Anda di halaman 1dari 17

ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANEMIA

A. DEFINISI
1. Anemia adalah pengurangan jumlah sel darah merah, kuantitas hemoglobin dan
volume padat sel darah merah (Hematokrit) per seratus milliliter darah kurang
dari normal (patofisiologi, Hal 207)
2. Anemia adalah suatu keadaan dimana kadar Hb dan atau hitung eritrosit lebih
rendah dari normal. ikatakan anemia apabila pada laki!laki kadar Hb kurang
dari 1" gr#dl dan hitung eritrosit atau hematokrit kurang dari "1 $, edangkan
pada %anita Hb kurang dari 12 gr#dl atau hematokrit kurang dari &7 $. ('apita
elekta kedokteran (disi ))) jilid ) hal *"7)
&. Anemia adalah gejala dari kondisi +ang mendasari, seperti kehilangan
komponen darah, elemen tak adekuat, atau kurang nutrisi +ang dibutuhkan untuk
pembentukan sel darah, +ang mengakibatkan penurunan kapasitas pengangkut
oksigen darah (,en-ana Askep edisi &,1...)
B. ETIOLOGI
/en+ebab anemia berma-am!ma-am, tergantung dari tipe anemia. 0mumn+a
anemia disebabkan oleh dua hal +aitu 1
". 2eningkatn+a kehilangan#penghan-uran sel darah
*. /enurunan#gangguan produksi sel#eritrosit#Hb
C. PATOFISIOLOGI
(3)4546)
(6angguan pembentukan eritrosit, perdarahan kronis)
7umlah eritrosit , Hb
Hipoksia
6angguan sirkulasi
! 2udah lelah,
berkeringat
! 2erasa
kedinginan
! Anoreksia
! 'ulit dan
selaput lendir
pu-at
(konjun-tiva,
lidah, bibir)
! ,ambut dapat
rontok
! 8akit kepala#pusing
! 3elinga berdenging
! ,asa mau pingsan
! 3akikardia
! 7antung berdetak
keras, berdebar!debar
! 9afas pendek
! 0dema, produksi
urine berkurang
! Akibat lanjut 1
de-ompensatio kordis
/erubahan
perfusi
jaringan
s#d
penurunan
komponen
seluler
)ntoleran
aktivitas s#d
katidakseim
bangan
suplai 42 :
kebutuhan
/erubahan nutrisi
kurang dari
kebutuhan tubuh
s#d
ketidakmampuan
men-erna makanan
'urang pengetahuan
(kebutuhan belajar) tentang
kondisi prognosis, dan
kebutuhan pengobatan s#d
kurang terpaparn+a informasi
D. PENGKAJIAN
Dasar data pengkajian pasien
;. Aktivitas#istirahat
6< 1 keletihan, kelemahan,malaise umum
'ehilangan produktivitas= penurunan semangat untuk bekerja
3oleransi terhadap latihan rendah
'ebutuhan untuk tidur dan istirahat lebih ban+ak
3d 1 takikardia#takipnea= dispnea pada bekerja#istirahat
5etargi, menarik dir, apatis, lesu dan kurang tertarik pada sekitarn+a
'elemahan otot dan penurunan kekuatan
Ataksia, tubuh tidak tegak
>ahu menurun, postur lunglai, berjalan lambat, dan tanda!tanda lain +ang
menunjukkan keletihan
7. 8irkulasi
6< 1 ,i%a+at kehilangan darah
,i%a+at endokarditis infektif kronis
/alpitasi (takikardia kompensasi)
3d 1 /eningkatan 3, tekanan nadi melebar, hipotensi postural
isritmia= abnormalitas ('6
>un+i jantung murmur sistolik
(kstremitas .%arna)1 pu-at pada kulit dan membran mukosa
8-lera= biru#putih seperti mutiara
/engisian kapiler melambat
'uku 1 mudah patah, berbentuk seperti sendok
,ambut 1 kering, mudah putus, menipis= tumbuh uban se-ara premature
?. )ntregritas (go
6< 1 ke+akinan agama#buda+a mempengaruhi pilihan pengobatan
3d 1 depresi
.. (liminasi
6< 1 ,i%a+at pielonefritis, gagal ginjal
@latulen, sindrom malabsorpsi
Hamatemesis, feses dengan darah segar, melena
iare#konstipasi
/enurunan haluaran urine
3d 1 distensi abdomen
10. 2akanan # Aairan
6< 1 /enurunan masukan diet
9+eri mulut #lidah, kesulitan menelan
2ual#muntah, d+spepsia, anoreksia
Adan+a penurunan berat badan
3d 1 lidah tampak merah daging#halus
2embran mukosa kering, pu-at
3urgor kulit buruk, kering, tampak kisut#hilang elastisitas
8tomatitis dan glositis
>ibir 1 selitis
11. Higiene
3d 1 kurang bertenaga, penampilan tak rapih
12. 9eurosensori
6< 1 sakit kepala,vertigo, tinitus, ketidak mampuan berkonsentrasi
)nsomnia, penurunan penglihatan, dan ba+angan pada mata
'elemahan, keseimbangan buruk= parestesia tangan#kaki
8ensasi menjadi dingin
3d 1 peka rangsang, gelisah,depresi, apatis
2ental 1 tak mampu berespon lambat dan dangkal
4ftalmik 1 hemoragis retina
(pistaksis, perdarahan dari lubang!lubang
6angguan koordinasi, ataksia
1&. 9+eri#ken+amanan
6< 1 n+eri abdomen samar= sakit kepala
1". /ernafasan
6< 1 ,i%a+at 3>, abses paru
9apas pendek pada istirahat dn aktivitas
3d 1 takipnea, ortopnea, dan dispnea
1*. 'eamanan
6< 1 ri%a+at pekerjaan terpajan terhadap bahan kimia
,i%a+at terpajan pada radiasi baik sebagai pengobatan atau ke-elakaan
,i%a+at kanker, terapi kanker
3idak toleran terhadap dingin#panas
3ranfusi darah sebelumn+a
6angguan penglihatan
/en+embuhan luka buruk, sering infeksi
3d 1 emam rendah, menggigil, berkeringat malam
5imfadenopati umum
/etekie dan ekimosis
1;. 8eksualitas
6< 1 /erubahan aliran menstruasi
Hilang libido
)mpoten
3d 1 serviks dan dinding vagina pu-at
Pemeriksaan Diagnostik
7umlah darah lengkap (75) 1 hemoglobin dan hematokrit menurun
