Anda di halaman 1dari 13

Kajian islam mengenai asal_mula kejadian Antropologi 1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Indonesia merupakan negara yang dikenal sebagai negara multikultural, multi
etnik, agama, ras dan multi golongan. Budaya indonesia tercermin dalam
Bhennika Tunggal Ika yang merupakan bukti kemajuan budaya bangsa dalam
naungan negara kesatuan republik Indonesia (Syueb, 2011). Sistem nilai budaya
merupakan tingkat yang paling tinggi dan paling abstrak dari adat istiadat.
Kemajuan budaya dalam konteks masyarakat Indonesia merupakan pengertian
yang majemuk, oleh karena itu pengertian budaya itu sendiri bergantung pada
aspeks di dalam kehidupan masyarakat secara teoritis dianggap sebagai bagian
pokok untuk pemahaman perilaku warga masyarakat (Hanna, 2010 ).
Fenomena agama sendiri merupakan suatu fenomena universal manusia dan
suatu fenomena abadi dalam memberikan gambaran bahwa keberadaan agama
tidak lepas dari pengaruh realitas disekelilingnya. Studi tentang Islam dalam
artian kegiatan keilmuan sangatlah luas, sehingga dimungkinkan untuk diubah,
dikembangkan, diperbaiki, dan dirumuskan kembali seta disempurnakan sesuai
zaman. Studi agama tidak hanya cukup difahami dengan pendekatan normatif,
tetapi perlu menggunakan pendekatan baru yang sesaui dengan perkembangan
pemikiran, dinamika sosial bahkan perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi. Memahami islam dengan menggunakan berbagai pendekatan atau cara
pandang disiplin suatu keilmuan adalah sangat mungkin dilakukan karena islam
memiliki sumber ajaran utamanya yang terdapat dalam Al-Quran dan As-sunah
memang bukan hanya berbicara masalah akidah, ibadah dan kehidupan akhirat
saja namun berbicara tentang ilmu pengetahuan, teknologi, sejarah, sosial,
pendidikan, politik, ekonomi, kebudayaan, seni dan sebagainya (Al-Ghazali, 1996
dalam Saadah 2012).
Pengunaan teori dan pendekatan perlu digarasi bawahi dikarenakan bukan
sekedar menguji benar atau tidaknya aspek esensi ajaran islam yang bersifat
normatif, namun yang dijadikan obyek penelitian merupakan aspek lahiriah atau
pengamalan dari ajaran wahyu tersebut (Nata, 2011). Melihat dari beberapa alasan
maka makalah ini berusaha menjelaskan tentang asal mula antropologi dalam
Kajian islam mengenai asal_mula kejadian Antropologi 2

konsep islam. Antropologi sendiri merupakan ilmu yang mempelajari manusia
serta perilaku mereka dalam memahami perbedaan budaya. Antropologi sendiri
sesungguhnya merupakan ilmu yang penting untuk mempelajari agama dan
interaksi sosial dan budaya (Baharun, 2011).

1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini yaitu:
1. Apa yang dimaksud dengan antropologi dan pendekatan antropologi?
2. Bagaimana sejarah perkembangan antropologi?
3. Bagaimana konsep islam mengenai asal mula antropologi?

1.3 Tujuan
Tujuan dari makalah ini adalah menjelaskan tentang antropologi dan
pendekatannya, menjabarkan tentang sejarah perkembangan antropologi dan
konsep islam mengenai asal mula antropologi.

















