0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
21 tayangan41 halaman
Dokumen tersebut merupakan laporan medis pasien berusia 1 tahun dengan diagnosis palatoschisis (cleft palate). Pasien datang dengan keluhan celah pada langit-langit mulut yang dialami sejak lahir. Berdasarkan pemeriksaan fisik dan penunjang didapatkan status umum baik namun terdapat defek pada palatum. Diagnosis yang ditetapkan adalah palatoschisis dan terapi yang diberikan adalah palatoplasty.
Dokumen tersebut merupakan laporan medis pasien berusia 1 tahun dengan diagnosis palatoschisis (cleft palate). Pasien datang dengan keluhan celah pada langit-langit mulut yang dialami sejak lahir. Berdasarkan pemeriksaan fisik dan penunjang didapatkan status umum baik namun terdapat defek pada palatum. Diagnosis yang ditetapkan adalah palatoschisis dan terapi yang diberikan adalah palatoplasty.
Dokumen tersebut merupakan laporan medis pasien berusia 1 tahun dengan diagnosis palatoschisis (cleft palate). Pasien datang dengan keluhan celah pada langit-langit mulut yang dialami sejak lahir. Berdasarkan pemeriksaan fisik dan penunjang didapatkan status umum baik namun terdapat defek pada palatum. Diagnosis yang ditetapkan adalah palatoschisis dan terapi yang diberikan adalah palatoplasty.
Supervisor: dr.A.J.Riewpassa,Sp.B,Sp.BP-RE 22 Desember 2013 Nama : Muh.Riski Nur Wahyu JK : Laki-laki Umur : 1 tahun MR : 595092 Ruangan : Lontara 3 Atas Belakang MRS : 7 Desember2013 Diagnosis : Palatoschisis Jaminan : Jamkesmas
Keluhan Utama : Celah pada langit-langit mulut
Anamnesis Terpimpin : Dialami sejak lahir, riwayat trauma (-), riwayat sering sesak(-), riwayat sering batuk (-), riwayat sering demam (-) BAB kesan normal, BAK kesan lancar. Riwayat ANC di bidan/puskesmas, riwayat ibu konsumsi alkohol, minum obat-obatan/jamu-jamuan saat hamil disangkal. Riwayat keluhan yang sama dalam keluarga disangkal. Riwayat operasi sebelumnya (+) Operasi Labioplasty bulan April 2013 Status Generalis Sakit Sedang/ Gizi Cukup / Composmentis Status Vitalis T :100/70 mmHg N: 96 x/mnt P : 24 x/mnt S : 36,8 o C Status lokalis Regio Oral Labium : Tampak bekas operasi labioplasty. Edema (-) Hematom (-) Nyeri tekan (-) Gnatum : Tidak tampak defek, edema (-) hematom (-), nyeri tekan (-) Palatum : Tampak defek pada palatum durum hingga ke palatum molle , edema (-), nyeri tekan (-) STATUS REGIONAL : Regio Facial Rambut : Lurus, tipis, sukar dicabut Mata : Konjungtiva kedua mata tidak anemis, sklera tidak Ikterus. Hidung : Rinore (-), Epistaxis (-), Deformitas (-), Telinga : Otore (-) Regio Colli Inspeksi : Warna kulit sama dengan sekitar, hematom (-), Massa tumor (-) Palpasi : Nyeri tekan sulit dinilai, massa tumor (-) Regio Thorax Inspeksi : Dinding thorax simetris kiri = kanan Palpasi : Massa tumor tidak ada PerkusI : Sonor pada kedua lapangan paru, pekak pada batas jantung, kesan normal Auskultasi : Bunyi pernapasan vesikuler, bunyi tambahan ronkhi -/- wheezing -/- Regio Cor Inspeksi : Iktus kordis tidak tampak Palpasi : Iktus kordis tidak teraba Perkusi : Pekak, batas jantung kanan pada linea sternalis kanan, batas jantung kiri pada linea midclavicularis kiri Auskultasi : Bunyi jantung I/II murni reguler, bising jantung tidak ada Regio Abdomen Inspeksi : Datar, ikut gerak napas Auskultasi : Peristaltik (+), kesan meningkat Palpasi : Massa (-), nyeri tekan (-) hepar/lien tidak teraba Perkusi : Timpani, kesan normal, nyeri ketok (-) Ekstremitas Inspeksi : Tidak ada kelainan Palpasi : Edema tidak ada,massa tumor tidak ada, akral hangat
