Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PENDAHULUAN

HALUSINASI
A. DEFINISI
Halusinasi adalah penerapan tanpa adanya rangsangan apapun pada
panca indera seorang pasien, yang terjadi dalam keadaan sadar/angun,
dasarnya mungkin organik, !ungsional, psikotik ataupun histerik
"#aramis, $%%&'
(angguan persepsi sensori adalah merupakan ketidakmampuan
indi)idu dalam mengidenti!ikasi dan menginterprestasi stimulus sesuai
dengan in!ormasi yang di terima melalui panca indra "#odul *S##,
$%%+ '
,. -ENIS -ENIS HA./SINASI
0. Halusinasi penglihatan ")isual, optik' 1
#erupakan persepsi salah "palsu' pada keadaan mata
teruka di lingkungan penerangan yang cukup. ,ayangan terlihat
pada mata tertutup ukan merupakan halusinasi murni. Demikian
pula halusinasi )isual "melihat ayangan' pada 2aktu keadaan
menurun juga ukan halusinasi murni. Halusinasi )isual ada dua
yaitu1 tak erentuk "sinar, kilapan atau pola cahaya' atau
erentuk "orang, inatang atau arang lain yang dikenalnya',
er2arna atau tidak.
$. Halusinasi pendengaran "auditi!, akustik'1
#erupakan halusinasi yang sering terjadi pada penderita
gangguan mental terutama gangguan mental erat. 3enderita sering
mendengar suara pikiran sendiri dalam keadaan normal kadang
orang mendengar namanya dipanggil. Suara yang muncul isa
erupa1 suara manusia, he2an atau mesin, arang'.
4. Halusinasi pencium "ol!aktorik' 1
#erupakan persepsi au yang palsu. /mumnya halusinasi
au erupa au usuk dan harum "unga'.
5. Halusinasi pengecap "gustatorik' 1
3ersepsi palsu terhadap pengecapan. Halusinasi kecap yang
sering timul adalah pahit dan asam.
&. Halusinasi peraa "taktil' 1
Halusinasi taktil paling sering dijumpai pada keadaan lepas
alcohol atau pada intoksikasi alkohol. Dapat pula ditemukan pada
penderita ski6oprenia. /mumnya merasa diraa. disentuh, ditiup,
atau disinari
7. Halusinasi kinestetik 1
#erasa anggota adannya ergerak
+. Halusinasi )isceral 1
3erasaan tertentu timul di dalam dirinya
8. Halusinasi hipnagogik 1
9erdapat adakalanya seseorang ersikap normal tetapi tepat
seelum tidur, persepsi sensori ekerja salah
:. Halusinasi hipnopompik 1
3ersepsi sensori yang salah ekerja pada saat orang itu
terangun dari tidurnya
0%. Halusinasi histerik 1
9imul pada nerosa histerik karena kon!lik emosional
;. E9I<.<(I
#enurut #ary Durant 9homas "0::0', Halusinasi dapat terjadi
pada klien dengan gangguan ji2a seperti ski6oprenia, depresi atau keadaan
delirium, demensia dan kondisi yang erhuungan dengan penggunaan
alkohol dan sustansi lainnya. Halusinasi dapat juga terjadi dengan
epilepsi, kondisi in!eksi sistemik dengan gangguan metaolik. Halusinasi
juga dapat dialami seagai e!ek samping dari eragai pengoatan yang
meliputi anti depresi, anti kolinergik, anti in!lamasi dan antiiotik,
sedangkan oat=oatan halusinogenik dapat memuat terjadinya halusinasi
sama seperti pemerian oat diatas. Halusinasi dapat juga terjadi pada saat
keadaan indi)idu normal yaitu pada indi)idu yang mengalami isolasi,
peruahan sensorik seperti keutaan, kurangnya pendengaran atau adanya
permasalahan pada pemicaraan. 3enyea halusinasi pendengaran secara
spesi!ik tidak diketahui namun anyak !aktor yang mempengaruhinya
seperti !aktor iologis , psikologis , sosial udaya,dan stressor pencetusnya
adalah stress lingkungan , iologis , pemicu masalah sumer=sumer
koping dan mekanisme koping.
D. *EN9AN( *ES3<N
Halusinasi merupakan salah satu respon mal adapti! indi)idu yang erada
pada rentang respon neuroiology " stuart, $%%0 '
*espon adapti! *espon mal adapti!