Kajian islam mengenai asal_mula kejadian Antropologi 3

BAB II
ISI
2.1 Pengertian Antropologi dan Pendektannya
Istilah antropologi berasal dari bahasa yunani asal kata anthropos yang
berarti manusia dan logos berarti ilmu dengan demikian secara harfiah antropologi
berarti ilmu tentang manusia. Sedangkan definisi antropologi sendiri adalah ilmu
yang mengkaji manusia dan budayanya. Tujuannya adalah memperoleh suatu
pemahaman totalitas dari manusia sebagai makhluk, baik di masa lampau maupun
sekarang, baik sebagai organisme biologis maupun sebagai makhluk berbudaya
(Ghazali, 2011).
Menurut Akbar S. Ahmad, antropologi adalah ilmu yang didasarkan atas
observasi yang luas tentang kebudayaan , menggunakan data yang terkumpul,
dnegna menetralkan nilai, analisis yang tenang (tidak memihak) (Baharun, 2011).
Sedangkan menurut Kentjaranigrat mendifinisikan, antropologi adlah ilmu tentang
manusia, khuusnya tentang asal-usul, ankea warna, bentuk fisik, adat istiadat dan
kebudayaan yang dihasilkan. Dari definisi di atas dapat dismpulkan bahwa
antropologi merupakan ilmu yang mempelajari segala aspeks dari manusia, yang
teridri dari aspek fisik dan non fisik berupa warna kulit, bentuk rambut, bentuk
mata, kebudayaan dan berbagai pengetahuan tentang corak kehidupan lain nya
bermanfaat.
Secara khusus ilmu antropologi terbagi kedalam lima sub-lima:




Gambar 1. Bagan pembagian ilmu antropologi ( Koentjaranigrat, 1980)

Kajian islam mengenai asal_mula kejadian Antropologi 4

Dari bagan diatas, secara makroilmu antropologi dapat dibagi menjadi dua
bagian yakni antropologi fisik dan budaya. Antropologi fisik mempelajari manusia
sebgai organisme biologis yang melacak perkembangan manusia menurut
evolosinya dan menyelidik variasi biologisnya dalam berbagai jenisnya,
antropologi fisik sangat berkaitan dnegan ilmu evolusi. Antopologi budaya
menfokuskan perhatian nya pada kebudayan manusia ataupun cara hidupnya
dalam masyarakat. Antropologi budaya menjadi 3 bagian yaitu, 1). Hakikat
kebudayaan yang menyangkut tentang konsep kebudayaan dan karakteristik-
karakteristiknya, 2). Ba hasa dan komunikasi, 3). Kebudayaan dna keperibadian.
(Haviland, 1999). Antropologi merupakan contoh konsep yang menjelaskan
tentan, 1) Kebudayaan 2) Tradisi 3) Evolusi 4) culture area 5) tradisi 6)
kekerabatan.
Pengertian pendekatan antropologi dapat diartikan sebagai salah satu upaya
memahami agama dengan cara melihat wujud praktik keagamaan yang tumbuh
dan berkembang dalam masyarakat. Salah satu konsep antropologi modern adalah
holisme yaitu, pandangan bahwa praktik-praktik sosial harus diteliti dalam
konteks dan secara esensial dalam masyarakat (Nata, 2011).
2.2 Sejarah Perkembangan Antropologi
Menurut David N. Gellner, Antropologi bermula pada abad 19 M. Pada abad
ini antropologi dimaknai sebagai penelitian yang difokuskan pada kajian asal-usul
manusia. Penelitian antropologi tersebut mencakup pencarian fosil yang masih
ada dan mengkaji keluarga binatang yang terdekat dengan manusia (primate) serta
meneliti masyarakat manusia yang mana paling tua dan tetap bertahan (survive).
Pada masa ini antropologi dikembangkan dalam paradigma evolusi sebagai ide
kunci. Pada abad ke 19 M menghasilkan 2 karya besar yairu :The golden Bough
(1890) Karya Sir James Frazer dan The Element Forms of religions Life (1912)
Karya Emil Durkheim (Connnoly, 2011).
Setelah Frazer dan Durkheim muncul antropologi agama misalnya, pada
tahun 1950-an seorang antropologi bernaman Clifford Greetz menuliskan buku
The Religion Of Java dengan meodel penelitian yaitu dengan penelitian
lapangan dan pendekatan kualitatif. Pada abad ke-20 ilmuan antropologi banyak
Kajian islam mengenai asal_mula kejadian Antropologi 5

