Anda di halaman 1dari 8

Triastuti Wuryandari (Metode Unweighted Means untuk Faktorial Tak Seimbang Disproporsional)

METODE UNWEIGHTED MEANS UNTUK FAKTORIAL


TAK SEIMBANG DISPROPORSIONAL
Triastuti Wuryandari
Jurusan Matematika FMI! U"DI
Jl# ro$# %# Soedarto& S#%& Semarang '()*'
Abstract. ! $a+torial design should be used when there are se,eral $a+tors o$ interest in
e-periment# The problem whi+h arises when the $a+torial e-periment does not +ontain e.ual
si/ed samples in the +ells is that the design is nonorthogonal# In other words& the total sums o$
s.uares in the !"01! table +annot be de+omposed into a series o$ additi,e +omponents whi+h
permit the analysis o$ the separate e$$e+t# There are possible situations when the +ell sample
si/ed are une.ual& allo+ated proportionately or disproportionately# 0n the allo+ated
disproportionately& appro-imate F test using the method o$ unweighted means#
Keywords: $a+torial& method o$ unweighted means& disproportionately
. PENDA!ULUAN
er+obaan $aktorial adalah suatu
per+obaan yang terdiri dari lebih dari satu
$aktor untuk mengetahui pengaruh masing2
masing $aktor dan interaksi antar $aktor
yang di+obakan 34&)5# 6elebihan dari
per+obaan $aktorial adalah mampu mende2
teksi respon dari tara$ masing2masing $ak2
tor serta interaksinya 34&75# Faktorial yang
paling sederhana adalah $aktorial dua
$aktor# 8an+angan dasar yang bisa digu2
nakan dalam $aktorial antara lain ran+a2
ngan a+ak lengkap dan 9ika banyaknya ob2
ser,asi tiap selnya sama model linearnya
adalah
ijk ij j i ijk
Y + + + + = ) (
& (4#4)
dengan
i: 4&)&;#&a&
j:4&)&#####&b< k:4&)&###n&
) < ( ( =
)
NID
ijk
#
Jika digunakan model tetap& maka asumsi2
asumsi yang harus dipenuhi adalah
(
4
=

=
a
i
i

<
(
4
=

=
b
j
j

&
( ) ( ) (
4 4
= =

= =
b
j
ij
a
i
ij

#
>stimasi parameter dari persamaan (4#4)
diperoleh dengan metode kuadrat terke+il #
Dengan menggunakan peme+ahan 9umlah
kuadrat diperoleh
SSE SS SS SS SST + + + =
# (4#))
Dalam ran+angan $aktorial& 9ika setiap sel
tidak mengandung ukuran sampel yang sa2
ma maka disebut ran+angan $aktorial tak
seimbang# 3)&?5# !da dua alokasi dalam
$aktorial tak seimbang yaitu alokasi pro2
porsional dan alokasi disproporsional#
Dalam artikel ini hanya akan di2
bahas tentang $aktorial non ortogonal dis2
proporsional# !nalisis yang digunakan me2
tode rata2rata tidak berbobot (Method of
Unweighted Means) 3)&?5 dimana obser2
,asinya merupakan rata2rata setiap selnya
sehingga terlihat hanya ada satu obser,asi
setiap selnya# Untuk kuadrat tengahnya
merupakan rata2rata ,ariansi dari obser,a2
sinya#
". ANALISIS FAKTORIAL TAK
SEIMBANG
".. Fa#tor$a% Ta# Se$&ba'(
Dalam suatu penelitian& kadang
ter9adi sesuatu hal yang tidak diharapkan
dan dapat mengganggu 9alannya proses pe2
nelitian tersebut& misalnya hewan peneliti2
an sakit atau mati dan manusia tidak mam2
pu menun9ukkan penyebabnya# Dalam si2
tuasi seperti ini berarti 9umlah unit pene2
litian tiap sel tidak sama# Dalam $aktorial&
9ika setiap sel tidak mengandung ukuran
?4
)*r'a% Mate&at$#a 1ol# 4(& "o#4& !pril )((*@?42?A
sampel yang sama maka disebut ran+angan
$aktorial tak seimbang 3)&?5#
Model linier ran+angan $aktorial
non ortogonal dua $aktor untuk model e$ek
tetap dengan ran+angan dasar 8!B adalah
sebagai berikut#
ijk ij j i ijk
Y + + + + = ) (
& (?)
i=1, 2, , a; j=1, 2, , b; k = 1, 2, , n
ij
ijk
Y
: obser,asi ke k $aktor ! tara$ i
dan untuk $aktor C tara$ 9&

