Anda di halaman 1dari 21

Pratiwi - 4113202901

KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb.
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan karunia-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas Variable Control Charts (I-MR Chart) tepat pada
waktunya. Tugas ini merupakan serangkaian tugas dari mata kuliah Manajemen Mutu sebagai
pemenuhan tugas pengganti Ujian Akhir Semester (UAS).
Di dalam penyusunan tugas ini, penulis merasa banyak hambatan yang penulis hadapi.
Namun, berkat bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak, hambatan-hambatan tersebut
dapat penulis atasi sedikit demi sedikit. Untuk itu, apresiasi terbesar penulis persembahkan
kepada Prof. Ir. Djauhar Manfaat, M.Sc., Ph.D. dan Prof. Ir. Achmad Zubaydi, M.Eng., Ph.D.
selaku dosen mata kuliah Manajemen Mutu atas bimbingan beliau yang telah mengajarkan
penulis mengenai Attribute Control Charts dan Variable Control Charts, serta teman-teman
yang telah banyak membantu penulis dalam meyelesaikan tugas ini.
Penulis menyadari bahwa laporan tugas ini masih jauh dari sebuah kesempurnaan. Oleh sebab
itu, penulis mohon maaf apabila ada kesalahan-kesalahan di dalam penulisan makalah ini.
Akhir kata, penulis harapkan makalah ini mempunyai suatu manfaat bagi siapa saja yang
membacanya.
Wassalamuaikum Wr. Wb.

Surabaya, 12 Juni 2014

Penulis

MANAJEMEN MUTU

Pratiwi 4113 202 901

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................................................................... 1
DAFTAR ISI ............................................................................................................................................... 2
DAFTAR GAMBAR .................................................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................................................................. 5
1.1

Latar Belakang ......................................................................................................................... 5

1.2

Tujuan ...................................................................................................................................... 5

1.3

Statistical Process Control (SPC) .............................................................................................. 5

1.4

Bagan Kendali (Control Chart) ................................................................................................. 6

1.5

Individuals and moving range control chart (I-MR) ................................................................. 7

1.6

Tentang Perusahaan dan Produk ............................................................................................ 8

BAB III PENGOLAHAN DATA DAN PEMBAHASAN ................................................................................ 10


3.1 Data Awal..................................................................................................................................... 10
3.2 I MR Chart of Super Lump ........................................................................................................ 11
3.3 I MR Chart of Backfin ................................................................................................................ 13
3.3 I MR Chart of Claw Meat ........................................................................................................... 15
3.4 I MR Chart of Spesial.................................................................................................................. 17
BAB IV KESIMPULAN ............................................................................................................................ 20
4.1 Kesimpulan .................................................................................................................................. 20
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................................................. 21

MANAJEMEN MUTU

Pratiwi 4113 202 901

DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Diagaram Alir Penggunan Peta peta Kendali ...................................................................... 6
Gambar 2. Pengelompokan Daging Rajungan ......................................................................................... 9
Gambar 3. Grafik I-MR Chart of Super Lump......................................................................................... 12
Gambar 4. Grafik I-MR Chart of Backfin ................................................................................................ 14
Gambar 5. Grafik I-MR Chart of Claw Meat........................................................................................... 16
Gambar 6. Grafik I-MR Chart of Spesial................................................................................................. 18

MANAJEMEN MUTU

Pratiwi 4113 202 901

DAFTAR TABEL
Tabel 1. Data Awal ................................................................................................................................ 10
Tabel 2. Data perhitungan I-MR Chart Super Lump ............................................................................. 11
Tabel 3. Data perhitungan I-MR Chart Backfin ..................................................................................... 13
Tabel 4. Data perhitungan I-MR Chart Claw Meat ............................................................................... 15
Tabel 5. Data perhitungan I-MR Chart Spesial ..................................................................................... 17

