Anda di halaman 1dari 3

LAPORAN 1OURNAL READING

KEDOKTERAN TROPIS

Deteksi Virus Cacar DNA
Dengan LightCycler PCR






Tutors : dr. Slamet S.S



Disusun oleh :

Nama : Kemala Hi Badar
Npm : 2008730077
Kelompok : 2









Fakultas Kedokteran dan Kesehatan
Universitas Muhammadiyah 1akarta
2008



Virus Cacar ini merupakan satu ancaman besar untuk agen bioterorisme.Virus cacar ini juga merupakan
satu penyakit yang mempunyai beberapa gejala klinis seperti : Demam tinggi, malas, sakit kepala, mual dan muntah
dengan masa inkubasi 12 sampai 14 hari atau (kisaran, 7-17 hari),selanjutnya diikuti dengan sebuah ruam yang
berkembang dari vesikuler papular ke tahap dan akhirnya ke tahap berjerawat umumnya muncul pada hari ketiga
penyakit dan pada awalnya muncul di mukosa mulut, pada wajah, dan pada kepala dan kemudian menyebar ke
tungkai dan tubuh.Pasien cacar ini dapat menularkan virus kepada orang lain pada saat minggu pertama, ketika lesi
di mukosa sudah mulai memborok dan benih cacar air liur dengan virus. Penyakit cacar yang disebabkan oleh virius
ini merupakan salah satu penyakit yang mempunyai angka kesakitan yang dapat menyebabkan angka kematian
sebanyak 30 %


Poxviridae subfamilinya adalah Chordopoxvirinae (poxvirus vertebrata) mengandung delapan gen penting
yaitu virus cacar dan cacae sapi yang berhubungan erat dengan virus, vacsin virus, dan virus monkeypox atau (strain
yang digunakan untuk imunisasi dan melawan cacar),virus yang dapat menginfeksi manusia ini diklasifikasikan
dalam Orthopoxvirus genus tunggal. DNA virus ini berbentuk bata besar partikel yang berbeda-beda dalam ukuran
(panjang, 220-450 nm; lebar, 140-260 nm); genom virus cacar terdiri dari 186 kb linear, dan DNA beruntai ganda
(19).
Semua virus dari genus orthopoxvirus ini dihasilkan oleh DNA yang dapat mendeteksi virus cacar dan dapat
membedakan agen ini DNA dari DNA lain, virus ini diklasifikasikan dalam genus Orthopoxvirus.
Tes PCR ini digunakan untuk dalam waktu kira-kira 45 menit, DNA merupakan target untuk mamantau
perkembangan PCR. Untuk mamantauu PCR ini floresensi dari hasil perpindahan energy resonansi (FRET)maka
digunakan PCR primer yang dirancang untuk memperkuat segmen dari gen HA virus cacar dan fret dirancang
untuk anil ke urutan nukleotida internal yang dihasilkan produk 204-bp. Master PCR campuran, termasuk uracyl-N-
glycosylase, yang dioptimalkan untuk deteksi DNA target dalam gen HA virus cacar dengan menambahkan 2%
dimetil sulfoksida, 4 mM MgCl2, dan 0,7 M primer. Protokol yang mempunyai suhu 37 C selama 5 menit dan 95
C selama 3 menit untuk 1 siklus, diikuti oleh 95 C (tanpa memegang waktu), 12 s anil pada 55 C, dan 12 s dari
primer ekstensi pada suhu 72 C selama 45 siklus..


Diferensiasi dari virus cacar, virus cacar sapi, monkeypox virus, dan virus vaccinia diperoleh dengan deteksi
sekuens nukleotida ketidaksesuaian dengan fret dan dengan menggunakan kurva pencairan fitur dari perangkat
lunak PCR LightCycler. Dimulai pada 45 C, suhu di dalam ruangan panas itu tetap konstan selama 1 menit dan
kemudian perlahan-lahan dinaikkan menjadi 80 C. Urutan perbedaan antara produk PCR dan hibridisasi probe
mengakibatkan pergeseran dalam suhu pencairan (TMS) unik untuk virus cacar, virus cacar sapi, monkeypox virus,
dan virus vaccinia.

Pengujian laboratorium untuk diagnosis infeksi yang disebabkan oleh HSV (alat kelamin dan dermal
spesimen), VZV (dermal spesimen), dan sitomegalovirus (spesimen urin) telah dilaksanakan sejak bulan Mei 2000
dan telah menggantikan shell botol kultur sel rutin tes untuk mendeteksi virus ini. Biasanya para dokter lebih sering
menggunakan tes ini karena hasilnya lebih cepat dan tes ini merupakan salah satu tes khusus (tes yang tersedia
secara komersial dengan reagen analyte-spesifik) cepat untuk mendeteksi orang yang terkena infeksi virus cacar.

Anda mungkin juga menyukai