Anda di halaman 1dari 11

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI

DAFTAR GAMBAR

A.

JUDUL KEGIATAN

B.

LATAR BELAKANG MASALAH

C.

PERUMUSAN MASALAH

D.

TUJUAN

E.

LUARAN YANG DIHARAPKAN

F.

KEGUNAAN

G.

TINJAUAN PUSTAKA 7

7
7

I.

HANDWRITING RECOGNITION.......................................................................7

II.

ARABIC OPTICAL CHARACTER RECOGNITION..........................................9

H.

METODE PELAKSANAAN

I.

JADWAL KEGIATAN

13

J.

DAFTAR PUSTAKA

14

K.

LAMPIRAN

15

12

A. DAFTAR GAMBAR

GAMBAR 1. CONTOH HASIL PROSES BINARIZATION

GAMBAR 2. HASIL PENGGUNAAN FILTERING DAN SMOOTHING

10

GAMBAR 3. CONTOH PENENTUAN BASELINE PADA HURUF HIJAIYAH 11


GAMBAR 4. TAHAPAN PEMBANGUNAN APLIKASI BELAJAR MENULIS HURUF
HIJAIYAH
12
GAMBAR 5. PROSES SCRUM

13

B.
C. JUDUL KEGIATAN
Perancangan dan Pembuatan Aplikasi Belajar Menulis huruf Hijaiyah.
D. LATAR BELAKANG MASALAH
Dalam menulis huruf huruf Hijaiyah secara terpisah dan tanda bacanya, menurut
Akrom Abdullah pada buku Pembelajaran Menulis Al-Quran dan Hadits (2009:137),
terdapat beberapa indikator yang menggabarkan ketercapaian pembelajaran menulis pada
tahap ini, yaitu :

a. Menuliskan huruf huruf hijaiyah dengan baik, tepat dan rapih


b. Menuliskan huruf huruf hijaiyah secara terpisah lengkap dengan tanda
bacanya dengan baik, tepat, dan rapih
Pada tahapan ini, metode yang sering digunakan oleh seorang guru untuk
melatih anak didiknya adalah metode demonstrasi metode ini ditindaklanjuti dengan
menggunakan teknik menebalkan dan drill and practice.
Pada metode demonstrasi, yang dilakukan adalah guru memberikan instruksi
bagaimana cara menulis huruf hijaiyah secara baik dan benar kepada murid.
Selanjutnya dilakukan proses dimana siswa terlibat aktif menuliskan huruf hijaiyah
dengan menggunakan teknik menebalkan dan drill and practice dengan langkah
langkah sebagai berikut :
a. Disediakannya kertas yang berisi tulisah huruf huruf hijaiyah yang
ditulis tipis untuk setiap anak.
b. Anak disuruh menebalkan dengan baik, tepat dan rapih.
c. Lalu hasil dievaluasi dan setiap anak diuji satu per satu hingga anak
melakukan dengan baik, tepat dan rapih.
d. Lalu diuji satu per satu untuk menuliskan huruf hijaiyah di papan tulis.
Dalam zaman teknologi yang sedang berkembang saat ini, maka pembelajaran
mengenai menulis huruf hijaiyah haruslah dapat di selaraskan dengan perkembangan
teknologi yang ada. Salah satu teknologi yang sedang berkembang pesat adalah
perangkat mobile dengan menggunakan teknologi touchscreen.
Pada perangkat mobile dengan teknologi touchscreen dan Sistem Operasi
Android, terdapat aplikasi untuk belajar menulis huruf hijaiyah yang bernama
Belajar Menulis Huruf Hijaiyah . Namun software aplikasi ini tidak membantu anak
belajar secara utuh, dikarenakan kurangnyanya validasi dari segi bentuk tulisan.
Berdasarkan hasil observasi yang kami lakukan terhadap software aplikasi tersebut,
didapatkan bahwa validasi yang dilakukan adalah jika titik titik yang berurutan telah
terhubung, maka player akan dianggap lolos pada stage tersebut. Belum terdapat
pengecekkan terhadap bentuk huruf hijaiyah yang dipilih, sehingga jika kita
menggambar garis secara acak pada huruf itu dan melewati semua titik secara
berurutan, maka kita tetap dianggap lolos pada stage tersebut.
Berdasarkan hal tersebut, kami melihat terdapatnya kebutuhan pengecekkan
bentuk tulisan selain pengecekkan titik terhadap aplikasi menulis huruf hijaiyah juga
terdapat kebutuhan pengenalan suara dari bacaan huruf dalam melakukan

