Anda di halaman 1dari 29

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada saat perkembangan ilmu dan teknologi telah berkembang pesat seperti
saat ini, sangat banyak industri khususnya dibidang pertambangan yang
menggunakan kompresor sebagai salah satu peralatan penunjang kegiatan
produksinya. Dalam kehidupan sehari-hari pemakaian kompresor sudah sangat
banyak, seperti yang terlihat di pinggir jalan raya, dengan adanya tempat-tempat
pengisian angin ban kendaraan bermotor.
Kompresor secara sederhana bisa diartikan sebagai alat untuk
memasukkan udara dan atau mengirim udara dengan tekanan tinggi. Kompresor
bisa kita temukan pada alat pengungkit, kendaraan roda empat, pendingin
ruangan, lemari es serta alat-alat mengengkat beban yang menggunakan tekanan
untuk mengangkatnya.
Sekalipun sama-sama sebagai alat untuk memasukkan dan mengiri udara
dengan tekanan tinggi, pada masing-masing peralatan yang berbeda, cara kerja
kompresor pun bisa berbeda pula.
Secara umum kompresor digunakan atau berfungsi menyediakan udara
dengan tekanan tinggi. Prinsip kerja kompresor seperti ini biasa kita temukan
pada mesin otomotif. Fungsi kedua dari kompresor adalah untuk membantu
reaksi kimia dengan cara meningkatkan sistem tekanan.
Kompresor bertugas untuk membagi-bagikan gas dan bahan bakar cair
melalui instalasi pipa-pipa gas. Selain itu, dalam peralatan pengangkat berat yang
bekerja secara pneumatik, kompresor digunakan dalam fungsinya sebagai
pengirim udara untuk sumber tenaga.
Sebuah kompresor apabila dilihat dari cara kerjanya, maka akan ada dua
jenis kompresor yang masing-masing metode kerjanya berbeda. Jenis pertama
adalah kompresor dengan metode kerja positif displacement dan yang kedua
adalah kompresor dengan metode kerja dynamic.


Di mana letak perbedaan metode kera dari kedua jenis kompresor ini? Yang
pertama, kompresor jenis positif displacement. Kompresor model ini bekerja
dengan cara memasukkan udara ke dalam ruang tertutup, lalu pada saat yang sama
volume ruangnya diperkecil, dengan demikian tekanan di dalam dengan
sendirinya akan naik.
Tekanan yang tinggi inilah yang digunakan untuk berbagai keperluan
sesuai dengan peruntukkan kompresor tadi. Kompresor model positif
displacement ini digunakan dalam reciprocating compressor dan rotary.
Sementara itu pada kompresor model dinamik, volume ruangnya tetap tapi udara
yang ada didalam ruang tersebut diberi kecepatan. Kemudian pada saat yang sama
kecepatan tersebut diubah menjadi tekanan. Hal ini bisa terjadi karena udara pada
ruang yang volumenya tetap mengalami tekanan. Kompresor yang menggunakan
model dynamic ini biasanya pada alat turbo axial flow.

1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan kompresor ?
2. Apa saja yang diperlukan dalam melakukan pemboran ?
3. Bagaimana penggunaan kompresor di bidang pertambangan?

1.3 Tujuan Penulisan
1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan kompresor.
2. Mengetahui proses kerja kompresor pada pemboran.
3. Pentingnya kompressor dalam kegiatan penambangan khususnya teknik
pemboran.









BAB II
DASAR TEORI
TEKNIK PEMBORAN

2.1 Pengertian Pemboran
Di dalam suatu industri pertambangan, kegiatan pemboran adalah suatu
aktivitas vital baik dalam pengambilan sample maupun pemboran produksi.

2.2 Tujuan Pemboran
Tujuan dari kegiatan pemboran ini ada bermacam-macam , pemboran
tidak saja dilakukan dalam industri pertambangan tetapi juga untuk bidang-bidang
lain sehingga secara keseluruhan kegitan pemboran bertujuan sebagai berikut:
Eksplorasi mineral dan batubara
Ekplorasi dan produksi air tanah
Eksplorasi dan produksi gas
Eksplorasi dan produksi minyak
Peledakan
Geoteknik
Ventilasi tambang
Penirisan tambang
Keperluan perhitungan cadangan
Perolehan data geologi
Pengontrolan tambang dan
Serta pembuatan lubang pipa air untuk PDAM dan kabel listrik
untuk PLN, dll

