Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN
Hematuria adalah didapatkannya sel darah merah di dalam urine. Hal ini perlu
dibedakan dengan bloody urethral discharge atau perdarahan per uretram, yaitu keluar
darah dari meatus uretra eksterna tanpa melalui proses miksi; keadaan ini sering terjadi
pada trauma uretra atau tumor uretra.
Harus diyakinkan juga bahwa seseorang pasien menderita hematuria atau
pseudo hematuria. Pseudo atau false hematuria adalah urine yang berwarna merah atau
kecoklatan yang bukan disebabkan sel darah merah, melainkan oleh zat lain yang
mewarnai urine, misalnya pada keadaan hemoglobinuria, mioglobinuria, konsentasi
asam urat yang meningkat, sehabis makan/minum bahan yang mengandung pigmen
tumbuh-tumbuhan yang berwarna merah, atau setelah mengkonsumsi beberapa obat-
obatan tertentu.
ecara !isual hematuria dibagi menjadi hematuria makroskopik yaitu
hematuria yang secara kasat mata dapat dilihat sebagai urine berwarna merah dan
hematuria mikroskopik yaitu hematuria yang secara kasat mata tidak dapat dilihat
sebagai urine yang berwarna merah tetapi pada pemeriksaan mikroskopik ditemukan
lebih dari " sel darah merah per lapangan pandang.
BAB II
#
HEMATURIA
$. %&'$($$
Hematuria adalah didapatkannya sel-sel darah merah di dalam urine. ecara
!isual terdapatnya sel-sel darah merah di dalam urine dibedakan dalam "
keadaan, yaitu)
a . H e m a t u r i a m a k r o s k o p i k
Hematuria makroskopik adalah hematuria yang secara kasat mata dapat
dilihat sebagai urine yang berwarna merah, mungkin tampak pada awal miksi
atau pada akhir miksi yang berasal dari daerah posterior uretra atau
leher kandung kemih.
Hematuria makroskopik yang berlangsung terus menerus dapat
mengancam jiwa karena dapat menimbulkan penyulit berupa terbentuknya
gumpalan darah yang dapat menyumbat aliran urine, eksanguinasi sehingga
menimbulkan syok hipo!olemik/anemia, dan menimbulkan urosepsis.
b . H e m a t u r i a m i k r o s k o p i k .
Hematuria mikroskopik adalah hematuria yang secara kasat mata tidak
dapat dilihat sebagai urine yang berwarna merah tetapi pada pemeriksaan
mikroskopik diketemukan lebih dari " sel darah merah per lapangan pandang.
*+ellisa , toppler, "-#-..
"
$$. &/$0102$
Hematuria dapat disebabkan oleh kelainan-kelainan yang berada di dalam
sistem urogenitalia atau kelainan yang berada diluar sistem urogenitalia.
3elainan yang berasal dari sistem urogenitalia antara lain adalah)
4 $nfeksi/inflamasi seperti ) pielonefritis, glomerulonefritis, ureteritis,
sistitis, dan uretritis.
4 /umor jinak atau tumor ganas yaitu) tumor ginjal *tumor 5ilms.,
tumor pielum, tumor ureter, tumor buli-buli, tumor prostat, dan hiperplasia
prostate jinak *6PH..
4 3elainan bawaan sistem urogenitalia, antara lain ) kista ginjal
4 /rauma yang mencederai sistem urogenitalia.
4 6atu saluran kemih.
3elainan-kelainan yang berasal dari luar sistem urogenitalia antara lain adalah)
3elainan pembekuan darah *%iathesis Hemorhagic.
1&
7
Penggunaan antikoagulan, atauproses emboli pada fibrilasi atrium
jantung maupun endokarditis.
$$$. %$82(0$
Harus diyakinkan dahulu, benarkah seorang pasien menderita hematuria,
pseudohematuria, atau perdarahan per-uretra. Pseudo atau false hematuria adalah
urine yang berwarna merah atau kecoklatan yang bukan disebabkan sel-sel darah
merah. 3eadaan ini dapat disebabkan oleh karena hemoglobinuria,
mioglobinuria, konsentrasi asam urat yang meningkat, sehabis makan/minum
bahan yang mengandung pigmen tumbuh-tumbuhan yang berwarna merah, atau
setelah mengkonsumsi beberapa obat-obatan tertentu antara lain) fenotiazin,
piridium, porfirin, rifampisin, dan fenolftalein. Perdarahan per-uretra adalah
keluarnya darah dari meatus uretra eksterna tanpa melalui proses miksi, hal ini
sering terjadi pada trauma uretra atau tumor uretra.
9
#. 8namnesis
%alam mencari penyebab hematuria perlu dicari data yang terjadi pada
saat episode hematuria, antara lain)
*a.. 6agaimanakah warna urine yang keluar:
*b.. 8pakah diikuti dengan keluarnya bekuan darah:
*c.. %i bagian manakah pada saat miksi urine berwarna merah:
*d.. 8pakah diikuti dengan perasaan sakit:
PORSI HEMATURIA PADA SAAT MIKSI
$($$81 /0/81 /&;+$(81
/erjadi
pada
8wal miksi eluruh proses
miksi
8khir miksi
/empat
kelainan
<retra 6uli-buli, ureter
atau ginjal
1eher buli-buli
3arakteristik suatu hematuria dapat dipakai sebagai pedoman untuk
memperkirakan lokasi penyakit primernya, yaitu porsi hematuria *warna merah
yang dilihat saat berkemih. terjadi pada saat awal miksi *hematuria inisial.,
seluruh proses miksi * hematuria total., atau akhir miksi *hematuria terminal..
%engan memperhatikan porsi hematuria dapat diperkirakan asal perdarahan.
=
3ualitas warna urine dapat juga menentukan penyebab warna hematuria. %arah
baru yang berasal dari buli-buli, prostat, dan uretra berwarna merah segar
sedangkan darah lama atau yang berasal dari glomerulus berwarna lebih coklat
dengan bentuk seperti cacing *!ermiform.. (yeri yang menyertai hematuria
dapat berasal dari nyeri di saluran kemih bagian atas berupa kolik atau gejala
iritasi dari saluran kemih bagian bawah berupa disuria atau stranguria.
". Pemeriksaan 'isik
Pada pemeriksaan diperhatikan adanya hipertensi yang mungkin
merupakan manifestasi dari suatu penyakit ginjal. yok hipo!olemik dan
anemia mungkin disebabkan karena banyak darah yang keluar.
%itemukannya tanda-tanda perdarahan di tempat lain dalah petunjuk adanya
kelainan sistem pembekuan darah yang bersifat sistemik.
4 Palpasi bimanual pada ginjal perlu diperhatikan adanya pembesaran ginjal
akibat tumor, obstruksi, ataupun infeksi ginjal. +assa pada suprasimfisis
mungkin disebabkan karena retensi bekuan darah pada buli-buli.
4 Pada colok dubur, ukuran, bentuk dan konsistensi prostat dinilai
mengetahui adanya pembesaran prostat benigna maupun karsinoma prostat.
etelah prostatektomi enukleasi maupun endoskopik, simpai prostat
dibiarkan sehingga pada colok dubur memberikan kesan prostat masih
membesar. 1obus medial prostat yang mungkin menonjol ke kandung kemih
umumnya tidak dapat dicapai dengan jari. 3arsinoma prostat menyebabkan
>
asimetri dan perubahan konsistensi setempat. %iagnosis dipastikan melalui
biopsy jarum transrektal.
7. Pemeriksaan penunjang.
8. Pemeriksaan darah
Penentuan kadar kreatinin, ureum dan elektrolit untuk mengetahui faal
ginjal; fosfatase asam yang mungkin meningkat pada metastase prostat, dan
fosfatase alkali yang dapat meningkat pada setiap jenis metastase tulang.
3adar kalsium, fosfat, asam urat dan hormon paratiroid ditentukan bila
terdapat kemungkinan urolithiasis.
6. Pemeriksaan urine dilakukan untuk pemeriksaan mikroskopik,
bakteriologik dan sitologik. Pemeriksaan urinalisis dapat mengarah kepada
hematuria yang disebabkan oleh faktor glomeruler ataupun non glomeruler.
,. Pada pemeriksaan pH urine yang sangat alkalis menandakan adanya
infeksi organisme pemecah urea di dalam saluran kemih, sedangkan pH urine
yang sangat asam mungkin berhubungan dengan batu asam urat.
