HUMAN RESOURCES MANAGEMENT Pengolahan Sumber Daya Manusia Berdasarkan Tinjauan dari Aspek Mikro dan Makro dalam Upaya Meningkatan Kesejahteraan Masyarakat Lecture: Prof.Dr.H.Teman Koesmono.Drs Ec.MM
Disusun Oleh: Monique Dwijayanti (8112413039)
PASCA SARJANA UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDALA
2
KATA PENGANTAR
Puji Syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan penyertaanNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Makalah Ujian Tengah Semester ini dengan baik dan dapat mengumpulkannya tepat waktu. Penulis menyadari Makalah ini dapat diselesaikan dengan bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, baik selama masa perkuliahan sampai pada penyusunan Makalah ini. Oleh karena itu, penulis menyampaikan terima kasih kepada Prof.Dr.H.Teman Koesmono.Drs Ec.MM Akhir kata, peneliti mengucapkan banyak terima kasih atas kesediaan pembaca untuk membaca dan memperhatikan Makalah ini. Tiada gading yang tak retak. Demikian pepatah mengatakan. Segala kritik dan saran demi kebaikan bersama akan diterima dengan senang hati. Penulis berharap Makalah yang telah dibuat tidak sia-sia dan dapat berguna bagi banyak pihak. Sekian dan terima kasih.
Surabaya, 11 Juni 2014
Penulis
3
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.................................................................................... 1 KATA PENGANTAR................................................................................. 2 DAFTAR ISI............................................................................................... 3 BAB I PENDAHULUAN............................................................... 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA....................................................... 8 BAB III PEMBAHASAN.................................................................. 14 BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. 23 DAFTAR PUSTAKA 25
4
BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang Salah satu sumber daya organisasi yang memiliki peran penting dalam mencapai tujuan sebuah organisasi adalah sumber daya manusia (SDM). Seorang manajer dalam perusahaan bisa dikatakan berhasil, jika dapat melihat manusia sebagai aset yang harus dikelola sesuai dengan kebutuhan bisnis suatu perusahaan. Oleh karena manusia memiliki peran penting dalam sebuah organisasi, maka organisasi harus memiliki nilai lebih dibanding dengan organisasi lainnya. Pengola organisasi harus dapat memilki kemampuan untuk dapat memadukan pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki dari setiap anggotanya. Untuk mengolah SDM, maka perusahaan harus selalu melakukan pemantuan terhadap lingkungan, memahami informasi, peka terhadap perkembangan teknologi, pengambilan keputusan, dan rekstrukturisasi agar dapat bersaing dan menyesuaikan dengan perubahan lingkungan. Perubahan lingkungan bisnis yang sangat cepat menuntut peran SDM untuk siap dalam persaingan dan menciptakan sebuah keunggulan bersaing. Hal ini menunjukan bahwa organisasi dituntut untuk meningkatkan hasil kerja yang sekarang, demi peningkatan kualitas di masa depan. Oleh karena itu mengolah SDM meliputi beberapa hal yaitu: a. Pengambilan keputusan yang tepat b. Mengolah semua perubahan lingkungan yang terjadi secara cepat, misal teknologi, pesaing, social, hukum, dan politik
SDM merupakan faktor penentu dalam memenangkan persaingan bisnis. Dari pernyataan tersebut maka manajemen sumber daya manusia yang tepat sangat 5
dibutuhkan sebuah organisasi dan perusahaan dalam pengembangan SDM dan menciptakan keunggulan bersaing. Tahun 2015 nanti Indonesia akan dihebohkan dengan peraturan ASEAN Free Trade Area (AFTA). Pada era globalisasi ini strategi SDM perlu disiapkan secara seksama oleh perusahaan agar mampu menghasilkan SDM yang dapat bersaing di tingkat ASEAN dan bahkan dunia. Perdagangan bebas tidak hanya berlaku di ASEAN saja, tetapi di seluruh negara- negara yang ada di dunia. Globalisasi ekonomi dan sistem pasar bebas dunia memacu Indonesia untuk harus siap menghadapi persaingan dunia. Indonesia dengan jumlah penduduk lebih dari dua ratus juta orang merupakan pangsa pasar yang sangat potensial. Perusahaan- perusahaan yang ada di Indonesia dituntut ke depannya untuk dapat bersaing secara professional pada skala dunia (global), agar perusahaan tersebut dapat survive dan berkembang. Globalisasi pasar merupakan suatu kompetisi terbuka yang menciptakan suatu perubahan yang sangat besar pada skala mikro dan bahkan makro. Strategi yang tepat harus diaplikasikan untuk meraih keberhasilan melalui pemanfaatan peluang- peluang yang ada dilingkungan bisnis yang bergerak secara cepat dan semakin kompetitif. Banyak perusahan yang ada di Indonesia yang tidak memperhitungkan implikasi langsung strategi