2.3 Maksud Dan Tujuan Pemboran
Dilakukanya pemboran adalah agar dapat mengetahui bagai mana kegiatan
pengeboran itu berlangsung, dapat mengetahui tahap tahap dari pada kegiatan
pemboran, juga dapat mengetahui peralatan peralatan yang digunakan dalam


pengeboran. Sehinga apa bila terjun kelapangan nantinya sudah dapat mengetahui
apa apa yang harus dikerjakan juga yang harus dipersiapkan. Dalam pencapaian
target dari tujuan tersebut maka dibutuhkan perlengkapan ,tipe serta kapasitas
mesin yang berbeda pula , baik dari pemboran yang vertical keatas, kebawah
maupun yang horizontal atau miring dengan sudut tertentu.

Didalam laporan ini kapasitasnya adalah mengenai pemboran air tanah ,
adapun pembahasannya adalah sebagai berikut:
Peralatan pemboran, meliputi jenis bor , pompa atau kompresor,stang bor,
casing, mata bor, dan perlengkapan lainya.
Lumpur pemboran
Teknis pemboran ,meliputi metode/klasifikasi pemboran dan tahapan-
tahapan pemboran.


2.4 Peralatan Pemboran
Beberapa komponen atau peralatan pemboran yang diperlukan untuk
kegiatan pemboran diantaranya adalah sebagai berikut:
Mesin Bor
Pompa atau Kompresor
Stang Bor
Pipa Casing
Mata Bor
Dan Perlengkapan lainya

1. MESIN BOR
Beberapa hal penting yang harus diperhatikan dan dipertimbangkan dalam
pemilihan mesin bor yang digunakan, diantaranya meliputi:
Tipe/ model mesin bor
Diameter lubang
Sliding stroke


Berat mesin bor
Power unit
Kemampuan rotasi/ tumbuk per satuan waktu
Hoisting capacity (kapasitas)
Dimensi (panjang x lebar x tinggi)

Didalam pemboran ada beberapa jenis mesin bor diantaranya adalah sebagai
berikut
1. Mesin Bor Tumbuk
2. Mesin Bor Putar
3. Mesin Bor Putar Hidrolik

1. 1. Mesin Bor Tumbuk
Mesin bor tumbuk yang biasanya disebut cable tool atau spudder rig yang
diopersikan dengan cara mengangkat dan menjatuhkan alat bor berat secara
berulang- berulang ke dalam lubang bor.

Mata bor akan memecahkan batuan terkosolidasi menjadi kepingan
kecil,atau akan melepaskan butiran butiran pada lapisan.Kepingan atau hancuran
tersebut merupakan campuran lumpur dan fragmen batuan pada bagian dasar
lubang, jika di dalam lubang tidak dijumpai air, perlu ditambahkan air guna
membentuk fragmen batuan (slurry).Pertambahan volume slurry sejalan dengan
kemajuan pemboran yang pada jumlah terentu akan mengurangi daya tumbuk bor.

Bila kecepatan laju pemboran sudah menjadi sangat menjadi sangat
lambat, slurry diangkat ke permukaan dengan menggunakan timba (bailer) atau
sand pump. Beberapa factor yang mempengaruhi kecepatan laju pemboran
(penetrasi) dalam pemboran tumbuk diantaranya adalah:
Kekerasan lapisan batuan
Diameter kedalam lubang bor
Jenis mata bor


Kecepatan dan jarak tumbuk
Beban pada alat bor

Kapasitas mesin bor tunbuk sangat tergantung pada berat perangkat
penumbuk yang merupakan fungsi dari diameter mata bor, diameter dan panjang
drill-stemnya. Adapun beberapa kelebihan dan kekurangan mesin bor tumbuk jika
dibandingkan denngan mesin bor putar dapat dijelaskan sebagai berikut:

Kelebihannya:
Ekonomis: -Harga lebih murah sehingga depresiasi lebih kecil
-Biaya transportasi lebih murah
- Biaya operasi dan pemeliharaannya lebih rendah
- Penyiapan rig untuk pemboran lebih cepat
Menghasilkaaan contoh pemboraan yang lebih baik
Tanpa sistem sirkulasi.
Lebih mempermudah pengenalan lokasi akifer
Kemungkinan kontaminasi karena pemboran relative lebih kecil

