Anda di halaman 1dari 23

PERILAKU DAN ETIKA

KEDOKTERAN GIGI
Drg.EZWANDRA.MSc.
IKM.II
Drg.EZWANDRA.MSc
Dr e dan dr y adalah teman satu angkatan di fkg umbrah,
yang sama2 bekerja di puskesmas x, dr e adalah kepala
poli gigi di puskesmas x, karena dr e sudah lama bekerja di
sana, sedangkan dr y baru pindah ke pueksmas x baru 1
thn, dr e sering merasa tidak nyama bekerja karena ulang
dr y yang sering mencampuri urusan pasien dr e .
Terkdanag sikap dr y. yang menagmbil alih pasien dr e,
dan bahkan terkadang ketika pasien tidak sembuh diterapi
oleh dr e. dr y lansung bilang ke pasien nya sini saya
periksa buk, biasa nya kasus seperti ini saya terapi banyak
yang sembuh sikap itu dilakukan didepan dr e. kondisi
seperti ini berlansung hampir setahun, akhirnya dr e ngak
tahan lagi dengan sikap dr y. membuat aturan di poligigi
puskesmas, dan membagi jadwal peayan, dengan ketentuan
setiap dr yang piket, dr yang lain tidak dibenarkan berada
diruangan poli gigi.
Pertanyaan.
1. apa yang menarik dari kasus diatas.
2. apa bentuk pelanggaran yang di lakukan
oleh dr y.
Apakah benar sikap yang di ambil dr e.
dengan membuat peraturan di poligigi.

Perilaku adalah merupakan perbuatan/tindakan
dan perkataan seseorang yang sifatnya dapat
diamati, digambarkan dan dicatat oleh orang
lain ataupun orang yang melakukannya

Perilaku manusia adalah sekumpulan
perbuatan atau tingkah laku yang dimiliki oleh
manusia dan dipengaruhi oleh adat istiadat,
sikap, emosi nilai etika, kekuasanan dan
genetika.
PENGERTIAN PERILAKU
Perilaku mempunyai beberapa dimensi:
1. fisik, dapat diamati, digambarkan dan dicatat
baik frekuensi, durasi dan intensitasnya
2. ruang, suatu perilaku mempunyai dampak
kepada lingkungan (fisik maupun sosial)
dimana perilaku itu terjadi
3.waktu, suatu perilaku mempunyai kaitan
dengan masa lampau maupun masa yang akan
datang
Perubahan perilaku
Pengubahan perilaku adalah penerapan yang terencana dan
sistematis dari prinsip belajar yang telah ditetapkan untuk
mengubah perilaku mal adaptif (Fisher & Gochros, 1975)

- Perilaku mal adaptif adalah perilaku yang mempunyai ciri
sebagai berikut:
1. menimbulkan akibat yang tidak menyenangkan bagi pelaku
maupun lingkungannya,
2. tidak sesuai dengan peranan dan fungsi individu pelakunya,
3. tidak sesuai dengan stimulus yang dimunculkan oleh
lingkungannya

PERILAKU INDIVIDU
PERBEDAAN PERBEDAAN INDIVIDU

Mengapa manusia itu berbeda dalam bertindak diantaranya
adalah :

1. Manusia berbeda karena berbeda kemampuannya.
Setiap manusia memiliki perbedaan dalam berperilaku
karena teori pertama menyatakan perbedaan itu dibawanya
sejak lahir, teori kedua karena proses penyerapan informasi
yang berbeda dari individu tersebut. bahkan kedua teori
tersebut mempengaruhi perilaku seseorang dalam
bertindak.
7
PERILAKU INDIVIDU


2. Manusia berbeda perilakunya karena adanya perbedaan
kebutuhan.
Hal ini merupakan bagian dari teori motivasi yang di
temukan oleh para ilmuwan psikologi seperti, Maslow,
Mcleland,,McGregor, dll. yang pasti kebutuhan manusia
menjadi motif secara intrinsik individu tersebut dalam
berperilaku.
8
PERILAKU INDIVIDU

3. Manusia Berbeda karena mempunyai lingkungan yang
berbeda dalam mempengaruhinya.
Faktor lingkungan sangat berpengaruh pada manusia, suatu
keputusan yang di buat oleh individu dapat dipengaruhi
dengan apa yang terjadi di luar dari dirinya dengan kata
lain motivasi yang exsternal berperan. Lingkungan
membentuk manusia menjadi baik atau menjadi jahat,
ramah atau sombong,dll.