: rata2rata e$ek perlakuan keseluru2


han&
i

: e$ek perlakuan $aktor ! tara$ i&


j

: e$ek perlakuan $aktor C tara$ 9&


( )
ij

: e$ek interaksi $aktor ! tara$ i dan


$aktor C tara$ 9&
ijk

: komponen error random pada


obser,asi ke k dalam sel i9& asum2
si ijk

= "ID((&
)
)#
Jika digunakan model e$ek tetap&
maka asumsi2asumsi yang harus dipenuhi
adalah
(
4
=

=
a
i
i

<
(
4
=

=
b
j
j

&
( ) ( ) (
4 4
= =

= =
b
j
ij
a
i
ij

#
U9i hipotesis untuk e$ek utama dan interak2
sinya adalah sebagai berikut#
a# %ipotesis mengenai e$ek utama@
%
(
@
( =
i

untuk semua i&


%
4
@ paling sedikit terdapat satu
(
i

&
%
(
@
( =
j

untuk semua 9&


%
4
@ paling sedikit terdapat satu
(
j

#
b# %ipotesis mengenai e$ek interaksi@
%
(
@
( ) ( =
j i

untuk semua i dan 9&


%
4
@ paling sedikit ada satu
( ) (
j i

#
ada $aktorial non orthogonal& berlaku
SSE SS! SS! SS SST + + + #
!da dua alokasi dalam $aktorial non orto2
gonal yaitu alokasi proporsional dan aloka2
si disproporsional# Jika alokasinya propor2
sional maka berlaku
ij
j i
n
n n
n
# #
## =
atau
##
# #
##
n
n n
n
j i
ij
= &
dan sebaliknya disebut alokasi dispropor2
sional dengan
##
ij
n
adalah 9umlah
pengama2tan pada $aktor ! tara$ i dan
$aktor C tara$ 9&
#
i
n
adalah 9umlah total
pengamatan pada $aktor ! tara$ ke i& j
n#
adalah 9umlah total pengamatan pada
$aktor C tara$ ke 9 dan
## n
adalah 9umlah
total seluruh pengama2tan#
ada alokasi disproporsional digu2
nakan prosedur Metode rata2rata tidak
berbobot (Method of Unweighted Means)
3)5# Metode ini berlaku 9ika tidak ada sel
yang kosong dan 9umlah ukuran sample
terbesar tidak lebih dari dua kali ukuran
sample terke+il#
Bangkah2langkah Method of Unweighted
Means adalah sebagai berikut#
4# %itung rata2rata sel (
#
ij
Y
)&
sehingga tiap selnya hanya satu
obser,asi#

=
=
ij
n
k ij
ijk
ij
n
Y
Y
4
#
&
b
Y
b
j
ij
i

=
=
4
#
# D
dan
a
Y
a
i
ij
j

=
=
4
#
## D
#
)# %itung 9umlah kuadrat dan kuadrat
ra2ta2ratanya#
ab
Y
b
Y
SS
a
i
i )
4
)
##
##
=

&
4
=
a
SS
MS

dengan
b
Y
Y
b
j
ij
i

=
=
4
#
##
: rata2rata $aktor !
tara$
ke i&
ab
Y
Y
b
j
ij
a
i

= =
=
4 4
#
###
: rata2rata seluruh
obser,asi#
Dera9at bebas (d$) untuk $aktor ! ada2
lah a24#
?)
Triastuti Wuryandari (Metode Unweighted Means untuk Faktorial Tak Seimbang Disproporsional)
ab
Y
a
Y
SS
b
j
j
)
4
)
##
# #
=

&
4
=
b
SS
MS

&
a
Y
Y
a
i
ij
j

=
=
4
#
# #
: rata2rata $aktor C
tara$
ke 9&
ab
Y
Y
b
j
ij
a
i

= =
=
4 4
#
###
: rata2rata seluruh
obser,asi#
Dera9at bebas (d$) untuk $aktor C ada2
lah b24#

=
=
=
=
=
a
i
b
j
j
a
i
i b
j
ij
a
Y
b
Y
Y SS
4
4
)
4
)
4
)
#
##
#


ab
Y
)
###
+

= =

a
i
b
j
ij
ab
Y
SS SS Y
4 4
)
)
##
# &
) 4 )( 4 (
=
b a
SS
MS

&
dengan
#
Ij
Y
: rata2rata interaksi $aktor ! tara$
ke i dan $aktor C tara$ 9&
ab
Y
Y
b
j
ij
"
i

= =
=
4 4
#
###
: rata2rata seluruh
obser,asi#
Dera9at bebas untuk interaksi !C ada2
lah (a24)(b24)#
?# Mengestimasi komponen error dari
data asli#