pembelajaran terhadap huruf hijaiyah untuk kebutuhan anak dengan tipe pembelajaran
auditory-musical yang cenderung dapat menangkap suatu pelajaran lewat suara
(Rumah Sekolah:2005). Dibutuhkan software aplikasi yang dapat mewadahi hal hal
tersebut sehingga tujuan pembelajaran untuk menulis huruf hijaiyah secara baik, tepat
dan rapih dapat terwujud secara nyata.
E. PERUMUSAN MASALAH
Software aplikasi Belajar Menulis Hijaiyah yang telah kami observasi
memiliki kekurangan dalam segi pengenalan huruf hijaiyah yang ditulis oleh
pengguna software aplikasi tersebut. Software hanya mengecek apakah input-an user
melewati titik titik yang telah ditentukan untuk setiap huruf hijaiyahnya. Melihat
kekurangan itu, pada software aplikasi yang akan kami buat ini, kami akan
menggunakan metode template matching.

F. TUJUAN
Tujuan diadakannya kegiatan ini adalah:
1. Menghasilkan software aplikasi untuk mempermudah pembelajaran penulisan huruf
hijaiyah dengan tanpa memerlukan guru atau peralatan menulis yang lainnya
2. Menghasilkan software aplikasi dengan kemampuan pada pengenalan inputan user
sebagai huruf hijaiyah.

G. LUARAN YANG DIHARAPKAN


Luaran yang diharapkan program ini adalah software aplikasi yang dapat dimasukkan
ke apliccation store yang sesuai dengan platform yang digunakan.

H. KEGUNAAN
Beberapa kegunaan dari program ini adalah :
1. Anak dapat berlatih menulis huruf hijaiyah sendiri dengan mudah dan benar
karena sudah dipandu dengan baik oleh software aplikasi ini.
2. Anak dapat berlatih kapan saja dan dimana saja dengan software aplikasi ini
3. Karena tampilan yang nantinya akan dibuat semenarik mungkin,
anak/pengguna akan tertarik untuk berlatih menulis huruf hijaiyah
I. TINJAUAN PUSTAKA
I.

Handwriting Recognition

Untuk penyesuaian pola tulisan dengan pola yang sudah kita tentukan, maka
dibutuhkan suatu metodologi pengenalan pola atau pattern recognition. Pattern
recognition sendiri adalah bagaimana cara membuat suatu objek mengerti mengenai
input yang telah diberikan dengan metode tertentu. Metode metode yang dapat
dilakukan diantaranya adalah Artificial Neural Network, Hidden Markov Model,
Neura Fuzzy, Data Acquisition dan lainnya.

