Anda di halaman 1dari 14

TUGAS HUKUM PERDATA INTERNASIONAL

D
I
S
U
S
U
N

OLEH:

MULIANA
050200159





FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2008
STATUS ANAK PERKAWINAN CAMPUR
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Prestasi besar yg ditorehkan oleh bangsa indonesia di bidang peraturan perundang
undangan. Peraturan perundang-undangan yang dimaksud adalah di undangkannya
undang undang no.12 tahun 2006 t!t"!# $%"&#"!#"&""! &'()*+$ +!,-!.+" untuk
menggantikan undang-undang no. 62 tahun 1!" yang dinilai oleh khalayak sudah tidak
sesuai lagi dengan kebutuhan hukum masyarakat indonesia baik dalam kontes nasional
maupun global.
Salah satu persyaratan diterimanya status sebuah negara adalah adanya unsur
#arganegara yang diatur menurut ketentuan hukum tertentu$ sehingga #arga negara yang
bersangkutan dapat dibedakan dari #arga dari negara lain.
B. T(/("!
%u&uan dari pembuatan makalah ini adalah untuk memberikan in'ormasi tentang
ke#arganegaraan indonesia beserta UU yang berlaku di negara indonesia agar kita dapat
mengetahui tentang bagaimana (ara men&adi #arga negara indonesia yang baik.
BAB II
PEMBAHASAN MATERI
A. P!#"t(&"! $%"&#"!#"&""! R'()*+$ I!,-!.+"
Pengaturan mengenai ke#arganegaraan ditentukan berdasarkan salah satu dari
dua prinsip$ yaitu prinsip )ius soli* atau prinsip )ius sanguinis*. +ang dimaksud dengan
)ius soli* adalah prinsip yang mendasarkan diri pada pengertian hukum mengenai tanah
kelahiran$ sedangkan )ius sanguinis* mendasarkan diri pada prinsip hubungan darah.
,erdasarkan prinsip )ius soli*$ seseorang yang dilahirkan di dalam #ilayah hukum
suatu negara$ se(ara hukum dianggap memiliki status ke#arganegaraan dari negara
tempat kelahirannya itu. Negara -merika Serikat dan kebanyakan negara di .ropa
termasuk menganut prinsip ke#arganegaraan berdasarkan kelahiran ini$ sehingga siapa
sa&a yang dilahirkan di negara-negara tersebut$ se(ara otomatis diakui sebagai #arga
negara. /leh karena itu$ sering ter&adi #arga negara Indonesia yang sedang bermukim di
negara-negara di luar negeri$ misalnya karena sedang mengikuti pendidikan dan
sebagainya$ melahirkan anak$ maka status anaknya diakui oleh Pemerintah -merika
Serikat sebagai #arga negara -merika Serikat. Padahal kedua orangtuanya
berke#arganegaraan Indonesia.
,erbeda dengan prinsip kelahiran itu$ di beberapa negara$ dianut prinsip )ius
sanguinis* yang mendasarkan diri pada 'aktor pertalian seseorang dengan status orangtua
yang berhubungan darah dengannya. -pabila orangtuanya berke#arganegaraan suatu
negara$ maka otomatis ke#arganegaraan anak-anaknya dianggap sama dengan
ke#arganegaraan orangtuanya itu. -kan tetapi$ sekali lagi$ dalam dinamika pergaulan
antar bangsa yang makin terbuka de#asa ini$ kita tidak dapat lagi membatasi pergaulan
antar penduduk yang berbeda status ke#arganegaraannya. Sering ter&adi perka#inan
(ampuran yang melibatkan status ke#arganegaraan yang berbeda-beda antara pasangan
suami dan isteri. %erlepas dari perbedaan sistem ke#arganegaraan yang dianut oleh
masing-masing negara asal pasangan suami-isteri itu$ hubungan hukum antara suami-
isteri yang melangsungkan perka#inan (ampuran seperti itu selalu menimbulkan
persoalan berkenaan dengan status ke#arganegaraan dari putera-puteri mereka.
/leh karena itulah diadakan pengaturan bah#a status ke#arganegaraan itu
ditentukan atas dasar kelahiran atau melalui proses naturalisasi atau pe#arganegaraan.
Dengan (ara pertama$ status ke#arganegaraan seseorang ditentukan karena kelahirannya.
