Anda di halaman 1dari 4

Dampak Karbon Monoksida (CO) terhadap Manusia

Karbon monoksida (CO) apabila terhisap ke dalam paru-paru akan ikut peredaran darah dan
akan menghalangi masuknya oksigen yang dibutuhkan oleh tubuh. Hal ini dapat terjadi
karena gas CO bersifat racun metabolis, ikut bereaksi secara metabolis dengan darah. eperti
halnya oksigen, gas CO mudah bereaksi dengan darah (hemoglobin), (!ardhana, "##$ % $$&).
Hb ' O" -( O"Hb (Oksihemoglobin)
Hb ' CO -( COHb (karboksihemoglobin)
)ambar *. )ejala Keracunan CO
+finitas CO terhadap Hb , "$# - daripada afinitas O" terhadap Hb. .eaksi ini
mengakibatkan berkurangnya kapasitas darah untuk menyalurkan O" kepada jaringan-
jaringan tubuh. Kadar COHb akan bertambah dengan meningkatnya kadar CO di atmosfir.
)ejala yang terasa dimulai dengan pusing-pusing, kurang dapat memperhatikan sekitarnya
kemudian terjadi kelainan fungsi susunan syaraf pusat, perubahan fungsi paru-paru dan
jantung, sesak napas, dan pingsan dan pada akhirnya kematian pada /&# ppm (lamet, $00* %
&1).
)ambar &. )rafik !aktu 2emparan terhadap Konsentrasi CO
2angaruh karbon monoksida (CO) terhadap tubuh manusia ternyata tidak sama untuk
manusia yang satu dengan yang lain. 3aya tahan tubuh manusia ikut menentukan toleransi
tubuh terhadap pengaruh adanya karbon monoksida. Keracunan gas CO dapat ditandai dari
keadaan yang ringan, berupa pusing, sakit kepala dan mual. Keadaan yang lebih berat dapat
berupa menurunnya kemampuan gerak tubuh, gangguan pada sistem kardio4askular,
serangan jantung sampai pada kematian. 2ertolongan bagi orang yang keracunan gas karbon
monoksida pada tingkat yang relati4e masih ringan dapat dilakukan dengan memba5a korban
ke tempat yang berudara terbuka (segar) dan memberikan kesempatan kepada korban untuk
bernafas dalam-dalam. 6asuknya udara segar (oksigen) ke dalam tubuh korban akan
mengubah karboksihemoglobin menjadi oksihemoglobin berdasarkan reaksi keseimbangan
berikut ini %
COHb ' O" -( O"Hb ' CO
!alaupun dikatakan bah5a reaksi tersebut di atas adalah reaksi keseimbangan, namun
apabila udara yang masuk ke dalam tubuh cukup banyak maka akhirnya reaksi akan bergeser
terus di kanan sampai semua karboksihemoglobin habis menjadi oksihemoglobin yang
memang diperlukan oleh tubuh manusia.
Konsentrasi gas karbon monoksida (CO) di udara secara langsung akan mempengaruhi
konsentrasi karboksihemglobin (COHb). 3alam keadaan normal sebenarnya darah sudah
mengandung COHb sebanyak #,& 7, berasal dari proses metabolisme di dalam tubuh. 3apat
dilihat pengaruh gas CO di udara dengan konsentrasi COHb darah terhadap pengaruhnya
kepada tubuh. 89:
;abel $. 2engaruh Konsentrasi CO di <dara ;erhadap Kesehatan 6anusia
Dampak Karbon Monoksida (CO) terhadap Ekosistem dan Lingkungan
3i udara, CO terdapat dalam jumlah yang sedikit, hanya sekitar #.$ ppm. 3i perkotaan
dengan lalu lintas yang padat, konsentrasi gas CO antara $#-$& ppm. udah sejak lama
diketahui bah5a gas CO dalam jumlah banyak (konsentrasi tinggi) dapat menyebabkan
gangguan pada ekosistem dan lingkungan. 8$=:
http://pengen-tau.weebly.com/karbon-monoksida.html
elain itu, metabolisme otot dan fungsi en>im intra-seluler juga dapat terganggu
dengan adanya ikatan CO yang stabil tersebut. 3ampak keracunan CO sangat berbahaya
bagi orang yang telah menderita gangguan pada otot jantung atau sirkulasi darah
periferal yang parah.
3ampak dari CO ber4asiasi tergangtung dari status kesehatan seseorang pada saat
terpajan .2ada beberapa orang yang berbadan gemuk dapat mentolerir pajanan CO sampai
kadar HbCO dalam darahnya mencapai *#7 dalam 5aktu singkat. ;etapi seseorang yang
menderita sakit jantung atau paru-paru akan menjadi lebih parah apabila kadar HbCO dalam
darahnya sebesar &?$#7.
2engaruh CO kadar tinggi terhadap sistem syaraf pusat dan sistem kardio4askular
telah banyak diketahui. @amun respon dari masyarakat berbadan sehat terhadap pemajanan
CO kadar rendah dan dalam jangka 5aktu panjang, masih sedikit diketahui. 6isalnya kinerja
para petugas jaga, yang harus mempunyai kemampuan untuk mendeteksi adanya perubahan
