American Society for Quality Control mengemukakan kualitas adalah Keseluruhan ciri-ciri dan karakteristik- karakteristik dari suatu produk / jasa dalam hal kemampuannya untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan yang telah ditentukan atau bersifat paten.
Kualitas Menurut Pakar Juran (1962) kualitas adalah kesesuaian dengan tujuan atau manfaatnya.
Crosby (1979) Kualitas adalah kesesuaian dengan kebutuhan yang meliputi availability, delivery, realibility, maintainability, dan cost effectiveness
Feigenbaum (1991) Kualitas merupakan keseluruhan karakteristik produk dan jasa yang pemakaianya akan sesuai dengan kebutuhan dan harapan pelanggan.
Garvin (1988) Kualitas produk adalah suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, manusia atau tenaga kerja, proses, serta lingkungan yang mematuhi atau melebihi harapan pelanggan atau konsumen Manfaat Kualitas Loyalitas pelanggan yang lebih besar. 1 Pangsa pasar yang lebih besar. 2 Harga saham yang lebih tinggi. 3 Harga jual yang lebih tiggi. 4 Produktivitas yang lebih besar. 5 Definisi Kualitas Secara menyeluruh 1 Derajat yang sempurna (degree of exelence): mengandung pengertian komperatif terhadap tingkat produk (grade) tertentu 2 Tingkat kualitas (quality level): mengandung pengertian kualitas untuk mengevaluasi teknikal. 3 Kesesuaian untuk digunakan (fitness for purpose user satisfaction) kemampuan produk atau jasa dalam memberikan kepuasan kepada pelanggan. Pelayanan Definisi Pelayanan Pelayanan yaitu setiap kegiatan yang manfaatnya dapat diberikan dari satu pihak kepada pihak lain yang pada dasarnya tidak berwujud (intangible) dan tidak berakibat pemilikan sesuatu Pelayanan adalah upaya maksimal yang diberikan oleh petugas pelayanan dari sebuah perusahaan industri untuk memenuhi harapan dan kebutuhan pelanggan sehingga tercapai kepuasan Pelayanan pelanggan adalah kegiatan yang berorientasi kepada pelanggan yang terdiri dari elemen-elemen nyata berupa faktor yang bisa diraba, didengar dan dirasakan seperti ukuran, berat, warna dan sebagainya. Service Quality Dimensi Kualitas (Quality Dimensions) Transcendent Product based User based Manufacturing based Value based David Garvin Transcendent Quality is something that is intiutively understood but nearly impossible to communicate, such as beauty and love.
I like it, because I just like it....!!! Rasanya.... gimanaaaaa... gitu!!!! Is it Transcendent ???????? Product based Quality is found in the components and attributes of a product.
I like it, because the product has ....
User based If the customer is satisfied, the product has good quality. I am satisfied with this product. Manufacturing based If the product conforms to design specifications, it has good quality.
The product is of xxx standards. Value based If the product is perceived as providing good value for the price, it has good quality.
This is the best one I can buy at this price. The Flower of Services (Lovelock, 1994) 7/4/2014 Service Management 16 CORE Information Consultation Order-taking Hospitality Safekeeping Exceptions Billing Payment Sejarah Service Quality Kelahiran Service Quality dimuali dari kolaborasi antara tiga pakar terkemuka kualitas layanan yaitu A. Parasuraman, Valarie A. Zeithaml dan Leonard L. Berry pada tahun 1983 melalui paper konseptual mereka yang berjudul A Conceptual Model of Service Quality and Its Implications for Future Research yang dipublikasikan di Journal of Marketing. Dalam paper tersebut mereka memaparkan secara detail kelima gap kualitas layanan yang berpotensi menjadi sumber masalah kualitas layanan. Model ini dinamakan Service Quality (disingkat Servqual), dikembangkan dengan maksud untuk membantu manajer dalam menganalisis sumber masalah kualitas dan memahami cara-cara memperbaiki kualitas layanan. Definisi Servqual Service Quality merupakan alat untuk mengukur kualitas layanan dan dapat digunakan untuk menganalisis penyebab dari permasalahan layanan tersebut. Kemungkinan yang terjadi terhadap kualitas layanan yang diberikan yaitu: Kualitas layanan = harapan pelanggan Kualitas layanan < harapan pelanggan Kualitas layanan > harapan pelanggan Dimensi Kualitas Layanan (Parasuraman, Zeithaml, Berry; 1985) Tangible Reliabiity Responsiveness Assurance Emphaty Elemen Dari Dimensi Kualitas Tangible Tangible Penampilan fisik dari fasilitas Peralatan Pegawai Sarana komunikasi Elemen Dari Dimensi Kualitas Reliability Reliability Melakukan pelayanan sesuai janji