= = = = =
=
a
i
b
j
n
k
a
i
b
j ij
ij
ijk
ij
n
Y
Y SSE
4 4 4 4 4
)
)
#
dan
ab n
SSE
MSE

=
##
<
dengan dera9at bebas (d$) untuk >rror
adalah n##2ab#
7# Mengestimasi rata2rata ,ariansi
dianta2ra obser,asi
#
ij
Y
untuk semua
sel ab#
1arian dalam rata2rata tidak berbobot
(#nweighted $eans) adalah
ij
n E
)

& se2
hingga rata2rata ,ariansi ab adalah

= =
= =
=
a
i
b
j
ij
a
i
b
j
ij
n ab ab
n
4 4
)
4 4
)
4
) E (

#
Dengan mengganti
)
dengan MS>&
maka diperoleh estimasi ,ariansi rata2
rata dalam rata2rata tidak berbobot (#n%
weighted $eans) yaitu

= =
=
a
i
b
j
ij
a&g
n ab
MSE
MS
4 4
4
#
'# Menetukan statistik kriteria u9inya#
a&g
MS
MS
'


& $aktor ! signi$ikan 9ika
)) ## ( )< 4 (( ab n a
' '

>
&
a&g
MS
MS
'


& $aktor C signi$ikan 9ika
)) ## ( )< 4 (( ab n b
' '

>
&
a&g
MS
MS
'


& $aktor !C signi$ikan
9ika )) ## ( )< 4 )( 4 (( ab n b a
' '

>
#
".". U+$ Perba'd$'(a' Ga'da
Jika ternyata u9i hipotesisnya signi2
$ikan& maka dilakukan u9i perbandingan
ganda yang antara lain bisa digunakan
metode S(effee yaitu menggunakan kon2
tras& karena 9umlah selnya tidak sama#
Untuk $aktor !#
, ) * +
a
i
i ,i ,
=
=4


dengan

=
=
a
i
,i
*
4
(
&

=
=
b
j
ij
b
Y
4
4
#
# D #
SS*:
=
b
j ij
,i
n
*
4
)
#
>stimasi dari standart de,iasinya adalah

= =
=
a
i
b
j
ij
,i
,
n
*
b
MSE
S+
4 4
)
)
#
??
)*r'a% Mate&at$#a 1ol# 4(& "o#4& !pril )((*@?42?A
Terlihat
,
S+
berubah untuk setiap
kontras

,
+
tergantung ukuran sampel dan koe$i2
sien yang digunakan# 6riteria u9i untuk
kontras
,
+
pada Faktor ! signi$ikan 9ika
ab n a , ,
' a S+ +


## < 4 < 4 (
) 4 ( F F
#
Untuk $aktor C#

=
=
b
j
j j , ,
* +
4
# G G
# D
&
dengan
=
=
b
j
j ,
*
4
G
(
&

=
=
a
i
ij
j
a
Y
4
#
## D #
SS*:

= =
b
j ij
j ,
a
i
n
*
4
)
G
4
#
>stimasi dari standart de,iasinya adalah

= =
=
a
i
b
j
ij
j ,
,
n
*
a
MSE
S+
4 4
)
G
)
G
#
6riteria u9i kontras untuk
G ,
+
pada
$aktor C signi$ikan 9ika
) ## < 4 < 4 ( G G G
) 4 ( F F
ab n b , ,
' b S+ +


#
Untuk $aktor !C#

=
= =
b
ji
ij
ij - - ,
a
i
- - ,
, Y * +
4 4

dengan
= =
=
a
i
ij i
b
j
*
4
G G
4
(
#
>stimasi dari standart de,iasinya adalah

= =
=
a
i
b
j
ij
ij ,
,
n
*
MSE S+
4 4
)
G
G G
6riteria u9i untuk kontras
G G ,
+
pada
$aktor !C signi$ikan 9ika
) ## < 4 < 4 ( G G G G
) 4 ( F F
ab n ab , ,
' ab S+ +


#
,. STUDI KASUS
Seorang administrator di sebuah 8S
mengu9i periode sesudah operasi bedah
lutut# Diambil sample random yang terdiri
dari 7( pasien yang diklasi$ikasikan menu2
rut tipe bedah lutut ($aktor !) dan
kelompok usia pasien ($aktor C)# Bamanya
pemulihan sesudah operasi dalam hari di2
tulis pada Tabel 7 345 pada halaman
lampiran#
Ternyata
##
# #
4 4
44
n
n n
n yaitu
7(
) 4* ( )(
A #
8ata2rata setiap selnya dapat dilihat pada
Tabel ' pada halaman lampiran#

