Anda di halaman 1dari 27

1

TAHAP I
IDENTIFIKASI ISTILAH

1. Proposal
Suatu usulan yang bertujuan menjabarkan atau menjelaskan tentang suatu objek
penelitian tertentu

2. Statistik
Sekumpulan bahan keterangan (data) , baik yang berbentuk angka (data kuantitas),
maupun tidak berwujud angka (data kualitatif)

3. Penelitian
Suatu penyelidikan atau suatu usaha pengujian yang dilakukan secara teliti dalam
mencari fakta-fakta atau prinsip-prinsip dengan menggunakan metode ilmiah

4. Sistematis
Suatu sistem yang dilakukan dengan langkah secara bertahap dan teratur dengan suatu
metode















2

TAHAP II
IDENTIFIKASI MASALAH


1. Langkah-langkah pembuatan proposal yang sistematis?
2. Langkah-langkah untuk mengadakan suatu penelitian?
3. Apa kegunaan dari penelitian?
4. Apa hubungan kedokteran dengan statistik?
5. Bagaimana cara menganalisis data?
























3

TAHAP III
ANALISA MASALAH

1. - Judul
- Latar belakang
- Identifikasi istilah
- Rumusan
- Tujuan
- Kegunaan
- Tinjauan pustaka
- Metode penelitian
- Jadwal penelitian
- Tim peneliti
- Rencana anggaran biaya

2. - Tahap persiapan (perencanaan) atau menyusun proposal penelitian.
- Tahap pelaksanaan penelitian atau pengumpulan data.
- Tahap pengolahan dan analisis data atau mengolah data menganalisis hasil
penelitian.
- Tahap penulisan hasil penelitian atau laporan hasil penelitian.

3. - Untuk memperoleh pengetahuan fakta-fakta yang baru sehingga dapat disusun
secara periode, konsep dan teori, kaidah atau metodologi baru.
- Untuk memperoleh informasi atau data yang di rumuskan dalam bentuk konkrit,
dapat diamati dan dapat diukur.

4. Bermanfaat dalam mengumpul ataupun menganalisis data dalam penelitian.

5. Dengan cara proses pelaksanaan dan pengaturan secara sistematis, transkrip-
transkrip, wawancara, catatan lapangan dan bahan-bahan lain.



4

TAHAP V
STRUKTURALISASI































Metodologi penelitian
Proposal penelitian
Kuantitatif Kualitatif
Penelitian kasus
Hasil tindak
Survei
Eksperimen
Hasil penelitian
Metode ilmiah
Laporan penelitian
5

TAHAP V
LEARNING OBJECTIF

1. Mahasiswa mampu mengetahui dan memahami definisi, jenis dan kerangka penelitian.
2. Mahasiswa mampu mengetahui dan memahami langkah-langkah pembuatan proposal
penelitian.
3. Mahasiswa mampu mengetahui dasar-dasar statistik.


























6

TAHAP VI
HASIL BELAJAR MANDIRI

1. DEFINISI, JENIS DAN KERANGKA PENELITIAN
1.1.Defenisi
Penelitian, dalam Bahasa Inggris research. Research berasal dari kta re
dan search. Re berarti kembali, searchberartimencari. Sesuai dengan
tujuannya, research didefinisikan sebagai suatu usaha untuk menemukan,
mengembangkan, dan menguji kebenaran suatu pengetahuan, dan usaha-usaha itu
dilakukan dengan menggunakan metode ilmiah.

1.2.Jenis-jenis penelitian
Secara umum dapat di golongkan menjadi :
1. Menurut bidangnya : penelitian pendidikan, penelitian sejarah, penelitian
kesehatan, penelitian keperawatan, penelitian kebidanan, penelitian biologi,
penelitian kedokteran, penelitian ekonomi dll.
2. Menurut tempatnya : penelitian perpustakaan, penelitian kancah (lapangan),
penelitian laboratorium.
3. Menurut pemakaiannya : penelitian murni (pure research) dan penelitian terapan
atau terpakai (applied research).
4. Menurut tujuan umumnya : penelitian eksploratif, penelitian developmental
(pengembangan), penelitian verifikasi (pembuktian).
5. Menurut tarafnya : penelitian deskriptif dan penelitian inferensial.
6. Menurut pendekatannya : penelitian longitudinal, penelitian cross-sectional.
Berdasarkan tipe penelitian di golongkan menjadi :
1. Penelitian penjajakan (explorative) bersifat terbuka masih mencari-cari belu
memiliki hipotesi. Penelitian ini sering digunakan sebagai tahap pertama untuk
penelitian lebih lanjut dan lebih dalam.
2. Penelitian penjelasan berkaitan dengan hubungan-hubungan variabel-variabel
penelitian serta menguji hipotesis yang telah dirumuskan sebelumnya.
3. Penelitian deskriptif umumnya untuk mengetahui perkembanagan dan frekuensi
sarana fisik tertentu. Di gunakan juga untuk menggambarkan fenomena sosial,
dalam penelitian ini tidak terdapat hipotesis.
7