MANAJEMEN MUTU

Pratiwi 4113 202 901

BAB I PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang

Mutu memegang peranan penting bagi suatu perusahaan dalam menghasilkan produk
andalannya. Dalam menghadapi tantangan persaingan yang semakin ketat dan menjaga
kepercayaan konsumen pada suatu produk, perusahaan harus selalu menjaga mutu produk
yang dihasilkannya. Dalam menghasilkan suatu produk, perusahaan harus memiliki dan
menyusun spesifikasi atau standar mutu sendiri supaya tujuan untuk memenuhi spesifikasi
produk tercapai. Spesifikasi atau standar mutu yang dimiliki suatu perusahaan terhadap
produk yang dihasilkannya merupakan alat dalam persaingan untuk memasarkan produknya.
Karena itulah diperlukan suatu sistem pengendalian mutu yang baik bagi manajemen
perusahaan sebagai usaha untuk menghasilkan produk yang lebih bermutu. Dalam
menghasilkan suatu produk, perusahaan harus memiliki dan menyusun spesifikasi atau standar
mutu sendiri supaya tujuan untuk memenuhi spesifikasi produk tercapai (Muhandri dan
Kadarisman, 2005). Spesifikasi dapat ditentukan oleh perusahaan itu sendiri atau dari luar
perusahaan semisal konsumen ataupun badan/asosiasi yang berwenang. Spesifikasi atau standar
mutu yang dimiliki suatu perusahaan terhadap produk yang dihasilkannya merupakan alat dalam
persaingan dalam memasarkan produknya. Karena itulah diperlukan suatu sistem pengendalian
mutu yang baik bagi manajemen perusahaan sebagai usaha untuk menghasilkan produk yang lebih
bermutu.
Pada tugas ini, penulis ingin memberikan informasi mengenai pengendalian kualitas dengan
menggunakan control charts khususnya I-MR CHART . Data kasus yang digunakan pada tugas
ini mengambil referensi dari skripsi yang berjudul Aplikasi Bagan Kendali Proses Berdasarakan
Tingkat Residu Cholamphenicol pada Daging Rajungan di PT MINA GLOBAL MANDIRI.
Produk yang diamati adalah produk akhir dari PT Mina Global Mandiri yaitu pengalengan
rajungan yang berdasarkan hasil analisis residu chloramphenicol,

1.2

Tujuan

Tujuan penulisan tugas ini adalah mengaplikasikan bagan kendali mutu khususnya
Individuals Moving Range Control Chart (I-MR Chart) untuk memantau mutu produk akhir dari
pengalengan rajungan berdasarkan hasil analisis residu chloramphenicol.

1.3

Statistical Process Control (SPC)

Pengendalian proses secara statistik adalah suatu terminologi yang mulai


digunakan sejak tahun 1970-an untuk menjabarkan penggunaan teknik-teknik statistik dalam
memantau dan meningkatkan performansi proses menghasilkan produk bermutu. Pada tahun
1950-an sampai 1960-an digunakan terminologi pengendalian mutu statistikal (Statistical
Quality Control=SQC) yang memiliki pengertian yang sama dengan pengendalian proses
statistikal (Statistical Process Control=SPC) (Gasperz, 1998). Pengendalian proses secara
statistik adalah metode pengukuran, pemahaman dan pengawasan variasi dalam suatu proses
MANAJEMEN MUTU

Pratiwi 4113 202 901

produksi (Wayworld, 2001).


Menurut Wayworld (2001), tujuan dari pengendalian proses statistik
yaitu:
1. Menentukan apakah proses dalam keadaan terkendali.
2. Menentukan apakah proses berada dalam spesifikasi.
3. Identifikasi penyebab variasi.
Tujuan utama pengendalian proses secara statistik adalah pengurangan variasi yang
sistematik dalam karakteristik mutu kunci produk itu. Pengenalan pengendalian proses secara
statistik akan menstabilkan proses itu dan mengurangi variasi, sehingga lebih jauh biasnya
menghasilkan biaya mutu yang lebih rendah dan mempertinggi posisi dalam kompetisi yang
semakin ketat (Montgomery, 1998).

1.4

Bagan Kendali (Control Chart)

Bagan kendali atau control chart adalah grafik yang digunakan untuk menentukan apakah
suatu proses berada dalam kondisi yang terkendali apa tidak. Bagan kendali terdiri dari suatu
display grafik dari suatu karasteristik mutu yang telah dihitung atau diukur dari suatu contoh
produk terhadap nomor contoh atau waktu. Pada dasarnya bagan kendali digunakan untuk
mengetahui apakah suatu proses berada dalam keadaan terkendali secara statistik dan
menentukan kapabiliatas proses, yang selanjutnya digunakan untuk mengendalikan proses
secara terus-menerus (Gasperz, 1998).
Menurut Gasperz (1998), terdapat beberapa jenis bagan kendali berdasarkan jenis data
pengukuran yang dipakai (data variabel atau data atribut) dan jenis proses yang dapat dilihat
pada Gambar 5. Data variabel menunjukkan karakteristik kualitas berdimensi kontinyu yang
dapat mengambil nilai-nilai kontinyu dalam kemungkinan yang tidak terbatas, seperti:
panjang, kecepatan, bobot, volume dan lain-lain. Data atribut hanya memiliki dua nilai yang
berkaitan dengan YA atau TIDAK, seperti: sesuai atau tidak sesuai, berhasil atau gagal dan
lain-lain.

