan "ang sama leh beberapa aplikasi .
Sebuah predikat din"atakan rele6an jika ada paling tidak satu aplikasi
"ang dapat mengakses hasil dari )ragment "ang berbeda.
2- 9erti)a& 7rag%entasi
+dalah relasi "ang terdiri dari subset pada atribut
'ragmentasi 6ertikal ini mengumpulkan atribut "ang digunakan leh
beberapa aplikasi. Di de)inisikan menggunakan perasi P3@=A4T pada
aljabar relasinal. 3elasi 3 sebuah 6ertikal )ragmentasi di de)inisikan ;

a1,a2,Kan 738
dimana a1,a2,Kan merupakan atribut dari relasi 3
-nth ;+plikasi Pa"rll untuk PT. Dream Hme membutuhkan nmr
pkk daari Sta)) 7 Sn8 dan Psisi, SeH, D@B,>aji dan 121 atribut
setiap anggta dari sta)) tersebut; departemen kepega9aian
membutuhkan ; Sn,'name,Lname, +lamat,TelNn dan Bn atribut,
Gertikal )ragmentasi dari
sta)) untuk -nth ini diperlukan sebagai berikut ;
S1 L Sn,psisi,seH,db,gaji,nin
7Sta))8
S2 L Sn,'name,Lname,+lamat,TelNn,Bn
7Sta))8

+kan menghasilkan dua buah )ragmen , kedua buah )ragmen tersebut
berisi kun-i utama 7 Sn 8 untuk memberi kesempatan "ang aslin"a untuk
di reknstruksi. Keuntungan dari 6ertikal )ragmentasi ini "aitu )ragmen(
)ragmen tersebut dapat disimpan pada situs "ang memerlukann"a.
Sebagai tambahan kinerja "ang di tingkatkan, seperti )ragmen "ang
diperke-il di bandingkan dengan "ang aslin"a.
Basis Data Terdistribusi Halaman 21
Sistem Basis Data Lanjut
'ragmentasi ini sesuai dengan skema kepuasan pada aturan pembetulan
74rre-ness 3ules8;
1. Kelengkapan ; setiap atribut di dalam relasi sta)) mun-ul pada setiap
)ragmen S1 dan S2
2. 3eknstruksi ; relasi sta)) dapat di reknstruksi dari )ragmen
menggunakan perasi natural jin , "akni ;
S1 S2 L Sta))
!. Penguraian ; )ragment akan diuraikan ke-uali kun-i utama, karena
diperlukan untuk reknstruksi .
'ragment S1
Sn Psisi SeH D@B Salar" 121
SL21 #anager # 1(-t(&/ !///// EK$$2/1B
S>!* Snr +ss ' 1/(n6(&% 1%//// EL$!2%14
S>1$ Deput" # 2$(mar(*/ 1///// EL22/&%B
S+. +ssistant ' 2/(jan(*/ .//// E#%!21,D
'ragment S2
Sn 'name Lname +lamat TelNn Bn
SL21 =hn Ehite 1. Ta"lr Lndn /1*1(,,$(%112 B%
S>!* +nn Bee-h ,1 >erge >lasg9 /1$1(,$,(!!$% B!
S>1$ Da6id 'rd &! +shb" >lasg9 /1$1(!!.(21** B!
S+. #arie H9e 2 Alm +beerdeen B*
:- .a%puran 7rag%entasi
'ragmentasi ini terdiri dari hrisntal )ragmentasi setelah itu 6ertikal
)ragmentasi, atau 6ertikal )ragmentasi lalu hrisntal )ragmentasi.
'ragmentasi -ampuran ini di de)inisikan menggunakan perasi SALA4T
dan P3@=A4T pada aljabar relasinal.
3elasi 3 adalah )ragmentasi -ampuran "ang dide)inisikan sbb ;
P 7 a1,a2,Kan 7388 atau a1,a2,Kan 7P 7388
dimana p adalah predikat berdasarkan satu atau lebih atribut 3 dan a1,a2,
Kan adalah atribut dari 3
-nth ;
Gertikal )ragmentasi sta)) dari aplikasi pa"rll dan departemen
kepega9aian kedalam ;
S1 L Sn,psisi,seH,db,gaji,nin
7Sta))8
S2 L Sn,'name,Lname,+lamat,TelNn,Bn
7Sta))8

Lalu lakukan hrisntal )ragmentasi pada )ragmen S2 menurut nmr
-abang;
S21 L Bn L B!