perusahaan terhadap SDM. Implikasi globalisasi pada Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) masih kurang diperhatikan, karena tolak ukur keefektifannya kurang memiliki keterkaitan langsung dengan strategi bisnis. Pemerintah mulai menyiapkan banayak persiapan untuk globalisasi, beberapa usaha pemerintah dalam pengembangan SDM saat ini juga sudah diarahkan untuk merubah SDM yang potensial menjadi tenaga kerja yang produktif. suatu sistem pendidikan nasional pun sudah diselenggarakan oleh pemerintah, seperti yang dituangkan dalam UUD 1945 dalam pasal 31. Dalam pasal 31 tersebut banyak menyatakan bahwa pendidikan sudah diwajibkan untuk seluruh masyarakat di Indonesia. Dari situ kita dapat melihat, bahwa sebenarnya pemerintah sudah tahu 6
akan sistem globalisasi dunia, sehingga pemerintah menyiapkan tenaga kerja Indonesia yang berpendidikan dan produktif. Pemerintah dan pelaku bisnis harus siap menghadapi dengan mempersiapkan strategi bisnis dan khususnya SDM agar masyarakat mampu bersaing dalam skala dunia. Mutu SDM harus berorientaswi ke depan, sebab itu diperulakan continuous learning focus pada tim, empowerment kreatif mengaplikasikan paradigma, dan learning organization. Profesionalisme manajemen, sistem informasi, budaya perusahaan yang tepat, pemanfaatan teknologi, strategi fungsional lainnya perlu secara terpadu mendukung pelaksanaan human resources practice yang sejalan dengan strategi SDM, strategi perusahaan, visi serta misi, diikuti dengan pola kepemimpinan yang handal. Ditingkat makro, dalam menghadapi tantangan globalisasi pemerintah perlu mengembangkan melalui program terpadu dan nyata. Banyak persiapan yang harus dilakukan untuk menciptakan SDM yang memiliki keunggulan kompetitif. Oleh sebab itu, persiapan baik dari pemerintah (makro) dan perusahaan (mikro) perlu saling berjalan seirama. Persiapan- persiapan tersebut diperlukan agar masyarakat tidak tertinggal jauh, ketika menghadapi persaingan global yang ada di ASEAN maupun dunia. Kematangan persiapan SDM sangat mempengaruhi ke depannya tingkat kesejahteraan masyarakat Indonesia ketika menghadapi persaingan global. Berikut adalah permasalahan yang akan dihadapi Indonesia dari sisi mikro dan makro: a. Hal- hal apa saja yang perlu disiapkan perusahaan (mikro) untuk menghadapi globalisasi atau AFTA pada tahun 2015? b. Hal- hal apa saha yang perlu disiapkan pemerintah (makro) untuk menghadapi globalisasi atau AFTA pada tahun 2015? c. Analisa SWOT persiapan Indonesia dalam menghadapi AFTA 2015? Permasalahan- permasalahan tersebut harus bisa diselesaikan, sehingga masyarakat Indonesia siap ketika gaung globalisasi benar- benar sudah didengungkan pada tahun 2015. Persiapan yang matang membantu masyarakat 7
untuk meningkatkan kesejahteraan mereka. Karena pada dasarnya globalisasi merupakan tantangan, tetapi sekaligus peluang bagi kemajuan SDM dan kesejahteraan ketika masyarakat siap dan mampu menghadapinya.
8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
1. Sumber Daya Manusia (SDM) 1) Menurut Nawawi (2001) ada tiga pengertian Sumber daya manusia yaitu : a. Sumber daya manusia adalah manusia yang bekerja dilingkungan suatu organisasi (disebut juga personil, tenaga kerja, pekerja atau karyawan). b. Sumber daya manusia adalah potensi manusiawi sebagai penggerak organisasi dalam mewujudkan eksistensinya. c. Sumber daya manusia adalah potensi yang merupakan aset dan berfungsi sebagai modal (non material/non finansial) di dalam organisasi bisnis, yang dapat mewujudkan menjadi potensi nyata (real) secara fisik dan non- fisik dalam mewujudkan eksistensi organisasi. 2) Menurut Buchori (1993:57) Sumber daya manusia dibentuk dari tiga dasar kata yaitu sumber, daya, dan manusia. Dari ketiganya tidak ada satu kata pun yang sulit dipahami artinya. Secara sederhana dapat didefinisikan sebagai daya yang bersumber dari manusia. Daya ini dapat pula disebut kemampuan, tenaga, energi, atau kekuatan 3) Suit (1996:35) yang mengatakan bahwa yang dimaksud dengan sumber daya manusia adalah Kekuatan daya pikir dan berkarya manusia yang masih tersimpan dalam dirinya yang perlu dibina dan digali serta dikembangkan untuk dimanfaatkan sebaik-baiknya bagi kesejahteraan kehidupan 4) Menurut Nawawi dalam Makmur (2008:58) pengertian Sumber Daya Manusia perlu dibedakan antara pengertiannya secara makro dan mikro. Pengertian SDM secara makro adalah semua manusia sebagai penduduk atau warga negara suatu negara atau dalam batas wilayah tertentu yang sudah memasuki usia angkatan kerja, baik yang sudah maupun yang belum 9
memperoleh pekerjaan (lapangan kerja). SDM dalam arti mikro secara sederhana adalah manusia atau orang yang bekerja atau jadi anggota suatu organisasi yang disebut personil, pegawai, karyawan, pekerja, tenaga kerja dan lain-lain.