Gambar 1. Diagaram Alir Penggunan Peta peta Kendali

MANAJEMEN MUTU

Pratiwi 4113 202 901

1.5

Individuals and moving range control chart (I-MR)

Individuals and moving range control chart (I-MR) yang juga dikenali dengan nama
X-MR atau Shewhart individuals control chart adalah peta kendali variabel yang
digunakan jika jumlah observasi dari masing-masing subgrup hanya satu (n = 1).
Pembuatan peta kendali individual X dan MR (Moving Range = Rentang bergerak)
diterapkan pada proses yang menghasilkan produk relatif homogen. Grafik pengendali
individual digunakan untuk pengendalian proses produksi dengan jumlah pengamatan
setiap contoh (n)=1. Atau jika mengawasi nilai sebenarnya dari observasi lebih penting
daripada rataan dari subgrup. Grafik pengendali ini menggunakan rentang bergerak dua
pengamatan yang berturutan untuk menaksir keragaman proses (Montgomery, 1998).
I-MR diperlukan dalam situasi-situasi sebagai berikut (Montgomery, 2005, pp. 231232):
1. Menggunakan teknologi pengukuran dan inspeksi otomatis, dan setiap unit yang
diproduksi dapat dianalisis sehingga tidak ada dasar untuk pengelompokan rasional
ke dalam subgrup.
2. Siklus produksi sangat lama, dan menyulitkan jika mengumpulkan sampel sebanyak
n > 1.
3. Pengukuran berulang pada proses akan berbeda karena faktor kesalahan (error) lab
atau analisis, seperti pada proses kimia.
4. Beberapa pengukuran diambil pada unit produk yang sama, seperti mengukur
ketebalan oksida di beberapa lokasi yang berbeda pada sebuah wafer di fabrikasi alat
semikonduktor.
5. Dalam pabrik-pabrik proses tertentu, seperti pabrik kertas, pengukuran pada beberapa
parameter seperti ketebalan lapisan di seluruh gulungan kertas akan berbeda sangat
sedikit dan menghasilkan standar deviasi yang jauh terlalu kecil jika tujuannya adalah
untuk mengendalikan ketebalan lapisan sepanjang gulungan kertas.
Teknik pembuatan bagan kendali juga dapat dilakukan secara manual akan tetapi penulis
tidak menggunakan secara manual dikarenakan untuk mencapai ketepatan, kecepatan proses
perhitungan dan tingkat kepercayaan hasil pengujian. Menurut Gasperz (1998), langkahlangkah pembuatan bagan kendali Individual X dan MR adalah :
Langkah 1. Mengumpulkan data individual (n=1) sebanyak 30 contoh atau
lebih. Untuk pendugaan pendahuluan dalam pembuatan peta
kendali X dan MR boleh digunakan data individual (n=1) dari
satu set contoh pengukuran.
Langkah 2. Menghitung nilai-nilai range bergerak (MR / Moving Range).
Nilai MR adalah nilai absolut perbedaan atau selisih antara nilai
MANAJEMEN MUTU

Pratiwi 4113 202 901

pengukuran sekarang dengan nilai pengukuran sebelumnya, atau


diambil nilai tertinggi dikurangi nilai terendah dari dua
pengukuran yang berurutan sehingga diperoleh nilai positif.
(catatan: nilai-nilai MR harus lebih besar atau sama dengan nol)
Langkah 3. Menentukan garis tengah (central line) untuk peta kendali X dan
MR sebagai berikut:
Garis tengah peta kendali X:

CL = X

Garis tengah peta kendali MR: CL = MR


Langkah 4. Menghitung batas-batas kendali 3-sigma sebagai berikut:
Peta kendali X : CL = X
UCL = X + 3(MR/d2) = X + (2,66 * MR)
LCL = X - 3(MR/d2) = X - (2,66 * MR)
Catatan: nilai d2 sebesar 1,128 berdasarkan tabel , untuk n = 2
Peta kendali MR: CL = rata rata MR
UCL = D4 * MR bar
LCL = D3 * MR bar

1.6 Tentang Perusahaan dan Produk


PT. Mina Global Mandiri merupakan perusahaan persero yang bergerak di bidang
industri pengolahan hasil laut (seafood industry). Produk yang dihasilkan oleh PT. Mina
Global Mandiri saat ini hanya berupa daging rajungan dalam kaleng Rajungan (Portunus
pelagicus) atau swimming crab atau blue crab merupakan salah satu jenis kepiting laut yang
banyak terdapat di perairan Indonesia. .
Sejak tahun 1994, penggunaan chloramphenicol sebagai antibiotik pada hewan ternak
telah dilarang oleh Uni Eropa. Chloramphenicol merupakan antibiotik dengan spektrum
kegunaan yang cukup luas dalam membunuh bakteri. Adanya larangan penggunaan senyawa
ini dikarenakan sifatnya yang tidak mudah diurai oleh tubuh. Asupan chloramphenicol dalam
waktu lama akan meninggalkan deposit berlebih dalam tubuh dan ini tentunya akan bersifat
toksik bagi tubuh. Uni Eropa telah menetapkan standar batas maksimum residu
chloramphenicol pada produk hewani berdasarkan European Commision Decision pada
tanggal 13 Maret 2003 sebesar 0,3 ppb (part per billion) (Commision Decision: 2003/181/EC)
dan menjadi standar umum di negara-negara maju seperti Amerika Serikat.
Analisis tingkat residu antibiotik chloramphenicol di laboratorium PT. Mina Global
Mandiri dilakukan dengan menggunakan teknik ELISA (Enzyme Linked Immunosorbent
Assay). ELISA dapat mendeteksi senyawa chloramphenicol hingga 0,02 ppb (Cazemier. et al,
1996).