mencurahkan perhatikan untuk melakukan field reseacrh secara langsung tentang
kelompok-kelompok manusia. Antropologi tidak mutlak lahir dari ilmuwan
namun juga lahir dari ilmuwan islam seperti Ibn Khaldun, al Biruni, Ibn
Bathuthah, al Masudi dan lain-lain.
Fase pertama dalam perkembangan antropologi. Pada awal tahun 1800-an
negara-negara Eropa Barat melakukkan kolonialisasi atas negaranegara Afrika,
Asia dan Amerika. Menurut pandangan orang Eropa bangsa-bangsa yang dijajah
masih primitif, buas dan sering dikatakan bangsa-bangsa yang masih asli, yang
belum mengalami perubahan dan kemajuan.
Fase kedua dimulai dari abad ke 19 yang ditemukan banyak tulisan
mengenai aneka warna kebudayaan dan tingkat evolusinya.
Fase ketiga Pada awal abad ke 20 ilmu Antropologi mengalami kemajuan,
ilmu Antropologi dipergunakan oleh bangsa Eropa untuk mempelajari adat-
istiadat dan keabiasaan bangsa yang terjajah.Dengan mengetahui data tentang
kebiasaan itu dapat dipergunakan untuk mempertahankan kolonialismenya di
negara yang dijajah tersebut.
Fase keempat Sesudah tahun 1930-an ilmu Antropologi mengalami
perkembangan luar biasa, dipengaruhi oleh metode ilmiah dalam melakukan
penelitian. Masyarakat terjajah mengalami perkembangan, maka Antropologi
seakan mengalami kehilangan objek penelitian. Antropologi mengembangkan
metode ilmiah terutama PT di Eropa dan Amerika, dan seluruh dunia
(Koentjaranigrat, 1990).
2.3 Konsep Islam Mengenai Asal Mula Antropologi
2.3.1 Asal-Mula Manusia dalam Pandangan Antropologi
Pada mulanya di dunia ini hanya ada satu sel yang kemudian berkembang dan
mengalami percabangan-percabangan. Percabangan ini mengakibatkan adanya
variasi makhluk hidup didunia ini. Menurut Charles Darwin dalam teori
evolusinya Manusia merupakan hasil evolusi dari kera yang mengalami
perubahan secara bertahap dalam waktu yang sangat lama dalam perjalanan
waktu yang sangat lama terjadilah seleksi alam. Dalam Teorinya dikatakan
Suatu benda (bahan) mengalami perubahan dari yang tidak sempurana menuju
Kajian islam mengenai asal_mula kejadian Antropologi 6

kepada kesempurnaan. Manusia dalam pandangan antropologi terbentuk dari
satu sel sederhana yang mengalami perubahan secara bertahap dengan waktu yang
sangat lama (evolusi). Berdasarkan teori ini, manusia dan semua makhluk hidup
di dunia ini bersal dari satu moyang yang sama. Nenek moyang manusia tersebut
adalah kera. Teori evolusi yang dikenalkan oleh charles Darwin ini akhirnya
meluas dan terus dipakai dalam antropologi. Tetapi dalam perjalanan Charles
Darwin mengalami kebingungan dikarenakan adanya beberapa jenis tumbuhan
yang tidak mengalami evolusi. Titik kelemahan teori Charles Darwin adalah tidak
adanya titik temu antara teori dengan kenyataan ( McHenry. 2000)
2.3.2 Asal-Mula Manusia dalam pandangan al-quran
Dalam al-quran dijelaskan bahwa penciptaan manusia mempunyai dua
tahapan yang berbeda, yaitu; 1)tahapan promodial, manusia pertama yaitu Adam
A.s yang diciptakan dari tanah, hal tersebut tercantum dalam al-quran surat Al-
anam (6):2, Al- Ruum (30):20, 2)tahapan Biologi yaitu penciptaan manusia
selanjutnya adalah melalui proses biologi yang mana dapat difahami secara sains-
emperik. Proses biologi menjelaskan bahwa manusia beraal dari inti sari tanah
yang dijadikan airmani (nutfah) sebagaimana firman Allah :
Apakah manusia mengira akan dibiarkan tak terurus? Bukankah nyanya setitik
mani yang dipancarkan? (QS Al-Qiyamah 6-37).
Kemudian tersimpan dalam rahim dan menjadi segumpal darah beku (alaqah)
serta menjadi sgeumpal daging (Mudghah) hingga akhirnya terbentuk tulang-
belulang dan setelah itu roh pun di tiupkan. Hal ini diterangkan dalam Q.S Al
muminuun 23);12-14).
Terwujudnya alam semesta oleh Allah melewati 6 masa sebagai mana firman
Allah :
Yang menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada diantara keduanya dalam
6 masa, kemudian bersemaam di atas arsy (Dialah)yang Maha pemurah, maka
tanyakan itu kepada Yang Maha mengetahui (QS. Al Furqon (25);59).
Keenam masa tersebut adalah ; Azoikum, Ercheozoikum, Protovozoikum,
Paleozoikum, Mesozoikum, dan Cenozoikum. Dari perpaduan Al-quran dengan
hasil teori Darwin menyatakan bahwa teori tersebut tidak dapat diterima.
Kajian islam mengenai asal_mula kejadian Antropologi 7