Melakukan pelayanan dengan tepat Melakukan pelayanan dengan hasil memuaskan Elemen Dari Dimensi Kualitas Responsiveness (Daya Tanggap) Kesiapan untuk merespons permintaan pelanggan Memberikan pelayanan dengan cepat
Kemauan utk Menginformasikan kpd pelanggan tentang kepastian waktu pelayanan
Kesediaan untuk membantu konsumen
Elemen Dari Dimensi Kualitas Assurance Competency Mencakup kepemilikan keterampilan Courtesy Mencakup kesopanan, rasa hormat, perhatian dan keramahan pelayanan Credibility Mencakup kepercayaan terhadap dan kejujuran dari si pemberi layanan Security Mencakup kebebasan dari bahaya, resiko, atau keragu-raguan Elemen Dari Dimensi Kualitas Emphaty Accessibility Mencakup kemudahan untuk mendekati dan menghubungi Communication skills Mencakup pemberian informasi kepada pelanggan dengan bahasa yang dapat dimengerti, dan mendengarkan tanggapan dan pertanyaan pelanggan Understanding the customer Mencakup perlunya usaha untuk mengetahui pelanggan dan kebutuhan khususnya Komunikasi dari konsumen lain (interaksi sosial) Kebutuhan pribadi Pengalaman masa lalu yang dirasakan Harapan konsumen (Keinginan) terhadap layanan yg diberikan Persepsi konsumen terhada pelayanan yang diberikan Cara Pelayanan Desain pelayanan dan standar pelayanan yang diberikan Persepsi konsumen terhadap pelayanan yang diberikan Komunikasi perusahaan dg konsumennya Gaps 5 Gaps 1 Gaps 2 Gaps 3 Gaps 4 Perusahaan Costumer Gap dalam SERVQUAL 7/3/2014 Service Management 26 Kesenjangan antara harapan konsumen dan pandangan manajemen. Gap Persepsi Manajemen Kesenjangan antara persepsi manajemen dan spesifikasi mutu pelayanan. Gap Spesifikasi Kualitas Jasa Kesenjangan antara mutu pelayanan dan sajian atau penyampaian pelayanan. Gap Penyampaian Jasa Kesenjangan antara penyajian pelayanan dan komunikasi eksternal. Gap Komunikasi Pemasaran Kesenjangan antara yang dialami dan yang diharapkan. Gap dalam Pelayanan yang Dirasakan Strategi Mengurangi Gap Kualitas Jasa 7/3/2014 Service Management 27 Gap 1 Mempelajari apa yang diharapkan pelanggan Berusaha memahami ekspektasi Meningkatkan interaksi langsung antara perusahaan dan pelanggan Memperbaiki komunikasi ke atas (upward communication) dari karyawan ke pihak audit perusahaan Menindaklanjuti informasi dan wawasan yang diperoleh dari riset pelanggan Strategi Mengurangi Gap Kualitas Jasa 7/3/2014 Service Management 28 Gap 2 Menyusun standart kualitas jasa yang tepat dan jelas Memastikan komitmen manajemen puncak pada kualitas Melibatkan manajemen madya Membekali para karyawan dengan keterampilan Bersikap reseptif terhadap cara-cara baru dalam menjalankan bisnis Membakukan tugas tugas kerja repetitif Strategi Mengurangi Gap Kualitas Jasa 7/3/2014 Service Management 29 Gap 2 Menyusun standart kualitas jasa yang tepat dan jelas Menerapkan sasaran kualitas jasa yang jelas, menantang, relistis Mengklarifikasikan tugas tugas kerja yang memiliki dampak terbesar pada kualitas Memastikan bahwa karyawan memahami dan menerima sasaran dan prioritas yang disepakati Mengukur kinerja dan menberikan balikan rutin Strategi Mengurangi Gap Kualitas Jasa 7/3/2014 Service Management 30 Gap 3 Memastikan bahwa kinerja pelayanan sesuai dengan standar Memastikan peranan setiap karyawan melalui deskripsi kerja yang jelas Memastikan bahwa setiap karyawan memahami kontribusi pekerjaan Menyelaraskan karyawan dengan pekerjaan melalui proses seleksi