Kekurangannya:
Kecepatan laju pemboran rendah
Sering terjadi sling putus
Tidak bisa mendapatkan core
Tidak memiliki saran pengontrol kestabilan lubang bor
Terbatasnyaa personil yang berpengalaman
Pada formasi yang mengalami swelling clay akan menghadapi banyak
hambatan

1. 2 . Mesin Bor Putar
Mesin bor putar merupakan jenis mesin bor yang mempuyai mekanisme
yang paling sederhana, untuk memecahkan batuan menjadi kepingan kecil, mata
bor hanya mengandalkan putaran mesin dan beban rangkaian stang bor. Jika


pemboran dilakukan pada formasi batuan yang cukup keras, maka rangkain stang
bor dapat ditambah dengan stang pemberat. Kepingan batuan yang hancur oleh
gerusan mata bor akan terangkat ke permukaan karena dorongan fluida. Contoh
yang populer dari jenis ini adalah meja putar dan elektro motor.Pada jenis meja
putar, putaran vertical yang dihasilkan oleh mesin penggerak dirubah menjadi
putaran horizontal oleh sebuah meja bulat yang ada pada bagian bawahnya
terdapat alur alur yang berpola konsentris, sedangkan pada elektro motor, energi
mekanik yang digunakan untuk memutar rangkaian stang bor berasal dari
generator listrik yang dihubungkan pada sebuah elektro motor.

Komponen komponen utama dari mesin bor putar adalah:
Swivel
Kelly bar
Stabilizer
Mata bor
Stang bor
Stang pemberat

1. 3. Mesin Bor- Hidrolik
Pada mesin bor putar hidrolik, pembebanan pada mata bor terutama
diatur oleh sistem hidrolik yang terdapat pada unit mesin bor, disamping beban
yang berasal dari berat stang bor dan mata bor. Cara kerja dari jenis mesin bor ini
adala mengombinasikan tekanan hidrolik, stang bo dan putaran mata bor di atas
formasi batuan.

Formasi batuan yang tergerus akan terbawa oleh fluida bor ke permukaan
melalui rongga anulus atau melalui rongga stang bor yang bergantung pada sistem
sirkulasi fluida bor yang digunakan.





Adapun contoh mesin bor putar hidrolik adalah:

1. 3.a. Top Drive
Unit pemutar pada jenis Top Drive bergerak turun naik pada menara,
tenaganya berasal dari unit transmisi hidrolik yang digerakkan oleh pompa.
Penetrasinya dapat langsung sepanjang stang bor yang dipakai (umumnya
sepanjang 3,6m 9 m), sehingga jenis mempuyai kinerja yang paling baik.

1. 3. b. Spindle
Pada jenis ini pemutarannya bersifat statis, kemajuan pemboran sangat
dipengaruhi oleh panjang spindle (umumnya antara 60 m 100 m), dan tekanan
hidrolik yang dibutuhkan.

Adapun spesifikasi mesin bor yang digunakan adalah:
Merk
Kapasitas
Berat
Kemampuan rotasi
Dimensi
Diameter lubang
Tipe/ model

2. POMPA ATAU KOMPRESOR
Beberapa hal penting yang perlu diperhatikan pada pompa diantaranya
adalah:
a. Tipe acting piston
b. Diameter piston
c. Power
d. Dimensi
e. Berat
f. Volume/ pressure


g. Working pressure

Adapun hal hal yang penting diperhatikan pada kompresor adalah:
a. Tekanan udara yang dihasilkan
b. Volume udara yang dihasilkan per satuan waktu

Pada tahap pemboran lumpur dan kompresor berfungsi sebagai sumber
tenaga untuk mensirkulasikan fluida bor. Jika fluida bor yang digunakan adalah
lumpur, maka sebagai sumber tenaga adalah pompa lumpur, dan jika fluida bor
yang digunakan adalah udara maka sumber tenaganya adalah kompresor. Adapun
pompa/ kompresor yang digunakan adalah:
Merk
Model
Kapasitas
Dimensi
Diameter piston
Berat
Power
Volume/ pressure
Working pressure

3. STANG BOR
Stang bor merupakan pipa yang terbuat dari baja, dimana bagian pipa
ujung ujungnya terdapat ulir, dimana fungsinya sebagai penghubung antara dua
buah stang bor.Dalam kegiatan pemboran, stang bor berfungsi sebagai:
1. Menstranmisikan putaran, tekanan, dan tumbuka yang dihasilkan oleh
mesin bor menuju mata bor.
2. jalan keluar masuknya fluida bor



