Anda di halaman 1dari 5

Cukupkah Berpikir Positif?

Oleh: Ubaydillah, AN
Jakarta, 20 Januari 2006
Antara Jalan dan Tujuan
Abraham Maslow ernah men!eluarkan nasehat bahwa salah satu yan! entin! untuk
diin!at ba!i siaa un yan! in!in men!aktualisasikan otensinya adalah membedakan
antara jalan dan tujuan dalam raktek hidu" #alam teori, asti semua oran! sudah tahu
aa itu erbedaan antara jalan dan tujuan, tetai dalam raktek, jawabnya belum tentu"
Andakaikan semua oran! sudah men!erti erbedaan antara jalan dan tujuan dalam
raktek, tentulah ilmu manajemen tidak samai beretuah: $Jan!an menjadikan akti%itas
seba!ai tujuan&" Akti%itas adalah jalan, 'ara atau sarana sedan!kan tujuan adalah sasaran
yan! hendak kita wujudkan den!an 'ara yan! kita terakan" Akti%itas bukanlah tujuan
dan tujuan bukanlah akti%itas, dan karena itu erlu dibedakan"
Andakaikan semua oran! sudah men!erti erbedaan antara 'ara dan tujuan dalam
raktek, tentulah Thomas Al%a (dison tidak samai beretuah: $Jan!an hanya
menen!!elamkan diri ada kesibukan demi kesibukan tetai bertanyalah tujuan dari
kesibukan yan! Anda jalani"& )esibukan kerakali meluakan kita akan tujuan dari
kesibukan itu dan karena itulah maka erlu diin!atkan"
#alam kaitan den!an embahasan kali ini, mun!kin sekali*sekali kita erlu bertanya
keada diri sendiri, aakah berikir ositi+ itu jalan atau tujuan, Men!!unakannya
seba!ai jalan berarti setelah kita berikir ositi+ masih ada roses ositi+ yan! erlu kita
jalani sedan!kan men!!unakannya seba!ai tujuan berarti kita 'uku hanya samai ada
taha men'itakan ikiran ositi+ atas kenyataan buruk di temat kerja, di sekolah, di
kamus dan di mana*mana"
-trate!i Memilih
Memilih seba!ai jalan atau tujuan, sebenarnya adalah hak kita" Tidak ada oran! yan!
akan melaorkan kita ke olisi den!an memilih salah satunya" Tetai kalau kita berbi'ara
man+aat yan! sedikit dan man+aat yan! banyak maka baran!kali sudah menjadi
keharusan*ribadi untuk selalu men!in!at bahwa berikir ositi+ itu adalah jalan yan!
kita ban!un untuk men'aai tujuan yan! kita in!inkan" .o!isnya bisa dijelaskan bahwa
jika jalan yan! kita ilih itu ositi+, maka erjalanan kita menuju terminal tujuan ju!a
ositi+ atau terhindar dari hambatan*hambatan ne!ati+ akibat dari kekeliruan kita dalam
memilih jalan" /e!itu 0kan,
1al ini a!ak berbeda sedikit den!an ketika kita memilihnya seba!ai tujuan" #ibilan! baik
meman! sudah baik dan dibilan! untun! meman! sudah untun!" Untun! yan! alin! riil
adalah mendaatkan suasana batin yan! ositi+ atau terhindar dari hal*hal buruk yan!
diakibatkan oleh ikiran ne!ati+" #ale 2arne!ie menyimulkan: Ingatlah kebahagian
tidak tergantung pada siapa dirimu dan apa yang kamu miliki tetapi tergantung pada
apa yang kamu pikirkan.
1anya saja, jika ini dikaitkan den!an ersoalan men!aktualkan otensi atau meraih
restasi yan! lebih tin!!i di bidan!*bidan! yan! sudah kita ilih, tentulah masih belum
+inal" Men!aa, 3erlu disadari bahwa suasana batin yan! seositi+ aaun tidak bisa
men!aktualisasikan otensi sedikit meskiun kalau suasana batin kita keruh akibat
ikiran ne!ati+, maka usaha kita untuk men!aktualisasikan otensi itu diastikan
terhambat" Jan!ankan otensi, samah un, menurut Tom 3eters, tidak bisa dibuan! oleh
emikiran yan! jenius atau oleh strate!i yan! jitu"
/ahkan menurut 2harles A" O45eilly, 3ro+essor, -tan+ord 6raduate -'hool o+ /usiness,
dunia ini tidak peduli dengan apa yang kita tahu kecuali apa yang kita lakukan" 3un'ak
dari kehiduan ini adalah tindakan, bukan en!etahuan" Mahatma 6andhi menyimulkan
bahwa ukuran enilaian manusia yan! alin! akhir adalah aksi, titik" 7ni sudah klo
den!an enjelasan Tuhan bahwa kita tidak mendaatkan balasan dari aa yan! kita
khayalkan 8+antasi9 melainkan dari aa yan! kita usahakan"
5ahasia /erikir 3ositi+
#en!an memiliki suasana batin ositi+, maka ini akan menjadi san!at kondusi+
8mendukun!9 untuk menjalankan roses ositi+ berikutnya, yan! antara lain:
:" 3elajaran
$1ukum Tuhannya& men!atakan bahwa elajaran ositi+ itu ada di mana*mana seanjan!
