Anda di halaman 1dari 18

BAB II

PEMBAHASAN
DENTAL INVESTMENT
Dental investment merupakan suatu bahan pendam yang sering dipergunakan untuk
mendapatkan mould sewaktu pengecoran logam dalam pembuatan inlay, onlay, crown dan
bridge.Dental investment atau bahan pendam ada tiga yaitu bahan pendam gypsum, bahan
pendam fosfat, dan bahan pendam etil-silikat.

Komposisi dasar dari investment material adalah:
1. Bahan refraktori
Bahan ini biasanya bentuk dari silikon dioksida seperti quartz,tridmit,kristobalit atau
campuran. Bahan ini ada pada semua invesmen baik untuk casting,emas,maupun aloy
dengan titik cair tinggi.
2. Bahan pengikat
Bahan refraktori bukan merupakan bahan yang koheren,maka diperlukan bahan pengikat.
Bahan pengikat untuk casting temperatur rendah adalah alfa,calsium,sulfat hemihidrat.
Bahan pengikat untuk cating temperatur tinggi adalah :
Fosfat
Etil silikat
Amonium sulfat
3. Bahan kimia lain
Sodium klorida
Asam borak
Potasium sulfat
Graphite
Serbuk copper

Silika sebagai substansi pengeras mempunyai bentuk susunan kristal yang bermacam-
macam. Ada tiga bentuk yang biasanya dipergunakan dalam dental investment yaitu bentuk
quartz, tridimit, dan kristobalit.

Sifat-sifat ideal investment material yaitu:
1. Bahan dasar tidak terurai selama manipulasi
2. Kemampuan untuk berkompensasi terhadap kontraksi dari alloy logam
3. Sebaiknya dicampur dengan air untuk mendapatkan konsistensi yang lebih luas
4. Pengerasan tidak boleh terlalu cepat dan tidak boleh terlalu lambat
5. Mempunyai partikel yang halus agar permukaannya licin
6. Sebaiknya tidak mengandung bahan-bahan yang dapat merusak logam cair
7. Mempunyai setting ekspansi, higroskopis setting ekspansi dan termal ekspansi untuk
mengimbangi penyusutan logam cair pada waktu terjadi pendinginan. Setting time yang layak 5-
25 menit
8. Harus kuat terhadap tekanan sehingga tidak mudah pecah dan tidak berbau selama pemanasan
9. Temperatur dari termal ekspansi yang maksimal tidak boleh melewati normal
10. Harus cukup poreus agar udara dari mold mudah dilepaskan selama pengecoran dilakukan
11. Mempunyai sifat mudah pecah setelah pengecoran
12. Mempunyai konsistensi yang baik untuk beradaptasi dengan malam
13. Porosity yang cukup untuk jalan keluar udara dari cetakan ketika casting

TIPE-TIPE BAHAN PENDAM

Terdapat tiga tipe bahan pendam dan semuanya mengandung silika (SiO2) sebagai
substansi pengeras (refractory substance). Perbedaan pada tiga tipe ini terletak pada tipe
substansi pengikatnya (binder subtance) yang digunakan, yaitu:

1. Bahan pendam gypsum-bonded
Paling sering digunakan untuk alloy emas, tetapi tidak cocok untuk alloy yang mencair pada
suhu yang mendekati 1200C.

2. Bahan pendam phosphat-bonded
Dipergunakan untuk penuangan alloy kobalt kromium karena bahan ini sanggup menerima suhu
yang lebih tinggi.

3. Bahan pendam silica-bonded
Merupakan pilihan lain untuk bahan pendam phosphat-bonded untuk penuangan pada suhu
tinggi.
(Sumber : Combe, E.C. 1992. Sari Dental Material. Jakarta: Balai Pustaka)



BAHAN PENGERAS (REFRACTORY SUBTANCE)

Silika (SiO2) ditambahkan untuk memberikan sifat refraktori selama pemanasan dari
bahan tanam untuk mengatur ekspansi termal.

Saat manipulasi, mold dipanaskan untuk menghilangkan model malam. Sebagai contoh,
gipsum sebagai bahan pengeras akan menyusut lebih besar sewaktu pemanasan. Dengan
ditambahkannya silika, diharapkan sewaktu pemanasan, bahan tanam memuai secara termal
untuk mengkompensasi sebagian atau seluruh penyusutan pengecoran logam campur emas. Jika
digunakan bentuk silika yang tepat di dalam bahan tanam, kontraksi selama pemanasan ini dapat
dihilangkan dan diubah menjadi ekspansi.