yang baik Menyediakan pelatihan teknis Mengembangkan metode-metode rekrutmen Strategi Mengurangi Gap Kualitas Jasa 7/3/2014 Service Management 31 Gap 3 Memastikan bahwa kinerja pelayanan sesuai dengan standar Meningkatkan kinerja karyawan melalui pemilihan teknologi Mengajarkan berbagai aspek pemahaman mengenai pelanggan (seperti harapan, persepsi, dan harapan pelanggan) kepada karyawan Melatih karyawan dalam hal keterampilan Menghilangkan konflik peran di antara para karyawan Mengukur kinerja karyawan dan mengaitkan dengan reward and punishment Strategi Mengurangi Gap Kualitas Jasa 7/3/2014 Service Management 32 Gap 3 Memastikan bahwa kinerja pelayanan sesuai dengan standar Memberdayakan para karyawan dalam hal pengambilan keputusan Membangun tim kerja sedemikian rupa sehingga para karyawan bisa bekerja sama dengan baik Memperlakukan pelanggan sebagai karyawan parsial, dan memotivasi mereka untuk melaksanakan peranannya sebagai co-producers dengan baik Strategi Mengurangi Gap Kualitas Jasa 7/3/2014 Service Management 33 Gap 4 Memastikan bahwa penyampaian layanan sesuai dengan janji yang diberikan Mengumpulkan masukan dari karyawan operasional untuk desain iklan Menyusun iklan yang menonjolkan karyawan riil yang sedang melakukan tugas mereka Memberikan kesempatan kepada penyedia layanan untuk menelaah iklan sebelum diekspos Menyusun kampanye iklan internal yang bersifat edukasional dan motivasional Strategi Mengurangi Gap Kualitas Jasa 7/3/2014 Service Management 34 Gap 4 Memastikan bahwa penyampaian layanan sesuai dengan janji yang diberikan Memastikan bahwa standar layanan yang konsisten DIBERLAKUKAN Memastikan bahwa isi iklan mencerminkan secara akurat karakteristik-karakteristik layanan Mengelola harapan pelanggan, dengan cara menginformasikan kepada mereka apa saja yang mungkin dan tidak mungkin mereka terima Mengidentifikasi dan menjelaskan faktor-faktor di luar kendali organisasi dalam segala kekurangan pada kinerja layanan Strategi Mengurangi Gap Kualitas Jasa Gap 5 Mengurangi kesenjangan antara persepsi konsumen dengan harapan Menghilangkan Gap1- 4 Menumbuhkan kepemimpinan yang efektif Membangun sistem informasi pelayanan Merumuskan strategi pelayanan Menerapkan strategi pelayanan
Analisis Gap 7/3/2014 Service Management 36 Menganalisis gap antara dua variabel pokok yaitu: jasa yang diharapkan (expected service) jasa yang dipersepsikan (perceived service) Q = P E
Persepsi (P): keyakinan pelanggan berkenaan dengan jasa yang diterima atau dialami Harapan atau Ekspektasi (E): keinginan konsumen yaitu apa yang mereka rasakan harus ditawarkan penyedia layanan Bentuk Harapan Pada Layanan 7/3/2014 Service Management 37 Layanan Yang Diinginkan Daerah Toleransi Layanan Yang Memadai Tingkat kepercayaan pelanggan yang seharusnya dipenuhi Tingkat minimum yang dapat diterima pelanggan Instrumen SERVQUAL: Format tiga kolom 7/3/2014 Service Management 38 Instrumen SERVQUAL: Format dua kolom 7/3/2014 Service Management 39 Instrumen SERVQUAL: Format satu kolom 7/3/2014 Service Management 40 Pengukuran Kepuasan Pelanggan 7/3/2014 Service Management 41 Sistem keluhan dan saran Ghost shopping Last customers analysis Survei kepuasan pelanggan Sistem Keluhan dan Saran 7/3/2014 Service Management 42 Media: kotak saran yang diletakkan di tempat-tempat strategis, kartu komentar, saluran telepon khusus bebas pulsa, websites, dan sebagainya Dapat memberikan ide-ide baru dan masukan yang berharga sehingga memungkinkannya untuk bereaksi secara tanggap dan cepat untuk mengatasi masalah yang timbul Metode ini bersifat pasif, karena perusahaan menunggu inisiatif pelanggan untuk menyampaikan keluhan atau pendapat Sulit mendapatkan gambaran yang lengkap mengenai kepuasan dan ketidakpuasan pelanggan melalui cara ini saja Ghost Shopping Memperkerjakan beberapa orang ghost shoppers untuk berperan atau berpura-pura sebagai pelanggan potensial produk perusahaan dan pesaing Biasanya