Dari beberapa pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa sebenernya SDM merupakan suatu proses mendayagunakan manusia sebagai tenaga kerja secara manusiawi, agar potensi fisik dan psikis yang dimilikinya berfungsi maksimal bagi pencapaian tujuan suatu perusahaan.
2. Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) Seperti teori mengenai pengertian SDM, maka MSDM juga memiliki banyak pengertian. MSDM adalah pemanfaatn sejumlah individu untuk mencapai tujuan- tujuan organisasi (Mondy: 4). Menurut Wilson Bangun (2012: 5) untuk mendefiniskan MSDM, perlu pemahaman dua fungsi antara lain, fungsi- fungsi manajerial dan operasional, karena fungsi dari manajemen sendiri adalah sebagai perencanaan, pengorganisasian, penyusunan staf, penggerakan, dan pengawasan. Pada dasarnya fungsi MSDM merupakan fungsi yang penting di perusahaan selain fungsi lain seperti misalnya pemasaran, keuangan, dan juga produksi. Menurut Raymond (2010: 5) MSDM mengaci pada kebijakan, praktik- praktik, serta sistem- sistem yang mempengaruhi perilaku, sikap, dan kinerja karyawan. MSDM yang efektif sangat dapat meningkatkan kinerja dari sebuah perusahaan memalui kontribusi dalam menciptakan kepuasan karyawan dan pelanggan, invoasi, produktivitas, serta pengembangan reputasi yang baik di dalam komunitas perusahaan. Beberapa gambaran praktik MSDM terhadap kinerja perusahaan: 10
Dari gambaran di atas dapat dilihat bahwa MSDM mempunyai banyak peranan penting dan berkatian dengan seluruh department dalam sebuah perusahaan. Berikut adalah penjelasan mengenai fungsi dari MSDM: a. Analisa dan Perancangan Kerja adalah proses sistematis untuk menentukan berbagai keahlian, kewajiban, dan pengetahuan yang diperlukan untuk menjalankan pekerjaan dalam suatu organisasi atau perusahaan. b. Perekrutan adalah proses menarik individu dalam waktu dan jumlah tertentu dengan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan dengan kualifikasi tertentu yang memadai. c. Seleksi adalah proses memilih sekelompok pelamar individu yang paling sesuai untuk posisi tertentu dalam suatu perusahaan. d. Pelatihan dan Pengembangan adalah fungsi dari MSDM utama yang tidak hanya terdiri dari pelatihan dan pengembangan, namun juga aktivitas perencanaan untuk pengembangan karir seseorang dalam perusahaan dan juga sebagi penilaian kerja. e. Kompensasi adalah suatu imbalan yang diterima oleh pekerja dari suatu perusahaan atas hasil kinerja. Ada tiga jenis kompensasi yaitu kompensasi financial langsung adalah bayaran yang diterima seseorang dalam bentuk upah, gaji, komisi, dan bonus kerja. Kedua, kompensasi financial tidak Analisa & Perancang an Kerja Perekrut an Seleksi Pelatihan dan Pengemb angan Kompens asi Keselam atan dan Kesehata n Hubunga n antar Karyawa n Kinerja Perusaha an 11
langsung atau sering disebut dengan tunjangan yaitu semua imbalan financial yang tidak termasuk dalam kompensasi langsung seperti cuti dibayar, absen karena sakit, liburan, dan asuransi. Dan yang terakhir adalah kompenasi non- finansial adalah kepuasan yang diperolah pekerja dari pekerjaan yang telah dilakukannya atau dari lingkungan psikologis. f. Keselamatan adalah perlindungan bagi para pekerja dari luka yang mungkin diakibatkan dari kecelakaan selama masa kerja. Kesehatan adalah bebasnya para pekerja dari sakit secara fisik atau pun emosi. g. Hubungan antar Karyawan adalah biasanya berhubungan dengan serikat kerja dari suatu perusahaan. Ketika suatu serikat kerja perusahaan mewakili para karywan perusahaan, aktivitas SDM seringkali disebut sebagau hubungan industrial yang menangani pekerjaan untuk melakukan perundingsan kolektif.
