Identifikasi masalah didalam pelaksanaan pendidikan berkelanjutan di lingkungan
instansi-instansi Rumah Sakit, Instansi Pendidikan Kedokteran/Kesehatan dan Instansi
Dinas Kesehatan di wilayah Pembantu Gubernur Malang dan Kabupaten Blitar An OAI Repository, coming from Central Library of Brawijaya University - Malang / Jan 1 1997 12:00AM Oleh : Arrohman, Akhmad Khusnul Khuluq Dibuat : Jan 1 1997, dengan file
Keyword : HEALTH AND MEDICINE--STUDY AND TEACHING [CONTINUING
EDUCATION] RINGKASAN Identifikasi Masalah didalam pelaksanaan Pendidikan Berkelanjutan. di lingkungan instansi-instansi Rumah Sakit, Pendidikan Kedokteran/Kesehatan dan Dinas Kesehatan Di Wilayah Kerja Pembantu Gubernur MALANG j (Wilayah IV) dan Kabupaten Blitar (A.Chusnul Chuluq, Purwani Tirahiningrum, Asmika) Kegiatan pendidikan berkelanjutan adalah merupakan suatu kegiatan yang secara konsisten harus dilakukan oleh para petugas dijajaran kedokterart/kesehatan, sebagai upaya penguasaan iptek yang mutakhir yang dimiliki profesi kedokteran/kesehatan. Bahwa kegiatan pendidikan berkelanjutan menjadi tugas organisasi-organisasi profesi dan instansi pendidikan kedokteran/kesehatan. Pendidikan Berkelanjutan harus mengacu pada prinsip- prinsip proses belajar mengajar menurut teori "Andragogi" mengingat sasarannya adalah: " Dokter, Sarjana Kesehatan Masyarakat, Sarjana Keperawatan, Paramedis dan Petugas- petugas Kedokteran/Kesehatan lainnya, yang kesemuanya hakekatnya merupakan orang- orang yang telah dewasa. Berdasarkan pengalaman dan pengamatan pelaksanaan pendidikan berkelanjutan sampai saat ini didalam proses pengelolaannya, belum pernah para pengelola melibatkan secara aktif para peserta didik baik didalam penyusunan materi maupun pemilihan metode proses belajarnya. Untuk memperoleh gambaran yang lebih mendekati kebenaran/kenyataan maka perlu kiranya dicaridiinventarisasi- diidentifikasi mengenai masalah, kebutuhan, metode proses belajar mengajar didalam pelaksanaannya yang benarbenar dirasakan dan diminati (kebutuhan dan tuntutan) peserta didik Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui masalah-masalah kedokteran/kesehatan yang dirasakan dan diminati; bentuk-bentuk metode belajar yang diminati dan disenangi; media-media yang diminati dan disenangi serta motivasi keikut sertaan dan sumber dana yang dialokasikan untuk kepentiagan tersebut. Penelitian dilakukan dengan rancang bangun cross sectional dengan populasi sampel adalah instansi-instansi kesehatan terkait di Wilayah IV Pembantu Gubernur Malang dan Kabupaten Blitar yang merupakan CATCH AREA Rumah Sakit Umum Daerah dr. Syaiful Anwar Malang. Data dikumpulkan dengan menggunakan angket kuesioner yang telah tersebar sejun-lah 325 eksemplas. Telah terkumpul kembali sejumlah 263 eksemplar angket kuesioner (81 %), yaitu terdiri atas 8 responden Kepala/Direktur Instansi terpilih dan 255 responden Personil Instansi terpilih. 99 % dari semua keprofesian menyatakan keinginannya mengikuti, namun kurang dari 25 % yang menyatakan sering dan selalu mengikuti selama ini dengan materi pilihan yang menunjang perkernbangan IPTEK keprofesiannya secara pribadi maupun Institusi. Dan Topik Ethica Profesi menipakan topik yang paling kurang diminati sesudah Topik Menejernen/Administrsi Rumah Sakit. iii Alokasi biaya untuk Pendidikan Berkelanjutan yang disediakan secara Pribadi adalah rendah , meskipun motivasi keikutsertaannya adalah motivasi internal. Dan lebih menggantungkan dana dari Institusi clan sponsor. Alokasi dana yang disediakan oleh Institusi juga sangat rendah, yang kurang mendukung dengan tuntutan yang diharapkan oleh Institusi itu sendiri yaitu RSUD dr. Syaiful Anwar/Fakultas Kedokteran Unibraw, yang merupakan Rumah Sakit Pendidikan, sebagai alternatif yang diharapkan sebagai penyelenggara clan tempat penyelenggaraannya. Model pelatihan clan penataran singkat dengan media cetak/jornal disertai penyampaian secara diskusi clan atau ceramah adalah menjadi harapannya. Kiranya perlu segera diikuti oleh pemasyarakatan hasil penelitian ini agar para pimpinan Lembaga/Institusi segera dapat memahami keaadaan Pendidikan Berkelanjutan saat ini. Diharapkan mereka dapat segera memotivasi para persnil di Institusi/Lembaganya untuk memiliki kepedulian clan mengikuti Kegiatan Pendidikan Berkelanjutan. V Deskripsi Alternatif :
