Anda di halaman 1dari 17

TI KA NURFADI LAH

201 07301 06




PEMBI MBI NG :
DR. NOVI TA , SPA
INFEKSI SALURAN
KEMIH
REFRESHING
DEFINISI ISK
ISK adalah keadaan adanya infeksi
(pertumbuhan dan perkembangbiakan
bakteri) dalam saluran kemih, meliputi
infeksi di parenkim ginjal sampai
infeksi di kandung kemih dengan
jumlah bakteriuria yang bermakna.
100.000 unit koloni per
ml urin segar midstream pagi hari
Epidemiologi
Penyebab demam ke-2
tersering anak usia kurang dari 2
tahun
Angka kejadian neonatus kurang bulan : 3%
Angka kejadian neonatus cukup bulan : 1%
< 10 tahun : 3,5 % perempuan dan 1.1 % lelaki
Etiologi
Bakteri
Escherichia coli
Proteus
Pseudomonas ,
Klebsiella,
Staphylococcus
Saphrophyticus
Virus
adenovirus
PATOGENESIS
Bakteri masuk
kolonisasi uretra
dan daerah
introitus vagina
Masuknya
mikroorganisme
dalam kandung
kemih
Multiplikasi
bakteri dalam
kandung kemih
Naiknya bakteri
dari kandung
kemih ke ginjal
infeksi pada
ginjal
Diagnosis ISK
Anamnesis
Neonatus 2
bulan :
demam, apatis,
berat badan tidak
naik, muntah,
mencret, anoreksia,
problem minum dan
sianosis
Bayi :
demam, berat
badan sukar
naik, atau
anoreksia.
Anak :
sakit waktu miksi,
frekuensi miksi
meningkat, nyeri perut
atau pinggang,
mengompol, polakisuria,
atau urin yang berbau
menyengat
Diagnosis ISK
Pemeriksaan Fisik
Demam
Nyeri ketok
sudut
kostovertebar
l, nyeri tekan
suprasimfisis
Kelainan
genital eksterna
: Fimosis,
sinekia vulva,
hipospadia,
epispadia,
1. Biakan urin
dapat dilakukan dengan 3 cara :
- Urin pancaran tengah (midstream urien)
- Kateterisasi kandung kemih
- Pungsi kandung kemih (supra public puncture,SPP)


Pemeriksaan Laboratorium
Diagnosis ISK
Cara penampungan Jumlah koloni Kemungkinan infeksi
Pungsi suprapubik Bakteri Gram Negatif : asal ada kuman
Bakteri Gram Poditif : beberapa ribu
>99%
Kateterisasi kandung kemih >10
5

10
4
10
5

10
3
10
4

95%
Diperkirakan ISK
Diragukan, diulangi
Urin pancar tengah
Laki-laki >10
4
Diperkirakan ISK
Perempuan 3 x biakan > 10
5

2 x biakan > 10
5

1 x biakan > 10
5

5 x 10
4
- 10
5

10
4
5 x 10
4
(klinis simtomatik)
10
4
5 x 10
4
(klinis asimtomatik)
< 10
4

95%
90%
80%
Diragukan, diulangi
Diperkirakan ISK, ulang
Tidak ada ISK
Tidak ada ISK
Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan jumlah leukosit urin
Leukosituria atau piuria jumlah leukosit 5-6/LPB.

kadar ureum dan kratinin darah mengetahui
derajat fungsi ginjal.

Pemeriksaan bakteri dengan pewarnaan gram
pada urin yang tidak disentrifus juga dapat dipakai
untuk diagnosis awal ISK.

- USG
- Foto Polos Abdomen
- Pyelografi Intravena (PIV)
- Miksisio Uretrografi (MSU)
- Scan DMSA (Dimercapto Succinic Acid)






Pemeriksaan Pencitraan
Tatalaksana ISK
terapi empirik selama 7 10 hari
Obat Dosis
(mg/kgBB/hari)
Frekuensi / umur bayi
Ampisilin 100 Tiap 12 jam (bayi < 1 minggu)
Tiap 6-8 jam (bayi > 1
minggu)
Sefotaksim 150 Tiap 6-8 jam
Gentamisin 5 Tiap 12 jam (bayi < 1 minggu)
Tiap 24 jam (bayi > 1 minggu)
Seftriakson 75 Sekali sehari
Seftazidim 150 Tiap 6-8 jam
Sefazolin 50 Tiap 8 jam
Tobramisin 5 Tiap 8 jam
Ticarsilin 100 Tiap 6 jam
Amoksisilin 20 40 Tiap 8 jam
Ampisilin 50 - 100 Tiap 6 jam
Augmentin 50 Tiap 8 jam
Sefaleksin 50 Tiap 8 jam
Sefiksim 4 Tiap 12 jam
Nitrofurantoin
*

6 7 Tiap 6 jam
Sulfisoksazole
*

120 150 Tiap 6-8 jam
Trimetropim
*
6 12 Tiap 6 jam
Sulfametoksaz
ol
30 60 Tiap 6- 8 jam
*tidak direkomendasikan untuk neonatus dan penderita dengan inufisiensi ginjal
Parenteral Oral
Pemantauan
2 x 24 jam setelah pengobatan fase
akut
Ganti antibiotik
Gejala tidak
hilang
Uji resistensi ulang 3 hari dan 1
bulan setelah pengobatan akut
distop. Juga tiap 3 bulan
Obat Dosis
(mg/kgBB/hari)
Frekuensi
Sefiksim 4 1x malam hari
Nitrofurantoin
*

1 2 Tiap 6 jam
Sulfisoksazole
*

50 Tiap 6-8 jam
Trimetropim
*
2 Tiap 6 jam
Sulfametoksaz
ole
10 Tiap 6-8 jam
ISK tanpa kelainan anatomis menpunyai prognosis lebih baik
bila dilakukan pengobatan pada fase akut yang andekuat dan
disertai pengawasan terhadap kemungkinan infeksi berulang.

Prognosis jangka panjang pada sebagian besar penderita dengan
kelainan anatomis umumnya kurang memuaskan
meskipun telah diberikan pengobatan yang andekuat dan
dilakukan koreksi bedah , hal ini terjadi terutama pada
penderita dengan nefropati refluks.

Deteksi dini terhadap adanya kelainan anatomis, pengobatan
yang segera pada fase akut, kerjasama yang baik antara dokter,
ahli bedah urologi dan orang tua penderita sangat diperlukan
untuk mencegah terjadinya perburukan yang mengarah ke fase
gagal ginjal kronis.

Prognosis
KESIMPULAN
ISK merupakan salah satu penyakit infeksi terbanyak kedua pada
anak setelah infeksi pernapasan.
Ditahun pertama kehidupan, penyakit ini banyak diderita oleh anak
laki-laki dibandingkan dengan anak perempuan
Sirkumsisi bisa menurunkan risiko anak laki-laki terkena penyakit
ini.
Etiologi dari penyakit ISK ini utamanya adalah bakteri Eschericia
coli, namun tidak menutup kemungkinan bakteri patogen lainnya
Gejala awal dari ISK pada anak sangatlah tidak khas
pencegahan dengan cara menjaga higien dan sebaiknya pasien yang
pernah menderita ISK benar-benar diperhatikan agar tidak terjadi
ISK berulang.

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai