Anda di halaman 1dari 22

1

PENGEMBANGAN APLIKASI PENILAIAN


PEMBELAJARAN KURIKULUM 2013
PADA JURUSAN MULTIMEDIA
SMK NEGERI 1 KENDAL
BERBASIS WEB










Oleh:

Nama : KUSNANDAR AFRISIA
Instansi : SMK NEGERI 1 KENDAL




KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN MENENGAH
LOMBA KARYA ILMIAH DAN INOVASI PEMBELAJARAN
GURU SMK
2014
2

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Dengan perubahan penggunaan kurikulum yang dahulu kurikulum KTSP
berganti menjadi kurikulum 2013, salah satu hal paling menjadi perhatian adalah
bagaimana melakukan penilaian atau evaluasi pembelajaran, karena ada tiga ranah
kompetensi yang dinilai, yaitu kompetensi sikap, kompetensi pengetahuan, dan
kompetensi keterampilan.
Sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia Nomor 66 Tahun 2013 tentang Standar Penilaian Pendidikan, dimana
pada lampirannya terdapat penjelasan Standar Penilaian yang mana tujuannya
adalah untuk menjamin:
1. perencanaan penilaian peserta didik sesuai dengan kompetensi yang akan
dicapai dan berdasarkan prinsip-prinsip penilaian;
2. pelaksanaan penilaian peserta didik secara profesional, terbuka, edukatif,
efektif, efisien, dan sesuai dengan konteks sosial budaya; dan
3. pelaporan hasil penilaian peserta didik secara objektif, akuntabel, dan
informatif.
Sehingga dalam menyusun kriteria penilaian (mekanisme, prosedur, dan
instrumen penilaian hasil belajar) harus mengacu pada tujuan dari Standar
Penilaian Pendidikan. Dan kriteria penilaian itu digunakan untuk melakukan
penilaian kompetensi sikap, penilaian kompetensi pengetahuan, dan penilaian
kompetensi keterampilan. Dimana setiap penilaian mempunyai teknik dan
instrumen yang berbeda.
Penilaian kompetensi sikap, pendidik melakukan penilaian kompetensi
sikap melalui observasi, penilaian diri, penilaian teman sejawat (peer
evaluation) oleh peserta didik dan jurnal. Penilaian kompetensi pengetahuan,
pendidik menilai kompetensi pengetahuan melalui tes tulis, tes lisan, dan
penugasan. Dan penilaiankompetensi keterampilan, pendidik menilai kompetensi
keterampilan melalui penilaian kinerja, yaitu penilaian yang menuntut peserta
3

didik mendemonstrasikan suatu kompetensi tertentu dengan menggunakan tes
praktik, projek, dan penilaian portofolio.
Dapat dibayangkan berapa jumlah kertas yang digunakan untuk
melakukan penilaian tersebut. Misal saja, di sekolah kami (SMK Negeri 1 Kendal)
dengan jumlah peserta didik kelas 10 adalah 389, sebagai salah satu contohnya
untuk melakukan penilaian kompetensi sikap penilaian diri peserta didik saja
dengan asumsi lembar penilaiannya 2 lembar, membutuhkan jumlah kertas 778
(hampir 2 rim), berapa banyak kertas untuk melakukan penilaian yang lainnya
dari mata pelajaran yang ada, pasti akan banyak sekali beban penggunaan
kertasnya.
Disamping dengan banyaknya penggunaan kertas tersebut, tidak menjamin
penilaian yang efektif dan efisien, dikarenakan pengambilan penilaian ini (yang
terjadi di SMK Negeri 1 Kendal) diadakan diakhir-akhir semester, mendekati
pelaksanaan Ujian Akhir Semester (UAS) dan form penilaian masih di sediakan
oleh sekolah. Apa yang terjadi jika setiap guru mata pelajaran melakukan
pengambilan penilaian di satu minggu yang bersamaan. Untuk mengambil
penilaian sikap penilaian diri saja peserta didik harus berapa kali dia menilai
dirinya sendiri, belum lagi penilaian antar teman, pastinya akan menjenuhkan dan
mungkin hampir menilai dengan skor yang sama antar kriteria.
Dengan adanya permasalahan diatas, saya mencoba melakukan
pendekatan evaluasi atau penilaian pendidikan untuk kurikulum 2013 ini dengan
menggunakan teknologi informasi, yaitu dengan mengembangkan aplikasi
penilaian berbasis web.
B. Rumusan Masalah
Dari uraian latar belakang di atas maka masalah yang melatar belakangi
penelitian ini adalah penggunaan kertas yang banyak dan kurang efesiennya
penilaian pembelajaran yang dilakukan di SMK Negeri 1 Kendal.
Berdasarkan uraian latar belakang tersebut maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana mengembangkan aplikasi penilaian pembelajaran yang secara
mudah dapat diaplikasikan.
4