1.3.Kerangka Penelitian
a. Penelitian kuantitatif
Penelitian ini mengacu pada context of justification, pada dasarnya
menguji teori yang berkaitan dengan masalah penelitian melalui kerangka berpikir
yang dirumuskan dalam hipotesis penelitian. Hasil dari penelitian kuantitatif dapat
digeneralisasikan.
Pembagian penelitian kuantitatif :
a. Survei :
- Penelitian korelasional
- Penelitian evaluative
b. Eksperimen :
- Uji perbedaan
Kerangka penelitian kuantitatif
Judul penelitian
I. Pendahuluan
a. Latar belakang
b. Identifikasi masalah
c. Pembatasan masalah
d. Perumusan masalah
e. Tujuan umum penelitian
f. Manfaat penelitian
II. Landasan teori, kerangka berpikir dan pengajuan hipotesis.
a. Deskripsi teori
b. Penelitian yang relevan
c. Kerangka berpikir
d. Hipotesis penelitian
III. Metode penelitian
a. Tujuan khusus penelitian
b. Waktu dan tempat penelitian
c. Variabel penelitian
d. Metode penelitian
e. Teknik pengambilan sampel
8

f. Teknik pengumpulan data
g. Teknik pengolahan data
IV. Hasil penelitian dan pembahasan
a. Deskripsi data hasil penelitian
b. Pengujian persyaratan pengolahan data
c. Pengujian hipotesis
d. Interpretasi dan pembahasan
V. Kesimpulan, implikasi dan saran
a. Kesimpulan
b. Implikasi
c. Saran
Daftar pustaka
Lampiran

b. penelitian kualitatif/ naturalistic
Penelitian ini mengacu pada context of discovery, pada dasarnya
mengharapaakan penemuan sesuatu yang nantinya dapat di angkat menjadi
hipotesis bagi penelitian selanjutnya. Hasil penelitian kualitatif tidak dapat
digeneralisasikan.
Pembagian penelitian kualitatif :
a. Penelitian kasus : seperti penelitian kelas (classroom research) yang besifat
terbatas.
b. Penelitian kaji tindak (action research)
Kerangka penelitian kualitatif :
Judul penelitian
I. Pendahuluan
a. Latar belakangan dan alasan permasalahan
b. Perumusan masalah
c. Tujuan penelitian
d. Manfaat penelitian
II. Landasan teori
III. Metodologi penelitian
9

a. pemilihan lokasi, subyek penelitian dan penjajakan awal
b. strategi dan teknik penelitian
c. pengumpulan dan penetuan data
d. analisis data
e. logika dan jadwal
IV. Rencana pemeriksaan keabsahan data
a. Triangulasi
b. Audit trail
V. Hasil penelitian
a. Deskripsi data
b. Analisis dan interprestasi data
c. Klasifikasi dan konfirmasi dengan teori
VI. Kesimpulan
Daftar pustaka
Lampiran

2. LANGKAH-LANGKAH PEMBUATAN PROPOSAL PENELITIAN
Sebagai gambaran hal-hal yang dilakukan untuk persiapan dalam proses
penelitian adapun secara garis besarnya terdiri dari 4 tahap meliputi:
a. Tahap persiapan
b. Tahap pelaksanaan (pengumpulan data)
c. Tahap pengolahan dan analisis data
d. Tahap penulisan hasil penelitian (laporan)
Format dari setiap proposal penelitian pada prinsipnya adalah sama.
Proposal penelitian untuk program atau proyek pada umumnya lebih sederhana
dibanding dengan proposal untuk karya ilmiah. Berikut akan diuraikan tentang format
atau out line usulan penelitian.
1. Judul penelitian
2. Latar belakang masalah
3. Perumusan masalah
4. Tujuan penelitian (umum dan khusus)
a. Umum
10