3. Tinjauan SDM dari Sudut Mikro (Corporate) dan Makro (Government) Pengertian SDM secara makro adalah semua manusia sebagai penduduk atau warga negara dari suatu negara atau dalam batas dan wilayah tertentu yang sudah memasuki usia yang produktif atau cukup untuk bekerja, baik yang sudah bekerja maupun yang belum memperoleh pekerjaan. Sedangkan pengetian SDM secara mikro adalah seseorang yang bekerja dalam suatu perusahaan yang disebut personil, karyawan, pekerja, pegawai, dan lain- lain. Pendekatan mikro diartikan penganalisisan dan pengkajian sumber daya manusia dari ruang lingkup yang lebih sempit dalam perusahaan. Masalah- masalah pokok yang dianalisis dan dikaji pada pendekatan mikro, antara lain meliputi hal-hal berikut. a. Hubungan dan peranan tenaga kerja dalam perusahaan b. Fungsi dari MSDM dalam perusahaan c. SDM dipelajari dari sudur kepentingan perusahaan dan karyawan d. SDM dipelajari dari produktivitas dan kesejahteraan karyawan 12
e. SDM dikaji dari peraturan perburuhan pemerintah
Sedangkan hal- hal yang dikaji untuk pendekatan makro secara luas dan menyeluruh, baik nasional maupun internasional. Hal pokok yangdikaji dan dianalisis pada pendekatan makro adalah sebagai berikut: a. Kualitas dan kuantitas SDM yang tersedia b. Perbandingan SDM dengan lapangan kerja yang ada c. Susunan umur dan tingkat pendidikan SDM yang ada d. Tingkat pertambahan penduduk dan penyebarannya e. Latar belakang budaya, kultur, dan agama dari SDM yang ada f. Pendidikan dan kesehatan SDM g. Tingkat produktivitas SDM h. Disiplin dan loyalitas SDM i. Kesadaran membela negara dari SDM
4. Kesejahteraan Perserikatan bangsa-bangsa telah lama mengatur masalah kesejahteraan sosial. PBB member batasan kesejahteraan sosial sebagai kegiatan-kegiatan yang terorganisasi yang bertujuan untuk membantu individu atau masyarakat guna memenuhi kebutuhan-kebutuhan dasarnya dan meningkatkan kesejahteraan selaras dengan kepentingan keluarga dan masyarakat. Di indonesia , konsep kesejahteraan sosial termaktub dalam Undang-undang RI Nomor 6 Tahun 1974 yang memberi defenisi kesejahteraan siosial sebagai suatu tata kehidupan dan penghidupan social, material maupun spritusl yang diliputi oleh rasa keselamatan, kesusilaan dan ketentraman lahir dan batin , yang memungkinkan bagi setiap warga untuk mengadakan usaha pemenuhan kebutuhan- kebutuhan jasmaniah, rohaniah dan social yang sebaik-baiknya bagi diri, keluarga serta masyarakat dengan menjunjung tinggi hak-hak atau kewajiban manusia sesuai dengan pancasila. Pasal 33 13
tentang sistem perekonomian dan 34 tentang kepedulian Negara pada kelompok lemah , menempatkan Negara sebagai pihak yang paling bertanggung jawab dalam mewujudkan kesejahteraan social.
5. Globalisasi Kata globalisasi diambil dari kata global, yang maknanya ialah universal. Globalisasi belum memiliki definisi yang mapan, kecuali sekadar definisi kerja (working definition), sehingga tergantung dari sisi mana orang melihatnya. Globalisasi didefinisikan sebagai semua proses yang merujuk kepada penyatuan seluruh warga dunia menjadi sebuah kelompok masyarakat global. Ada yang memandang bahwa globalisasi itu sebagai suatu proses sosial, atau proses sejarah, atau proses alamiah yang akan membawa seluruh bangsa dan negara di dunia makin terikat satu sama lain, mewujudkan satu tatanan kehidupan baru atau kesatuan ko- eksistensi dengan menyingkirkan batas-batas geografis, ekonomi dan budaya masyarakat.