Aplikasi menulis huruf hijaiyah ini menggunakan salah satu pola pattern
recognition, yaitu handwriting recognition atau analisis tulisan tangan, dimana
aplikasi dapat memproses data dari hasil sentuhan yang telah dilakukan dengan
mencocokkan oleh pattern yang telah ada.
Analisis tulisan tangan yang dilakukan akan bersifat online, dimana user
akan terhubung secara langsung dengan device dan melakukan suatu interaksi baik
dengan pena elektronik ataupun perangkat sensitif sentuhan lainnya dan dicatat
sebagai proses timedependent. Berikut merupakan proses handwriting recognition :
a. Akuisisi tulisan tangan
Akuisisi adalah suatu pemrosesan dan atau produk dimana akan mengumpulkan
informasi yang terjadi dari beberapa fenomena untuk kemudian
didokumentasikan. Dokumentasi ini akan dipakai sebagai data input untuk
proses selanjutnya ataupun tidak.
b. Pre-processing
Preprocessing adalah tahapan untuk meningkatkan keseragaman pada teks yang
penting pada tahapan pengenalan pola / recognition. Proses pre-processing
sendiri banyak dan tergantung pada jenis bahasa yang diambil. Secara global,
proses pada pre-processing sendiri adalah :
1. Binarization
Pada tahapan ini, gambar akan di-convert dari grayscale image ke
dalam bi-level image untuk menjadi pertimbangan sebagai ambang
batas nilai pixel untuk perbandingan ke depannya.
2. Filtering and smoothing
Tahapan ini akan menurunkan kadar noise dari teks gambar dan
melakukan proses smoothing atau penghalusan terhadap gambar.
3. Baseline Detection
Proses ini sangatlah penting sebab dapat digunakan untuk membagi
teks ke dalam karakter dan membuatnya siap untuk bagian ekstraksi
fitur. Dengan menggunakan metode ini, karakter dan bentuk akan
terbagi menjjadi 3 grup, yaitu Ascenders, Descenders dan Diacritics.
c. Segmentasi
Pada bagian segmentasi, akan dikodekan ciri huruf yang telah dimasukkan.
Hasil dari segmentasi ini akan menunjukkan setiap karakter huruf yang
dimasukkan terdiri dari berapa segmen.
d. Definisi fitur, ekstraksi dan representasi
Sebuah fitur mendeskripsikan karakteristik dari karakter yang dibuat, apakah
berupa struktur yang terbagi bagi ataukah berupa kata. Fitur ini akan
membedakan bentuk antar huruf nantinya. Terdapat 2 kategori dalam fitur, yaitu
Quantitive features dan Qualitative features. Quantitive features dalam
handwriting recognition mendefinisikan jumlah pixel hitam, sedangkan
Qualitative features merepresentasikan struktur dari keseluruhan karakter atau
ketebalan.
e. Klasifikasi
Terdapat banyak metodologi dalam melakukan pengklasifikasian pengenalan
pola, yakni dengan metode Neural Network, Fuzzy, KKN, dan lain lain. Metode
metode ini akan mengelompokkan pola pola ke dalam kelas kelas pola
untuk selanjutnya digunakan pada bagian post processing. Terdapat pula metode
algoritma SVM yang merupakan salah satu metode machine learning.
f. Post processing

Setelah pemeriksaan di atas, ada kemungkinan karakter yang dimasukkan oleh


user ditolak oleh mesin. Maka dari itu perlu dipakai pengolahan tingkat lanjut.
Pengolahan ini menggunakan kamus dan teori kemungkinan untuk mengamati kisi
yang diberikan karakter dengan menggunakan model lain dari sebuah kata.
II.

Arabic Optical Character Recognition


Arabic Optical Character Recognition (AOCR) adalah metode pengenalan pola
tulisan arab / Hijaiyah. Berikut akan dijelaskan mengenai tahapan AOCR :
a. Akuisisi tulisan tangan
Akuisisi tulisan tangan pada AOCR akan menghasilkan text yang berbentuk
digital. Hasilnya kemudian akan digunakan untuk proses selanjutnya.
b. Preprocessing
Tahapan ini akan menyeragamkan bentuk dari teks hijaiyah. Berikut adalah
tahapan yang terjadi pada huruf hijaiyah pada tahapan ini :
1. Binarization
Pada tahapan ini, huruf hijaiyah yang berbentuk grayscale akan diconvert ke dalam bi-level image dan dipertimbangkan ambang batas nilai
pixel-nya. Ambang batas akan dikomputasi berdasarkan histogram
tingkat keabuan dari image. Berikut adalah contoh hasil proses ini :

Gambar 1.

Contoh hasil proses binarization

Ket: a. Sebelum di convert ; b. Setelah di convert ke dalam binarization


2. Filtering dan smoothing
Pada AOCR, proses ini sering ditangani dengan metode Median atau
Gaussian filter. Berikut adalah hasil penggunaannya.

Gambar 2.

Hasil penggunaan filtering dan smoothing

Ket:

a. Sebelum dilakukan proses filtering dan smoothing dengan


Gaussian Method.
b. Setelah dilakukan proses filtering dan smoothing dengan Gaussian
Method.
Hasil dari binarization juga memungkinkan untuk munculnya jarak
antara garis. Maka dengan menggunakan metoda closing morphology
operation pada tahapan ini, jarak akan tertutupi.