MANAJEMEN MUTU

Pratiwi 4113 202 901

Tingginya tingkat residu chloramphenicol pada produk akan berdampak kerugian terhadap
produsen. Selain produk tersebut tidak dapat lolos ekspor, produk yang mempunyai residu
tinggi akan diproses ulang dan akan menyebabkan biaya produksi menjadi lebih tinggi. Oleh
sebab itu perusahaan sangat memperhatikan tingkat residu chloramphenicol sehingga dicari
mutu daging rajungan yang kadar chloramphenicol-nya sangat rendah.
Menurut Phillips-Seafood (2005), daging rajungan dapat digolongkan menjadi lima jenis
daging (Gambar 3), yaitu:
a. Jumbo lump atau kolosal (daging putih) yang merupakan jaringan terbesar yang berhubungan
dengan kaki renang.
b. Backfin (daging putih) yang merupakan jumbo kecil dan pecahan dari daging jumbo.
c. Special (daging putih) yang merupakan daging yang berada disekitar badan yang berupa
serpihan-serpihan.
d. Clawmeat (daging merah) yang merupakan daging dari bagian kaki sampai capit dari
rajungan.
e. Claw Finger (daging merah) yang merupakan bagian dari capit rajungan bersama dengan
bagian shell yang dapat digerakkan.

Gambar 2. Pengelompokan Daging Rajungan

Data untuk penetapan bagan kendali merupakan data sekunder. Data sekunder ini meliputi
data yang diambil dari hasil analisis yang dilakukan oleh laboran di laboratorium PT. Mina
Global Mandiri. Data diperoleh berdasarkan hasil analisis chloramphenicol dengan metode
ELISA dari produk akhir dan diambil mulai tanggal 16 Maret hingga 1 Juni 2006. Data yang
diambil terdiri dari 4 jenis produk daging rajungan, yaitu super lump, special, claw meat dan
backfin. Alasan mengambil keempat jenis produk ini dikarenakan keempatnya berpeluang
lebih besar terkontaminasi residu chloramphenicol dikarenakan pada saat penanganannya
(sortasi) paling sering terjadi kontak langsung dengan tangan.
MANAJEMEN MUTU

Pratiwi 4113 202 901

BAB II PENGOLAHAN DATA DAN PEMBAHASAN


2.1 Data Awal
Data dibawah merupakan data awal yang diperoleh setelah pengujian di laboratorium,
data yang diambil adalah data selama 2,5 bulan yang dimulai dari tanggal 15 maret 2006
sampai dengan 30 mei 2006.
Tabel 1. Data Awal
Residu Chloramphenicol Berdasarkan Jenis Daging (ppb)
Tanggal Produksi

Super Lump
No

15-Mar-06
16-Mar-06
18-Mar-06
19-Mar-06
20-Mar-06
21-Mar-06
22-Mar-06
23-Mar-06
24-Mar-06
25-Mar-06
27-Mar-06
28-Mar-06
29-Mar-06
31-Mar-06
1-Apr-06
3-Apr-06
4-Apr-06
5-Apr-06
6-Apr-06
7-Apr-06
8-Apr-06
11-Apr-06
12-Apr-06
13-Apr-06
14-Apr-06
17-Apr-06
18-Apr-06
19-Apr-06
21-Apr-06
22-Apr-06
23-Apr-06
25-Apr-06
26-Apr-06
27-Apr-06
28-Apr-06
29-Apr-06
30-Apr-06
02-Mei-06
23-Mei-06
24-Mei-06
26-Mei-06
27-Mei-06
28-Mei-06
30-Mei-06

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
*
*
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42

Jml
residu
0.034
0.048
0.008
0.006
0.041
0.024
0.024
0.016
0.078
0
0.031
0
0.052
0.008
0
0.044
0.026
0.032
0.056
0.074
0.043
*
*
0.164
0.192
0.2
0.045
0.051
0.036
0.096
0
0
0
0.11
0.016
0.014
0.032
0.041
0.017
0.082
0.03
0.029
0
0

Backfin
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
*
15
16
17
18
*
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
*
*
*
30
*
*
*
31
32
33
34
35
36

Jml
residu
0.034
0.096
0.019
0.01
0.004
0.042
0.04
0.166
0.023
0.031
0.07
0.036
0.032
0
*
0.016
0.06
0.074
0.06
*
0.078
0.169
0.1
0.15
0.232
0.233
0.061
0.027
0.052
0.01
0
*
*
*
0.022
*
*
*
0.108
0.031
0.07
0.029
0.13
0.138

Claw Meat
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44

Jml
residu
0.038
0.054
0.023
0.007
0.005
0.041
0.023
0.011
0.048
0.048
0.028
0.031
0.054
0.001
0.046
0.086
0.07
0.205
0.051
0.106
0.036
0.2
0.066
0.166
0.264
0.124
0.034
0.046
0.048
0.092
0
0
0
0.07
0.008
0.04
0.092
0.373
0.034
0.178
0.08
0
0.14
0.001