= 3ikiran logis
= 3ersepsi akurat
= Emosi konsisten
dengan pengalaman
= 3erilaku sesuai
= Huungan sosial
yang harmonis
= 3ikiran menyimpang
= Ilusi
= *eaksi emosi yang
erleihan atau
kurang
= 3erilaku ganjil / tak
la6im
= #enarik diri
= >elainan pikiran
= Halusinasi
= >etidakmampuan
mengenali emosi
= 3erilaku tidak
terorganisir
= Isolasi sosial
E. (E-A.A HA./SINASI
(ejala dengan halusinasi cenderung menarik diri sering duduk terpaku dengan
pandangan kosong, tersenyum atau icara sendiri, secara tia=tia marah dan
menyerang orang lain, gelisah, melakukan gerakan seperti sedang menikmati sesuatu,
keterangan halusinasi itu sendiri "ada yang dilihat, didengar, atau dirasakan'.
F. #ANIFES9ASI >.INIS
Tahap I
a. #enyeringai atau terta2a yang tidak sesuai
. #enggerakkan iirnya tanpa menimulkan suara
c. (erakan mata yang cepat
d. *espon )eral yang lamat
e. Diam dan dipenuhi sesuatu yang mengasyikkan
Tahap II
a. 3eningkatan sistem sara! otonom yang menunjukkan ansietas misalnya
peningkatan nadi, perna!asan dan tekanan darah
. 3enyempitan kemampuan konsenstrasi
c. Dipenuhi dengan pengalaman sensori dan mungkin kehilangan kemampuan
untuk memedakan antara halusinasi dengan realitas.
Tahap III
a. .eih cenderung mengikuti petunjuk yang dierikan oleh halusinasinya dari
pada menolaknya
. >esulitan dalam erhuungan dengan orang lain
c. *entang perhatian hanya eerapa menit atau detik
d. (ejala !isik dari ansietas erat seperti erkeringat, tremor, ketidakmampuan
untuk mengikuti petunjuk
Tahap IV
a. 3rilaku menyerang teror seperti panic
. Sangat potensial melakukan unuh diri atau memunuh orang lain
c. >egiatan !isik yang mere!leksikan isi halusinasi seperti amuk, agitasi, menarik
diri atau katatonik
d. 9idak mampu erespon terhadap petunjuk yang kompleks
e. 9idak mampu erespon terhadap leih dari satu orang
(. 3SI><3A9<.<(I
3sikopatologi dari halusinasi yang pasti elum diketahui. ,anyak teori yang diajukan
yang menekankan pentingnya !aktor=!aktor psikologik, !isiologik dan lain=lain.Ada
yang mengatakan ah2a dalam keadaan terjaga yang normal otak diomardir oleh
aliran stimulus yang yang datang dari dalam tuuh ataupun dari luar tuuh.Input ini
akan menginhiisi persepsi yang leih dari munculnya ke alam sadar. ,ila input ini
dilemahkan atau tidak ada sama sekali seperti yang kita jumpai pada keadaan normal
atau patologis, maka materi=materi yang ada dalam unconsicisus atau preconscious
isa dilepaskan dalam entuk halusinasi.
3endapat lain mengatakan ah2a halusinasi dimulai dengan adanya keinginan yang
direpresi ke unconsicious dan kemudian karena sudah retaknya kepriadian dan
rusaknya daya menilai realitas maka keinginan tadi diproyeksikan keluar dalam
entuk stimulus eksterna.
H. 3EN(>A-IAN
3ada tahap ini pera2at menggali !aktor=!aktor yang ada dia2ah ini yaitu 1
a. Faktor predisposisi.
Adalah !aktor resiko yang mempengaruhi jenis dan jumlah sumer yang dapat
diangkitkan oleh indi)idu untuk mengatasi stress. Diperoleh aik dari klien maupun
keluarganya, mengenai !actor perkemangan sosial kultural, iokimia, psikologis dan
genetik yaitu !actor resiko yang mempengaruhi jenis dan jumlah sumer yang dapat
diangkitkan oleh indi)idu untuk mengatasi stress.
