Anda di halaman 1dari 22

38

BAB III
LAPORAN KASUS
ASUHAN KEPERAWATAN PADA An.A
DENGAN BRONKOPNEUMONIA

A. Pengkajian
1. Identitas
a) Identitas klien
Klien bernama An.A umur 4 tahun 2 bulan, klien berjenis
kelamin perempuan, mempunyai suku bangsa jawa dan
beragama islam. Alamat klien yaitu Jatisari no.114 candisari.
Klien masuk Rumah Sakit Roemani pada tanggal 28 Agustus
2013, klien bernomor register 03.08.675. Klien di diagnosa
medis yaitu bronkopneumonia. Dilakukan pengkajian pada
klien pada tanggal 30 Agustus 2013 jam 08.00 WIB.
b) Penanggung Jawab
Klien datang ke Rumah sakit dengan kedua orang tua
klien, nama ayah yaitu Tn. M, berumur 33 tahun, pendidikan
terakhir yaitu SMA dan pekerjaan karyawan swasta. Nama Ibu
klien yaitu Ny. N, berumur 29 tahun, pendidikan terakhir SMA
dan pekerjaan sebagai ibu rumah tangga.


39


Genogram







Keterangan :
: Laki-laki
: Perempuan
: Penderita
: Tinggal serumah

2. Keluhan Utama
Ibu klien mengatakan klien sesak nafas.
3. Riwayat Kesehatan Sekarang
Ibu klien mengatakan bahwa sebelum klien dibawa masuk ke
Rumah Sakit Roemani, klien sesak nafas terus menerus sejak 1 minggu
kemudian Orang tua klien memeriksakan An.A ke dokter terdekat,
namun klien masih sesak nafas, dokter menyarankan untuk membawa
40

An.A ke Rumah sakit. Kemudian orang tua klien langsung membawa
anaknya ke Rumah Sakit Roemani dan dilakukan rawat inap.
4. Riwayat Penyakit Dahulu
Sebelum sakit ini, klien sudah pernah dirawat di rumah sakit
pada umur 3 tahun dengan penyakit yang sama.
5. Riwayat Penyakit Keluarga
Ibu klien mengatakan tidak ada anggota keluarga yang
mempunyai riwayat batuk atau penyakit seperti yang diderita klien.
6. Riwayat Persalinan
Ibu klien mengatakan An.A adalah anak pertama.Klien lahir
pada tanggal 26 Juni 2009 dengan usia kehamilan 9 bulan 8 hari. Klien
lahir di Rumah sakit. Klienlahir dengan spontan normal dengan berat
badan 3200 gr. Panjang Badan 49 cm dan menangis keras waktu lahir.
7. Riwayat Imunisasi
Anak An.A sudah di imunisasi lengkap di posyandu
- BCG : 1x
- DPT : 3x
- Polio : 4x
- Hepatitis B : 3x
- Campak : 1x
8. Pola Kesehatan Fungsional
a. Pola Persepsi dan Pemeliharaan Kesehatan
41

Orang tua klien mengatakan setiap kali klien sakit demam, pilek
ataupun diare selalu diperiksakan ke dokter praktek terdekat.
b. Pola Nutrisi dan Metabolik
Sebelum sakit klien minum air putih 7-8x sehari dan diselingi susu
formula pada pagi dan malam 2-3x, waktu sakit klien minum tetap
sama Sebelum sakit pola makan klien 3 x sehari dengan nasi, lauk
pauk dan sayur sedikit dengan porsi sedang dan habis serta pada
waktu pagi, siang dan sore, saat klien sakit juga makan habis
dengan menu yang disediakan Rumah Sakit dengan porsi sedikit
tapi sering, Saat masuk RS BB 17 kg.
c. Pola Eliminasi
1) BAB
Saat di rumah An.A biasanya BAB 1x sehari, lembek, warna
kekuningan, saat sakit An.A juga BAB 1x sehari lembek,
warna kuning.
2) BAK
BAK saat masuk RS kurang lebih 5 kali sehari.
d. Pola Aktivitas dan Latihan
Saat ini klien lemes, aktivitas/gerak minimal, klien terlihat sesak
RR= 34 x/menit dengan menggunakan kanul nasal oksigen 3 liter.
e. Pola Istirahat dan Tidur
Sebelum sakit klien mudah tidur dengan jumlah 10 - 12 jam dan
saat ini An.Asulit tidur akibat sesak yang dialami klien.
42

