Pengembangan Organisasi, Team Building dan Perilaku Inovative
Oleh : Khairul Umam PEN!"U#U!N : Pentingn$a Perubahan Organisasi manakah kira-kira yang dapat mempertahankan dirinya sekaligus dapat menghadapi persaingan global ke depan dengan tenang, rasa aman bahkan memiliki kekuatan lebih untuk bertarung di tingkat yang lebih global sekalipun? Demikianlah kiranya pertanyaan mengenai masa depan organisasi-organisasi apapun bentuknya dalam menyambut era teknologi informasi yang semakin canggih ke depan yang telah terbukti mampu merubah tatanan kehidupan masyarakat global. Kiranya tepat bila dikatakan bahwa organisasi yang mampu berubah secara dinamis sesuai dengan keadaan lingkungan dan tuntutan komunitasnya serta mampu beradaptasi dengan perubahan masyarakat yang cepat dapat dengan tegak berdiri menghadapi persaingan global bahkan tidak merasa khawatir terhadap hal-hal yang dapat mengancam organisasi itu sendiri. Sebaliknya organisasi yang tidak mampu beradaptasi dengan lingkungannya akan menjadi lemah dan pada akhirnya gulung tikar. erkait dengan hal itu !nonim mengatakan bahwa "kuburan perusahaan dipenuhi oleh perusahaan yang gagal mengenali kebutuhan untuk berubah# $ . %anyak contoh kasus organisasi profit maupun non profit yang berjalan tertatih-tatih dan akhirnya gulung tikar serta tidak muncul lagi karena ia tidak mampu berubah dalam rangka menghadapi pertarungan global yang semakin komplek, meskipun kemudian ada yang tetap hidup, itupun karena dibantu oleh organisasi lain. Sebut misalnya & 'aruda (ndonesia yang hampir bangkrut dan banyak mem-&)K-kan karyawan- karyawannya, hingga saat inipun masih berjalan terseok-seok serta kalah saing $ Dalam *illiam +. )einecke , -onathan .arsh. Entrepeneur, 25 Prinsip Jitu Mengelola Bisnis Global. /-akarta0 1aja 'rafindo &ersada2. 3445. hlm.$56 $ dengan perusahaan lainnya yang sejenis. Dapat dipastikan perusahaan tersebut bangkrut dan mati jika pemerintah tidak turun tangan menanganinya. Oleh karena itu, saat ini dan yang akan datang, perubahan dalam organisasi merupakan tuntutan yang tidak dapat dihindarkan. (a bukan hanya sebuah kewajiban tetapi juga kebutuhan yang harus dipenuhi organisasi agar dapat terus bertahan serta tetap aktif di tengah derasnya arus perubahan global, baik lingkungan social, politik, hukum, ekonomi, budaya, teknologi dan lain sebagainya. Dalam wacana keorganisasian modern, persoalan tentang apakah perubahan akan terjadi tidak lagi rele7an. Sebaliknya, isunya adalah bagaimana para manajer dan pemimpin mengatasi tekanan perubahan yang tidak dapat dielakkan, yang mengkonfrontasi mereka sehari-hari, dalam upaya mempertahankan organisasi mereka agar tetap aktif dan mutakhir? 3 .eskipun perubahan adalah kenyataan hidup, apabila seseorang ingin kepemimpinannya efektif, maka ia tidak boleh membiarkan perubahan itu terjadi sebagaimana adanya. etapi ia harus dapat menyusun strategi dan mampu mengendalikan perubahan itu sendiri. Oleh sebab itu, pada dasarnya mengatur perubahan merupakan tugas terpenting dari apa yang harus dilakukan oleh seorang pemimpin. &osisi kunci bagi terciptanya perubahan organisasi dipegang oleh seorang pemimpin, sebab keputusan apapun yang terkait dengan organisasi berada dibawah "tangan dingin# para pemimpin. The leader as change agent. Organisasi hanya akan bergerak secara dinamis apabila pemimpinnya memiliki kemampuan dalam menyusun strategi untuk merencanakan, mengarahkan dan mengendalikan perubahan-perubahan. %aik perubahan internal maupun eksternal. Kebutuhan akan perubahan dapat terjadi apabila muncul suatu masalah baik internal maupun eksternal, negati7e atau positif, indi7idual maupun kelompok, sebagian atau menyeluruh, yang diantaranya berkaitan dengan produktifitas, kepuasan serta pengembangan di dalam sistem keorganisasian itu sendiri. 