Silika terdapat dalam empat bentuk alotropik, yaitu quartz, tridymite, kristobalit, dan
quartz gabungan. Quartz dan kristobalit adalah bentuk silika yang paling sering digunakan di
kalangan kedokteran gigi. Jika bentuk-bentuk ini dipanaskan, akan terjadi perubahan bentuk
kristal pada temperatur transisi yang khas pada masing-masing bentuk silika. Perubahan tersebut
dari bentuk rendah -alotropik menjadi bentuk tinggi -alotropik dimana bentuk -alotropik
hanya stabil di atas temperatur transisi dan perubahan bentuk terjadi pada pendinginan di setiap
keadaan. Contohnya jika quartz dipanaskan pada suhu 575C, -quartz berubah menjadi bentuk
yang disebut -quartz. Untuk kristobalit, akan mengalami perubahan yang sama dari -kristobalit
menjadi -kristobalit pada suhu antara 200C dan 270C. Sedangkan pada tridymite mengalami
perubahan bentuk pada pemanasan suhu 117C dan 163C.

Perubahan bentuk menjadi ini diikuti dengan peningkatan volume, sehingga
kepadatannya berkurang. Dengan adanya peningkatan volume, penyusutan gipsum dapat dilawan
karena penambahan satu atau beberapa silika kristalin.

(Sumber : Annusavice, Kenneth J. 2003. Phillips: Buku Ajar Ilmu Bahan Kedokteran Gigi.
Jakarta: EGC)


BAHAN PENDAM GIPSUM

Spesifikasi dari American Dental Association (ADA) No. 2 untuk bahan pendam
pengecoran bagi logam campur mencakup tiga jenis bahan pendam. Ketiganya dikelompokkan
berdasarkan pada apakah pesawat yang akan dibuat itu cekat atau lepasan, dan meteode yang
digunakan untuk mendapatkan ekspansi yang dibutuhkan guna mengkompensasi kontraksi dari
logam campur emas yang cair selama pemadatan.
3
Bahan pendam gypsum yang digunakan ada 3
macam, yaitu Tipe I, II, dan III campuran emas. Klasifikasi dental investment Tipe I digunakan
pada teknik suhu tinggi, digunakan untuk pengecoran inlai atau mahkota jika kompensasi
penyusutan pengecoran logam campur didapat khususnya dari ekspansi thermal dari bahan
pendam. Bahan pendam Tipe II digunakan pada teknik suhu rendah, digunakan untuk
pengecoran inlai atau mahkota, tetapi cara kompensasi utamanya adalah dengan ekspansi
higroskopis dari bahan pendam. Bahan pendam Tipe III digunakan untuk pembuatan gigi tiruan
sebagian dengan logam campur emas.
3, 4

Komposisi
Tipe I dan II mengandung matrix gipsum degan silika yang tahan panas dan modifier
kimia tertentu. Matriks gipsum, ct- kalsium sulfat hemihidrat terdiri dari 30%-35% dalam bahan
pendam dan berfungsi sebagai bahan pengikat. Bahan tahan panas, baik itu quartz ataupun
kristobalit sebanyak 60%-65% pada bahan pendam dan menyediakan ekspansi termal untuk
bahan pendam.
Seperti sudah diketahui, bahan dasar utama dari bahan pendam untuk inlai gigi yang digunakan
dengan logam cor dari emas konvensional adalah -hemihidrat dari gipsum dan bentuk silica.
Sebagian besar bahan pendam dewasa ini mengandung -hemihidrat karena member kekuatan
yang lebih besar. Produk gipsum ini berfungsi sebagai pengikat untuk menahan bahan-bahan
dasar dan memberi kekakuan. Kekuatan bahan pendam tergantung pada jumlah pengikat yang
ada. Bahan pendam dapat mengandum produk gipsum 25-45%.
3


Gipsum. Bentuk -hemihidrat dari gipsum secara umum merupakan pengikat untuk
bahan pendam yang digunakan pada pengecoran logam campur yang mengandung emas dengan
kisaran titik cair dibawah 1000
o
C (1800
o
F). jika bahan ini dipanaskan ke temperature yang
diperlukan untuk melakukan dehidrasi dan cukup tinggi untuk dilakukan pengecoran yang tuntas,
akan menyusut cukup besar seringkali patah. Biasanya, hasil cor yang dibuat dalam mold

gipsum
murni sangat kekecilan. -hemihidrat yang tidak memerlukan terlalu banyak air waktu
pengadukan dan yang menyusut lebih sedikit.
3


Silika. Silika (Sio
2
) ditambahkan untuk memberikan sifat refraktori selama pemanasan
dari bahan pendam dan untuk mengatur ekspansi termal. Biasanya, model malam dihilangkan
dari mold dengan memanaskannya. Selama pemanasan, bahan pendam diharapkan memuai
secara termal untuk mengkompensasi sebagian atau seluruh penyusutan pengecoran dari logam
campur emas. Jika digunakan bentuk silika yang tepat di dalam bahan pendam, kontraksi selama
pemanasan ini dapat dihilangkan dan diubah menjadi ekspansi. Silika terdapat dalam empat
bentuk alotropik: quartz, tridymite, kristobalit, dan quartz gabungan. Bentuk pertama dan ketiga
adalah bentuk yang paling sering digunakan di kalangan kedokteran gigi. Jika quartz, tridymite,
atau kristobalit dipanaskan, akan terjadi perubahan bentuk kristal pada temperature transisi yang
khas dari bentuk silika tertentu. Sebagai contoh, jika quartz dipanaskan, akan berubah dari
bentuk rendah yang disebut sebagai -quartz menjadi bentuk tinggi yang disebut -quartz
pada temperatur 575
o
C (1067
o
F). dengan cara yang sama, kristobalit akan mengalami perubahan
yang sama antara 200
o
C (932
o
F) dan 270
o
C (518
o
F) dari bentuk rendah yang disebut -
kristobalit menjadi bentuk tinggi yang disebut -kristobalit. Dua perubahan tridymite terjadi
pada 117
o
c (243
o
F) dan 163
o
C (325
o
F). bentuk -alotropik hanya stabil di atas temperatur
transisi dan perubahan dari bentuk rendah atau bentuk terjadi pada pendinnginan di setiap
keadaan. Dalam bentuk bubuk, perubahan terjadi pada kisaran temperatur tertentu bukan secara
instan.
3