f. Pola Persepsi dan Kognitif
Sensasi nyeri kurang bisa dikaji, akan tetapi klien rewel dan sering
nangis.
g. Pola hubungan dengan orang lain
Keluarga berhubungan baik dengan orang lain, dan selama
anaknya sakit ada tetangga dan saudara yang menjenguk.
h. Pola Konsep Diri
Ibu mengatakan bahwa penyakit anaknya pasti akan sembuh.Serta
semua kejadian ini adalah teguran dari Allah untuk menjaga
kesehatan dan selalu hidup sehat.
i. Pola Reproduksi
Alat reproduksi masih dalam proses perkembangan.
j. Pola Mekanisme Koping
Keluarga dalam menghadapi sakit anaknya selalu memeriksakan
ke dokter dan berdoa kepada Allah supaya masalah ini cepat
selesai.
k. Pola Nilai Kepercayaan
Keluarga mempunyai keyakinan bahwa setiap penyakit pasti ada
obatnya dan Allah akan memberikan kesembuhan.
9. Pengkajian Tumbuh-Kembang
a. Pengkajian Perkembangan An.A :
1) Motorik kasar
Mampu naik tangga
43

Mampu mngendarai sepeda roda tiga
2) Motorik halus
Menggambar lingkaran
Menyusun kotak
3) Bahasa
Mampu menyusun kalimat
Banyak bertanya
4) Kemampuan sosial
Bermain dengan teman sebaya
b. Pengkajian Pertumbuhan An.A:
1) Saat ini panjang badan klien : 102 cm
2) Berat Badan klien : 17 kg
10. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan umum :lemah
b. Kesadaran :Composmentis
c. Tanda-tanda vital
1) Suhu : 36,5
o
C
2) RR :34 x/menit dengan oksigen 3 liter/menit
3) Nadi :114 x/menit, regular
d. Pengukuran Antropometri
1) PB : 102 cm
2) BB : 17 kg

44

e. Kepala : Mesochepal, tidak ada luka
1) Rambut :Hitam, bersih, tidak berbau
2) Mata :Sklera tidak ikterik, tidak ada secret, konjungtiva
tidak anemis, mata sedikit cekung.
3) Hidung :Ada sekret
4) Telinga :Bersih, tidak ada luka, tidak tampak serumen
5) Mulut :Bibir lembab, mukosa bibir lembab

f. Leher
Tidak ada peningkatan JVP, tidak ada pembesaran kelenjar tiroid,
dan reflek menelan baik.
g. Dada
1) Jantung
a) Inspeksi :ictus cordis tidak tampak
b) Palpasi :teraba ictus cordis di SIC V VI
c) Perkusi :pekak
d) Auskultasi :terdengar bunyi S1 dan S2
2) Paru-paru
a) Inspeksi :Simetris, terlihat retraksi dinding dada,
pernafasan dangkal
b) Palpasi :Vokal fremitus kanan-kiri sama
c) Perkusi :Redup pada kedua lapang paru
d) Auskultasi :Terdengar ronchi basah
45

Saat dilakukan pengkajian klien ditemukan batuk dan sulit
untuk mengeluarkan secret.
h. Abdomen
1) Inspeksi :Perut terlihat datar
2) Auskultasi :Bising usus 12x/menit
3) Palpasi :Tidak teraba ada massa, tidak ada nyeri
tekan
4) Perkusi :Timpani
i. Genital :Bersih, tidak terpasang kateter
j. Ekstremitas
1) Tidak ada oedema
2) Terpasang infuse RL 16 tetes permenit di ekstremitas kiri atas
3) Turgor baik
4) Capillary refill < 3 detik
k. Kulit : Sawo matang, bersih, tidak ada oedema,
tidak ada luka, turgor baik
11. Pemeriksaan Penunjang
a. Therapi
1) RL 16 tetes permenit
2) Nebulizer
- Pulmicort : 3x ampul (Inhalasi) 06.00, 12.00, 21.00
- Ventolin : 3x Ampul (Inhalasi) 06.00, 12.00, 21.00
3) Injeksi
46

- Cefotaxim : 3x500 mg
- Metilprednisolon :3x

Ampul
b. Pemeriksaan Diagnostik
1) Laboratorium (28 Agustus2013) jam 06.27 WIB
a) Hemoglobin : 11,2 gr% 11,7 15,5 gr%
b) Hematokritt : 34,1% 35 47 %
c) Leukosit : 9.300/mmk 3.600 11.000/mmk
d) Trombosit : 530 ribu/mmk 150 450 ribu/mmk
e) Eritrosit : 4,16 juta/mmk 3,8 5.96 juta/mmk
2) Foto Thorax (28 Juli 2013)
a) Cor : letak, bentuk, dan ukuran normal
b) Pulmo :
- Corakan bronkovaskuler meningkat
- Tampak bercak-bercak dan ada bayangan rongga-
rongga kecil paracardial kanan dan kiri, kedua sinus
lancip.
c) Kesan :
Cor : Normal
Pulmo : bronkopneumonia




47

B. Analisa Data

Nama Pasien : An. A
No. RM : 03.08.675

No. Tanggal Data Problem Etiologi
1. 30Agustus
2013
DS: Ibu klien mengatakan
An.A sering batuk tapi sulit
untuk mengeluarkan sekret

DO: Klien tampak batuk
namun tidak keluar sekret
- Pada saat diauskultasi
terdengar suara ronchi
Bersihan jalan
nafas tidak efektif

Obstruksi saluran
pernafasan akibat
peningkatan sekret
berlebih
2. 30 Agustus
2013
DS: Ibu klien mengatakan
anaknya sesak nafas apalagi
saat An. A tidur malam hari

DO: Frekuensi pernapasan
34 x/menit dengan oksigen 3
liter/menit, terlihat retraksi
dinding dada, pernafasan
dangkal, pengembangan
paru kurang maksimal,
palpasi terabavokal fremitus
kanan-kiri sama, perkusi
redup pada kedua lapang
paru, Auskultasi
terdengarbunyi ronchi, dan
nadi 114 x/menit.

Pola nafas tidak
efektif
Pengembangan
paru menurun
48

3. 30 Agustus
2013
DS: Ibu klien mengatakan
An.A hanya tiduran
ditempat tidur, klien malas
untuk beraktivitas dan
dikamar An.A ditemani
ibunya.

DO: Klien terlihat tiduran
ditempat tidur , klien
nampak lemas .
Intoleransi
aktivitas
Ketidakseimbangan
antara suplai dan
kebutuhan oksigen,
kelemahan umum


C. Diagnosa Keperawatan
1. Bersihan nafas tidak efektif berhubungan dengan obstruksi jalan nafas
oleh adanya penumpukan sekret yang ditandai oleh sesak nafas,
pengembangan paru kanan dan kiri sama tapi kurang maksimal,
frekuensi pernapasan 34x/menit, saat di auskultasi terdengar ronchi.
2. Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan penurunan
pengembangan paru yang ditandai oleh frekuensi pernafasan 34
x/menit dengan oksigen 3 liter/menit, dalam, ireguler; pengembangan
paru berat sehingga tidak bisa maksimal, pada palpasi paru teraba
vocal fremitus kanan-kiri sama; perkusi redup pada lapang paru;
auskultasi ronchi.
3. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara
suplai dan kebutuhan oksigen, kelemahan umum.