TEST RESULT WBC 13,6 RBC 3,99 HGB 14 HCT 11,1 PLT 236 CT/BT 700/300 INR 0,89 PT 10,6 (12,4) APTT 22,2 (22,7) TEST RESULT GDS 90 Ureum 22 Creatinin 0,2 GOT 42 GPT 20 HBsAg Non reactive Anti HCV Non reactuve Natrium 127 Kalium 4,2 Chloride 105 Kesan: tidak ada kelainan Seorang bayi laki-laki berumur 1 tahun datang dengan keluhan celah pada langit-langit mulut. Dialami sejak lahir. Riwayat trauma tidak ada, riwayat susah minum dan makan tidak ada, tidak sering sesak, batuk, maupun demam. BAB kesan normal, BAK kesan lancar. Riwayat ibu melakukan ANC di bidan/puskesmas dan riwayat saat hamil mengkonsumsi alkohol, obat-obatan atau jamu-jamuan disangkal. Riwayat keluhan yang sama dalam keluarga disangkal. Riwayat operasi sebelumnya (+) Labioplasty pada bulan April 2013 Berdasarkan pemeriksaan fisis di dapatkan keadaan umum baik, sakit sedang, gizi cukup, composmentis. TD 100/70 mmHg, N 96x/menit P 24x/menit T 36,8 o C. Status lokalis berupa :Tampak defek pada palatum durum sampai ke palatum molle, tampak bekas operasi labioplasty pada labium superior. Edema (-) Hematom (-) Nyeri tekan (- ). Gnatum : Tidak tampak defek, edema (-) hematom (-), nyeri tekan (-). Palatum : Tidak tampak defek, edema (-), nyeri tekan (-)
RESUME
DIAGNOSIS TERAPI Palatoplasty CLEFT LIP PALATE Cleft palate atau palatoschisis merupakan kelainan kongenital pada wajah dimana atap/langitan dari mulut yaitu palatum tidak berkembang secara normal selama masa kehamilan, mengakibatkan terbukanya (cleft) palatum yang tidak menyatu sampai ke daerah cavitas nasalis, sehingga terdapat hubungan antara rongga hidung dan mulut. Palatoschisis (Cleft Palate) INSIDEN Di Indonesia,ditemukan sekitar 5.009 kasus cleft palate dari total seluruh penduduk Palatoschisis yang tanpa labioschisis 0,45- 0,5/1000 kelahiran Tipe yang paling sering adalah uvula bifida dengan insiden sekitar 2% dari populasi ETIOLOGI
25% pasien yang menderita palatoschisis memiliki riwayat keluarga yang menderita penyakit yang sama Faktor herediter Obat-obatan yang dikonsumsi selama kehamilan: fenitoin, retinoid (golongan vitamin A), dan steroid Infeksi: rubella dan cytomegalovirus Faktor lingkungan KLASIFIKASI Incomplete cleft palate Unilateral cleft lip palate Bilateral cleft lip palate
PENATALAKSANAAN 0-1 mgg : Pemberian nutrisi kepala miring 45 derajat 1-2 mgg : Pakai obturator atau dot khusus 10 mgg : Labioplasty (rule of ten): usia 10 mgg, BB 10 pon Hb 10 gr%, lekosit maksimal 10 ribu/dl 10 bln-2 tahun : Palatoplasty karena anak mulai bicara 2-4 tahun : Speech therapy 4-6 tahun : Velopharyngoplasty 6-8 tahun : Orthodonsi 8-9 tahun : Alveolar bone grafting 9-17 tahun : Orthodonsi ulang 17-18 tahun : Cek simetri mandibula dan maksilla PENATALAKSANAAN Penatalaksanaan Bedah Teknik von Langenbeck Teknik V-Y push-back Teknik Double opposing Z- plasty Teknik palatoplasty two-flap Non Bedah Intake nutrisi Jalan nafas Teknik von Langenbeck teknik operasi tertua menggunakan teknik flap bipedikel mukoperiosteal pada palatum durum dan palatum molle. Untuk memperbaiki kelainan yang ada, dasar flap ini disebelah anterior dan posterior diperluas ke medial untuk menutup celah palatum Teknik V-Y push-back Teknik V-Y push-back mencakup dua flap unipedikel dengan satu atau dua flap palatum unipedikel dengan dasarnya disebelah anterior. Flap anterior dimajukan dan diputar ke medial sedangkan flap posterior dipindahkan