RINGKASAN Identifikasi Masalah didalam pelaksanaan Pendidikan Berkelanjutan. di
lingkungan instansi-instansi Rumah Sakit, Pendidikan Kedokteran/Kesehatan dan Dinas Kesehatan Di Wilayah Kerja Pembantu Gubernur MALANG j (Wilayah IV) dan Kabupaten Blitar (A.Chusnul Chuluq, Purwani Tirahiningrum, Asmika) Kegiatan pendidikan berkelanjutan adalah merupakan suatu kegiatan yang secara konsisten harus dilakukan oleh para petugas dijajaran kedokterart/kesehatan, sebagai upaya penguasaan iptek yang mutakhir yang dimiliki profesi kedokteran/kesehatan. Bahwa kegiatan pendidikan berkelanjutan menjadi tugas organisasi-organisasi profesi dan instansi pendidikan kedokteran/kesehatan. Pendidikan Berkelanjutan harus mengacu pada prinsip-prinsip proses belajar mengajar menurut teori "Andragogi" mengingat sasarannya adalah: " Dokter, Sarjana Kesehatan Masyarakat, Sarjana Keperawatan, Paramedis dan Petugas-petugas Kedokteran/Kesehatan lainnya, yang kesemuanya hakekatnya merupakan orang-orang yang telah dewasa. Berdasarkan pengalaman dan pengamatan pelaksanaan pendidikan berkelanjutan sampai saat ini didalam proses pengelolaannya, belum pernah para pengelola melibatkan secara aktif para peserta didik baik didalam penyusunan materi maupun pemilihan metode proses belajarnya. Untuk memperoleh gambaran yang lebih mendekati kebenaran/kenyataan maka perlu kiranya dicaridiinventarisasi-diidentifikasi mengenai masalah, kebutuhan, metode proses belajar mengajar didalam pelaksanaannya yang benarbenar dirasakan dan diminati (kebutuhan dan tuntutan) peserta didik Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui masalah-masalah kedokteran/kesehatan yang dirasakan dan diminati; bentuk-bentuk metode belajar yang diminati dan disenangi; media-media yang diminati dan disenangi serta motivasi keikut sertaan dan sumber dana yang dialokasikan untuk kepentiagan tersebut. Penelitian dilakukan dengan rancang bangun cross sectional dengan populasi sampel adalah instansi-instansi kesehatan terkait di Wilayah IV Pembantu Gubernur Malang dan Kabupaten Blitar yang merupakan CATCH AREA Rumah Sakit Umum Daerah dr. Syaiful Anwar Malang. Data dikumpulkan dengan menggunakan angket kuesioner yang telah tersebar sejun-lah 325 eksemplas. Telah terkumpul kembali sejumlah 263 eksemplar angket kuesioner (81 %), yaitu terdiri atas 8 responden Kepala/Direktur Instansi terpilih dan 255 responden Personil Instansi terpilih. 99 % dari semua keprofesian menyatakan keinginannya mengikuti, namun kurang dari 25 % yang menyatakan sering dan selalu mengikuti selama ini dengan materi pilihan yang menunjang perkernbangan IPTEK keprofesiannya secara pribadi maupun Institusi. Dan Topik Ethica Profesi menipakan topik yang paling kurang diminati sesudah Topik Menejernen/Administrsi Rumah Sakit. iii Alokasi biaya untuk Pendidikan Berkelanjutan yang disediakan secara Pribadi adalah rendah , meskipun motivasi keikutsertaannya adalah motivasi internal. Dan lebih menggantungkan dana dari Institusi clan sponsor. Alokasi dana yang disediakan oleh Institusi juga sangat rendah, yang kurang mendukung dengan tuntutan yang diharapkan oleh Institusi itu sendiri yaitu RSUD dr. Syaiful Anwar/Fakultas Kedokteran Unibraw, yang merupakan Rumah Sakit Pendidikan, sebagai alternatif yang diharapkan sebagai penyelenggara clan tempat penyelenggaraannya. Model pelatihan clan penataran singkat dengan media cetak/jornal disertai penyampaian secara diskusi clan atau ceramah adalah menjadi harapannya. Kiranya perlu segera diikuti oleh pemasyarakatan hasil penelitian ini agar para pimpinan Lembaga/Institusi segera dapat memahami keaadaan Pendidikan Berkelanjutan saat ini. Diharapkan mereka dapat segera memotivasi para persnil di Institusi/Lembaganya untuk memiliki kepedulian clan mengikuti Kegiatan Pendidikan Berkelanjutan. V
http://digilib.itb.ac.id/gdl.php? mod=browse&op=read&id=oai:www.digilib.brawijaya.ac.id:JIUBRA029800091&q=Ru mah