49

D. Perencanaan

1. Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan obstruksi saluran
pernafasan akibat peningkatan mukus yang berlebih.
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3 x 24 jam, bersihan
jalan nafas kembali efektif.
Kriteria Hasil :
a. Tidak ada dispnea
b. Perkusi paru sonor
c. Tidak ada penggunaan otot bantu nafas
d. Tidak ada batuk produktif
Intervensi :
a. Auskultasi area paru, catat area penurunan / tidak ada aliran udara
dan bunyi nafas lain.
Rasional :Penurunan aliran udara terjadi pada area konsolidasi
dengan cairan. Bunyi nafas bronkhial (normal pada
bronkhus) dapat juga terjadi pada area konsolidasi.
Krekels terdengar pada inspirasi.
b. Kaji frekuensi / kedalaman pernafasan dan gerakan dada.
Rasional : Tachipnea, pernafasan dangkal dan gerakan dada tak
simetris sering terjadi karena ketidaknyamanan gerakan
dinding dada/ atau cairan paru.
c. Atur posisi setengah fowler pada anak besar dan ekstensikan
kepala pada bayi.
50

Rasional :Posisi duduk memungkinkan upaya nafas lebih dalam
dan lebih kuat.
d. Berikan obat sesuai indikasi : mukoitik, ekspektoran,
bronkodilator, analgetik
Rasional : Alat untuk menurunkan spasme bronkus dengan
mobilisasi sekret. Analgetik diberikan untuk
memperbaiki batuk dengan menurunkan
ketidaknyamanan tetapi harus digunakan hati-hati.
e. Berikan cairan tambahan IV atau oksigen
Rasional : Cairan diperlukan untuk menggantikan kehilangan
(termasuk tak tampak) dan memobilisasikan secret.
2. Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan pengembangan paru yang
menurun.
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3 x 24 jam, pola
nafas kembali efektif
Kriteria hasil:
a. RR = 30 - 40 x/menit
b. Tidak ada dispnea
c. Pengembangan paru maksimal
Intervensi :
a. Aturlah posisi dengan memungkinkan ekspansi paru maksimum
dengan semi fowler atau kepala agak tinggi kurang lebih 30
o
.
Rasional : Posisi semi fowler akan meningkatkan ekspansi paru.
51

b. Kaji pernapasan, irama, kedalaman atau gunakan oksimetri nadi
untuk memantau saturasi oksigen
Rasional : Tachipnea, pernafasan dangkal dan gerakan dada tak
simetris sering terjadi karena ketidaknyaman gerakan
dinding dada.
c. Berikan bantal atau sokongan agar jalan nafas memungkinkan tetap
terbuka
Rasional : Sokongan bantal akan membantu membuka jalan napas.
d. Ajarkan teknik relaksasi pada anak yang sudah memahami, sudah
bisa atau mengerti.
Rasional : Relaksasi akan membantu menurunkan kecemasan
sehingga kebutuhan O
2
tidak meningkat.
e. Kolaborasi oksigen sesuai kebutuhan
Rasional :Pemberian O
2
akan membantu memenuhi kebutuhan O
2

tubuh.
3. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara
suplai dan kebutuhan oksigen, kelemahan umum.
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam,
klien toleran terhadap aktivitas
Kriteria Hasil :
a. Klien tidak tampak kelemahan
b. Dyspnea berkurang
c. Tidak ada dyspnea saat aktivitas
52

d. Tidak ada sianosis setelah aktivitas
e. Dapat beraktivitas optimal
Intervensi :
a. Evaluasi respon pasien terhadap aktivitas, catat laporan dispnea.
Peningkatan kelemahan / kelelahan dan perubahan tanda vital
selama dan setelah aktivitas
Rasional : Menetapkan kemampuan/ kebutuhan pasien dan
memudahkan pilihan intervensi.
b. Bantu anak dalam melakukan aktivitas yang sesuai dan berikan
aktivitas yang menyenangkan sesuai dengan kemampuan dan
minat anak.
Rasional : Menurunkan kebutuhan O
2
c. Berikan lingkungan yang tenang dan batasi pengunjung selama
fase akut sesuai indikasi
Rasional : Menurunkan stres dan rangsangan berlebihan,
meningkatkan istirahat.
d. Jelaskan pentingnya istirahat dalam rencana pengobatan dan
perlunya keseimbangan aktivitas dan istirahat.
Rasional : Tirah baring dipertahankan selama fase akut untuk
menurunkan kebutuhan metabolik, menghemat energi
untuk penyembuhan.
53


E. Implementasi
Nama Pasien : An. A
No. RM : 03.08.675

Tanggal /
jam
No. Dx Kep Tindakan Respon Paraf
30
Agustus
2013
08.00
1 Memonitor tanda-tanda
vital
S:-
O:RR:34x/menit nafas dalam
dan klien batuk