14
BAB III PEMBAHASAN
1. Pengolahan SDM dari Aspek Mikro Krisis ekonomi yang sempat terjadi akhir- akhir ini tidak dapat dipungkiri, bahwa sangat mempengaruhi dunia bisnis yang ada di Indonesia. Banyak perusahaan Indonesia yang memotong biaya produksi dengan cara memberhentikan para pekerjanya atau dengan memangkas jumlah pekerja dengan cara Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). Dari gambaran tersebut dapat dilihat, bahwa sebenarnya banyak perusahaan di Indonesia yang mennganggap bahwa pekerja merupakan salah satu dari biaya produksi, dan bukan sebagai aset dari perusahaan, yang berarti mitra perusahaan. Menurut Lena Ellitan (2002:67) SDM merupakan asset kritis organisasi yang tidak hanya diikutsertakan dalam filosofi perusahaan tetapi juga dalam proses perencanaan strategis. Menurut Kathrin Connor (dikutip dari Schuller, 1990), wakil presiden SDM di Liz Claiborne: Human resources are a part of the strategic planning process. It is a part of policy development, line extension planning and the merger and acquisition processes. Little is done in planning policy on the finalization stages of any deal Dari pernyataan kutipan tersebut dapat dilihat, sebenarnya SDM merupakan bagian dari proses perencanaan strategis suatu perusahaan dan menjadi salah satu pertimbangan, ketika sebuah perusahaan membuat sebuah kebijaksanaa, perencanaan ekspansi lini organisasi, proses merger, dan akuisisi organisasi. Dapat disimpulkan bahwa strategi sumber daya manusia mendukung pengimplementasian strategi korporat dan perlu diterjemahkan dalam aktivitas- aktivitas SDM, kebijakan- kebijakan, program-program yang sejalan dengan strategi perusahaan. Ketidaksesuaian antara strategi SDM dan strategi perusahaan akan mempengaruhi pencapaian sasaran perusahaan. Sebaliknya kesesuaian 15
antara strategi perusahaan dan strategi SDM perlu diupayakan mendorong kreativitas dan inovasi karyawan dalam mencapai sasaran perusahaan. Pada tahun 2015 nanti AFTA akan mulai diberlakukan oleh sebab itu persaingan yang ada bukan hanya dari skala nasional, tetapi ASEAN dan bahkan memungkinkan dapat terjadi persaingan secara global (dunia). Oleh sebab itu, perusahaan di Indonesia harus menyiapkan strategi yang tepat, sehingga mampu bersaing secara global. Berikut yang pelu dilakukan oleh organisasi dalam perusahaan untuk dapat menghadapi tantangan globalisasi di masa depan (Taylor: 1994): a. Stretch goals yang mensyaratkan bahwa sasaran harus spesifik dan dapat diukur b. Memiliki visi masa depan c. Struktur yang ramping d. Budaya baru yang mengacu pada profesionalisme, keterbukaan, dan kerjasama kelompok e. Berorientasi pada mutu atau layanan berkelas dunia f. Manajemen prestasi mensyaratkan setiap individu memberikan produk berkualitas dan layanan yag memuaskan g. Inovasi menyeluruh h. Kemitraan dan jaringan kerja
Untuk mendapatkan tenaga kerja yang sesuai dengan tantangan globalisasi perusahaan harus juga mengambil andil dalam mengembangkan kemampuan SDM yang ada diperusahaannya maupun secara nasional. Beberapa hal yang dapat dilakukan perusahaan untuk membantu peningkatan kualitas SDM misalnya perusahaan perlu mengkaji dan menganalisa terlebih dahulu kebutuhan dan kesenjangan SDM terhadap strategi dari perusahaan masa kini dan masa yang akan datang. Beberapa hal dari aset SDM yang perlu dievaluasi adalah: 16
a. Bobot/kualitas dan potensi SDM yang dimiliki saat ini, b. Kebijakan-kebjakan SDM, c. Sistem pengadaan, d. Pemeliharaan dan pelatihan pengembangan, e. Nilai-nilai yang ada baik yang positif maupun yang negatif serta kemampuan mengelola f. Keragaman SDM
Berkaitan dengan aset SDM suatu perusahaan, dalam menyusun strategi SDM perlu dievaluasi sejauh mana elemen-elemen organisasi sudah sesuai dengan strategi korporat, Satuan Bisnis Unit (SBU), visi, misi, dan juga sasaran perusahaan. Dengan mengacu pada karakteristik bisnis masa depan atau yang biasa disebut dengan globalisasi, serta memperhatikan masalah-masalah SDM yang dihadapi oleh perusahaan- perusahaan di Indonesia, maka perlu dirumuskan dan diimplementasi strategi SDM yang tepat dengan mempertimbangkan aktivitas-aktivitas manajemen antara lain sebagai berikut (Djoko Hanantijo: 14): a. Prediksi SDM perlu dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif melalui penelitian SDM. b. Rekrutmen dan seleksi harus mendasarkan pada faktor kemampuan, kepribadian yang positif, bermotivasi tinggi, nilai-nilai yang menunjang misi, visi serta strategi masa depan, misalnya kreativitas, kemampuan berubah cepat, potensi berkembang, serta berkemampuan dan kemauan belajar terus- menerus. c. Orientasi atau induction perlu dilakukan dengan mendasarkan pada budaya perusahaan. d. Pelatihan serta pengembangan perlu mengacu pada kompeten, motivasi dan nilai-nilai yang diharapkan serta hasilnya harus dapat diukur. 17
e. Pemeliharaan perlu dilakukan dengan memperhatikan hak dan kewajiban karyawan secara seksama. Kompensasi yang mendasarkan pada suatu pertimbangan yang efektif dan adil. Insentif atau tunjangan harus dipertimbangan dengan seksama dan berdasarkan prestasi. f. Penilaian prestasi perlu benar-benar menilai prestasi karyawan secara tepat dan berorientasi pada pengembangan karyawan. g. Penanaman nilai yang menekankan pada paradigma learning organization, dan budaya organisasi yang berorientasi pada profesionalisme h. Memperhatikan faktor-faktor eksternal ---- strategi perusahaan yang berorientasi global, lingkungan bisnis dan lain-lain. i. Jalur karier karyawan perlu direncanakan dengan seksama dan secara transparan dikomunikasikan. j. Struktur organisasi seyogyanya cenderung ramping dan fleksibel dan mendorong komunikasi lateral dan empowerment.