Silika berguna sebagai bahan pengeras dan juga menimbulkan ekspansi cekatan dengan ekspansi
termis.
1

Modifier. Selain silika, ada bahan pemodifikasi tertentu, bahan pewarna, dan bahan
reduksi seperti karbon dan bubuk tembaga. Bahan reduksi digunakan pada beberapa bahan
pendam untuk memberikan atmosfer non-oksidasi pada mold jika dilakukan pengecoran logam
campuran emas. Berbeda dengan stone gigi, ekspansi pengerasan biasanya diinginkan guna
membantu mengkompensasi kontraksi dari logam campur. Beberapa modifier yang ditambahkan
seperti asam borat dan natrium klorida, tidak hanya mengatur ekspansi pengerasan dan waktu
pengerasan, tetapi juga mencegah sebagian besar penyusutan gypsum jika bahan dipanaskan di
atas 300
o
C (572
o
F).
3


Waktu Pengerasan
Waktu pengerasan dari bahan pendam dapat diukur dengan cara yang sama seperti
plaster. Lebih jauh lagi, waktu pengerasan dapat dikontrol dengan cara yang sama. Menurut
spesifikasi ADA No. 2 untuk bahan pendam nilai inlai cor, waktu pengerasan tidak lebih singkat
dari 5 menit dan tidak lebih lama dari 25 menit. Biasanya bahan pendam inlai modern
mengalami pengerasan awal dalam 9-18 menit. Harus ada waktu yang cukup untuk mengaduk
dan menanam model sebelum bahan pendam tersebut mengeras.
3

Ekspansi Pengerasan yang Normal
Campuran dari silika dan gipsum hemihidrat menghasilkan ekspansi pengarasan yang
lebih besar daripada produk gipsum yang tidak dicampur. Partikel silika barangkali mengganggu
pembentukan anyaman dan penguncian antar kristal. Jadi kristal-kristal memanjang keluar
selama pertumbuhan, dan meningkatkan ekspansi.
3


Tujuan ekspansi pengerasan adalah membantu memperbesar mold untuk
mengkompensasi sebagian dari penyusutan sewaktu pengecoraan logam emas. Memang ada
keraguan apakah semua ekspansi pengerasan dapat efektif pada model malam yang sedang
berekspansi. Ekspansi pengerasan normal dari bahan pendam secara tradisonal ditentukan
dengan cara yang sama seperti untuk plaster gigi, dimana ekspansi diukur sebagai perubahan
dimensi linier yang terjadi waktu bahan pendam mengeras pada salluran berbentuk v. Jadi,
ekspansi pengerasan normal dapat terjadi secara tidak terbatas. Bagaimanapun juga, teknik
saluran tidak secara tepat mengukur ekspansi sesungguhnya atau ekspansi efektif dari bahan
pendam sewaktu bahan mengeras pada lingkungan praktik.

Ekspansi Pengerasan Higroskopis
Teori ekspansi pengerasan higroskopis mula-mula diuraikan dalam kaitannya dengan
pengerasan plaster dan stone gigi. Di sini ditunjukkan bahwa ekspansi pengerasan higroskopis
berbeda dengan ekspansi pengerasan normal yang terjadi bila produk gypsum dibiarkan
mengeras di dalam atau berkontak dengan air dan bahwa ekspansi ini lebih besar dari pada
ekspansi pengerasan normal.
Bahan pendam komersial mempunyai jumlah ekspansi higroskopis yang berbeda. Meskipun
semua bahan pendam mengalami ekspansi higroskopis, ekspansi pada beberapa keadaan tidaklah
sebesar keadaan pada keadaan lain. Untuk alasan inilah, bahan pendam tertentu dibuat khusus
untuk memberikan ekspansi higroskopis yang cukup besar jika bahan pendam tersebut
dibolehkan mengeras dengan berkontak dengan air. Spesifikasi ADA No. 2 untuk bahan pendam
Tipe II mengharuskan ekspansi pengerasan minimal dalam air sebesar 1,2%; ekspansi maksimal
yang diperbolehkan adalah 2,2% seperti akan dibahas pada bagian berikut, ada sejumlah faktor
yang penting dalam mengontrol ekspansi higroskopis.