3. Skew detection dan correction


Proses ini sangat penting pada AOCR untuk efisiensi dan reliabilitas dari
proses ke depannya. Proses ini bertanggung jawab terhadap kemiringan
dari teks image yang dapat berakibat fatal ke depannya. Berikut kategori
dari proses skew detection and correction :
a. Sudut kemiringan pada level paragraf
b. Sudut kemiringan pada level baris
c. Sudut kemiringan pada level kata
4. Slant Angle Estimation dan correction
Slant atau kemiringan merupakan masalah yang biasa muncul dalam
penulisan huruf hijaiyah. Hal ini muncul karena terdapat perbedaan pada
gaya penulisan huruf hijaiyah. Masalah ini muncul saat penulisan miring
dan keluar dari baseline. Baseline ini disebut sebagai Ascenders.
Maka dari itu dibutuhkan deteksi Ascenders dahulu sebelum mengoreksi
huruf. Ascenders dapat dihitung dengan menghitung titik tengah gaya
berat setiap bagian, lalu dirotasi sesuai dengan tingkat kemiringannya.
Histogram gradient juga dapat digunakan untuk mengoreksi kemiringan
dari teks gambar.
5. Thinning of arabic text
Thinning atau menipiskan tulisan berperan penting dalam AOCR. Hal ini
berpengaruh dalam segmentasi ke depannya. Terdapat beberapa
algoritma dalam melakukan hal ini, seperti Clustering Based
Skeletonization Algorithm (CBSA). CBSA mengaplikasikan fuzzy
ISODATA clustering algorithm, yang terdiri dari iterasi hingga gambar
terklusterisasi total.
6. Baseline detection
Baseline detection sangatlah penting untuk AOCR karena dapat
digunakan untuk melakukan segmentasi huruf hijaiyah ke dalam bentuk
char dan membuat teks tersebut siap untuk diekstraksi. Berikut contoh
penentuan baseline pada huruf hijaiyah :

Gambar 3.

Contoh penentuan baseline pada huruf hijaiyah

c. Segmentasi
Segmentasi pada AOCR adalah hal yang paling kompleks untuk diselesaikan.
Terdapat 2 pendekatan untuk menyelesaikan ini, yaitu melalui holistic
approach dan analytical approach. Holistic approach melakukan segmentasi

huruf hijaiyah dengan memisahkan garis garis dan membaginya kedalam kata
kata atau sub kata . Analytical approach melakukan segmentasi terhadap kata
kata atau sub kata yang diklasifikasikan secara kecil atau ke dalam token
token.
d. Definisi fitur, ekstraksi dan representasi
Pada tahapan ini, fitur huruf hijaiyah dapat diklasifisikan ke dalam 3 grup,
yaitu : structural features, statistical features, dan global transfromation.
Metode structural features pada teknik ini, biasanya diekstraksi berdasarkan
topologi teks, seperti intersection point, titik, zigzag, tinggi, lebar, dll. Metode
statistical features digunakan untuk teknik : zooming, characteristic loci,
persilangan dan moments. Metode global transformation bertujuan untuk
memperpendek representasi teks untuk mendapatkan hasil yang lebih baik,
contohnya digunakan untuk : horizontal dan vertical projection, coding, Hough
transform, Gabor transform.
e. Klasifikasi
Klasifikasi adalah langkah terakhir pada sistem AOCR, hal ini mendefinisikan
fitur yang tidak dikenali ke dalam class yang telah ditentukan sebelumnya.
Contoh metode klasifikasi untuk huruf hijaiyah adalah : Template Matching,
Statistical Techniques, Syntactic Techniques, Neural Networks dan Hidden
Markov Model.
J. METODE PELAKSANAAN
Proses pembangunan aplikasi ini melalui tahapan sebagai berikut :

Gambar 4.

