Anda di halaman 1dari 17

PARADIGMA PENELITIAN

&
PENDEKATAN PENELITIAN


PARADIGMA PENELITIAN
Paradigma adalah (1) kerangka konseptual
untuk mengklasifikasikan dan
menerangkan objek-objek fisika alam, (2)
patokan untuk menspesifikasi metode
yang tepat, teknik-teknik dan instrumen
penelitian, (3) kesepakatan tentang
tujuan-tujuan kognitif yang absah (Gahral,
2003)

Dalam penelitian ilmiah komunikasi
setidaknya dikenal 3 paradigma, yakni
1. Positivisme
2. Konstruktivisme
3. Kritis

Paradigma positivisme menempatkan ilmu
sosial seperti halnya ilmu-ilmu alam dan
fisika dan sebagai metode yang
terorganisir untuk mengkombinasikan
deductive logic dengan pengamatan
empiris, guna menemukan dan
memperoleh konfirmasi hukum sebab-
akibat yang dipergunakan untuk
memprediksi pola-pola umum gejala sosial
tertentu

Paradigma konstruktivisme memandang
ilmu sosial sebagai analsia sistematis
terhadap sosially meaningful action
melalui pengamatan langsung dan rinci
terhadap perilaku sosial dalam setting
keseharian yang alamiah, agar mampu
memahami dan menafsirkan bagaimana
para pelaku sosial yang bersangkutan
menciptakan dan mengelola dunia sosial
mereka

Paradigma kritis mendefinisikan ilmu sosial
sebagai suatu proses yang secara kritis
berusaha mengungkap the real
structures di balik ilusi, false needs,yang
dinampakkan dunia materi, dengan tujuan
membantu membentuk kesadaran sosial
agar memperbaiki dan merobah kondisi
kehidupan manusia

PENDEKATAN PENELITIAN
Dalam penelitian sosial dikenal dua
pendekatan penelitian sosial, yaitu:
Pertama, pendekatan penelitian kuantitatif
Kedua, pendekatan penelitian kualitatif
Munculnya kedua pendekatan tersebut
merupakan konsekuensi metodologis dari
perbedaan asumsi masing-masing tentang hakikat
realitas realitas sosial dan hakikat manusia sendiri
Pendekatan kuantitatif bertolak dari asumsi yang
menyerupai ilmu alam; ada keteraturan dalam realitas dan
kehidupan manusia. Oleh karenanya terdapat penjelasan
logis-empiris dalam bentuk metode hypothetico-deductive
Oleh karenanya, pendekatan kuantitatif berupaya
mengindentifikasi dan mengukur faktor-faktor apa saja atau
variabel apa saja yang mempengaruhi atau menyebabkan
suatu fenomena.
Pendekatan kuantitatif menekankan pada metode
eksperimen dan survey. Contoh, penelitian tentang efek
tayangan media, hubungan antara usia responden dengan
rubrik yang dibaca


Pendekatan kuantitatif memiliki istilah kunci
yang selama ini dipandang melekat sebagai
atribut penelitian kuantitatif. Semisal faktor,
variabel, instrumen pengukuran, validitas,
reliabilitas, populasi, sampel, responden, dan
lain-lain
Munculnya penelitian kualitatif adalah reaksi
dari tradisi pemikiran positivisme yang
berupaya melakukan kajian budaya dan
interpretatif sifatnya.
Penelitian kualitatif bekerja dalam setting
alami, yang berupaya untuk memahami,
memberi tafsiran pada fenomena yang terlihat

Penelitian kualitatif melibatkan penggunaan
dan pengumpulan berbagai bahan empiris,
seperti studi kasus, pengalaman pribadi,
introspeksi, riwayat hidup, wawancara,
pengamatan, teks sejarah, interaksional dan
visual yang menggambarkan momen rutin dan
problematis, serta maknanya dalam
kehidupan individual dan kolektif

Penelitian kualitatif berawal dari tradisi
etnografi. Penelitian etnografi yang dilakukan
pada tahap awal menegaskan keragaman
rasial dan budaya orang-orang di seluruh bumi
dan mencocokkan keragaman itu ke dalam
teori mengenai asal-usul ras dan peradaban

Hasil temuan penelitian kuantitatif adalah
ilmu pengetahuan nomothetic atau etic yang
menjadi dasar dari gambaran umum tentang
realitas. Sementara wujud akhir dari
penelitian kualitatif adalah pengetahuan
ideographic atau emic yaitu pengetahuan unik
yang merupakan penjelasan dari kasus-kasus
tertentu

QUALITATIVE-QUANTITATIVE
RESEARCH
QUANTITATIVE

POSITIVISTIC
HYPOTHETICO/DEDUCTIVE
PARICULARISTIC
OBJECTICE/OUTSIDER CENTERED
OUTCOME ORIENTED
NATURAL SCIENCE WORLDVIEW
ATTEMP TO CONTROL VARIABLES
GOAL: FIND FACTS & CAUSES
STATIC REALITY ASSUMED;
VERIFICATION ORIENTED
CONFIRMATORY
Adapted from Cook & Reichard (1979)

QUALITATIVE

PHENOMENOLOGICAL
INDUCTIVE
HOLISTIC
SUBJECTIVE/INSIDER CENTERED
PROCESS ORIENTED
ANTHROPOLOGICAL WORLDVIEW
RELATIVE LACK OF CONTROL
GOAL: UNDERSTAND ACTORS VIEW
DYNAMIC REALITY ASSUMED;
DISCOVERY ORIENTED
EXPLANATORY

PROSES PENGEMBANGAN ILMU

Anda mungkin juga menyukai