. ( (
62 :) 296 -
291 .)
Dan Quran ini benar-benar diturunkan oleh Tuhan semesta alam; dia dibawa turun oleh ar-
Ruhul Amin (Jibril) ke dalam hatimu (Muhammad) agar kamu menjadi salah seorang di antara orang-
orang yang member peringatan; dengan bahasa Arab yang jelas.(asy-Syuara [26]: 192-195).
Dan firman-Nya:
.
( ( 22 :) 206 .)
Katakanlah: Ruhul Qudus (Jibril) menurunkan Quran itu dari Tuhanmu dengan benar, untuk
meneguhkan hati orang-orang yang telah beriman dan menjadi petunjuk serta kabar gembira bagi
orang-orang yang berserah diri kepada Allah. (an-Nahl [16]: 102).
Dan firman-Nya:
( : ( . 51 :) 6 .)
Kitab ini diturunkan dari Allah Yang Mahaperkasa dan Mahabijaksana. (al-Jatsiyah [45]: 2).
Dan firman-Nya:
( ( .
6 :) 62 .)
Dan jika kamu tetap dalam keraguan tentang Quran yang Kami wahyukan kepada hamba
Kami (Muhammad), maka buatlah satu surah saja yang semisal quran itu. (al-Baqarah [2]: 23).
Dan firman-Nya:
( ( .
6 :) 93 .)
Katakanlah: Barang siapa yang menjadi musuh Jibril, maka jibril itu telah menurunkannya
(Quran) ke dalam hatimu dengan seizin Allah; membenarkan kitab-kitab yang sebelumnya dan menjadi
petunjuk serta berita gembira bagi orang-orang yang beriman. (al-Baqarah [2]: 97).
Ayat-ayat di atas menyatakan bahwa al-Quranul Karim adalah kalam Allah dengan lafalnya yang
berbahasa Arab; dan bahwa Jibril telah menurunkannya ke dalam hati Rasulullah s.a.w.; dan bahwa
turunnya ini bukanlah turunnya yang pertama kali ke langit dunia. Tetapi yang dimaksudkan adalah
turunnya Quran secara bertahap.Ungkapan (untuk arti menurunkan) dalam ayat-ayat di atas
menggunakan kata tanzil bukannya inzal.Ini menunjukkan bahwa turunnya itu turunnya itu secara
bertahap dan berangsur-angsur.Ulama bahasa membedakan antara inzal dan tanzil.Tanzil berarti turun
secara berangsur-angsur sedangkan inzal hanya menunjukkan turun atau menurunkan dalam arti umum.
Quran turun secara berangsur-angsur selama dua puluh tiga tahun: tiga belas tahun di Mekkah
menurut pendapat yang kuat, dan sepuluh tahun di Madinah. Penjelasan tentang turunnya secara
berangsur-angsur itu terdapat dalam firman Allah:
( ( .
23 :) 202 .)
Dan Quran itu telah Kami turunkan dengan berangsur-angsur agar kamu membacakannya
perlahan-lahan kepada manusia dan Kami menurunkannya bagian demi bagian. (al-Isra [17]: 106).
Maksudnya: Kami telah menjadikan turunnya Quran itu secara berangsur agar kamu
membacakannya kepada manusia secara perlahan dan teliti dan kami menurunkannya bagian demi bagian
sesuai dengan peristiwa-peristiwa dan kejadian-kejadian.
Adapun kitab-kitab samawi yang lain, seperti Taurat, Injil dan Zabur, turunnya sekaligus, tidak
turun secara berangsur-angsur. Hal ini sebagaimana ditunjukkan oleh firman-Nya:
( ( .
61 :) 26 .)
Dan berkatalah orang-orang yang kafir: Mengapa Quran itu tidak diturunkan kepadanya
sekali turun saja? demikianlah supaya Kami perkuathatimu dengannya dan Kami membacakannya
kelompok demi kelompok. (al-Furqan [25]: 32).
Ayat ini menunjukkan bahwa kitab-kitab samawi yang terdahulu itu turun sekaligus.Dan inilah
pendapat yang dijadikan pegangan oleh jumhur ulama. Seandainya kitab-kitab yang terdahulu itu turun
secara berangsur-angsur, tentulah orang-orang kafir tidak akan merasa heran terhadap quran yang turun
secara berangsur-angsur. Makna kata-kata mereka, Mengapa Quran itu tidak diturunkan kepadanya
sekali turun saja seperti halnya kitab-kitab yang lain. Mengapa ia diturunkan secara bertahap? Mengapa
ia diturunkan secara berangsur-angsur? Allah tidak menjawab mereka bahwa ini adalah Sunnah-Nya di
dalam menurunkan semua kitab samawi sebagaimana dia menjawab kata-kata mereka:
( ( . 61 :) 3 .)
Dan mereka berkata: Mengapa rasul ini memakan makanan dan berjalan di pasar-pasar? (al-
Furqan [25]: 7).
( ( . 61 :) 60 .)
Dan Kami tidak mengutus rasul-rasul sebelummu, melainkan mereka sungguh memakan
makanan dan berjalan di pasar-pasar. (al-Furqan [25]: 20), dan seperti Dia menjawab ucapan mereka:
( ( .
....... 23 :) 95 .)
..........Adakah Allah mengutusseorang manusia menjadi rasul? (al-Isra [17]: 94) dengan
jawaban:
( ( .
23 :) 91 .)
Katakanlah: Kalau seandainya ada malaikat-malaikat yang berjalan-jalan sebagai penghuni
di bumi, niscaya Kami turunkan dari langit kepada mereka seorang malaikat menjadi rasul. (al-Isra
[17]: 95) dan dengan firman-Nya:
( .
( 62 :) 3 .)
Kami tidak mengutus rasul-rasul sebelum kamu (Muhammad), melainkan orang laki-laki yang
Kani beri wahyu kepada mereka. (al-Anbiya [21]: 7).
Tetapi Allah menjawab mereka dengan menjelaskan hikmah mengapa Quran diturunkan secara
bertahap dengan firman-Nya: Demikianlah supaya kami perkuat hatimu, maksudnya: Demikianlah
Kami menurunkan Quran secara bertahap dan terpisah-pisah karena suatu hikmah, yaitu untuk
memperkuat hati Rasulullah. Dan Kami membacakannya kelompok demi kelompok, maksudnya: Kami
menentukannya seayat demi seayat atau bagian demi bagian, atau kami menjelaskannya dengan sejelas-
jelasnya, karena turunnya yang bertahap sesuai dengan peristiwa-peristiwa itu lebih dapat memudahkan
hafalan dan pemahaman yang merupakan salah satu penyebab kemantapan (di dalam hati).
Penelitian-penelitian terhadaphadits-hadits shahih menyatakan bahwa Quran turun menurut
keperluan, terkadang turun lima ayat, terkadang sepuluh ayat, terkadang lebih banyak dari itu atau lebih
sedikit. Terdapat hadits shahih yang menjelaskan sepuluh ayat telah turun sekaligus berkenaan dengan
berita bohong tentang Aisyah.Dan telah turun pula sepuluh ayat dalam permulaan surah Mukminun secara
sekaligus. Dan telah turun pula, yang tidak mempunyai alasan (ghaira ulid darari) saja yang
merupakan bagian dari satu ayat.