2. Pengolahan SDM dari Aspek Makro Pada tingkat makro untuk menghadapi tantangan globalisasi ke depannya, pemerintah dan akademisi perlu mengembangkan tenaga kerja nasional melalui program pemerintah terpadu dan nyata, seperti contoh penyusunan kurikulum pendidikan yang mengacu pada dunia usaha dan pemberian pelatihan- pelatihan yang praktis. Tugas ini cukup berat untuk pemerintah karena usaha yang keras perlu dilakukan agar Indonesia tidak tertinggal jauh dengan bisnis global yang sekarang mulai mendunia. Secara keselurah strategi yang harus disiapkan pemerintah Indonesia untuk mengahadapi globalisasi adalah sebagai berikut: a. Sosialisasi besar- besaran mengenai globalisasi yang akan terjadi, karena tidak semua masyarakat mengerti apa itu persaingan global dan memahami tantangan dan peluang apa saja yang diperlukan selama persiapan globalisasi ini. 18
b. Pemberdayaan usaha mikro, kecil, dan menengah merupakan sector ekonomi strategis untuk pembangunan ekonomi kerakyatan. c. Penyediaan modal untuk peningkatan kapasitas produksi d. Peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM), karena SDM yang cekatan, inovatif, kuat menghadapi tantangan merupakan kunci dari daya saing global. Peningkatan kualitas SDM misalnya dengan pelatihan bahasa. Bahasa sangat penting dalam peranan persaingan global. Terutama bahasa inggris. Selain itu, pengembangan skill dapat dilakukan dengan pelatihan, workshop, pertemuan rutin antar pelaku ekonomi, juga pembangunan networking. Semua hal ini dilakukan agar pelaku ekonomi selalu mengikuti perkembangan terbaru perekonomian. e. Perbaikan infrakstruktur f. Reformasi kelembagaan dan pemerintahan g. Indonesia harus melakukan pembenahan iklim investasi melalui perbaikan infrastruktur ekonomi, menciptakan stabilitas makro-ekonomi, serta adanya kepastian hukum dan kebijakan, dan memangkas ekonomi biaya tinggi.
Kondisi Berdasarkan hasil Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) BPS Tahun 2011, kondisi ketenagakerjaan di Jawa Timur per Agustus 2011 menunjukkan bahwa terdapat 19.761.886 orang angkatan kerja yang terdiri dari 18.940.340 orang bekerja dan 821.546 pencari kerja yang tidak/ belum terserap di pasar kerja, dengan angka TPT (Tingkat Pengangguran Terbuka) 4,16%. Dibandingkan kondisi per Pebruari 2011, angkatan kerja turun 2,42% dari sebelumnya mencapai 20.251.672 orang, jumlah kesempatan kerja turun 2,4% dari sebelumnya sebesar 19.406.025, sedangkan jumlah pencari kerja turun 2,85% dari sebelumnya sebesar 845.647 orang. Dengan demikian, TPT Jawa Timur pada periode Pebruari Agustus 2011 turun 0,02%, yaitu dari 4,18% menjadi 4,16%. Pertambahan angkatan kerja baru sebagai 19
dampak dari struktur penduduk usia muda, sumbangan lulusan dunia pendidikan, PHK serta kondisi hubungan Indus`trial berkontribusi terhadap perkembangan kondisi ketenagakerjaan di Jawa Timur, termasuk terhadap angka kesempatan kerja dan potensi penambahan angka penganggur masih mewarnai kondisi ketenagakerjaan di Jawa Timur. Berdasarkan data tersebut beberapa langkah yang perlu dilakukan oleh pemerintah dari sector Jatim adalah sebagai berikut: a. Perlu adanya peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui penguatan pendidikan formal di pedesaan terutama bagi anak usia sekolah dan sekolah kejuruan dan keahlian. Sehingga nantinya angkatan kerja di Jawa Timur memiliki kualitas yang handal untuk mendukung pengembangan sector unggulan di masing- masing sector. b. Perlu adanya pelatihan yang sesuai dengan keunggulan wilayah masih- masing daerah bagi masyarakat yang memiliki tingkat pendidikan rendah. Misal petani, mendapat pelatihan dan keterampilan di bidang yang ditekuninya dengan melibatkan sistem teknologi yang sesuai dengan jaman. Tujuannya adalah meningkatkan nilai tambah dan daya saing. c. Penyuluhan kepada angkatan kerja muda, sekolah menengah umum/kejuruan dengan berbagai media dan sarana perlu dilakukan untuk membantu pemahaman dan kesiapan tenaga kerja muda dalam persaingan di pasar asean.