Dari penelitan membuktikan bahwa kurun akhir (cenozoikum) adalah masa
muncul manusia berbudaya (Bucaille, 1984)
Penciptaan manusia dan aspek-aspeknya itu ditegaskan dalam banyak ayat.
Beberapa di antaranya sebagai berikut:
1. Manusia tidak diciptakan dari mani yang lengkap, tetapi dari sebagian kecilnya
(spermazoa).
2. Sel kelamin laki-lakilah yang menentukan jenis kelamin bayi.
3. Janin manusia melekat pada rahim sang ibu bagaikan lintah.
4. Manusia berkembang di tiga kawasan yang gelap di dalam rahim.
Setetes Mani
Sebelum proses pembuahan terjadi, 250 juta sperma terpancar dari si laki-laki
pada satu waktu dan menuju sel telur yang jumlahnya hanya satu setiap siklusnya.
Sperma-sperma melakukan perjalanan yang sulit di tubuh si ibu sampai menuju
sel telur karena saluran reproduksi wanita yang berbelok2, kadar keasaman yang
tidak sesuai dengan sperma, gerakan menyapu dari dalam saluran reproduksi
wanita, dan juga gaya gravitasi yang berlawanan. Sel telur hanya akan
membolehkan masuk satu sperma saja.
Artinya, bahan manusia bukan mani seluruhnya, melainkan hanya sebagian
kecil darinya. Ini dijelaskan dalam Al-Quran :
Apakah manusia mengira akan dibiarkan tak terurus? Bukankah ia hanya
setitik mani yang dipancarkan? (QS Al Qiyamah:36-37).
Segumpal Darah Yang Melekat di Rahim
Setelah lewat 40 hari, dari air mani tersebut, Allah menjadikannya segumpal
darah yang disebut alaqah.
"Dia telah menciptakan manusia dengan segumpal darah". (al Alaq/96:2).
Ketika sperma dari laki-laki bergabung dengan sel telur wanita, terbentuk
sebuah sel tunggal yang dikenal sebagai zigot , zigot ini akan segera
berkembang biak dengan membelah diri hingga akhirnya menjadi segumpal
daging. Tentu saja hal ini hanya dapat dilihat oleh manusia dengan bantuan
mikroskop. Zigot tersebut tidak melewatkan tahap pertumbuhannya begitu saja. Ia
melekat pada dinding rahim seperti akar yang kokoh menancap di bumi dengan
carangnya. Melalui hubungan semacam ini, zigot mampu mendapatkan zat-zat
Kajian islam mengenai asal_mula kejadian Antropologi 8

