Anda di halaman 1dari 41

Sistematika Tumbuhan

Hari Untarto



Definisi Klasifikasi, Taksonomi, dan
Sistematika Tumbuhan
Dalambuku-bukudanrisalah-risalahilmiahorangsering
mencampurbaurkandanmempertukarkanistilah-istilah
klasifikasi,taksonomidansistematika.
Namunpadamasabelakanganinimulaiada
kecenderunganuntukmemberikanpengertian-pengertian
tersendiribagimasing-masingistilahini.


Klasifikasi (penggolongan) :
proses pengaturan tumbuhan ke dalam tingkat-
tingkat kesatuan kelompoknya yang sesuai
dengan ciri-cirinya (Pudjoarinto, 1999)


Proses ini dapat dicapai dengan cara menyatukan
golongan-golongan yang sama dan memisahkan golongan-
golongan yang berbeda

Hasil akhir dari proses pengaturan ini adalah suatu
sistem klasifikasi
Suatu metode untuk menggolongkan dan
mengkategorikan organisme ke dalam golongan-
golongannya (misalnya genus atau spesies)
Golongan-golongan ini dikenal sebagai
takson-takson.
Klasifikasi adalah bagian dari ilmu taksonomi
(Singh, 1999)
pengaturan tumbuhan-tumbuhan ke dalam
golongan-golongannya berdasarkan pada
kesamaan-kesamaannya (Singh, 1999)







Contoh:

Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Subdivisio : Angiospermae
Classis : Dicotyledoneae
Ordo : Guttiferales
Familia : Dipterocarpaceae
Genus : Shorea
Species : Shorea pinanga

Divisio
Taksonomi tumbuhan :
Berasal dari bahasa Yunani taxis (penyusunan/penataan)
dan nomos (hukum)
suatu ilmu yang mempelajari identifikasi, tatanama
(nomenklatur) dan klasifikasi tumbuhan (Simpson,
1961; Davis & Heywood, 1973: Lawrence, 1964)
ilmu yang mempelajari tentang asas-asas, tata
cara, hukum-hukum, peraturan-peraturan dan
dasar-dasar klasifikasi (Shukla & Misra, 1979)
teori dan praktek tentang pengklasifikasian
tumbuhan (Simpson, 1961)
ilmu yang berkaitan dengan studi klasifikasi, meliputi
dasar-dasar, prinsip-prinsip, aturan-aturan dan
prosedur-prosedurnya (Davis & Heywood, 1963).



pengenalan (identifikasi) yang di dalamnya tercakup
pemberian nama dan penggolongan (klasifikasi)
(Tjitrosoepomo, 1979)
ilmu tentang pengidentifikasian, penamaan,dan
klasifikasi tumbuh-tumbuhan (Singh, 1999)
ilmu tentang teori-teori klasifikasi, pencirian dan
penamaan

Jadi kegiatan taksonomi itu mencakup:
dasar-dasar pencirian
tata cara pengenalan dan hukum-hukum
penamaan
azas-azas pengaturan tumbuhan ke
dalam golongan atau kesatuan kelasnya

Sistematika tumbuhan :
studi ilmiah tentang jenis-jenis dan
keanekaragaman tumbuhan dan hubungan
kekerabatan di antara mereka (Simpson, 1961;
Davis & Heywood, 1973)
studi ilmiah tentang keanekaragaman tumbuhan
dan identifikasi, penamaan, klasifikasi & evolusinya
(Jones & Luchsinger, 1986)
kegiatan identifikasi, taksonomi, klasifikasi dan
tatanama tumbuhan (Simpson, 1961)
merupakan gabungan antara taksonomi dan
evolusi (Pudjoarinto, 1999)

studi yang berkaitan dengan keanekaragaman
tumbuhan, penamaan, klasifikasi dan
evolusinya (Singh, 1999)
studi ilmiah jenis-jenis dan keanekaragaman
organisme, dan tentang apapun dan semua
kekerabatan di antara mereka (Simpson,
1961)
Tugas dan tujuan sistematika tumbuhan:
ada 4 macam kegiatan, yaitu
1) pengenalan
2) pertelaan
3) penggolongan
4) pengkajian hubungan kekerabatan dan
keanekaragaman