8amun 3 &aul )ersey , Kenneth %lanchard. Manajemen Perilaku Organisasi Penda!agunaan "umber #a!a Manusia$ !lih bahasa oleh !gus Darma./-akarta0 +rlangga2, 3443. hlm. 5$9 3 demikian, perubahan apapun yag dilakukan oleh organisasi tetaplah memperjuangkan tujuan yang ingin dicapai bersama dengan cara-cara yang efektif dan efisien, tersusun, terarah, serta terencana. &ara pemimpin yang bermaksud melakukan perubahan dalam kelompok atau organisasinya menurut &aul )ersey dan Kenneth %lanchard perlu memiliki /atau dapat memperoleh orang-orang yang memiliki2 keterampilan, pengetahuan, dan pelatihan sedikitnya dalam dua bidang berikut 0 $. Diagnosis. Kemampuan ini setidaknya mewakili kemampuan mengidentifikasi sudut pandang, mengidentifikasi masalah secara umum dan kemudian analisis. 3. &enerapan. :aitu mengidentifikasi alternati7e pemecahan dan strategi penerapan yang tepat bagi organisasi. Dari itu kemampuan seorang pemimpin efektif bukan hanya dituntut kepintarannya dalam membaca situasi sekelilingnya /mendiagnosa2, dengan kata lain seperti yang diungkapkan .as;ud Said bahwa seorang leader selain dituntut untuk memiliki kharisma dan kecerdikan memahami lingkungannya, namun juga dibutuhkan kecerdasan yang tinggi untuk dapat memecahkan /menerapkan2 secara riil berbagai macam persoalan terutama terkait dengan perubahan-perubahan lingkungan di sekitarnya.. Dalam hal ini, informasi merupakan media terpenting bagi para pemimpin dalam rangka mengukur kekuatan maupun kelemahan internal dan eksternal organisasi, sebab bagaimanapun setiap pemimpin secara imperati7e bertindak sesuai dengan kapasitas pengetahuannya. %asis atau pijakan keputusan- keputusan pengembangan organisasi terletak pada dasar pengetahuannya dan orang- orang yang mem#bisiki# nya. PEN%E&B!N%!N O'%!NIS!SI : &engelola Perubahan idak dapat dipungkiri bahwa pengembangan organisasi /organi<ation de7elopment0 OD2 telah menjadi semacam kebutuhan yang tidak dapat dihindarkan oleh organisasi apapun saat ini. &erubahan-perubahan yang sangat cepat dalam masyarakat, terutama terkait dengan nilai, mendesak setiap organisasi dapat 5 menyesuaikan dirinya. Dalam wacana organisasi modern, Douglas . )all menyatakan bahwa setidaknya ada = diagnosa penting terhadap kondisi dan perubahan yang terjadi dalam masyarakat saat ini yang selanjutnya terkait erat dengan pengembangan organisasi, yaitu 0 %$ There is no& more concern about 'alues per se, not just di((erent 'alues 2$ )ction is more important$ Merel! talking about 'alues is not enough$ One*s 'alues must be backed b! action +$ ,alues such as integrit!, honest!, openness, and realness are more important -$ .n general, 'alues are more humanistic$ There are di((erent moti'ating (actors 5$ There is increased concern (or the ultimate social 'alue o( one*s &ork /$ )uthorit! based on e0pertise, personal st!le, and con'ictions or accomplishments is more legitimate than authorit! based on age or position + Diagnosa Douglas di atas menunjukkan bahwa nilai dan budaya social yang tinggi dijunjung tinggi oleh masyarakat. &andangan masyarakatpun semakin hari semakin meningkat terhadap kebutuhan-kebutuhan maknawiyahnya dibanding dengan kebutuhan