Spesial
No
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
1
2
3
4
5
6
*
7
8
9
*
10
11
12
13
14
15
16
17
18
*
*
*
19
20
21
22
23
24
25
26
27

Jml
residu
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
0.095
0.017
0.046
0.178
0.15
0.014
*
0.088
0.021
0.132
*
0.157
0.038
0.142
0.017
0.027
0.128
0.063
0
0
*
*
*
0.061
0
0.047
0.031
0.069
0.09
0
0.16
0.11

MANAJEMEN MUTU

10

Pratiwi 4113 202 901

2.2 I MR Chart of Super Lump


Dari data awal selanjutnya dihitung untuk produk Super lump yaitu sebagai berikut :
Tabel 2. Data perhitungan I-MR Chart Super Lump

Super Lump
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42

X
0.034
0.048
0.008
0.006
0.041
0.024
0.024
0.016
0.078
0
0.031
0
0.052
0.008
0
0.044
0.026
0.032
0.056
0.074
0.043
0.164
0.192
0.2
0.045
0.051
0.036
0.096
0
0
0
0.11
0.016
0.014
0.032
0.041
0.017
0.082
0.03
0.029
0
0

MR
0.014
0.04
0.002
0.035
0.017
0
0.008
0.062
0.078
0.031
0.031
0.052
0.044
0.008
0.044
0.018
0.006
0.024
0.018
0.031
0.121
0.028
0.008
0.155
0.006
0.015
0.06
0.096
0
0
0.11
0.094
0.002
0.018
0.009
0.024
0.065
0.052
0.001
0.029
0

X Bar
0.043
0.043
0.043
0.043
0.043
0.043
0.043
0.043
0.043
0.043
0.043
0.043
0.043
0.043
0.043
0.043
0.043
0.043
0.043
0.043
0.043
0.043
0.043
0.043
0.043
0.043
0.043
0.043
0.043
0.043
0.043
0.043
0.043
0.043
0.043
0.043
0.043
0.043
0.043
0.043
0.043
0.043

UCL

LCL

0.137
0.137
0.137
0.137
0.137
0.137
0.137
0.137
0.137
0.137
0.137
0.137
0.137
0.137
0.137
0.137
0.137
0.137
0.137
0.137
0.137
0.137
0.137
0.137
0.137
0.137
0.137
0.137
0.137
0.137
0.137
0.137
0.137
0.137
0.137
0.137
0.137
0.137
0.137
0.137
0.137
0.137

-0.052
-0.052
-0.052
-0.052
-0.052
-0.052
-0.052
-0.052
-0.052
-0.052
-0.052
-0.052
-0.052
-0.052
-0.052
-0.052
-0.052
-0.052
-0.052
-0.052
-0.052
-0.052
-0.052
-0.052
-0.052
-0.052
-0.052
-0.052
-0.052
-0.052
-0.052
-0.052
-0.052
-0.052
-0.052
-0.052
-0.052
-0.052
-0.052
-0.052
-0.052
-0.052

MR Bar UCL
0.036
0.036
0.036
0.036
0.036
0.036
0.036
0.036
0.036
0.036
0.036
0.036
0.036
0.036
0.036
0.036
0.036
0.036
0.036
0.036
0.036
0.036
0.036
0.036
0.036
0.036
0.036
0.036
0.036
0.036
0.036
0.036
0.036
0.036
0.036
0.036
0.036
0.036
0.036
0.036
0.036
0.036

0.116
0.116
0.116
0.116
0.116
0.116
0.116
0.116
0.116
0.116
0.116
0.116
0.116
0.116
0.116
0.116
0.116
0.116
0.116
0.116
0.116
0.116
0.116
0.116
0.116
0.116
0.116
0.116
0.116
0.116
0.116
0.116
0.116
0.116
0.116
0.116
0.116
0.116
0.116
0.116
0.116
0.116

LCL
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000

MANAJEMEN MUTU

11

Pratiwi 4113 202 901

Untuk mendapatkan nilai UCL, LCL dll tersebut diperoleh dari perhitungan berikut , dan
untuk nilai d2,D3,D4 diperoleh dari tabel konstanta bagan kendali, dan pada kasus ini yang
digunakan adalah nilai d2,D3,D4 adalah sebagai berikut :

Selanjutnya diperoleh grafik I MR sebagai berikut :

Gambar 3. Grafik I-MR Chart of Super Lump

MANAJEMEN MUTU

12

Pratiwi 4113 202 901

Gambar di atas merupakan grafik bagan kendali untuk produk jenis super lump. Rata-rata
residu chloramphenicol untuk produk super lump adalah sebesar 0,049 ppb. Rata-rata residu
chloramphenicol produk super lump jauh dari standar yang diberikan perusahaan yaitu
sebesar 0,25 ppb, sehingga produk tersebut masih dapat dikatakan aman untuk dipasarkan.
Akan tetapi terdapat tiga titik yang tidak terkendali yang berada di luar batas atas (UCL) yang
sebesar 0,1373. Ketiga titik tersebut adalah titik ke 22 (0,164 ppb), 23 (0,192 ppb), dan 24
(0,200 ppb). Ketiga titik tersebut masih dalam batas aman dan masih di bawah standar
perusahaan.