3. Analisa SWOT SDM Indonesia Menghadapai Globalisasi ANALISIS SWOT adalah suatu bentuk analisis situasi dengan mengidentifikasi berbagai faktor secara sistematis terhadap kekuatan-kekuatan (Strengths) dan kelemahan-kelemahan (Weaknesses) suatu organisasi dan kesempatan-kesempatan (Opportunities) serta ancaman-ancaman (Threats) dari lingkungan sekitar untuk merumuskan strategi yang tepat bagi organisasi. Hal ini melibatkan penentuan tujuan organisasi dan mengidentifikasi faktor-faktor 20
internal serta eksternal yang baik dan menguntungkan untuk mencapai tujuan itu. Berikut adalah analisa SWOT perisapan Indonesia dalam menghadapai AFTA 2015: A. Strenght 1. Jumlah penduduk Indonesia yang banyak merupakan potensi atau aset bangsa Indonesa 2. Banyaknya jumlah usaha mikro dan makro yang ada di Indonesia, seperti UKM yang ada di Indonesia dengan sumber daya alam di masing- masing daerah Indonesia 3. Globalisasi membuat masyarakat Indonesia semakin terkoneksi satu dengan yang lain dan dengan teknologi B. Weakness 1. Masyarakat Indonesia belum memiliki pendidikan yang cukup 2. Sosialisasi globalisasi belum digaungkan secara merata 3. Banyak UKM di Indonesia yang tidak terdaftar dan sebenernya berpotensi 4. Kurangnya pelatihan Bahasa asing di Indonesia C. Opportunity 1. Indonesia terletak di lokasi yang strategis yaitu di jalur lintas perdagangan dunia 2. Indonesia memiliki potensi sumber daya alam yang tidak dimiliki negara lain D. Threats 1. Kalahnya sistem pendidikan Indonesia dengan negara lain 2. Kurang berkembangnya sistem teknologi yang ada di Indonesia 3. Banyak negara yang ingin masuk untuk mengambil kekayaan alam di Indonesia
21
STRENGHT WEAKNESS OPPORTUNITY SO Strategy a. Memberikan penyuluhan secara merata mengenai globalisasi, sehingga masyarakat bisa mempersiapkan diri. b. Mendaftarkan UKM kecil yang belum terdaftar, sehingga bisa diberikan pelatihan dan keterampilan, juga membuka peluang kerja bagi masyarakat Indonesia c. Memberikan modal kerja bagi UKM d. Memberikan pelatihan bahasa asing secara merata dan penyuluhan teknologi modern seperti penggunaan internet, sehingga masyarakat tidak ketinggalan berita. WO Strategy a. Pemerintah harus mencipatakan undangan undang mengenai pendidikan di Indonesia, dan merealisasikan dengan program- program nyata yang dapat meningkatkan mutu SDM dari sisi pendidikan b. Memberikan keringan pajak bagi UKM kecil sehingga dapat berkembang c. Memebuat kebijakan di tiap daerah yang ada di Indonesia mengenai UKM kecil, sehingga dapat menyerap tenaga kerja. THREATS TS Strategy a. Memberikan pelatihan bahasa asing kepada masyarakat yang tinggal di daerah terpencil dan memberikan pendidikan gratis b. Investor asing diwajibkan untuk turut menyumbangkan TW Strategy a. Memberikan pelatihan di UKM yang sudah terdaftar. b. Bekerja sama dengan universitas yang ada di seluruh Indonesia untuk turut serta memajukan pendidikan 22
dana demi kemajuan masyarakat di daerah sekitar perusahaan mereka lokal di sekitar daerah mereka, dengan memberikan pelatihan bahasa asing misalnya c. Mengembangkan teknologi modern, sehingga tidak tertinggal dengan negara lain.
