Anda di halaman 1dari 3

Narasi (dongeng)

Oleh dhika purnama putra

Pada salah satu desa kecil di Jawa Barat, terdapat seorang perempuan desa berparas
luar biasa cantik dengan rambut hitam yang halus dan lurus selembut sutra. Dia mempunyai
tubuh yang ideal tidak gendut dan tidak pula kurus, dia mempunyai kulit yang bersih dan
mulus dengan warna kulit seperti sawo matang namun cerah. Berparas cantik dengan
senyuman manis dengan mata sayunya ketika tersenyum yang membuat siapapun yang
melihat senyumannya akan merasa senang, ditambah dengan aksen tahi lalat kecil yang
terdapat di pipi sebelah kirinya. Perempuan tersebut bernama Yoni yang menjadi
perempuan pujaan di desa kecilnya.

Pada suatu saat Yoni memutuskan untuk mencari peruntungan dengan pergi ke kota
seorang diri. Dia terobsesi dengan kota karena mendengarkan cerita tentang hingar bingar
kehidupan kota dari para teman-temannya dan juga tetangga dekat rumahnya di desa.
Dengan perbekalan sederhana Yoni pun berangkat dengan harapan yang besar terhadap
kota.

Sesampainya di kota, yoni tersadar bahwa tidak ada yang dia kenal di kota untuk
menolongnya saat susah atau sebagi tempat bernaung. Namun, yoni masih mempunyai
keyakinan tinggi mengenai harapan sebuah kota tersebut. Yoni pun berkeliling kota untuk
menikmati hingar bingarnya kota sembari mencari peruntungan dengan bekerja. Keadaan
saat itu yoni masih merasa aman.

Setelah seharian berlalu dengan berkeliling kota. Akhirnya yoni bertemu dengan
seseorang pria yang menawarinya pekerjaan. Pria tersebut berkata “hai, kamu mempunyai
wajah yang cantik. Maukah kau ikut dengan ku untuk bekerja?”. Dengan tawaran pria
tersebut, Yoni langsung menerimanya dengan senang hati. Namun, karena keluguannya
ternyata pria tersebut menjadikannya sebagai pelacur dangan harga yang sangat mahal.
Yoni tidak bisa menolak karena dia tidak mempunyai cukup uang untuk kembali ke desa dan
juga sanak saudara di kota.
Suatu saat, dia sedang melayani palanggan barunya yang berparas rupawan. Yang
pada akhirnya mempunyai anak lelaki dari hasil hubungan gelapnya. Selayaknya pelanggan
pria tersebut tidak akan bertanggung jawab mengenai apapun yang terjadi kepada sang
pelacur setelah membayarnya.

Yoni pun menyesali keputusannya untuk pergi ke kota. Dia pun menyadari bahwa
hingar bingarnya sebuah kota terdapat kehidupan yang kejam. Dia pun memutuskan untuk
pulang kembali ke desa dan melahirkan seorang anak lelaki. Desa kecil itu menjadi gaduh
karna kabar tersebut. Seorang Yoni yang menjadi pujaan sebagai kembang desa akhirnya
dicibir dan menjadi bahan omongan.

Karena perasaan yang malu akibat sebagai pelacur kota melahirkan seorang anak
tanpa seorang bapak. Yoni pun memutuskan untuk bunuh diri dan meninggalkan anak
lelakinya yang sekarang dibesarkan oleh kakek dan neneknya.

Seiring waktu berjalan anaknya pun tumbuh menjadi remaja baik santun dan jujur.
Dia baru saja lulus dan ingin melanjutkan pendidikannya ke sebuah pesantren. Namun,
karena latar belakang dari ibunya ia pun terkena dampaknya. Putra dikucilkan diejek sebagai
anak haram dari seorang ibu pelacur dan dianggap tidak pantas masuk pesantren.

Putra pun merasa kecewa kepada ibunya atas kelahirannya di dunia. Putra sangat
ingin bertemu ibunya, menanyakan semua pertanyaan yang muncul dari benaknya. “
kenapa aku dilahirkan?, kenapa aku yang menanggung dosa?, kenapa aku yang menanggung
malu?, kenapa ibu pergi meninggalkan ku?” ujar Putra dalam hatinya. Dengan putus asa
Putra memutuskan untuk menemui ibunya yang sudah lama meninggal. Ia membunuh
seorang untuk bisa mendapatkan dosa besar supaya bisa bertemu ibunya di neraka. Karena
yang dia pikirkan ibunya pasti sedang berada di neraka akibat dosanya.

Pembunuhan yang dilakukan oleh Putra membuat dirinya ditangkap oleh polisi dan
memasukannya kedalam penjara. Dengan perasaan tidak sabar karena ingin bertemu ibunya
di neraka. Akhirnya Putra pun mengakhiri hidupnya di penjara dengan gantung diri.
Tujuannya pun tercapai untuk bisa masuk ke neraka untuk mencari ibunya. Setelah
di dalam neraka lantas ia pun mencari ibunya disetiap kesempatan namun belum
mendapatkan petunjuk mengenai ibunya. Pada akhirnya dia pun bertanya kepada malaikat
“malaikat, apakah kamu melihat ibuku?” tanya Putra kepada Malaikat. Malaikat pun
menjawab “Ibumu sudah pergi ke surge sebelum kedatanganmu ke neraka”. Dengan heran
Putra pun bertanya kembali “bagaimana bisa?!”. Malaikat pun menjawab “ibumu bisa
masuk surga dengan menyogok para malaikat dengan kecantikannya” ujar malaikat kepada
Putra. Selesai

Anda mungkin juga menyukai