Anda di halaman 1dari 4

Sistem pemerintahan mempunyai sistem dan tujuan untuk menjaga kestabilan Negara, baik itu

secara internal maupun eksternal.Secara luas sistem pemerintahan itu berarti menjaga
kestabilan masyarakat, menjaga tingkah laku kaum mayoritas maupun minoritas, menjaga
fondasi pemerintahan, menjaga kekuatan politik, pertahanan, ekonomi, keamanan sehingga
menjadi sistem yang kontiniu. Sampai saat ini hanya sedikit negara yang bisa mempraktikkan
sistem pemerintahan itu secara menyeluruh. Sistem pemerintahan mempunyai fondasi yang
kuat dimana penerapannya kebanyakan sudah mendarah daging dalam kebiasaan hidup
masyarakatnya dan terkesan tidak bisa diubah dan cenderung statis. Jika suatu pemerintahan
mempunyai sistem pemerintahan yang statis dan berlangsung dalam waktu yang lama maka
akan timbul pergesekan dari pihak minoritas yang merasa normalitasnya terganggu. Seiring
dengan tumbuhnya ide ide dan pemikiran baru seiring perkembangan zaman di suatu
komunitas minoritas, tidak menutup kemungkinan di beberapa negara terjadi tindakan
separatisme dan hal ini mendapat dukungan dari mayoritas yang menganggap sistem
pemerintahan yang diterapkan memberatkan rakyat di negara tersebut sehingga memuluskan
gerakan separatisme.
Secara sempit, sistem pemerintahan hanya sebagai sarana kelompok untuk menjalankan roda
pemerintahan guna menjaga kestabilan negara dalam waktu relatif lama dan mencegah adanya
perilaku reaksioner maupun radikal dari rakyatnya itu sendiri.

Istilah sistem pemerintahan berasal dari gabungan dua kata system dan
pemerintahan. Kata sistem merupakan terjemahan dari kata system (bahasa
Inggris) yang berarti susunan, tatanan, jaringan, atau cara. Sedangkan
Pemerintahan berasal dari kata pemerintah, dengan ata dasar perintah dalam
Kamus Bahasa Indonesia, kata itu berarti:
a. perintah adalah perkataan yang bermakna menyuruh melakukan sesuatu;
b. Pemerintah adalah kekuasaan yang memerintah suatu wilayah, daerah Negara;
c. Pemerintahan adalah perbuatan, cara, hal, urusan dalam memerintah.
Sehingga secara etimologis sistem pemerintahan dapat disebut sebagai cara
menyuruh melakukan sesuatu atau tatanan kekuasaan yang memerintah suatu
Wilayah, daerah atau Negara. Dalam arti yang sempit, pemerintahan adalah
perbuatan memerintah yang dilakukan oleh badan eksekutif beserta jajarannya
dalam rangka mencapai tujuan penyelenggaraan Negara.
Sistem pemerintahan diartikan sebagai suatu tatanan utuh yang terdiri atas
berbagai komponen pemerintahan yang bekerja saling bergantungan dan
memengaruhi dalam mencapaian tujuan dan fungsi pemerintahan.Dalam arti yang
luas, pemerintahan adalah perbuatan memerintah yang dilakukan oleh badan-
badan legislatif, eksekutif, dan yudikatif di suatu Negara dalam rangka mencapai
tujuan penyelenggaraan negara. Kekuasaan dalam suatu Negara menurut
Montesquieu diklasifikasikan menjadi tiga, yaitu :
a. Kekuasaan Eksekutif yang berarti kekuasaan menjalankan undang-undang
atau kekuasaan menjalankan pemerintahan.
b. Kekuasaan Legislatif yang berarti kekuasaan membentuk undang-undang
c. Kekuasaan Yudikatif yang berarti kekuasaan mengadili terhadap pelanggaran
atas undang-undang.

Komponen-komponen tersebut secara garis besar meliputi
lembaga eksekutif, legislatif dan yudikatif yang saling
berhubungan satu sama lain demi mencapai tujuan pemerintahan
negara yang tercantum dalam dasar Negara.
Tujuan pemerintahan negara dalam dasar negara pada umumnya
berisi cita-cita, visi dan misi pembentukan Negara. Misalnya,
tujuan pemerintahan negara Indonesia adalah melindungi
segenap bangsa Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan
umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, serta ikut
melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan,
perdamaian abadi dan keadilan social. Lembaga-lembaga yang
berada dalam satu system pemerintahan Indonesia bekerja
secara bersama dan saling menunjang untuk terwujudnya tujuan
dari pemerintahan di negara Indonesia.
Dalam suatu negara yang bentuk pemerintahannya republik,
presiden adalah kepala negaranya dan berkewajiban membentuk
departemen-departemen yang akan melaksakan kekuasaan
eksekutif dan melaksakan undang-undang. Setiap departemen
akan dipimpin oleh seorang menteri. Apabila semua menteri yang
ada tersebut dikoordinir oleh seorang perdana menteri maka
dapat disebut dewan menteri/kabinet.Kabinet dapat berbentuk
presidensial, dan kabinet ministrial.

kabinet presidensial
Kabinet presidensial adalah suatu kabinet dimana pertanggungjawaban
atas kebijaksanaan pemerintah dipegang oleh Presiden.Presiden
merangkap jabatan sebagai perdana menteri sehingga para menteri
tidak bertanggung jawab kepada perlemen/DPR melainkan kepada
presiden.Contoh negara yang menggunakan sistem kabinet presidensial
adalah Amerika Serikat dan Indonesia.
Kabinet Ministrial
Kabinet ministrial adalah suatu kabinet yang dalam menjalankan
kebijaksaan pemerintahan, baik seorang menteri secara sendiri-sendiri
maupun bersama-sama seluruh anggota kebinet bertanggung jawab
kepada parlemen/DPR.Contoh negara yang menggunakan sistem
kabinet ini adalah negara-negara di Eropa Barat.
Apabila dilihat dari cara pembentukannya, Kabinet Ministrial dapat
dibagi menjadi dua, yaitu Kabinet Parlementer dan Kabinet
Ekstraparlementer.
Kabinet Parlementer adalah suatu kabinet yang dibentuk dengan
memperhatikan dan memperhitungkan suara-suara yang ada didalam
parlemen.Jika dilihat dari komposisi (susunan keanggotaannya), kabinet
parlementer dibagi menjadi tiga, yaitu kabinet koalisi, kabinet nasional,
dan kabinet partai.
Kabinet Ekstraparlementer adalah kebinet yang pembentukannya tidak
memperhatikan dan memperhitungkan suara-suara serta keadaan
dalam parlemen/DPR.

Anda mungkin juga menyukai