Efek Komposisi. Besar ekspansi pengerasan higroskopis dari bahan pendam gigi
umumnya proporsional dengan kandungan silika dari bahan pendam tersebut, faktor lain setara.
Makin kecil ukuran partikel silika, makin besar ekspansi higroskopisnya. Secara umum, -
hemihidrat menghasilkan ekspansi higroskopis yang lebih besar bila ada silika dibanding -
hemihidrat, khususnya bila ekspansi tidak dibatasi. Bahan pendam gigi harus mempunyai cukup
pengikat hemihidrat dengan silika untuk mendapatkan kekuatan yang memadai sesudah ekspansi
higroskopis. Bila tidak, dapat terjadi penyusutan selama pengeringan lebih lanjut dari bahan
pendam yang mengeras. Setidaknya diperlukan pengikat 15% untuk mencegah kekeringan akibat
penyusutan.
Efek Rasio Air:Bubuk. Makin tinggi rasio:bubuk dari bahan pendam asli yang dicampur
air, makin rendah ekspansi pengerasan higroskopisnya. Efek ini lebih nyata pada beberapa bahan
pendam komersial daripada yang lain.
3

Efek Spatulasi. Pada sebagian besar bahan pendam, bila waktu pengadukan dikurangi,
ekspansi higroskopis akan berkurang. Factor ini juga penting dalam hubungannya dengan
pengontrolan ekspansi pengerasan efektif.
Umur Bahan Pendam. Makin tua umur bahan pendam, makin kecil ekspansi
higroskopisnya. Akibatnya, jumlah bahan pendam yang dibeli jangan berlebihan.
3

Efek Waktu Pemendaman. Terlihat jumlah ekspansi pengerasan higroskopis yang
paling besar jika bahan pendam dipendam sebelum pengerasan awal. Makin lama penundaan
perendaman bahan pendam dalam bak air dalam kaitannya dengan waktu pengerasan awal dari
bahan pendam, makin kecil ekspansi higroskopisnya.
3

Efek Pembatasan. Baik ekspansi pengerasan higroskopis maupun normal dibatasi oleh
tekan yang berlawanan, seperti dinding wadah bahan pendam atau dinding model malam.
Meskipun demikian, efek pembatasan pada ekspansi higroskopis jauh lebih nyata daripada efek
serupa pada ekspansi pengerasan normal. Oleh karena itu ekspansi pengerasan higroskopis yang
efektif cenderung lebih kecil dalam proporsinya terhadap ekspansi yang diharapkan dibanding
ekspansi pengerasan normal.
3

Efek Jumalh Air yang Ditambahkan. Sudah dibuktikan bahwa besar ekspansi
higroskopis adalah berbanding langsung dengan jumlah air yang ditambahkan selama periode
pengerasan sampai terjadi ekspansi maksimal. Tidak ada ekspansi lanjut terlepas dari jumlah air
yang ditambahkan.
3

Ekspansi Termal
Kontraksi dari gpsum akan menjadi lebih seimbang jika kandungan quartz dinaikkan
menjadi 75%. Jika ada ekspansi pengerasan dalam jumlah cukup, pengecoran yang dilakukan
pada 700
o
C (1292
o
F) barangkali akan memberi hasil yang cukup baik ketepatannya terhadap die.
Sifat lain yang diinginkan pada bahan pendam inlai adalah bahan ini dapat mencapai ekspansi
termal yang maksimal pada temperatur tidak lebih tinggi dari 700
o
C (1292
o
F). Jadi, jika
digunakan teknik ekspansi termal, temperatur mold maksimal untuk pengecoran logam campur
emas harus kurang dari 700
o
C. Seperti disebutkan di atas dan ditunjukkan nanti, logam campur
emas harus kurang dari 700
o
C. Seperti disebutkan di atas dan ditunjukkan nanti, ogam campur
emas dapat terkontaminasi pada temperatur mold yang lebih tinggi dari ini.
Efek Rasio Air:Bubuk. Besar ekspansi termal berhubungan dengan jumlah bahan padat
yang ada. Oleh karena itu, tampak bahwa makin banyak air yang digunakan dalam pengadukan
bahan pendam, makin kurang ekspansi termal yang diperoleh selama pemanasan lebih lanjut.
Efek Modifier Kimia. Kekurangan bahan pendam yang mengandung cukup silika untuk
mencegah terjadinya kontraksi selama pemanasan adalah efek melemahkan dari silika dalam
jumlah yang terlalu besar. Penambahan sejumlah kecil natrium, kalium, atau litium klorida pada
bahan pendam akan dapat menghilangkan kontraksi yang disebabkan oleh gipsum dan
meningkatkan ekspansi tanpa perlu silika dalam jumlah yang lebih. Asam borat mempunyai efek
serupa. Asam ini juga mengeraskan bahan pendam yang sudah mengeras. Meskipun demikian,
asam ini kelihatannya akan terdisentigrasi selama pemanasan bahan pendam dan akan terjadi
hasil pengecoran yang mempunyai permukaan kasar. Silika tidak mencegah penyusutan dari
gipsum tetapi melawannya, sementara klorida benar-benar mengurangi penyusutan gipsum di
bawah temperatur 700
o
C (1292
o
F).

Kontraksi Termal
Sesungguhnya, bahan pendam berkontraksi kurang daripada dimensi semula. Kontraksi
dibawah dimensi semula ini tidak berhubungan dengan sifat silika; hal ini terjadi karena
penyusutan gipsum ketika dipanaskan pertama kali. Jika bahan pendam dipanaskan kembali,
bahan tersebut akan berekspansi secara termal ke batas maksimal yang sama seperti ketika
dipanaskan pertama kali. Meskipun demikian, pada praktik, bahan pendam tidak boleh
dipanaskan dua kali karena dapat terbentuk retak internal.

Kekuatan
Kekuatan bahan pendam harus cukup untuk mencegah terjadinya fraktur atau gumpil dari
mold selama pemanasan dan pengecoran logam campur emas. Walaupun diperlukan kekuatan
minimal tertentu untuk mencegah frakturnya mold bahan pendam tidaklah boleh terlalu tinggi.
Pada beberapa penelitian mengenai ketepatan pengecoran yang dibuat dengan berbagai macam
teknik, ditemukan bahwa semua hasil pengecoran untuk die MOD tha National Institute of
Standards and Technology menunjukkan pola distorsi yang konstan. Distorsi ini kelihatannya
disebabkan oleh bahan pendam yang menghalangi arah ekspansi termal dari pengecoran sewaktu
logam campur mendingin ke temperatur kamar.
Menurut teori, kekuatan kompresi dari mold bahan pendam dapat menjadi faktor utama
yang perlu dipertimbangkan, selain ekspansi, bila mengevaluasi keakuratan dimensional dari
hasil pengecoran. Idealnya, bahan pendam harus mempunyai ekspansi yang cukup untuk
mengompensasi semua kontraksi termal dari logam campur. Meskipun demikian, sesudah
pambakaran dari mold, kekuatan tidak perlu lebih dari yang dibutuhkan untk melawan dampak
masuknya logam ke dalam mold.
Kekuatan bahan pendam dipengaruhi oleh rasio air:bubuk dengan cara sama seperti produk
gipsum lainnya; makin banyak air yang digunakan dalam pengadukan, makin rendah kekuatan
komprensinya. Pemanasan bahan pendam ke temperatur 700
o
C (1292
o
F) akan meningkatkan
atau menurunkan kekuatan sebanyak 65%, tergantung pada komposisinya. Penurunan kekuatan
terbesar sewaktu pemanasan ditemukan pada bahan pendam yang mengandung natrium klorida.
Sesudah bahan pendam didinginkan ke temperatur kamar, kekuatannya akan berkurang cukup
besar, terutama karena terbentuknya retak kecil-kecil selama pendinginan.

Faktor Pertimbangan Lain pada Bahan Pendam Gipsum
Kehalusan. Kehalusan bahan pendam akan mempengaruhi waktu pengerasan, kekasaran
permukaan hasil pengecoran, dan sifat lainnya. Ukuran partikel yang kecil lebih disukai daripada
yang kasar, karena makin halus bahan pendam, makin kecil ketidakteraturan pada permukaan
hasil pengecoran.
Porositas. Selama proses pengecoran, logam cair didorong masuk ke dalam mold dengan
tekanan. Sewaktu logam cair masuk ke dalam mold, udara yang harus didorong keluar terlebih
dahulu. Jika udara tidak dihilangkan seluruhnya, akan terbentuk tekanan yang mencegah logam
campur emas mengisi mold seluruhnya. Metode yang umum digunakan untuk mengosongkan
mold adalah melalui pori-pori bahan pendam.
Umumnya, makin banyak Kristal gipsum yang ada dalam bahan pendam yang mengeras, makin
kecil porositasnya. Oleh karena itu, makin rendah kandungan hemihidrat dan makin besar jumlah
air yang digunakan untuk mengaduk bahan pendam, makin poros bahan tersebut. Ukuran partikel
bahan pendam juga merupakan faktor penting. Mekin merata ukuran partikel, makin besar
porositasnya. Faktor ini lebih penting daripada ukuran partikel yang sesungguhnya. Campurtan
dari artikel yang kasar dan halus menunjukkan porositas yang lebih sedikit daripada bahan
pendam yang terdiri atas partikel berukuran sama.


