Penyakit pada hidung dan sinus

Kuliah 2
14-16 Maret 2010
Penyakit infeksi dan degeratif
pada hidung dan sinus:



- Epistaksis
- Rinitis akut
- Rinitis kronik
- Rinitis alergi
- furunkle hidung
- benda asing di hidung











Tumor hidung, sinus paranasal
dan nasofaring
- NPC
- nasal polyp
- adenoma pleomorfik
- tumor warthin
- higroma kistik
- torticolis
- medial dan lateral branchial cyst dan fistula
branchial cyst

Acute rhinitis
=common cold
Ok:
>> rhinovirus;
myxovirus;coxsackie virus
Penyakit menular
Gejala: rasa kering, panas
gatal dalam hidung
bersin, hidungtersumbat,
ingus encer.
Mukosa hidung merah dan
membengkak.



Chronic rhinitis
Rinitis kronik dapat
dibedakan menjadi:
rinitis karena infeksi
spesifik (rinitis jamur dan
bakteri),
rinitis alergi,
rinitis sicca,
rinitis vasomotor,
rinitis hipertropi,
rinitis atropi dan
rinitis medikamentosa
Alergic rhinitis

Inflamasi ok reaksi allergi
Diagnosis:
- Anamnesis: sneezing, blockage, rhinorrhoe,itchy.
- PD: mukosa edema, basah,pucat/livid, sekret encer
yang banyak, allergic shiner, allergic salute, alergic
crease
- Pemeriksaan penunjang: Ig E spesifik dengan
RAST/ELISA, Tes uji kulit.
Vasomotor rhinitis

= vasomotor catarrh=no allergic perennial rhinitis
Idiopatik
Gejala: mirip allergi, rasa hidung tersumbat bergantian
tergantung posisi
Diagnosa:
Ekslusikan infeksi, allergi ,obat ,hormonal, okupasi

Sinusitis
= Rinosinusitis
: Inflamasi mukosa sinus paranasal
Etiol:
ISPA
Rinitis allergi
Rinitis polip hidung
Deviasi septum
Hipertropi konka
Sumbatan KOM
Infeksi tonsil
Infeksi gigi
Diskinesia silia
Adenoid

Sinusitis dentogen
dari infeksi gigi rahang
atas
Sinusitis jamur: aspergillus
sp, candida sp

Komplikasi:
-Kelainan orbita
-kelainan Intrakranial,
-osteomielitis dan abses
subperiostal,
-kelainan paru

Epistaxis

= perdarahan dari hidung
Etiol:
Trauma
Kelainan pembuluh darah
Infeksi lokal
Tumor
Penyakit kardiovaskular
Kelainan darah
Kelainan kongenital
Infeksi sistemik
Perubahan suhu dan tekanan atmosfis
Gangguan hormon

Menghentikan perdarahan:

Perdarahan anterior :
tampon anterior
Perdarahan posterior :
tampon posterior

Komplikasi:
Akibat epistaksis
Akibat tindakan

Furuncle of nose
Etiol: stafilokokus dan
streptokokus
Gejala:
hidung bengkak,
kemerahan dan nyeri
Dapat pada vestibulum
(vestibulitis), atau nasal
tip ( selulitis)

Foreign body of nose

>> pada anak
Gejala:
- Hidung tersumbat sebelah
- Sekret hidung mukopus kadang bercampur darah
- Sekret sangat bau
Diag: rinoskopi anterior

NPC
Merupaka tumor ganas kepala dan leher terbanyak di
Indonesia
Ras Mogoloid merupakan faktor dominan
Faktor penyebab Virus ebstein Barr
Gejala: Gejala telinga , mata, nasofaring dan leher
Penentuan stadium dipakai sistem TNM menurut
UICC (2002)
Th/
std I: radiotherapi
Std II-IV: kemoradiasi

Nasal polyp
Massa lunak yang mengandug banyak cairan di dalam
rongga hidung, berwarna putih keabu-abuan akibat
inflamasi mukosa
Makroskopik: polip massa bertangkai permukaan
licin lobular bisa tunggal ataupun multipel dan tidak
sensitif
Mikroskopik: epitel polip sama dengan epitel mukosa
hidung: epitel bertingkat semu bersilia

D/ anamnesis: hidung tersumbat
PD/ deformitas hidung pada RA: massa pucat dari
meatus medius dan mudah digerakkan
Pemeriksaan penunjang dengan nasoendoskopi,
radiologi
Th/ menghilangkan keluhan, mencegah komplikasi
dan rekurensi

Adenoma pleomorfik
Tumor jinak kelenjar liur
75% kelenjar parotis
Bengkak tanpa ada nyeri
TH/ reseksi bedah total
anka kekambuhan < 8%


Tumor warthin
Tumor jinak kelenjar liur relatif sering
Sering pada pria usia 50- 60 tahun
sering bilateral
th/ reseksi tumor jarang kambuh

Torticollis

trauma persalinan pada bayi letak sungsang, saat
traksi terjadi hematom pemendekan akibat fibrosis
pada m. sternokleidomastoid
GK/ kepala miring ok pemendekan m. SCM
wajah asimetri
tulang belakang skoliosis
Th/
fisioterapi
operasi


Medial and lateral brachial cyst and
fistula
Kelainan kongenital,
berasal dari celah ke 2 di
depan m. sternokleido
mastoid.
Bila penutupan terjadi
sebagian, sisanya
menjadi kista
Bila terbuka ke kulit
fistula



Brankial fistula mengeluarkan cairan , bisa
unilateral/ bilateral
Pada palpasi teraba jaringan fibrotik
D/ fistulografi: bahan kontras masuk ke faring
Cystic higroma

Berasal dari anyaman pembuluh limfa yang menyatu
menjadi sakus limfatikus, bila aliran ke sentral
terbendung maka menjadi kista dan dapat meluas ke
segala arah.
GK/-benjolan di daerah leher sejak lahir, nyeri(-)
- gangguan menelan bila mendesak ke dasar mulut
SL: -sering pada regio trigonum koli posterior
-transiluminasi(+)
Th/eksisi