7S28
S22 L Bn L B%
7S28

S2! L Bn L B*
7S28

Basis Data Terdistribusi Halaman 22
>ambar 1..
Gertikal 'ragmentasi
Sistem Basis Data Lanjut
'ragment S1
Sn Psisi SeH D@B Salar" 121
SL21 #anager # 1(-t(&/ !///// EK$$2/1B
S>!* Snr +ss ' 1/(n6(&% 1%//// EL$!2%14
S>1$ Deput" # 2$(mar(*/ 1///// EL22/&%B
S+. +ssistant ' 2/(jan(*/ .//// E#%!21,D
'ragment S21
Sn 'name Lname +lamat TelNn Bn
S>!* +nn Bee-h ,1 >erge >lasg9 /1$1(,$,(!!$% B!
S>1$ Da6id 'rd &! +shb" >lasg9 /1$1(!!.(21** B!
'ragment S22
Sn 'name Lname +lamat TelNn Bn
SL21 =hn Ehite 1. Ta"lr Lndn /1*1(,,$(%112 B%
'ragment S2!
Sn 'name Lname +lamat TelNn Bn
S+. #arie H9e 2 Alm +beerdeen B*
Dari )ragmentasi tersebut akan menghasilkan tiga buah )ragmen "ang baru
berdasarkan nmr -abang. 'ragmentasi tersebut sesuai dengan aturan
pembetulan.74rre-tin rules8
1. Kelengkapan ; Setiap atribut pada relasi sta)) mun-ul pada )ragmentasi
S1 dan S2 dimana setiap tupel akan men-ul pada )ragmen S1 dan juga
)ragmen S21 ,S22 dan S2! .
2. 3eknstruksi ; relasi sta)) dapat di reknstruksi dari )ragmen
menggunakan perasi :nin dan 1atural =in , "akni; S1 7S21 : S22 :
S2! 8 L Sta))
!. Penguraian ; penguraian )ragmen ; tidak akan ada Sn "ang akan
mun-ul di lebih dari satu -abang dan S1 dan S2 adalah hasil penguraian
ke-uali untuk keperluan duplikasi kun-i utama.
;- Deri6ed "orisonta& 7rag%entation
Beberapa aplikasi melibatkan sua atau lebih relasi gabungan. =ika relasi
disimpan ditempat "ang berbeda, mungkin akan memiliki perbedaan "ang
sigini)ikan di dalam prses penggabungan tersebut. Di dalam )ragmentasi
ini akan lebih pasti keberadaan relasi atau )ragmen dari relasi di tempat
"ang sama.
Deri6ed 8rag%en ; hrisntal )ragmen "ang berdasarkan )ragmen dari
relasi "ang utama
2stilah anak akan mun-ul kepada relasi "ang mengandung )reign ke" dan
parent pada relasi "ang mengandung primari ke". Deri6ed )ragmentasi di
jabarkan dengan menggunakan perasi semijin dari aljabar relasinal.
#isalkan relasi anak adalah 3 dari relasi parent adalah S, maka
)ragmentasi deri6ed digambarkan sebagai berikut ;
Basis Data Terdistribusi Halaman 23
>ambar 1..
4ampuran 'ragmentasi
Sistem Basis Data Lanjut

32 L 3 S) L 2 9
Dimana 9 adalah nmr dari )ragmen hrisntal "ang telah digambarkan
pada S dan ) adalah atribut jin
4nth ;
Suatu perusahan mempun"ai aplikasi "ang menggabungkan relasi sta))
dan Prpert"'r3ent se-ara bersamaan. :ntuk -nth ini di asumsikan
sta)) telah ter)ragmentasi se-ara hrisntal berdasarkan nmr -abang.
=adi data "ang berhubungan dengan -abang disimpan di tempat ;
S! L Bn L B!