Panjang stang bor yang umum digunakan dalam operasi pemboran adalah
10 ft (3m) dan 30 ft (9m), tetapi hal ini bisa berubah tergantung dengan tujuan dan
efisiensi pemboran.
Kriteria yang harus diperhatiakan dalam pemilihan ukuran, meliputi:
a. Tujuan pemboran
b. Kedalaman pemboran
c. Kekerasan batuan
d. Metode sirkulasi fluida
e. Diameter lubang bor

Adapun rangkaian stang bor yang digunakan dalam operasi pemboran
tergantung dari mekanisme pemboran yang diterapkan.
- Rangkaian Stang Bor pada Mesin Bor Putar. Rangkaian stang bor pada
pemboran putar hamper semuanya sama seperti pada penyambungan pipa air.
Stang bor yang dipakai pada pemboran mempuyai banyak ukuran, hal ini
berkaitan dengan diameter luar, diameter dalam , jenis ulir dan sebagainya. Setiap
pabrik biasanya memiliki klasifikasi yang berbeda.
- Rangkaian Stang Bor pada Mesin Bor Tumbuk.Rangkaian stang bor pada
mesin bor tumbuk terdiri dari:
1. Mata bor pahat.
2. Drill stem, sebagai pemberat dan pelurus lubang.
3. Drilling jars, sepasang batang baja yang bertaut yang dimasukkan untuk
melepaskan bit jika tejepit dengan sentakan ke atas.
4. Swivel socket, adalah penghubung antara sling dan alat bor , diperlukan
untuk meneruskan putaran kabel ke alat bor, di perlukan untuk meneruskan
putaran kabel ke alat bor agar pahat dapat menumbuk ke segala sisi sehingga
lubang bor lurus
Adapun stang bor yang digunakan dalam pemboran air tanah tersebut
adalah :
Panjang stang bor yang digunakan adalah 30 ft atau yang berukuran 9 m.



4. PIPA CASING

Didalam operasi pemboran pipa casing berfungsi untuk menjaga lubang bor
dari colaps (keruntuhan) dan peralatan pemboran lain dari gangguan gangguan.
Ada 2 tipe untuk menghubungkan pipa casing, yaitu:
1. Tipe Flash Joint.Dimana penghubungan antara pipa satu dengan pipa
lainya dilakukan secaraLangsung.
2. Tipe Flash Coupled Dimana penghubungan antara pipa menggunakan
sebuah coupling.

Beberapa komponen yang terdapat dalam casing, diantaranya adalah:
1. Casing Swivel
Alat ini untuk menghubungkan antara pipa casing dan stang bor,
2. Casing Head
Alat ini dipasang di bagian atas casing, untuk melindungi drat
casing bagian atas,
3. Casing Shoe
Alat ini digunakan untuk melindungi casing bagian bawah dari
kerusakan
4. Casing Cutter,
Digunakan pada saat apabila didalam lubang casing terjadi
masalah, fungsinya untuk memotong casing pada titik yang
diinginkan,
5. Casing Band
6. Alat ini digunakan untuk menjepit pipa casing selama operassi
pengangkatan dan Penurunan.

Di dalam praktikkum pemboran yang dilakukan, casing yang digunakan
adalah tipe flash jouint, dimana penghubungan antara pipa yang satu dengan yang
lainya dilakukan secara langsung.



5. MATA BOR (BIT)

Mata bor merupakan salah satu komponen dalam pemboran yang digunakan
khususnya sebagai alat pembuat lubang (hole making tool). Gaya yang bekerja
pada bit agar bit dapat bekerja sesuai dengan yang diharapkan secara garis besar
terbagi atas dua macam, yaitu gaya dorong dan gaya putar.
Keekfetifan penetrasi yang dilakukan pada pemboran tergantung pada kedua
gaya jenis ini.
Gaya dorong dapat dihasilkan melalui tumbukan yang dilakukan pada
pemboran tumbuk,pemuatan bit, tekanan dibawah permukaan.
Gaya putar dapat dihasilakan pada mekanisme pemboran putar dengan
bantuan mesin putar mekanik yang dapat memutar bit (setelah ditransmisikan oleh
stang bor) dan dengan bantuan gaya dorong static mengabrasi batuan yang
ditembus. Gaya dorong yang bersifat static yang secara tidak langsung turut
menunjang gaya- gaya tersebut diatas misalnya berat dari stang bor dan berat rig.
Faktor- faktor yang harus diperhatiakan dalam pemilihan bit yaitu:
1. Ukuran dan bentuk mata bor
2. Ukuran gigi mata bor
3. Berat mata bor
4. Kekerasan matriks.

