Adalah penyakit infeksi oleh mikroorganisme pada endokard atau katup jantung
Endokarditis infektif biasanya terjadi pada jantung yang telah mengalami kerusakan, bisa berupa PJB atau PJ yang didapat
Infeksi bukan saja disebabkan oleh bakteri, tapi juga oleh jamur, virus dan lain2. Endokarditis juga bisa terjadi pada endokard dan katup yang sehat, misalnya pada drug abuse dan penyakit kronik
Perjalanan penyakit dibagi 3 : hiperakut, sub-akut atau kronik tergantung pada virulensi kuman dan daya tahan tubuh pasien ETIOLOGI 1. Terbanyak oleh streptokokus viridans 2. Stafilokokus aureus 3. Streptokokus fekalis 4. Bakteri gram negatif aerob - an aerob 5. Candida, aspergilus atau basil koli FAKTOR PREDISPOSISI DAN FAKTOR PENCETUS Faktor predisposisi : 1. Kelainan jantung organik berupa PJR, PJB, katup jantung prostetik, PJK, prolaps katup mitral, operasi jantung, kardiomiopati hipertrofi 2. Tanpa kelainan jantung organik : akibat pemakaian obat imunosupresif atau sitostatik, hemodialisis atau peritoneal dialisis, sirosis hati, DM, PPOK, SLE, gout artritis, drug abuse Faktor pencetus 1. Ekstraksi gigi 2. Tindakan pembedahan pada mulut 3. Kateterisasi saluran kemih 4. Tindakan obgin 5. Radang saluran pernafasan PATOGENESIS DAN PATOLOGI ANATOMI Port d entre kuman yang paling sering adalah : ISPA. ISK, saluran pencernaan, saluran genital, pembuluh darah vena dan kulit
Endokard yang rusak mudah terinfeksi mikroorga nisme, yang menimbulkan vegetasi yang terdiri atas trombosit dan fibrin
Pembentukan trombus yang mengandung kuman dan kemudian lepas dari endokard merupakan gambaran yang khas pada endokarditis infektif MANIFESTASI KLINIS 1. Gejala umum atau toksemia : demam remitten atau intermitten, 38-40 C sering menggigil
2. Gejala emboli dan vaskuler ptekiae mukosa tenggorok, mata, kulit dada, roths spot ( bintik merah pada retina) 3.Oslers node : penonjolan kulit berwarna kebiruan , terdapat di bgn dalam jari, otot tenar dan hipotenar yang sifatnya nyeri 4. IMA 5. Emboli paru
6. Gejala jantung 1. adanya kelainan katup mis : MS, AR 2. adanya kelainan bawaan : PDA, VSD 3. Sesak nafas, takikardi, artimia, sianosis atau jari tabuh 4. Perubahan bising PEMERIKSAAN PENUNJANG 1. Pemeriksaan darah : lekositosis, LED meningkat, anemia normositer normokrom 2. Kultur dan sensitifiti test darah 3. EKG 4. Ekokardiografi 5. Pemeriksaan ROntgen DIAGNOSIS Dapat ditegakkan jika memenuhi kriteria : 1. Septikemia pada pasien yang sebelumnya telah diketahui menderita PJB atau kelainan katup tanpa diketahui sumber infeksi 2. Pasien dengan PJB atau kelainan katup dengan demam lebih 7 hari tanpa diketahui sebabnya 3. Demam yang lama dan timbul bising dan sebelumnya tidak ada penyakit jantung serta mempunyai respon terhadap pengobatan KOMPLIKASI 1. Gagal jantung 2. Emboli 3. Aneurisma nekrotik 4. Gangguan neurologi PENCEGAHAN Pada manipulasi gigi atau tindakan bedah jam sebelum tindakan, diberi penisilin kristal dalam aqua 1,2 juta unit, ditambah PP 600.000 unit dan streptomisin 1 gram, semuanya diberikan secara i.m GAGAL JANTUNG BATASAN
Jantung tidak dapat mempertahankan sirkulasi untuk mencukupi kebutuhan metabolisme meskipun tekanan pengisian jantung sudah adekwat.