2. Bagaimana mengembangkan aplikasi penilaian pembelajaran untuk
merekap nilai kompetensi sikap, kompetensi pengetahuan dan kompetensi
keterampilan.
3. Sejauh manakah kemudahan aplikasi penilaian pembelajaran ini
diaplikasikan dan digunakan.
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan uraian latar belakang dan rumusan masalah di atas, maka
tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Mengembangkan aplikasi penilaian pembelajaran yang secara mudah
dapat diaplikasikan.
2. Mengembangkan aplikasi penilaian pembelajaran untuk merekap nilai
kompetensi sikap, kompetensi pengetahuan dan kompetensi keterampilan.
3. Kemudahan dalam penggunaan dan pengaplikasian aplikasi penilaian
pembelajaran.
D. Manfaat
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Arsip data penilaian terjaga dan kemudahan dalam mengakses.
2. Pengambilan keputusan terkait dengan hasil pembelajaran dapat lebih
cepat.
5

BAB II
LANDASAN TEORI

A. Standar Penilaian Pendidikan Kurikulum 2013
Standar Penilaian Pendidikan adalah kriteria mengenai mekanisme,
prosedur, dan instrumen penilaian hasil belajar peserta didik. Penilaian pendidikan
sebagai proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur
pencapaian hasil belajar peserta didik mencakup: penilaian otentik, penilaian diri,
penilaian berbasis portofolio, ulangan, ulangan harian, ulangan tengah semester,
ulangan akhir semester, ujian tingkat kompetensi, ujian mutu tingkat kompetensi,
ujian nasional, dan ujian sekolah/madrasah.
Jenis penilaian yang dapat digunakan oleh pendidik untuk menilai
kompetensi pengetahuan, kompetensi keterampilan, dan kompetensi sikap adalah
penilaian otentik. Penilaian otentik adalah penilaian perilaku peserta didik secara
multi-dimensional pada situasi nyata. Penilaian seperti ini tidak hanya
menggunakan tes kertas pensil atau tes tertulis saja tetapi juga menggunakan
berbagai metode, misalnya tes perbuatan, pemberian tugas, dan portofolio.
Hargreaves dan Lorna Earl (2002) menjelaskan bahwa penilaian otentik mampu
memotivasi peserta didik untuk lebih bertanggungjawab atas belajar mereka
sendiri, membuat penilaian merupakan bagian integral dari proses pembelajaran,
mendorong peserta didik untuk lebih berkreasi dan menerapkan pengetahuannya
daripada hanya sekedar melatih ingatan.
1. Prinsip dan Pendekatan Penilaian
Penilaian hasil belajar peserta didik pada jenjang pendidikan dasar dan
menengah didasarkan pada prinsip-prinsip sebagai berikut.
a. Objektif, berarti penilaian berbasis pada standardan tidak dipengaruhi
faktor subjektivitas penilai.
b. Terpadu, berarti penilaian oleh pendidik dilakukan secara terencana,
menyatu dengan kegiatan pembelajaran, dan berkesinambungan.
c. Ekonomis, berarti penilaian yang efisien dan efektif dalam perencanaan,
pelaksanaan, dan pelaporannya.
6