Adapun beberapa jenis mata bor diantaranya
1. Mata Bor Rotasi
Mata Bor Pisau, Air Coring Bits, Roller Bits
2. Mata Bor Tumbuk
Cross Bit, Button Bit, Chisel Bit
3. Mata Bor Auger
Tipe Kelly, Tipe Auger
4. Mata Bor pada Pengeboran Kabel
Mata Bor Tabung, Mata Bor Chisel



5. Mata Bor Intan
Mata Bor Formasi Lunak, Surface Set Bits, Impregnated Bits

6. PERALATAN PELENGKAP

Beberapa peralatan pelengkap yang sering dipakai dalam kegiatan
pemboran diantaranya meliputi:
a. Water Swivel,
Alat ini digunakan untuk melewatkan fluida seperti air, lumpur, dari
pompa menuju ke dalam stang bor.
b. Hoisting Water Swivel
Alat ini didesain untuk melewatkan air ke dalam batang bor yang sedang
berputar selama proses pengangkatan dan penurunan.
c. Hoisting Plug
Alat ini dihhubungkan pada rope socket dandigunakan ketika proses
pengangkatan dan penurunan stang bor.
d. Hoisting Rope Socket
Bagian atas alat ini dihubungkan dengan hoisting wire rope yang dilas
menggunakan babbit metal, bagian bawahnya dihubungkan dengan
hoisting plug.
e. Pipe Wrench
Alat ini digunkan untuk mengunci dan melepaskan pipa, stang bor, dan
lain lain.
f. Snatch Block
Alat ini diletakkan di puncak menara pemboran dan digunakan untuk
mengangkat dan menurunkan stang bor core barrel dan mata bor.
Pada kenyataannya, beban yang diangkat atau diturunkan itu terlalu berat,
oleh karena itu digunakan crown block atau traveling block untuk
membantu proses pengangkatan dan penurunan.




g. Travelling Block
Alat ini digunakan bersama dua/tiga buah kabel untuk mengangkat atau
menurunkan peralatan pemboran.
h. Come Along
Alat ini digunakan untuk menurunkan stang bor dan digukan pada
pemboran dangkal
i. Rod Coupling Tap
Alat I ini digukan untuk mengeluarkan batang bor yang rusak dan
dibiarkan tertinggal dalam lubang bor.
j. Rod Band
Alat ini digukan untuk menjepit batang bor yang tertinggal di lubang bor.
k. Knocking Block
Alat ini digunakan untuk menerima pengaruh pada saat hammering untuk
melindungi peralatan bor.
l. Drive Hammer with Chain
Alat ini digunakan untuk hammering ketika peralatan bor mengalami
kemacetan.
m. Menara
Terdapat dua menara yang biasa digunkan dalam pemboran diantaranya
adalah derrick
n. Permale Wrench
Alat ini digunakan untuk mengunci dan melepaskan pipa pipa yang
kecil, seperti kabel core barrael tanpa merusak tabung.
o. Rod Holder
Alat ini digunakan untuk menjepit stang bor pada saat pengangkatan atau
penurunan.
p. Super Strong
Alat ini digunakan untuk mengunci dan melepaskan pipa pipa dengan
ukuran besar dengan diameter berukuran di atas 100 mm.




2.5 Pembahasan
A. Bagian-bagian alat bor :
1. Batang bor
2. Jack hammer
3. Jack leg
4. Pic hammer
5. Bit
B. Macam bit :
1. Tricone bit (untuk batuan lunak sedang)
2. Button bit
3. Diamond bit
4. X bit
5. Coupling bit
6. Drag bit
7. Chisel bit
8. Cross bit
C. Bagian Jack Hammer :
1. Penutup
2. Rumah piston
3. Piston
4. Chuck housing
5. Riffle bar
6. Riffle nut
7. Pawl
8. Rachet ring
9. Pengunci

D. Prinsip kerja jack hammer :
Udara masuk menekan piston, piston menekan batang bor dan bit.
Sistemnya rotary Percusif.




Gambar 2.1 Jack Hammer



Gambar 2.2 Mata Bor



Prinsip kerja Jack Hammer yaitu rotary temperatur dengan menggunakan
piston sebagai penggerak bor, pada gerakan naik turun yang terjadi disebabkan
karena adanya tekanan udara yang tinggi dari kompresor dan adanya gaya
perlawanan dari batuan saat pemboran.


2.6 Pehitungan.




Diketahui :
Jenjang (L) : 8 m
Burden (B) : 4 m
Spasi (S) : 7 m
Subdrilling : 1 m
Kedalaman Lubang bor (H) : 9 m
Densitas : 2,8 T/m
3



CT : 4 menit
Effisiensi (Ek) : 83 %

Ditanya :
-. % produksi untuk dibongkar
Jawab :
Volume Setara ( V
eq
) :



:
()()


: 13,27 m
3
/m

Kecepatan Pemboran Rata-Rata (V
t
) :


: 2,25
m
/
menit
Produksi Mesin Bor (P) : V
eq
x V
t
x Ek x 60
: 13,27 m
3
/
menit
x 2,25
m
/
menit
x 0,83 x 60


: 1486,9 m
3
/
jam
Tonase : P x densitas
: 1486,9 m
3
/
jam
x 2,8 T/m
3

: 4163,33 T/
jam





BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Teori Dasar
3.1.1 Pengertian Kompresor
Kompresor adalah suatu alat yang dapat dipergunakan untuk menghasilkan
gas atau udara yang terkompresi atau bertekanan dengan cara memampatkannya,
dan dikeluarkannya pada bagian discharge. Untuk itu, kompresor memerlukan gas
atau udara sebagai bahan baku pembentuk gas atau udara bertekanan, dan ini
diambil oleh kompresor lewat sunction-nya, oleh karena itu kompresor
juga berfungsi sebagai alat transportasi, dalam hal ini mampu menarik gas atau
udara ketempat lain. Kompresor yang beroperasi dengan tekanan gas masuk di
bawah tekanan atmosfer dan dikompresi menjadi tekanan atmosfer atau lebih
disebut kompresor vakum


Gambar 2.1 Kompresor

3.1.2 Prinsip kerja kompresor .
Kompresor adalah mesin untuk memampatkan udara atau gas. Kompresor udara
biasanya mengisap udara dari atmosfir. Namun ada pula yang menghisap udara
atau gas yang bertekanan lebih tinggi dari tekanan atmosfir, kompresor jenis ini
bekerja sebagai penguat (booster). Adapun kompresor yang menghisap gas


bertekanan lebih rendah dari pada tekanan atmosfir disebut pompa
vakum.Kompresor pada dasarnya bekerja memampatkan gas

3.2 Latar Belakang Teori
Dalam pelaksanaan kegiatan pemboran diperlukan sumber tenaga untuk
menggerakkan alat bor. Sumber tenaga tersebut berupa udara bertekanan tinggi
yang dihasilkan oleh kompresor.
Udara bertekanan tinggi yang dihasilkan oleh kompresor adalah sumber
tenaga bagi alat bor misalnya jack hammer,CRD.
1. Disamping sebagai sumber tenaga untuk menggerakkan, mekanisme
rangkaian alat bor, udara bertekanan tinggi tersebut juga berfungsi sebagai
membersihkan lubang bor dan mendinginkan mata bor.
2. Klasifikasi kompresor berdasar cara kerjanya adalah :
Resiprocating Compresor ( single stage, multi stage )
Rotary Compressor
Centrifugal Compressor
3. Udara bebas yang dihisap dan ditekan oleh kompresor adalah udara
dengan tekanan atmosfer setempat, tidak terlalu bertekanan udara pada
ketinggian nol permukaan air laut.
4. Proses penekanan udara ada dua macam, yaitu :
Kompresi abiabatic
Kompresi isothermis

3.3 Deskripsi
Udara bertekanan tinggi yang dihasilkan oleh Kompresor merupakan
sumber tenaga bagi alat bor, seperti Jack Hammer dan Crawl Rock Drill (CRD)
dll. Disamping sebagai sumber tenaga untuk menggerakkan rangkaian alat bor,
udara bertekanan tinggi tersebut juga berfungsi untuk membersihkan lubang bor,
mengangkat cutting, dan mendinginkan mata bor.


