Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN
Kimia organik merupakan salah satu cabang ilmu kimia yang khusus mempelajari
senyawa senyawa karbon. Dalam kimia organik ini kita mempelajari gugus fungsi. Tetapi
pada laporan ini kita membahas tentang aldehida.
Aldehid adalah suatu senyawa organik yang mengandung gugus karbonil. Senyawa
ini mempunyai sekurangnya satu atom hidrogen yang terikat pada gugus karbonilnya dengan
rumus umum. .

Aldehid sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia, diantaranya dalam industri,
senyawa aldehid banyak dipakai sebagai pelarut, bahan baku, dan pereaksi untuk membuat
produk lain. Sebagai contoh, senyawa formaldehida yang lebih dikemal sebagai larutan
formalin, banyak digunakan sebagai bahan pengawet spesimen biologi. Lebih dari 4 miliar
Kg formaldehida diproduksi setiap tahun untuk membuat Bakelite, resin fenol-formaldehida,
bahan perekat urea-formaldehida, bahan baku asam asetat, obat-obatan dan berbagai macam
produk polimer. Karena peranannya yang sangat penting dalam kehidupan manusia, maka
aldehid layak dipelajari.

















BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Aldehid
Aldehid sebagai senyawa karbonil. Aldehid senyawa-senyawa sederhana yang
mengandung sebuah gugus karbonil - sebuah ikatan rangkap C=O. Aldehid termasuk
senyawa yang sederhana jika ditinjau berdasarkan tidak adanya gugus-gugus reaktif yang lain
seperti -OH atau -Cl yang terikat langsung pada atom karbon di gugus karbonil - seperti yang
bisa ditemukan misalnya pada asam-asam karboksilat yang mengandung gugus -COOH.
Contoh-contoh aldehid
Pada aldehid, gugus karbonil memiliki satu atom hidrogen yang terikat padanya bersama
dengan salah satu dari gugus berikut:
atom hidrogen lain
atau, yang lebih umum, sebuah gugus hidrokarbon yang bisa berupa gugus alkil atau
gugus yang mengandung sebuah cincin benzen.
Penamaan aldehid didasarkan pada jumlah total atom karbon yang terdapat dalam rantai
terpanjang - termasuk atom karbon yang terdapat pada gugus karbonil. Jika ada gugus
samping yang terikat pada rantai terpanjang tersebut, maka atom karbon pada gugus karbonil
harus selalu dianggap sebagai atom karbon nomor 1.
2.2 Rumus umum Aldehida
Senyawa aldehide atau alkanal mempunyai rumus umum

dengan R gugus alkil sehingga rumus umum senyawa aldehide juga dapat ditulis sebagai
berikut :

2.3 Tata Nama Aldehid
Untuk memberi nama senyawa-senyawa aldehide menurut aturan IUPAC adalah sebagai
berikut: beri nama sesuai nama alkana dengan mengganti aliran ana menjadi anal .
Selain aturan IUPAC senyawa-senyawa alkanal juga mempunyai nama-nama trivial.
Contoh :
TATA NAMA ALDEHIDA














Untuk senyawa-senyawa aldehide dengan rumus struktur bercabang menurut IUPAC aturan
penamaannya sebagai berikut :
1) Tentukan rantai utama dengan cara : pilih deretan C yang paling panjang dan
mengandung gugus fungsi kemudian beri nama seperti tabel 5.5 di atas.
2) Penomoran rantai utama dimulai dari atom C yang mengikat gugus fungsi : aturan
yang selanjutnya sama dengan yang berlaku untuk senyawa-senyawa hidrokarbon.
Contoh :

atau

2.4 Sifat-sifat Aldehida
1) Senyawa-senyawa aldehida dengan jumlah atom C rendah (1 s/d 5 atom C) sangat
mudah larut dalam air. Sedangkan senyawa aldehide dengan jumlah atom C lebih dari
5 sukar larut dalam air.
2) Aldehida dapat dioksidasi menjadi asam karboksilatnya
Contoh :

3) Aldehida dapat direduksi dengan gas H2 membentuk alkohol primer.
Contoh :

2.5 Reaksi spesifik sebagai identifikasi gugus aldehida
1) Gugus aldehida mampu mereduksi larutan fehling (CUO) menghasilkan endapan
merah bata dari Cu2O
R CHO + 2 CuO -->R COOH + Cu2O(s)
2) Gugus aldehida mampu mereduksi larutan perak amoniak (larutan AgNO3 dalam
larutan NH3 berlebih) yang biasa disebut reaksi Tollens (Ag2O), menghasilkan
cermin perak, yaitu endapan perak yang membentuk cermin pada dinding tabung
reaksi.
R CHO + Ag2O --->R COOH + 2 Ag(S)
Kedua reaksi spesifik ini yang biasanya digunakan sebagai identifikasi adanya
senyawa aldehida dalam suatu zat. Sekaligus membedakan aldehida dari keton.
2.6 ALDEHIDA TAK JENUH O
Akrolein = propenal = CH
2 =
CH - C
H
Pembuatan :
Gliserol + penarik H
2
O misalnya : KHSO
4 O