para ghost shopper diminta mengamati secara seksama dan menilai cara perusahaan dan pesaingnya melayani permintaan spesifik pelanggan, menjawab pertanyaan pelanggan dan menangani setiap keluhan pelanggan Lost Customer Analysis Menghubungi para pelanggan yang telah berhenti membeli atau yang telah pindah ke penyedia jasa yang lain agar dapat memahami mengapa hal itu terjadi dan supaya dapat mengambil kebijakan perbaikan/penyempurnaan selanjutnya Bukan hanya exit interview saja yang perlu dilakukan, tetapi pemantauan customer loss rate Survei Kepuasan Pelanggan Survei adalah metode yang luas, informasi dikumpulkan melalui daftar kuesioner yang telah terstruktur sedemikian rupa Survei mewakili banyak orang Konsep konsep statistik seperti pengambilan statistik atau analisis kuantitatif digunakan Wawancara cenderung menggunakan lebih sedikit partisipasi dan menerapkan analisis kualitatif FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERSEPSI DAN EKSPEKTASI PELANGGAN Kebutuhan dan keinginan yang berkaitan dengan hal hal yang dirasakan pelanggan Pengalaman masa lalu ketika mengkonsumsi produk dari perusahaan lainnya Pengalaman orang lain Komunikasi melalui iklan dan pemasaran (persepsi pelanggan tentang produk itu)
STUDI KASUS PENERAPAN INTEGRASI SERVICE QUALITY DENGAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) DALAM UPAYA PENINGKATAN PELAYANAN KONSUMEN (STUDI KASUS : PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM [PDAM] KOTA MALANG) Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Brawijaya 2011 Analisis Service Gap No Atribut Pertanyaan Nilai Persepsi Nilai Harapan Gap (P H) Rank 1 kebersihan loket PDAM 3,7396 4,1684 -0,4288 11 2 intensitas petugas PDAM mengontrol meteran di setiap rumah 3,4105 3,8495 -0,4389 10 3 kemudahan prosedur pemasangan air di PDAM 3,4583 4,1146 -0,6563 5 4 distribusi air ke setiap rumah pelanggan PDAM baik dan terus menerus 3,0833 3,875 -0,7917 3 5 kesopanan dan keramahan petugas dalam memberikan pelayanan 3,6875 4,0729 -0,3854 12 6 petugas selalu datang dengan tanggal yang konsisten untuk mencatat meter air di setiap rumah 3,5895 4,0326 -0,4431 9 7 kemudahan dalam menghubungi pihak PDAM 3,4583 3,9681 -0,5098 8 8 PDAM menerima dengan baik atas saran dan kritik yang diberikan pelanggan PDAM 3,2083 4,1146 -0,9063 1 9 kualitas air PDAM 3,3438 3,9271 -0,5833 6 10 solusi yang diberikan petugas dalam menangani keluhan pelanggan PDAM memuaskan 3,1368 3,9688 -0,8319 2 11 petugas memahami dengan baik keinginan pelanggan PDAM 3,2842 3,9681 -0,6839 4 12 kinerja petugas dalam pelayanan 3,7396 4,2632 -0,5236 7 Analisis Service Gap Kesimpulan Responsiveness Emphaty Reliability PDAM menerima dengan baik atas saran dan kritik yang diberikan pelanggan PDAM Gap = 3,23 - 4,11 = -0,9063. Solusi yang diberikan petugas dalam menangani keluhan pelanggan PDAM memuaskan Gap = 3,14 - 3,97 = -0,8319 Distribusi air ke setiap rumah pelanggan PDAM baik dan terus menerus Gap = 3,08 - 3,87 = -0,7917 Kesimpulan PDAM lebih tanggap atas saran dan kritik dengan meningkatkan intensitas evaluasi berkala pada semua unit PDAM lebih solutif dalam menangani keluhan pelanggan PDAM dengan meningkatkan profesionalisme SDM Penanganan jaringan pipa PDAM yang lebih intens dan serius untuk meminimalisir kebocoran air di bawah 20 % Penambahan jumlah reservoar di beberapa lokasi untuk mengatasi pemakaian beban puncak Rekomendasi Rekomendasi Saran Untuk mengantisipasi kebocoran air yang cukup tinggi sebaiknya PDAM merencanakan pengadaan jaringan pipa baru. PDAM dalam pengambilan kebijakan hendaknya lebih mempertimbangkan skala prioritas dengan didukung data yang akurat dan valid. Mengembangkan penelitian serupa dengan mengintegrasi atau menambahkan tools untuk membantu pendekatan terhadap quality function deployment yang lebih baik lagi dan dalam menetapkan target respon teknis akan lebih baik lagi bila ada tipe data kuantitatif. End Of This Chapter