08.15 1 Mengobservasi bersihan
jalan nafas
S: Ibu klien mengatakan
anaknya sering batuk
O: An.A terlihat batuk namun
tidak mengeluarkan secret

12.00 1 Melakukan nebulizer S :Anak mengatakan asap
sudah terhirup
O:Keluar asap, dan obat
terhirup

12.15 1 Memberikan minum
hangat
S:Ibu klien mengatakan An. A
mau minum air putih hangat
O: An.A minum

13.00 1 Mengkaji kedalaman
pernafasan serta
frekuensi pernafasan
S: -
O:Terdengar suara
ronchi,Pengembangan paru
kanan dan kiri sama namun
kurang maksimal, pernafasan
32 x/menit.

30
Agustus
2013
08.20
2 Mengobservasi bersihan
jalan nafsan,serta
frekuensi pernafasan.
S:Ibu mengatakan anaknya
masih sesak nafas
O:pernafasan 34 x/menit,
terlihat retraksi dinding dada,
pernafasan dangkal,
pengembangan paru kurang
maksimal, palpasi teraba vokal
fremitus kanan-kiri sama,

54

perkusi redup pada kedua
lapang paru, Auskultasi
terdengar bunyi ronchi, dan
nadi 112 x/menit.
09.00



12.00
2 Memantau kepatenan
oksigen



Melakukan nebulizer
S:-
O: oksigen lancar 3 liter/menit

S : Anak mengatakan asap
sudah terhirup
O: keluar asap, obat terhirup
habis

12.15 2 Memberikan minum
hangat
S:Ibu klien mengatakan mau
minum air putih hangat
O:Terlihat An.A minum

13.00 2 Mengkaji kedalaman
pernafasan serta
frekuensi pernafasan
S: -
O:Terdengar suara
ronchi,Pengembangan paru
kanan dan kiri sama namun
kurang maksimal, pernafasan
32 x/menit, nadi: 112 x/menit

30
Agustus
2013
08.35
3 Mengobservasi tanda-
tanda vital
S:Ibu klien mengatakan
anaknya hanya mau ditempat
tidur saja
O:An.A terlihat tiduran di
tempat tidur RR:34 x/menit

09.15 3 Membantu anak dalam
melakukan aktivitas
sesuai yang diinginkan
S:Ibu klien mengatakan
anaknya masih tidak mau
bermain
O:An.A menolak

12.00 3 Memberikan waktu
untuk Istirahat
S:-
O:An.A terlihat tertidur
disamping ibunya

13.00 3 Menciptakan
lingkungan yang tenang
S:-

O:An.A tertidur disamping
Ibunya

31
Agustus
2013
08.15
1 Memonitor tanda-tanda
vital
S: -

O:RR:33 x/menit dan batuk

08.20 1 Mengobservasi bersihan
jalan nafas
S: Ibu klien mengatakan
anaknya batuk berkurang
O: An.Abatuk namun tidak
mengeluarkan secret

55

12.00 1 Melakukan nebulizer S:Anak mengatakan asap
sudah terhirup
O:Keluar asap, dan obat
terhirup

12.15 1 Memberikan minum
hangat
S:Ibu klien mengatakan mau
minum air putih hangat
O:Terlihat An.A minum

13.00 1 Mengkaji kedalaman
pernafasan serta
frekuensi pernafasan
S:Ibu mengatakan anaknya
masih sesak nafas
berkurang,sekret dapat keluar.
O:pernafasan 32x/menit,
terlihat retraksi dinding dada,
pernafasan dangkal,
pengembangan paru kanan dan
kiri sama namun berat.

31
Agustus
2013
08.20
2 Mengobservasi bersihan
jalan nafsan,serta
frekuensi pernafasan.
S:Ibu mengatakan anaknya
masih sesak nafas
O:pernafasan 33x/menit,
terlihat retraksi dinding dada,
pernafasan dangkal,
pengembangan paru kurang
maksimal, palpasi teraba vokal
fremitus kanan-kiri sama,
perkusi redup pada kedua
lapang paru, Auskultasi
terdengar bunyi ronchi, dan
nadi 112 x/menit.