Klasifikasi kompresor berdasarkan cara kerjanya adalah sebagai berikut :
1. Resiprocating Compressor (single stage, multistage)
2. Rotary Compressor
3. Centrifugal Compressor
Kapasitas kompresor dinyatakan dalam Cubik Feed per Menit (CFM),
yaitu udara bebas yang dihisap dan ditekan oleh kompresor merupakan udara pada
kondisi tekanan udara bebas atau atmosfer (1 atm), yang berada pada batas
permukaan air laut. Proses penekanan udara tersebut ada 2 macam :
1. Kompresi Adiabatik : Yaitu proses penekanan udara dimana tekanannya tetap.
2. Kompresi Isotermik : Yaitu proses penekanan udara dimana suhunya tetap.
Menurut tipenya kompresor dibagi menjadi 2 kelompok yang didasarkan
pada tekanan yang dihasilkan yaitu :
a. Perpindahan Dinamik (Dynamic Displacement) dimana peningkatan tekanan
dicapai dengan cara akselerasi udara dengan suatu elemen rotasi dan aksi
posterior dari sebuah diffuser. Kompresor sentifugal dan aksial masuk dalam
kelompok ini.
b. Perpindahan Positif (Positive Displacement), jenis ini yang dipakai untuk
mesin bor, dimana tekanan tinggi diperoleh dengan cara menekan gas dalam
ruang tertutup, mengurangi volume dengan gerakan satu atau beberapa
elemen. Kompresor temper atau bolak-balik termasuk dalam kelompok ini.
Jenis yang paling banyak dipakai untuk pemboran adalah kompresor piston
(resiprocating), jika ia adalah stasioner, dan jenis sliding-vane atau rotary
screw (helical) untuk model portable.



Perlengkapan kompresor yang paling penting dalam penggunaannya untuk
pemboran antara lain :
1. Saringan hampa (vacuum filters), berfungsi menyaring udara luar sebelum
masuk ke dalam sistem kompresor.
2. Pemisah air (water separator), berfungsi memisahkan uap air dari udara
bertekanan sehingga dihasilkan udara yang kering.
3. Penyimpan udara (air receiver), berfungsi menyimpan udara bertekanan
apabila kebutuhannya melebihi kapasitas kompresor, juga untuk
pendinginan udaraserta mengumpulkan air dan oli ikutan, dan menyamakan
variasi tekanan dalam suatu jaringan.
4. Lubrikator, berfungsi melumasi mesin bor dimana oli ditambahkan ke
dalam udara bertekanan.
5. Penguat tekanan ( pressure multiplier atau booster )
6. Slang fleksibel ( flexsible hose )
Dalam pemilihan kompresor harus mempertimbangkan tekanan udara
yang dibutuhkan alat bor, jika aliran udara bertekanan tidak mencakupi dapat
berakibat :
1. Kecepatan pemboran
2. Biaya pemakaian mata bor dan batang bor meningkat
3. Konsumsi bahan temper bertambah
4. Perlu merawat lebih banyak kompresor
Jadi untuk menentukan kapasitas dan jumlah kompresor yang diperlukan
dalam suatu operasi pemboran harus mempertimbangkan hal-hal seperti berikut :
1. Jumlah dan ukuran mesin bor yang harus dilayani
2. Ketinggian tempat kerja (berpengaruh pada tekanan udara bebas)
3. Luas tempat kerja (berpengaruh pada panjang jaringan dan kehilangan
tekanan).


3.4 Pembahasan
a. Peralatan : Kompresor
b. Cara Kerja
1. Deskripsi Kompresor
2. Mekanisme Kerja Kompresor
c. Fungsi :
1. Bagian daripada alat pemboran.
2. Menghasilkan udara yang bertekanan tinggi untuk menggerakan alat
bor.
d. Bagian kompresor
1. Pulley kecil
2. Pulley besar
3. Belt
4. Motor listrik
5. Kabel
6. Tabung udara
7. Indicator tekanan
8. Piston
9. Saringan


Gambar 3. 1 Kompresor




Prinsip kerja kompresor :
1. Pulley bergerak.
2. Piston turun dan katup isap terbuka kemudian menghisap udara.
3. Piston naik udara dibuang (katup buang terbuka) udara masuk ke
lubang.