Hemoglobin elektroforesis 1 mengidentifikasi tipe struktur hemoglobin
>ilirubin serum (tak terkonjuugasi) 1 meningkat
@olat serum dan vitamin >12 1 membantu mendiagnosa anemia sehubungan
dengan defisiensi masukan#absorpsi
2asa perdarahan 1 memanjang
5H serum 1 mungkin meningkat
Aspirasi sumsum tulang#pemeriksaan biops+ 1 sel mungkin tampak berubah
dalam jumlah, ukuran, dan bentuk, membentuk membedakan tipe anemia
/emeriksaan endoskopik dan radiogrfik 1 memeriksa sisi perdarahan 1
perdarahan 6)
E. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. /erubahan perfusi jaringan s#d penurunan komponen seluler
2. )ntoleran aktivitas s#d katidakseimbangan suplai 42 : kebutuhan
&. /erubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh s#d ketidakmampuan men-erna
makanan
". 'urang pengetahuan (kebutuhan belajar) tentang kondisi prognosis, dan
kebutuhan pengobatan s#d kurang terpaparn+a informasi
E. INTERVENSI
< ) 1 Perubahan perfusi jaringan s/d penurunan komponen seluler
Ariteria hasil 1
1. 2enunjukkan perfusi adekuat, missal tanda vital stabil= membran mukosa %arna
merah muda, pengisian kapiler baik, haluaran urine adekuat= mental seperti biasa
)ntervensi ,asional
1. A%asi tanda vital, kaji pengisian
kapiler, %arna kulit#membran
mukosa, dasar kuku
1. 2emberikan informasi tentang
derajat#keadekuatan perfusi jaringan
dan membantu menentukan kebutuhan
intervensi
2. tinggikan kepala tempat tidur
sesuai toleransi
&. selidiki keluhan n+eri dada,
palpitasi
". hindari penggunaan bantalan
penghangat atau botol air panas.
0kur suhu air mandi dengan
termometer
*. a%asi pemeriksaan laboratorium
2. meningkatkan ekspansi paru dan
memeaksimalkan oksigenasi untuk
kebutuhan seluler
&. iskemia seluler mempengaruhi jaringan
miokardial#potensial resiko infark
". termoreseptor jaringan dermal dangkal
karena gangguan oksigen
*. mengidentifikasi defisiensi dn
kebutuhan pengobatan#respons
terhadap terapi
< 2 1 Intoleran aktivitas s/d katidakseimbangan suplai O2 & kebutuhan
Ariteria hasil 1
1. melaporkan peningkatan toleransi aktivitas
2. 2enunjukkan penurunan tanda fisiologis intoleransi, mis= nadi, pernafasan, dan
3 masih dalam rentang normal pasien
)ntervensi ,asional
1. 'aji kehilangan#gangguan
keseimbangan ga+a jalan,
kelemahan otot
2. a%asi 3, nadi, pernapasan,
selama dan sesudah aktivitas
&. ubah posisi pasien dengan
perlahan dan pantau terhadap
pusing
". gunakan teknik penghematan
energi
1. menunjukkan perubahan neurolog+
karena defisiensi vitamin >12
mempengaruhi keamanan pasien#resiko
-edera
2. manifestasi kardiopulmonal dari upa+a
jantung dan paru untuk memba%a
jumlah oksigen adekuat ke jaringan
&. hipotensi postural atau hipoksia
serebral dapat men+ebabkan pusing,
berden+tu, dan peningkatan resiko
-edera
". mendorong pasien melakukan ban+ak
dengan membatasi pen+impangan
energi dan men-egah kelemahan
< & 1 Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh s/d ketidakmampuan
mencerna makanan
Ariteria hasil 1
1. 2enunjukkan peningkatan berat badan atau berat badan stabil dengan nilai
laboratorium normal
2. 3idak mengalami tanda malnutrisi
&. 2enunjukkan perilaku, perubahan pola hidup untuk meningkatkan dan atau
mempertahankan berat badan +ang sesuai
)ntervensi ,asional
1. kaji ri%a+at nutrisi, termasuk
makanan +ang disukai
2. observasi dan -atat masukan
makanan pasien
&. berikan makan sedikit dan
frekuensi sering dan atau makan
diantara %aktu makan
". observasi dan -atat kejadian
mual#muntah, flatus dan gejala
lain +ang berhubungan
*. berikan dan >antu h+giene mulut
1. mengidentifikasi defisiensi, menduga
kemungkinan intervensi
2. menga%asi masukan kalori atau
kualitas kekurangan konsumsi
makanan
&. makan sedikit dapat menurunkan
kelemahan dan meningkatkan
pemasukan juga men-egah distensi
gaster
". gejala 6) dapat menunjukkan efek
anemia (hipoksia) pada organ
*. meningkatkan nafsu makan dan
+ang baik pemasukan oral, menurunkan
pertumbuhan bakteri, meminimalkan
kemungkinan infeksi
< " 1 Kurang pengetahuan (kebutuhan belajar) tentang kondisi prognosis dan
kebutuhan pengobatan s/d kurang terpaparn!a informasi
Ariteria hasil 1
1. 2en+atakan pemahaman proses pen+akit, prosedur diagnostik, dan ren-ana
pengobatan
2. 2enidentifikasi fa-tor pen+ebab
&. 2elakukan tindakan +ang perlu#perubahan pola hidup
)ntervensi ,asional
1. berikan informasi tentang anemia
spesifik
2. tinjau tujuan dan persiapan untuk
pemeriksan diagnostik
&. kaji sumber!sumber
". dorong untuk menghentikan
merokok
1. memberikan dasar pengetahuan
sehingga pasien dapat membuat pilihan
+ang tepat
2. ansietas#takut tentang ketidaktahuan
meningkatkan tingkat stress, +ang
selanjutn+a meningkatkan beban
jantung
&. sumber tidak adekuat dapat
mempengaruhi kemampuan untuk
membuat#men+iapkan maknan +ang
tepat