Penyimpanan. Persyaratan yang sama untuk penyimpanan bahan pendam juga berlaku
untuk plaster dan stone gigi. Pada kelembaban yang tinggi, waktu pengerasan akan berubah.
Pada keadaan ini, ekspansi pengerasan dan ekspansi higroskopis dapat berubah sehingga seluruh
prosedur pengecoran akan terpengaruh secara negatif. Oleh karena itu, bahan pendam harus
disimpan di dalam wadah yang kedap udara dan cairan. Selama pemakaian wadah harus dibuka
untuk waktu sesingkat mungkin. Semua bahan pendam terdiri dari sejumlah bahan dasar,
masing-masing bahan mempunyai gravitasi khusus yang berbeda-beda. Ada kecendrungan
bahwa komponen-komponen ini akan memisah sewaktu stabil, menurut gravitasinya masing-
masing, di bawah getaran yang normal, yang terjadi di laboratorium gigi. Pada keadaan tertentu,
pemisahan ini akan mempengaruhi waktu pengerasan dan sifat lain dari bahan pendam.

BAHAN PENDAM FOSFAT
Perkembangan yang langsung pesat dari pemakaian restorasi logam-keramik dan
meningkatnya penggunaan logam campur yang mempunyai titik cair tinggi menyebabkan
meningkatnya penggunaan bahan pendam fisfat dan silika. Walaupun bahan pendam ini lebih
sulit dilepas dari hasil pengecoran dibanding gipsum, kendala ini sudah dapat dikurangi dewasa
ini dan bahan pendam tersebut membri hasil yang memuaskan untuk logam campus emas
konvensional.
Komposisi
Bahan pendam ini, seperti bahan pendam gipsum, terdiri atas bahan pengisi refraktori dan
pengikat. Bahan pengisinya adalah silika, dalam bentuk kritobalit, quartz, atau campuran
keduanya, dan dalam konsentrasi kira-kira 80%. Tujuan bahan pengisi adalah memberi
ketahanan syok termal pada temperatur tinggi (refraktories) dan ekspansi termal yang tinggi.
Ukuran partikel bervariasi dari tingkat submikron sampai butiran pasir halus. Bahan pendam
yang terasa berbutir-butir seperti pasir tidak terlalu harus mempunyai hubungan dengan
kehalusan hasil pengecoran atau mempengaruhi kemudahan melepaskan hasil pengecoran dari
bahan pendam.
Bahan pengisi terdiri atas oksidasi magnesium (dasar) dan fosfat yang bersifat asam.
Pada mulanya digunakan asam fosforik, tetapi monoammonium fosfat sudah mulai
menggantikannya, karena dapat disatukan ke dalam bahan pendam berbentuk bubuk.
Karbon sering ditambahkan pada bubuk untuk mendapatkan hasil pengecoran yang bersih dan
memudahkan pembongkaran hasil pengecoran dari mold.
Penambahan ini dibenarkan jika logam campur yang digunakan untuk pengecoran adalah
emas, tetapi efek karbon pada bahan pendam fosfat kurang baik bila digunakan logam campur
yang digunakan untuk pengecoran adalah emas, tetapi efek karbon pada bahan pendam fosfat
kurang baik bila digunakan logam campur cor perak-palladium, palladium-perak, atau logam
dasar. Di sini karbon dianggap dapat membuat logam campur menjadi rapuh, meskipun bahan
pendam dipanaskan sampai temperatur yang dapat membakar habis karbon tersebut.
Secara teoritis, reaksi ini akan melibatkan penyusutan, seperti pada produk gipsum, tetapi
pada praktiknya terjadi ekspansi kecil dan ini dapat ditingkatkan cukup besar dengan
menggunakan larutan silika koloidal alih-alih dari air. Penggantian ini memberikan pada bahan
pendam fosfat sebuah keuntungan tidak biasa yaitu bahwa ekspansi dapat dikontrol dari
penyusutan ekspansi yang nyata. Penyusutan termal awal dari bahan pendam fosfat dikaitkan
dengan dekomposisi bahan pengikat, magnesium ammonium fosfat, dan disertai dengan
pelepasan ammonia, yang mudah diketahui melalui baunya. Untuk bahan pendam gipsum,
penyusutan disebabkan oleh perubahan kalsium sulfat dari konfigurasi heksagonal menjadi
rombus. Meskipun demikian, beberapa penyusutan tertutupi karena adanya ekspansi bahan
pengisi refraktori, khususnya kristobalit.

Sifat. Kekuatan cetakan yang bersuhu tinggi dicapai dalam bentuk yang kompleks
silikofosfat yang merupakan reaksi dari beberapa silika dengan dihidrogen fosfat yang berlebih.
Liquid disediakan dengan bahan tanam yang dapat digunakan dengan tingkat kekuatan yang
maksimal atau dicairkan dengan air untuk menyediakan beberapa derajat kontrol pengaturan
yang berlebihan dan ekspansi termal.

Walaupun dasar reaksi ikatan sama untuk semua bahan tanam fosfat, namun ada beberapa
perbedaan penting dalam sifat dan komposisi. Ini digunakan untuk casting logam dengan suhu
tinggi dan untuk pembuatan die, serta untuk pembuatan veneer porselen yang berisi quartz dan
cristobalite untuk mencapai ekspansi, yang mengimbangi penyusutan (kontraksi) dari logam
selama pendinginan dari suhu tinggi.