23
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
1. Kesimpulan Indonesia memiliki potensi yang sangat banyak dari segi SDM dan SDA hal itu merupakan aset penting yang harus dikembangkan. Sebentar lagi Indonesia akan menghadapi globalisasi, banyak masyarakat Indonesia yang belum siap untuk menghadapinya karena kurangnya sosialisasi dari pemerintah. Banyak hal yang perlu dipersiapkan dari segi mikro (corporate) dan juga makro (pemerintah). Hal- hal yang sudah dilakukan pemerintah selama ini adalah menyiapkan undang- undang pendidikan, sehingga masyarakat Indonesia dapat mempersiapkan diri dan tidak tertinggal dari negara lain. Sedangkan dalam perusahaan, sudah mempersiapkan strategi baru dengan memberikan pelatihan- pelatihan kepada karyawan untuk siap menghadapi globalisasi, dan mengikuti tren- tren teknlogi yang sedang berkembang, sehingga tidak tertinggal jauh dari sistem produksi.
2. Saran 1. Pemerintah harus memperbaiki kualitas SDM dengan cara secara internal dengan melakukan pelatihan-pelatihan berkarya. Khususnya di bidang- bidang strategis unggulan Indonesia seperti sektor : pertanian, agraris, kelautan dan pertambangan. Inti sarinya adalah bagaimana SDM Indonesia mempersiapkan diri hingga mampu mengelola Sumber kekayaan kita secara strategis. Karena jika bangsa Indonesia tidak memiliki dan melakukan peningkatan skill maka akan terancam oleh sumber daya manusia dari Negara lain yang progressif. Secara eksternal , perbaikan kualitas SDM masyarakat dapat dilakukan dengan jalan 24
kerjasama dan kemitraan strategis. Diantaranya adalah : pertukaran ilmu maupun alih teknologi. 2. Pembenahan Regulasi dan Strategi Kerjasama antar Negara dalam hal Pengelolaan Sumber Daya Regulasi dan negosiasi kerjasama khususnya dalam hal pengelolaan sumber daya alam secara strategis adalah salah satu hal mutlak perlu diperbaiki. Hal ini bertujuan agar Negara-negara yang bekerjasama mendapatkan win-win negosiasi baik dalam jangka pendek maupun panjang dan dengan tujuan serap ilmu maupun alih teknologi. 3. Pemerintah harus meng-endorse iklim usaha baru untuk masyarakat khususnya usha mikro. Cntohhnya pmbangunan infrastruktur seperti pusat perdagangan baru/ sentra UKM ata pasar Ikan. Dengan harapan akan terjadi transaksi ekonomi baik secara internal di dalam Negara maupun antar Negara. Usaha pemerintah masing-masing untuk meningkatkan penghasilan masyarakat miskin masih relatif mudah, tetapi menghilangkan kesenjangan tidak akan mudah. 4. Perushaan yang ada di Indonesia harus memberikan pelatihan tenaga kerja dan tidak terlalu membuka peluang tenaga asing untuk masuk di perushaan karena akan mengurangi kesempatan masyarakat Indonesia untuk mendapatkan pekerjaan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia.
25
DAFTAR PUSTAKA
Djoko, Hanantijo. (2002). Strategi dalam Menghadapi Persaingan Global. Universitas Surakarta: Surakarta Ellitan, Lena. (2002). Praktik- Praktik Pengolahan Sumber Daya Manusia dan Keunggulan Kompetitif Berkelanjutan. 4. Pp. 65- 67 Gowing, K. Marilyn. (2002). Human Resources Management in The Public Sector. 22. Pp. 283- 295 Hadari Nawawi. 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bumi Aksara: Jakarta Mondy, R. Wayne. 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia. Erlangga: Jakarta Nestorovska, Tatjana. (2013). The Role of The Human Resources in The creation of The Competitive Advantage in The Modern Business Enviroment. 9. Pp. 138- 147 Peng, Mike W. 2009. Global Business 2009 Update. USA: South- Western CENGAGE Learning Noe, Raymond, John R. Hollenback. 2010. Manajemen Sumber Daya Manusia Mencapai Keunggulan Bersaing. Salemba Empat: Jakarta Roberts, Russ. (2005). Evolution and Revolution in The Twenty- First Century: Rules For Organizations and Managing Human Resources. 44. Pp. 171- 175 Sunarta. (2003). Perencanaan Sumber Daya Manusia. Universitas Negeri Yogyakarta; Yogyakarta Tompkins, Jonathan. (2002). Strategic Human Resources Management in Government Unresolved Issued. 31. Pp. 95