". menurunkan ketersediaan oksigen dan
men+ababkan vasokonstriksi
F. PEMBAHASAN BEBERAPA JENIS ANEMIA
17. Anemia Dei!ien!i Be!i
Anemia defisiensi besi terjadi bila -adangan besi, besi di dalam plasma dan
hemoglobin kurang dari normal
"tiologi
! Anemia umumn+a terjadi karena perdarahan kronik. i )ndonesia
disebabkan karena infestasi -a-ing tambang (ankilostomiasis) +ang disertai
malnutrisi
! /en+ebab lain 1
! iet +ang tidak men-ukupi
! Absorpsi +ang menurun
! 'ebutuhan +ang meningkat pada kehamilan, laktasi
! /erdarahan pada saluran -erna, menstruasi, donor darah
! Hemoglobinurea
! /en+impanan besi +ang berkurang, seperti pada hemosiderosis paru
#anifestasi klinis
! 8eperti gejala anemia se-ara umum +aitu -epat -apek, jantung berdebar,
susah berkonsentrasi, mata berkunag!kunang, letih, sakit kepala, lesu
! 5emah, mudah tersinggung dan sakit kepala (biasan+a pada %anita)
! Bang paling menonjol adalah pu-at, glossitis (lidah li-in dan merah),
stomatitis dan keilitis angular
! 'adang!kadang bentuk kuku menjadi -ekung ke dalam seperti sendok
(koilonikia)
! /erdarahan retina dan eksudatn+a terjadi pada anemia berat
! 6ejala plummer!vinson +aitu sukar menelan#disfagia +ang merupakan gejala
+ang khas pada anemia defisiensi besi menahun
Pemeriksaan penunjang
! /ada tahap pertama 1 ! /enurunan simpanan @e, feritin serum rendah (C &0
mg#dl)
! 3otal iron >inding -apasiti+ (3)>A) meningkat
! 2ean-orpus-ular volume (2AD) normal
! /ada tahap lanjut 1 ! 2AD menurun dan ditemukan sel mikrositik hipokrom
! Anisositosis diikuti poikilositosis
! 8erum iron menurun
! 3ronbinding -apa-it+ meningkat
! Hemosiderin dalam sumsum tulang#serum feritin C 12 mg#dl
Penatalaksanaan
1. 2engatasi pen+ebab perdarahan kronik, misaln+a pada ankilostomiasis
diberi anti helmintik +ang sesuai
2. pemberian preparat fe 1
! @ero sulfat &<&2* mg dalam keadaan perut kosong (oral)
! @ero glutamat &<200 mg setelah makan (oral)
! )rondekstran mengandung fe *0 mg#ml )2 mula!mula *0 mg, 100!2*0
mg tiap 1!2 hari. Atau )D mula!mula 0,* ml bila &!* menit tidak ada
reaksi boleh diberikan 2*0!*00 mg
&. 3ranfusi bila Hb kurang dari * gr $
1". Anemia Pa#a Pen$a%i& K'(ni%
9ama lain sideropeni- anemia %ith reti-uloendotelial siderosis
Pen!ebab $
! pen+akit infeksi (ginjal, paru, dll)
! inflamasi kronik, seperti atritis rheumatoid
! neoplasma seperti maligna limfoma dan nekrosis jaringan
#anifestasi klinis
berat ringann+a anemia berbanding lurus dengan pen+akit. Hematokrit berkisar
2*!&0 $. >ila disertai penurunan kadar besi dalam serum#suturasi transferin
akan berubah menjadi hipokrom mikrositik. 'adar fesitin dalam serum
normal#meningkat. 5eukosit dan hitung jenisn+a normal. /emeriksaan sumsum
tulang biasan+a normal, kadang ditemukan hipoplasia eritropoesis dan defek
dalam hemoglobinisasi. Bang karakteristik +aitu berkurangn+a sideroblas dalam
sumsum tulang sedangkan deposit besi dalam ,(8 normal # E
Penatalaksanaan
! 3erapi utama pada pen+akit dasar
! 3ranfusi 82 (/,A)
! /engobatan dengan suplementasi khusus untuk artitis rheumatoid. /ada
kasusu ini sangat baik bila diberikan kobalt dan erotropoetin
1). Anemia Pe'ni!i(!a
Pen!ebab $
! @aktor )ntrinsik 1 adan+a gangguan absorpsi vitamin +ang pen+akit herediter
autoimun
! @a-tor ekstrinsik 1 kekurangan masukan vitamin >12
#anifestasi klinis
! anoreksia, diare, d+spepsia, lidah li-in, pu-at, agak ikterik
! gangguan neurologis (parastesia, gangguan keseimbangan, perubahan fungsi
serebral, demensia, dll)
Pemeriksaan penunjang
! 82 besar!besar, 2AD F100 fmol#l
! 9eutrofil hiperpigmentasi
! 6ambaran sumsum tulang megaloblastik
! 8ering terjadi gastritis atrofi +ang men+ebabkan aklorhidria
! 'adar vitamin >12 kurang dari 100 pg#ml
Penatalaksanaan
/emberian vitamin >12 1000 mg#hari )2 selama *!7 hari, 1 kali tiap bulan
*+. Anemia Dei!ien!i A!am F(,a&
Asam folat terutama terdapat dalam daging, susu dan daun!daun +ang hijau.
0mumn+a berhubungan dengan malnutrisi dan sirosis hepatitis
#anifestasi klinis
8ama dengan gejala dan tanda pada defisiensi vitamin >12 +aitu anemia
megaloblastik dan perubahan megaloblastik pada mukosa dan mungkin ada
gejala neurologis
Pemeriksaan penunjang
6ambaran darah seperti anemia pernisiosa, tetapi kadar vitamin >12 serum
normal dan asam folat serum rendah (biasan+a C& mg#dl). Bang memastikan
diagnosis adalah kadar asam folat sel darah merah C 1*0 mg#dl
Penatalaksanaan
! /engobatan terhadap pen+ebab
! /emberian suplementasi asam folat oral 1 mg#hari
*1. Anemia %a'ena -e'#a'a.an
Anemia karena perdarahan dibagi atas 1
a% Perdarahan akut
2ungkin timbul renjatan bila pengeluaran darah -ukup ban+ak, sedangkan
penurunan Hb baru terjadi beberapa hari kemudian
Penatalaksanaan
b% Perdarahan kronik
pengeluaran darah biasan+a sedikit!sedikit sehingga tidak diketahui pasien.