d. Transparan, berarti prosedur penilaian, kriteria penilaian, dan dasar
pengambilan keputusan dapat diakses oleh semua pihak.
e. Akuntabel, berarti penilaian dapat dipertanggungjawabkan kepada pihak
internal sekolah maupun eksternal untuk aspek teknik, prosedur, dan
hasilnya.
f. Edukatif, berarti mendidik dan memotivasi peserta didik dan guru.
2. Ruang Lingkup Penilaian
Penilaian hasil belajar peserta didik mencakup kompetensi sikap,
pengetahuan, dan keterampilan yang dilakukan secara berimbang sehingga dapat
digunakan untuk menentukan posisi relatif setiap peserta didik terhadap standar
yang telah ditetapkan. Cakupan penilaian merujuk pada ruang lingkup materi,
kompetensi mata pelajaran/kompetensi muatan/kompetensi program, dan proses.
3. Teknik dan Instrumen Penilaian
Teknik dan instrumen yang digunakan untuk penilaian kompetensi sikap,
pengetahuan, dan keterampilan sebagai berikut.
a. Penilaian kompetensi sikap
Pendidik melakukan penilaian kompetensi sikap melalui observasi,
penilaian diri, penilaian teman sejawat (peer evaluation) oleh peserta didik
dan jurnal. Instrumen yang digunakan untuk observasi, penilaian diri, dan
penilaian antarpeserta didik adalah daftar cek atau skala penilaian (rating
scale) yang disertai rubrik, sedangkan pada jurnal berupa catatan pendidik.
1) Observasi merupakan teknik penilaian yang dilakukan secara
berkesinambungan dengan menggunakan indera, baik secara langsung
maupun tidak langsung dengan menggunakan pedoman observasi
yang berisi sejumlah indikator perilaku yang diamati.
2) Penilaian diri merupakan teknik penilaian dengan cara meminta
peserta didik untuk mengemukakan kelebihan dan kekurangan dirinya
dalam konteks pencapaian kompetensi. Instrumen yang digunakan
berupa lembar penilaian diri.
3) Penilaian antarpeserta didik merupakan teknik penilaian dengan cara
meminta peserta didik untuk saling menilai terkait dengan pencapaian
7

kompetensi. Instrumen yang digunakan berupa lembar penilaian
antarpeserta didik.
4) Jurnal merupakan catatan pendidik di dalam dan di luar kelas yang
berisi informasi hasil pengamatan tentang kekuatan dan kelemahan
peserta didik yang berkaitan dengan sikap dan perilaku.
b. Penilaian Kompetensi Pengetahuan
Pendidik menilai kompetensi pengetahuan melalui tes tulis, tes lisan,
dan penugasan.
1) Instrumen tes tulis berupa soal pilihan ganda, isian, jawaban singkat,
benar-salah, menjodohkan, dan uraian. Instrumen uraian dilengkapi
pedoman penskoran.
2) Instrumen tes lisan berupa daftar pertanyaan.
3) Instrumen penugasan berupa pekerjaan rumah dan/atau projek yang
dikerjakan secara individu atau kelompok sesuai dengan karakteristik
tugas.
c. Penilaian Kompetensi Keterampilan
Pendidik menilai kompetensi keterampilan melalui penilaian kinerja,
yaitu penilaian yang menuntut peserta didik mendemonstrasikan suatu
kompetensi tertentu dengan menggunakan tes praktik, projek, dan penilaian
portofolio. Instrumen yang digunakan berupa daftar cek atau skala penilaian
(rating scale) yang dilengkapi rubrik.
1) Tes praktik adalah penilaian yang menuntut respon berupa
keterampilan melakukan suatu aktivitas atau perilaku sesuai dengan
tuntutan kompetensi.
2) Projek adalah tugas-tugas belajar (learning tasks) yang meliputi
kegiatan perancangan, pelaksanaan, dan pelaporan secara tertulis
maupun lisan dalam waktu tertentu.
3) Penilaian portofolio adalah penilaian yang dilakukan dengan cara
menilai kumpulan seluruh karya peserta didik dalam bidang tertentu
yang bersifat reflektif-integratif untuk mengetahui minat,
perkembangan, prestasi, dan/atau kreativitas peserta didik dalam
8

kurun waktu tertentu. Karya tersebut dapat berbentuk tindakan nyata
yang mencerminkan kepedulian peserta didik terhadap lingkungannya.
B. Aplikasi Berbasis Web
Dalam rekayasa perangkat lunak, suatu aplikasi web (web application)
adalah suatu aplikasi yang diakses menggunakan penjelajah web melalui suatu
jaringan seperti Internet atau intranet. Ia juga merupakan suatu aplikasi perangkat
lunak komputer yang dikodekan dalam bahasa yang didukung penjelajah web
(seperti HTML, JavaScript, AJAX, Java, dll) dan bergantung pada penjelajah
tersebut untuk menampilkan aplikasi.
Aplikasi web menjadi populer karena kemudahan tersedianya aplikasi
klien untuk mengaksesnya, penjelajah web, yang kadang disebut sebagai suatu
thin client (klien tipis). Kemampuan untuk memperbarui dan memelihara aplikasi
web tanpa harus mendistribusikan dan menginstalasi perangkat lunak pada
kemungkinan ribuan komputer klien merupakan alasan kunci popularitasnya.
Aplikasi web yang umum misalnya webmail, toko ritel daring, lelang daring,
wiki, papan diskusi, weblog, serta MMORPG.

