Anda di halaman 1dari 30

DISKO

PROSTHODONTI
DENTAL FACULTY BAITURRAHMAH UNIVERSITY

SKENARIO I GTC
Ny. Ani usia 41 tahun datang ke RSGM dengan keluhan ingin
memperbaiki gigi depan atas yang menggangu penampilan. Dari
anamnesa diketahui gigi depan atas patah karena kecelakaan 2
minggu yang lalu dan memakai mahkota tiruan sejak 1 tahun yang
lalu tidak nyaman dan ingin dibuatkan gigi tiruan dengan estetis
baik . Pemeriksaan intra oral terlihat gigi 11 fraktur melebihi
insisal dengan test vitalitas positif, perkusi negatif, gigi 22 sisa
akar dengan perkusi positif, indikasi pencabutan dan gambaran
radiografis terdapat radiolusen pada periapek, pada gigi 21 terlihat
ada mahkota tiruan yang sudah berubah warna (estetis jelek)
dengan perkusi negatif. Dokter gigi ingin membuatkan gigi tiruan
cekat dengan estetis yang baik.
Pertanyaan : Bagaimana cara dokter gigi menjelaskan pada
pasien tentang gigi tiruan yang akan dibuatkan untuk dapat
mengembalikan estetis?

Unfamilliar
Terms

a) Anamnesa : Data pasien yang diperoleh dari tanya jawab yang


meliputi riwayat penyakit, keluarga, lingkungan, dll yang dapat
membantu penegakan diagnosis
b) Pemeriksaan Intraoral : pemeriksaan dari bagian rongga mulut
yang meliputi mukosa (bibir, mulut, palatum, gingiva) dan gigi
c) Rencana Perawatan : tahap yang berikutnya dalam proses
keperawatan sesudah pengkajian, diidentifikasi dan disusun
menurut prioritasnya
d) Mahkota tiruan (crown) : bagian dari ilmu gigi tiruan yang
memperbaiki/menggantikan mahkota yang hilang baik gigi
yang vital dan non vital.
e) Estetis : Estetika adalah rasa indah pada umumnya dan
tentang kesenian padak hususnya
f) Fraktur : Fraktur dental atau patah gigi adalah hilangnya atau
lepasnya fragmen dari suatu gigi utuh yang biasanya disebab
kanoleh trauma atau benturan
g) Radiografis : gambaran dari hasil rontgen foto
1. Radiolusen : lolosnya sebagian sinar x pada radiografi
tampak lebih gelap dari radiopak
2. Radiopak : lolosnya sebagian sinar x pada radiografi
tampak lebih terang(gambaran putih) dari radiopak

MASALAH DAN ANALISA MASALAH


Analisa
Masalah1. Bagaimana pemeriksaan dan diagnose
diagnose untuk kasus diatas ?
2. Bagaimana rencana perawatan awal dan
akhir?
3. Apakah
factor
yang
mempengaruhi
kebeherhasilan dan kegagalan perawatan?
4. Bagaimana pembuatan gigi tiruan dengan
estetis yang baik?
5. Apa bahan yang tepat untuk perawatan
GTC pada kasus?
6. Apa manfaat yang didapat pasien setelah
selesai perawatan?

Kasus Ny. Ani yang ingin


dibuatkan GTC

SKEMA

Pemeriksa
an

Subjektif
Anamnesa
Didapatka
n
diagnosa
Rencana Perawatan
Awal
Perawatan Saluran
Akar

Rencana
Perawatan

Faktor yang
mempengar
uhi
keberhasila
n
dan
kegagalan

Objektif
1. Intraoral
2. Ekstraora
l
3. Penunjan
g

Porsel
ain

Rencana Perawatan
Akhir
Gigi
21

DC/

Gigi
11

Gigi
22
MT/
B

Pembaha
san
1. Bagaimana pemeriksaan untuk kasus diatas ?
Pemeriks
aan
Subjektif
Anamnes
a:
Identitas
Pasien,
keluhan

Objektif
Ekstraora
l
Intraoral

Penunjan
g
Radiografi dan
laboratorium

Pembaha Pemeriksaan Subjektif :


san
a) Keluhan utama: keluhan yang pertama
kali di ucapkan pasien, yang mana pada
kasus disebutkan keluhan utamanya
adalah ingin memperbaiki gigi depan
atas yang mengganggu penampilan.
b) Keluhan tambahan : Gigi depan atas
pasien patah, Mahkota tiruan yang tidak
nyaman dan ingin dibuatkan gigi tiruan
dengan estetis yang baik.
) Riwayat Dental
) Riwayat penyakit keluarga

