Pengajaran I ndikator ke dalam I nstrumen Penilaian
Indikator dijabarkan lebih lanjut ke dalam instrumen penilaian yang meliputi jenis tagihan, bentuk instrumen, dan contoh instrumen. Setiap indikator dapat dikembangkan menjadi 3 instrumen penilaian yang meliputi ranah kognitif, psikomotor dan afektif. Jenis tagihan yang dapat digunakan antara lain sebagai berikut. Kuis. Bentuknya berupa uraian singkat dan menanyakan hal-hal yang prinsip. Biasanya dilakukan xebelum pelajaran dimulai, kurang lebih 5-10 menit. Pertanyaan Lisan. Materi yang ditanyakan berupa pemahaman terhadap konsep, prinsip, atau teorema. Ulangan Harian. Ulangan harian dilakukan secara periodik di akhir pembelajaran satu atau dua kompetensi dasar, tingkat berpikir yang terlibat sebaiknya mencakup pemahaman, aplikasi dan analisis. Ulangan Blok. Ulangan blok adalah ujian yang dilakukan dengan cara menggabungkan beberapa kompetensi dasar dalam satu waktu. Tugas Individu. Tugas individu dapat diberikan pada waktu-waktu tertentu dalam bentuk pembuatan kliping makalah, dan yang sejenisnya. Tugas Kelompok. Tugas kelompok digunakan untuk menilai kompetensi kerja kelompok. Bentuk instrumen yang digunakan salah satunya adalah uraian bebas dengan tingkat berpikir tinggi yaitu aplikasi sampai evaluasi. Responsi atau Ujian Praktik. Bentuk ini dipakai untuk mata pelajaran yang ada kegiatan praktikumnya. Ujian respons bisa dilakukan diawal praktik atau setelah melakukan praktik. Laporan Kerja Praktikum. Peserta didik diminta untuk mengamati suatu gejala dan melaporkannya. Bentuk instrumen dapat dikategorikan menjadi dua, yaitu tes dan nontes. Beberapa instrumen tes yang dapat digunakan, antara lain : a. Pilihan Ganda. Bentuk ini bisa mencakup banyak materi pelajaran, penskorannya objektif, dan bisa dikoreksi dengan mudah. b. Uraian Objektif. Jawaban uraian objektif sudah pasti. Uraian objektif lebih tepat digunakan untuk bidang MIPA. Agar hasil penskorannnya objektif, diperlukan pedoman penskoran. c. Uraian Nonobjektif / Uraian Bebas. Uraian bebas dicirikan dengan adanya jawaban yang bebas. d. Jawaban Singkat atau Isian Singkat. Bentuk ini digunakan untuk mengetahui tingkat pengetahuan dan pemahaman siswa. Materi yang diuji bisa banyak, namun tingkat berpikir yang diukur cenderung rendah. e. Menjodohkan. Bentuk ini cocok untuk mengetahui pemahaman atas fakta dan konsep. f. Performans. Bentuk ini cocok untuk mengukur kompetensi siswa dalam melakukan tugas tertentu, seperti praktek ibadah, olahraga atau perilaku lain misalnya kemampuan menggunakan jangka dalam membuat gambar geometri. g. Portofolio. Untuk mengetahui perkembangan untuk kerja siswa, dengan menilai kumpulan karya-karya dan tugas-tugas yang dikerjakan oleh siswa.