dhohiriyahnya. (ntegritas, kepercayaan, keterbukaan, kemanusiaan, keahlian, kecakapan serta kekuatan menjadi lebih penting dari nilai-nilai lainnya dalam masyarakat. )al tersebut dapat dikatakan sebagai perubahan paradigma budaya, yaitu dari kepentingan terhadap realita saja menuju kepentingan terhadap makna dan realita sekaligus. Dalam hal ini organisasi sebagai agen pelayan masyarakat harus mampu menangkap hal ini secara cerdas yang nantinya dapat mempengaruhi efektifitas pelaksanaan program-program yang direncanakan dan pencapaian tujuan yang telah digariskan. &engembangan organisasi itu sendiri menurut 1ichard %eckard meliputi 0 %1 .t is planned change e((ort2 21 .t is in'ol'es the total s!stem2 +1 .t is managed (rom the top2 -1 .t 5 Douglas . )all.3Potential (or 4areer Gro&th5$ Personnel )dministration..ay--une $>6$. pp.$?-$> dalam @red Authans.Organi6ational Beha'iour, B th +dition. .c.'raw-)ill Series in .anagementC $>?>. hlm. =$$ B is designed to increase organi6ation e((ecti'eness and health2 51 .t is achie'es its goals through planned inter'ention using beha'ioral science kno&ledge - $ &engembangan organisasi merujuk pada sebuah perubahan yang terencana dan sistematis dengan berbagai pendekatan, teknik perubahan maupun inter7ensi untuk merespons perubahan lingkungan demi meningkatkan efektifitas dan memecah kebuntuan maupun hambatan organisasi, baik terkait dengan sistem, sarana- prasarana, sumber dana, hingga sumber daya manusianya. &engembangan organisasi dibangun atas dasar nilai-nilai demokrasi- humanisme, ia memiliki karakteristik tertentu, yaitu 0 $2 penekanan pada tim kerjaC 32 penekanan pada sinergi dan partisipasi manajemenC 52 penekanan pada perubahan budaya organisasiC B2 penggunaan ilmu jiwa sebagai media perubahanC 92 proses penerapan perubahan secara continue. 9 Aebih lanjut, %eckard menambahkan bahwa pengembangan organisasi secara umum memiliki beberapa tujuan, diantaranya 0 $. .enumbuh kembangkan semangat memperbarui diri organisasi 3. .engoptimalkan efektifitas organisasi baik dalam kondisi lingkungan yang stabil maupun cepat berubah, dengan menanamkan mekanisme pengembangan yang berkelanjutan dalam diri organisasi 5. .encapai kualitas sinergi yang tinggi serta kompetisi yang rendah antar unit dalam organisasi. B. .engatasi masalah-masalah, konflik dan lain sebagainya yang mengancam keutuhan organisasi 9. .encapai budaya pengambilan keputusan yang berdasar atas sumber informasi dari pada atas aturan-aturan maupun peran organisasi itu sendiri. B 1ichard %eckard. Organi6ation #e'elopment2 "trategies and Models, /!ddison *esley Aongman, (nc. $>=>2, hlm. $5-$B 9 Diadaptasi dari *. A. @rench and D. ). %ell -r. Organi6ation #e'elopment Beha'ioral "cinece .nter'entions (or Organi6ations .mpro'ement, ed. B /+nglewood Dliffs, 8-0 &rentice )all, $>>42, hlm. $6-3$, dalam Stephen &. 1obbins, Prinsip7prinsip Perilaku organisasi, ed. 9 /-akarta0+rlangga, 34432, hlm. 5$$ 9 %eberapa poin di atas, setidaknya menyiratkan bahwa efektifitas organisasi dalam melaksanakan program-program maupun pencapaian tujuannya adalah arah yang sangat penting yang paling banyak diperhatikan oleh organisasi. Semakin efektif pelaksanaan kegiatan sebuah organisasi, semakin dekat ia mencapai kesuksesan. 