Secara klinis dibagi 2 : 1. Gagal jantung kiri 2. Gagal jantung kanan GAGAL JANTUNG KIRI
DIAGNOSIS Gejala klinis : 1. dyspnea deffort : sesak nafas pada waktu melakukan aktifitas berat / agak berat 2. Orthopnea : sesak nafas pada waktu berbaring / tidur 3. Paroxysmal nocturnal dyspnea : sesak nafas tiba2 pada waktu malam hari 4. Hemoptisis : batuk darah 5. Takikardia. Pemeriksaan fisis : 1. pembesaran jantung (LVH). 2. S 3 gallops, didaerah vent.kiri 3. Manifestasi edema paru ; ditemukan ronki basah pada basal ke 2 paru (ronki bendungan).
Pemeriksaan Penunjang 1. EKG : dapat ditemukan kelainan primer jantung 2. 2. Ro foto toraks : bendungan paru, cardiomegali 3. Ekokardiografi
GAGAL J ANTUNG KANAN DIAGNOSIS
1. Gejala klinis : kaki sembab, perut buncit, perasaan tidak enak pada epigastrium. 2. Pemeriksaan fisik : Tekanan vena yugularis eksterna me Hepatomegali dengan atau tanpa splenomegali. asites / edema. pulsasi V. Yugularis, Hepato yugular refluk.
PENATALAKSANAAN
Prinsip dasar pengobatan Payah Jantung adalah : 1. Pengendalian faktor penyebab : 2. tindakan operatif : untuk kelainan bawaan atau cacat katup. 3. pengobatan medis : untuk hipertensi, tiroid, endokarditis infektif, penyakit jantung koroner. 4. Pengendalian faktor pencetus : 6. Pengendalian keadaan payah jantungnya sendiri yang ditujukan pada : memperbaiki daya pompa jantung dengan pemberian obat-obat inotropik positif. mengurangi beban jantung; dengan pemberian vasodilator. mengurangi retensi air dan garam. memperbaiki kondisi yang memperberat payah jantung; misalnya tirotoksikosis, anemia.
PERIKARDITIS PENDAHULUAN Perikarditis adalah peradangan perikard parietal, viseral atau keduanya
Perikarditis dibagi atas 1. Perikarditis akut 2. Perikarditis sub-akut 3. Perikarditis kronis
PERIKARDITIS AKUT Mempunyai TRIAS 1. Nyeri dada 2. Perikardial friction rub 3. Abnormalitas EKG yang khas
ETIOLOGI 1. Penyakit idiopatik 2. Infeksi non spesifik virus 3. Tuberkulosis 4. Jamur 5. Bakterial 6. Rematoid artritis, SLE 7. Neoplasma seperti : mesotelioma, tumor metastasis, 8. Trauma, radiasi, uremia, IMA dll GEJALA KLINIS 1. Sakit dada substernal atau parasternal 2. Ditemukan perikardial friction rub dan pembesaran jantung 3. Tanda2 tamponade 4. Tekanan vena meningkat 5. Hepatomegali, edema kaki 6. Bunyi jantung lemah
7. Rontgen foto normal atau membesar 8. Gambaran EKG yang khas : low voltage 9. Pemeriksaan Ekokardiografi
KOMPLIKASI 1. Tamponade jantung ; fatal dan memerlukan tindakan darurat, dengan gejala : a. Tekanan vena yugularis meningkat b. takikardia c, Pulsus paradoksus > 10 mm Hg d. Tekanan nadi < 30 mm Hg e. Tekanan sistolik < 100 mm Hg f. Perikardial friction rub g. Bunyi jantung melemah
PENGOBATAN PERIKARDIOSINTESIS : aspirasi cairan perikard, dapat dilakukan untuk 1. Konfirmasi dan mencari etiologi efusi 2. Pengobatan