/en+ebab tersering biasan+a ulkus peptikum, menometrorargi, perdarahan
saluran -erna, epistaksis
pemeriksaan laboratorium
gambaran anemia sesuai dengan anemia defisiensi besi. /erdarahan pada
saluran -erna akan memberi hasil positif pada tes benGidin dari tinja
Penatalaksanaan
! 2engobati sebab perdarahan
! /emberian preparat @e
**. Anemia .em(,i&i%
/ada anemia hemolitik terjadi penurunan usia 82 (normal 120 hari), baik
sementara#terus menerus. Anemia terjadi han+a bila sumsum tulang telah tidak
mampu mengatasin+a karena usia 82 sangat pendek, atau bila kemampuann+a
terganggu oleh sebab lain
"tiologi
@aktor )ntrinsik
! 'elainan membran, seperti sferosis herediter, hemoglobinuria noktural
paroksimal
! 'elainan glikolisis, seperti defisiensi piruvat kinase
! Hemoglobinopati, seperti anemia sel sabit, methemoglobinemia
! 'elainan enGim, seperti defisiensi >
;
/
@a-tor ekstrinsik
! 6angguan s+stem imun, seperti pen+akit autoimun, pen+akit
limfoproliferatif, kera-unan obat
! 2ikroangiopati seperti pada purpura trombotik trombositopenik, ')
! )nfeksi seperti akibat plasmodium, klostridium, borrelia
! Hipersplenisme
! 5uka bakar
#anifestasi klinis
3anda!tanda hemolisis antar lain +aitu ikterus dan splenomegali
Pemeriksaan penunjang
! /enurunan Ht, retikulositosis
! /eningkatan bilirubin indirek
! /eningkatan bilirubin total sampai " mg#dl
! /eningkatan urobilinogen urine
! (ritropoesis hiperaktif dalam sumsum tulang
Penatalaksanaan
/enatalaksanaan anemia hemolitik disesuaikan dengan pen+ebabn+a. >ila
karena reaksi toksik!imunologik +ang diberikan adalah kortikosteroid
(prednison, /rednisolon) kalau perlu dilakukan splenektomi. Apabila keduan+a
tidak berhasil dapat diberikan obat!obatan sitostatik, seperti klorambusil dan
siklofosfamid
>erikut ini akan dibahas mengenai beberapa hal tentang anemia hemolitik 1
a. Anemia Hemolitik Autoimun (A)HA)
A)HA merupakan kelainan darah +ang didapat, dimana autoantibodi lg6
+ang dibentuk terikat pada membran sel darah merah +ang berhadapan
langsung dengan komponen dasar dari s+stem ,h.
Klasifikasi
1. Harm!antibod+ immunohemoliti- Anemia
5imfoma, 5(8, obat!obatan, pas-a infeksi virus, tumor!tumor lainn+a
2. Aold antibod+ immunohemoliti- anemia
#anifestasi klinis
! 'lien mengeluh fatigu bersamaan dengan keluhan angina#gagal jantung
kongestif
! )kterus dan splenomegali
Pemeriksaan penunjang
! Hb bervariasi dari ringan sampai berat, Ht C 10 $
! /ada apusan darah tepi terdapat retikulositosis dan sfenositosis
! Adan+a penekanan pada sumsum tulang pada kasus +ang berat
! 3es Aoombs langsung positif
! 3es Aoomb tidak langsung dapat positif#negatif
Penatalaksanaan
! /rednison 1!2 mg#kg>>#hr dalam dosis terbagi
! 3ranfusi darah dengan konsultasi dengan ahli hematolog+ terlebih
dahulu
! 8plenektomi
! )munoglobulin dosis tinggi )D (*00 mg#kg >>#hr selama 1!" hari)
Prognosis
/rognosis jangka panjang adalah baik
b. 8ferositosis Herediter
Adalah suatu pen+akit herediter +ang autosomal dominan dengan anemia
dan sferositosis +ang tingkatann+a berbeda!beda
Patogenesis dan patofisiologi
8ferositosis terbentuk bila membran # volume eritrosit menge-il, +ang
disebabkan oleh spektrin (sejenis protein) +ang mengakibatkan eritrosit lebih
permiabel untuk natrium. 0ntuk men-egah agar tidak kelebihan air maka
eritrosit meningkatkan terus metabolisme sehingga eritrosit berbentuk
sferosit disertai umur +ang pendek
#anifestasi klinis
/asien lekas lelah dan ada gejala ikterus, limfa membesar, rasa penuh di
perut, bagian atas kiri
Anemia dapat terjadi bila infeksi, trauma, dan hamil sehingga terjadi krisis
Komplikasi
apat men+ebabkan batu empedu dan akibat tranfusi berulang men+ebabkan
hemosiderosis
Pemeriksaan laboratorium
'adar bilirubin tidk langsung meningkat, 2AD F &; g#dl daripada 2AHA,
pada sediaan apus ban+ak eritrosit berbentuk sperosit dan sebagian
mikrositer, jumlah retikulosit meningkat, tes Aoombs ! , resistensi osmoti-
menurun, kadar besi dalam sumsum menurun, gambaran hiperplasia eritrosit
pada sumsum tulang
Penatalaksanaan
! >ila tanpa anemia, perlu pengobatan supertif asam folat 10 mg oral
perhari
! >ila terjadi krisis hemolisis, maka tranfusi darah
! 8plenektomi (pengobatan definitive)
Prognosis
3ergantung dari jenis dan frekuensi infeksi +ang dapat men-etuskan krisis
hemolitik
*/. Anemia A-,a!&i%
Adalah anemia +ang disebabkan karena penurunan sampai dengan terhentin+a
produksi sel dasar#hemopoetik dalam sumsum tulang
"tiologi
1. @aktor geneti-, diturunkan menurut Hukum 2endell, misaln+a 1
a. Anemia fan-oni
b. iskerasitosis ba%aan
-. Anemia aplastik kontitusional tanpa kelainan kulit#tulang
d. 8indrom aplastik parsial
2. 4bat!obatan akibat hipersensivitas, dosis berlebih atau pemakaian jangka
panjang missal 1 klorampeni-ol (tersering), sitostatika, phenilbutason, anti
konfulsan.
&. infeksi men+ebabkan anemia aplastik sementara#permanen
sementara 1 mononukleus infeksiosa, 3>A, influenGa, bruselosis, dengue.
/ermanen 1 Dirus hepatitis A dan >
". )radiasi, missal pada pengobatan kanker dengan sinar I
*. kelainan imunologik
;. pen+akit lain#keadaan +ang berpengaruh terhadap anemia aplastik, missal
leukemia akut, hemoglobinuria noktural paro<imal, kehamilan
7. fa-tor idiopatik
patogenesis
! >erkurangn+a jumlah sel induk normal
! 6angguan mikroenvironmental
! /roses imunologis
Patofisiologi
(tiologi
6angguan produksi sel di sumsum tulang
/ansitopenia
(ritrosit leukosit trombosit
Hb Cnormal infeksi perdarahan
(anemia)
2anifestasi klinis 1
>adan lemah, dada
berdebar!debar, mata
berkunang!kunang,
telinga mendenging,
pu-at pada
konjun-tiva, mukosa
mulut, telapak tangan
dan kaki
2anifestasi
klinis 1
emam,
menggigil,
sakit kepala,
batuk, pilek,
men-ret
2anifestasi klinis 1
(pistaksis,
hematomesis, melena,
hematuria, hiper
menar-he
Pemeriksaan penunjang
3erdapat pansitopenia, sumsum tulang kosong diganti lemak, retikulosit
menurun. /ada kasus +ang berat, neutrofil kurang dari *00 ml, trombosit C
20.000#ml , retikulosit C 1 $, dan kepadatan seluler sumsum tulang kurang dari
20 $
Penatalaksanaan
1. 3ranfusi sesuai dengan jenisn+a 1
! >ila anemia berupa /,A sampai kadar Hb 7!? gr$
! 5eukosit menurun maka tranfusi buff+ -oat granulo-+tes -on-entrate bila
hitung netrofil C200 # mm
&
diserta sepsis
! >ila trombositopenia berat maka tranfusi trombosit sampai hitung
trombosit F20.000 #mm
&
2. /emberian kortikosteroid dosis rendah pada trombositopenia berat
&. pemberian antibiotik uuntuk men-egah infeksi
". atasi proses imunologik dengan pemberian globulin antitimo-id
*. tranplantasi sumsum tulang
ASUHAN KEPERAWATAN PADA LEUKEMIA
a. DEFINISI
1. 5eukemia merupakan suatu pen+akit +ang ditandai dengan proliferasi +ang
berlebihan (sel muda) dari sel darah puitih (8/). (ren-ana Askep medi-al
bedah, vol 2)
2. 5eukemia adalah proliferasi sel leukosit +ang abnormal, ganas, sering ditandai
bentuk leukosit +ang tidak normal, jumlahn+a berlebihan , dapat men+ebabkan
anemia, trombositopenia, dan berakhir dengan kematian ('apita selekta
kedokteran, edisi ))) jilid ) hal *;1)
0. ETIOLOGI
@a-tor!faktor +ang men+ebabkan leukemia +aitu 1
&% 'aktor genetic
'arena adan+a kelainan pada kromosom 21 +ang ban+ak dialami oleh penderita
sindrom do%n, me+ebabkan leukemia granulositik kronis. 8elain itu juga karena
adan+a kelainan pada trisomi group A dan monosomi!7 men+ebabkan leukemia
akut non limfoblastik ban+ak diderita oleh pasien +ang mengalami kelainan
-ongenital dengan aneuloidi misaln+a pada sindrom elis van greveld, pen+akit
seliak, sinrom bloom, anemia fan-omi, sindrom %iskot!aldri-h dll. 'elainan
kromosom +ang didapat adalah misaln+a akibat sinar radioaktif
2% (inar radio aktif
8inar radio aktif merupakan fa-tor eksternal +ang paling jelas men+ebabkan
52A (5eukimia 2ieloblastik Akut) dan 56' (5eukimia 6ranulositik 'ronik)
serta 55A (5eukimia 5imfoblastik Akut) %alaupun tidak begitu n+ata.
)% *irus
Dirus ini sudah terbukti dapat men+ebabkan leukemia pada binatang, tetapi
belum pada manusia. 7enis virus ini termasuk dalam virus onkogenik seperti
retrovirus J A.
@a-tor!faktor +ang mempengaruhi leukemia +aitu 1
1. 0mur
2. 7enis kelamin
&. 8train
". 7umlah inokulom
*. @aktor imunologik
;. Ada tidakn+a Gat kimia dan sinar radioaktif
C. PATOFISIOLOGI
(tiologi
(geneti-, virus, sinar radioaktif)
proliferasi berlebihan 8/
sel leukosit abnormal, ganas, jumlah berlebih
anemia trombositopenia
perdarahan
,esiko tinggi
kekurangan
volume -airan
,esiko tinggi
terhadap
infeksi
2anifestasi klinis
! 8plenomegali
! Hepatomegali
! 9+eri tulang sendi
! Hipertrofi gusi
! limfadenopati
9+eri
D. PENGKAJIAN
Dasar data pengkajian pasien
1. Aktivitas
6< 1 'elelahan, malaise, kelemahan= ketidakmampuan untuk melakukan
aktivitas biasan+a
3d 1 'elelahan otot
/eningkatan kebutuhan tidur, somnolen
2. 8irkulasi
6< 1 /alpitasi
3d 1 3akikardia, murmur jantung.
'ulit, membran mukosa pu-at
efisit saraf -ranial dan #tanda perdarahan serebral
&. (liminasi
6< 1 iare, n+eri tekan perianal, n+eri
arah merah terang pada tisu, feses hitam
arah pada urine, penurunan haluaran urine
". )ntegritas (go
6< 1 /erasaan tak berda+a#tak ada harapan
3d 1 epresi, menarik diri, ansietas, takut, marah, mudah terangsang
/erubahan alam perasaan, ka-au
*. 2akanan#Aairan
6< 1 'ehilangan nafsu makan, anoreksia, muntah
/erubahan rasa#pen+impangan rasa
/enurunan berat badan
@aringitis, disfagia
3d 1 istensi abdominal, penurunan bun+i usus.
