Anda di halaman 1dari 16

TUGAS

FARMAKOLOGI II
HIPERURISEMIA DAN GOUT
OLEH:
YENI SUWITA
0911013100
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG
2011
HIPERURISEMIA DAN GOUT
1. DEFINISI
Istilah gout menggambarkan spektrum penyakit meliputi hiperurisemia,
serangan kambuhnya artritis akut yang berkaitan dengan kristal monosodium urat
pada leukosit yang terdapat pada cairan sinovium, deposit kristal monosodium urat
pada jaringan (tophi), penyakit ginjal interstisial, dan nefroliatis asam urat.
Hiperurisemia dapat merupakan kondisi yang tidak bergejala, dengan
konsentrasi asam urat yang meningkat. Konsentrasi urat yang lebih besar dari 7,
mg!d" adalah tidak normal dan berkaitan dengan peningkatan risiko untuk gout.
2. Etioo!i "#$ %#to&i'ioo!i
#ada manusia, asam urat adalah produk akhir dari degradasi purin. Karena asam
urat tidak diketahui tujuan fisiologis, dianggap sebagai limbah product.
$kumulasi yang berlebih ini dapat disebabkan overproduksi dan penurunan
ekskresi.
%eberapa sistem en&im mengatur metabolisme purin. Kelainan dalam sistem ini
dapat mengakibatkan kelebihan produksi asam urat. $sam urat juga dapat
dioverproduksi sebagai konsekuensi dari peningkatan kerusakan jaringan asam
nukleat dan tingkat pergantian sel yang berlebihan, seperti dengan gangguan
myeloproliferative dan limfoproliferatif, polisitemia buaya, psoriasis, dan
beberapa jenis anemia. obat sitotoksik digunakan untuk mengobati gangguan ini
juga dapat mengakibatkan kelebihan produksi sekunder untuk lisis dan pemecahan
masalah seluler asam urat.
'ebagian besar pasien (() sampai *)) dengan gout memiliki kerabat
penurunan ekskresi asam urat ginjal untuk alasan yang tidak diketahui (primer
idiopatik hiperurisemia)
Individu hiperurisemia mengekskresikan kurang dari + mg asam urat setiap ,-
jam pada diet bebas purin dapat diklasifikasikan sebagai undere.cretors asam urat.
/amun, pada ekskresi, diet teratur lebih besar dari 0. mg per ,- jam
mencerminkan overproduksi, kurang dari ini mungkin normal.
#urin yang berasal dari makanan memiliki peranan tidak penting dalam
pembentukan keadaan hiperurisemia dalam ketiadaan beberapa kekacauan dalam
metabolisme dan eliminasi purin.
'ekitar duapertiga asam urat yang dihasilkan setiap hari diekskresikan melalui
urin. 'isanya dieliminasi melalui saluran gastrointestinal setelah degradasi
en&imatik oleh bakteri usus. #enurunan ekskresi asam urat melalui urin menjadi
diba1ah kecepatan produksinya menyebabkan hiperurisemia dan peningkatan
sodium urin.
3. ()$i' Go*t
2out #rimer
3erupakan akibat langsung pembentukan asam urat tubuh yang berlebihan
atau akibat penurunan ekskresi asam urat.
2out 'ekunder
3erupakan asam urat yang berlebihan akibat proses penyakit lain atau
pemakaian obat tertentu.
4ontoh 5 aspirin (menurukan ekskresi dari asam urat.
%iasanya yang terkena gout primer adalah laki6laki dengan umur kurang lebih 7
tahun, sedangkan pada 1anita pada umumnya yang telah mengalami monopause.
Kecendurang seorang laki6laki untuk terserang gout adalah karena umumnya laki6laki telah
memiliki kadar asam urat yang lebih tinggi didalam darahnya dibandingkan pada 1anita.
+. TERAPI
8erapi non 9armakologi
#asien dianjurkan untuk mengurangi konsumsi makanan yang tinggi mengandung
purin (contoh 5 daging6daging organ), menghindari alkohol, dan menurunkan berat
badan jika obesitas.
8erapi 9armakologi
$I/'
Kortikosteroid
:bat untuk mengatasi gout
Kolkisin
$lopurinol
#robenesid
'ulfinipira&on
#. A$tii$&#,#'i No$'t)-oi" .AINS/
M)0#$i',) K)-1# O2#t :
;alam dosis tunggal antiinflamasi nonsteroid ($I/') mempunyai aktivitas
analgesik yang setara dengan parasetamol, tetapi parasetamol lebih disukai
terutama untuk pasien usia lanjut.