8amun demikian, perlu dicatat bahwa efektifitas suatu organisasi, sekali lagi, bergantung pada tujuan dan sasarannya. Aebih jauh &aul )ersey dan Ken %lanchard berpendapat, inter7ensi pengembangan organisasi yang efektif bergantung pada hasil diagnosis situasi dan penentuan pendekatan yang memiliki kemungkinan paling tinggi dalam lingkungan tertentu. = Sampai di sini kemampuan beradaptasi organisasi terasa sangat penting. &erubahan yang diinginkan organisasi senantiasa harus direncanakan, diarahkan dan dikendalikan. )al itu penting penulis kemukakan karena perubahan apapun yang terjadi baik internal organisasi maupun eksternalnya jangan sampai terlalu jauh menginter7ensi pengembangan organisasi. !rtinya organisasi bukan hanya dituntut untuk dapat beradaptasi tetapi ia dimungkinkan untuk dapat mewarnai perubahan-perubahan posistif yang terjadi. %isa jadi organisasi mendorong pertumbuhan perubahan, jika diperlukan, atau bahkan menghambat perubahan, jika hal itu memang sangat diperlukan dalam situasi tertentu. Secara umum perubahan yang dialami sebuah organisasi dapat digambarkan melalui tingkatan perubahan 0 $2 perubahan pengetahuanC 32 perubahan sikapC 52 perilaku indi7idualC 52 perubahan perilaku kelompok maupun organisasi. &ada perubahan pengetahuan indi7idual maupun kelompok dapat dengan mudah diwujudkan melalui berbagai cara, seperti membaca buku, artikel, pemberian informasi dan lain sebagainya. etapi menyangkut perubahan sikap dan perilaku lebih sukar dan membutuhkan waktu yang cukup lama karena perubahan yang dimaksud adalah merubah pola atau merubah budaya yang telah lama melekat pada masing- masing indi7idu organisasi. = &aul )ersey , Kenneth %lanchard, Op$4it. hlm. 5B9 = !da dua /32 langkah signifikan yang dapat diterapkan ke dalam pengembangan organisasi melalui daur perubahan. Pertama, daur perubahan partisipatif /participati'e change c!cle2, dan kedua, daur perubahan direktif /directi'e change c!cle2. 6 Daur perubahan partisipatif dimulai dengan proses merubah pola pikir atau merubah tingkat pengetahuan para indi7idu maupun kelompok untuk selanjutnya secara bertahap merubah pola sikap dan pola perilaku indi7idu hingga akhirnya kelompok organisasi. Daur perubahan partisipatif tersebut dapat digambarkan sebagai berikut. #aur Perubahan Partisipati( Sedangkan daur perubahan direktif dimulai dengan perubahan yang dilakukan terhadap organisasi secara keseluruhan oleh kekuatan atau factor eksternal, seperti pimpinan lebih tinggi, masyarakat, peraturan perundang-undangan baru, hukum- hukum baru, norma-norma baru dan lain sebagainya. &erubahan direktif dapat diilustrasikan sebagai berikut, #aur Perubahan #irekti( 6 Diadaptasi dari &aul )ersey , Kenneth %lanchard, (bid, hlm. 533-53B 6 Kuasa &ribadi &engetahuan Sikap &erilaku indi7idual &erilaku kelompok Kuasa &osisi &engetahuan Sikap &erilaku indi7idual &erilaku kelompok Aebih dari itu kesuksesan sebuah organisasi yang diukur sejauh efektifitas program-programnya melalui pengembangan keorganisasian akan sulit tercapai apabila seluruh unsur sumber daya manusia organisasi tersebut tidak mampu belajar memelihara sekaligus mengembangkan semua potensi yang ada. SD. pembelajar inilah yang kemudian lebih banyak mempengaruhi budaya organisasi sebagai organisasi pembelajar /learning organi6ation2. .enurut &eter .. Sange, !rt Klener dkk /$>>4,p.3$2 , learning organi6ation adalah sebuah organisasi yang terus menerus mengembangkan kemampuannya untuk menciptakan masa depan yang lebih baik. Sehubungan dengan itu, D. .arine @iol dan .arjorie !. Ayies /$>?9, p.