Tahapan pembangunan aplikasi belajar menulis huruf hijaiyah

Metodologi dalam tahapan tersebut adalah sebagai berikut :

1. Studi Literatur
Untuk memperkuat ide yang sudah ada maka kami melakukan study literature. Literatur
yang kami gunakan berupa buku-buku, artikel-artikel baik dari internet maupun jurnal
serta data-data penelitian dan percobaan yang telah dilakukan sebelumnya.
Tim akan mengembangkan aplikasi ini dengan menggunakan Project Management
bernama SCRUM. Tahapan selanjutnya dibawah merupakan tahapan yang berada dalam
Project Management SCRUM.

Gambar 5.

Proses Scrum

2. Menentukan Product Backlog


Product Backlog adalah daftar urutan dari semua yang perlu ada di dalam produk. Setelah
product backlog terdefinisikan, maka akan didapatkan urutan item backlog dari yang
paling diutamakan sampai item yang dapat dikerjakan paling terakhir. Selain itu dalam
tahapan ini, harus didapatkan juga definisi Finish produk tersebut seperti apa dan harus
disepakati oleh semua anggota tim.

3. Perencanaan Sprint
Sprint adalah detak jantung dari project management SCRUM dimana sprint merupakan,
secara kasar, pengerjaan potongan produk dalam satu periode dan hasil sprint tersebut
dapat langsung dirilis. Sebelum menjalankan Sprint tersebut dibutuhkan adanya
Perencaan Sprint terlebih dahulu. Dalam perencanaan Sprint ini akan didapat :

tujuan sprint
sprint backlog (yaitu product apa yang akan dihasilkan setelah sprint selanjutnya
selesai)
lamanya periode sprint selanjutnya, dan
tanggal rilis potongan produk tersebut.

4. Sprint
Dalam tahapan ini, tim akan terus bekerja untuk menyelesaikan sprint backlog dalam
waktu yang telah ditentukan sebelumnya. Sebelum memulai bekerja, tim setiap 2-3 hari
akan melakukan meeting. Desain, Implementasi, Testing juga dikerjakan di tahap ini.

5. Sprint Review & Retrospective


Selain merilis hasil sprint backlog, juga diadakan Sprint Retrospective atau bisa disebut
juga evaluasi sprint yang baru dijalankan. Ditahapan ini akan dibahas kekurangan secara

keseluruhan yang terdapat dalam sprint tersebut sebagai bahan perbaikan untuk sprintsprint selanjutnya.
Selanjutnya kembali ke tahapan perencanaan sprint. Sampai definisi Finish sudah
terpenuhi.

K. JADWAL KEGIATAN
Berikut adalah gambaran umum jadwal pengerjaan yang akan menjadi patokan bagi anggota
tim dalam menjalankan proyek.

Tabel 1.

Jadwal Pengerjaan Kegiatan

L. DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, Akrom. 2009. Pembelajaran Menulis Al Quran dan Hadits. Diakses pada
tanggal : 3 November 2012 dari
http://muhlis.files.wordpress.com/2010/06/qh5menulis.pdf
Ahmed, Pervez, dkk. 1999. Arabic Character Recognition : Progress and Challenges.
Diakses pada tanggal : 2 November 2012 dari http://ccisj.ksu.edu.sa/ccisj/CCIS/Vol
%2012/Arabic%20Character%20Recognition%20Progress%20and%20Challenges.pdf

Al Shatnawi, Atallah Mahmoud, dkk. 2011. Offline Arabic Text Recognition An Overview.
Diakses pada tanggal : 1 November 2012 dari http://www.wcsit.org/pub/2011/june/Offline
%20Arabic%20Text%20Recognition%20An%20Overview.pdf

Kniberg, Henrik. 2007. Scrum dan XP Secara Praktis : Bagaimana Kami


Mengimplementasikan Scrum. Diakses pada tanggal : 4 Oktober 2012 dari
http://www.infoq.com/resource/news/2007/06/scrum-xp-book/en/resources/Scrum
%20dan%20XP%20Secara%20Praktis.pdf
Nishfa, Shinta Laila, dkk. 2010. Implementation Of Acquisition Algorithm And Segmentation
Of Handwriting On Tablet Digitizer. Diakses pada tanggal : 2 November dari
http://papers.gunadarma.ac.id/index.php/industry/article/view/808/753

Anda mungkin juga menyukai