penting dari tubuh sang ibu bagi pertumbuhannya. Pada bagian ini, satu keajaiban
penting dari Al Quran terungkap. Saat merujuk pada zigot yang sedang tumbuh
dalam rahim ibu, Allah menggunakan kata alaq dalam Al Quran. Arti kata
alaq dalam bahasa Arab adalah sesuatu yang menempel pada suatu tempat.
Kata ini secara harfiah digunakan untuk menggambarkan lintah yang menempel
pada tubuh untuk menghisap darah.
Pembungkusan Tulang oleh Otot
Disebutkan dalam ayat-ayat Al Quran bahwa dalam rahim ibu, mulanya
tulang-tulang terbentuk, dan selanjutnya terbentuklah otot yang membungkus
tulang-tulang ini.
Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah
itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang-
belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami
jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha Sucilah Allah, Pencipta
Yang Paling Baik (QS Al Muminun:14)
Para ahli embriologi beranggapan bahwa tulang dan otot dalam embrio
terbentuk secara bersamaan. Karenanya, sejak lama banyak orang yang
menyatakan bahwa ayat ini bertentangan dengan ilmu pengetahuan. Namun,
penelitian canggih dengan mikroskop yang dilakukan dengan menggunakan
perkembangan teknologi baru telah mengungkap bahwa pernyataan Al-Quran
adalah benar.
Penelitian di tingkat mikroskopis ini menunjukkan bahwa perkembangan
dalam rahim ibu terjadi dengan cara persis seperti yang digambarkan dalam ayat
tersebut. Pertama, jaringan tulang rawan embrio mulai mengeras. Kemudian sel-
sel otot yang terpilih dari jaringan di sekitar tulang-tulang bergabung dan
membungkus tulang-tulang ini.
Saripati Tanah dalam Campuran Air Mani
Cairan yang disebut mani tidak mengandung sperma saja. Ketika mani
disinggung di Al-Quran, fakta yang ditemukan oleh ilmu pengetahuan modern,
juga menunjukkan bahwa mani itu ditetapkan sebagai cairan campuran: Dialah
Yang menciptakan segalanya dengan sebaik-baiknya, Dia mulai menciptakan
Kajian islam mengenai asal_mula kejadian Antropologi 9

manusia dari tanah liat. Kemudian Ia menjadikan keturunannya dari sari air yang
hina. (Al-Quran, 32:7-8)
Menurut Raghib Al Asfahani seorang pakar bahasa Al-Quran, sebagaimana
dikutip Quraish Shihab memandang kata taqwim pada ayat ini sebagai isyarat
tentang keistimewaan manusia dibandingkan binatang, yaitu akal, pemahaman
dan bentuk fisiknya yang tegak lurus. Jadi, kalimat ahsanu taqwim berarti bentuk
fisik dan psikis yang sebaik-baiknya, yang dapat melaksanakan fungsinya sebaik
mungkin. Allah berbuat demikian karena Allah ingin menjadikan manusia sebagai
khalifah di bumi. Oleh karenanya Allah menciptakan manusia dalam sebaik-baik
bentuk, sehingga tidak ada satu makhlukpun yang lebih tinggi derajatnya dari
manusia.
Selayaknya ilmu perakitan komputer, maka Allah telah merakit manusia
dengan sistem hardware dan software, lengkap, berkualitas tinggi dan multifungsi.
Kesemua perangkat ini bekerja secara sinergis dan dinamis agar manusia bisa
menjalankan fungsinya sebagai khalifah Allah di bumi.
Manusia diciptakan Allah sebagai makhluk berpribadi, sebagai makhluk yang
hidup bersama-sama dengan orang lain, sebagai makhluk yang hidup di tengah-
tengah alam dan sebagai makhluk yang diciptakan dan diasuh oleh Allah.
Manusia sebagai makhluk berpribadi, mempunyai fungsi terhadap diri pribadinya.
Manusia sebagai anggota masyarakat mempunyai fungsi terhadap masyarakat.
Manusia sebagai makhluk yang hidup di tengah-tengah alam, berfungsi terhadap
alam. Manusia sebagai makhluk yang diciptakan dan diasuh, berfungsi terhadap
yang menciptakan dan yang mengasuhnya. Selain itu manusia sebagai makhluk
pribadi terdiri dari kesatuan tiga unsur yaitu : unsur perasaan, unsur akal, dan
unsur jasmani. Al-Qur'an menggambarkan manusia sebagai makhluk pilihan
Tuhan, sebagai khalifah-Nya di muka bumi, serta sebagai makhluk semi-samawi
dan semi duniawi, yang di dalam dirinya ditanamkan sifat-sifat : mengakui Tuhan,
bebas, terpercaya, rasa tanggungjawab terhadap dirinya maupun alam semesta,
serta karunia keunggulan atas alam semesta, langit dan bumi. Manusia dipusakai
dengan kecenderungan jiwa ke arah kebaikan maupun kejahatan. Kemaujudan
mereka dimulai dari kelemahan dan ketidakmampuan, yang kemudian bergerak ke
Kajian islam mengenai asal_mula kejadian Antropologi 10