kita mau men!!ali dan menyeranya: di balik kesalahan, ke!a!alan, en!hianatan oran!
lain atas kita, di balik musibah buruk yan! menima kita dan seterusnya" 1anya saja,
meskiun elajaran ositi+ itu ada di mana*mana, tetai rakteknya membuktikan bahwa
elajaran ositi+ itu tidak bisa kita sera kalau batin kita sudah keruh oleh ikiran*ikiran
ne!ati+"
Mendaatkan elajaran ositi+ meman! tidak lan!sun! men!an!kat restasi kita tetai
kalau kita in!in men!ubah diri kita untuk menjadi semakin ositi+ maka syarat mutlak
yan! harus dimiliki adalah menambah jumlah dan kualitas elajaran ositi+ yan! kita
sera, seerti kata -amuel -mile dalam salah satu tulisannya: $Tidak benar jika oran!
berikir bahwa kesuksesan di'itakan dari kesuksesan" -erin!kali kesuksesan dihasilkan
dari ke!a!alan" 3ersesi, study, nasehat dan tauladan tidak bisa men!ajarkan kesuksesan
sebanyak yan! diajarkan oleh ke!a!alan"&
2" )eutusan
-atu kenyataan buruk yan! kita hadai ada hakekatnya tidak mendekte kita harus
men!ambil keutusan tertentu tetai menawarkan ilihan keada kita" Tawaran itu antara
lain adalah: a9 boleh memilih keutusan untuk mundur,b9 boleh memilih keutusan untuk
mandek ; kembali ke semula dan '9 boleh memilih keutusan untuk terus melan!kah
den!an menyiasati, men'ari 'elah kreati+, dan lain*lain"
Nah, salah satu syarat mutlak yan! harus dimiliki untuk melahirkan keutusan yan!
nomor ti!a adalah memiliki batin yan! kondusi+ dan ositi+" )ita saksikan sendiri di
laan!an bahwa meskiun semua oran! unya kein!inan untuk memilih keutusan
nomor ti!a, tetai karena hanya sedikit oran! yan! unya kemamuan men!hilan!kan
ikiran ne!ati+, maka rakteknya justru keutusan nomor dua atau nomor satu yan!
menjadi ilihan +a%orit"
Jika dikaitkan den!an raktek hidu sehari*hari, ada hal yan! tidak bisa diin!kari bahwa
semua oran! setia saat telah memilih keutusan tertentu tentan! aa yan! akan
dilakukannya" #ari keutusan yan! diilih itulah lahir sebuah tindakan yan! menjadi
enyebab sebuah hasil" )arena itu ada saran /rian Tra'y yan! atut kita renun!kan
bahwa yan! menentukan nasib kita itu bukan aa yan! menima kita melainkan
keutusan yan! kita ambil atas aa yan! menima kita" Artinya, keutusan mundur akan
men!hasilkan kemunduran< keutusan mandek akan men!hasilkan kemandekan dan
keutusan maju akan men!hasilkan kemajuan"
=" )eteraturan lan!kah
Aa yan! menyebabkan lan!kah kita terkadan! mudah diseran! %irus keutusasaan dan
keasrahan, Aa yan! terkadan! membuat kita mudah bon!kar*asan! ren'ana hanya
karena mood sesaat, -ebab*sebabnya tentu banyak tetai salah satunya adalah ikiran
ne!ati+" -ekuat aaun +isik kita atau sekuat aaun kein!inan kita untuk mewujudkan
tujuan, biasanya akan tidak banyak membantu aabila ikiran ini sudah enuh den!an
kotoran ne!ati+" )ita menjadi oran! yan! utus asa bukan karena kita tidak mamu
bertahan, melainkan karena kita telah men!ambil keutusan yan! +atal"
Nah, den!an men'itakan ikiran ositi+ atas hal*hal buruk yan! menima kita setidak*
tidaknya ini menjadi bekal buat untuk melakukan hal*hal ositi+ se'ara terus menerus
dalam arti tidak men!andalkan erubahan keadaan atau tidak mudah disakiti oleh
ukulan keadaan" -eerti esan #enis >aitley, $/ukan dirimu yan! menjadi en!hambat
kemajuanmu tetai muatan ikiran yan! kamu bawa"&
#ari esan itu mun!kin ada satu hal yan! erlu kita in!at bahwa ikiran ne!ati+ yan! kita
bawa atau yan! kita biarkan itulah yan! terkadan! menjadi en!hambat lan!kah kita atau
men!!an!!u kelan'aran lan!kah kita dalam menaaki tujuan yan! sudah kita tetakan"
)arena itu aslah jika ada ermisalan yan! men!!ambarkan bahwa ikiran ne!ati+ itu
akan memberikan kotoran di dada kita" #ada yan! enuh den!an kotoran yan! kita
biarkan akan membuat un!!un! kita terbebani oleh muatan*muatan yan! memberatkan
lalu men!akibatkan lan!kah ini tidak selan'ar seerti yan! kita in!inkan"