Hanya sedikit perbedaan dalam aktivitas antiinflamasi antar berbagai $I/'.
/amun ada variasi yang cukup besar dalam respon pasien secara individual.
'ekutar +) pasien akan bereaksi terhadap semua $I/'. <fek analgesik
normalnya harus diperoleh dalam selang seminggu, sementara efek antiinflamasi
mungkin belum tercapai. =ika respon memadai belum diperoleh dalam 1aktu itu
harus dicoba $I/' lain.
D#t# F#-,#0o0i$)ti0
D#t# F#-,#0o0i$)ti03 R)0o,)$"#'i Do'i' M#0'i,*, AINS
AINS K)t)-')"i
##$
4#5#ti
.6/
W#0t*
P#-*4
.1#,/
Vo
Di't-i
2*'i
7)-'i4#
$
P*$8#0
.1#,/
I0#t#$
P-ot)i$
.6/
Ei,i$#'
i
Gi$1#
.6/
Ei,i$#'i
F)')'
.6/
;iklofenak >6+ , ,06
,,
"!kg
7>m"!
menit
, ?** +> 6
Indometasin *( -,> ,,*
"!kg
,(-
"!jam!kg
, * + 77
$sam
3efenamat
, 0,+
"!kg
,0,,7
"!jam
,6- ?* >, ,
#iroksikam > ,0>
"!kg
,,6
,7
"!kg!jam
76> *(,> 6 6
3eloksikam (* 0>6, 0 " 76*
m"!meni
t
-6> **,- > 6
Ibuprofen ?( 0,(6, ,0>
"!kg
767,>
"!jam
06, ** ->67*
Ketoprofen * ,,0 ,0
"!kg
+,*
"!jam
,> 6, ?** ( 6
I$"i0#'i :
@ematoid artritis (kecuali ketorolak, asam mefenamat, dan meloksikam) dan
osteoartritis (kecuali ketorolak dan asam mefenamat) 5 meredakan gejala
/yeri ringan hingga sedang
;ismenorea primer
Ko$t-#i$"i0#'i :
Antuk pasien dengan ri1ayat hipersensitif terhadap asetosal atau $I/' lainnya, termasuk
mereka yang serangan asma, angidoma, urtikaria, atau rhinitisnya yang dipicu oleh
asetosal dan $I/' lainnya. $I/' sebaiknya tidak diberikan kepada pasien yang
mengidap tukak lambung aktif. #asien yang sebelumnya sedang mengidap tukak atau
pendarahan saluran cerna, lebih baik menghindarinya dan menghentikannya jika muncul
lesi saluran cerna.
P)-i$!#t#$ :
$I/' harus digunakan dengan hati6hati pada pasien usia lanjut, pada gangguan alergi,
selama kehamilan dan menyusui, dan pada gangguan koagulasi.
#ada pasien gagal ginjal, payah jantung atau gagal hati, dibutuhkan kehati6hatian, sebab
penggunaan $I/' bisa mengakibatkan memburuknya fungsi ginjal, dosis harus dijaga
serendah mungkin dan fungsi ginjal harus dipantau. $I/' sebaiknya tidak diberikan
kepada pasien yang mengidap tukak lambung aktif.
I$t)-#0'i o2#t :
Interaksi umumnya tidak terjadi pada $I/' topikal 5
#enghambat $4< antagonism efek hipotensif, emningkatkan resiko kerusakan
ginjal dan menaikkan risiko hiperkalemia pada pemberian bersama indometasin
dan mungkin $I/' lainnya.
$nalgetik lain 5 hindari pemberian bersama dua atau lebih $I/', termasuk
asetosal (menambah efek samping).
@esin penukar anion 5 kolestiramin menurunkan absorbsi fenilbuta&on.
$ntasid dan adsorben 5 antacid menurunkan absorbsi diflunisal.
$ntibakteri 5 $I/' dengan -6kuinolon mungkin meningkatkan risiko kejang.
$ntikoagulan 5 meningkatkan resiko pendarahan dengan ketorolak dan semua
antikoagulan (termasuk hepasrin dosis rendah).