9
PERILAKU INDIVIDU


4. Manusia berbeda mempunyai masa depan sehingga cara
berpikirnya pun berbeda.
Setiap mimpi yang dibuat oleh manusia mempengaruhi
bagaimana individu tersebut berpikir dalam aktivitas
kesehariannya dan bagaimana individu tersebut bertindak
untuk mencapai tujuan jangka pendek atau jangka
panjangnya.
10
PERILAKU INDIVIDU


5. Faktor menyuakai seseorang
Percaya atau tidak, faktor ini juga mempengaruhi
seseorang dalam berperilaku, apabila mahasiswa tidak suka
pada dosennnya dalam mengajar, maka apapun yang
dikatakannya, hanya merupakan masukan tidak langsung
di lakukan.


11
PERILAKU INDIVIDU


6. Faktor X
Faktor X ini terjadi diluar kemampuan manusia artinya
bahwa segala perilaku akan berubah oleh karena faktor
alam yang tidak dapat di identifikasi penyebabnya. maka
apabila ada perubahan perilaku manusia dan tidak dapat di
pahami penyebabnya hal itu terjadi karena segala sesuatu
telah di tentukan oleh Allah SWT.

12
PERILAKU INDIVIDU


Dari penjelasan diatas dapat dikatakan bahwa manusia itu
unik dan berbeda, dari perbedaan itu pula yang
menyebabkan adanya interaksi sosial diantara manusia.

Terkadang manusia merasa nyaman dengan perbedaan
tetapi ada juga yang tidak merasa nyaman dalam
perbedaan yang ada.


13
Pengertian Etika (1)
Ilmu yang membahas perbuatan baik dan
perbuatan buruk manusia sejauh yang dapat
dipahami oleh pikiran manusia
Etika adalah studi ttg kehendak manusia,
yaitu kehendak yg berhubungan dg
keputusan yg benar dan yg salah dalam
tindak perbuatannya. Fagothey (1953)


Pengertian Etika (2)
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, ada 3
pengertian tentang etika, yaitu:
Ilmu tentang apa yg baik dan yg buruk, ttg hak dan kewajiban
sosial.
Kumpulan azas atau nilai yg berkenaan dg akhlak.
Nilai mengenai benar dan salah yg dianut masyarakat
Pengertian lain dari Etika dirumuskan oleh
Sumaryono (1995), yakni:
Etika adalah studi ttg kebenaran dan ketidak benaran berdasarkan
kodrat manusia yg diwujudkan melalui kehendak manusia dlm
perbuatannya.
Struktur Etika
ETIKA
ETIKA UMUM ETIKA KHUSUS
ETIKA INDIVIDUAL ETIKA SOSIAL
SIKAP THD SESAMA
ETIKA KELUARGA
ETIKA PROFESI
ETIKA POLITIK
LINGKUNGAN HIDUP
BIOMEDIS
HUKUM
BISNIS
TEK. INFORMASI
LAIN-LAIN
Penjabaran
ETIKA UMUM,
berbicara mengenai kondisi-kondisi dasar, teori-teori etika dan
prinsip-prinsip moral dasar yang menjadi pegangan bagi manusia
dalam bertindak serta tolak ukur dalam menilai baik atau
buruknya suatu tindakan.
ETIKA KHUSUS,
merupakan penerapan prinsip-prinsip moral dasar dalam bidang
kehidupan yang khusus
ETIKA KHUSUS dibagi lagi menjadi dua bagian :
Etika individual, yaitu menyangkut kewajiban dan sikap manusia terhadap
dirinya sendiri.
Etika sosial, yaitu berbicara mengenai kewajiban, sikap dan pola perilaku
manusia sebagai anggota umat manusia. Ex etika profesi
Pelatihan Etika Profesi
SDM Kesehatan
Magister Hukum Kesehatan UGM
Etika Profesi

Profesional adalah bekerja dengan tujuan mulia untuk membuat orang
lain menjadi sejahtera.