2.3 I MR Chart of Backfin


Dari data awal selanjutnya dihitung untuk produk Backfin yaitu sebagai berikut :
Tabel 3. Data perhitungan I-MR Chart Backfin

Backfin
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36

X
0.034
0.096
0.019
0.010
0.004
0.042
0.040
0.166
0.023
0.031
0.070
0.036
0.032
0.000
0.016
0.060
0.074
0.060
0.078
0.169
0.100
0.150
0.232
0.233
0.061
0.027
0.052
0.010
0.000
0.022
0.108
0.031
0.070
0.029
0.130
0.138

MR
0.062
0.077
0.009
0.006
0.038
0.002
0.126
0.143
0.008
0.039
0.034
0.004
0.032
0.016
0.044
0.014
0.014
0.018
0.091
0.069
0.050
0.082
0.001
0.172
0.034
0.025
0.042
0.010
0.022
0.086
0.077
0.039
0.041
0.101
0.008

X Bar
0.068
0.068
0.068
0.068
0.068
0.068
0.068
0.068
0.068
0.068
0.068
0.068
0.068
0.068
0.068
0.068
0.068
0.068
0.068
0.068
0.068
0.068
0.068
0.068
0.068
0.068
0.068
0.068
0.068
0.068
0.068
0.068
0.068
0.068
0.068
0.068

UCL
0.192
0.192
0.192
0.192
0.192
0.192
0.192
0.192
0.192
0.192
0.192
0.192
0.192
0.192
0.192
0.192
0.192
0.192
0.192
0.192
0.192
0.192
0.192
0.192
0.192
0.192
0.192
0.192
0.192
0.192
0.192
0.192
0.192
0.192
0.192
0.192

LCL
-0.056
-0.056
-0.056
-0.056
-0.056
-0.056
-0.056
-0.056
-0.056
-0.056
-0.056
-0.056
-0.056
-0.056
-0.056
-0.056
-0.056
-0.056
-0.056
-0.056
-0.056
-0.056
-0.056
-0.056
-0.056
-0.056
-0.056
-0.056
-0.056
-0.056
-0.056
-0.056
-0.056
-0.056
-0.056
-0.056

MR Bar
0.047
0.047
0.047
0.047
0.047
0.047
0.047
0.047
0.047
0.047
0.047
0.047
0.047
0.047
0.047
0.047
0.047
0.047
0.047
0.047
0.047
0.047
0.047
0.047
0.047
0.047
0.047
0.047
0.047
0.047
0.047
0.047
0.047
0.047
0.047
0.047

UCL

LCL

0.153
0.153
0.153
0.153
0.153
0.153
0.153
0.153
0.153
0.153
0.153
0.153
0.153
0.153
0.153
0.153
0.153
0.153
0.153
0.153
0.153
0.153
0.153
0.153
0.153
0.153
0.153
0.153
0.153
0.153
0.153
0.153
0.153
0.153
0.153
0.153

0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000

MANAJEMEN MUTU

13

Pratiwi 4113 202 901

Untuk mendapatkan nilai UCL, LCL dll tersebut diperoleh dari perhitungan berikut , dan
untuk nilai d2,D3,D4 diperoleh dari tabel konstanta bagan kendali, dan pada kasus ini yang
digunakan adalah nilai d2,D3,D4 adalah sebagai berikut :
:

Selanjutnya diperoleh grafik I MR sebagai berikut :

Gambar 4. Grafik I-MR Chart of Backfin

MANAJEMEN MUTU

14

Pratiwi 4113 202 901

Gambar di atas merupakan grafik bagan kendali untuk produk jenis Backfin. Rata-rata residu
untuk produk backfin adalah sebesar 0,0681 ppb. Rata-rata tersebut masih dalam batas aman
standar perusahaan. Dari Gambar 13 terdapat dua titik tidak terkendali yang berada di luar
batas atas (UCL) yang sebesar 0,1925 ppb. Kedua titik tersebut adalah titik ke 23 (0,232 ppb)
dan 24 (0,233 ppb). Kedua titik tersebut masih dapat digolongkan aman walaupun sangat
mendekati batas aman standar perusahaan.