Gambar 1 Tampilan salah satu aplikasi web
1. MySQL
MySQL adalah sebuah perangkat lunak sistem manajemen basis data SQL
(database management system) atau DBMS yang multithread, multi-user, dengan
sekitar 6 juta instalasi di seluruh dunia. MySQL AB membuat MySQL tersedia
sebagai perangkat lunak gratis dibawah lisensi GNU General Public License
9

(GPL), tetapi mereka juga menjual dibawah lisensi komersial untuk kasus-kasus
dimana penggunaannya tidak cocok dengan penggunaan GPL.
Tidak sama dengan proyek-proyek seperti Apache, dimana perangkat
lunak dikembangkan oleh komunitas umum, dan hak cipta untuk kode sumber
dimiliki oleh penulisnya masing-masing, MySQL dimiliki dan disponsori oleh
sebuah perusahaan komersial Swedia MySQL AB, dimana memegang hak cipta
hampir atas semua kode sumbernya. Kedua orang Swedia dan satu orang
Finlandia yang mendirikan MySQL AB adalah: David Axmark, Allan Larsson,
dan Michael "Monty" Widenius.
MySQL memiliki beberapa keistimewaan, antara lain :
a. Portabilitas. MySQL dapat berjalan stabil pada berbagai sistem operasi.
b. Perangkat lunak sumber terbuka. MySQL didistribusikan sebagai
perangkat lunak sumber terbuka, dibawah lisensi GPL.
c. Multi-user. MySQL dapat digunakan oleh beberapa pengguna dalam
waktu yang bersamaan tanpa mengalami masalah atau konflik.
d. Performance tuning, MySQL memiliki kecepatan yang menakjubkan
dalam menangani query sederhana.
e. Ragam tipe data. MySQL memiliki ragam tipe data yang sangat kaya.
f. Perintah dan fungsi. MySQL memiliki operator dan fungsi secara penuh
yang mendukung perintah Select dan Where dalam perintah (query).
g. Keamanan. MySQL memiliki beberapa lapisan keamanan seperti level
subnetmask, nama host, dan izin akses user dengan sistem perizinan yang
mendetail serta sandi terenkripsi.
h. Skalabilitas dan pembatasan. MySQL mampu menangani basis data dalam
skala besar, dengan jumlah rekaman (records) lebih dari 50 juta dan 60
ribu tabel serta 5 milyar baris. Selain itu batas indeks yang dapat
ditampung mencapai 32 indeks pada tiap tabelnya.
i. Konektivitas. MySQL dapat melakukan koneksi dengan klien
menggunakan protokol TCP/IP, Unix soket (UNIX), atau Named Pipes
(NT).
j. Lokalisasi. MySQL dapat mendeteksi pesan kesalahan pada klien dengan
menggunakan lebih dari dua puluh bahasa.
10