HCHOH CHOH C
H
CHOH KHSO
4
C ketautomeran CH

CH
2
OH CH
2
CH
2




2.7 ALDEHIDA AROMATIK
Aldehida aromatik mempunyai bau yang khas, maka ada yang dipergunakan dalam wangi-
wangian, makanan dan hasil farmasi.
Reaksi-reaksi :
1. Umumnya menyerupai reaksi-reaksinya aldehida alifatik kecuali:
a. Dengan pereaksi Schiff reaksi berlangsung sangat lambat
b. Dengan pereaksi Fehling (Benedict) hampir tidak terdapat endapan Cu
2
O
2. Oksidasi
a. Mereduksikan larutan Ag beramoniak, tetapi hampir tidak bereaksi dengan
pereaksi Fehling.
b. Oksigen udara : O
C
6
H
5
-C (O) Asam benzoat
Zat padat.
H
Oksidasi ini disebut auto oksidasi ( oksidasi tanpa pengoksid tertentu ) tetapi berlangsung
dengan udara.
Mungkin berlangsung sebagai berikut :
O O
C
6
H
5
C O
2
( udara ) C
6
H
5
C
H OOH
Cair asam perbenzoat

O O O
C
6
H
5
C + C
6
H
5
C 2 C
6
H
5
C
OOH H OH
Padat
3. Reaksi cannizarro
O O
2 C
6
H
5
C NaOH C
6
H
5
CH
2
OH + C
6
H
5
C
H ONa
Benzil alkohol Na- benzoat

2.8 REAKSI-REAKSI ALDEHIDA
Aldehida adalah golongan senyawa organik yang memiliki rumus umum R-CHO. Beberapa
reaksi yang terjadi pada aldehida antara lain:
a. Oksidasi
Aldehida adalah reduktor kuat sehingga dapat mereduksi oksidator-oksidator lemah.Perekasi
Tollens dan pereaksi Fehling adalah dua contoh oksidator lemah yang merupakan pereaksi
khusus untuk mengenali aldehida.Oksidasi aldehida menghasilkan asam karboksilat.Pereaksi
Tollens adalah larutan perak nitrat dalam amonia. Pereaksi ini dibuat dengan cara menetesi
larutan perak nitrat dengan larutan amonia sedikit demi sedikit hingga endapan yang mula-
mula terbentuk larut kembali. Pereaksi Tollens dapat dianggap sebagai larutan perak oksida
(Ag
2
O).aldehida dapat mereduksi pereaksi Tollens sehingga membebaaskan unsur perak
(Ag).
Reaksi aldehida dengan pereaksi Tollens dapat ditulis sebagai berikut

Bila reaksi dilangsungkan pada bejana gelas, endapan perak yang terbentuk akan melapisi
bejana, membentuk cermin. Oleh karena itu, reaksi ini disebut reaksi cermin perak.
Pereaksi Fehling terdiri dari dua bagian, yaitu Fehling A dan Fehling B. fehling A adalah
larutan CuSO
4
, sedangkan Fehling B merupakan campuran larutan NaOH dan kalium natrium
tartrat. Pereksi Fehling dibuat dengan mencampurkan kedua larutan tersebut, sehingga
diperoleh suatu larutan yang berwarna biru tua.Dalam pereaksi Fehling, ion Cu
2+
terdapat
sebagai ion kompleks.Pereaksi Fehling dapat dianggap sebagai larutan CuO.
Reaksi Aldehida dengan pereaksi Fehling menghasilkan endapan merah bata dari Cu
2
O.

Pereaksi Fehling dipakai untuk identifikasi adanya gula reduksi (seperti glukosa) dalam air
kemih pada penderita penyakit diabetes (glukosa mengandung gugus aldehida).
b. Adisi Hidrogen (Reduksi)
Ikatan rangkap C=O dari gugus fungsi aldehida dapat diadisi oleh gas hidrogen membentuk
suatu alkohol primer. Adisi hidrogen menyebabkan penurunan bilangan oksidasi atom karbon
gugus fungsi.Oleh karena itu, adisi hidrogen tergolong reduksi.

2.9 Pembuatan aldehida

2.10 Kegunaan Aldehida
Senyawa aldehida yang paling banyak digunakan dalam kehidupan adalah Formaldehida
dan Asetaldehida, antara lain sebagai berikut :
3) Larutan formaldehida dalam air dengan kadar 40% dikenal dengan nama formalin.
4) Formaldehida juga banyak digunakan sebagai :
a) Insektisida dan pembasmi kuman
b) Bahan baku pembuatan damar buatan
c) Bahan pembuatan plastik dan damar sintetik seperti Galatin dan Bakelit
5) Asetaldehida dalam kehidupan sehari-hari antara lain digunakan sebagai :
a) Bahan untuk membuat karet dan damar buatan
b) Bahan untuk membuat asam asetat (As. Cuka)
c) Bahan untuk membuat alcohol












BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Anda mungkin juga menyukai