Anda di halaman 1dari 22

LOGO

Tanggung Jawab
Hukum Dalam
Pemeriksaan
LOGO

Apakah KAP dapat dituntut di
pengadilan karena menghasilkan
laporan audit yang tidak
berkualitas?



LOGO
Tujuan laporan Audit adalah untuk
menyatakan pendapat apakah
laporan keuangan klien telah
menyajikan secara wajar, dalam
semua hal yang material sesuai
dengan prinsip-prinsip akuntansi
yang berlaku umum.



LOGO
KAP harus memberikan jasa profesionalnya sesuai
dengan:
1. Standar Profesional Akuntan Publik
2. Mentaati kode etik akuntan publik
3. Memiliki standar pengendalian mutu
Standar Auditing
yang ditetapkan IAI
Standar Umum
Standar Pekerjaan
Lapangan
Standar Pelaporan
1. Keahlian dan
pelatihan yang
memadai
2. Independensi
dalam sikap
mental
3. Kemahiran
profesional
yang cermat
dan seksama
1. Perencanaan dan
supervisi audit
2. Pemahaman yang
memadai atas
struktur
pengendalian
intern
3. Bukti audit yang
cukup dan
kompeten

1. Pernyataan apakah
LK sesuai PABU
2. Pernyataan
mengenai ketidak
konsistenan
penerapan prinsip
akuntansi yang
berlaku umum
3. Pengungkapan
informatif dalam LK
4. Pernyataan
pendapat atas LK
secara keseluruhan
BAGIAN A
Prinsip Dasar Etika Profesi Akuntan Publik
Seksi 100 Prinsip-prinsip dasar etika profesi
Seksi 110 Prinsip Integritas (Tegas dan Jujur)
Seksi 120 Prinsip Objektivitas (Tidak memihak)
Seksi 130 Prinsip Kompetensi serta Sikap Kecermatan dan Kehati-
hatian Profesional
Seksi 140 Prinsip Kerahasiaan
Wajib menjaga kerahasiaan informasi kecuali terdapat
kewajiban untuk mengungkapkan sesuai dengan ketentuan
hukum
Seksi 150 Prinsip Perilaku Profesional
Wajib mematuhi hukum dan peraturan yang berlaku dan
harus menghindari semua tindakan yang dapat
mendeskreditkan profesi
BAGIAN B
Aturan Etika Profesi Akuntan Publik
1. Seksi 200 Ancaman dan Pencegahan
2. Seksi 210 Penunjukan Praktisi, KAP, atau Jaringan KAP
3. Seksi 220 Benturan Kepentingan
4. Seksi 230 Pendapat Kedua/second opinion
5. Seksi 240 Imbalan Jasa Profesional dan Bentuk Remunerasi Lainnya
6. Seksi 250 Pemasaran Jasa Profesional
7. Seksi 260 Penerimaan Hadiah atau Bentuk Keramah-Tamahan Lainnya
8. Seksi 270 Penyimpanaan Aset Milik Klien
9. Seksi 280 Objektivitas Semua Jasa Profesional
10. Seksi 290 Independensi dalam Perikatan Assurance
Elemen Ikhtisar Persayaratan Contoh prosedur
Tanggungjawab
kepemimpinan
untuk mencapai
kualitas yang baik
KAP harus menciptakan budaya
mengutamakan kualitas melalui
prosedur dan kebijakan yang
mendukung terciptanya budaya
tersebut
Program pelatihan pada KAP
mengacu pada kinerja yang
berkualitas, diperkuat dengan
adanya evaluasi kinerja dan
keputusan kompensasi
Kebutuhan Etika
yang relevan
Semua personil harus memiliki
independensi, integritas, dan
bertindak objektif
Setiap partner dan pegawai
harus menjawab kuesioner
tentang independensi setiap
tahunnya
Penerimaan dan
pemeliharaan
hubungan dengan
klien
Seluruh klien dan calon klien
harus dievaluasi untuk
meminimalisir keterbatasan
integritas manajemen
Formulir evaluasi klien
sehubungan dengan masalah
yang dikomentari oleh auditor
terdahulu dan evaluasi atas
manajemen harus disajikan oleh
setiap klien sebelum
persetujuan dilakukan
Elemen Ikhtisar Persayaratan Contoh prosedur
Human
Resources
Seluruh pegawai baru harus mampu melaksanakan
tugasnya secara kompeten
Personil yang ditugaskan harus memiliki tingkat
kemampuan dan teknik yang memadai
Setiap personil harus memperoleh pengembangan
profesional yang mecukupi untuk mendukung
pelaksanaan kerja
Kebijakan promosi harus jelas untuk menjamin
promosi pegawai sesuai kualifikasi dan
tanggungjawabnya
Seluruh karyawan harus
dievaluasi dengan laporan
evaluasi individu
Kinerja
Penugasan
Kebijakan dan prosedur harus dapat memastikan
bahwa pekerjaan yang dilakukan oleh setiap personil
memenuhi standar profesional, memenuhi
persayaratan sesuai peraturan dan standar kualitas KAP
Pimpinan KAP harus bersedia
untuk memberi konsultasi
dan menyetujui seluruh
penugasan sebelum
penyelesaian
Monitoring Kebijakan dan prosedur harus jelas guna menunjang
terpenuhinya seluruh elemen pengendalian mutu
secara konsisten
Partner yang
bertanggungjawab terhadap
pengendalian mutu harus
menguji prosedur SPM
minimal 1 tahun sekali
LOGO
TUNTUTAN HUKUM JUGA BISA TERJADI KARENA KURANGNYA
PEMAHAMAN PEMAKAI LAP KEU TERHADAP PERBEDAAN
KEGAGALAN BISNIS, KEGAGALAN AUDIT, DAN RISIKO AUDIT
Kegagalan bisnis : kegagalan yang terjadi jika perusahaan tidak
mampu membayar kembali utangnya atau tidak mampu memenuhi
harapan para investornya, karena kondisi ekonomi atau bisnis, seperti
resesi, keputusan manajemen yang buruk, atau persaingan yang tak
terduga dalam industri itu.