Pengenalan
dilakukan dengan cara:
menyediakan jalan untuk
memungkinkan orang mengadakan
pengenalan, penentuan atau
pendeterminasian semua jenis
tumbuhan yang ada di dunia ini


Untuk itu para ahli sistematika telah:
menciptakan sistem tatanama ilmiah
yang universal
menyusun kunci determinasi
menghimpun koleksi spesimen acuan


Pertelaan
dilakukan dengan cara:
pengumpulan semua data yang
lengkap untuk dipertelakan
(dideskripsikan) secara teratur
sehingga memungkinkan orang
menarik keuntungan dari
pengetahuan yang ada dengan cepat


Penggolongan
dilakukan dengan cara:
menciptakan terciptanya sistem
klasifikasi yang tersusun sedapat-
dapatnya mencerminkan jauh-dekatnya
hubungan kekerabatan alamiah yang
ada di antara tumbuhan tersebut

Pengkajian hubungan kekerabatan dan
keanekaragaman
dilakukan dengan cara:
mengkaji, menganalisis dan
mensintesis kembali untuk memperoleh
pengertian dasar ilmiah dari
keanekaragaman dan hubungan
kekerabatan tumbuhan

Lahirnya taksonomi

Tumbuhan adalah rekan utama manusia di alam semesta ini,
(misalnya untuk sumber energi, makanan, pakaian , obat-obatan
dan makanan,dll)

Manusia belajar untuk mengidentifikasi, mendeskripsikan,
menamai dan mengklasifikasi makanan-makanan, pakaian-
pakaian, buku-buku, permainan-permainan, kendaraan-
kendaraan, agama-agama, profesi-profesi dan obyek-obyek lain
apapun yang kebetulan mereka temui atau yang mempengaruhi
hidup mereka. Proses ini berlangsung terus selama hidup.

Klasifikasi adalah kesempatan bagi manusia untuk mengenal
salah satu dari hal-hal kebutuhannya di masa lampau.

Manusia telah menggolongkan tumbuhan-tumbuhan sejak
kedatangan peradaban
PENDAHULUAN
Makhluk hidup yang ada di bumi kita ini sangat banyak
dan sangat beraneka ragam
Keanekaragaman merupakan suatu gejala yang dapat
diamati dan adanya keberagaman merupakan kenyataan
yang tidak mungkin kita tolak dan ini berlaku secara
universal
Selain ada keanekaragaman itu sendiri ternyata selalu
ada keseragaman di dalam keanekaragaman tersebut
Keanekaragaman dijumpai secara universal, dalam arti
dapat dijumpai pada apa saja, baik pada manusia,
hewan, maupun tumbuhan
Pada tumbuhan, keanekaragaman terlihat pada sifat dan
ciri tumbuhan

Contoh-contoh keanekaragaman sifat dan ciri
tumbuhan :
keanekaragaman ukuran tumbuhan
bervariasi antara yang berukuran sangat kecil (misal: Backteria,
beberapa ganggang tertentu) sampai yang berukuran sangat
besar (misal: pohon-pohon tinggi yang tergolong tumbuhan
berbiji)






keanekaragaman bentuk dan struktur tubuh
bervariasi dari yang hanya terdiri dari 1 sel sampai yang
terdiri dari banyak sel (misal pada pohon-pohonan) dengan
organ-organ yang lebih kompleks


Keanekaragaman habitat tempat tumbuh
bervariasi dari yang bersifat akuatik (dalam air tawar/air payau/air
laut) sampai yang bersifat terestrial dengan variasi lingkungan yang
bermacam-macam pula
Keanekaragaman perawakan (habitus) bervariasi
dari yang uniseluler sampai multiseluler.
Pada tumbuhan tingkat tinggi ada yang berupa
pohon/semak/terna (herba)/merambat/tumbuhan
terapung/epifit/parasit
Keanekaragaman lama tumbuh tumbuhan dari
beberapa bulan sampai 1 tahun (annual) / 2 tahun (biennial) /
menahun (perennial)
Keanekaragaman sifat/ciri-ciri organ pada
tumbuhan tingkat rendah sampai tingkat tinggi