arah kekuatan. Tetapi itu tidak akan menghapuskan kegelisahan psikis mereka,
kecuali jika mereka dekat dengan Tuhan dan selalu mengingat-Nya.
Tujuan utama penciptaan manusia adalah agar manusia itu mengabdi kepada
Allah artinya sebagai hamba Allah agar menuruti apa saja yang diperintahkan oleh
Allah swt. Sedangkan fungsi dari penciptaan manusia ini secara global kami
menyebutkan tiga kalsifikasi, yaitu:
1. Manusia sebagai Khalifah Allah di muka bumi
Khalifah disini maksudnya menjadi penguasa untuk mengatur dan
mengendalikan segala isinya. Sebagai pedoman hidup manusia dalam
melaksanakan tugas itu, Allah menurunkan agama-Nya. Agama menjelaskan dua
jalan yaitu jalan yang bahagia dan jalan yang akan membahayakannya.Perbedaan
tingkat yang akan diadakan oleh Allah di dalam masyarakat manusia, bukanlah
suatu kesempatan bagi si kuat untuk menganiaya si lemah atau si kaya tidak
memperdulikan si miskin, melainkan suatu penyusunan masyarakat ke arah
kebaikan hidup bersama melalui tolong menolong.
2. Manusia sebagai Warosatul Anbiya
Kehadiran Nabi Muhammad saw. di muka bumi ini mengemban misi sebagai
Rahmatal lil Alamiin yakni suatu misi yang membawa dan mengajak manusia
dan seluruh alam untuk tunduk dan taat pada syariat-syariat dan hukum-hukum
Allah swt. guna kesejahteraan perdamaian, dan keselamatan dunia akhirat.
Misi tersebut berpijak pada trilogy hubungan manusia, yaitu:
Hubungan manusia dengan Tuhan, karena manusia sebagai makhluk ciptaan-
Nya.
Hubungan manusia dengan masyarakat, karena manusia sebagai anggota
masyarakat.
Hubungan manusia dengan alam sekitarnya, karena manusia selaku pengelola,
pengatur, serta pemanfaatan kegunaan alam.
3. Manusia sebagai Abd (Pengabdi Allah)
Fungsi ini mengacu pada tugas-tugas individual manusia sebagai hamba Allah
swt. Tugas ini diwujudkan dalam bentuk pengabdian ritual kepada Allah swt.
dengan penuh keikhlasan. Secara luas konsep abd ini meliputi seluruh aktivitas
manusia dalam kehidupannya. Semua yang dilakukan oleh manusia dalam
Kajian islam mengenai asal_mula kejadian Antropologi 11