8plenomegali, hepatomegali= ikterik
8tomatitis, ulkus mulut
Hipertrofi gusi
;. 9eurosensori
6< 1 'urang#penurunan koordinasi
/erubahan alam perasaan, ka-au, disorientasi kurang konsentrasi
/using, parestesia
3d 1 4tot mudah terangsang, aktivitas kejang
7. 9+eri#'en+amanan
6< 1 9+eri abdomen, sakit kepala, n+eri tulang#sendi= n+eri tekan sternal, kram
otot
3d 1 perilaku distraksi, gelisah, fo-us pada diri sendiri
?. 'eamanan
6< 1 ,i%a+at infeksi saat ini#dahulu=jatuh
gangguan penglihatan, kerusakan
perdarahan spontan tak terkontrol dengan trauma minimal
3d 1 emam, infeksi
'emerahan, purpura, perdarahan retinal, perdarahan gusi, atau epistaksis
/embesaran nodus limfe, limfa, atau hati (sehubungan dengan inflasi
(jaringan)
/apiledema dan eksoftalmus
)nfiltrat leukemik pada dermis
.. 8eksualitas
6< 1 perubahan libido
/erubahan aliran menstruasi, menoragia
)mpoten
Pemeriksaan diagnostik
Hitung darah lengkap
Hemoglobin 1 dapat kurang dari 10 g#100 ml
,etikulosit 1 jumlah biasan+a rendah
7umlah trombosit 1 mungkin sangat rendah (C*0.000#mm)
8/ 1 mungkin F*0.000#-m dengan peningkatkan 8/ imatur
5H 1 mungkin meningkat
@oto dada dan biops+ nodus limfe 1 dapat mengindikasikan derajat keterlibatan
E. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. ,esiko tinggi terhadap infeksi s#d ketidak adekuatan pertahanan sekunder
2. ,esiko tinggi kekurangan volume -airan s#d kehilangan berlebihan
&. 9+eri (akut) sehubungan dengan agen fisikal
F. INTERVENSI
< 1 1 +esiko tinggi terhadap infeksi s/d ketidak adekuatan pertahanan sekunder
Ariteria hasil 1
1. 2engidentifikasi tindakan untuk men-egah#menurunkan resiko infeksi
2. menunjukkan teknik, perubahan pola hidup untuk meningkatkan keamanan
lingkungan, meningkatkan pen+embuhan
)ntervensi ,asional
1. 3empatkan pada ruangan khusus
2. >erikan proto-ol untuk men-u-i
tangan +ang baik untuk semua
petugas dan pengunjung
&. -egah menggigil 1 tingkatkan
-airan. >erikan mandi kompres
". dorong sering mengubah posisi
nafas dalam, batuk
*. dorong peningkatan masukan
makanan tinggi protein dan -airan
1. melindungi dari sumber potensial
patogen#infeksi
2. 2en-egah kontaminasi
silang#menurunkan resiko infeksi
&. membantu menurunkan demam +ang
menambah ketidakseimbangan -airan,
ketidakn+amanan, dan komplikasi 88/
". men-egah stasis se-ret pernafasan,
menurnkan resiko
atelektasis#pneumonia
*. 2eningkatkan pembentukan antibod+
dan men-egah dehidrasi
< 2 1 +esiko tinggi kekurangan volume cairan s/d kehilangan berlebihan
Ariteria hasil 1
1. 2enunjukkan volume -airan adekuat, dibuktikan oleh tanda vital stabil= nadi
teraba= haluaran urine, berat jenis dan ph dalam batas normal
2. 2engidentifikasi fa-tor resiko individual dan intervensi +ang tepat
&. 2elakukan perubahan pola hidup#perilaku untuk men-egah terjadin+a defisit
volume -airan
)ntervensi ,asional
1. timbang berat badan setiap
hari
2. a%asi 3 dan frekuensi
jantung
&. evaluasi turgor kulit,
pengisian kapiler, dan
kondisi umum membran
mukosa
". perhatikan adan+a mual,
demam
*. dorong -airan sampai &!" l#hr
bila masukan oral dimulai
1. mengukur keadekuatan penggantian -airan
sesuai fungsi ginjal. /emasukan lebih dari
keluaran dapat mengindikasikan
memperburuk#obstruksi ginjal
2. perubahan dapat menunjukkan efek
hipovolemia (perdarahan#dehidrasi)
&. indi-ator langsung status -airan#hidrasi
". mempengaruhi pemasukan, kebutuhan
-airan, dan rute penggantian
*. meningkatkan aliran urin, men-egah
pen-etus asam urat, dan meningkatkan
;. berikan diet halus
pembersihan obat antineoplastik
;. dapat membantu menurunkan iritasi gusi
< & 1 Nyeri (akut) sehubungan dengan agen fisikal
Ariteria hasil 1
1. 2elaporkan n+eri hilang#terkontrol
2. 2enunjukkan perilaku penanganan n+eri
&. 3ampak rileks dan mampu tidur#istirahat dengan tepat
)ntervensi ,asional
1. 8elidiki keluhan n+eri. /erhatikan
perubahan pada derajat dan sisi
2. berikan lingkunagn tenag dan
kurangi rangsangan penuh stress
&. tempatkan pada posisi n+aman
dan sokong sendi, ekstremitas
dengan bantal#bantalan
". ubah posisi se-ara periodi- dan
berikan#>antu latihan rentang
gerak lembut
*. evaluasi dan dukung mekanisme
koping pasien
;. >antu#berikan aktivitas terapeutik,
teknik relaksasi
1. 2embantu mengkaji kebutuhan untuk
intervensi, dapat mengindikasikan
terjadin+a komplikasi
2. meningkatkan istirahat dan
meningkatkan kemampuan koping
&. dapat menurunkan ketidakn+amanan
tulang#sendi
". memperbaiki sirkulasi jaringan dan
mobilitas sendi
*. penggunaan persepsi sendiri#perilaku
untuk menghilangkan n+eri dapat
membantu pasien mengatasin+a lebih
efektif
;. membantu manajemen n+eri dengan
perhatian langsung
G. PEMBAHASAN
A. 5(0')2)A 6,A90548)3)' ',49)' (56')
56' adalah suatu pen+akit mielo proliferatif +ang ditandai denga produksi
berlebihan seri granulosit +ang relatif matang.