Faktor predisposisi diagi menjadi & !aktor yaitu 1
0. Faktor 3erkemangan
-ika tugas perkemangan mengalami hamatan dan huungan interpersonal
terganggu maka indi)idu akan mengalami stress dan kecemasan
$. Faktor Sosiokultural
,eragai !aktor dimasyarakat dapat menyeakan seorang merasa
disingkirkan oleh kesepian terhadap lingkungan tempat klien diesarkan.
4. Faktor ,iokimia
#empunyai pengaruh terhadap terjadinya gangguan ji2a. Dengan adanya
stress yang erleihan dialami seseorang maka didalam tuuh akan
dihasilkan suatu 6at yang dapat ersi!at halusinogenik neurokimia seperti
,u!!o!enon dan Dimetytran!erase "D#3'
5. Faktor 3sikologis
Huungan interpersonal yang tidak harmonis serta adanya peran ganda
yang ertentangan dan sering diterima oleh anak akan mengakiatkan stress
dan kecemasan yang tinggi dan erakhir dengan gangguan orientasi
realitas.
&. Faktor genetik
(en apa yang erpengaruh dalam gangguan persepsi sensori elum
diketahui, tetapi hasil studi menunjukkan ah2a !aktor keluarga
menunjukkan huungan yang sangat erpengaruh pada penyakit ini.
. Faktor 3resipitasi
?aitu stimulus yang dipersepsikan oleh indi)idu seagai tantangan,
ancaman/tuntutan yang memerlukan energi ekstra untuk koping. Adanya rangsang
lingkungan yang sering yaitu seperti partisipasi klien dalam kelompok, terlalu lama
diajak komunikasi, ojek yang ada dilingkungan juga suasana sepi/isolasi adalah sering
seagai pencetus terjadinya halusinasi karena hal terseut dapat meningkatkan stress
dan kecemasan yang merangsang tuuh mengeluarkan 6at halusinogenik.
c. 3rilaku
*espon klien terhadap halusinasi dapat erupa curiga, ketakutan, perasaan tidak
aman, gelisah dan ingung, prilaku merusak diri, kurang perhatian, tidak mampu
mengamil keputusan serta tidak dapat memedakan keadaan nyata dan tidak nyata.
#enurut *a2lins dan Heacock, 0::4 mencoa memecahkan masalah halusinasi
erlandaskan atas hakekat keeradaan seorang indi)idu seagai mahkluk yang
diangun atas dasar unsure unsur io=psiko=sosio=spiritual sehingga halusinasi dapat
dilihat dari lima dimensi yaitu 1
0. Dimensi Fisik
#anusia diangun oleh sistem indera untuk menanggapi rangsang eksternal
yang dierikan oleh lingkungannya. Halusinasi dapat ditimulkan oleh
eerapa kondisi !isik seperti kelelahan yang luar iasa, penggunaan oat=
oatan, demam hingga delirium, intoksikasi alkohol dan kesulitan untuk tidur
dalam 2aktu yang lama.
$. Dimensi Emosional
3erasaan cemas yang erleihan atas dasar prolem yang tidak dapat diatasi
merupakan penyea halusinasi itu terjadi. Isi dari halusinasi dapat erupa
perintah memaksa dan menakutkan. >lien tidak sanggup lagi menentang
perintah terseut hingga dengan kondisi terseut klien eruat sesuatu
terhadap ketakutan terseut.
4. Dimensi Intelektual
Dalam dimensi intelektual ini menerangkan ah2a indi)idu dengan halusinasi
akan memperlihatkan adanya penurunan !ungsi ego. 3ada a2alnya halusinasi
merupakan usaha dari ego sendiri untuk mela2an impuls yang menekan,
namun merupakan suatu hal yang
menimulkan ke2aspadaan yang dapat mengamil seluruh perhatian klien dan
tak jarang akan mengontrol semua prilaku klien.
5. Dimensi Sosial
Dimensi sosial pada indi)idu dengan halusinasi menunjukkan adanya
kecenderungan untuk menyendiri. Indi)idu asyik dengan halusinasinya,
seolah=olah ia merupakan tempat untuk memenuhi keutuhan akan interaksi
sosial, kontrol diri dan harga diri yang tidak didapatkan dalam dunia nyata. Isi
halusinasi dijadikan sistem control oleh indi)idu terseut, sehingga jika
perintah halusinasi erupa ancaman, dirinya atau orang lain indi)idu
cenderung untuk itu. <leh karena itu, aspek penting dalam melaksanakan
inter)ensi kepera2atan klien dengan mengupayakan suatu proses interaksi
yang menimulkan pengalaman interpersonal yang memuaskan, serta
mengusakan klien tidak menyendiri sehingga klien selalu erinteraksi dengan
lingkungannya dan halusinasi tidak erlangsung.