Kegagalan audit : kegagalan yang terjadi jika auditor mengeluarkan
pendapat audit yang salah karena gagal dalam memenuhi apa yang
diatur dalam standar auditing.

Risiko audit : adalah risiko dimana auditor menyimpulkan bahwa
laporan keuangan disajikan dengan wajar tanpa pengecualian,
sedangkan dalam kenyataannya laporan tersebut disajikan salah
secara material.

Bila di dalam melaksanakan audit, akuntan publik telah gagal
mematuhi standar profesinya, maka besar kemungkinannya bahwa
business failure juga dibarengi oleh audit failure. Maka akuntan
publik harus bertanggung jawab.




LOGO
KATEGORI KEGAGALAN AUDIT
Ordinary negligence / kelalaian biasa
Auditor sudah mematuhi standar yang berlaku namun kurang
atau tidak adanya kehati-hatian profesional dalam
melaksanakan suatu audit.
gross negligence / kelalaian luar biasa
Penyimpangan terhadap standar kehati-hatian secara ekstrem
dalam melaksanakan audit. Pekerjaan auditor dibawah standar
/ cara kerjanya tidak mematuhi standar auditing yang berlaku.
Contoh: meskipun tidak melakukan prosedur audit yang
disyaratkan, auditor tetap memberikan pendapat WTP.
Fraud
Bila akuntan publik gagal mematuhi ordinary negligance dan
gross negligence, dengan sengaja demi motif tertentu maka
akuntan publik dianggap telah melakukan fraud.




LOGO
Unsur-unsur Fraud
1. Membuat keterangan palsu mengenai suatu fakta yang
material
2. Dengan sengaja mempunyai niat untuk menipu atau
mengelabui pengguna laporan keuangan
3. Dengan sengaja mempunyai niat memperdaya sehingga
pengguna laporan keuangan mempercayai kebenaran laporan
tersebut
4. Keadaan yang direkayasa auditor membuat pengguna laporan
percaya bahwa keterangan palsu itu benar
5. Pengguna laporan dirugikan




LOGO
Kesulitan timbul bila terjadi kegagalan bisnis,
tetapi bukan kegagalan audit.

Contoh:

jika sebuah perusahaan bangkrut, atau tidak dapat
membayar hutangnya, maka umumnya pemakai
laporan keuangan akan mengklaim bahwa telah terjadi
kegagalan audit, khususnya bila laporan audit paling
akhir menunjukkan bahwa laporan itu dinyatakan
secara wajar.
Atau jika terdapat kegagalan bisnis dan laporan
keuangan yang kemudian diterbitkan salah saji, para
pemakai akan mengklaim auditor telah lalai sekalipun
telah melaksanakannya sesuai dengan standar
auditing yang berlaku umum.