kehidupannya dapat dinilai sebagai ibadah jika semua yang dilakukan (perbuatan
manusia) tersebut semata-mata hanya untuk mencari ridha Allah swt (Bisri, 2011)
2.3.3 Antropologi dalam Kajian Agama Islam
Pendekatan antrpologi dalam kajian agama islam dikaitkan dalam 4 kerangka
yaitu; intellectualist, structuralist, fuctionalist dan symbolist. Dalam hal ini
pandangan antropologi diawali dnegan melihat intelektualismenya. Dalam alquran
dijelaskan bahwa mempelajari tentang manusi adalah hal yan penting.
Saat ini kecendrungan untuk melihat islam secara menyeluruh dengan
menonjolkan ciri-ciri islam lokal. Kajian semacam Marshal Hodgson yang
mecoba menggabungkan perjalanan islam dengan budaya maupun peradaban
lokal menunjukan suatu hasi yang memuaskan. Pada dasarnya kajian-kajian
tentang agama dan budaya dapat kita arahkan dalam berbagai kerangka
yangmana dapat kita terapkan dalam upaya mencari konsep-konsep lokal tentang
bagaimana agama dan budaya berinteraksi, dan kajian tersebut dapat dipusatkan
untuk mempetakan islam dalam peta besar islam universal serta local discourse
yang tumbuh dari pergumulan agama dan budaya yang dapat dijadikan sebagai
tambahan wacana globalisasi.
Sesungguhnya pemahaman agama tidak akan lengkap tanpa memahami
realitas manusia yang tercermin dalam budayanya. Posisi penting manusia dalam
islam seperti digambarkan dalam proses penciptaan nya yang mana ruhnya
merupakan tiupan dari ruh tuhan nya- memberikan indikasi bahwa manusia
menmpatkan posisi penting dalam mengetahui tentang Tuhannya. Pemhaman
agama secara keseluruhan tidaka akan tercapai tanpa memahami separuh dari
agama tersebut yaitu manusia. Dari sinilah terlihat betapa pentingnya mengkaji
antropologi berkenaan dengan islam bahwa sesungguhnya adalah realitas manusia
adalah ketuhanan yang emperis dan antropologi sendiri merupakan separuh dari
agama (Siregar, 2010)
Untuk lebih jelas bahwa pentingnya antara kajian islam tentang antropologi
telah dijelaskan di atas tentang penciptaan manusia sebagai mana dalam QS. As-
sajadah Allah lah yang memeulai penciptaan manusia dari tanah, kemudian
menciptakan keturunan nya dari saripati tanah yang hina (air mani) kemudian
menyempurnakan dan meniupkan roh kedalam tubuhnya
Kajian islam mengenai asal_mula kejadian Antropologi 12

BAB III
PENUTUP

4.1 Kesimpulan




























Kajian islam mengenai asal_mula kejadian Antropologi 13

DAFTAR PUSTAKA
Bisri,M.2011. Risalah qawaid Ushul Fiqh Alfaraidul bahiyah.Menara
kudus:Kudus
Baharun, H. Metodelogi Studi Islam. PT Ar-ruz media: Jogjakarta
Bucaille, M. (1984). Asal-Usul Manusia Menurut Bibel, Al-Quran dan Sains.
Bandung: Penerbit Mizan.
Conolly, P. 2011. Aneka Pendekatan studi agama. Lkis :Jogjakarta
Daradjat, Zakiah. dkk. (1986). Dasar-dasar Agama Islam. Jakarta.
Dinal mudra, Mahyu.2008.warisan budaya dan makna pelestarianya.melayu
online:Malaysia.
Fauzi, A. Pandangan Islam Tentang Teori Asal-Usul Kehidupan Oleh Charles
Darwin. (http//biohikmah. Wordpress.com.08/01/2011/ Pandangan- Islam
Tentang -Teori Asal-Usul -Kehidupan Oleh- Charles Darwin. Diaskes tanggal
12 Mei 2014)
Ghazali, A. 2011. Antropologi Agama. CV Alfabeta :Bandung
Hanna, R. 2010. Pendekatan Antropologi dalam Kajian Islam. Gramediapress
:Jakarta
Koentjaraningrat. 1990. Sejarah Teori Antropologi. Jilid 2. UI Press: Jakarata
Koentjaraningrat. 1980. Sejarah Teori Antropologi. Jilid 1. UI Press: Jakarata
McHenry. 2000. Evolusi Manusia dalam Adam Kuper dan Jesica Kupper
(Ensklipodi ilmu-ilmu sosial) diterjemahkan oleh haris munandar. Raja Grafindo
husada: Jakarta
Nata, A. 2011. Metodelogi Studi Islam. PT Grafindo: Jakarta
Nurshodik, KH. 2009. Metode berfikir ( Manhajul fikri)atau ciri-ciri dasar kaum
nahdliyin.Kebumen
Saadah, S. 2012. Pendekatan Antropologi dalam Studi Islam. IAIN walisono :
Semarang
Siregar, L. 2010. Antropologi dan konsep kehidupan.Universitas Cendrawasih:
Jayapura
Syueb, S. 2011. Buku Pintar Agama Islam. Percetakan Bushido Indonesia: Delta
Media
Wattles, W. 2008. The Science Of Being Great. jakarta: gramedia utama.

Anda mungkin juga menyukai