%. itologi urine diperlukan untuk mencari kemungkinan adanya sel-sel
urotelial.
&. $?P adalah pemeriksaan rutin yang dianjurkan pada setiap kasus
hematuria @ sering digunakan untuk menentukan fungsi ekskresi ginjal.
<mumnya, menghasilkan gambaran terang saluran kemih dari ginjal sampai
A
dengan kandung kemih, asal faal ginjal memuaskan. Pemeriksaan ini dapat
menilai adanya batu saluran kemih, kelainan bawaan saluran kemih,
tumor urotelium, trauma saluran kemih, serta beberapa penyakit infeksi
saluran kemih.
'. <2 berguna untuk menetukan letak dan sifat massa ginjal dan
prostat *padat atau kista., adanya batu atau lebarnya lumen pyelum, ureter,
kandung kemih dan uretra, bekuan darah pada buli-buli/pyelum, dan untuk
mengetahui adanya metastasis tumor di hepar.
2. &ndoultrasonografi, yaitu ekografi transurethral sangat berguna
untuk pemeriksaan prostat dan buli-buli.
H. 8rteriografi dilakukan bila ditemukan tumor ginjal nonkista untuk
menilai !askularisasinya walaupun sering digunakan ,/-can karena lebih
aman dan informatif. 6agian atas saluran kemih dapat dilihat dengan cara
uretrografi retrograd atau punksi perkutan.
$. Payaran radionuklir digunakan untuk menilai faal ginjal, misalnya
setelah obstruksi dihilangkan.
B. Pemeriksaan endoskopi uretra dan kandung kemih memberikan
gambaran jelas dan kesempatan untuk mengadakan biopsy
C
3. istometrografi biasanya digunakan untuk menentukan
perbandingan antara isi dan tekanan di buli-buli
1. istoskopi atau sisto-uretero-renoskopi *<;. dikerjakan jika
pemeriksaan penunjang di atas belum dapat menyimpulkan penyebab
hematuria.
$?. Penatalaksanaan
Bika terdapat gumpalan darah pada buli-buli yang menimbulkan retensi
urine, coba dilakukan kateterisasi dan pembilasan buli-buli dengan memakai
cairan garam fisiologis, tetapi jika tindakan ini tidak berhasil, pasien secepatnya
dirujuk untuk menjalani e!akuasi bekuan darah transuretra dan sekaligus
menghentikan sumber perdarahan. Bika terjadi eksanguinasi yang menyebabkan
anemia, harus dipikirkan pemberian transfusi darah. %emikian juga jika terjadi
infeksi harus diberikan antibiotika.
etelah hematuria dapat ditanggulangi, tindakan selanjutnya adalah
mencari penyebabnya dan selanjutnya menyelesaikan masalah primer penyebab
hematuria.
BAB III
PENYAKIT-PENYAKIT DENGAN GEJALA HEMATURIA
D
1. Pielonefriti
Pielonefritis akut merupakan infeksi saluran kemih asendens, biasanya
terjadinya melalui refluks !esiko-ureter. elain itu, pielonefritis akut ini
dapatdisebabkan oleh stasis, benda asing, cedera atau instrumentasi.
%iagnosis ditegakkan berdasarkan demam menggigil, nyeri pinggang, disuria,
polakisuria, piuria, bakteriuria, dan biakan kemih positif.
2ambaran klinis )
- %emam
- +enggigil
- (yeri pinggang
1aboratorium
- emua tanda syok dengan bakteriemia dan bakteri yang sama di kemih
Pielonefritis kronis dapat menyebabkan gangguan faal ginjal sampai destruksi
ginjal total. Pielonefritis yang disebabkan obstruksi hubungan uteropel!ik
menjadikan ginjal berupa kantung bbesar yang mengandung nanah.
2ejala dan tanda pielonefritis )
- 3etidaknyamanan dan nyeri perut yang tidak khas
- %isuria
- <rin keruh dan berbau
- %emam, takikardi
- eptisemia dsn toksik
!. T"#or $il#
+erupakan tumor ginjal padat yang sering dijumpai pada anak dibawah #-
tahun dan merupakan kira-kira #-E keganasan pada anak. /umor 5ilms
berasal dari blatema metanefrik. 0leh karena itu, tumor ini terdiri atas unsure
blastema, epitel, dan stroma denganperbandingan yang berbeda. 3adang tidak
terdapat bunsur epitel dan stroma. Pada sediaan makroskopik tampak sebagai
tumor besar berwarna abu-abu dengan focus perdarahan atau nekrosis.