&. Dimensi Spiritual
#anusia diciptakan 9uhan seagai makhluk sosial, sehingga interaksi dengan
manusia lainnya merupakan keutuhan yang mendasar. 3ada indi)idu terseut
cenderung menyendiri hingga proses diatas tidak terjadi, indi)idu tidak sadar
dengan keeradaannya dan halusinasi menjadi sistem kontrol dalam indi)idu
terseut. Saat halusinasi menguasai dirinya indi)idu kehilangan kontrol
kehidupan dirinya.
d. Sumer >oping
Suatu e)aluasi terhadap pilihan koping dan strategi seseorang. Indi)idu dapat
mengatasi stress dan an@ietas dengan menggunakan sumer koping dilingkungan.
Sumer koping terseut seagai modal untuk menyelesaikan masalah, dukungan
sosial dan keyakinan udaya, dapat memantu seseorang mengintegrasikan
pengalaman yang menimulkan stress dan mengadopsi strategi koping yang erhasil.
e. #ekanisme >oping
9iap upaya yang diarahkan pada pelaksanaan stress, termasuk upaya penyelesaian
masalah langsung dan mekanisme pertahanan yang digunakan untuk melindungi diri
I. DIA(N<SA >E3E*AAA9AN
0. *esiko menciderai diri sendiri dan orang lain erhuungan dengan gangguan
sensori 1 Halusinasi dengar .
$. (angguan persepsi sensori1 halusinasi dengar erhuungan dengan adanya
isolasi sosial 1 menarik diri.
-. *EN;ANA >E3E*AAA9AN
Diagnosa 1 :
TUM (Tujuan umum) : >lien tidak mengalami halusinasi
TU (!ujuan "husus) 1 : >lien dapat memina huungan saling percaya.
D#ngan "$i!#$ia hasi% 1
Ekspresi 2ajah ersahaat, menunjukkan rasa senang, ada kontak mata, mau erjaat
tangan, mau menyeutkan nama, mau menja2a salam, mau duduk erdampingan
dengan pera2at, mau mengutarakan masalah yang dihadapi
R#n&ana Tin'a"an :
0. ,ina huungan saling percaya dengan menggunakan prinsip komunikasi
terapeutik 1
a. Sapa klien dengan nama aik )eral maupun non )eral
. 3erkenalkan diri dengan sopan.
c. 9anyakan nama lengkap klien dan nama panggilan yang disukai klien
d. -elaskan tujuan pertemuan
e. -ujur dan menepati janji
!. 9unjukkan sikap empati dan menerima klien apa adanya.
g. ,erikan perhatian kepada klien dan perhatikan keutuhan dasar
TU ( : >lien dapat mengenal halusinasinya,
D#ngan "$i!#$ia hasi% :
a. >lien dapat menyeutkan 2aktu, isi, !rekuensi timulnya halusinasi
.i>lien dapat mengungkapkan perasaan terhadap halusinasinya
R#n&ana Tin'a"an :
0. Adakan kontak sering dan singkat secara ertahap
$. <ser)asi tingkah laku terkait dengan halusinasinya 1 icara dan terta2a tanpa
stimulus, memandang ke kiri/kanan/depan seolah=olah ada teman icara.
4. ,antu klien mengenal halusinasinya 1
a. 9anyakan apakah ada suara yang didengar.
. -ika ada, apa yang dikatakan.
c. >atakan ah2a pera2at percaya klien mendengar suara itu, namun
pera2at sendiri tidak mendengarnya "dengan nada ersahaat tanpa
menuduh atau menghakimi'.
d. >atakan ah2a pera2at akan memantu klien.
5. Diskusikan dengan klien 1
a. Situasi yang menimulkan/tidak menimulkan halusinasi.
