Anda di halaman 1dari 11

Museum Minyak dan Gas Bumi

Museum Minyak dan Gas Bumi adalah museum yang dibangun untuk menandai
peringatan 100 tahun industry minyak dan gas bumi Indonesia. Gagasan pendiriannya
lahir ketika pembukaan upacara Konvensi Tahunan Indonesia Petroleum Association
ke-14 pada tanggal 8 Oktober 1985. pembangunan fisiknya dilakukan pada tahun 1987.
Akhirnya, berkat usaha dan sumbangan masyarakat perminyakan Indonesia demi
melestarikan dan mewariskan nilai-nilai juang kepada generasi penerus untuk
meningkatkan ilmu dan teknologi, museum ini resmi dibuka pada tanggal 20 April 1989
oleh Presiden Soeharto.

Di halaman luar dipamerkan benda-benda koleksi, sebagai peninggalan sejarah
mengenai kegiatan perminyakan di Indonesia dari hulu sampai ke hilir.

Salah satu benda peraga yang terdapat di danau buatan adalah kepala sumur Cinta -1,
yang berasal dari sumur produksi lepas pantai pertama di Indonesia, yaitu sumur Cinta-
1. Benda peraga ini dengan sengaja ditempatkan di sini untuk memberi kesan bahwa
asalnya terpasang di lepas pantai.



Peragaan-peragaan dalam ruang ini menggambarkan betapa pentingnya peran Migas
sebagai sumber energi, penghasil BBM dan non-BBM serta produk-produk petrokimia.
Sebatang pohon minyak secara simbolis menampilkan pada cabang-cabangnya
berbagai jenis produk yang dihasilkan melalui proses pengolahan Migas.


Diorama ini terdapat di tengah-tengah Gedung Utama sepanjang ram menuju ke
Anjungan Kegiatan Hulu. Diorama ini menggambarkan betapa pesatnya perkembangan
peradaban manusia setelah ditemukan minyak bumi. Sebaliknya di sini juga
diperingatkan akan malapetaka yang akan dihadapi umat manusia, bila penggunaan
migas tidak mengindahkan kelestarian lingkungan

Anjungan ini terdapat di sisi kanan Gedung Utama, dan berbentuk tangki timbun
minyak. Di sini diperagakan sejarah pergeseran bumi, terjadinya fosil, asal terjadinya
migas, teknologi pencarian cadangan minyak, cara pengeboran sumur serta cara
memproduksinya.

Mata Bor.
PP IPTEK (Pusat Peragaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi), sebuah gedung tempat
dipamerkannya alat-alat peraga yang berhubungan dengan iptek, yang menjelaskan tentang
apa, mengapa, dan bagaimana iptek dipelajari, diciptakan serta dimanfaatkan untuk membantu
kehidupan manusia. Dengan membawa anak-anak ke sini, kita bisa memperkenalkan dan lebih
mendekatkan mereka terhadap iptek. Keberadaan alat-alat peraga di sana, yang dikemas serta
didesain secara ilmiah, edukatif, interaktif, intuitif dan menghibur, anak-anak akan lebih mudah
memahami serta menikmati ilmu pengetahuan dan teknologi.

PP IPTEK (Pusat Peragaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi), sebuah gedung tempat
dipamerkannya alat-alat peraga yang berhubungan dengan iptek, yang menjelaskan
tentang apa, mengapa, dan bagaimana iptek dipelajari, diciptakan serta dimanfaatkan
untuk membantu kehidupan manusia

Parabola berbisik...cukup dengan berbisik, suara kita akan didengar oleh teman kita
yang berjarak jauh dari kita


Banyak koleksi menarik
Banyak koleksi menarik yang bisa ditemukan di PP Iptek-TMII. Sebelum sampai di pintu
masuk, di halamannya saja kita sudah bisa menjumpai beberapa objek peraga iptek.
Salah satunya adalah parabola penghantar suara jarak jauh. Dengan parabola
berpasangan berdiameter lebih dari dua meter ini, kita bisa berkomunikasi dengan
teman yang berjarak jauh dari kita.













Museum Listrik di TMII


Museum Listrik dan Energi Baru terletak di Taman Mini Indonesia. Museum ini
terdiri dari 2 bangunan utama dengan bentuk dasar bundar dan beberapa bangunan
kecil sebagai penunjangnya. Museum ini diresmikan tanggal 20 April 1995.


Pembangkit listrik tenaga air ini berupa kincir air yang digerakkan dengan tenaga air
yang dibendung. Sebuah lampu pijar kecil yang menyala menandakan kalau kincir air
itu menghasilkan listrik yang mampu menyalakan lampu.

Di sebelah kanan koridor terdapat mesin diesel besar sumbangan dari PLN.
Ada kolam ikan yang membatasi mesin ini dengan pengunjung.

Reaktor ini berukuran sama dengan aslinya, atau dibuat dengan skala 1:1.
Reaktor ini dibuat dengan potongan bagian dalamnya terlihat sehingga pengunjung
juga bisa tahu bagian dalamnya.

alat-alat untuk mengubah energi dari yang sangat sederhana seperti kompor tungku
sampai mobil bertenaga sinar matahari.


teater kecil yang menayangkan film dokumenter tentang listrik dan energi
lainnya. Berbagai bentuk energi primer seperti matahari, nuklir, fosil, samudra, angin,
biomasa dan air ditampilkan dalam aneka peralatan.


Mobil Listrik




perkembangan listrik di Indonesia. Peralatan yang dipamerkan kebanyakan adalah
sumbangan / hibah dari PLN. Peralatan-peralatan itu pernah menjadi bagian untuk
membuat Indonesia menjadi lebih terang

Anda mungkin juga menyukai