>62 mengatakan bahwa organisasi belajar adalah "proses perbaikan tindakan, melalui peningkatan pemahaman dan pengetahuan# di lingkungan suatu organisasi. ? &enjelasan di atas setidaknya menyiratkan bahwa pengembangan organisasi /organi6ational de'elopment2 tidak dapat dibiaskan dari budaya organisasi pembelajar /learning organi6ation2. Sebab keduanya merupakan semacam dua sisi mata uang yang tidak dapat dipisahkan satu dengan lainnya. &engembangan organisasi mengisyaratkan pentingnya proses belajar maupun beradabtasi terhadap lingkungan, sementara organisasi pembelajar membutuhkan informasi-informasi menyeluruh tentang segala aspek yang terkait dengan organisasi. Pengembangan Tim (Team Building) Diyakini atau tidak kinerja sebuah tim biasanya dapat secara jauh melampaui kesuksesan indi7idu, apalagi jika tugas yang dilaksanakan memerlukan beragam keterampilan, penilaian, dan pengalaman. %anyak organisasi yang kemudian mempercayakan tugas-tugasnya kepada sebuah tim dalam rangka pengembangan organisasi secara lebih efektif dan efisien. .enurut Stephen &. 1obbins, banyak pihak manajemen kemudian mendapati bahwa tim lebih fleksibel dan lebih responsif untuk ? )adari 8awawi. 8epemimpinan Menge(ekti(kan Organisasi. /:oEyakarta0 'adjah .ada Fni7ersity &ress2 . 3445. hlm $64 ? mengubah apa yang terjadi di banding unit-unit tradisional atau bentuk pengelompokan lain yang bersifat permanent. > Aebih dari itu sering kita dapatkan bahwa hasil kreatif dari sebuah tim lebih besar dari penjumlahan hasil kerja tiap indi7idu jika mereka berpikir sendiri-sendiri, selain juga kualitas pengambilam keputusannya juga lebih baik daripada yang dapat dihasilkan secara indi7idual. &entingnya fungsi tim dalam organisasi tidak dapat dipisahkan dari upaya pengembangan organisasi. Kemampuan seorang pemimpin dalam membangun dan mengembangkan tim /team building2 sangat diperlukan bagi pengembangan organisasi, sebab, selain sebagai media untuk memaksimalkan kinerja, sebuah tim juga berfungsi sebagai media pengembangan indi7idu. Setidaknya pada pengembangan indi7idu melalui bentuk kerja tim, teori : dapat diterapkan secara lebih dominant melalui pemberdayaan indi7idu /empo&ering people2 menuju terciptanya tatanan kinerja kelompok yang produktif. 8amun begitu, bentuk pengembangan tim melalui pemberdayaan indi7idu bukan berarti mengenyampingkan peran kerjasama antar indi7idu itu sendiri. im dibentuk agar tercipta kinerja antar indi7idu yang lebih produktif dalam organisasi, mencapai tujuan secara efektif dan efisien, serta mampu meraih prestasi yang lebih tinggi. Kerjasama antar indi7idu dalam tim lebih dipentingkan dari sekedar kemampuan setiap indi7idu. Dontohnya, tim sepakbola akan sulit menciptakan gol ketika aksi-aksi indi7idu lebih mendominasi permainan tanpa memperhatikan pentingnya kerjasama sebuah tim. Sebaliknya kerjasama tim kesebelasan sepakbola akan dengan mudah menciptakan gol apabila kinerja antara indi7idu lebih diarahkan untuk efektifitas tim dalam menciptakan gol. .enurut Stephen &. 1obbins, +fektifitas sebuah tim, apabila diukur menurut kemampuan masing-masing indi7idu memerlukan jenis keterampilan yang berbeda- beda. Keterampilan itu meliputi0 $2 keterampilan teknisC 32 keterampilan menganalisa sekaligus memecahkan masalahC 52 keterampilan mendengar yang baik, memberi umpan balik dan mengatasi konflik. Fntuk itu seorang pemimpin kemudian dituntut > Stephen &. 