Anda di halaman 1dari 4

1

BAB I
PENGERTIAN




A. Manajemen Sumber Daya Manusia
Manajemen sumber daya manusia sangat penting bagi suatu proyek
dalam mengelolah, mengatur, dan memanfaatkan pekerja sehingga dapat
berfungsi secara produktif untuk tercapainya tujuan dari suatu proyek.
Sumber daya manusia pada suatu proyek perlu dikelola secara
professional agar terwujud keseimbangan antara kebutuhan pekerja dengan
tuntutan dan kemampuan organisasi proyek. Keseimbangan tersebut
merupakan kunci utama proyek agar dapat berkembang secara produktif dan
wajar. Perkembangan usaha dan organisasi proyek sangat bergantung pada
prokduktivitas tenaga kerja yang ada di perusahaan atau proyek.

1. Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia
Beberapa definisi tentang manajemen sumber daya manusia yang
dikemukakan oleh para ahli diantaranya adalah:
Manajemen sumber daya manusia adalah suatu perencanaan,
pengorganisasian, pengkoordinasian, pelaksanaan, dan pengawasan terhadap
pengadaan, pengembangan, pemberian balas jasa, pengintegrasian,
pemeliharaan, dan pemisahan tenaga kerja dalam rangka mencapai tujuan
organisasi (Mangkunegara, 2000:2).
Manajemen sumber daya manusia adalah suatu perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan atas pengadaan,
pengembangan, pemberian kompensasi, pengintegrasian, pemeliharaan, dan
pemutusan hubungan tenaga kerja dengan maksud untuk mencapai tujuan
perusahaan, individu, dan masyarakat (Tulus 1992:4).
Manajemen sumber daya manusia adalah penarikan, seleksi, pengembangan,
pemeliharaan, dan penggunaan sumber daya manusia untuk mencapai tujuan-
tujuan individu maupun organisasi (Hani Handoko 2001:1).


2

2. Fungsi Operatif Manajemen Sumber Daya Manusia
Terdapat enam fungsi operatif manajemen sumber daya manusia
(Mangkunegara, 2000:2) yaitu sebagai berikut:
a. Pengadaan tenaga kerja terdiri dari:
1) Perencanaan sumber daya manusia
2) Analisis jabatan
3) Penarikan pekerja
4) Penempatan kerja
5) Orientasi kerja.
b. Pengembangan tenaga kerja mencangkup:
1) Pendidikan dan Pelatihan
2) Pengembangan
3) Penilaian prestasi kerja.
c. Pemberian balas jasa mencakup:
1) Balas jasa langsung terdiri dari:
a) Gaji/upah
b) Insentif
2) Balas jasa tidak lansung terdiri dari:
a) Keuntungan
b) Pelayanan/kesejahteraan.
d. Integrasi mencakup:
1) Kebutuhan pekerja
2) Motivasi kerja
3) Kepuasan kerja
4) Disiplin kerja
5) Partisipasi kerja.
e. Pemeliharaan tenaga kerja mencangkup:
1) Komunikasi kerja
2) Kesehatan dan keselamatan kerja
3) Pengendalian konflik kerja
4) Konseling kerja.
f. Pemisahan tenaga kerja mencangkup pemberhentian pekerja.


3

3. Unsur-Unsur yang Mempengaruhi Manajemen Sumber Daya Manusia
a. Kemampuan fisik
Kemampuan fisik adalah kemampuan yang diperlukan untuk
melaksanakan tugas-tugas yang menuntut stamina, kecekatan, kekuatan, dan
keterampilan kerja (Ni ketut Sariyhati, 2007:61).
Penyebab kecelakaan yang berkaitan dengan kemampuan fisik
menurut (Gempur Santoso 2004:11) antara lain:
1) Tidak sesuai berat badan, kekuatan, dan jangkauan
2) Posisi tubuh yang menyebabkan mudah lemah
3) Kepekaan tubuh
4) Kepekaan panca indra terhadap bunyi
5) Cacat fisik
6) Cacat sementara.

b. Kemampuan psikologis
Kemampuan psikologis adalah kemampuan pekerja menerima dan
melakukan pekerjaan (Soekidjo Notoatmodjo, 2003:191).
Penyebab kecelakaan yang berkaitan dengan kemampuan psikologis
menurut (Gempur Santoso 2004:11) tersebut antara lain:
1) Rasa takut atau phobia
2) Gangguan emosional
3) Sakit jiwa
4) Tingkat kecakapan
5) Tidak mampu memahami
6) Sedikit ide (pendapat)
7) Gerakan lamban
8) Keterampilan kurang.

c. Pengetahuan
Pengetahuan adalah merupakan hasil tahu dan ini terjadi setelah
individu melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu (Soekidjo
Notoatmodjo, 2003:127).
Penyebab kecelakaan yang berkaitan dengan pengetahuan menurut
(Gempur Santoso 2004:12) antara lain:
4

1) Kurang pengalaman
2) Kurang orientasi
3) Kurang latihan dalam memahami petunjuk
4) Kurang latihan memahami data
5) Salah pengertian terhadap suatu perintah.


d. Keterampilan
Keterampilan adalah pengetahuan tentang cara kerja dan peraktiknya
serta pengenalan aspek-aspek pekerjaan secara teperinci sampai kepada hal-
hal kecil (Sumamur P. K., 1987:48)
Penyebab kecelakaan berkaitan dengan keterampilan menurut
(Gempur Santoso 2004:12) antara lain:
1) Kurang pengadaan latihan praktik
2) Penampilan kurang
3) Kurang kreatif dan salah pengertian.

e. Motivasi
Motivasi adalah keadaan dalam pribadi seseorang yang mendorong
kegiatan individu untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu guna mencapai
suatu tujuan (Syukri Sahab, 1997:131).
Penyebab kecelakaan yang berhubungan dengan motivasi menurut
(Gempur santoso 2004:13) tersebut antara lain:
1) Mau bekerja apabila ada hadiah (reward)
2) Tidak ada umpan balik (feed back)
3) Tidak mendapat insentif produksi
4) Tidak mendapat pujian dari hasil kerjanya
5) Terlalu tertekan.

Anda mungkin juga menyukai