Pembaha
san

Pemeriksaan objektif,
a) Pemeriksaan Intra Oral adalah pemeriksaan dari
bagian rongga mulut yang meliputi mukosa (bibir,
mulut, palatum, gingiva) dan gigi. Tujuannya
mengidentifikasi kelainan yang ada pada gigi dan
mulut. Cara pemeriksaan intra oral :
a. inspeksi
b. sondasi
c. termis
d. perkusi
e. tekanan
f. tesmobilitas
g. palpasi
h. tesvitalitas
b) Pemeriksaan ekstraoral

Dari kasus di atas pemeriksaan intra oral


Pembaha nyaadalah :
san
a) Pada gigi 11 : fraktur melebihi

insisal, tes vitalitas positif, perkusi


negatif
b)Padagigi 21 : mahkota tiruan beruba
warna, non-vital (Vitalitas -)
c) Padagigi 22 : radik, perkusi positif
DIAGNOSA
d)Gigi 11
: fraktur > insisal masih
vital (pemeriksaan visual/penglihatan )
e) Gigi 21
: Non- Vital
f) Gigi 22
: Sisa akar dan terdapat

Pembaha
san

RENCANA PERAWATAN (TREATMENT PLANNING)


1. Rencana perawatan awal, adalah perencanaan
tindakan yang lebih awal dilakukan pada kasus
sebelum di lanjutkan ke rencana akhir untuk
mendapatkan hasil yang lebih baik.
Dari kasus di atas rencana awal perawatan pada gigi 21
adalah dilakukan Perawatan Saluran Akar (PSA) karena
gigi tersebut diindikasikan untuk pembuatan dowel
crown
2. Rencana perawatan akhir, Kelanjutan dari rencana
perawatan awal untuk mendapat kan hasil sesuai yang
di inginkan. Dari
kasus dapat diketahui rencana
perawatan akhirnya adalah :
a) Gigi 11 di buatkan mahkota tiruan Full crown tanpa
pasak dengan porselen
b) Gigi 21 di buatkan mahkota tiruan full crown pasak
dengan porselen
c) Gigi 22 di buatkan Bridge dengan bahan porselen

Pembaha Faktor yang mempengaruhi kebeherhasilan


dan kegagalan perawatan
san
a) Keberhasilan
)Pengetahuan yang cukup dari operator.
)Operator mempunyai keahlian, kemahiran, dan
keterampilan juga mempengaruhi keberhasilan.
)Selain itu, kesediaan dan keinginan pasien untuk
melakukan perawatan juga berpengaruh terhadap
keberhasilan tindakan.
)Bahan yang tepat sangat berpengaruh terhadap
keestetisan dalam pemakaian mahkota tiruan.
b) Faktor yang mempengaruhi kegagalan :
) Ketidakmampuan dari operatornya
) Kurangnya keahlian, kemahiran serta keterampilan
dari operator
) Miss communication antara operator dan pasien
) Sikap pasien yang tidak kooperatif

Pembaha
san
INDIKASI

DAN
KONTRA
INDIKASI
PENGGUNAAN PILIHAN BAHAN YANG TEPAT

Bahan
FC/MTP
Murni/f
ne
Logam

Akrilik
Porcelei
n

Campur
an
PFM

MetalAkrilik

Pembaha
INDIKASI
san

DAN
KONTRA
INDIKASI
PENGGUNAAN DAN PILIHAN BAHAN YANG
c. Keuntungan
TEPAT:
Pembuatan mudah dan cepat

1. Mahkota Tiruan Penuh


estetik baik
a) Mahkota tiruan penuh akrilik
a.Indikasi
mudah direparasi bila ada
Mahkota
tiruan
sementara

kerusakan
gigi depan pada dewasa
mahkota tiruan ini ringan
muda

b.Kontra indikasi

Tekanan kunyah berat


pasien alergi akrilik

d.Kerugian

Mudah aus
Mudah berubah warna
Dapat menimbulkan alergi

Pembaha
san

c.Keuntungan

estetis sangat baik

b) Mahkota tiruan penuh porselen

Warna stabil

a.Indikasi

tidak mudah aus

tidak berbau

tidak bereaksi dengan cairan mulut

Hanya untuk gigi depan: Kurang mahkota, Karies yang luas,


Perubahan warna, Kelainan bentuk /posisi
penderita dewasa

b. Kontra indikasi

Usia muda yang ruang pulpa masih lebar

Deep bite

Abrasi hebat pada servikal

Gigi posterior

d. Kerugian

mudah pecah

pembuatan sulit

Pembahac) Mahkota tiruan penuh logam


san logam-logam yang dipakai adalah
logam mulia: platinum & emas, logam
semi mulia: perak & palladium, logam
dasar (mulia ): nikel kromium
a. Indikasi