Aa ?an! 3erlu #ijalani ,
#i atas sudah kita sin!!un! bahwa men!!unakan ikiran ositi+ seba!ai jalan berarti
setelah kita berikir ositi+ masih ada roses ositi+ yan! erlu kita jalani" Aa yan! erlu
untuk dijalani,
:" Temukan elajaran sesi+ik
(ntah sadar atau tidak, kerakali istilah berikir ositi+ ini hanya kita raktekkan sebatas
berrasan!ka baik, meyakini adanya hikmah yan! men'erahkan, atau sebatas unya oini
ositi+" Tentu ini sudah benar dan sudah baik tetai kalau kita kaitkan den!an hasil sedikit
dan hasil yan! lebih banyak, maka roses ositi+ yan! erlu kita lakukan adalah
men!akti+kan ikiran kita untuk menemukan elajaran*elajaran sesi+ik yan! benar*
benar 'o'ok dan rele%an den!an keadaan*diri kita ada hari ini"
-ebut saja misalnya kita !a!al dalam usaha" Meman! sudah benar kalau kita berikir
bahwa di balik ke!a!alan itu ada hikmah buat kita" 1anya saja hikmah di sini
men!andun! en!ertian yan! seluas isi daratan, alias masih umum" )e!a!alan usaha kita
bisa disebabkan oleh waktu yan! belum teat, kesalahan memilih oran!, kuran! !i!ih,
kuran! skill, keadaan eksternal yan! di luar kontrol, dan lain*lain" )arena tidak mun!kin
kita menyera hikmah se'ara keseluruhan dalam satu waktu, maka yan! alin! entin!
adalah menyera hikmah yan! rele%an saja seba!ai bahan men!oreksi diri"
2" 6unakan dalam hal sesi+ik
/anyak en!alaman yan! sudah men!uji bahwa memiliki rumusan tujuan yan! jelas dan
jelas*jelas dierjuan!kan, ternyata memiliki man+aat 'uku besar ba!i roses ositi+"
#en!an kata lain, untuk bisa men!!unakan elajaran yan! sudah kita sera menuntut
adanya rumusan tujuan yan! kita uayakan realisasinya" Tana ini, mun!kin saja
elajaran ositi+ yan! kita temukan itu akan n!an!!ur alias kuran! banyak man+aatnya"
J"M" /arrie memberikan 'ontoh dari en!alamannya: $-elama lebih dari =0 tahun saya
memimin, saya samai ada kesimulan bahwa yan! alin! entin! di sini adalah
memiliki kemamuan yan! saya sebut $ke!a!alan maju&" )emamuan ini bukan sekedar
memiliki sika ositi+ terhada kesalahan" )e!a!alan maju adalah kemamuan untuk
ban!kit setelah anda diukul mundur, kemamuan untuk belajar dari kesalahan dan
kemamuan untuk melan!kah maju ke arah yan! lebih baik"&
#en!an kata lain, a!ar kita bisa menjadikan ke!a!alan kita seba!ai doron!an untuk
meraih kemajuan tidak 'uku hanya den!an memiliki ikiran ositi+ dan sika ositi+
atas ke!a!alan itu, melainkan dibutuhkan uaya kita untuk men!!unakan elajaran yan!
sudah kita daatkan dalam usaha meraih kein!inan berikutnya" 3elajaran, en!etahuan,
dan etunjuk en!alaman yan! tidak kita !unakan untuk membimbin! raktek kita ada
hari ini akan menjadi dokuman yan! nilai dan man+aatnya kuran!"
=" Membuka diri
-eerti yan! sudah kita sin!!un! di muka bahwa elajaran ositi+ yan! ada di balik satu
masalah, satu kenyataan buruk, atau di balik eristiwa yan! kita alami dalam raktek
hidu itu san!atlah tidak terbatas, tidak tun!!al, tidak mono, dan karena itu serin! disebut
etunjuk 8hidayah9" -akin! banyaknya itu, maka tidak mun!kin ruan!an miliki kita bisa
san!!u menyera seluruhnya dan sekali!us sehin!!a yan! dibutuhkan adalah membuka
diri atas berba!ai elajaran ositi+ yan! diwahyukan oleh kesalahan kita, kesalahan oran!
lain yan! kita lihat, temuan ilmu en!etahuan, nasehat, dan seterusnya"
2ak Nur ernah beresan: $-ika terbuka adalah seba!ian dari ada iman" -ebab
seseoran! tidak mun!kin menerima en'erahan dan kebenaran jika dia tidak terbuka"&
-ika terbuka menurut Ajaran )ejawen 8Ja%anese -iritual #oktrine9meruakan syarat
untuk men!arun!i ja!at $kaweruh& 8sains, tehnolo!i, dst9" $-yarat utama ba!i elajar
adalah memiliki kemamuan dalam men!hilan!kan atau menyiman untuk sementara
waktu emahaman do!matis yan! telah dimiliki dan memersiakan diri den!an
keterbukaan hati*ikiran untuk merambah ja!at ilmu en!etahuan@" -elamat
men!!unakanAAA

Anda mungkin juga menyukai