6ejala 1
! ,asa lelah
! penurunan >>
! ,asa penuh di perut, kadang terasa sakit dan mudah
berdarah
/emeriksaan fisik
! 8plenomegali
! 9+eri tekan tulang dada
! Hepatomegali
! 'adang ada purpura, perdarahan retina,
panas, pembesaran kelenjar getah bening dan priapismus
/emeriksaan 5aboratorium
! 5eukositosis FF *0.000#m&
! /ergeseran ke kiri pada
hitung jenis
! 3rombositemia
! 'romosom philadelpia
! 'adar fosfat leukosit alkali
rendah#tidak ada
! 'enaikan kadar vitamin
>12 dalam darah
! Hiperselular sumsum
tulang
/enatalaksanaan
*. /emberian tablet >usulfan (2 mg)
a. >ila leukosit *0.000#25 J 1*.000#*000 2#l K ; mg#hr
b. )stirahat 2 minggu
-. 2aintenan-e, bila 1
i. 5eukosit 1*.000 J 2*.000 2l K 2 mg#hr (7 hari)
ii. 5eukosit 2*.000 J &*.000#2l K " mg#hr (7 hari)
iii. 5eukosit F &*.000 25 K ; mg#hr (7 hari)
;. Hidropurea *00 mg
osis 1*!2* mg#kg >> dalam 2 dosis per oral
/rognosis
/asien 56' akan meninggal setelah mele%ati#memasuki fase akhir +ang disebut krisis
>lastik. 6ambarann+a mirip dengan leukemia akut, +aitu produksi berlebihan sel muda
leukosit, biasan+a berupa mieloblas dan # promielosit disertai produksi neutrofil,
trombosit, dan 82 +ang amat kurang.
>. 5(0'(2)A 2)(54>5A83)' A'03 ()2A)
)nsiden )2A 2!&#100.000 penduduk, lebih sering pada usia de%asa (?* $) dan lebih
sering diderita oleh laki!laki daripada %anita
2anifestasi klinis
i. ,asa lelah
ii. /u-at
iii. 9afsu makan hilang
iv. Anemia
v. /embesaran kelenjar limfe, limpa, hati dan kelenjar mediastinum
vi. Hipertrofi gusi (pada leukemia akut monoblastik dan
mielomonositik)
vii. /etekia
viii. /erdarahan
i<. 9+eri tulang
<. )nfeksi
'lasifikasi
2enurut @A> (@ren-h!Ameri-an >ritish), )2A dibagi ; +aitu 1
21 1 5eukemia mieloblastik tanpa pematangan
22 1 5eukemia mieloblastik dengan berbagai derajat kematangan
2& 1 5eukemia promielositik hipergranular
2" 1 5eukemia mielomonositik
2* 1 5eukemia monoblastik
2; 1 5eukemia eritro#eritro leukemia
/enatalaksanaan
8ebaikn+a pasien dirujuk ke spesialis pen+akit dalam (sub bagian hematolog+) untuk
pera%atan lebih lanjut
/rognosis
engan pengobatan modern angka remisi *0!7* $, tetapi angka rata!rata hidup masih
hidup 2 tahun dan dapat hidup lebih hidup F* tahun han+a 10 $. /rognosis terburuk
adalah golongan 2* dan 2;, semua pasien akan meninggal sebelum 2 tahun. 0ntuk
golongan 2& mempun+ai harapan hidup lebih lama
A. 5(0'(2)A 5)2@48)3)' ',49)' (5'')
55' (kurang lebih 2* $) dari seluruh leukemia di negara barat, jarang ditemukan di
jepang, -ina dan )ndonesia. 5ebih sering pada laki!laki daripada %anita (211) dan jarang
ditemukan pada umur kurang dari "0 tahun.
'lasifikasi
55' dapat dibagi menjadi " tingkatan pen+akit se-ara klinis +ang tern+ata mempun+ai
hubungan dengan prognosis
3ingkatan pen+akit median survival
0. Han+a limfositosis dengan infiltrasi sel
1. 5imfositosis dan limfodenopati
2. 5imfositosis dan splenomegali#hepatomegali
&. 5imfositosis dan anemi C11 gr$ dengan atau tanpa pembesaran hati, limpa dan
kelenjar
". limfositosis dan trombositopenia C100.000 #mm
&
dengan atau tanpa pembesaran
hati, limpa dan kelenjar
manifestasi klinis
<i. 5imfadenopati
<ii. 8plenomegali
<iii. Hepatomegali
<iv. )nfiltrasi alat tubuh lain (paru, pleura, tulang, kulit)
<v. Anemia hemolitik
<vi. 3rombositopenia
<vii. Hipogamaglobunemia
<viii. 6amapati mono-lonal
/emeriksaan penunjang
<i<. arah tepi F*0.000#mm
&
(limfositosis)
<<. Adan+a infiltrasi merata oleh limfosit ke-il kurang lebih "0 $
dari total sel inti pada sumsum tulang
<<i. 'urang lebih .* $ pasien 55' meninggal karena adan+a
peningkatan limfosit b (blk)
/enatalaksanaan
4bat!obatan tidak diberikan pada pasien tanpa gejala, +ang perlu diobati adalah pasien
+ang menunjukkan progresivitas limfadenopati#splenomegali, anemia, trombositopenia
atau gejala akibat desakan tumor
4bat +ang dapat diberikan +aitu 1
<<ii. 'lorambusil 0,1!0,& mg#kg >>#hari#oral
<<iii. 'ortikosteroid, diberikan bila ada A)HA atau trombositopenia,
demam tanpa sebab infeksi
<<iv. ,adioterapi dengan sinar I bila ada keluhan pendesakan karena
pembesaran kelenjar getah bening setempat
. 5(0'(2)A 5)2@4>5A83)' A'03 (55A)
)nsiden 55A kurang lebih 2!&#100.000 penduduk, lebih sering pada anak!anak (?2 $)
dan lebih sering ditemukan pada laki!laki
2anifestasi klinis
<<v. ,asa leleah
<<vi. /anas tanpa infeksi
<<vii. 8plenomegali (?;$)
<<viii. Hepatomegali
<<i<. /urpura
<<<. 9+eri tulang dan sendi
<<<i. 5imfadenopati
<<<ii. 9+eri tekan tulang dada
<<<iii. 2a-am!ma-am infeksi
<<<iv. 2assa abnormal
<<<v. (kimosis
<<<vi. /erdarahan retina
<<<vii. /enurunan >>
/emeriksaan penunjang
<<<viii. /ada darah tepi ditemukan sel muda limfoblas dan leukositosis
(;0$), kadang!kadang leukopenia (2* $)
<<<i<. 7umlah leukosit berbanding langsung dengan blas. 7umlah
leukosit neutrofil, Hb dan trombosit biasan+a rendah
<l. /emeriksaan sumsum tulang ditemukan sel blas +ang dominan
/enatalaksanaan
8ebaikn+a pasien dirujuk ke spesialis pen+akit dalam (sub hematolog+) untuk
penatalaksanaan lebih lanjut
/rognosis
55A pada anak!anak lebih baik prognosisn+a, F .* $ terjadi remisi sempurna. 70!?0 $
dari pasien bebas dari gejala selama * tahun. Apabila terjadi relaps, remisi kedua terjadi
se-ara sempurna pada sebagian besar kasus. /ara pasien ini merupakan kandidat untuk
tranplantasi sumsum tulang dengan &*!;* $ kemungkinan hidup lebih lama.