2.4 I MR Chart of Claw Meat


Dari data awal selanjutnya dihitung untuk produk Claw Meat yaitu sebagai berikut :
Tabel 4. Data perhitungan I-MR Chart Claw Meat

Claw Meat
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35

X
0.038
0.054
0.023
0.007
0.005
0.041
0.023
0.011
0.048
0.048
0.028
0.031
0.054
0.001
0.046
0.086
0.070
0.205
0.051
0.106
0.036
0.200
0.066
0.166
0.264
0.124
0.034
0.046
0.048
0.092
0.000
0.000
0.000
0.070
0.008

MR
0.016
0.031
0.016
0.002
0.036
0.018
0.012
0.037
0.000
0.020
0.003
0.023
0.053
0.045
0.040
0.016
0.135
0.154
0.055
0.070
0.164
0.134
0.100
0.098
0.140
0.090
0.012
0.002
0.044
0.092
0.000
0.000
0.070
0.062

X Bar
0.070
0.070
0.070
0.070
0.070
0.070
0.070
0.070
0.070
0.070
0.070
0.070
0.070
0.070
0.070
0.070
0.070
0.070
0.070
0.070
0.070
0.070
0.070
0.070
0.070
0.070
0.070
0.070
0.070
0.070
0.070
0.070
0.070
0.070
0.070

UCL
0.261
0.261
0.261
0.261
0.261
0.261
0.261
0.261
0.261
0.261
0.261
0.261
0.261
0.261
0.261
0.261
0.261
0.261
0.261
0.261
0.261
0.261
0.261
0.261
0.261
0.261
0.261
0.261
0.261
0.261
0.261
0.261
0.261
0.261
0.261

LCL MR Bar
-0.122
-0.122
-0.122
-0.122
-0.122
-0.122
-0.122
-0.122
-0.122
-0.122
-0.122
-0.122
-0.122
-0.122
-0.122
-0.122
-0.122
-0.122
-0.122
-0.122
-0.122
-0.122
-0.122
-0.122
-0.122
-0.122
-0.122
-0.122
-0.122
-0.122
-0.122
-0.122
-0.122
-0.122
-0.122

0.072
0.072
0.072
0.072
0.072
0.072
0.072
0.072
0.072
0.072
0.072
0.072
0.072
0.072
0.072
0.072
0.072
0.072
0.072
0.072
0.072
0.072
0.072
0.072
0.072
0.072
0.072
0.072
0.072
0.072
0.072
0.072
0.072
0.072
0.072

UCL
0.235
0.235
0.235
0.235
0.235
0.235
0.235
0.235
0.235
0.235
0.235
0.235
0.235
0.235
0.235
0.235
0.235
0.235
0.235
0.235
0.235
0.235
0.235
0.235
0.235
0.235
0.235
0.235
0.235
0.235
0.235
0.235
0.235
0.235
0.235

LCL
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0

36
37
38
39
40
41
42
43
44

0.040
0.092
0.373
0.034
0.178
0.080
0.000
0.140
0.001

0.032
0.052
0.281
0.339
0.144
0.098
0.080
0.140
0.139

0.070
0.070
0.070
0.070
0.070
0.070
0.070
0.070
0.070

0.261
0.261
0.261
0.261
0.261
0.261
0.261
0.261
0.261

-0.122
-0.122
-0.122
-0.122
-0.122
-0.122
-0.122
-0.122
-0.122

MANAJEMEN MUTU

0.072
0.072
0.072
0.072
0.072
0.072
0.072
0.072
0.072

15

0.235
0.235
0.235
0.235
0.235
0.235
0.235
0.235
0.235

0
0
0
0
0
0
0
0
0

Pratiwi 4113 202 901

Untuk mendapatkan nilai UCL, LCL dll tersebut diperoleh dari perhitungan berikut , dan
untuk nilai d2,D3,D4 diperoleh dari tabel konstanta bagan kendali, dan pada kasus ini yang
digunakan adalah nilai d2,D3,D4 adalah sebagai berikut :
:

Selanjutnya diperoleh grafik I MR sebagai berikut :

Gambar 5. Grafik I-MR Chart of Claw Meat

MANAJEMEN MUTU

16

Pratiwi 4113 202 901

Gambar di atas merupakan grafik bagan kendali untuk produk jenis claw meat. Rata-rata
residu untuk produk claw meat adalah sebesar 0,0697 ppb. Rata-rata tersebut masih dalam
batas aman standar perusahaan. Pada grafik, terdapat banyak titik yang tidak terkendali.
Terdapat sembilan titik yang berurutan berada pada sisi yang sama dari garis tengah. Juga
pada titik ke 25 (0,264 ppb) dan 38 (0,373 ppb) merupakan titik yang tidak terkendali karena
berada di luar batas atas. Kedua titik tersebut juga berada di luar batas standar perusahaan
sehingga produk tersebut tidak dapat dipasarkan sehingga dilakukan reject produk dan proses
ulang.