h. Penentuan Alokasi Waktu Waktu disini adalah perkiraan berapa lama siswa mempelajari materi yang telah ditentukan, bukan lamanya siswa mengerjakan tugas dilapangan atau dalam kehidupan sehari-hari kelak. Alokasi waktu perlu diperhatikan pada tahap pengembangan silabus dan perencanaan pembelajaran. Hal ini untuk memperkirakan jumlah jam tatap muka yang diperlukan. Prinsip yang perlu diperhatikan dalam menentukan alokasi waktu adalah tingkat kesukaran materi, ruang lingkup atau cakupan materi, frekuensi penggunaan materi baik untuk belajar maupun di lapangan, serta tingkat pentingnya materi yang dipelajari. Dalam mengalokasi waktu guru juga perlu memperhatikan alokasi waktu untuk setiap semester. dalam satu semester diperkirakan akan diperoleh 20 minggu waktu efektif. Jika suatu mata pelajaran dialokasikan dalam kurikulum sebanyak 3 jam perminggu, berarti tersedia waktu 60 jam untuk satu semester. i. Penentuan Sumber / Bahan Ajar Sumber bahan adalah rujukan, referensi atau literatur yang digunakan, baik menyusun silabus maupun buku yang digunakan oleh guru dalam mengajar. Sumber utama penyusunan silabus adalah buku teks dan buku kurikulum. Sumber- sumber lain seperti jurnal, hasil penelitian, penerbitan berkala, dokumen negara, dan lain- lainnya juga dapat digunakan. Ada juga sumber pembelajaran dengan nama bermacam- macam misalnya lembar tugas, lembar kerja, lembar informasi. Sumber belajar dapat dikatagorikan sebagai berikut. 1. Tempat atau lingkungan alam sekitar dimana saja seseorang dapat melakukan belajar atau proses perubahan tingkah laku, maka tempat itu dapat dikategorikan sebagai tempat belajar yang berarti sumber belajar, misalnya perpustakaan, pasar, museum, sungai, gunung, dan sebagainya. 2. Benda, yaitu segala benda yang memungkinkan terjadinya perubahan tingkah laku bagi peserta didik, maka benda itu dapat dijadikan sumber belajar. Misalnya situs, candi, kabah, dan sebagainya. 3. Orang, yaitu siapa saja yang memiliki keahlian tertentu dimana peserta didik dapat belajar sesuatu, maka yang bersangkutan dapat dikategorikan sebagai sumber belajar. Misalnya, guru, ahli geologi, polisi, dan ahli-ahli lainnya. 4. Buku, yaitu segala macam jenis buku yang dapat dibaca secara mandiri oleh peserta didik, misalnya : buku pelajaran, buku teks, kamus, ensiklopedia, fiksi dan lain sebagainya. 5. Peristiwa dan fakta yang sedang terjadi, misalnya : peristiwa kerusuhan, peristiwa bencana, dan peristiwa lainnya yang dapat menjadikan peristiwa itu fakta sebagai sumber belajar. Sedangkan yang dimaksud dengan bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang dapat digunakan untuk membantu guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Sebuah bahan ajar paling tidak mencangkup antara lain : 1. petunjuk belajar (petunjuk siswa/guru); 2. kompetensi yang akan dicapai; 3. informasi pendukung; 4. latihan-latihan; 5. petunjuk kerja, dapat berupa lembar kerja (LK); 6. evaluasi Bahan ajar disusun dengan tujuan untuk : 1. Membantu siswa dalam mempelajari sesuatu; 2. Memudahkan guru dalam melaksanakan pembelajaran 3. Agar kegiatan pembelajaran menjadi lebih menarik 4. Menyediakan berbagai jenis pilihan bahan ajar. Secara garis besar, bahan ajar dapat dikelompokkan menjadi beberapa kategori, yaitu: 1. Bahan ajar cetak (printed) yang meliputi : handout, buku, modul, lembar kerja siswa, brosur, leaflet, wallchat, foto/gambar. 2. Bahan ajar gambar (audio), mencakup : kaset/piringan hitam/compact disk dan radio broadcasting. 3. Bahan ajar pandang dengar (audio visual) yang meliputi : video/film , orang/narasumber. 4. Bahan ajar interaktif yaitu multimedia yang merupakan kombinasi dari dua atau lebih media (audio, text, grafhics, images, animation, and video) yang oleh penggunanya dimanipulasi untuk mengendalikan perintah dan atau perilaku alamin dari sutu presentasi. B. Silabus dan Kisi-kisi Penilaian Silabus dan sistem penilaian disusun berdasarkan prinsip yang berorientasi pada pencapaian kompetensi. Sesuai dengan prinsip tersebut maka silabus dan sistem penilaian mata pelajaran harus disusun sesuai dengan kebutuhan daerah/sekolah. Silabus dan sistem penilaian berfungsi untuk mengetahui kemajuan belajar siswa mendiagnosis kesulitan belajar, memberikan umpan balik, melakukan perbaikan, memotivasi guru agar mengajar lebih baik. Prinsip-prinsip yang harus dipenuhi adalah : valid, mendidik, berorientasi pada kompetensi, adil dan objektif, terbuka, berkesinambungan, menyeluruh, dan bermakna. Langkah-langkah penyusunan silabus dan sistem penilaian hampir sama urutannya dengan thapan-tahapan penyusunan silabus, yaitu identifikasi mata pelajaran; perumusan standar kompetensi dan kompetensi dasar; penentuan materi pokok; pemilihan pengalaman belajar; perkiraan waktu yang dibutuhkan; dan pemilihan sumber/bahan/alat.