. Aaktu dan !rekuensi terjadinya halusinasi "pagi, siang, sore dan
malam atau jika sendiri, jengkel/sedih'
&. Diskusikan dengan klien apa yang dirasakan jika terjadi halusinasi
"marah/takut, sedih, senang' eri kesempatan mengungkapkan perasaan
TU ) : >lien dapat mengontrol halusinasinya,
D#ngan "$i!#$ia hasi% :
a. >lien dapat menyeutkan tindakan untuk mengendalikan halusinasinya
. >lien dapat menyeutkan cara aru
c. >lien dapat memilih cara mengatasi halusinasi seperti yang telah
didiskusikan dengan klien
d. >lien dapat melaksanakan cara yang telah dipilih untuk mengendalikan
halusinasinya
e. >lien dapat mengikuti terapi akti)itas kelompok
R#n&ana Tin'a"an :
0. Identi!ikasi ersama klien cara tindakan yang dilakukan jika terjadi
halusinasi "tidur, marah, menyiukkan diri dll'.
$. Diskusikan man!aat dan cara yang digunakan klien.
4. Diskusikan cara aru untuk memutuskan/ mengontrol timulnya
halusinasinya1
a. >atakan 1 Bsaya tidak mau dengar kamu "pada saat halusinasi terjadi'
. #enemui orang lain "pera2at/ teman/anggota klg' untuk ercakap=
cakap atau mengatakan halusinasi yang didengar
c. #emuat jad2al kegiatan sehari=hari agar halusinasi tidak sempat
muncul
d. #eminta keluarga/teman/pera2at, menyapa jika tampak icara sendiri
5. ,antu klien memilih dan melatih cara memutus halusinasi secara ertahap
&. ,eri kesempatan untuk melakukan cara yang telah dilatih.
7. Anjurkan klien mengikuti terapi akti)itas kelompok, orientasi realita,
stimulasi persepsi.
TU * : >lien dapat dukungan dari keluarga dalam mengontrol halusinasinya,
D#ngan "$i!#$ia hasi%:
a. >eluarga dapat memina huungan saling percaya dengan pera2at
. >eluarga dapat menyeutkan pengertian, tanda dan tindakan untuk
mengendalikan halusinasi
R#n&ana Tin'a"an :
0. Anjurkan klien untuk memeritahu keluarga jika mengalami halusinasi
$. Diskusikan dengan keluarga "pada saat keluarga erkunjung/pada saat kunjungan
rumah'
a. (ejala halusinasi yang dialami klien
. ;ara yang dapat dilakukan klien dan keluarga untuk memutus halusinasi
c. ;ara mera2at anggota keluarga yang halusinasi di rumah 1 eri kegiatan,
jangan iarkan sendiri, makan ersama, erpergian ersama.
4. ,eri in!ormasi 2aktu !ollo2 up atau kapan perlu mendapat antuan 1 halusinasi
tidak terkontrol dan risiko mencederai orang lain.
TU + : >lien dapat meman!aatkan oat dengan aik,
D#ngan "$i!#$ia hasi% :
a. >lien dan keluarga dapat menyeutkan man!aat, dosis dan e!ek samping oat
. >lien dapat mendemonstrasikan penggunaan oat dengan enar.
c. >lien dapat in!ormasi tentang penggunaan oat
R#n&ana Tin'a"an :
0. Diskusikan dengan klien dan keluarga tentang dosis, !rekuensi dan man!aat
oat
$. Anjurkan klien minta sendiri oat pada pera2at dan merasakan man!aatnya
4. -elaskan cara menggunakan oat dengan prinsip & enar "oat, pasien, cara,
cara, 2aktu dan dosis'.
Diagnosa ( :
TUM 1 >lien dapat erinteraksi dengan orang lain sehingga tidak terjadi
halusinasi
TU 1 1 >lien dapat memina huungan saling percaya
Dengan kriteria hasil 1
Ekspresi 2ajah ersahaat, menunjukkan rasa senang, ada kontak mata, mau erjaat
tangan, mau menyeutkan nama, mau menja2a salam, mau duduk erdampingan
dengan pera2at, mau mengutarakan masalah yang dihadapi.