Siapa sa&a yang lahir dalam #ilayah hukum suatu negara$ terutama yang menganut
prinsip )ius soli* sebagaimana dikemukakan di atas$ maka yang bersangkutan se(ara
langsung mendapatkan status ke#arganegaraan$ ke(uali apabila yang bersangkutan
ternyata menolak atau menga&ukan permohonan sebaliknya. 0ara kedua untuk
memperoleh status ke#arganegaraan itu ditentukan melalui proses pe#arganegaraan
1naturalisasi2.
3elalui proses ke#arganegaraan itu$ seseorang dapat menga&ukan permohonan
kepada instansi yang ber#enang$ dan kemudian pe&abat yang bersangkutan dapat
mengabulkan permohonan tersebut dan selan&utnya menetapkan status yang bersangkutan
men&adi #arganegara. Selain kedua (ara tersebut$ dalam berbagai literature mengenai
ke#arganegaraan$ &uga dikenal adanya (ara ketiga$ yaitu melalui registrasi. 0ara ketiga
ini dapat disebut tersendiri$ karena dalam pengalaman seperti yang ter&adi di Peran(is
yang pernah men&adi bangsa pen&a&ah di berbagai pen&uru dunia$ banyak #arganya yang
bermukim di daerah-daerah koloni dan melahirkan anak dengan status ke#arganegaraan
yang (ukup ditentukan dengan (ara registrasi sa&a. Dari segi tempat kelahiran$ anak-anak
mereka itu &elas lahir di luar #ilayah hukum negara mereka se(ara resmi. -kan tetapi$
karena Peran(is$ misalnya$ menganut prinsip )ius soli*$ maka menurut ketentuan yang
normal$ status ke#arganegaraan anak-anak #arga Peran(is di daerah &a&ahan ataupun
daerah pendudukan tersebut tidak sepenuhnya dapat langsung begitu sa&a diperlakukan
sebagai #arga negara Peran(is. -kan tetapi$ untuk menentukan status ke#arganegaraan
mereka itu melalui proses naturalisasi atau pe#arganegaraan &uga tidak dapat diterima.
4arena itu$ status ke#arganegaraan mereka ditentukan melalui proses registrasi biasa.
3isalnya$ keluarga Indonesia yang berada di -merika Serikat yang menganut prinsi )ius
soli*$ melahirkan anak$ maka menurut hukum -merika Serikat anak tersebut memperoleh
status sebagai #arga negara -S. -kan tetapi$ &ika orangtuanya menghendaki anaknya
tetap berke#arganegaraan Indonesia$ maka prosesnya (ukup melalui registrasi sa&a.
Dengan demikian$ dapat dikatakan bah#a proses ke#arganegaraan itu dapat
diperoleh melalui tiga (ara$ yaitu5
1i2 ke#arganegaraan karena kelahiran atau )(iti6enship by birth*
1ii2 ke#arganegaraan melalui pe#arganegaraan atau )(iti6enship by
naturali6ation*
1iii2 ke#arganegaraan melalui registrasi biasa atau )(iti6enship by registration*.
4etiga (ara ini seyogyanya dapat sama-sama dipertimbangkan dalam
rangka pengaturan mengenai ke#arganegaraan ini dalam sistem hukum
Indonesia$ sehingga kita tidak membatasi pengertian mengenai (ara
memperoleh status ke#arganegaraan itu hanya dengan (ara pertama dan
kedua sa&a sebagaimana la6im dipahami selama ini.
4asus-kasus ke#arganegaraan di Indonesia &uga banyak yang tidak sepenuhnya
dapat diselesaikan melalui (ara pertama dan kedua sa&a. Sebagai (ontoh$ banyak
#arganegara Indonesia yang karena sesuatu$ bermukim di ,elanda$ di 7epublik 7akyat
0ina$ ataupun di -ustralia dan negara-negara lainnya dalam #aktu yang lama sampai
melahirkan keturunan$ tetapi tetap mempertahankan status ke#arganegaraan 7epublik
Indonesia. 4eturunan mereka ini dapat memperoleh status ke#arganegaraan Indonesia
dengan (ara registrasi biasa yang prosesnya tentu &auh lebih sederhana daripada proses
naturalisasi. Dapat pula ter&adi$ apabila yang bersangkutan$ karena sesuatu sebab$
kehilangan ke#arganegaraan Indonesia$ baik karena kelalaian ataupun sebab-sebab lain$
lalu kemudian berkeinginan untuk kembali mendapatkan ke#arganegaraan Indonesia$
maka prosesnya seyogyanya tidak disamakan dengan seorang #arganegara asing yang
ingin memperoleh status ke#arganegaraan Indonesia.
8agi pula sebab-sebab hilangnya status ke#arganegaraan itu bisa sa&a ter&adi
karena kelalaian$ karena alasan politik$ karena alasan teknis yang tidak prinsipil$ ataupun
karena alasan bah#a yang bersangkutan memang se(ara sadar ingin melepaskan status
ke#arganegaraannya sebagai #arganegara Indonesia. Sebab atau alasan hilangnya
ke#arganegaraan itu hendaknya di&adikan pertimbangan yang penting$ apabila yang
bersangkutan ingin kembali mendapatkan status ke#arganegaraan Indonesia. Proses yang
harus dilakukan untuk masing-masing alasan tersebut sudah semestinya berbeda-beda
satu sama lain. +ang pokok adalah bah#a setiap orang haruslah ter&amin haknya untuk
mendapatkan status ke#arganegaraan$ sehingga terhindar dari kemungkinan men&adi
)stateless* atau tidak berke#arganegaraan.
%etapi pada saat yang bersamaan$ setiap negara tidak boleh membiarkan
seseorang memilki dua status ke#arganegaraan sekaligus. Itulah sebabnya diperlukan
per&an&ian ke#arganegaraan antara yans sah. negara-negara modern untuk menghindari
status d#i-ke#arganegaraan tersebut. /leh karena itu$ di samping pengaturan
ke#arganegaraan berdasarkan kelahiran dan melalui proses pe#arganegaraan
1naturalisasi2 tersebut$ &uga diperlukan mekanisme lain yang lebih sederhana$ yaitu
melalui registrasi biasa. Di samping itu$ dalam proses per&an&ian antar negara$ perlu
diharmonisasikan adanya prinsip-prinsip yang se(ara diametral bertentangan$ yaitu
prinsip )ius soli* dan prinsip )ius sanguinis* sebagaimana diuraikan di atas.
4ita memang tidak dapat memaksakan pemberlakuan satu prinsip kepada suatu
negara yang menganut prinsip yang berbeda. -kan tetapi$ terdapat ke(enderungan
internasional untuk mengatur agar ter&adi harmonisasi dalam pengaturan perbedaan itu$
sehingga di satu pihak dapat dihindari ter&adinya d#i-ke#arganegaraan$ tetapi di pihak
lain tidak akan ada orang yang berstatus )stateless* tanpa kehendak sadarnya sendiri.
4arena itu$ sebagai &alan tengah terhadap kemungkinan perbedaan tersebut$ banyak
negara yang berusaha menerapkan sistem (ampuran dengan tetap berpatokan utama pada
prinsip dasar yang dianut dalam sistem hukum masing-masing.
Indonesia sebagai negara yang pada dasarnya menganut prinsip )ius sanguinis*$
mengatur kemungkinan #arganya untuk mendapatkan status ke#arganegaraan melalui
prinsip kelahiran. Sebagai (ontoh banyak #arga keturunan 0ina yang masih
berke#arganegaraan 0ina ataupun yang memiliki d#i-ke#arganegaraan antara Indonesia
dan 0ina$ tetapi bermukim di Indonesia dan memiliki keturunan di Indonesia.
%erhadap anak-anak mereka ini sepan&ang yang bersangkutan tidak berusaha
untuk mendapatkan status ke#arganegaraan dari negara asal orangtuanya$ dapat sa&a
diterima sebagai #arganegara Indonesia karena kelahiran. 4alaupun hal ini dianggap
tidak sesuai dengan prinsip dasar yang dianut$ sekurang-kurangnya terhadap mereka itu
dapat dikenakan ketentuan mengenai ke#arganegaraan melalui proses registrasi biasa$
bukan melalui proses naturalisasi yang mempersamakan kedudukan mereka sebagai
orang asing sama sekali.
B. M0'&-*1 $%"&#"!#"&"! RI.
3enurut undang-undang ini 4e#arganegaraan 7epublik Indonesia diperoleh5
a. karena kelahiran.
b. karena pengangkatan.
(. karena dikabulkan permohonan.
d. karena pe#arganegaraan.
e. karena atau sebagai akibat dari perka#inan.
'. karena turut ayah9ibu-nya.
g. karena pernyataan.
". K"&!" K*"1+&"!