ke belakang dengan teknik V to Y akan menambah panjang palatum yang diperbaiki. Teknik Double opposing Z-plasty (Furlow) Teknik ini diperkenalkan oleh Furlow untuk memperpanjang palatum molle dan membuat suatu fungsi dari m.levator. Teknik palatoplasty two-flap Diperkenalkan oleh Bardach dan Salyer (1984). Teknik ini mencakup pembuatan dua flap pedikel dengan dasarnya di posterior yang meluas sampai keseluruh bagian alveolar. Flap ini kemudian diputar dan dimajukan ke medial untuk memperbaiki kelainan yang ada. Cleft lip (Labioschisis) adalah suatu kelainan bawaan berupa celah pada bibir atas diantara mulut dan hidung. Kelainan ini dapat komplit dan inkomplit Celah pada satu sisi disebut labioschisis unilateral Celah pada kedua sisi disebut labioschisis bilateral EPIDEMIOLOGI
Cleft lip dengan atau tanpa cleft palate ditemukan sekitar 1 dari 1000 kelahiran hidup, dua kali lebih banyak dibanding populasi di Asia dan setengah dari populasi di Amerika. Lk > Pr
Bibir normal terdiri dari : a. Leher filtrum (philtrum column) b. Lekuk filtrum (philtrum dimple) c. Cupids bow d. White roll (vermillon cutaneus junction), vermillon
Otot orbicularis oris terdiri dari : a. Bagian internal (sirkumferential) fungsi : membuka & menutup mulut) b. Bagian eksternal (oblig/tranversal) fungsi : ekspresi & pergerakan bibir)
Multifaktor : Genetik Lingkungan Infeksi Virus Obat-obatan teratogenik Kekurangan nutrisi saat hamil
International Classification of the Diseases (ICD) mencakup : a. Celah anatomis organ terlibat b. Lengkap/ tidak adanya celah yang terbentuk : - Komplit - Inkomplit c. lokasi/ jumlah kelainan : - Unilateral - Bilateral
KLASIFIKASI Microform merupakan bentuk yang paling ringan. Mikrofrom tampak sebagai defek kecil pada bagian atas dari vermilion sehingga batas dari mukokutan hilang. Sistem LAHSHAL Diperkenalkan oleh Otto Kriens :
L (lips), A (Alveolus), H (Hard palate), S (Soft palate)
Normal urutannya dicoret, Komplit huruf besar, inkomplit huruf kecil, kelainan mikroform huruf kecil dalam kurung 3. Sistem Kode Celah Lokasi (LAHSHAL) Contoh CLP/L------L: celah bibir kanan dan kiri komplit CLP/----SHAL: celah komplit SHAL kiri CLP/l-----:celah bibir kanan inkomplit Masalah asupan makanan Masalah Dental Infeksi telinga Gangguan berbicara Prenatal : - Fetoskopi - USG Intrauterin - MRI - Kelainan Enzim (cairan amnion) - USG Transvaginal - USG Transabdominal (sering)
Anamnesis Pemeriksaan Fisis Pemeriksaan Penunjang Postnatal : Celah terlihat seperti sudut kecil pada bibir atau dapat memanjang dari bibir hingga ke gusi atas dan palatum
Dilakukan pada usia sekitar 3 bulan mengikuti Rule of Ten Teknik Millard membuat dua flap yang berlawanan di mana pada sisi medial dirotasi ke bawah dari kolumella untuk menurunkan titik puncak ke posisi normal dan sisi lateral dimasukkan ke arah garis tengah untuk menutupi defek pada dasar kolumella Makanan oral Untuk anak yang masih menyusui, setelah operasi boleh langsung disusui. Namun ada beberapa center yang masih menganjurkan untuk memberikan makanan lewat NGT sampai 10 hari postoperatif kemudian baru bisa makan sebagaimana biasa Post-Op : Perawatan Bibir : Garis jahitan luka yang terbuka pada dasar dari bibir dan hidung dapat dibersihkan menggunakan cotton swabs yang dicelupkan ke hidrogen peroksida serta antibiotik topikal dapat diberikan beberapa kali sehari. - CLP dapat dimodifikasi/disembuhkan - 80% anak mengalami perkembangan bicara yang baik setelah ditangani