b. Khusus
5. Manfaat penelitian
a. Manfaat praktis (aplikatif), yakni manfaat hasil penelitian tersebut bagi
kepentingan program terkait, misalnya program kesehatan.
b. Manfaat teoritis (akademis), yakni manfaat hasil penelitian tersebut
bagi pengembangan ilmu terkait.
6. Tinjauan kepustakaan
7. Kerangka konsep hipotesis, dan definisi operasional
8. Metode penelitian:
a. Jenis penelitian
b. Lokasi penelitian
c. Populasi dan sampel
d. Cara pengumpulan data
e. Instrument (alat pengumpulan data)
f. Rencana pengelolaan dan analisis data
9. Rencana kegiatan
10. Organisasi penelitian
11. Rencana biaya
12. Daftar kepustakaan

2.1.Judul Penelitian
Judul penelitian merupakan pencerminan dari ujuan penelitian. Oleh karena
tujuan penelitian itu dirumuskan dari masalah penelitian, atau dengan kata lain,
tujuan penelitian itu merupakan jawaban sementara dari pertanyaan-pertanyaan
penelitian, maka judul penelitian juga mencerminkan masalah penelitian.
Meskipun tidak ada ketentuan dalam merumuskan judul penelitian, namun
seyogyanya judul penelitian tidak terlalu panjang, yakni antara 9-12 suku kata.
Meskipun tidak terlalu panjang, judul penelitian hendaknya mencakup variabel atau
variabel-variabel yang diteliti serta tempat atau lokasi penelitian itu dilakukan.
Lokasi atau tempat penelitian mencerminkan atau menentukan populasi penelitian.
Contoh :
a. Pengaruh Pendidikan Keluarga terhadap Penggunaan Napza oleh Remaja di
DKI Jakarta
b. Perilaku Seks Pekerja Seks Komersial (PSK) di Lokalisasi Boker Jakarta Timur
11

c. Hubungan Pemberian ASI Eksklusif dengan Tingkat Status Kesehatan Bayi di
Kampung Sawah.

2.2.Latar Belakang Masalah
Dalam latar belakang masalah penelitian, akan diuraikan fakta-fakta,
pengalaman-pengalaman si peneliti, hasil-hasil peneliti dari orang lain, atau teori-
teori yang melatarbelakangi masalah yang ingin diteliti. Dengan urain tentang
fakta, pengalaman dan teori-teori tersebut maka orang lain (pihak pemberi dana)
atau pembimbing, diyakinkan bahwa masalah yang akan diajukan tersebut cukup
penting, dan cukup justified. Dalam latar belakang harus jelas diuraikan :
Mengapa masalah tersebut dipilih ? apa justifikasinya, mengapa penelitian itu di
adakan di wilayah tertentu ?
Agar masalah yang akan diteliti tersebuut cukup justified uraian latar belakang
masalh tersebut harus didukung atau disertai dengan data atau fakta-fakta empiris.

2.3.Perumusan Masalah
Sebelum diuraikan bagaimana merusmuskan masalah penelitian, terlebih
dahulu akan dibahas apa yang dimaksud dengan masalah. Masalah adalah
kesenjangan (gap) antara harapan dengan kenyataan, antara apa yang diinginkan
atau yang dituju dengan apa yang terjadi atau faktanya.
Contoh : penyuluhan dan kampanye tentang Posyandu Indonesia telah
meluas. Berbagai media dan cara telah dilakukan baik oleh instansi kesehatan
maupun di luar keshatan, baik oleh petugas maupun oleh masyarakat sendiri.
Dengan upaya-upaya tersebut diharapkan Posyandu menjadi milik masyarakat dan
dimanfaatkan, dikembangkan, dan dipelihara oleh masayarakat. Tetapi dari hasil
penelitian Jurusan Pendidikan Kesehatan dan Ilmu Perilaku FKM UI pad atahun
1990, baru sekitar 40% masyarakat mengembangkan Posyandu. Di sinilah adanya
kesenjangan atau gap, dan inilah masalah penelitian.
Mengenai bagaimana memilih masalah penelitian yang baik, pada uraian-
uraian sebelumya telah dijelaskan. Memilih masalah penelitian baik yang akan
digunakan untuk kepentingan program maupun untuk kepentingan penulisan ilmiah
dapat digunakan kriteria-kriteria antara lain :
a. Relatif masih baru
b. Aktual, artinya memang masalah yang akan diteliti ini menjadi masalah saat ini.
12

c. Memadai, artinya sesuai dengan kemampuan dan yang diharapkan dari peneliti.
d. Sesuai dengan kebijakan pemerintah, artinya merupakan kebutuhan dari
program pelayanan.
Merumuskan masalah penelitian ini dapat dilakukan dalam bentuk
pernyataan (problem statement), dan juga dalam bentuk pertanyaan (research
question).