Dalam undang-undang ini ke#arganegaraan 7epublik Indonesia diperoleh karena
kelahiran berdasarkan keturunan dan berdasarkan kelahiran di dalam #ilayah 7epublik
Indonesia untuk men(egah adanya orang yang tanpa ke#arganegaraan. ,ah#a keturunan
dipakai sebagai suatu dasar adalah la6im. Sudah se#a&arnya suatu negara menganggap
seorang anak sebagai #arganegaranya dimanapun ia dilahirkan$ apabila orang tua anak
itu #arganegara dari negara itu. Dalam pada itu tidak selalu kedua orang tua anak itu
bersamaan ke#arganegaraan$ dan tidak selalu anak itu mempunyai hubungan hukum
kekeluargaan dengan kedua orang tuanya. /leh karena itu$ maka salah seorang dari orang
tuanya itu harus didahulukan.
Dalam hal ke#arganegaraan undang-undang ini menganggap selalu ada hubungan
hukum
kekeluargaan antara anak dan ibu: hubungan hukum kekeluargaan antara anak dan ayah
hanya ada apabila anak itu lahir dalam atau dari perka#inan sah atau apabila anak itu
diakui se(ara sah oleh ayahn;a. -pabila ada hubungan hukum kekeluargaan antara anak
dan ayah$ maka ayah itulah yang menentukan ke#arganegaraan anak$ ke(uali &ika ayah
itu tidak dapat menentukan ke#arganegaraan anaknya karena ia tidak mempunyai
ke#arganegaraan atau karena ker#arganeigaraannya tidak diketahui$ dalam hal mana
ibunya yang menentukan -pabila tidak ada hubungan hukum kekeluargaan antara dengan
ayah$ maka yang menentukan ke#arganegaraan anak ialah ibunya.
4elahiran di dalam #ilayah 7epublik Indonesia sebagai dasar untuk memperoleh
ke#arganegaran 7epublik Indonesia dalam undang-undang ini hanya dipakai untuk
menghindarkan adanya orang tanpa ke#arganegaraan yang lahir di dalam #ilayah
7epubik Indonesia dan hanya dipakai selama perlu untuk menghindarkan itu.
). K"&!" '!#"!#$"t"!
Pengangkatan anak adalah biasa di Indonesia. Sah atau tidak sahnya
pengangkatan anak itu ditentukan oleh hukum mengangkat anak. -dakalanya anak yang
diangkat itu anak asing$ akan tetapi karena betul-betul diperlakukan sebagai ana4 sendiri$
tidak diketahui atau dirasakan lagi asal orang itu. 3aka hendaknya kepada anak demikian
itu diberikan status orang tua yang mengangkatn;a. Sebagai &aminan bah#a
pengangkatan itu sungguh-sungguh pengangkatan sebagai digambarkan di atas dan
supaya anak asing yang diangkat itu betul-betul masih bisa merasa #arganegara
Indonesia$ maka pemberian ke#arganegaraan 7epublik Indonesia kepada anak angkat itu
hendaknya dibatasi pada anak yang masih muda sekali
2. K"&!" '&0-1-!"!
-da kemungkinan seorang anak karena berlakunya suatu aturan turut
ke#arganegaraan ayahnya$ sedangkan sesungguhnya ia merasa lebih berdekatan dengan
ibunya$ yang berke#arganegaraan 7epublik indonesia. <endaknya kepada anak itu diberi
kesempatan untuk memperoleh ke#arganegaraan 7epublik Indonesia$ apabila ia
dianggap sudah bisa menentukan ke#arganegaraannya sendiri. Pemberian kesempatan itu
hendaknya dibatasi pada anak di luar perka#inan$ karena dalarn perka#inan orang tua
dan anak pada prinsipnya merupakan suatu kesatuan yang statusnya ditentukan oleh
,apaknya. Dalam pada itu karena orang yang bersangkutan sekian lamanya orang asing$
maka kesempatan itu berupa suatu permohonan. %entang memperoleh ke#arganegaraan
dengan permohonan ini.