09.00

12.00
2 Memantau kepatenan
oksigen
Melakukan nebulizer
S:-
O:: oksigen lancar 3 liter/menit
S:Anak mengatakan asap
sudah terhirup
O:Keluar asap, dan obat
terhirup

12.15 2 Memberikan minum
hangat
S:Ibu klien mengatakan mau
minum air putih hangat
O:Terlihat An.A minum

13.00 2 Mengkaji kedalaman
pernafasan serta
frekuensi pernafasan
S:-.
O:Terdengar suara
ronchi,Pengembangan kanan
dan kiri sama namun kurang
maksimal, pernafasan
32x/menit,nadi 112 x/menit.

31
Agustus
2013
09.00
3 Membantu anak dalam
melakukan aktivitas
sesuai yang diinginkan
S:Ibu klien mengatakan
anaknya tidak rewel
O:An.A menolak untuk
bermain

56

12.00 3 Memberikan waktu
utuk Istirahat
S:-
O:An.A terlihat tertidur
disamping ibunya

13.00 3 Menciptakan
lingkungan yang tenang
S:-
O:An.A tertidur disamping
ibunya

01
september
2013
08.15
1 Memonitor tanda-tanda
vital
S:-
O:RR:32 x/menit dan batuk
ringan nadi 112x/menit

08.20 1 Mengobservasi bersihan
jalan nafas
S: Ibu klien mengatakan
anaknya masih batuk.
O: An.A terlihat batuk
ringan,RR 32 x/menit,
pengembangan paru kanan dan
kiri sama tetapi berat, vokal
fremitus sama antara kanan
dan kiri tetapi berat, pada
perkusi terdengar redup, saat
auskultasi dengan
menggunakan stetoskop
terdengar ronchi .

12.00 1 Melakukan nebulizer S:Anak mengatakan asap
sudah terhirup
O:Keluar asap, dan obat
terhirup

12.15 1 Memberikan minum
hangat
S:Ibu klien mengatakan An. A
mau minum air putih hangat
O: An.Amau minum

13.00 1 Mengkaji kedalaman
pernafasan serta
frekuensi pernafasan
S:Ibu mengatakan batuk
anaknya berkurang.
O:pernafasan 30 x/menit,
nadi:110 x/menit,
pengembangan paru kanan dan
kiri sama.

01
September
2013
08.20
2 Mengobservasi bersihan
jalan nafsan,serta
frekuensi pernafasan.
S:Ibu mengatakan anaknya
masih sesak nafas.
O:pernafasan 32x/menit,
terlihat retraksi dinding dada,
pengembangan paru kanan dan
kiri sama namun berat, palpasi
teraba vokal fremitus kanan-
kiri sama, nadi 112 x/menit.

09.00

12.00
2 Memantau kepatenanm
oksigen
Melakukan nebulizer
S:-
O: oksigen lancar 3 liter/menit
S:Anak mengatakan asap

57

sudah terhirup
O:Keluar asap, dan obat
terhirup
12.15 2 Memberikan minum
hangat
S:Ibu klien mengatakan mau
minum air putih hangat
O:An.A mau minum

13.00 2 Mengkaji kedalaman
pernafasan serta
frekuensi pernafasan
S: Ibu mengatakan An.A sudah
tidak sesak nafas.
O:RR:30x/menit nadi
110x/menit

01
September
2013
08.15
3 Membantu anak dalam
melakukan aktivitas
sesuai yang diinginkan
S:Ibu klien mengatakan
anaknya tidak rewel
O:An.A mau bermain dengan
saudara yang berkunjung.