Menghitung volume udara yang dihasilkan kompresor per cm3/menit
Diketahui :
Diameter pulley besar = 18 cm
Diameter pulley kecil = 8 cm
Diameter silinder ( d ) = 5 cm
Panjang langkah ( t )= 4 cm
RPM = 1420 rpm

Jawab :
Keliling pulley besar = d = x 18 cm = 3,14 x 18 = 56,52 cm
Keliling pulley kecil = d = x 8 cm =3,14 x 8 = 25,13 cm
Volume langkah = Luas silinder x Panjang langkah luas silinder
= . d
2
x t
= (3,14) (5 cm)
2
x 4 cm
= 78,52 cm
3



Volume udara yang dihasilkan =


x RPM x Volume langkah
=


x 1420 rpm x 78,52 cm
3

= 49046,8 cm
3
/
menit

= 49046,8 dm
3
/
menit
x



= 1731,878 x 10
-3
ft
3
/
menit



BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
1. Kompresor merupakan alat yang berfungsi menghasilkan udara
bertekanan tinggi yang merupakan sumber tenaga bagi alat bor. Energi
yang dihasilkan oleh mesin bor merupakan energi potensial ( udara
bertekanan ) yang kemudian oleh mesin bor akan diubah menjadi energi
mekanik.
2. Udara bertekanan yang dihasilkan oleh kompresor berguna untuk :
Menggerakkan mesin bor.
Membersihkan lubang bor guna mengangkat cutting.
Mendinginkan mata bor.
3. Kegiatan yang pertama kali sebelum dilakukan peledakan adalah
penyediaan lubang tembak yang dilakukan melalui pengeboran batuan
dengan menggunakan alat bor.
4. Dasar pemakaian alat bor adalah :
Jenis pekerjaan yang akan dilakukan ( surface atau underfround )
Volume produksi yang akan direncanakan
Sifat-sifat batuan
Dimensi jenjang ( geometri pemboran )
Kondisi kerja serta peralatan yang terkait ( fragmentasi )









DAFTAR PUSTAKA

1. Koesnaryo S, (2001), Pemboran Untuk Penyediaan Lubang Ledak,
Teknik Pertambangan, UPN Veteran Yogyakarta
2. Nurkhamim,(2006), Buku Petunjuk Praktikum Teknik Peledakan,
Laboratorium Pemboran & Peledakan Jurusan Teknik Pertambangan, UPN
Veteran Yogyakarta
3. Singgih Saptono (2006), Teknik peledakan, Jurusan Teknik Pertambangan,
UPN Veteran Yogyakarta.
4. http://reallifedasuha.blogspot.com/2011/02/real-life.html
5. http://adiezzzt.blogspot.com/2013/01/makalah-kompresor.html
6. http://www.scribd.com/doc/50685775/Pompa-dan-Kompressor



















TUGAS
RESUME PEMANFAATAN BATUBARA
(MENURUNNYA HARGA BATUBARA )








Disusun Oleh :
Nama : Ayub Teddy Pasomba
No Mhs : 712212132









JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NASIONAL
YOGYAKARTA
2014



DAFTAR ISI


HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i
DAFTAR ISI ................................................................................................... ii
BAB I. PENDAHULUAN ........................................................................... 1
1.1. LATAR BELAKANG ............................................................ 1
1.2. PERUMUSAN MASALAH ................................................... 2
1.3. TUJUAN PENULISAN ......................................................... 2
BAB II. DASAR TEORI TEKNIK PEMBORAN ........................................ 3
2.1. PENGERTIAN PEMBORAN .................................................. 3
2.2. TUJUAN PEMBORAN ........................................................... 3
2.3. MAKSUD DAN TUJUAN PEMBORAN ............................... 3
2.4. PERALATAN PEMBORAN ................................................... 4
2.5. PEMBAHASAN....................................................................... 15
2.6. PERHITUNGAN ...................................................................... 17
BAB III. PEMBAHASAN ............................................................................. 19
3.1. TEORI DASAR ....................................................................... 19
3.2. LATAR BELAKANG TEORI ............................................... 20
3.3. DESKRIPSI .............................................................................. 20
3.4. PEMBAHASAN....................................................................... 23
BAB IV PENUTUP ...................................................................................... 25
4.1. KESIMPULAN ....................................................................... 25

Anda mungkin juga menyukai