= SS 4A#?7?'& = MS 4A#?7?'&
= SS
(#''('&
= MS
(#)*'?&
= SS
(4H7 (. &
((A) (. MS =
&
SSE : 4*4#*?*& ('44 '. MSE = &
a&g
MS
: (#*IH4#
Dari Tabel 7& Tabel ' dan Tabel H pada
halaman lampiran terlihat hanya $aktor !
(tipe bedah lutut) yang mempunyai perbe2
daan terhadap lamanya pemulihan sesudah
operasi& sehingga u9i lan9ut yang diker9a2
kan hanya untuk mengetahui perbedaan ta2
ra$ $aktor ! (tipe bedah lutut)# 6arena
hanya ada dua tipe bedah lutut& maka da2
lam kasus ini perlakuan yang terbaik ada2
lah !rthos+opy yaitu yang lamanya pemu2
lihan mempunyai rata2rata lebih ke+il#
-. KESIMPULAN
8an+angan $aktorial non ortogonal
digunakan pada saat setiap sel tidak me2
ngandung ukuran sampel yang sama# 8an2
+angan ini dibagi men9adi dua ma+am alo2
kasi yaitu alokasi proporsional dan alokasi
disproporsional# !lokasi proporsional di2
penuhi 9ika ukuran sampel pada $aktor !
tara$ ke i dan $aktor C tara$ ke 9 sama de2
ngan hasil kali 9umlah total ukuran sampel
pada $aktor ! tara$ ke i dan 9umlah total
ukuran sampel pada $aktor C tara$ ke 9 di2
bagi dengan 9umlah total ukuran sample
keseluruhan#
!lokasi disproporsional dipenuhi
9ika ukuran sampel pada $aktor ! tara$ ke i
dan $aktor C tara$ ke 9 tidak sama dengan
hasil kali 9umlah total ukuran sampel pada
$aktor ! tara$ ke i dan 9umlah total ukuran
sampel pada $aktor C tara$ ke 9 dibagi de2
ngan 9umlah total ukuran sampel#
!lokasi ini menggunakan Metode
8ata2rata Tidak Cerbobot dengan +ara
men+ari rata2rata tiap selnya& sehingga ha2
nya ada satu obser,asi setiap selnya# 6ua2
?7
Triastuti Wuryandari (Metode Unweighted Means untuk Faktorial Tak Seimbang Disproporsional)
drat rata2ratanya digunakan MS
a,g
yang a2
kan digunakan untuk men+ari F
hitung
#
.. DAFTAR PUSTAKA
345# Matt9ik& !#!#& Sumerta9aya& I#M#
()((()& /e"an(angan /e"(obaan
dengan 0,ikasi SS dan Minitab 1i,id
I& IC ress#
3)5# Montgomery& D# J# ()((4)& Design
and na,2sis of E30e"i$ents# Fi$th
>dition# "ew Kork @ John Wiley L
Sons& In+#
3?5# Searle& S#8#& Jasella& M#&
M+Julloh& M#># (4II))& 4a"ian(e
*o$0onents& John Wiley L Sons& In+#&
"ew Kork#
375# Steel& 8#M#D& Torrie& J#%#& Di+key&
D#!# (4II*)& /"in(i0,e and /"o(ed#"e
of Statisti(s a !io$et"i(a, 00"oa(h&
Thirth >dition& M+Mraw2%ill& In+#&
Singapore
3'5# Sugandi& >#& dan Sugiarto (4II?)&
5an%(angan /e"(obaan# Kogyakarta@
J1 !ndi 0$$set#
?'
)*r'a% Mate&at$#a 1ol# 4(& "o#4& !pril )((*@?42?A
LAMPIRAN
Tabel 4# Tabel !"01! untuk $aktorial ) $aktor 8!B model tetap ulangan sama
Sumber 1ar D$ SS MS F F tabel
! (a24) SS!
) 4 (
=
a
SS
MS
MSE
MS
)) 4 ( < 4 < ( n ab a
'

C (b24) SSC
) 4 (
=
b
SS!
MS!
MSE
MS!
)) 4 ( < 4 < ( n ab b
'

!C (a24)(b24) SS!C
) 4 )( 4 (
=
b a
SS!
MS!
MSE
MS!
)) 4 ( )< 4 )( 4 ( < ( n ab b a
'

>rror ab(n24) SS>


) 4 (
=
n ab
SSE
MSE
Total abn24 SST
Tabel )# Bay out 8an+angan Faktorial non orthogonal
Faktor