k. Antar Muka. MySQL memiliki antar muka (interface) terhadap berbagai
aplikasi dan bahasa pemrograman dengan menggunakan fungsi API
(Application Programming Interface).
2. PHP
Pada awalnya PHP merupakan kependekan dari Personal Home Page
(Situs personal). PHP pertama kali dibuat oleh Rasmus Lerdorf pada tahun 1995.
Pada waktu itu PHP masih bernama Form Interpreted (FI), yang wujudnya berupa
sekumpulan skrip yang digunakan untuk mengolah data formulir dari web.
Selanjutnya Rasmus merilis kode sumber tersebut untuk umum dan
menamakannya PHP/FI. Dengan perilisan kode sumber ini menjadi sumber
terbuka, maka banyak pemrogram yang tertarik untuk ikut mengembangkan PHP.
Pada November 1997, dirilis PHP/FI 2.0. Pada rilis ini, interpreter PHP
sudah diimplementasikan dalam program C. Dalam rilis ini disertakan juga
modul-modul ekstensi yang meningkatkan kemampuan PHP/FI secara signifikan.
Pada tahun 1997, sebuah perusahaan bernama Zend menulis ulang
interpreter PHP menjadi lebih bersih, lebih baik, dan lebih cepat. Kemudian pada
Juni 1998, perusahaan tersebut merilis interpreter baru untuk PHP dan
meresmikan rilis tersebut sebagai PHP 3.0 dan singkatan PHP diubah menjadi
akronim berulang PHP: Hypertext Preprocessing.
Pada pertengahan tahun 1999, Zend merilis interpreter PHP baru dan rilis
tersebut dikenal dengan PHP 4.0. PHP 4.0 adalah versi PHP yang paling banyak
dipakai pada awal abad ke-21. Versi ini banyak dipakai disebabkan
kemampuannya untuk membangun aplikasi web kompleks tetapi tetap memiliki
kecepatan dan stabilitas yang tinggi.
Pada Juni 2004, Zend merilis PHP 5.0. Dalam versi ini, inti dari interpreter
PHP mengalami perubahan besar. Versi ini juga memasukkan model
pemrograman berorientasi objek ke dalam PHP untuk menjawab perkembangan
bahasa pemrograman ke arah paradigma berorientasi objek.
PHP: Hypertext Preprocessor adalah bahasa skrip yang dapat ditanamkan
atau disisipkan ke dalam HTML. PHP banyak dipakai untuk memrogram situs
web dinamis. PHP dapat digunakan untuk membangun sebuah CMS.
Beberapa kelebihan PHP dari bahasa pemrograman web, antara lain:
11

a. Bahasa pemrograman PHP adalah sebuah bahasa script yang tidak
melakukan sebuah kompilasi dalam penggunaanya.
b. Web Server yang mendukung PHP dapat ditemukan dimana - mana dari
mulai apache, IIS, Lighttpd, hingga Xitami dengan konfigurasi yang relatif
mudah.
c. Dalam sisi pengembangan lebih mudah, karena banyaknya milis - milis
dan developer yang siap membantu dalam pengembangan.
d. Dalam sisi pemahamanan, PHP adalah bahasa scripting yang paling mudah
karena memiliki referensi yang banyak.
e. PHP adalah bahasa open source yang dapat digunakan di berbagai mesin
(Linux, Unix, Macintosh, Windows) dan dapat dijalankan secara runtime
melalui console serta juga dapat menjalankan perintah-perintah sistem.
C. Kerangka Berpikir
Aplikasi penilaian pendidikan berbasis web ini adalah aplikasi yang dibuat
guna membantu/memudahkan guru/pendidik dalam melakukan penilaian
pembelajaran yang menggunakan media teknologi informasi (berbasis web).















Gambar 2 Alur Pemikiran
Masalah
Susahnya melakukan
penilaian pembelajaran
Tujuan
Perlunya aplikasi
penilaian pembelajaran
yang mudah
Pendekatan
Aplikasi berbasis
teknologi informasi web
Pengembangan
Pembuatan program
aplikasi web
(PHP+MySQL)
Implementasi
SMK Negeri 1 Kendal
Pengujian
Implementasi dan
pengujian aplikasi
Hasil
Aplikasi yang membantu
penilaian pembelajaran
12

D. Hipotesis
Menurut Sugiyono (2013:63) menyatakan: Hipotesis merupakan jawaban
sementara terhadap rumusan masalah penelitian.
Berdasarkan judul penelitian dan konsep hipotesis diatas, maka akan
peneliti rumuskan hipotesis dalam penelitian ini adalah: Dengan adanya aplikasi
penilaian pembelajaran ini memudahkan guru untuk melakukan proses evaluasi
atau penilaian pembelajaran.