Negara yang memperkenankan orang dari luar bertempat tinggal menetap di
dalam #ilayahnya$ pada suatu saat selayaknya menerima keturunan dari orang luar itu
dalam lingkungan
ke#argaannya. Sampai dimana dan dengan (ara bagaimana iussoli dilakukan terhadap
orang-orang yang tidak tanpa ke#arganegaraan ini itulah tergantung pada keadaan negara
masing-masing. 4arena ke#arganegaraan itu &anganlah dipaksakan kepada orang yang
sudah mempunyai ke#arganegaraan lain$ maka pemasukan dalam lingkungan
ke#arganegaraan 7epublik Indonesia itu hendaknya datang dari keinginan orang itu
sendiri. 4arena alasan-alasan seperti di atas maka kesempatan yang diberikan itu berupa
permohonan./rang-orang yang diberi kesempatan itu$ menurut undang-undang ini ialah
mereka yang lahirdari seorang penduduk atau yang kernudian men&adi penduduk$ yang
&uga lahir di Indonnesia.Syarat selan&utnya ialah bah#a ia tidak men&adi berkelebihan
ke#arganegaraan.
,. K"&!" P%"&#"!#"&""!
4epada seorang asing yang sungguh ingin men&adi #arganegarar 7epublik
Indonesia hendaknya diheri kesempatan untuk melaksanakan keinginan itu. %entu sa&a
kepentingan Indonesia tidak boleh terganggu oleh pemberian pe#arganegaraan itu.
Supaya pemberian pe#arganegaraan tidak bertentangan dengan maksud pemberian itu$
maka diadakan syarat-syarat yang kesemuanya bersi'at ob&e(tie'. 4arena pemberian
ke#arganegaraan itu termasuk kebi&aksanaan kekuasaan e=e(utie'$ maka yang
memberikan pe#arganegaraan itu ialah Pemerintah$ dalam hal ini 3enteri 4ehakiman
dengan persetu&uan De#an 3enteri. %entu sa&a Pemerintah dalam hal pemberian
pe#arganegaraan itu bertanggung &a#ab kepada Parlemen$ dan tidak boleh menyimpang
dari syarat-syarat yang ditentukan. %entang hal ikh#al pe#arganegaraan selan&utnya
dipersilahkan memba(a pasal ! yang kiranya sudah (ukup &elas. Itu adalah
pe#arganegaraan biasa atas permohonan orang yang ingin men&adi #arganegara
7epublik lndonesia. -da kemungkinan bah#a guna kepentingan Indonesia sendiri perlu
seorang di#arganegarakan$ atau seorang asing$ karena telah ber&asa terhadap 7epublik
Indonesia selayakn;a di#arganegarakan. Dalam hal ini syarat-syarat yang ditentukan
untuk permohonanpe#arganegaraan biasa tentu sa&a tidak berlaku.
. K"&!" "t"( .)"#"+ "$+)"t ,"&+ '&$"%+!"!
Undang-undang ini berpendirian bah#a dalam perka#inan kedua mempelai
sedapat-dapatnya mempunyai ke#arganegaraan yang sama. -pabila hal itu akan
menimbulkan kelebihan ke#arganegaraan atau tanpa ke#argane(raraan atau
menghilangkan ke#arganegaraan seorang yang dirasakan berat$ maka a6as kesatuan
ke#arganegaraan itu dilepaskan. Soal perka#inan yang &uga ada hubungan dengan soal
kehilangan ke#arganegaraan$ akan diterangkan lebih lan&ut di ba#ah.
3. K"&!" t(&(t "4"1 "t"( +)(!4"
Pada dasarnya anak yang belum de#asa turut mernperoleh ke#arganegaraan
7epublik Indonesia dengan ayahnya atau ibunya$ apabila tidak ada hubungan hukum
kekeluargaan dengan
ayahnya. 4edudukan anak akan ditentukan lebih lan&ut di ba#ah.
#. K"&!" '&!4"t""!
Selain dari kepada seorang perempuan asing yang ka#in dengan seorang
#arganegara 7epublik Indonesia untuk memperoleh ke#arganegaraan 7epublik
Indonesia lebih dulu dari satu tahun setelah perka#inannya berlangsung dan kepada
orang-orang untuk memperoleh kembali ke#arganegaraan 7epublik Indonesia yang
hilang karena turut orang$ lain$ Undang-undang ini hanya memberi kemungkina untuk
memperoleh ke#arganegaraan 7epublik Indonesia dengan pernyataan kepada orang-
orang$ yang berhubung dengan keadaaan peralihan dimana ada ;a(uum dalam peraturan
ke#arganegaraan 7epublik Indonesia$ tidak bisa men&adi #arganegara 7epublik
Indonesia.