Hubungan keanekaragaman tumbuhan
dengan Sistematika Tumbuhan :
Keanekaragaman tumbuhan telah dikenal sejak adanya
manusia di bumi ini

Manusia untuk mempertahankan hidupnya memerlukan
bahan-bahan yang berasal dari tumbuhan & hewan

Manusia (sejak adanya di bumi) berusaha mengenali
keanekaragaman tumbuhan yang ada di lingkungannya
dengan cara membeda-bedakan tumbuhan yang sudah
dikenal tadi dan memberikan nama-nama pada tiap kelompok
tumbuhan yang telah dikenal
Dalam zaman prasejarah, orang telah mengenal tumbuhan
penghasil bahan pangan penting seperti yang telah kita kenal
sampai sekarang
Sejak beberapa ribu tahun yang lalu manusia telah mengenal
berbagai jenis tumbuhan yang merupakan penghasil bahan
pangan, sandang, dan obat-obatan


Berarti manusia telah pula menerapkan suatu sistem
klasifikasi (dalam hal ini klasifikasi berdasarkan manfaat
tumbuhan)

Jadi, sejak dulu sebetulnya orang telah terjun dalam
kegiatan-kegiatan taksonomi, walaupun pengetahuan
yang telah terkumpul belum begitu banyak dan belum
pula diatur sehingga belum dapat disebut sebagai
ilmu menurut ukuran sekarang
Dengan adanya keanekaragaman tumbuhan


tanpa disadari manusia telah melakukan kegiatan dalam
bidang taksonomi, yaitu memberi nama dan
menggolong-golongkannya

Penggolongan

didasarkan pada keseragaman sifat dan ciri yang ada
di dalam keanekaragaman


tujuannya: untuk memperoleh gambaran menyeluruh
mengenai apa yang nampak di dalam
keanekaragaman

Klasifikasi bertitiktolak pada keseragaman di dalam
keanekaragaman yang dihadapi


Makin besar jumlah keseragaman akan merupakan
kelompok yang lebih besar


Katagori golongan dibuat didasarkan atas banyak
sedikitnya keseragaman yang dimiliki oleh marga yang
diklasifikasikan


Oleh karena itu adanya keanekaragaman akan
menyebabkan lahirnya Sistematika Tumbuhan

Hubungan Sistematika Tumbuhan dengan
ilmu pengetahun lain :
Klasifikasi suatu organisme tidak hanya
merupakan kebutuhan para ahli biologi saja,
tetapi merupakan kebutuhan semua orang
dengan persepsi dan kepentingan sendiri
Klasifikasi yang baik dapat merupakan pedoman
pencarian problem-problem penelitian biologi
dan bidang-bidang ilmu yang berkaitan lainnya
Klasifikasi harus dilengkapi suatu dasar yang
mantap dari ilmu-ilmu lain seperti morfologi,
embriologi, anatomi, palinologi, sitologi, fisiologi,
fitokimia, ekologi, fitogeografi, dsb
Tidak ada seorang ahli apapun terutama yang
berhubungan dengan tumbuhan yang tidak
terlibat dalam masalah identifikasi atau
pengenalan tumbuhan
Sistematika Tumbuhan dengan pengetahuan
tentang jenis-jenis tumbuhan yang dikenal
dapat membuka prospek-prospek
pengembangan ilmu lain
Berdasarkan ciri-ciri tumbuhan dan mengetahui
hubungan kekerabatan yang dekat antar
tumbuhan dapat menunjukkan jenis-jenis
tumbuhan yang berguna sebagai bahan industri,
bahan obat, bahan kertas, bahan pertanian, dll
Peranan Sistematika Tumbuhan bagi ilmu
farmasi:
Pada analisis fitokimia

identitas botani tumbuhan harus dibuktikan keasliannya pada tahap
tertentu dalam pemeriksaan, dan ini harus dilakukan oleh ahli yang
diakui

penentuan identitas bahan merupakan hal yang penting bila kita
melaporkan senyawa baru dari suatu tumbuhan, atau senyawa yang
sudah dikenal tetapi dari sumber tumbuhan baru

Identitas bahan harus tidak dapat diragukan lagi kebenarannya
atau harus ada kemungkinan bagi seorang ahli taksonomi untuk
menentukan identitasnya