7Sts))8
S$ L Bn L B%
7Sta))8

S% L Bn L B*
7Sta))8

Diasumsikan bah9a prperti P>$ diatur leh S>1$. 2ni seharusn"a
berguna untukmen"impan data prpetri "ang menggunakan strategi
)ragmentasi sama. 2ni di perleh dengan menggunakan deri6ed
)ragmentasi untuk men)ragmentasi se-ara hrisntal relasi
Prperti'r3ent berdasarkan nmr -abang ;
P2 L Prperti'r3ent sta))n S) ! 2 %
#enghasilkan ! )ragmen 7 P!,P$ dan P%8 . satu terdiri dari prreprti "ang
diatur leh sta)) dengan nmr -abang B! 7P!8, "ang satun"a terdiri dari
prperti "ang diatur leh sta) dengan nmr -abang B% 7 P%8 dan
"angterakhir terdiri dari prperti "ang diatur leh sta)) dengna nmr
-abang B* 7P*8 . +kan mudah dilihat skema )ragmentasi ini sesuai
dengan peraturan )ragmentasi.
'ragment P!
Pn Street 4it" P-de T"pe 3ms 3ent 4n Sn
P>$ &La9 >las >11 'lat ! !%/ 4@$/ S>1$.
P>!& 2 #ann >las >!2 'lat ! !*% 4/.! S>!*
P>21 1, Dell >las >12 Huse $ %// 4@,* S>!*
P>1& % 16 >las >12F 'lat $ $%/ 4/.! S>1$
'ragment P$
Pn Street 4it" P-de T"pe 3ms 3ent 4n Sn
PL.$ & +rg Ln 1E1 'lat $ $// 4@,* SL$1
'ragment P%
Pn Street 4it" P-de T"pe 3ms 3ent 4n Sn
P+1$ 1&Hll +ber +B*$S Huse & &%/ 4@$& S+.
<- Tida) Terdapat 7rag%entasi
Strategi )inal adalah tidak mem)ragmentasikan relasi. Sebagai -nth,
relasi -abang han"a mengandung sejumlah update se-ara berkala .
Daripada men-ba untuk men)ragmentasikan relasi se-ara hrisntal,
misaln"a nmr -abang akal lebih masuk akal lagi untuk membiarkan
relasi keseluruhan dan mereplikasi relasi -abang pada setiap sisin"a.
Basis Data Terdistribusi Halaman 24
>ambar 1..
Deri6ed 'ragmentasi
Sistem Basis Data Lanjut
TRASPARASI PADA DDBMS
De)inisi dari DDB#S "ang telah dijelaskan pada subbab 1.1 men"atakan
bah9a sistem seharusn"a melakukan distribusi "ang transparan kepada
pengguna. Detail dari implementasi pengguna tidak perlu mengetahuin"a.
DDB#S menampilkan ban"ak le6el transparan. Semua transparansi
berpartisipasi di semua b"ek, agar dapat membuat basis data terdistribusi
ini dapat sejalan dengan basis data tersentralisasi . +da $ ma-am tipe utama
dari transparansi dalam DDB#S "aitu
1. Transparansi Distribusi
2. Transparansi Transaksi
!. Transparansi Kinerja
$. Transparansi DB#S
1- Transparansi Distribusi
Distribusi transparansi memperblehkan pengguna untuk mengetahui
bah9a basis data sebagi sebuah single lgikal entitas. =ika suatu
DDB#S memperlihatkan transparansi terdistribusin"a, pengguna tidak
perlu tahu mengenai )ragmentasi dari datan"a ataupun l-asi dimana
data tersebut di simpan.
+da suatu transparansi "ang memperblehkan pengguna untuk
mengetahui apakah data telah ter)ragmen dan di simpan suatu di lkasi,
nama dari transparansi ini "aitu ; Pemetaan Transparansi Lkasi
7 Transparan-" L-al #apping 8.
4nth ;
S1 L sta))n, psitin,seH,D@B,salar" 7ST+''8 ditempatkan di site !
S2 L sta))n, )name,lname,bran-hn,seH,D@B,salar" 7ST+''8
S21 L Bn L B! 7S28 ditempatkan di site !
S22 L Bn L B% 7S8 ditempatkan di site %
S2! L Bn L B* 7S8 ditempatkan di site *
Transparansi 7rag%entasi
'ragmentasi adalah tingkat tertinggi dari distribusi transparansi "ang di
sediakan leh DDB#S, sehingga pengguna tidak perlu tahu mengenai
data "ang di )ragmentasikan. +kses basis data berdasarkan pada skema
glbaln"a, sehingga pengguna tidak perlu menspesi)ik nama )ragmen
atau lkasi datan"a.
