Anda di halaman 1dari 4

Membangun Sikap Wara

Bersikap wara adalah bagian dari cara kita membangun


al-akhlq al-Mahmdah. Itulah pernyataan para ulama, termasuk
di dalamnya Ibnu Qayyim al-Jauziyyah. Kata wara sering
dipandang sebagai sebuah kata yang amat sederhana, namun jika
sifat ini dimiliki, kata Ibnu Qayyim al-Jauziyyah, seseorang akan
mendapatkan banyak kebaikan. Wara secara sederhana berarti
meninggalkan perkara haram dan syubhat perkara yang masih
samar hukumnya, haram ataukah halal!, itulah makna yang
banyak dipahami dan dinyatakan oleh para ulama. "ara ulama
seringkali jua memaknai wara dalam pengertian #meninggalkan
perkara syubhat dan perkara mubah yang berlebih-lebihan$,
disamping meninggalkan perkara yang masih samar hukumnya.
Bagaimana selanjutnya Ibnu Qayyim al-Jauziyyah
menjelaskannya% Kita simak uraiannya.
&engenai keutamaan sifat wara telah disebutkan oleh
'asulullah shallallhu alaihi wa sallam dalam sebuah sabdanya,
(

#Keutamaan menuntut ilmu itu lebih dari keutamaan banyak


ibadah. Dan sebaik-baik agama kalian adalah sifat wara.$
'asulullah shallallahu alaihi wa sallam juga pernah
menyampaikan nasihat kepada )bu *urairah,
+

= '

- -

'

~ -

- = -

- = '

'

'

'

~ =

'

~ -

= =

.
1 Hadits Riwayat Ath-Thabrni, Al-Mujam al-Ausath, IV/196, hadits no. 3960
dan Al-Hkim dari HudzaiIah ibn al-Yamn, Al-Mustadrah Al ash-Shahhaian,
I/92, hadits no. 317; Hadits Riwayat Al-Baihaqi dari Abdullh ibn Amr ibn
sh, Asy-Syuab al-mn, XI/39, hadits no. 8125. Al-Albani menyatakan dalam
kitab Shahh at-Targhb wa at-Tarhb, I/16, hadits no. 68, bahwa hadits ini
shahh li ghairih)
2 Hadits Riwayat Ibnu Mjah dari Ab Hurairah, Sunan ibn Mjah, V/299, hadits
no. 4217. Al-Albani, dalam kitab Shahh wa Dhaf Sunan ibn Mjah, IX/217,
menyatakan bahwa hadits ini shahh.
1
#Wahai Abu urairah! "adilah #rang yang wara! maka engkau
akan men"adi sebaik-baiknya ahli ibadah. $adilah #rang yang
q#naah %selalu merasa &uku' dengan 'emberian Allah(! maka
engkau akan men"adi #rang yang benar-benar bersyukur. )ukailah
sesuatu 'ada manusia sebagaimana engkau suka "ika ia ada 'ada
dirimu sendiri! maka engkau akan men"adi se#rang mukmin yang
baik. *erbuat baiklah 'ada tetanggamu! maka engkau akan
men"adi muslim se"ati. Kurangilah banyak tertawa karena banyak
tertawa da'at mematikan hati.$
Berdasarkan uraian di atas, kita bisa memahami bah,a
penjelasan yang disampaikan oleh Ibnul Qayyim al-Jauziyyah
mengenai pengertian ,ara- ini sangat sederhana dan mudah
dipahami. Beliau cukup menjelaskan pengertian ,ara- dengan
mendasarkan uraiannya pada dalil dari sabda 'asulullah
shallallhu alaihi wa sallam-.
.elanjutnya Ibnul Qayyim al-Jauziyyah menjelaskan, bah,a
'asulullah shallallhu alaihi wa sallam telah menghimpun makna
wara dalam satu kalimat yaitu dalam sabda beliau,
/

'


+Di antara tanda kebaikan ,slam sese#rang yaitu meninggalkan
hal yang tidak bermanfaat.-
*adits ini dimaksudkan untuk meninggalkan hal yang tidak
bermanfaat yaitu mencakup perkataan, pandangan, mendengar,
bertindak anarkis, berjalan, berpikir, dan akti0itas lainnya baik
lahir maupun batin. *adits tersebut sudah mencukupi untuk
memahami arti wara.$
1