C. K1+*"!#"! $%"&#"!#"&""!
Selain dari akibat dari perka#inan dan turut ayah9ibu$ yang akan diterangkan di ba#ah$
hal-hal yang menyebabkan kehilangan ke#arganegaraan 7epublik Indonesia$ dalam
undang-undang ini di(antumkan dalam pasal 1>. 4ehilangan ke#arganegaraan 7epublik
Indonesia itu dapat disebabkan oleh karena orang yang bersangkutan memperoleh
ke#arganegaraan baru dengan kemauannya sendiri atau karena ia ingin mempunyai
ke#arganegaraan sa&a sedangkan ia tidak bertempat tinggal di Indonesia$ atau karena
perbuatan-perbuatan yang dapat menun&ukkan bah#a orang yang bersangkutan tidak atau
kurang menghargakan ke#arganegaraan 7epublik Indonesia. Dalam pada itu
memperoleh ke#arganegaraan lain dengan kemauannya sendiri tidak selalu dengan
sendirinya mengakibatkan kehilangan ke#arganegaraan 7epublik Indonesia pasal 1>
huru'.
D. T(&(t $%"&#"!#"&""! -&"!# *"+!
". P&$"%+!"!
Seperti telah diterangkan di atas undang-undang ini mengutamakan a6as kesatuan
ke#arganegaraan dari kedua mempelai$ a6as mana tidak di&alankan apabila menimbulkan
kelebihan ke#arganegaraan atau tanpa ke#arganegaraan$ atau dirasakan berat apabila
mengasingkan begitu sa&a seorang #arganegara yang ka#in dengan orang asing.
). K,(,($"! "!"$
Pada umumnya anak yang belum de#asa ? yaitu belum berumur 1" tahun dan
belum ka#in @turut ayahn;a atau turut ibunya$ &ika tidak ada hubungan hukum
kekeluargaan dengan ayahnya. Dalam satu hal perubahan status seorang ibu berlaku buat
semua anaknya: yaitu kalau ibu itu sudah &anda karena suaminya meninggal dunia dan
perubahan status itu disebabkan karena suatu perbuatan yang memerlukan pertimbangan
sungguh-sungguh$ yaitu karena pe#arganegaraan. 4arena memperoleh ke#arganegaraan
baru dapat dikatakan ada arti yang rieel kalau orang itu bertampat tinggal di negara yang
memberikan ke#arganegaraan baru itu$ maka anak tersebut baru turut memperoleh
ke#arganegaraan 7epublik Indonesia setelah ia berada di Indonesia.
2. K0)"*+ "."*
Seorang yang berubah ke#arganegaraan karena keba#a oleh orang lain atau
mengikuti orang lain pada pokoknya hendaknya diberi kesempatan untuk kembali asal
bilamana orang itu tidak lagi turut orang lain itu. 3aka seorang perempuan yang
memperoleh ke#arganegaraan 7epublik Indonesia karena turut suaminya$ pada #aktunya
boleh melepaskan ke#arganegaraan 7epublik Indonesia itu lagi$ seorang yang kehilangan
ke#arganegaraan 7epublik Indonesia karena turut suami9istrinya boleh memperoleh
ke#arganegaraan 7epublik Indonesia lagi.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
4esimpulan dari ke#arganegaraan indonesia adalah Salah satu persyaratan diterimanya
status sebuah negara adalah adanya unsur #arganegara yang diatur menurut ketentuan
hukum tertentu$ sehingga #arga negara yang bersangkutan dapat dibedakan dari #arga
negara lain.
Dengan demikian$ dapat dikatakan bah#a ke#arganegaraan indonesia menganut dua asas
yaitu ius soli dan ius sanguinis.
SARAN
,eberapa saran yang dapat disampaikan oleh penulis5
- <endaknya kita mengerti tentang ke#arganegaraan indonesia.
- ,ah#a ke#arganegaraan indonesia memiliki aturan yang telah ditetapkan oleh UU
yang sangat berpengaruh bagi #arga negara indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
1. Departemen pendidikan dan kebudayaan.1A.kurikulum 1B S3U C,PP 3ata
pela&aran pendidikan pan(asila dan ke#arganegaraan. Dakarta epdikbud.
2. Depdiknas.200A.kurikulum ,erbasis 4ompetensi 3ata Pela&aran
4e#arganegaraan 10iti6en6hhp2.Dakarta5 puskurlitbang.
A. 3aria Earida Indrati Supranto.1" Ilmu perundang-undangan.+ogyakarta5
4anisius.

Anda mungkin juga menyukai