4nth ;
Sele-t )name,lname 'rm Sta))
Ehere psitin L5#anager5;
2ni adalah statement SDL "ang harus di tulis pada sistem tersentralisasi.
Transparansi Lo)asi
Transparansi lkasi dalam distribusi transparansi berada pada tingkat
menengah . Dengan transparansi ini , user mengetahui data tersbut di
)ragmentasi tidak perlu mengetahui dimana lkasi dari data tersebut.
Basis Data Terdistribusi Halaman 25
Sistem Basis Data Lanjut
4nth ;
SALA4T )name,lname '3@# S21
EHA3A Sta))n 21 7SALA4T Sta))n '3@# S1 EHA3A
PsitinL5#anager58
:12@1
SALA4T )name,lname '3@# S22
EHA3A Sta))n 21 7SALA4T Sta))n '3@# S1 EHA3A
PsitinL5#anager58
:12@1
SALA4T )name,lname '3@# S2!
EHA3A Sta))n 21 7SALA4T Sta))n '3@# S1 EHA3A
PsitinL5#anager58;
Sekarang di perlukan nama dari )ragmen dalam Cuer". Digunakan juga
jin 7 subCuer"8 di karenakan psisi dan )name ataupun lname mun-ul di
beberapa 6ertikal )ragmentasi "ang berbeda. Keuntungan utama dari
lkasi transparansi adalah basis data dapat se-ara )isik terragnisasi
tanpa harus mempengaruhi aplikasi "ang mengakses basis data
tersebut.
Transparansi Rep&i)asi
Sama dengan lkasi transparansi adalah transparansi untuk
menggandakan suatu data , maksudn"a pengguna tidak mengetahui
data telah di )ragmentasi . Transparansi ini merupakan akibat dari
adan"a transparansi lkasi. Bagaimanapun ada kemungkinan untuk tidak
memiliki transparansi lkasi tetapi mempun"ai replikasi transparansi.
Transparansi Pe%etaan Lo)a&
2ni adalah tingkatan paling rendah pada distribusi transparansi. Dengan
transparansi ini , pengguna perlu menspesi)ikasikan nama )ragmen dan
lkasi dari data items.
4nth ;
SALA4T )name,lname '3@# S21 +T S2TA !
EHA3A Sta))n 21 7SALA4T Sta))n '3@# S1 +T S2TA % EHA3A
PsitinL5#anager58
:12@1
SALA4T )name,lname '3@# S22 +T S2TA %
EHA3A Sta))n 21 7SALA4T Sta))n '3@# S1 +T S2TA % EHA3A
PsitinL5#anager58
:12@1
SALA4T )name,lname '3@# S2! +T S2TA *
EHA3A Sta))n 21 7SALA4T Sta))n '3@# S1 +T S2TA % EHA3A
PsitinL5#anager58;
Pe%berian a%a Transparansi
Setiap item pada basis data "angtelah didistribusikan memiliki nama
"ang unik. @leh karena DDB#S memastikan tidak ada dua site "ang
membuat b"ek basis data dengan nama "ang sama. Satu slusi dari
masalah iniadalah dengan membuat server nama terpusat, dimana alat
Basis Data Terdistribusi Halaman 26
Sistem Basis Data Lanjut
bantu ini berisi semua nama dari sistem sehingga jika ada "ang sama
akan dapat terdeteksi.
1amun masalah ini memiliki kendala "aitu ;
Kurangn"a kemampuan lkal tnmi
#asalah kinerja, jika terpusat maka akan terjadi bttlene-k
3endahn"a ketersediaan, jika site pusat gagal , site "ang lain tidak
dapat membuat b"ek basis datab"ang lain.
+da slusi alternati) "aitu dengan di gunakann"a Oawalan5 suatu b"ek
sebagai identi)ier lkasi "ang men-iptakan b"ek tersebut. Sebagai
-nth relasi Branch di buat pada site S1 sehingga b"ek tersebut dapat
dinamakan S1.Branch. 1amun jika ingin mengidenti)ikasi setiap )ragment
dan setiap salinan )ragment tersebut maka dapat dibuat
S1.Branch.'!.42
?ang mana terdapat 2 salinan dari )ragmen ! pada relasi Branch "ang
dibuat pada site S1. 1amun hal ini akan mengakibatkan kehilangan data
pada transparansi terdistribusi.
