Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kualitas SDM dipengaruhi oleh banyak faktor, salah satu faktor utama dan
penentunya adalah gizi. Mengalami gangguan gizi pada awal-awal kehidupan
akan berdampak pada kualitas kehidupan berikutnya. Pemenuhan gizi dimulai
ketika bayi masih menjadi janin, bukan dimulai saat bayi dilahirkan dan
dibesarkan. bu hamil diharapkan dapat memenuhi kebutuhan gizi selama masa
kehamilan !Karyadi, "##$%.
Keberadaan janin yang tumbuh didalam rahimnya menyebabkan ibu hamil
memiliki kebutuhan gizi yang berbeda dengan ibu yang tidak hamil. Kebutuhan
makanan ibu bukan hanya dilihat dari porsi tetapi harus ditentukan pada mutu zat-
zat gizi yang terkandung dalam makanan yang dikonsumsi. &ntuk pertumbuhan
dan akti'itas janin, zat-zat gizi disalurkan melalui plasenta. &ntuk itu, ibu hamil
harus mendapat gizi yang (ukup untuk dirinya sendiri maupun bagi janinnya.
)agi ibu hamil, kualitas maupun jumlah makanan yang biasanya (ukup untuk
kesehatannya harus ditambah dengan zat-zat gizi dan energi agar pertumbuhan
janin berjalan dengan baik. Selama kehamilan, ibu akan mengalami banyak
perubahan dalam tubuhnya agar siap membesarkan janin yang dikandungnya,
memudahkan persalinan, dan untuk memproduksi *S berkualitas bagi bayi yang
akan dilahirkannya.
Pemenuhan asupan gizi bagi ibu hamil dipengaruhi oleh banyak faktor.
Salah satu faktor yang mempengaruhi tingkat asupan gizi ibu hamil adalah faktor
pengetahuan. Masih banyak ibu hamil dengan tingkat pengetahuan rendah
$
"
tentang gizi seimbang selama masa kehamilan, bahkan masih banyak ibu hamil
yang mempunyai pendapat yang salah tentang jumlah asupan gizi yang harus
diperoleh, misalnya pendapat yang menyatakan bahwa ibu hamil tidak boleh
terlalu banyak mengkonsumsi makanan karena dapat membuat janin terlalu besar
sehingga menyulitkan proses persalinan !+hristianingrum, "##,%.
-rimester pertama kehamilan merupakan masa penyesuaian ibu hamil
terhadap kehamilannya, pertumbuhan janin masih lambat, maka penambahan
kebutuhan zat-zat gizinya pun masih relatif ke(il, bahkan boleh dikatakan pada
periode ini kebutuhan gizi ibu masih sama dengan wanita dewasa biasa.
Memasuki trimester kedua, janin mulai tumbuh pesat dibandingkan dengan
sebelumnya. &ntuk itu, peningkatan kualitas gizi sangat penting karena pada
tahap ini ibu mulai menyimpan lemak dan zat gizi lain untuk (adangan sebagai
bahan pembentuk *S pada saat menyusui nanti. Pada tahap terakhir atau
trimester ketiga, dibutuhkan 'itamin dan mineral untuk mendukung pesatnya
pertumbuhan janin dan perkembangan otak. Kebutuhan energi janin didapat dari
(adangan energi yang disimpan ibu selama tahap sebelumnya !.ubis, "##/%.
)ila ibu mengalami kekurangan gizi selama hamil akan menimbulkan
masalah, baik pada ibu maupun janin yang dikandungnya, antara lain 0 anemia,
perdarahan dan berat badan ibu tidak bertambah se(ara normal, kurang gizi juga
dapat mempengaruhi proses persalinan dimana dapat mengakibatkan persalinan
sulit dan lama, premature, perdarahan setelah persalinan, kurang gizi juga
dapat mempengaruhi pertumbuhan janin dan dapat menimbulkan keguguran,
abortus, (a(at bawaan dan berat janin bayi lahir rendah.
/
Sampai saat ini masih banyak ibu hamil yang mengalami masalah gizi khususnya
gizi kurang seperti Kurang 1nergi Kronis !K1K% dan anemia gizi. )adan
Kesehatan Dunia !234% melaporkan bahwa ibu-ibu hamil yang mengalami
defisiensi besi sekitar /,-5,6 serta semakin meningkat seiring dengan
pertambahan usia kehamilan !Myata "#$#, h.$/$%. Ditenemukan angka anemia
kehamilan di ndonesia /,76 pada trimester $, $/,86 pada trimester ", dan "9,7
6 pada trimester / !Manuaba "#$#, h."/5-"/7%
)erdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan pada tanggal /# :anuari
"#$/, melalui obser'asi data .aporan -ribulan Kesehatan bu dan *nak !.)/
K*% Dinas Kesehatan Kota Malang pada Puskesmas Pandanwangi untuk kasus
neonatal ditemukan kasus )).; bulan Desember "#$" terdapat 8 kasus )).;
dan asfiksia terdapat " kasus. &ntuk kasus kematian neonatal #-5 hari, ditemukan
ada " kasus yang disebabkan )).; dan asfiksia. Kasus maternal, di wilayah kerja
Puskesmas Pandanwangi pada bulan Desember "#$" ditemukan $9 kasus
hiperemesis !/56%, 8 kasus keguguran !$86%, $/ kasus eklamsi<preeklamsi
!/96%, , kasus pendarahan kehamilan !$/6%, dan # kasus perdarahan persalinan.
Dari uraian latar belakang di atas penulis tertarik untuk mengetahui
=>ambaran pengetahuan ibu hamil tentang asupan gizi selama masa kehamilan di
wilayah kerja Puskesmas Pandanwangi?.
9
1.2 Rumusan Masalah
)erdasarkan latar belakang di atas, maka penulis merumuskan masalah
yaitu 0 =)agaimanakah gambaran pengetahuan ibu hamil tentang asupan gizi
selama masa kehamilan di wilyah kerja Puskesmas Pandanwangi Malang@?.
1.3 Tujuan Peneltan
1.3.1 Tujuan Umum
Mengetahui gambaran pengetahuan ibu hamil tentang asupan gizi selama
kehamilan di wilayah kerja Puskesmas Pandanwangi.
1.3.2 Tujuan !husus
a. Mengidentifikasi pengetahuan, pemahaman, dan aplikasi ibu hamil tentang
asupan gizi selama kehamilan pada trimester $.
b. Mengidentifikasi pengetahuan, pemahaman, dan aplikasi ibu hamil tentang
asupan gizi selama kehamilan pada trimester ".
(. Mengidentifikasi pengetahuan, pemahaman, dan aplikasi ibu hamil tentang
asupan gizi selama kehamilan pada trimester /.
,
1." Man#aat Peneltan
$. )agi Pendidikan
Sebagai referensi bagi pendidikan atau sebagai bahan a(uan bagi
penelitian lanjutan tentang manfaat asupan gizi untuk ibu hamil.
". )agi Peneliti
Sebagai bahan pengetahuan untuk menambah wawasan peneliti dan
sebagai aplikasi pengalaman belajar khususnya dalam mata ajar riset
keperawatan.
/. )agi ;esponden
Sebagai bahan masukan dan sumbangan pikiran bagi ibu hamil tentang
manfaat gizi selama masa kehamilan dalam wilayah kerja Puskesmas
Pandanwangi.

Anda mungkin juga menyukai