1obbins. &erilaku Organisasi. +disi ke lima. /-akarta0 +rlangga2 3443. hlm. $3> > untuk dapat dengan telliti membaca kelebihan maupun kekurangan masing-masing anggota atau rekan kerjanya dalam proses pembentukan tim organisasi. Dengan demikian pemimpin dapat dengan tepat merencanakan penempatan setiap indi7idu dalam tim yang sesuai dan cocok dengan keahlian masing-masing /right man on the right place2. %egitulah kiranya yang juga diajarkan dalam (slam bahwa suatu urusan harus diberikan kepada ahlinya, sebab jika tidak maka urusan itu tidak akan pernah selesai. /GHIJKL2 MNOPKL QRSTOU VWXY QZ[ \K] Q^_L I`a Lb] &embentukan sebuah tim tidak pernah terlepas dari tujuan diciptakannya tim itu sendiri. %erdasar pada tujuan pembentukan sebuah tim, Stephen &. 1obbins, $4 membagi tiga kelompok tim yang paling banyak dibentuk oleh organisasi, yaitu 0 $. im problem sol7ing 0 tim ini lebih condong kepada tugas pemecahan masalah-masalah yang dihadapi organisasi. .asalah-masalah itu dapat berupa cara memperbaiki kualitas, efisiensi, lingkungan kerja, metode maupun proses kerja dan lain sebagainya. 3. im Kerja Self-.anaged 0 tim ini merupakan tim kelanjutan dari tim problem sol7ing. im kerja dapat dikatakan sebagai tim pelaksana dari tawaran-tawaran tim problem sol7ing sehingga dapat didapat dengan jelas kebenaran dari pemecahan masalah organisasi yang dihadapi. -ika tim problem sol7ing berada pada ranah teoritik, maka tim kerja ini lebih condong pada tataran praktis. 5. im Dross-@unctional 0 tim ini biasanya adalah gabungan dari beberapa ahli di bidang tertentu /tim lintas disiplin2 untuk memecahkan persoalan yang dihadapi organisasi. im itu bisa terbentuk dari berbagai macam latar belakang maupun macam organisasi yang berbeda. Dontoh kasus sederhana adalah komposisi tim dokter yang menangani operasi wajah /(ace7o((2 terhadap pasien Aisa di Surabaya baru-baru ini. im itu terdiri dari spesialis $4 (bid, hlm. $5$-$55 $4 ahli di bidang-bidang tertentu seperti, mikrobiologi, syaraf, kulit, dan lainnya. im-tim tersebut di atas dibentuk oleh para pemimpin organisasi terutama untuk mendukung tercapainya tujuan organisasi secara lebih maksimal dan efektif. im itu dapat dibentuk dari anggota organisasi sendiri maupun merekrut tenaga lain di luar organisasi. %ahkan bisa jadi sebuah tim dapat diambil oleh organisasi dari organisasi lainnya dalam bentuk kerjasama yang solid, saling menguntungkan dan masing-masing memiliki kemauan yang baik /good &ill2 menuju kesuksesan. Sebut misalnya contoh sederhana dari sebuah tim di luar tubuh organisasi itu sendiri adalah organisasi !ustralian &artnership Scholarship /!&S2, yaitu sebuah organisasi layanan publik yang bermarkas pusat di -akarta. Organisasi ini dikontrak oleh pemerintah !ustralia untuk menangani masalah rekrutmen mahasiswa (ndonesia untuk mendapatkan beasiswa belajar di !ustralia. Kontrak terhadap organisasi ini ditetapkan melalui kerjasama dengan batasan waktu tertentu, misalnya selama lima tahun !&S menggunakan wewenang yang telah diberikan untuk merekrut mahasiswa (ndonesia dan lain sebagainya. PEN%E&B!N%!N PE'I#!KU INO*!TI*E : Strategi &enghadapi Tantangan %lobal Salah satu pilar terpenting bagi keberhasilan para pemimpin masa lalu adalah kemampuan mereka untuk berino7asi dan beradaptasi dengan penuh keyakinan terhadap dunia yang terus berubah. .ereka tidak merasa terbebani oleh apapun yang baru terlahir dari dunia dengan cara mengeksplorasi gagasan-gagasan, ide-ide, pendekatan-pendekatan bahkan budaya baru dan bukannya menarik diri dari percaturan persaingan global. Sebut misalnya .icrosoft corporation yang bergerak di bidang teknologi informasi, meski memiliki banyak pesaing semacam Dell dan !pple, perusahaan tersebut cukup terbukti ampuh menahan gerak laju perkembangan perusahaan-perusahaan itu dengan berbagai macam ino7asinya. Dalam kurun waktu beberapa tahun saja .icrosoft mampu menawarkan produk-produk baru yang menyita perhatian para pelanggannya, seperti program windows 5.