Inter)ensi
,ina huungan saling percaya dengan menggunakan prinsip komunikasi terapeutik
a. sapa klien dengan nama aik )eral maupun non)eral
. memperkenalkan diri dengan sopan
c. tanyakan nama lengkap dan nama panggilan yang disukai klien
d. jelaskan tujuan pertemuan
e. jujur dan menepati janji
!. tunjukkan sikap empati dan menerima klien apa adanya
g. erikan perhatian kepada klien dan perhatikan keutuhan dasar klien
TU ( 1 >lien dapat menyeutkan penyea menarik diri
Dengan kriteria hasil 1
0. >lien dapat menyeutkan penyea menarik diri yang erasal dari 1
a' Diri sendiri
' <rang lain
c' .ingkungan
Inter)ensi 1
0. >aji pengetahuan klien tentang perilaku menarik diri dan tandanya
' Bdi rumah, iu tinggal dengan siapaC
c' Bsiapa yang paling dekat dengan iuC
d' Bapa yang memuat iu dekat dengannyaC
e' B dengan siapa iu tidak dekatC
!' Bapa yang memuat iu tidak dekatC
$. ,eri kesempatan kepada klien untuk mengungkapkan perasaan yang
menyeakan klien tidak mau ergaul
4. ,erikan pujian terhadap kemampuan klien mengungkapkan perasaannya
TU ) 1 >lien dapat menyeutkan keuntungan erinteraksi dengan orang lain dan
kerugian tidak erinteraksi dengan orang lain
Dengan kriteria hasil1
0. >lien dapat menyeutkan keuntungan erinteraksi dengan orang lain misalnya1
a. ,anyak teman
. 9idak sendiri
c. ,isa diskusi, dll
Inter)ansi1
a. >aji pengetahuan klien tentang keuntungan memiliki teman
. ,eri kesempatan kepada klien untuk erinteraksi dengan orang lain
c. Diskusikan ersama klien tentang keuntungan erinteraksi dengan orang
lain
d. ,eri penguatan positi! terhadap kemampuan mengungkapkan perasaan
tentang keuntungan erinteraksi dengan orang lain
$. >lien dapat menyeutkan kerugian ila tidak erinteraksi dengan orang lain
misalnya1
a. Sendiri
. 9idak memiliki teman
c. Sepi, dll
Inter)ensi1
a. >aji pengetahuan klien tentang kerugian ila tidak erinteraksi dengan orang
lain
,eri kesempatan kepada klien untuk mengungkapkan perasaan tentang
kerugian ila tidak erinteraksi dengan orang lain.
. Diskusikan ersama klien tentang kerugian tidak erinteraksi dengan orang
lain.
c. ,eri pengetahuan positi! terhadap kemampuan mengungkapkan perasaan
tentang kerugian tidak erinteraksi dengan orang lain.
TU * 1 >lien dapat melaksanakan interaksi sosial secara ertahap
Dengan kriteria hasil1
0. >lien dapat mendemonstrasikan interaksi sosial secara ertahap antara 1
a. >lien D pera2at
. >lien D pera2at D pera2at lain
c. >lien D pera2at = pera2at lain D klien lain
d. >lien D keluarga/ kelompok/ masyarakat
Inter)ensi1
0. >aji kemampuan klien memina huungan dengan orang lain
$. ,ermain peran tentang cara erhuungan/ erinteraksi dengan orang lain
4. Dorong dan antu klien untuk erinteraksi dengan orang lain melalui tahap 1
a. >lien D pera2at
. >lien D pera2at D pera2at lain
c. >lien D pera2at = pera2at lain D klien lain
d. >lien D keluarga/ kelompok/ masyarakat
5. ,eri penguatan positi! terhadap keerhasilan yang telah dicapai
&. ,antu klien untuk menge)aluasi keuntungan menjalin huungan sosial
7. Diskusikan jad2al harian yang dapat dilakukan ersama klien dalam mengisi
2aktu, yaitu erinteraksi dengan orang lain
+. #oti)asi klien untuk mengikuti kegiatan ruangan
8. ,eri penguatan positi! atas kegiatan klien dalam kegiatan ruangan
TU + 1 >lien dapat mengungkapkan perasaannya setelah erinteraksi dengan orang
lain
Dengan kriteria hasil 1