$ntidepresan 5 moklobemid menambah efek ibuprofen dan mungkin fenilbuta&on.
$ntidiabetika 5 efek sulfonylurea ditingkatkan oleh a&apropa&on, fenilbuta&on,
dan mungkin $I/' lainnya.
Kortikosteroida 5 menambah resiko pendarahan dan ulserasi saluran cerna.
$ntihipertensi 5 antagonism efek hipotensif.
E&)0 '#,%i$! :
@asa tidak nyamam pada saluran cerna,
3ual,
;iare,
8ukak,
@eaksi hipersensitivitas ( ruam kulit, angioderma, dan bronkospasme),
'akit kepala, pusing, vertigo,
2angguan pendengaran ( tinnitus, fotosensitivitas, dan hematuria).
S)"i##$ 5#$! 2)-)"#- AINS :
8ablet :ral
Ketoprofen (>mg,0mg,,mg) 5 $nremaB, 9etikB, KalrofenB, KetrosB
Ibuprofen (0mg, ,mg) 5 #rorisB
/atrium diklofenak (>mg) 5 ColtaflamB
'uspensi
Ibuprofen (0mg!>m") 5 #rorisB
'uppositoria
Ketoprofen(0mg) 5 KaltrofenB, #rofecomB, #rofenidB, #ronalgesB
Ketoprofen (0,>mg) 5 #rorisB
8opikal (gel)
Ketoprofen (,> mg!gel) 5 :vurilaB, @hetoflamB
Ketoprofen (,,>mg!g gel) 5 #rofenidB
Injeksi
Ketoprofen (0mg!ampul)5 KetrosB, KaltrofenB
Ketoprofen (0mg!,m") 5 /asaflamB, #rofenidB
Ketoprofen (>mg!m") 5 rematofB
2. Ko-ti0o't)-oi"
M)0#$i',) K)-1#
Kortikosteroid bekerja melalui interaksinya dengan protein reseptor yang spesifik
di organ target, untuk mengatur suatu ekspresi genetik yang selanjutnya akan
menghasilkan perubahan dalam sintesis protein lain. #rotein yang terakhir inilah
yang mengubah fungsi seluler organ target sehingga diperoleh, misalnya efek
glukoneogenesis, menigkatnya asam lemak, meningkatnya reabsorbsi /a,
meningkatnya reaktivitas pembuluh terhadap &at vasoaktif, dan efek inflamasi.
D#t# F#-,#0o0i$)ti0
O2#t W#0t* %#-*4
Kortison 7
Hidrokortison (600(
3etilprednisolon 7(60((
#rednison +
#rednisolon 00>6,0,
8riamsinolon ,D
%etametason 7D
;eksametason 006,0
I$"i0#'i :
'ebagai penyelamat ji1a atau memperpanjang hidup.
Colitis ulserativa, memerlukan kortikosteroid sistemik dan topikal.
Hiperplasia adrenal kongenital.
Adem otak.
@eaksi hipersensitivitas akut, seperti angioudem dan syok anafilaksis.
$sma bronkial
3enekan radang pada demam rematik, hepatitis aktif kronik, dan
sarkaoidosis.
#rognosis '"<
Ko$t-#i$"i0#'i :
Infeksi sistemik, kecuali bila diberikan antibiotik sistemik E hindari
vaksinasi dengan virus aktif pada pasien yang menerima dosis
imunosupresif
P)-i$!#t#$ :
'upresi adrenal dapat terjadi pada penggunaan jangka lama dan beberapa
tahun setelah pengobatan dihentikan.
#engurangan dosis yang tiba6tiba setelah penggunaan lama (lebih dari 7
hari) dapat menyebabkan insufisiensi adrenal akut, hipotensi, dan
kematian. :leh karena itu, penghentian harus bertahap.
I$t)-#0'i :
$nalgetik 5 dengan asetosal dan $I/' risiko pendarahan dan ulserasi
saluran cerna ditingkatkan.
$ntibakteri 5 rifampisin mempercepat metabolisme kortikosteroida
(menurunkan efek).
$ntidiabetika 5 antagonism efek hipotensif.
$ntiepileptika 5 karbama&epin, fenobarbiton, fenitoin, dan pirimidon,
mempercepat metabolism kortikosteroid (menurunkan efek).
$ntihipertensi 5 antagonis hipotensif.
2likosida jantung 5 meningkatkan toksisitas jika terjadi hipokalemia
dengan kortikosteroid.