Total Faktor

Faktor 4 ) ; 9 ; b
4
444
Y
44)
Y
#
#
44
44n
Y
4)4
Y
4))
Y
#
#
4)
4)n
Y
;
4 4 j
Y
) 4 j
Y
#
#
j
jn
Y
4
4
;
4 4b
Y
) 4b
Y
#
#
(
bn
Y
4
4
## 4
Y ##
8ata2rata
Faktor


# 44
Y #
# 4)
Y #
;
# 4 j
Y
#
;
# 4b
Y #
## 4
Y ##
)
)44
Y
)4)
Y
#
#
44
)4n
Y
))4
Y
)))
Y
#
#
4)
))n
Y
;
4 ) j
Y
) ) j
Y
#
#
j
jn
Y
4
)
;
4 )b
Y
) )b
Y
#
#
(
bn
Y
4
)
## )
Y ##
8ata2rata
Faktor

# )4
Y #
# ))
Y #
;
# ) j
Y
#
;
# )b
Y #
## )
Y ##
#
#
#
#
#
#
#
#
#
#
;
#
#
#
#
#
;
#
#
#
#
#
#
#
a
44 a
Y
4) a
Y
#
#
44
4n a
Y
)4 a
Y
)) a
Y
#
#
4)
)n a
Y
;
4 aj
Y
) aj
Y
#
#
j
ajn
Y
4
;
4 ab
Y
) ab
Y
#
#
(
abn
Y
4
## a
Y ##
8ata2rata
Faktor

# 4 a
Y #
# ) a
Y #
;
# aj
Y
#
;
# ab
Y #
## i
Y ##
Tabel ?# Tabel !no,a untuk Unweighted Means
?H
Triastuti Wuryandari (Metode Unweighted Means untuk Faktorial Tak Seimbang Disproporsional)
Sumber
,ar
D$ SS MS F hitung F tabel
! a24 SS
) 4 (
=
a
SS
MS

a&g
MS
MS
'


) ## < 4 < ( ab n a
'

C b24
SS
) 4 (
=
b
SS
MS

a&g
MS
MS
'


) ## < 4 < ( ab n b
'

!C
(a24) N
(b24)
SS
) 4 )( 4 (
=
b a
SS
MS

a&g
MS
MS
'


) ## )< 4 )( 4 ( < ( ab n b a
'

>rror n##2ab SSE

= =
=
a
i
b
j
ij
a&g
n ab
MSE
MS
4 4
4
dimana
ab n
n
Y
Y
MSE
a
i
b
j
a
i
b
j
ij
ij
n
k
ijk
ij

=

= = = = =
##
#
4 4 4 4
)
4
)
Tabel 7# Tabel pengu9ian periode sesudah operasi
Tipe bedah 6elompok Usia asien (C)
Butut (!) O ?( th ?( 2 '( th P '( th
!rthos+opy
4
?
)
)
?
)
H
)
7
?
)
)
?
)
?
?
'
)
?
?
!rthotomy
?
?
H
7
A
4(
'
*
A
7
'
44
'
H
7
A
4)
4(
?
7
Tabel '# Tabel hasil pengu9ian periode sesudah operasi
Tipe bedah 6elompok Usia asien (C) 8ata2rata
Butut (!) O ?( th ?( Q '( th P '( th total
!rthos+opy
)4 #
44
= Y
A
44
= n
H)' # ) #
44
= Y
4I #
4)
= Y
*
4)
= n
*47 # ) #
4)
= Y
4H #
4?
= Y
'
4?
= n
) # ? #
4?
= Y
)( #
4
= n A # ) ##
4
= Y
!rthotomy
'7 #
)4
= Y
I
)4
= n
H #
)4
= Y
?4 #
))
= Y
'
))
= n
) # H #
))
= Y
74 #
)?
= Y
H
)?
= n
A? # H #
)?
= Y
)( #
)
= n ? # H ##
4
= Y
4* ##
4
= n 4) #
)
= n 44 #
?
= n
7( ## = n
8ata2rata total 74 # 7 # #
4
= Y 4H # 7 # #
) #
= Y 4A # ' # #
?
= Y '' # 7 ### = Y
Tabel H# Tabel !no,a
Sb#,ar D$ SS MS F hitung F table
! 4 4A#?7?' 4A#?7?' )?#(7))* ?#A4
?*
)*r'a% Mate&at$#a 1ol# 4(& "o#4& !pril )((*@?42?A
C ) (#''(' (#)*'? (#?7'*H )#IH
!C ) (#(4H7 ((A) # ( (#(4()A )#IH
>rror ?7 4*4#*?*
*IH4 # ( =
a&g
MS
?A

Anda mungkin juga menyukai