Anda di halaman 1dari 2

MAHASISWA?MULAI WIRAUSAHA!!

Dewasa ini banyak orang berfikir untuk dapat melakukan suatu wirausaha, namun
sayangnya, kesadaran tersebut berada di kalangan usia mendekati akhir produksi, artinya,
orang yang sudah ingin pensiunan, orang yang sudah kepala-3 dlsb. Padahal, Indonesia
memiliki pemuda, pemuda memiliki potensi untuk menjadi solusi masalah-masalah sosial
negeri ini, dalam hal ini seperti sedikitnya lowongan tenaga kerja, kemiskinan, pengangguran
dlsb. Pada tahun 2015 ada yang namanya AFTA (Asean Free Trade Area) atau yang
kita kenal sebagai perdagangan bebas antar negara ASEAN, yang merupakan interaksi
perdagangan bagi negara-negara yang telah menyepakati untuk melakukan ekspor-impor
secara leluasa. Dengan adanya pasar bebas seperti ini bukan tidak mungkin beberapa tahun
nanti produk-produk luar negeri merajai pasar Indonesia, bahkan SDM asing nanti juga dapat
merajai pasar Indonesia.
Pemuda adalah harapan bangsa, mau tidak mau, langsung atau tidak langsung ataupun
sadar tidak sadar masyarakat Indonesia menyerahkan pundak mereka kepada pemuda-
pemuda yang mendapatkan kesempatan yang lebih baik dalam hal pendidikan, ya,
mahasiswa adalah pemuda harapan bangsa, pemuda yang sangat berpotensi untuk dapat
mengembalikan nasib Ibu Pertiwi ke keadaan yang lebih baik. Namun, permasalahannya
adalah apakah mahasiswa dapat diharapkan?fakta-fakta yang sering ditemukan adalah
kegalauan mahasiswa untuk memilih jalan wirausaha, wajar memang ketika mahasiswa
mengalami kebimbangan, karena berfikir harus dapat menjadi seorang Professional di bidang
ilmu-nya masing-masing atau menjadi seorang Wirausahawan, namun apakah menjadi
wirausahawan kalah mulianya dengan menjadi profesional ?? tidak, bahkan dapat lebih
mulia, karena seorang wirausaha akan menciptakan lapangan kerja, bukan mencari lapangan
kerja. Sebaiknya, mahasiswa yang ideal adalah mahasiswa yang dapat menjadi wirausahawan
sesuai dengan profesionalitas bidang ilmu-nya masing-masing.
Setidaknya ada 8 mitos wirausaha, diantaranya adalah:
1. Hoki adalah keberuntungan, faktanya, hoki bukanlah keberuntungan, melainkan hoki
dapat diciptakan. Hoki tidak sekonyong-konyong datang begitu saja, melainkan jika kita
dapat berusaha lebih, maka hoki akan datang menghampiri.
2. Terobosan adalah pemborosan, faktanya, terobosan justru dapat menjadi suatu inovasi
dengan tanpa pemborosan, misalnya, di RM. AMPERA, pelanggan menjadi seakan-akan
disuruh untuk dapat mengambil menu sendiri di parasmanan.
3. Terobosan bukan keharusan, faktanya, terobosan justru harus dilakukan, karena
persaingan dunia bisnis begitu ketat.
4. Differensiasi sukar dikreasi, faktanya, differensiasi dapat dilakukan kapan saja asalkan
ada kemauan, misalnya hanya differensiasi pada nama bisnis seperti Es-Pocong, Rawon
Setan, dll, itu akan membuat setidaknya konsumen penasaran pada awalnya.
5. Kegigihan adalah segalanya, faktanya, kegigihan bukanlah segalanya, karena apabila
terus mengedepankan kegigihan tanpa adanya pengembangan, usaha atau bisnis akan
berjalan ditempat karena tidak ada inovasi.
6. Perlu metode untuk menghasilkan ide, faktanya, ide atau gagasan dapat hadir kapan
saja dan dimana saja.
7. Segala sesuatu serba terbatas, faktanya, tidak ada yang terbatas dalam berwirausaha,
kreativitas tanpa batas
8. Laba adalah raja, faktanya, laba bukanlah raja, dalam wirausaha ada nilai-nilai yang
dapat dijadikan orientasi, seperti masalah-masalah sosial yang menjadi tanggungjawab
kita bersama.
Mitos-mitos wirausaha tersebutlah yang membelenggu pemikiran-pemikiran, yang
menahan mahasiswa untuk dapat berwirausaha, atau melanjutkan usahanya. Padahal,
masyarakat Indonesia sangat berharap pada mahasiswa. Akan sangat menyedihkan sekali jika
kita tidak dapat mampu bersaing di negeri sendiri, dan berdiri di atas kaki sendiri.

Anda mungkin juga menyukai