;iuretik 5 antagonism efek diuretik.
$ntagonis hormon 5 mempercepat metabolisme kortikosteroid.
:bat obat anti ulkus 5 meningkatkan risiko hipokalemia.
E&)0 '#,%i$! :
;iabetes.
:steoporosis terutama bagi usia lanjut.
/ekrosis vaskular pada dosis tinggi.
'indrom caushing.
2angguan mental, euphoria, dan miopati.
2angguan pertumbuhan.
3empengaruhi pada adrenal anak pada 1anita hamil.
Infeksi menyebar tanpa diketahui (efek samar).
@etensi /a dan cairan.
Hipertensi.
Hipokalemia.
S)"i##$ 7)-)"#-
;eksametason
;e.ametason (generik) 4airan Inj. > mg!m" (K)
4amidason ("ucas ;jaya) 4airan Inj. > mg!m" (K)
Hidrokortison
'ilecort (#rafa) 'erbuk Inj. 0 mg!,m" (K)
'olu6cortef (Apjohn '$6 %elgium) serbuk Inj. 0 mg!m", ,> mg!m",
> mg!m" (K)
Kortison
4ortison asetat ( generik ) 4airan Inj. ,> mg!m" (K)
8riamsinolon
Kenacort6 $ I3 ('Fuibb6$ustralia) 4airan Inj. - mg!m" (K)
Kenacort6$ I3!I; ('Fuibb6$ustralia) 4airan Inj. (K)
8. KOLKISIN
M)0#$i',) 0)-1# o2#t :
3ekanisme pasti kerja kolkisin masih belum diketahui. Kolkisin menunjukkan
efeknya dengan mengurangi respon inflamasi terhadap kristal yang terdeposit dan
juga dengan mengurangi fagositosis. Kolkisin mengurangi produksi asam laktat
oleh leukosit secara langsung dan dengan mengurangi fagositosis sehingga
mengganggu siklus deposisi kristal urat dan respon inflamasi.
D#t# F#-,#0o0i$)ti0 :
Kolkisin secara cepat diabsorbsi setelah pemberian oralE konsentrasi puncak
dicapai dalam ,> hingga , jam. Konsentrasi kolkisin yang tinggi ditemukan di
ginjal, hati dan limpa. Kolkisin dimetabolisme di hati. <kskresi terjadi terutama
oleh empedu dan ginjal.
I$"i0#'i :
2out akut, profilaksis jangka pendek selama terapi a1al dengan alopurinol
dan urikosurik.
Ko$t-#i$"i0#'i :
Ganita hamil dan menyusui
#eringatan 5
#asien usia lanjut
#enyakit gagal cerna
#ayah jantung
2agal hati dan gagal ginjal
Interaksi 5
'iklosporin 5 mungkin meningkatkan risiko nefrotoksisitas dan
miotoksisitas (menaikkan kadar plsam siklosporin)
<fek samping 5
3ual, muntah, dan nyeri pada perut.
;iare berat, pendarahan saluran cerna, ruam, kerusakan pada ginjal dan
hati bila dosis berlebihan
=arang terjadi neuritis perifer, miopati, alopesia, dan gangguan darah pada
pengobatan yang lama
'ediaan %eredar 5
@ecolfar
B
(9ahrenheit) tablet ,> mg (K)
". ALOPURINOL
M)0#$i',) K)-1# O2#t :
$lopurinol dan metabolit umumnya, oksipurinol, merupakan inhibitor .antin
oksidase dan mempengaruhi perubahan hipo.antin menjadi .antin dan .antin
menjadi asam urat. $llopurinol juga menurunkan konsentrasi intraseluler #@##.
:leh karena 1aktu paruh metabolitnya yang panjang, allopurinol dapat diberikan
sehari sekali. ;osis oral harian sebesar 7 mg biasanya mencukupi. $dakalnya
diperlukan dosis sebesar +6( mg! hari.
D#t# F#-,#0o0i$)ti0 :
Hampir *)obat ini diabsorbsi dari saluran pencernaan. Hambatan .antin
oksidase efektif dipertahankan lebih dari ,- jam engan dosis harian tunggal.
$llopurinol diekskresi oleh filtrasi glomerulusE oksipurinol direabsorpsi di tubulus
ginjal.
I$"i0#'i :
#rofilaksis gout dan batu asam urat dan kalsium oksalat di ginjal.