13

BAB III
DESAIN PENELITIAN

A. Metode Penelitian
Dalam penelitian ini penulis menggunakan penelitian Research and
Development(R&D). Menurut Sugiyono (2013:297) metode penelitian Research
and Development yang selanjutnya akan disingkat menjadi R&D adalah metode
penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji
keefektifan produk tersebut. Produk tersebut tidak selalu berbentuk benda atau
perangkat keras (hardware), seperti buku, alat tulis, dan alat pembelajaran
lainnya. Akan tetapi, dapat pula dalam bentuk perangkat lunak (software).
Dalam pelaksanaan R&D, ada beberapa metode yang digunakan yaitu
metode deskriptif, evaluatif dan eksperimental. Metode penelitian deskriptif
digunakan dalam penelitian awal untuk menghimpun data tentang kondisi yang
ada. Metode evaluatif digunakan untuk mengevaluasi proses ujicoba
pengembangan suatu produk. Dan metode eksperimen digunakan untuk menguji
keampuhan dari produk yang dihasilkan.
Dikarenakan penelitian R&D memerlukan waktu yang lama, penulis
menggunakan metode ini hanya untuk mengetahui kemudahan penilaian
pembelajaran dengan menggunakan aplikasi penilaian pembelajaran berbasis web.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
Tempat penelitian dilaksanakan di SMK Negeri 1 Kendal. Penelitian ini
dilakukan selama 6 bulan (Semester Genap Tahun Pelajaran 2013/2014) dari
Februari 2014 sampai Juli 2014 mulai dari tahap persiapan sampai penulisan
laporan.
C. Subjek Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada mata pelajaran kelas 10 jurusan Multimedia
SMK Negeri 1 Kendal Tahun Pelajaran 2013/2014. Penulis dalam penelitian ini
adalah memfokuskan pada pengembangan aplikasi berbasis web agar
memudahkan dalam melaksanakan penilaian pembelajaran.
14

D. Instrumen Penelitian
Menurut Sugiono (2013:142), angket atau kuisioner merupakan teknik
pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan
atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya.
Pada penelitian ini, instrumen yang digunakan adalah berupa kuisioner
(angket) yang meliputi angket untuk validasi ahli dan angket implementasi
lapangan.
Instrument validasi ahli digunakan untuk mengetahui aplikasi yang telah
dikembangkan sudah layak untuk di ujicobakan dan di implementasikan oleh
pengguna atau masih harus dilakukan pengembangan atau perbaikan lebih lanjut.
Sedangkan angket implementasi lapangan digunakan untuk mengetahui respon
dan sikap pengguna terhadap aplikasi yang dikembangkan.
E. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan
menggunakan kuisioner (angket) yang berisikan poin-poin yang termuat dalam
instrumen penelitian dan diisi responden untuk mendapat informasi simpulan.
F. Teknik Analisis Data
Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dalam kuesioner terkait respon
responden terhadap penerapan aplikasi, khususnya terkait faktor kemudahan
dalam menggunakan dan mengaplikasikan aplikasi padanya dilakukan analisis.
Pertanyaan-pertanyaan tersebut diukur dengan skala likert. Skala likert
merupakan bentuk skala penilaian antara 1 (satu) sampai dengan 4 (empat) dengan
deskripsi sebagai berikut:
1. Angka 1 (satu) menyatakan sangat tidak setuju
2. Angka 2 (dua) menyatakan tidak setuju
3. Angka 3 (tiga) menyatakan setuju
4. Angka 4 (empat) menyatakan sangat setuju


15

Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dalam kuisioner terkait respon guru
terhadap kemudahan aplikasi untuk penilaian pembelajaran, khususnya terkait
faktor kemudahannya. Jumlah pertanyaan yang diajukan yaitu sebagai berikut:
1. Apakah penerapan aplikasi untuk penilaian pembelajaran mudah
dilakukan?
2. Apakah melakukan penilaian pembelajaran dengan penerapan aplikasi
lebih mudah dibandingkan dengan melakukan penilaian pembelajaran
secara manual?
3. Apakah bapak/ibu guru merasa terbantu dengan penerapan aplikasi dalam
melakukan penilaian pembelajaran?
4. Apakah bapak/ibu setuju bahwa penerapan aplikasi merupakan cara yang
mudah dan efektif dalam melakukan penilaian pembelajaran?
5. Apakah bapak/ibu guru berniat menggunakan aplikasi penilaian
pembelajaran ini untuk waktu yang akan datang?
16

BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Desain Awal Produk
Ide awal dalam penelitian ini adalah meminimalisir kebutuhan kertas
untuk melakukan Penilaian Kompetensi Sikap. Karena yang terjadi di SMK
Negeri 1 Kendal, untuk sementara form isian Penilaian Kompetensi Sikap
formatnya disamakan (aspek-aspek pengamatan yang dinilai). Dengan demikian
Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum harus menyediakan form penilaian yang
digandakan sejumlah siswa di kali sejumlah mata pelajaran. Bisa di bayangkan
berapa jumlah kertas yang di butuhkan.
Dengan banyaknya kebutuhan kertas yang di butuhkan ternyata tidak
memberikan jaminan ke-efektifan dan ke-efesienan dalam pengambilan nilai
Kompetensi Sikap ini. Karena biasanya guru harus merekap nilai-nilai tersebut.
Berawal dari permasalahan diatas penelitian berinisiatif untuk membuat
aplikasi sederhana untuk mengakomodirnya, dengan menambah fitur kemampuan
aplikasi, tidak hanya merekap nilai Kompetensi Sikap, tetapi juga merekap nilai
Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan.
Berdasarkan dari yang sudah peneliti jelaskan diatas, adapun desain awal produk
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:










Gambar 3 Desain Awal Aplikasi
Aplikasi
Penilaian
Kurikulum 2013
Siswa Administrasi/ Guru
Login sistem
Input nilai sikap
Login sistem
Input nilai sikap
Input nilai hasil komp. pengetahuan
Input nilai hasil komp.keterampilan
Rekapitulasi nilai
17

Dari gambar diatas dapat di lihat, bahwa kemampuan aplikasi masih
terbatas. Administrasi/ Guru di dalam sistem diberikan hak untuk login ke sistem,
melakukan input nilai Kompetensi Sikap (nilai observasi guru), input nilai hasil
Kompetensi Pengetahuan dan input nilai hasil Kompetensi Keterampilan.
Sedangkan siswa di dalam sistem diberikan hak untuk login ke sistem dan
melakukan input nilai Kompetensi Sikap (nilai diri sendiri dan antar teman).
B. Hasil Pengujian I
Dari hasil aplikasi pada desain awal, di uji cobakan langsung ke siswa dan
administrator/ guru. Pengujian di fokuskan kepada aspek kesesuaian aplikasi
berdasarkan pedoman penilaian pembelajaran.
No Penguji Lingkungan Uji Sesuai
Belum
Sesuai
1
Warjoko,
A.Md.
Login Sistem sebagai Admin/Guru X

(Guru
Produktif MM)
Input nilai Sikap (observasi guru) X

Input nilai Hasil Kompetensi
Pengetahuan
X

Input nilai Hasil Kompetensi
Keterampilan
X
Melihat Rekapitulasi nilai X
Login Sistem sebagai siswa X
Input nilai Sikap (diri sendiri) X
Input nilai Sikap (antar teman) X
Prosentase Kesesuaian 75%

Tabel 1 Hasil Pengujian Tahap I

Berdasarkan tabel hasil pengujian tahap I, didapatkan prosentase
kesesuaian sistem dengan pedoman penilaian pembelajaran 75%. Terdapat
ketidaksesuaian atau belum sesuai pada point input nilai hasil kompetensi
pengetahuan dan keterampilan. Kemampuan sistem masih sebatas melakukan
input hasil dari penilaian, belum adanya analisis nilai, belum adanya kolom untuk
nilai remidial dan rubrik serta skor penilaian.
18

C. Revisi Produk
Dari hasil pengujian I maka ada perubahan/revisi desain sistem, yang
semula hanya sebatas untuk merekap nilai/ input nilai hasil penilaian, belum
adanya analisis, rubrik dan skor penilaian.














Gambar 4 Revisi Produk I

Pada desain awal produk, aplikasi masih terbatas pada rekap nilai, maka
untuk revisi produk yang pertama (I) berdasarkan hasil pengujian dan masukan
dari penguji, ada penambahan fitur aplikasi, yaitu: kemampuan aplikasi untuk
melakukan input kisi-kisi soal, input soalm input rubrik dan penskoran dan
analisa hasil ulangan.
D. Hasil Pengujian II
Pada pengujian pada tahap II di lakukan pengujian dan validasi oleh ahli,
dalam hal penelitian ini dilakukan oleh Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum
dan Wakil Kepala Sekolah Bidang Humas Hubin yang mempunyai latar belakang
pendidikan teknologi informasi. Pengujian II melanjutkan fokus dari pengujian I,
yaitu pada kesesuaian aplikasi/ sistem.