Pekerjaan yang dapat kita sebut dengan profesi adalah yang
mempunyai karakter sebagai berikut;
bekerja penuh waktu,
orientasi kerja lebih untuk melayani daripada sekedar mencari nafkah
(komitmen untuk membantu orang lain, bahkan di luar waktu kerja),
bekerja berdasar ilmu dan keterampilan yang didapat dari pendidikan
khusus,
bekerja secara otonom (berdasar keputusannya sendiri),
bekerja berdasarkan etika,
mempunyai tanda atau simbol identitas
terorganisir dalam asosiasi profesi
(Latham, 2002).
Pelatihan Etika Profesi
SDM Kesehatan
Magister Hukum Kesehatan UGM
Sejak masa Hippocrates
ilmu kedokteran sudah merupakan sebuah pencapaian keilmuan yang
sangat dihormati
tampak adanya indikasi dan perhatian menyangkut profesi kedokteran
hingga diatur dengan sejumlah peraturan
setidaknya menjabarkan bagaimana seharusnya sikap dan perilaku seorang
dokter.
membahas hubungan dokter dengan pasiennya, hubungan seorang guru
dengan murid-muridnya, dan sebaliknya

Sejak abad ke-18 Masehi para dokter di Eropa telah sibuk dengan
pengembangan konsep-konsep etika profesi kedokteran yang modern,
pada tahun 1789, Thomas Percieval di Inggris mengajukan apa yang
disebut sebagai Medical Ethics or Code of Institute and Precepts
Adapted to the Professional Conduct of Phycisian & Surgeon. Ini
adalah standar baku panduan etika medis bagi para dokter di Inggris
pada abad itu
(Taher, 2003).
Pelatihan Etika Profesi
SDM Kesehatan
Magister Hukum Kesehatan UGM


Tenaga kesehatan yang profesional mengacu prima-
facie, yaitu
autonomy,
beneficence,
non-maleficence
justice

(Monagle & Thomasma, 1998).
Pelatihan Etika Profesi
SDM Kesehatan
Magister Hukum Kesehatan UGM
Prinsip autonomy (self-governance)
menghormati hak pasien dalam menentukan sikap dan dilindungi kerahasiaannya.
mencerminkan konsep bahwa professional memberikan layanan mediknya (pengobatan)
berdasarkan kehendak pasiennya.
mengikutsertakan pasien pada penentuan pengobatan dan tindakan medis,
dokter juga harus merahasiakan informasi medis pasiennya.

Prinsip beneficence (do good)
meningkatkan kesejahteraan pasiennya.
mencerminkan konsep bahwa profesional dalam pekerjaannya selalu memberikan
keuntungan bagi pasiennya.

Prinsip non-maleficence (do no harm)
menjauhi tindakan yang merugikan pasiennya.
kompetensi dokter harus selalu dijaga tetap tinggi dan selalu diperbarui (up-date), serta
menyadari keterbatasannya.

Prinsip justice (fairness)
selalu adil dalam mengobati pasien-pasiennya,
berusaha agar semua orang mudah mendapatkan pelayanannya

(Jonsen dkk, 1982).

Pelatihan Etika Profesi
SDM Kesehatan
Magister Hukum Kesehatan UGM
PUSTAKA
Haroen, Anna. 1997. Hukum dalam Kedokteran, Fakultas Kedokteran UNAIR,
Surabaya.

Jonsen, A.R., Siegler,M & Winslade, W.J. 1982. Clinical Ethics, Bailliere Tindall,
London.

Latham, Stephen R. 2002. Medical Professionalism: A Parsonian View, The Mount
Sinai Journal of Medicine Vol. 69 No. 6 November, pp. 363 369.

Monagle, J.F. & Thomasma, D.C. 1998. Health Care Ethics; Critical Issues for the
21st Century, An Aspen Publication, Gaithersburg-Maryland, USA.

Presiden RI. 1992. Undang-undang No. 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan, Republik
Indonesia.

Taher, Tarmizi. 2003. Medical Ethics; Manual Praktis Etika Kedokteran untuk
Mahasiswa, Dokter, dan Tenaga Kesehatan, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Drg EZWANDRA.,M.Sc
Certified Mediator.
Ikatan Mediator Kesehatan Indonesia
Koordinator Wilayah Bahagian Barat
Ezwan_cale@yahoo.co.id
Hp. 081374650850

Anda mungkin juga menyukai