Ko$t-#i$"i0#'i :
%ukan pengobatan untuk gout akut tetapi terapi teruskan jika terjadi
seranagn ketika sudah memakai alopurinol, dan atasi serangan secara
khusus.
P)-i$!#t#$ :
%erikan kolkisin profilaktik atau $I/' (bukan asetosal atau salisilat)
hingga setidaknya 0 bulan hiperurisemia dikoreksiE pastikan asupan cairan
yang memadai ( ,liter sehari) E gagal hati dan ginjal. ;alam kondisi
neoplastik, pengobatan dengan alopurinol (bila perlu) harus diberikan
sebelum pemberian obat sitotoksik.
I$t)-#0'i :
#enghambat $4< 5 kaptopril akan menaikan risiko keracunan, terutama
pada gangguan ginjal.
$ntikoagulan 5 kerja nikumalon dan 1arfarin mungkin ditingkatkan.
'iklosporin 5 kemungkinan kadar plasma siklosporin ditingkatkan (risiko
nefrotoksisitas)
'itotoksik 5 efek dari a&atioprin dan merkaptopurin, dipertinggi disertai
dengan peningkatan toksisitas.
E&)0 '#,%i$! :
@uam
;emam, limfadenopati
$rtralgia, dan eosinofilia
'akit kepala, vertigo, mengantuk,
2angguan pengecapan,
Hipertensi
;eposit .antin di otot tanpa gejala, alopesia
Hepatotoksisitas.
S)"i##$ 7)-)"#- :
$lgutB, "inograB, "ianolB, $lofarB, HanoricB, #uricemiaB.
). PRO7ENESID
M)0#$i',) K)-1# O2#t :
#robensid merupakan agen pembelok tubulus ginjal. :bat ini secara kompetitif
menghambat reabsopsi asam urat pada tubulus proksimal sehingga menigkatkan
ekskresi asam urat dan mengurangi konsentrasi urat serum.
D#t# F#-,#0o0i$)ti0 :
#robenesid diabsorpsi dengan baik setelah pemberian oral dan menghasilkan
konsentrasi plasma puncak dalam , sampai - jam. 'ebesar (>6*>) obat ini terikat
pada protein. #robenesid diekskresikan dalam urin terutama sebagai metabolitnya.
I$"i0#'i :
#rofilaksis gout ( untuk mengoreksi hiperuresimia)E
pengurangan ekskresi tubular penisilin dan sefalosporin tertentu.
Ko$t-#i$"i0#'i :
@i1ayat gangguan darah,
nefrolitiasis,porfiria,
serangan gout akut,
hindari asetosal dan salisilat.
I$t)-#0'i :
#enghambat $4< 5 mengurangi ekskresi kaptopril
$nalgetik 5 asetosal mela1an efekE ekskresi indometasin, ketoprofen,
ketorolak, dan naproksen tertunda (menaikkan kadar plasma)
$ntibakteri 5 mengurangi ekskresi sefalosporin
$ntivirus 5 menurunkan ekskresi asiklovir
'itotoksika 5 menurunkan ekskresi metotreksat (meningkatkan risiko
toksisitas)
E&)0 '#,%i$! :
Kadang mual, muntah, sering buang air kecil, sakit kepala, muka merah,
pusing,ruam.
S)"i##$ 2)-)"#- :
#robenecid (generik) tablet 's.>mg (K)
/ufabencid (/ufarindo) Kaptab 's. >mg (K)
#robenid (de.a 3edica) 8ablet > mg (K)
&. SULFOPINIRA9ON
M)0#$i',) K)-1# O2#t :
3encegah dan mengurangi kelainan sendi dan tofi penyakit pirai kronik,
berdasarkan hambatan reabsopsi tubular asam urat.
I$"i0#'i :
'ulfinpira&on juga dapat menurunkan kadar asam urat, tapi efektif
dibandingkan probenesid, dan tidak berguna untuk mengatasi serangan pirai
akut.
P)-i$!#t#$ :
;apat meningkatkan frekuensi serangan pada a1al terapi.
E&)0 '#,%i$! :
gangguan 2I, anemia, leukopenia, agranulositosis.
Ko$t-#i$"i0#'i :
tidak boleh diberikan pada penderita dengan ri1ayat ulkus peptikum.

Anda mungkin juga menyukai