$, windows >9, >6, $$ >?, *inme, *in c&, *indows Aonghorn hingga saat ini di tahun 344= akan mengeluarkan produknya yang cukup canggih berupa *indows dista dengan berbagai macam tawaran fasilitasnya. Kita bandingkan dengan !pple yang berjalan lambat dan sedikit menghasilkan produk ino7atif. @enomena di atas sedikitnya memberi gambaran kepada kita bahwa perilaku ino7atif mampu menciptakan solusi-solusi untuk mengatasi seabrek problematika yang akan dihadapi, termasuk di dalamnya problematika persaingan. 8amun perlu disadari bahwa ino7asi tidak akan muncul dengan sendirinya. &ara pemimipin organisasi hingga para anggotanya harus terlebih dahulu mampu menggali potensi kearah itu, tentu dengan kapasitas yang berbeda-beda. &emimpin yang baik adalah yang mampu melecut heroisme diri dan para anggotanya untuk selalu menciptakan ino7asi. &enggunaan sarana-sarana pendukung ke arah itu juga perlu dikembangkan seperti kegiatan-kegiatan pengembangan olah pikir, pemberian reward bagi yang berprestasi, kegiatan penelitian dan lain sebagainya. )al itu penting untuk dilakukan karena, seperti yang dikatakan .uhammad !bdul -awad 0 "e(no7asi bagaikan suara yang tidak dapat didengar pada ruang hampa udara. -adi, jika kita mendorong seseorang yang kreatif untuk melakukan ino7asi, sedangkan kita tidak memperhatikan lingkungan dan tingkat keilmuan lingkungan tersebut, maka saya menjamin ino7asi-ino7asi yang dilakukan oleh orang-orang kreatif kemungkinan kecil akan berhasil.# $$
&ernyataan itu menekankan pentingnya sebuah iklim dan sarana yang mendukung aktifitas-aktifitas maupun perilaku ino7atif. eori kepemimpinan yang memungkinkan untuk diterapkan dalam hal ini lebih condong kepada teori :. Setidaknya hal itu dapat diwakili oleh usaha memberikan peluang seluas-luasnya kepada orang-orang yang kreatif dalam mengembangkan ino7asi-ino7asinya hingga tercipta rasa percaya diri yang tinggi untuk menciptakan hal-hal baru yang lebih bermanfaat, baik bagi organisasi maupun bagi selain organisasi. $$ .uhammad !bdul -awad, Menjadi Manajer "ukses, /-akarta0 gema (nsani, 344B2 alih bahasa oleh !bdul )ayyi al Kattani dkk, hlm. 5B $3 Dalam tradisi (slam, poin-poin yang mengarah pada pengembangan daya ino7asi kaum muslimin dapat tercermin dari metode yang sering digunakan 1asulullah S!*. diantaranya menurut .uhammad !bdul -awad adalah 0 .enghindari kebekuan berpikir, memoti7asi keterbukaan nalar, dan mendukung perbedaan pendapat .engubah ijtihad serta pendapat sesuai dengan kondisi yang ada .emecahkan berbagai kesulitan secara kreatif .emberikan moti7asi bagi munculnya ide-ide ino7atif dan kreatif .enghimpun orang-orang yang unggul dan berpotensi .emoti7asi para sahabat untuk berijtihad dalam mengeluarkan pendapat, kemudian memberikan pengakuan terhadapnya &enempatan jati diri sebagai modal utama untuk melakukan ino7asi dan berkreasi .emberikan moti7asi dan dorongan sebagai factor dasar untuk menciptakan iklim kreatif .elakukan brainstorming dan memunculkan beragam pertanyaan .enghindari kebekuan berpikir, memoti7asi keterbukaan nalar, dan mendukung perbedaan pendapat Di antara metode 1asulullah S!