Waktu Kerja dan Pengerasan
Berbeda dengan bahan pendam gipsum, bahan pendam fosfat jelas dipengaruhi oleh
temperatur. Makin hangat adukan, makin cepat waktu pengerasannya. Reaksi pengerasan itu
sendiri mengeluarkan panas, dan ini akan makin mempercepat laju pengerasan. Meningkatkan
waktu pengadukan dan efesiensi pengadukan, seperti ditentukan menurut jenis adonan dan
kecepatan pengadukan, akan menghasilkan pengerasan yang lebih cepat dan kenaikan temperatur
yang lebih tinggi. Secara umum, makin efesien pengadukan, makin baik hasil pengecoran dalam
hal kehalusan dan keakuratannya.
Teknik yang ideal adalah mengaduk selama mungkin tapi masih cukup waktu untuk
penanaman. Pengadukan mekanis pada keadaan hampa udara lebih disukai. Variabel ketiga yang
mempunyai efek cukup besar pada waktu kerja dan pengerasan adalah rasio air:bubuk, yang
sering sangat bervariasi menurut selera pemakainya. Kenaikan rasio air:bubuk akan
meningkatkan waktu kerja, yang dapat menjadi sangat singkat (2 menit atau kurang) jika bahan
pendam diaduk menurut rasio air:bubuk dari pabrik, pada kecepatan tinggi (1750 rpm) selama
waktu yang dianjurkan, dan jika keadaan laboratorium hangat serta air yang digunakan tidak
dingin.
Reaksi setting disertai dengan ekspansi analog dengan pertumbuhan kristal gipsum.
Ekspansi termis terjadi sewaktu pemanasan. Bahan phospat bonded yang telah mengeras
menunjukkan derajat porositas tertentu yang serupa dengan bahan pendam yang mengandung
gipsum. Bahan yang telah mengeras bertambah kuat sewaktu dipanaskan.

Reaksi kimia yang menyebabkan investment ini mengeras dapat ditulis:
NH
4
PO4 + MgO + 5H
2
O NH
4
MgPO
4
. 6H
2
O

BAHAN PENDAM ETIL-SILIKAT
Bahan pendam etil-silikat tidak lagi populer karena prosedur manipulasinya rumit dan
memakan waktu, tetapi masih digunakan pada pembuatan gigitiruan logam dari logam campur
high-fusing. Pada keadaan ini, bahan pengikatnya adalah gel silika yang akan berubah menjadi
silika (kristobalit) jika dipanaskan. Ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk
memproduksi bahan pengikat silika atau gel asal silika. Jika pH natrium silikat diturunkan
dengan menambahkan asam atau garam asam, akan berbentuk gel asam silikat. Penambahan
oksida megnesium memperkuat gel ini. Larutan silikal klorodal dalam air juga dapat diubah
melalui penambahan aselerator, seperti ammonium klorid.
Sistem lain untuk membentuk bahan pengikat adalah degan etil silika. Asam silika koloid
mula-mula dibentuk dengan menghidrolisa etil silika pada keadaan ada asam hidroklorik, etil
alkhohol, dan air. Bahan pendam jenis ini dirancang untuk mengurangi lapisan gel silika di
sekitar partikel. Bahan ini mempunyai gradasi ukuran partikel yang khusus dan harus ditangani
dengan cara yang berbeda. Bubuk ditambahkan pada cairan etil silikat yang terhidrolisa, diaduk
dengan cepat, dan digetar-getarkan ke dalam mold yang mempunyai kerah ekstra untuk
menambah ketinggian. Mold atau beberapa mold diletakkan pada bidang datar dari jenis vibrator
khusu yang mempunyai gerak bergoyang, naik-turun yang lambat, atau kadang-kadang disebut
juga sebagai aksi tamping. Aksi ini memungkinkan partikel-partikel yang berat mapan dengan
cepat sementara kelebihan cairan dan beberapa partikel yang kecil naik kepermukaan. Dalam
waktu 30 menit, aselerator dalam bubuk akan membuat bagian yang mengendap menjadi keras,
sementara bagian atas yang berlebih bisa dihilangkan.
Jadi, rasio air:bubuk pada bagian yang mengendap sangat berkurang, dan penyusutan
waktu pengerasan juga berkurang menjadi 0,1%.
3

Model yang didapat agak rapuh karena jumlah bahan pengikat cukup sedikit dan pada
dasarnya terdiri atas silika. Model malam dibuat pada model dan dipendam dengan cara yang
sama seperti bahan pendam lain. Prosedur kerja disini memang sedikit lebih rumit daripada
bahan pendam fosfat karena penanganan dan pemanasan harus dilakukan dengan hati-hati, sebab
digunakan alkhohol yang mudah terbakar. Jika bahan pendam dipanaskan cukup tinggi, beberapa
silika akan berubah menjadi quartz dan memmberikan ekspansi tambahan. Jenis bahan pendam
ini dapat dipanaskan dari 1090
o
C sampai 1180
o
C (200
o
F sampai 2150
o
F) dan cocok dengan
logam campur high-fusing. Ekspansi pengerasannya yang minimal akan memperkecil distorsi.
3


Reaksi setting bahan pendam ini terbagi atas tiga yaitu:
1

I. Hydrolisa
Ethyl silika dapat dihidrolisa menjadi asam silicic, dengan pembebasan etil alkhohol:
Si (OC
2
H
5
)
4
+ 4H
2
O Si(OH)
4
+ 4C
2
H
5
OH

II. Pembentukan gel
Sol bercampur dengan kristobalit atau quartz, kemudian pembentukan gel
berlangsung di bawah keadaan alkali dengan pertambahan magnesium oksida. Pada tahap ini
terjadi sedikit kontraksi.