Pendekatan "ang lain dengan menggunakan alias 7 sinnim 8 untuk
masing 0 masing b"ek basis data. Seperti S1.Branch.'!.42 diketahui
sebagai Localbranch "ang digunakan pengguna pada site S1. DDB#S
memiliki tugas untuk memetakan alias mejadi b"ek basis data "ang
sesuai.
Sistem 3I "ang terdistribusi membedakan antara b"ek printname n"a
dengan system wide-name n"a. Printname adalah nama "ang pengguna
gunakan "ang menga-u pada suatu b"ek. System wide-name adalah
identi)ier internal "ang unik untuk b"ek "ang dijamin takkan pernah di
ganti. System wide-name terdiri dari $ bagian "aitu ;
1. 4reatr 2D 0 Lkasi identi)ier "uang unik untuk pengguna "ang
men-iptakan b"ek
2. 4reatr site 2D 0 glbal identi)ier "ang unik untuk site dimana b"ek
dibuat
!. L-al name 0 nama "ang tidak memnuhi pers"aratan untuk b"ek
$. Birth(site 2D 0 identi)ier "ang unik untuk site dimana b"ek disimpan
sebagai -nth, s"stem 9ide(name ;
Manager@Ln!n"#$a#%ran$&@g#a'g(
#erepresentasikan sebuah b"ek dengan l-al name l-alBran-h,
di-iptakan leh pengguna #anager di Lndn dan disimpan di site di
>lasg9.
2- Transparansi Transa)si
Transparansi ini pada lingkungan DDB#S memastikan bah9a semua
transaksi terdistribusi memelihara knsistensi dan integritas basis data
terdistribusin"a. Transaksi terdistribusi mengakses data "ang disimpan
lebih dari satu tempat. Setiap transaksi di bagi menjadi beberapa
subtransaksi , satu untuk mengakses site "ang harus diakses; sebuah
subtransaksi di represenstasikan leh sebuah agent/perwakilan-
4nth ;
+da sebuah transaksi T "ang men-etak nama dari semua sta)), dengan
menggunakan skema )ragmentasi "ang di de)inisikan S1,S2,S22,dan S2! .
Substransaksi dapat dide)iniskan TS!,TS%, dan TS* untuk me9akili agen
"ang berada di lkasi !, % dan *. Setiap subtransaksi men-etak nama 0
nama sta)) di setiap lkasi tersebut.
Time TS! TS% TS*
t1 Begin transa-tin Begin transa-tin Begin transa-tin
Basis Data Terdistribusi Halaman 27
Sistem Basis Data Lanjut
t2 3ead7)name,lname8 3ead7)name,lname8 3ead7)name,lname8
t! Print 7)name,lname8 Print 7)name,lname8 Print 7)name,lname8
t$ AndNtransa-tin AndNtransa-tin AndNtransa-tin
Kesatuan dari transaksi terdistribusi merupakan dasar dari knsep
transaksi, namun DDB#S harus juga menjamin kesatuan dari setiap
subtransaksi. @leh karena itu tidak han"a harus menjamin sinkrnisasi
dari subtransaksi dengan l-al transaksi lainn"a "ang di perasinalkan
bersamaan di sebuah lkasi. Tapi juda memastikan sinkrnisasi dari
subtransaksi 0 subtransaksi dengan transaksi glbal "ang berjalan
se-ara serempak di lkasi "angsama maupun di lkasi "ang berbeda.
Transparansi transaksi di dalam sebuah DB#S terdistribusi di lengkapi
leh bagan )ragmentasi, bagan pendistribusian dan bagan replikasi.
Transparansi Kon)urensi
Transparansi knkurensi dimiliki leh DDB#S jika hasil dari semua
transaksi knkuren 7 didistribusi ataupun "ang tidak didistribusi 8 di
laksanakan se-ara independen atau pun dalam satu 9aktu dan
menjamin data "ang dihasilkan knsisten dan terupdate dengan benar,
hal ini sesuai dengan prinsip dasar "ang dimiliki leh basis data
tersentralisasi namun ada penambahan dikarenakan bentuk n"a DDB#S
maka harus menjamin transaksi lkal ataupun glbal tidak bertentangan
satu sama lain. Dengan -ara "ang sama, DDB#S harus memastikan
knsistensi dari semua subtransaksi glbal.