2.5 I MR Chart of Spesial


Dari data awal selanjutnya dihitung untuk produk Spesial yaitu sebagai berikut :
Tabel 5. Data perhitungan I-MR Chart Spesial

Spesial
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27

X
0.095
0.017
0.046
0.178
0.150
0.014
0.088
0.021
0.132
0.157
0.038
0.142
0.017
0.027
0.128
0.063
0.000
0.000
0.061
0.000
0.047
0.031
0.069
0.090
0.000
0.160
0.110

MR
0.078
0.029
0.132
0.028
0.136
0.074
0.067
0.111
0.025
0.119
0.104
0.125
0.010
0.101
0.065
0.063
0.000
0.061
0.061
0.047
0.016
0.038
0.021
0.090
0.160
0.050

X Bar
0.070
0.070
0.070
0.070
0.070
0.070
0.070
0.070
0.070
0.070
0.070
0.070
0.070
0.070
0.070
0.070
0.070
0.070
0.070
0.070
0.070
0.070
0.070
0.070
0.070
0.070
0.070

UCL
0.255
0.255
0.255
0.255
0.255
0.255
0.255
0.255
0.255
0.255
0.255
0.255
0.255
0.255
0.255
0.255
0.255
0.255
0.255
0.255
0.255
0.255
0.255
0.255
0.255
0.255
0.255

LCL
-0.116
-0.116
-0.116
-0.116
-0.116
-0.116
-0.116
-0.116
-0.116
-0.116
-0.116
-0.116
-0.116
-0.116
-0.116
-0.116
-0.116
-0.116
-0.116
-0.116
-0.116
-0.116
-0.116
-0.116
-0.116
-0.116
-0.116

MR Bar
0.070
0.070
0.070
0.070
0.070
0.070
0.070
0.070
0.070
0.070
0.070
0.070
0.070
0.070
0.070
0.070
0.070
0.070
0.070
0.070
0.070
0.070
0.070
0.070
0.070
0.070
0.070

UCL
0.228
0.228
0.228
0.228
0.228
0.228
0.228
0.228
0.228
0.228
0.228
0.228
0.228
0.228
0.228
0.228
0.228
0.228
0.228
0.228
0.228
0.228
0.228
0.228
0.228
0.228
0.228

LCL
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000

MANAJEMEN MUTU

17

Pratiwi 4113 202 901

Untuk mendapatkan nilai UCL, LCL dll tersebut diperoleh dari perhitungan berikut , dan
untuk nilai d2,D3,D4 diperoleh dari tabel konstanta bagan kendali, dan pada kasus ini yang
digunakan adalah nilai d2,D3,D4 adalah sebagai berikut :

Selanjutnya diperoleh grafik I MR sebagai berikut :

Gambar 6. Grafik I-MR Chart of Spesial

MANAJEMEN MUTU

18

Pratiwi 4113 202 901

Gambar di atas ini merupakan grafik bagan kendali untuk produk jenis special. Rata-rata
residu untuk produk special adalah sebesar 0,0697 ppb. Rata-rata tersebut masih jauh dari
batas standar aman perusahaan. Dari grafik kendali produk special semua titik berada di dalam
batas atas dan batas bawah, sehingga dapat dikatakan proses terkendali. Data yang diperoleh
dari produk special paling sedikit dibandingkan dari ketiga produk lainnya. Produk special ini
merupakan produk yang jarang diproduksi karena komposisinya merupakan sisa pecahan
produk-produk yang lain.

MANAJEMEN MUTU

19

Pratiwi - 4113202901

BAB III KESIMPULAN


3.1 Kesimpulan
PT. Mina Global Mandiri melakukan analisis residu antibiotik chloramphenicol pada
setiap daging rajungan yang dipasok serta pada produk akhir. Sampel-sampel yang terdapat
pada hasil analisis terdiri dari sampel produk akhir, sampel retest dan sampel daging dari
pemasok. Berdasarkan analisis bagan kendali I-MR pada keempat jenis produk rajungan,
dapat disimpulkan bahwa mutu yang berdasarkan jumlah residu chloramphenicol masih dalam
standar perusahaan dan proses tidak terkendali karena masih terdapat titik yang berada di luar
batas atas. Namun pada produk special dapat dikatakan proses dalam keadaan terkendali
karena tidak ada titik yang berada di luar batas atas dan bawah. Pada produk claw meat,
terdapat dua titik yang melebihi standar yang ditetapkan oleh perusahaan. Terdapatnya produk
yang melebihi standar perusahaan akan merugikan perusahaan karena harus dilakukan
pengulangan proses dan membutuhkan biaya operasional tambahan.

MANAJEMEN MUTU

20

Pratiwi 4113 202 901

DAFTAR PUSTAKA
Anonim d. 2006. www.pom.go.id/public/hukum_perundangan/pdf/Regulation no. 722 n food
additives.pdf [12 Juli 2006]
Ariani, D.W. 1999. Manajemen Kualitas. Universitas Atma Jaya Yogyakarta,
Yogyakarta
John, Peter. W. Meredith. 1990. Statistical Methods In Engineering And Quality Assurance. John
Willey and Son, Inc,. New York.
Ishikawa, K. 1989. Teknik Penuntun Pengendalian Mutu (terjemahan). Mediatama Sarana
Perkasa, Jakarta.

MANAJEMEN MUTU

21

Anda mungkin juga menyukai