Gigi vital/non vital yang telah


dirawat saluran akar

Gigi posterior, berpengaruh


terhadap estetis

Frekwensi karies tinggi


mahkota solitair/retainer bridge
Memperbaiki anatomi gigi

b. Kontraindikasi

Kerusakan gigi yg
masih dpt ditambal

Gigi anterior / gigi


yang berpengaruh
terhadap estetis

Pembaha c. Keuntungan
san

Kuat
Pengambilan jaringan

d. Kerugian

Sekunder karies
pada tepi
servikal yang
sulit dideteksi

mahkota sedikit

Pada frekwensi karies


tinggi & OH kurang

Dapat dibuatkan pada gigi Penggunaanya


posterior jarak servicoterbatas hanya
occlusal relatif pendek

gigi molar

Pembaha d. PFM
c) Keuntungan
san
a) Indikasi
Estetis baik
gigi post sebagai
Kuat menahan
tekanan Kunyah
estetis
gigi anterior untuk Retainer bridge
deep bite/edge to d) Kerugian
edge
Porselen rapuh dapat
gigi kelainan bentuk pecah
Pengambilan
jaringan

Retainer
jembatan

pada Bukal/labial
b) Kontra indikasi
banyak dapat
usia muda yang ruangmembahayakan
pulpa. Pengambilan
pulpa lebar
kurang dapat terjadi

over contour MT pada

Pembaha
e. Metal-akrilik
san

a) Indikasi
Gigi dengan
kebutuhan
esetetik
Pasien tidak
alergi akrilik
Ukuran gigi
normal atau
lebih dari normal

b. Keuntungan:
Cukup estetis
c. Kerugian :
Mudah aus
Warna tidak
stabil
Kemungkinan
kebocoran

Pembaha
san

2. Mahkota Tiruan Pasak b) Kontraindikasi


(Dowel Crown)
Gigi vital
Merupakan
mahkota
dengan morfologi akar
tiruan yang memperbaiki Gigi
& kelainan jar. Periodontal
seluruh permukaan mahkota
gigi non-vital yang telah Kerusakan gigi masih
dirawat
saluran
akarnya dapat ditambal
dengan sempurna (emetis) c. Keuntungan
dan pasak/dowel sebagai Tidak perlu dilakukan
retensi utama
ekstraksi untuk kerusakan
mahkota yang luas
a) Indikasi
Estetis memuaskan dapat
)Restorasi
disediakan ketebalan yang
tunggal/retainer
cukup
bridge pada gigi ant/post
Gigi non vital preparasi
)Gigi non vital, dilakukan
tidak masalah
PSA dan kerusakan
jaringan tidak dapat
ditambal

Pembaha
d) Kerugian
san

Hanya

dibuat
gigi non-

pada
vital
Melebarkan
saluran
akar
sehingga
melemahkan
struktur jaringan
akar.
gigi
Kerusakan
yang luas pada
servikal
saat

CROWN

CORE

POST/DO
WEL

Pembaha
san

1. Attached dowel crown, core


dan mahkota suatu kesatuan
tidak dapat dipisah
2. Deattached dowel crown,
Core dan mahkota terpisah
kemudian disemenkan (Paling
sering digunakan)

CONCLUSION
12

11

SR=FC
Bahan
Porselen

21

22

Dowel
crown/bridg
e Retainer

Missing
teeth/bridg
e retainer

Satu
penyangga

PERTANYAAN

1.Suci ria zizti : 35 : bagaimana perawatan

yang dilakukan apabila menggunakan


DC?
2.Nisia Narti: kegagalan yang dapat terjadi
untuk perawatan pada masing-masing
gigi?
3.Intan 59: 21 apa factor perubahan warna
pada mahkota gigi tiruan ny. Ani

Setelah pemasangan
dowel
crown,
1.

Menjaga

OH

2. hindari konsumsi
yang yang keras
karana
porselein
mudah
pecah

KEGAGALAN MASING-MASING GIGI


12

1. Penyeme
nan
sehingga
lepasnya
crown
2. Pecaahny
a
porselen

11

21

22

Lepasnya
crown

Daya tahan
oklusi kecil
dapat saja
patah

Single
abuntment

PBRN DK PRSTY
1. Indikasi gigi dowel crown, Gigi vital
retensi
mahkota
tidak
cukup,
bagaimana gigi non-vital?
2. Mahkota tiruan yang sudah
berubah warna? Apakah sama yang
berubah warna?

Anda mungkin juga menyukai