III. Pengeringan
Sewaktu pemanasan terjadi kontraksi lebih lanjut dan hilangnya alkohol serta air,
menyebabkan cetakan yang terbuat dari partikel silika tersusun rapat satu sama lain.

KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN INVESTMEN MATERIAL
Setiap jenis bahan tanam masing-masing mempunyai keuntungan dan kerugian, yang
ditinjau dari sifat-sifat kimia dan fisis, prosedur pemakaian dan segi ekonomisnya. Dalam hal ini
terdapat beberapa keuntungan dan kerugian dari bahan tanam.
1

I. Keuntungan Investment Material

A. Bahan Pendam Gipsum
1


1. Ekspansi total dari mold biasanya cukup untuk mengimbangi besarnya kontraksi alloy emas
sewaktu pendinginan (sekitar 1,5% volume)
2. Bahan pendam yang mengandung partikel silika dan kalsium sulfat hemihidrat yang lebih
luas, menghasilkan permukaan hasil tuangan yang lebih licin.
3. Bahan pendam gipsum mudah dimanipulasi menghasilkan konsistensi adonan yang halus.
4. Sewaktu setting bahan ini dapat dikontrol dengan mudah seperti halnya pada bahan dental
stone dan gyps.

5. Bahan pendam yang telah mengeras dan poreus membantu mencegah timbulnya porositas
pada tuangan oleh karena adanya tekanan balik (back-pressure porosity).
6. Kekuatan hal ini ketika dicampur dengan perbandingan air/bubuk yang benar cukup untuk
menerima tekanan bahan alloy cair yang masuk ke dalam cetakan. Dengan alasan ini maka
lebih cenderung mempergunakan kalsium sulfat hemihidrat daripada yang kalsinet.
7. Dipergunakan pada pengecoran logam tuang emas
8. Harganya murah

B. Bahan Pendam Phospat
1


1. Bahan pendam dapat dipanaskan pada suhu tinggi (1000-1100
o
C)
2. Bahan yang telah mengeras bertambah kuat sewaktu dipanaskan.
3. Sebagai bahan pendam dalam pekerjaan casting silver dan palladium (Ag-Pd), kronium
molybdenum (Cr-Mo) pada batas kerja gigitiruan sebagian lepasan.

C. Bahan Pendam Etil-Silikat
1


1. Digunakan pada pengecoran kobalt-kromium (Co-Cr) untuk landasan gigitiruan sebagian
lepasan.
2. Bahan pendam dapat dipanaskan pada suhu yang lebih tinggi 1180
o
C.

II. Kerugian Investment Material
1


Pada bahan pendam gipsum bahan tidak dapat dipanaskan pada suhu tinggi seperti
kobalt-kromium dimana pada suhu 1200
o
C terjadi reaksi antara kalsium sulfat dan silika:

CaSO
4
+ SiO
2
CaSiO
3
+ SO
3
, gas sulfur triksida yang terbentuk dapat:
1

a). Menyebabkan porositas pada tuangan
b). Turut serta dalam proses korosi tuangan


Tuang

Kesalahan dalam penuangan:
A. Oksidasi yamg disebabkan
1. Alloy yang terlalu panas
2. Nyala api oksidasi yang tidak baik
3. Flux yang tidak irreversible
4. Movel terlalu lama dipanaskan

B. Penuangan yang tidak lengkap
1. Bahan alloy yang dipergunakan tidak cukup
2. Alloy yang tidak dapat masuk kedalam cetakkan karena corong terlalu kecil.
3. Cetakan terlalu dingin
4. Seluran terhalang oleh sisa bahan malam yang tidak terbakar
5. Terjadi tekana balik oleh gas dalam cetakan
6. Alloy belum cair sempurna
7. Gaya yang diberikan pada waktu sentrifugal tidak seimbang.


Error dalam dimensi penuangan

Masalah : tuangan terlalu besar
Penyebab : ekspansi cetakan terlalu besar
Cara menghindari kesalahan : pergunakan suhu yang benar

Masalah : tuangan terlalu kecil
Penyebab : ekspansi cetakan terlalu kecil
Cara menghindari mesalahan : panaskan bumbung tuang denapgan cukup

Masalah : tuangan berubah bentuk
Penyebab : pola malam berubah bentuk
Cara menghindari kesalahan : penanganan malam yang benar

Anda mungkin juga menyukai