3eplikasi membuat knkurensi menjadi lebih kmpleks. =ika salinan dari
suatu replikasi data di perbaharui , update terbaru tersebut harus
se-epatn"a di sebarkan ke semua salinan "ang ada. Strategin"a adalah
men"ebarkan setiap perubahan data menjadi satu kesatuan perasinal
data dari sebuah transaksi. 1amun, jika salah satu site "ang memegang
salinan data tidak dapat di-apai ketika pengupdate sedang dilakukan ,
dikarenakan site ataupun hubungan kmunikasin"a sedang gagal, maka
transaksi di tunda sampai site tersebut dapat di-apai. =ika terdapat
ban"ak salinan item data, kemungkinan transaksi knkurensi akan tidak
sukses. +lternati) lain untuk membatasi hal tersebut "aitu dengan
melakukan pengupdate data han"a untuk site "ang saat itu ada. Strategi
selanjutn"a memperblehkan pengupdate(an terhadap salinan data "ang
tidak dilakukan se-ara bersamaan, terkadang setelah basis data "ang
aslin"a terupdate. Penundaan untuk mendapatkan kembali knsistensi
dari data dapat terjadi antara beberapa detik sampai dengan beberapa
jam.
Transparansi Kegaga&an
DB#S tersentralisasi memiliki kemampuan untuk pemulihan data "ang
digunakan jika terjadin"a kegagalan dalam bertransaksi. =enis kegagalan
"ang dimiliki leh DB#S tersentralisasi "aitu ; sistem -rash, kesalahan
media, kesalahan perangkat lunak, ben-ana alam dan sabtase. Pada
DDB#S juga memiliki jenis 0 jenis kegagalan "aitu ;
Kehilangan data
Kegagalan hubungan kmunikasi
Kegagalan pada site
Partisi jaringan
DDB#S harus memastikan kesatuan dari glbal transaksi, artin"a
memastikan subtransaksi pada glbal transaksi semua berhasil ataupun
dibatalkan. @leh karena itu DDB#S harus men"amakan transaksi glbal
untuk memastikan semua subtransaksi telah sukses sebelum di-atat
BA3H+S2L < 4@##2T.
Basis Data Terdistribusi Halaman 28
Sistem Basis Data Lanjut
K&asi8i)asi Transa)si
Sebelum men"elesaikan penjelasan mengenai transaksi, akan dijelaskan
se-ara singkat mengenai klasi)ikasi transaksi "ang telah dide)inisikan
pada 2B# arsitektur basis data relasinal terdistribusi 7 D3D+ 8. Pada
arsitektur ini ada empat tipe transaksi , setiap tingkatan mempun"ai
penambahan pada kmpleksitasn"a di dalam interaksi dengan DB#S
1. Permintaan akses jarak jauh
+plikasi di satu lkasi dapat mengirimkan permintaan 7 perintah
7SDL 8 ke beberapa lkasi "ang jauh untuk mengeksekusi kiriman
data tersebut. Permintaan di eksekusi se-ara keseluruhan pada
lkasi tersebut dan dapat menjadi data a-uan di lkasi "ang jauh
tersebut.
2. Satuan kerja jarak jauh 7 3emte :nit ) Erk 8
Suatu aplikasi di satu lkasi dapat mengirimkan semua perintah SDL
di dalam satuan unit kerja 7 transaksi8 ke beberapa lkasi "ang jauh
untuk pelaksanaan"a. Semua perintah SDL dieksekusi seluruhn"a di
lkasi "angjauh dan han"a menjadi data a-uan di lkasi tersebut.
1amun site lkal "ang memutuskan mana transaksi "ang akan di
-mmit dan mana "ang akan di rllba-k.
!. Satu kerja distribusi
+plikasi di satulkasi dapat mengirimkan sebagian atau seluruh
permintaan 7 perintah 7SDL 8 di dalam suatu transaksi ke satu atau
lebih lkasi "ang jauh untuk mengeksekusi kiriman data tersebut.
Permintaan di eksekusi se-ara keseluruhan pada lkasi tersebut dan
dapat menjadi data a-uan di lkasi "ang jauh tersebut.