11.00 3 Memberikan waktu
utuk Istirahat
S:-
O:An.A terlihat tertidur
disamping ibunya

13.00 3 Menciptakan
lingkungan yang tenang
S:-
O:An.A tertidur disamping
ibunya


F. Evaluasi
Nama Pasien : An.A
No.RM :03.08.675
No. Dx
Keperawatan
Tanggal
dan Jam
Catatan Perkembangan Paraf
1 30 Agustus
2013
13.35
S: Ibu mengatakan An.A masih sesak
dan batuk
O:Pengembangan paru kanan dan kiri
sama namun kurang maksimal,
Terdengar suara ronchi, pernafasan 32
x/menit serta nadi 112 x/menit.
A: Masalah belum teratasi
P: Pertahankan Intervensi
1. Observasi jalan nafas
2. Lakukan nebulizer
3. Posisikan semi fowler

2 30 Agustus
2013
13.35
S: Ibu mengatakan An.A sesak nafas
O: Pengembangan paru kanan dan kiri
sama namun kurang maksimal,
Terdengar suara ronchi, pernafasan
32x/menit serta nadi 112 x/menit.

58

A:Masalah teratasi sebagian
P:Pertahankan intervensi
1. Observasi jalan nafas
2. Berikan oksigen 3 liter
3. Lakukan nebulizer
4. Posisikan semi fowler
3 30 Agustus
2013
13.35
S:Ibu mengatakan An.A tidak mau
beranjak dari tempat tidur.
O:An.A tertidur disamping ibunya
A:Masalah belum teratasi
P:Pertahankan Intervensi
1. Ajak untuk melakukan
aktivitas yang disukai
2. Bantu anak dengan
menciptakan lingkungan yang
tenang
3. Berikan cukupan istirahat

1 31 Agustus
2013
13.35
S:Ibu mengatakan anaknya masih
sesak nafas dan batuk.
O: Pernafasan 32x/menit, terlihat
retraksi dinding dada, pengembangan
paru kurang maksimal, palpasi teraba
vokal fremitus kanan-kiri sama,
perkusi redup pada kedua lapang paru
berkurang, Auskultasi terdengar bunyi
ronchi, dan nadi 112 x/menit.
A: Masalah teratasi sebagian
P: Pertahankan Intervensi
1. Observasi jalan nafas
2. Lakukan nebulizer
3. Posisikan semi fowler

2 31 Agustus
2013
13.35
S: Ibu mengatakan An.A masih sesak
nafas.
O:Terdengar suara
ronchi,Pengembangan kanan dan kiri
sama namun kurang maksimal,
pernafasan 32 x/menit,nadi
112x/menit.
A: Masalah teratasi sebagian
P: Pertahankan Intervensi
1. Observasi jalan nafas
2. Berikan oksigen 3 liter
3. Lakukan nebulizer
4. Posisikan semi fowler

3 31 Agustus
2013
S: Ibu mengatakan An. A belum mau
melakukan aktivitas

59

13.35 O:An.A tertidur disamping ibunya
A:masalah teratasi sebagian
P: Pertahankan Intervensi
1. Ajak untuk melakukan
aktivitas yang disukai
2. Bantu anak dengan
menciptakan lingkungan yang
tenang
3. Berikan cukupan istirahat
1 01
September
2013
13.35
S:Ibu mengatakan anaknya sudah tidak
batuk, sekret dapat keluar dan sudah
tidak sesak nafas.
O: Pernafasan 30 x/menit,
nadi:110x/menit, pengembangan paru
kanan dan kiri sama.
A: Masalah teratasi sebagian
P :Pertahankan Intervensi
1. Observasi jalan nafas
2. Lakukan nebulizer
3. Posisikan semi fowler

2 01
September
2013
13.35
S: Ibu mengatakan An.A sudah tidak
sesak nafas.
O:RR 30 x/menit, nadi 110 x/menit,
pengembangan paru kanan dan kiri
sama.
A: Masalah teratasi
P: Pertahankan Intervensi
1. Observasi jalan nafas
2. Berikan oksigen 3 liter
3. Lakukan nebulizer
4. Posisikan semi fowler

3 01
September
2013
13.35
S: Ibu mengatakan An.A mau ikut
bermain dengan saudara yang
menjenguk
O: An. A terlihat tidak rewel dan tidak
lemesserta mau turun dari tempat tidur
untuk melakukan aktivitas
A: Masalah teratasi
P: Pertahankan Intervensi
1. Ajak untuk melakukan
aktivitas yang disukai
2. Bantu anak dengan
menciptakan lingkungan yang
tenang
3. Berikan cukupan istirahat

Anda mungkin juga menyukai