kecil dalam lingkungannya yang terjadi pada saat yang tidak dapat diperkirakan sebelumnya
dan membutuhkan ke5aspadaan tinggi dan terus menerus, dapat tergangguA terhambat pada
kadar HbCO yang berada diba5ah $#7 dan bahkan sampai &7 (hal ini secara kasar eki4alen
dengan kadar CO di udara masing-masing sebesar 1# dan =& mgAm=) 2engaruh ini terlalu
terlihat pada perokok, karena kemungkinan sudah terbiasa terpajan dengan kadar yang sama
dari asap rokok.
Beberapa studi yang dilakukan terhadap sejumlah sukarela5an berbadan sehat yang
melakukan latihan berat (studi untuk melihat penyerapan oksigen maksimal) menunjukkan
bah5a kesadaran hilang pada kadar HbCO &#7 dengan latihan yang lebih ringan, kesadaran
hilang pada HbCo /#7 selama &-9# menit. )angguan tidak dirasakan pada HbCO ==7,
tetapi denyut jantung meningkat cepat dan tidak proporsional. tudi dalam jangka 5aktu
yang lebih panjang terhadap pekerja yang bekerja selama * jam dengan kadar HbCO &-97
menunjukkan pengaruh yang serupa terhadap denyut jantung, tetapi agak berbeda. Hasil studi
diatas menunjukkan bah5a paling sedikit untuk para bukan perokok, ternyata ada hubungan
yang linier antara HbCO dan menurunnya kapasitas maksimum oksigen.
!alaupun kadar CO yang tinggi dapat menyebabkan perubahan tekanan darah,
meningkatkan denyut jantung, ritme jantung menjadi abnormal gagal jantung, dan kerusakan
pembuluh darah periferal, tidak banyak didapatkan data tentang pengaruh pemajanan CO
kadar rendah terhadap sistim kardio4askular. Hubungan yang telah diketahui tentang
merokok dan peningkatan risiko penyakit jantung koroner menunjukkan bah5a CO
kemungkinan mempunyai peran dalam memicu timbulnya penyakit tersebut (perokok berat
tidak jarang mengandung kadar HbCO sampai $& 7). @amun tidak cukup bukti yang
menyatakan bah5a karbon monoksida menyebabkan penyakit jantung atau paru-paru, tetapi
jelas bah5a CO mampu untuk mengganggu transpor oksigen ke seluruh tubuh yang dapat
berakibat serius pada seseorang yang telah menderita sakit jantung atau paru-paru.
tudi epidemiologi tentang kesakitan dan kematian akibat penyakit jantung dan kadar
CO di udara yang dibagi berdasarkan 5ilayah, sangat sulit untuk ditafsirkan. @amun dada
terasa sakit pada saat melakukan gerakan fisik, terlihat jelas akan timbul pada pasien yang
terpajan CO dengan kadar 9# mgAm=, yang menghasilkan kadar HbCO mendekati &7.
!alaupun 5anita hamil dan janin yang dikandungnya akan menghasilkan CO dari dalam
tubuh (endogenous) dengan kadar yang lebih tinggi, pajanan tambahan dari luar dapat
mengurangi fungsi oksigenasi jaringan dan plasental, yang menyebabkan bayi dengan berat
badan rendah. Kondisi seperti ini menjelaskan mengapa 5anita merokok melahirkan bayi
dengan berat badan lebih rendah dari normal. 6asih ada dua aspek lain dari pengaruh CO
terhadap kesehatan yang perlu dicatat. 2ertama, tampaknya binatang percobaan dapat
beradaptasi terhadap pemajanan CO karena mampu mentolerir dengan mudah pemajanan
akut pada kadar tinggi, 5alaupun masih memerlukan penjelasan lebih lanjut. Kedua, dalam
kaitannya dengan CO di lingkungan kerja yang dapat menggangggu pertubuhan janin pada
pekerja 5anita, adalah kenyataan bah5a paling sedikit satu jenis senya5ahidrokarbon-
halogen yaitu metilen khlorida (dikhlorometan), dapat menyebabkan meningkatnya kadar
HbCO karena ada metobolisme di dalam tubuh setelah absorpsi terjadi.
Karena senya5a diatas termasuk kelompok pelarut (oll4ent) yang banyak digunakan
dalam industri untuk menggantikan karbon tetrakhlorida yang beracun, maka keamanan
lingkungan kerja mereka perlu ditinjau lebih lanjut.
6enurut e4aluasi !HO, kelompok penduduk yang peka (penderita penyakit jantung
atau paru-paru) tidak boleh terpajan oleh CO dengan ka dar yang dapat membentuk COHb di
atas ",&7. Kondisi ini eki4alen dengan pajanan oleh CO dengan kadar sebesar =& mgAm=
selama $ jam, dan "# mgAmg selama 1 jam. Oleh karena itu, untuk menghindari tercapainya
kadar COHb ",&-=,# 7 !HO menyarankan pajanan CO tidak boleh melampaui "& ppm ("0
mgAm=) untuk 5aktu $ jam dan $# ppm ($$,& mgAmg=) untuk 5aktu 1 jam.

Anda mungkin juga menyukai