$. Permintaan Terdistribusi
Suatu aplikasi di suatu lkasi dapat mengirimkan sebagian atau
seluruh permintaan 7 perintah 7SDL 8 di dalam suatu transaksi ke satu
atau lebih lkasi "ang jauh untuk mengeksekusi kiriman data
tersebut. 1amun, perintah SDL membutuhkan akses data dari satu
atau lebih lkasi 7 perintah SDL perlu dapat jin atau unin suatu
relasi < )ragmen "ang berada di lkasi "ang berbeda8
:- TRASPARASI KI!R+A
Transparansi ini membutuhkan DB#S untuk menjadi seperti DB#S
terpusat. Di dalam lingkungan terdistribusi, suatu sistem tidak harus
mengalami penurunan selama melakukan arsitektur terdistribusi, sebagai
-nth mun-uln"a jaringan. Transparansi ini membutuhkan DB#S untuk
membuat strategi agar dapat menghemat bia"a "ang dikeluarkan untuk
melakukan suatu permintaan.
Didalam suatu DB#S tersentralisasi, Cuer" pr-essr 7 DP 8 harus
menge6aluasi setiap permintaan data dan melaksanakan strategi "ang
ptimal, "ang terdiri dari suatu urutan perasinal "ang diperintah pada
basis data. Didalam suatu lingkungan terdistribusi Distribusi Cuer"
prsessr 7 DDP 8 memetakan suatu permintaan data ke dalam suatu
urutan perasi "ang diperintahkan pada basis data lkal . Hal ini memiliki
penambahan kmpleksitas untuk mengaksesn"a ke dlaam
perhitungan)ragmentasi, replikasi dan alkasi skema. DDP harus
memutuskan ;
'ragmen mana "ang akan diakses
Salinan dari )ragmen "ang mana "ang akan digunakan jika
)ragmen akan di replikasi
Lkasi mana "ang akan digunakan
Basis Data Terdistribusi Halaman 29
Sistem Basis Data Lanjut
DDP membuat suatu strategi pelaksanaan "ang ptimal dengan
menjalankan beberapa )ungsi bia"a. Se-ara umum, bia"a 0 bia"a "ang
berhubungan dengan suatu permintaan terdistribusi termasuk;
Bia"a 9aktu akses 7 2<@8 melibatkan pengaksesn dalam data )isik
pada disk
Bia"a 9aktu 4P: pada saat melaksanakan perasi 0 perasi data
dalam memri utama
Bia" akmunikasi dengan transmisi data melalui jaringan.
'aktr pertama adalah satu 0 satun"a hal "ang dipertimbangkan dalam
suatu sistem tersentralisasi . Pada lingkungan terdistribusi, DDB#S
harus menghitung bia"a kmunikasi, "ang paling dminan dalam E+1
dengan suatu band9itdh untuuk glngan ke-il kilb"te per detik . Pada
kasus seperti itu, ptimasi mungkin mengabaikan 2<@ dan bia"a 4P:.
1amun, L+1 mempun"ai band9idth tidak mungkin mengabaikan 2<@ dan
bia"a 4P: seluruhn"a.
Satu pendekatan untuk ptimasi Cuer" memperke-il bia"a ttal untuk
9aktu "ang akan terjadi di dalam pelaksanaan Cueri 7 Sa-- dan
?a,1.,28. Sebagai pendekatan alternati) ini dapat memperke-il 9aktu
respn Cueri, di dalam kasus DDP Terkadang 9aktu respn akan
signi)ikan menjadi lebih ke-il dari bia"a 9aktu ttal.

DAT!S=S 12 ATURA UTUK DDBMS
Pada bagian terakhir ini , akan di jelaskan mengenai dua belas atuarn
mengenai DDB#S 7Date,1.,*b8. Dasar dari aturan ini adalah bah9a suatu
DB#S terdistribusi harus dapat seperti DB#S nn distribusi terhadap
pengguna. +turan ini serupa dengan dua belas aturan 4@DD untuk sistem
relasinal .
Prinsip dasar ; Suatu sistem DDB#S harus terlihat seperti DB#S nn
distribusi untuk penggunan"a.