Ibrahim bin )dham berkata2 #Wara adalah meninggalkan
setiap perkara syubhat yang masih samar!, termasuk pula
meninggalkan hal yang tidak bermanfaat untukmu, yang dimaksud
adalah meninggalkan perkara mubah yang berlebihan.$
3
3 Hadits Riwayat Ibnu Mjah, dari Ab Hurairah, Sunan ibn Mjah, V/118, hadits
no. 3976; AT-Tirmidzi dari Aliy ibn Husain, Sunan at-Tirmidzi, IV/558, hadits
no. 2318 dan Ahmad ibn Hanbal dari Aliy ibn Husain, Musnad Ahman ibn
Hanbal, I/201 hadits no. 1737. Al-Albani, dalam kitab Shahh wa Dha`I al-
Jmi`ash-Shaghr, I/1086, hadits no. 5911, menyatakan bahwa hadits ini shahh.
4 Ibnu Qayyim al-Jauziyyah, Madrij as-Slikn, II/21
5 Ibid.
2
.ementara itu .ahl at-4urstury menyatakan, bah,a
seseorang tidaklah dapat mencapai hakikat iman hingga ia
memiliki empat sifat2 (! menunaikan amalan ,ajib dengan
disempurnakan amalan sunnah, +! makan makanan halal dengan
sifat wara, /! menjauhi larangan secara lahir dan batin, 1! sabar
dalam hal-hal tadi hingga maut menjemput. 5an juga berpendapat
bah,a #siapa yang makan makanan haram dalam keadaan ingin
atau tidak, baik ia tahu atau tidak, maka bermaksiatlah anggota
badannya. 6amun jika makanan yang ia konsumsi adalah halal,
maka patuhlah anggota badannya dan akan diberi tau7k
melakukan kebaikan.$ 5an 8unus bin 9:baid berkata, #Wara
adalah keluar dari syubhat perkara yang samar! dan setiap saat
selalu melakukan muhsabah introspeksi!.$
;

Ibnu 'ajab mengutarakan pengertian wara dengan
mengemukakan hadits,
<
=

'


#.inggalkan hal yang meragukanmu ke'ada yang tidak
meragukanmu.$. Kemudian dia berkomentar bah,a sebagian
tabi-in berkata2 #)ku meninggalkan dosa selama 1= tahun
lamanya. )khirnya, aku mendapati sifat wara.$
>
.
.ikap Imam an-6a,a,i rahimahullah apabila mendapati
keragu-raguan dalam masalah hukum, halal ataukah haram.
Beliau berkata2 +$ika mun&ul keragu-raguan akan halal dan
haramnya sesuatu! sedangkan tidak ada dalil tegas! tidak ada
i"ma %k#nsensus ulama(/ lalu yang memunyai kemam'uan
beri"tihad! ia beri"tihad dengan mengaitkan hukum 'ada dalil! lalu
"adinya ada yang halal! namun ada yang masih tidak "elas
hukumnya! maka sika' wara adalah meninggalkan yang masih
meragukan tersebut. )ika' wara se'erti ini termasuk dalam
sabdanya %0asulullah( shallallhu alaihi wa sallam1 +*arangsia'a
yang selamat dari 'erkara syubhat! maka ia telah menyelamatkan
agama dan keh#rmatannya.-
2

Wallhu Alamu bish-)hawb.
6 Sahl at-Tusturi, Shalh al-mmah f luw al-!immah, IV 326
7 Hadits Riwayat an-asai dari Hasan ibn Aliy, Sunan an-"asi, VIII/327, hadits
no. 5711. Al-Albani, dalam kitab Shahh wa Dhaf al-#mi ash-Shaghr, I/569,
hadits 3377, menyatakan bahwa hadits ini shahh$
8 Ibnu Rajab, %ath al-&riy, et. II, Saudi Arabia; Dr ibn al-Jauziy, juz I, hal. 94.
9 An-awwiy, Syarh Muslim, V 469, hadits no. 2996.
3

4

Anda mungkin juga menyukai