*. tersebut beliau selalu bersikap bijaksana terhadap berbagai situasi yang berbeda dan terhadap perubahan-perubahan yang terjadi. )al ini beliau lakukan karena pola pikir ino7atoris dan pembaharu akan lebih elastis dalam menyikapi peristiwa-peristiwa yang dijumpai. $3 $3 .uhammad !bdul -awad, .bid, hlm. 5>-B$ $5 Dalam istilah para kaum :esuit, pola pikir ino7atoris lebih dikenal dengan ingenuitas /kecerdikan dan fleksibilitas2 $5 . .ngenuitas itu sendiri banyak mengutamakan perilaku-perilaku imajinatif, adaptabilitas, kreati7itas, fleksibilitas dan kemampuan merespons dengan cepat. Aebih dari itu seseorang bukan hanya dituntut untuk dapat menyesuaikan diri dan kreatif, melainkan juga dituntut untuk dapat mengadopsi perilaku atau sikap dan pandangan hidup yang memungkinkan kemampuan beradaptasi dan kreati7itas. 'ambaran-gambaran seperti yang telah penulis sebutkan di atas menekankan pentingnya kreatifitas dan daya ino7atif dalam strategi kepemimpinan modern. anpa kreatifitas, niscaya pengembangan dan perubahan organisasi tidak akan tercapai secara sempurna dan kepemimpinan akan menjadi hampa. .enarik sekali untuk diungkap di sini apa yang disampaikan oleh -ack *elch, seorang pioneer perubahan di perusahan terbesar !merika Serikat, yaitu 'eneral +lectric /'+2, tentang enam jurus jitu dalam rangka menuju ino7asi perubahan organisasi, yaitu 0 $. Kendalikan masa depan anda, jika tidak orang lain akan mengendalikannya 3. )adapilah kenyataan saat ini, bukannya seperti apa yang anda harapkan atau seperti yang sudah terjadi 5. %ersikaplah tulus /tidak berpura-pura2 kepada setiap orang B. -angan hanya mengatur, jadilah pemimpin 9. Aakukan perubahan sebelum keadaan memaksa anda =. -ika anda tidak punya keunggulan kompetitif, jangan ikut berkompetisi $B *elch menekankan pentingnya kesiapan seseorang untuk menghadapi tantangan ke depan dengan mengembangkan pola-pola seperti kreatifitas, ino7atif, adaptif, fleksibel dan lain sebagainya terutama dalam pengembangan sebuah organisasi. Dari itu, maka perilaku ino7atif merupakan kebutuhan yang tidak dapat dihindarkan bagi pengembangan organisasi umumnya dan kepemimpinan khususnya. $5 Dhris Aowney, 9eroic :eadrship Praktik Terbaik Perusahaan berumur -5; tahun !ang Mengubah #unia, /-akarta0 'ramedia, 34492, hlm. $B> $B Dikutip dari +rry 1iyana )ardjapamekas, +sensi Kepemimipinan, .ewujudkan disi .enjadi !ksi. /-akarta0 +lekmedia, 34442 hlm. $36 $B a+tar Pustaka *illiam +. )einecke , -onathan .arsh. Entrepeneur, 25 Prinsip Jitu Mengelola Bisnis Global. /-akarta0 1aja 'rafindo &ersada2. 3445 )adari 8awawi. 8epemimpinan Menge(ekti(kan Organisasi. /:oEyakarta0 'adjah .ada Fni7ersity &ress2 . 3445 &aul )ersey , Ken %lanchard. Manajemen Perilaku Organisasi Penda!agunaan "umber #a!a Manusia /-akarta0 +rlangga2, 3443 Douglas . )all. 3Potential (or 4areer Gro&th5$ Personnel )dministration. .ay- -une $>6$. pp.$?-$> dalam @red Authans. Organi6ational Beha'iour, B th
+dition. .c. 'raw - )ill Series in .anagementC $>?> 1ichard %eckard. Organi6ation #e'elopment2 "trategies and Models, pp$ %+7%-. $>=>. !ddison *esley Aongman, (nc. )adari 8awawi. 8epemimpinan Menge(ekti(kan Organisasi. /:oEyakarta0 'adjah .ada Fni7ersity &ress2 . 3445 Stephen &. 1obbins. &erilaku Organisasi. +disi ke lima. /-akarta0 +rlangga2 3443 .uhammad !bdul -awad, Menjadi Manajer "ukses, alih bahasa oleh !bdul )ayyi al Kattani dkk /-akarta0 gema (nsani, 344B2 Dhris Aowney, 9eroic :eadrship Praktik Terbaik Perusahaan berumur -5; tahun !ang Mengubah #unia, /-akarta0 'ramedia, 34492 +rry 1iyana )ardjapamekas, Esensi 8epemimipinan, Me&ujudkan ,isi Menjadi )ksi. /-akarta0 +lekmedia, 34442 $9