1. @tnmi Lkal
Tempat dalam sistemterdistribusi sudah harus tnm. @tnmi berarti ;
a. Data lkal adalah miliki DB#S lkal dan di atur sendiri leh DB#S
Lkal
b. @perasi lkal tetap merupakan lkal perasinal
-. Semua perasi "ang telah diberikan dikntrl leh DB#S Lkal
2. Tidak adan"a -ampur tangan site pusat
Semua prses pela"anan, manajemen transaksi , pendekteksian
deadl-k , ptimasi Cueri dan manajemen dari sistem katalg adalah
tanggung ja9ab dari lkal DB#S, dan pusat tidak memiliki 9e9enang
untuk melakukan hal tersebut.
!. @perasi "ang berkelanjutan
'ungsi dari DDB#S "aitu adan"a perkembangan mdular dimana jika
terjadi suatu ekspansi jaringan maka prses pembuatan in)rastruktur
tidak akan mengganggu jalann"a perasinal suatu data.
$. Lkasi "ang mandiri
Kebebasan lkasi sama dengan transparansi lkasi , pengguna bisa
mengakses basis data dari ban"ak tempat. Dalam pengaksesan data
tersebut semua data selah 0lah disimpan dekat dengan lkasi
pengguna, bukan menjadi masalah tempat dimana data disimpan se-ara
)isik.
%. Kebebasan 'ragmentasi
Basis Data Terdistribusi Halaman 30
Sistem Basis Data Lanjut
Pengguna dapat mengakses basis data tanpa harus mengetahui
bagaimana data tersebut di )ragmen.
&. Kebebasan replikasi
Pengguna tidak harus mengetahui apakah data telah direplikasi atau
tidak dan tidak harus mengakses suatu salinan tertentu dari item data
se-ara langsung , juga pada saat pengguna melakukan pembaharuan
data haruslah detail untuk semua data.
*. Pemrsesan Cuer" terdistribusi
Sistem harus dapat menangani pemrsesan Cueri "ang mere)erensi ke
suatu data di sejumlah site "ang terhubung.
,. Pemrsesan transaksi terdistribusi
Sistem harus mendukung sebuah transaksi sebagai sebuah unit dari
suatu pemulihan data 7 recovery8 . Dan menjamin bah9a glbal ataupun
lkal transparansi harus sesuai dengan aturan +42D untuk transaksi,
-nthn"a ; penamaan, knsistensi, islasi dan ketahanan
7 +utmi-it",4nsistent, 2slatin, De)en-e8.
.. Kebebasan perangkat keras
DDB#S harus dapat digunakan di berbagai ma-am plat)rm perangkat
keras.
1/.Kebebasan sistem perasi
Sesuai dengan aturan sebelumn"a , maka DDB#S juga harus dapat
digunakan di berbagai ma-am plat)rm s"stem perasi.
11. Kebebasan jaringan
Sama haln"a dengan aturan sebelumn"a , DDB#S harus dapat
digunakan di berbagai ma-am plat)rm jaringan kmunikasi "ang
berbeda.
12. Kebebasan database
DDB#S di bentuk dari l-al DB#S "ang berbeda, "ang memungkinkan
adan"a mdel data "ang berbeda. Dengan kata lain DDB#S harus dapat
mendukung adan"a s"stem hetergen.
Keempat aturan terakhir haruslah dimiliki leh DDB#S. Selebihn"a adalah
aturan "ang umum dan jika ada kelemahan dari standard kmputer dan
arsitektur jaringann"a, sistem han"a dapat mengharapkan dari 6endr untuk
pemenuhan di masa depan.
Basis Data Terdistribusi Halaman 31
Sistem Basis Data Lanjut
S@+L ;
1. Bandingkan dan persamaan apa "ang mun-ul pada DDB#S dengan
Pemrsesan Terdistribusi, Pada keadaan "ang bagaimana penggunaan
DDB#S lebih diperlukan di bandingkan dengan Pemrsesan
Terdistibusi J
2. =elaskan Keuntungan dan Kerugian "ang dimiliki DDB#S J
!. Didalam alkasi data terdapat $ strategi "ang digunakan, jelaskan
maksud dari keempat stretegi tersebut J
$. Selain alkasi data terdapat )ragmentasi data untuk peran-angan
relasinal basis data "ang terdistribusi, apa perbedaan antara
)ragmentasi dan alkasi data J
%. +pa perbedaan utama antara L+1 dan E+1 J
Basis Data Terdistribusi Halaman 32

Anda mungkin juga menyukai