0. >lien dapat mengungkapkan perasaannya setelah erinteraksi dengan orang lain
untuk1
i. Diri sendiri
ii. <rang lain
Inter)ensi1
0' Dorong klien untuk mengungkapkan perasaannya ila erinteraksi dengan orang
lain
$' Diskusikan dengan klien tentang perasaan keuntungan erinteraksi dengan orang
lain
4' ,eri penguatan positi! atas kemampuan klien mengungkapkan perasaan
keuntungan erhuungan dengan orang lain
TU , 1 >lien dapat memerdayakan sistem pendukung atau keluarga
Dengan kriteria hasil 1
0. >eluarga dapat 1
a' #enjelaskan perasaannya
' #enjelaskan cara mera2at klien menarik diri
c' #endemonstrasikan cara pera2atan klien menarik diri
d' ,erpartisipasi dalam pera2atan klien menarik diri
Inter)ensi1
a. ,ina huungan saling percaya dengan keluarga1
i. Salam, perkenalkan nama
ii. -elaskan tujuan
iii. ,uat kontrak
i). Eksplorasi perasaan klien
. Diskusikan dengan anggota keluaga tentang
i. 3erilaku menarik diri
ii. 3enyea perilaku menarik diri
iii. Akiat yang akan terjadi jika perilaku menarik diri tidak ditanggapi
i). ;ara keluarga menghadapi klien menarik diri
DAF9A* 3/S9A>A
>eliat ,,udi Ana.$%%&. Proses Keperawatan Kesehatan Jiwa, Edisi I, -akarta 1 E(;
>eliat ,,udi Ana.$%%$.Gangguan Konsep Diri, Edisi I, -akarta 1 E(;
>eliat, ,udiana. $%%7. 3roses >epera2atan -i2a ed. II. -akarta 1 E(;
#aramis , A.F.$%%&. ;atatan Ilmu >edokteran -i2a. Airlangga /ni) 3ress 1 Suraaya
#aslim, *usdi. $%%$. Diagnosis >epera2atan -i2a. 33D(-= III 1 -akarta
Susana, Sarka A. $%%+. 9erapi #odalitas.#itra ;endikia 3ress 1 ?ogyakarta
Stuart, (ail A.$%%+. ,uku Saku >epera2atan -i2a ed E. E(; 1 -akarta

Anda mungkin juga menyukai

  • Lpytyety
    Lpytyety
    Dokumen16 halaman
    Lpytyety
    Megamurti Desiliawati
    Belum ada peringkat
  • Jiwa Klaten 1
    Jiwa Klaten 1
    Dokumen3 halaman
    Jiwa Klaten 1
    Megamurti Desiliawati
    Belum ada peringkat
  • Lpytyety
    Lpytyety
    Dokumen16 halaman
    Lpytyety
    Megamurti Desiliawati
    Belum ada peringkat
  • Jiwa Klaten
    Jiwa Klaten
    Dokumen26 halaman
    Jiwa Klaten
    Megamurti Desiliawati
    Belum ada peringkat
  • Jiwa Askep N Resume
    Jiwa Askep N Resume
    Dokumen49 halaman
    Jiwa Askep N Resume
    Megamurti Desiliawati
    Belum ada peringkat
  • Materi Penyuluhan Penyakit Jantung Koroner (PJK)
    Materi Penyuluhan Penyakit Jantung Koroner (PJK)
    Dokumen4 halaman
    Materi Penyuluhan Penyakit Jantung Koroner (PJK)
    Megamurti Desiliawati
    Belum ada peringkat
  • Lpytyety
    Lpytyety
    Dokumen16 halaman
    Lpytyety
    Megamurti Desiliawati
    Belum ada peringkat
  • Mahasiswa
    Mahasiswa
    Dokumen1 halaman
    Mahasiswa
    Megamurti Desiliawati
    Belum ada peringkat
  • Mahasiswa
    Mahasiswa
    Dokumen1 halaman
    Mahasiswa
    Megamurti Desiliawati
    Belum ada peringkat
  • Mahasiswa
    Mahasiswa
    Dokumen1 halaman
    Mahasiswa
    Megamurti Desiliawati
    Belum ada peringkat
  • Mahasiswa
    Mahasiswa
    Dokumen1 halaman
    Mahasiswa
    Megamurti Desiliawati
    Belum ada peringkat
  • Askep Ppok 1
    Askep Ppok 1
    Dokumen26 halaman
    Askep Ppok 1
    Ratna Suciati
    Belum ada peringkat
  • Mahasiswa
    Mahasiswa
    Dokumen1 halaman
    Mahasiswa
    Megamurti Desiliawati
    Belum ada peringkat
  • Mahasiswa
    Mahasiswa
    Dokumen1 halaman
    Mahasiswa
    Megamurti Desiliawati
    Belum ada peringkat