LOGO
Tanggung Jawab Hukum Akuntan Publik
di Indonesia
secara eksplisit
UU No. 5 Tahun 2011 tentang Akuntan Publik
Pasal 53 dan 54 (sanksi administratif)
Pasal 55 s.d. 57 (Ketentuan Pidana)

PMK 17/PMK.01/2008 tentang Jasa Akuntan Publik
Pasal 62 s.d. 76 (sanksi)
Secara implisit tertuang dalam:
Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP),
Standar Akuntansi Keuangan (SAK)
Peraturan-Peraturan mengenai Pasar Modal atau
Bapepam,
UU Perpajakan dan lain sebagainya yang berkenaan
dengan kewajiban hukum akuntan



LOGO
Tanggung Jawab Akuntan Publik berdasarkan
UU No. 5 Tahun 2011
Pasal 53
Ayat 1:
Menteri berwenang mengenakan sanksi administratif kepada Akuntan
Publik, KAP, dan/atau cabang KAP atas pelanggaran ketentuan
administratif.

Ayat 2
Sanksi administratif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berupa:
a. rekomendasi untuk melaksanakan kewajiban tertentu;
b. peringatan tertulis;
c. pembatasan pemberian jasa kepada suatu jenis entitas tertentu;
d. pembatasan pemberian jasa tertentu;
e. pembekuan izin;
f. pencabutan izin; dan/atau denda.


LOGO
Tanggung Jawab Akuntan Publik berdasarkan
UU No. 5 Tahun 2011
Pasal 55:
Akuntan Publik yang:
a. melakukan manipulasi, membantu melakukan manipulasi, dan/atau
memalsukan data yang berkaitan dengan jasa yang diberikan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 30 ayat (1) huruf j; atau
b. dengan sengaja melakukan manipulasi, memalsukan, dan/atau
menghilangkan data atau catatan pada kertas kerja atau tidak
membuat kertas kerja yang berkaitan dengan jasa yang diberikan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) sehingga tidak
dapat digunakan sebagaimana mestinya dalam rangka
pemeriksaan oleh pihak yang berwenang dipidana dengan pidana
penjara paling lama 5 (lima) tahun dan pidana denda paling
banyak Rp.300.000.000 (tiga ratus juta rupiah).



LOGO
KUH Perdata
Pasal 1365:

Tiap perbuatan yang melanggar hukum dan membawa kerugian kepada
orang lain, mewajibkan orang yang menimbulkan kerugian itu karena
kesalahannya untuk mengganti kerugian tersebut


LOGO
3 KEWAJIBAN HUKUM AUDITOR
1. Kewajiban terhadap klien
Contoh:
Kesalahan menyelesaikan kontrak karena tidak sesuai dengan
tanggal yang disepakati
Pembatalan dari proses audit yang tidak bertanggungjawab
Kegagalan untuk menemukan kecurangan (pencurian harta
perusahaan)
Melanggar syarat-syarat audit yang kerahasiaannya harus
dijaga
2. Kewajiban terhadap pihak ketiga
Contoh:
Bank menuntut KAP yang mengaudit debitur, karena debitur
gagal bayar dan bangkrut
Pembeli obligasi perusahaan menuntut auditor, karena
laporan auditnya menyesatkan sehingga perusahaan
bangkrut dan obligasi menjadi tidak berharga.
LOGO
3 KEWAJIBAN HUKUM AUDITOR
3. Kewajiban kriminal
Kewajiban hukum yang timbul sebagai akibat kemungkinan
akuntan publik disalahkan karena tindakan kriminal menurut
undang-undang.

Contoh:
KAP digugat oleh pemerintah (SEC/BAPEPAM/OJK), karena
membuat laporan palsu kepada instansi pemerintah, menutupi /
tidak mengungkapkan tindakan kecurangan / penipuan yang
dilakukan oleh klien.
LOGO
Langkah-langkah yang dapat diambil auditor
terhadap kewajiban hukum
1. Hanya berurusan dengan klien yang memiliki integritas
2. Mempekerjakan staf yang kompeten dan melatih serta
mengawasi mereka dengan pantas
3. Mengikuti standar profesi
4. Mempertahankan Independensi
5. Memahami usaha klien
6. Melaksanakan audit yang bermutu
7. Mendokumentasikan pekerjaan dengan memadai
8. Mendapatkan surat penugasan dan surat pernyataan
9. Mempertahankan hubungan yang bersifat rahasia
10. Perlunya asuransi dalam hal tuntutan hukum yang memadai
11. Mencari bantuan hukum
12. Memilih jenis organisasi untuk KAP dengan kewajiban terbatas
13. Melatih rasa tidak percaya/keragu-raguan yang profesional

LOGO

Anda mungkin juga menyukai