Oleh karena alasan itu, sudah menjadi kebiasaan umum pada
penelitian fitokimia untuk menyimpan contoh bukti tumbuhan
yang diteliti di herbarium, sehingga bila diperlukan dapat diacu
kembali kepadanya

(Harborne, 1984)
Komponen dasar sistematika: (Singh, 199)
A. Klasifikasi
B. Identifikasi
C. Deskripsi
D. Tatanama
E. Filogeni

Klasifikasi

Proses klasifikasi mencakup :
menetapkan posisi dan peringkat (ranking) yang sesuai
menuju suatu takson yang baru
membagi suatu takson ke dalam unit-unit lebih kecil
menyatukan dua atau lebih takson-takson menjadi satu
memindahkan posisi dari satu golongan ke golongan
yang lain dan mengganti peringkat (ranking)-nya.
Identifikasi (determinasi)
adalah mengenali suatu spesimen tak
dikenal dengan suatu takson yang telah
dikenal, dan menentukan suatu tingkatan
(ranking) dan posisinya yang benar pada
suatu klasifikasi telah ada.
Dalam prakteknya, identifikasi ini melibatkan penemuan
suatu nama untuk suatu spesimen yang tidak dikenal
dengan menggunakan :
spesimen-spesimen herbarium yang telah diidentifikasi
kunci-kunci dikotomi
alat bantu komputer.

Deskripsi
Deskripsi suatu takson melibatkan pendaftaran sifat-sifat
takson dengan mencatat keadaan ciri-cirinya yang tepat.

Uraian dicatat dalam suatu set pola (perawakan,
batang, daun, bunga, kelopak daun, mahkota bunga,
benang sari, putik, buah, dll.).
Untuk tiap-tiap ciri,satu keadaan ciri yang sesuai
didaftarkan. Dengan demikian warna bunga (ciri)
dapat merah, kuning, putih, dll. (keadaan).

Tatanama
Tatanama berkenaan dengan penentuan nama yang tepat
bagi suatu takson menggunakan aturan-aturan dan
rekomendasi-rekomendasi dari Kode Internasional
Tatanama Tumbuhan (KITT).
KITT diperbaharui setiap kira-kira enam tahun.
KITT membantu dalam memilih satu nama yang benar
(correct name) tunggal dari sekian banyak nama ilmiah
yang tersedia bagi suatu takson, dengan lingkupan, posisi
dan peringkat .(ranking) tertentu,
Untuk menghindari perubahan nama yang merepotkan bagi
taxa tertentu, maka di dalam KITT disediakan daftar nama-
nama yang dilestarikan.


Filogeni

adalah studi tentang silsilah (genealogy) dan sejarah
evolusiner dari suatu golongan taksonomi.
Genealogi (silsilah) adalah studi tentang kekerabatan nenek
moyang dan garis keturunan.
Kekerabatan digambarkan melalui suatu diagram yang
dikenal sebagai filogram (Stace,1989), tetapi istilah
kladogram lebih biasa digunakan karena lebih tepat
digunakan untuk suatu diagram yang dibuat melalui
metodologi kladistik
Filogram adalah suatu diagram bercabang yang
didasarkan pada derajat kemajuan (apomorf) di
dalam keturunan, cabang yang terpanjang mewakili
golongan yang paling maju.
Ini berbeda dengan pohon filogenetik dimana skala
yang vertikal mewakili mewakili skala waktu geologis
dan semua golongan makhluk hidup mencapai
puncaknya, dengan mereka yang primitif dekat
dengan pusat (tengah) dan mereka yang maju dekat
dengan tepi.
Golongan-golongan monofiletik yang termasuk semua
keturunan dari satu nenek moyang bersama dapat
dikenali dan membentuk kesatuan di dalam suatu
sistem klasifikasi.
Pada golongan-golongan parafiletik, beberapa
keturunan dari satu nenek moyang bersama yang
dihilangkan akan dipersatukan kembali.
Pada golongan-golongan polifiletik, yang mempunyai
lebih dari satu nenek moyang bersama, dipecah
membentuk golongan-golongan monofiletik. Informasi
fenetik seringkali dapat membantu dalam penentuan
yang suatu kekerabatan filogenetik.

Anda mungkin juga menyukai