#-
Penyebaran tumor dapat terjadi melalui hematogen pada !.renalis atau !.ca!a
atau melalui saluran limfe.
2ambaran klinis, biasanya tumor tidak bergejala atau bertanda sehingga
ditemukan oleh ibu penderita karena teraba massa pada perut. 3adang
ditemukan hematuria yang berate tumor sudah lanjut, hipertensi juga sering
ditemukan.
Pe#eri%&&n
<2 dan Pielogram intra!ena.
tadium $ ) /umor terbatas pada ginjal dan dapat diangkat seluruhnya,
tidak ada metastasis limfogen*(-..
tadium $$ ) /umor melewati batas simpai ginjal tetapi masih dapat
diangkat seluruhnya dan tidak ada sisa tumor pada permukaan tempat tumor
semula dan (-
tadium $$$ ) /umor tidak dapat diangkat seluruhnya sehingga ada sisa
tumor didalam tubuh, termasuk tumpahan jaringan tumor, dan atau (F
tadium $? ) /umor sudah mengadakan metastasis hematogen ke paru,
tulang atau otak. *+F.
tadium ? ) /umor ditemukan bilateral.
7. T"#or Gr&'it( &t&" &)eno%&rino#& *in+&l
+erupakan tumor yang berasal dari epitel tubulus proGimal dan
merupakan 7E dari tumor ganas pada orang dewasa dan biasanya ditemukan
pada usia 9--A- tahun.$nsiden pada laki-laki lebih sering daripada perempuan.
##
Pen&#,&%&n #&%ro%o,i% biasanya berwarna kekuningan karena
mengandung jaringan lemak di daerah korteks sehingga menonjol di
permukaan ginjal. <kuran tumor biasanya kecil namun bisa juga mengisi
seluruh rongga retroperitoneal. 2ambaran mikroskopik dapat terlihat sel jernih,
sel bergranula atau campuran. Penyebarannya bisa langsung menembus simpai
ginjal ke jaringan sekitarnya atau melalui pembuluh limfe dan !.renalis.
G&#-&r&n %lini. trias klasik yaitu hematuria maksoskopik, nyeri
pinggang dan massa di daerah ginjal yang tidak selalu ditemukan. Hematuria
merupakan tanda yang hampir sering ditemukan, nyeri sendiri timbul akibat
peregangan simpai ginjal, adanya bekuan darah yang turun melalui ureter yang
menimbulkan kolik ureter.
tadium $ ) /umor terbatas pada parenkim ginjal
tadium $$ ) /umor menjalar ke jaringan perinefrik tetapi tidak menembus
fasia gerota
tadium $$$ ) $$$a tumor menembus fasia 2erota dan masuk ke !.renalis
$$$b kelenjar limfe regional
$$$c pembuluh darah lokal
tadium $? ) $?a dalam organ sekitarnya selain adren
$?b metastasis jauh.
BAB I/
KESIMPULAN
Hematuria adalah didapatkannya sel-sel darah merah dalam urine. Hematuria
dapat di temukan pada beberapa penyakit mulai dari infeksi/inflamasi seperti
#"
pielonefritis, glomerulonefritis, keganasan pada ginjal, obstruksi pada saluran kemih
serta pembesaran kelenjar prostat. Pemeriksaan untuk penyakit yang menimbulkan
hematuria dapat dilakukan dengan beberapa pemeriksaan.
BAB /
DA0TAR PUSTAKA
#. Purnomo 6. Hematuri. %asar-dasar urologi. +' <rologi 'akultas 3edokteran
<ni!ersitas 6rawijaya. ,?.$nfomedika ) +alang. "A-C.
#7
". Purnomo 6. Hematuri. %asar-dasar urologi. +' <rologi 'akultas 3edokteran
<ni!ersitas 6rawijaya. ,?.$nfomedika ) +alang. ">".
7. amsuhidajat ;, %e jong 5. 6uku 8jar $lmu 6edah &disi ke". Penerbit 6uku
3edokteran &2, ) Bakarta. A7A-7D.
#9

Anda mungkin juga menyukai