Aatatan 1
1. 3ujuan terapi pada leukemia dibagi dalam 2 fase +aitu primer +aitu induksi
remisi dan pemeliharaan. )nduksi terjadi, maka pera%atan rumah sakit
diperlukan. osis besar dari agen kemoterapi diberikan +ang men+ebabkan
pasien menjadi sngat sakit. 3erapi pemeliharaan dilakukan pada ra%at jalan.
2. pada pengobatan,pasien leukemia mengalami periode remisi dan eksaserbasi
(relaps). ,emisi lengkap#sempurna dapat diartikan bila sumsum tulang normal.
7umlah darah perifer normal dengan sel asal kurang dari * $
(mieloblast#imfoblas), dan tidak adan+a manifestasi klinis dari pen+akit (atena,
1..1). /ada setiap eksaserbasi (kekambuhan gejala!gejala), pasien semakin sulit
untuk menjadi remisi

Anda mungkin juga menyukai

  • APPENDISITIS
    APPENDISITIS
    Dokumen12 halaman
    APPENDISITIS
    Resty Septiyana
    Belum ada peringkat
  • Kelompok 1
    Kelompok 1
    Dokumen4 halaman
    Kelompok 1
    Resty Septiyana
    Belum ada peringkat
  • Sop
    Sop
    Dokumen1 halaman
    Sop
    Resty Septiyana
    Belum ada peringkat
  • Laporan
    Laporan
    Dokumen9 halaman
    Laporan
    Resty Septiyana
    Belum ada peringkat
  • Buta Warna
    Buta Warna
    Dokumen2 halaman
    Buta Warna
    Resty Septiyana
    Belum ada peringkat
  • Askep Hordeolum 3
    Askep Hordeolum 3
    Dokumen6 halaman
    Askep Hordeolum 3
    Resty Septiyana
    Belum ada peringkat
  • Hak, Kewajiban Dan Wewenang
    Hak, Kewajiban Dan Wewenang
    Dokumen3 halaman
    Hak, Kewajiban Dan Wewenang
    Resty Septiyana
    Belum ada peringkat
  • SAP Keluarga
    SAP Keluarga
    Dokumen5 halaman
    SAP Keluarga
    Resty Septiyana
    Belum ada peringkat
  • Naskah Drama Kelompok 3
    Naskah Drama Kelompok 3
    Dokumen3 halaman
    Naskah Drama Kelompok 3
    Resty Septiyana
    100% (1)
  • Sop
    Sop
    Dokumen1 halaman
    Sop
    Resty Septiyana
    Belum ada peringkat
  • Etika Mau Jadi
    Etika Mau Jadi
    Dokumen8 halaman
    Etika Mau Jadi
    Resty Septiyana
    Belum ada peringkat
  • Glukosuria
    Glukosuria
    Dokumen1 halaman
    Glukosuria
    Resty Septiyana
    100% (1)
  • TUGAS Lintas Budaya
    TUGAS Lintas Budaya
    Dokumen1 halaman
    TUGAS Lintas Budaya
    Resty Septiyana
    Belum ada peringkat
  • Bab I Pranata Agama
    Bab I Pranata Agama
    Dokumen16 halaman
    Bab I Pranata Agama
    Resty Septiyana
    0% (1)
  • Sop Kelompok 8
    Sop Kelompok 8
    Dokumen4 halaman
    Sop Kelompok 8
    Resty Septiyana
    Belum ada peringkat
  • Eneuresis
    Eneuresis
    Dokumen2 halaman
    Eneuresis
    Resty Septiyana
    Belum ada peringkat
  • Etika Mau Jadi
    Etika Mau Jadi
    Dokumen8 halaman
    Etika Mau Jadi
    Resty Septiyana
    Belum ada peringkat
  • Glukosuria
    Glukosuria
    Dokumen1 halaman
    Glukosuria
    Resty Septiyana
    100% (1)
  • Muda Etika
    Muda Etika
    Dokumen5 halaman
    Muda Etika
    Resty Septiyana
    Belum ada peringkat
  • Muda Etika
    Muda Etika
    Dokumen5 halaman
    Muda Etika
    Resty Septiyana
    Belum ada peringkat
  • Penyebab Hemofilia
    Penyebab Hemofilia
    Dokumen22 halaman
    Penyebab Hemofilia
    Resty Septiyana
    Belum ada peringkat
  • Tugas Etika
    Tugas Etika
    Dokumen5 halaman
    Tugas Etika
    Resty Septiyana
    Belum ada peringkat
  • PHBS Jadi
    PHBS Jadi
    Dokumen8 halaman
    PHBS Jadi
    Resty Septiyana
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen1 halaman
    Bab I
    Resty Septiyana
    Belum ada peringkat
  • Tugas Fis-Bio X Linked
    Tugas Fis-Bio X Linked
    Dokumen5 halaman
    Tugas Fis-Bio X Linked
    Resty Septiyana
    Belum ada peringkat
  • Makalah PHBS
    Makalah PHBS
    Dokumen6 halaman
    Makalah PHBS
    amisyifa
    71% (7)
  • Buta Warna
    Buta Warna
    Dokumen2 halaman
    Buta Warna
    Resty Septiyana
    Belum ada peringkat
  • Satuan Acara Penyuluhan
    Satuan Acara Penyuluhan
    Dokumen8 halaman
    Satuan Acara Penyuluhan
    Resty Septiyana
    Belum ada peringkat
  • Tugas Bu Ngesti
    Tugas Bu Ngesti
    Dokumen6 halaman
    Tugas Bu Ngesti
    Resty Septiyana
    Belum ada peringkat