Aplikasi
Penilaian
Kurikulum 2013
Siswa
Administrasi/ Guru
Login sistem
Input nilai sikap
Login sistem
Input nilai sikap
Input nilai hasil komp. pengetahuan
Input nilai hasil komp.keterampilan
Rekapitulasi nilai

Revisi:
Input nilai remidial
Input kisi-kisi soal
Input soal
Input rubrik dan penskoran
Analisis hasil
19

No Penguji Lingkungan Uji Sesuai
Belum
Sesuai
1
Moh. Hendy
Nugroho,
S.Pd., M.Kom.
Login Sistem X
Input nilai Sikap (observasi guru) X

(Waka
Kurikulum)
Input nilai Hasil Kompetensi
Pengetahuan
X

Input nilai Hasil Kompetensi
Keterampilan
X
Melihat Rekapitulasi nilai X
Input nilai Remidial X
Input kisi-kisi soal dan soal X
Input rubrik dan penskoran X
Analisa hasil penilaian X
2 Sodikin, S.Pd.,
M.Kom.
Login Sistem X

Input nilai Sikap (observasi guru) X
(Waka Humas
Hubin)
Input nilai Hasil Kompetensi
Pengetahuan
X
Input nilai Hasil Kompetensi
Keterampilan
X

Melihat Rekapitulasi nilai
X



Input nilai Remidial X

Input kisi-kisi soal dan soal X

Input rubrik dan penskoran X

Analisa hasil penilaian X
Prosentase Kesesuaian

100%

Tabel 2 Hasil Pengujian Tahap II

Berdasarkan tabel hasil pengujian tahap II, didapatkan prosentase
kesesuaian sistem yang telah dibuat adalah 100%. Tetapi ada masukan dari
penguji, perlu menambahkan inputan agenda mengajar, rekap agenda mengajar
dan tampilan penilaian apa saja yang sudah dilaksanakan.
E. Revisi Produk
Dari hasil pengujian tahap II prosentase kesesuaian sistem/ aplikasi 100%
berdasar hasil uji penguji, tetapi penguji menginginkan adanya penambahan fitur.
20

Fitur yang perlu di tambahkan (masukan dari penguji) adalah inputan agenda
mengajar, rekap agenda mengajar dan tampilan penilaian apa saja yang sudah
dilaksanakan. Berikut gambar revisi produk yang kedua (II):

















Gambar 5 Revisi Produk II

F. Pengujian Tahap III
Hasil pengisian kuisioner untuk pertanyaan nomor (1.) Apakah penerapan aplikasi
untuk penilaian pembelajaran mudah dilakukan?
Hasil pengisian kuisioner untuk pertanyaan nomor (2.) Apakah melakukan
penilaian pembelajaran dengan penerapan aplikasi lebih mudah dibandingkan
dengan melakukan penilaian pembelajaran secara manual?
Hasil pengisian kuisioner untuk pertanyaan nomor (3.) Apakah bapak/ibu guru
merasa terbantu dengan penerapan aplikasi dalam melakukan penilaian
pembelajaran?
Aplikasi
Penilaian
Kurikulum 2013
Siswa
Administrasi/ Guru
Login sistem
Input nilai sikap
Login sistem
Input nilai sikap
Input nilai hasil komp. pengetahuan
Input nilai hasil komp.keterampilan
Rekapitulasi nilai
Input nilai remidial
Input kisi-kisi soal
Input soal
Input rubrik dan penskoran
Analisis hasil

Revisi II
Input agenda mengajar
Rekap agenda mengajar
Rekap penilaian
21

Hasil pengisian kuisioner untuk pertanyaan nomor (4.) Apakah bapak/ibu setuju
bahwa penerapan aplikasi merupakan cara yang mudah dan efektif dalam
melakukan penilaian pembelajaran?
Hasil pengisian kuisioner untuk pertanyaan nomor (5.) Apakah bapak/ibu guru
berniat menggunakan aplikasi penilaian pembelajaran ini untuk waktu yang akan
datang?
G. Penyempurnaan Produk
H. Pembahasan Produk


22

BAB V
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan
B. Rekomendasi

Anda mungkin juga menyukai