2.4.Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian adalah suatu indikasi kearah mana, atau data (informasi)
apa yang akan dicari melalui penelitian itu. Tujuan penelitian dirumuskan dalam
bentuk pernyataan yang konkret, dapat diamati (obsevable) dan dapat diukur
(measurable). Misal :
a. Memperoleh informasi (data) tentang jumlah pemeriksaan ibu-ibu hamil di
Kecamatan X selama kehamilan.
b. Memperoleh informasi tentang hubungan antara frekuensi pemeriksaan
kehamilan dengan BBL (Berat Badan Bayi Lahir).
Biasanya tujuan penelitian ini dibedakan menjadi dua, yaitu tujuan umum,
dan tujuan khusus. Tujuan khusus pada hakikatnya adalah penjabaran dari tujuan
umum.

2.5.Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian adalah kegunaan hasil penelitian nanti, baik bagi
kepentingan pengembangan program maupun kepentingan ilmu pengetahuan. Oleh
sebab itu, dalam manfaat penelitian diuraikan secara terinci manfaat atau apa
gunanya hasil penelitian nanti. Dengan kata lain, data (informasi) yang akan
diperoleh dari penelitian tersebuta akan dimanfaatkan untuk apa, dalam rangka
pengembangan program kesehatan. Dari segi ilmu, data atau informasi yang
diperoleh dari penelitian tersebut mempunyai kontribusi apa bagi pengembangan
ilmu pengetahuan.

2.6.Tinjauan Kepustakaan ( Literature Review)
Untuk mendukung permasalahan yang diungkapkan dalam usulan
penelitian, diperlukan tinjauan kepustakaanyang kuat. Tinjauan kepustakaan ini
13

sangat penting dalam mendasari penelitian yang akan dilakukan. Tinjauan
kepustakaan ini biasanya mencakup dua hal :
a) Tinjauan teori yang berkaitan dengan permasalahan yang akan diteliti. Hal ini
dimaksudkan agar para peneliti mempunyai wawasan yang luas sebagai dasar
untuk mengembangkan atau mengidentifikasi variabel-variabel yang akan
diteliti (diamati). Lebih dari itu dengan tinjauan teori ini dimaksudkan agar
peneliti dapat meletakkan atau mengidentifikasi masalah yang ingin diteliti itu
dalam konteks ilmu pengetahuan yang sedang digeluti. Oleh sebab itu, sering di
dalam tinjauan kepustakaan ini diuraikan kerangka teori sebagai dasar untuk
mengembangkan kerangka konsep penelitian.
b) Tinjauan dari hasil-hasil penelitian lain yang berkaitan dengan masalah yang
akan diteliti. Hal ini penting, di samping akan memperluas pandangan dan
pengetahuan peneliti, juga peneliti dapat menghindari pengulangan dari
penelitian-penelitian yang telah dilakukan oleh orang lain (menjaga originalitas
penelitian).

2.7.Kerangka Konsep, Hipotesis, dan Definisi Operasional
a. Kerangka Konsep
Dari hasil tinjauan kepustakaan serta kerangka teori tersebut serta masalah
penelitian yang telah dirumuskan tersebut, maka dikembangkan suatu
kerangka konsep penelitian. Yang dimaksud kerangka konsep penelitian
adalah suatu uraian dan visualisasi hubungan atau kaitan antara konsep satu
terhadap konsep yang lainnya, atau antara variabel yang satu dengan variabel
yang lain dari masalah yang ingin diteliti.
Konsep adalah suatu abstraksi yang dibentuk dengan menggeneralisasikan
suatu pengertian. Oleh sebab itu, konsep tidak dapat diukur dan diamati secara
langsung. Agar dapat diamati dan diukur, maka konsep tersebut harus
dijabarkan ke dalam variabel-variabel. Dari variabel itulah konsep dapat
diamati dan diukur.
Contoh : Ekonomi keluarga adalah suatu konsep, untuk mengukur konsep
ekonomi, dapat melalui variabel pendapatan atau pengeluaran keluarga. Tingkat
sosial adalah merupakan konsep, maka untuk mengukur tingkat sosial
seseorang dapat melalui variabel-variabel, dan pekerjaan misalnya :

14

Kerangka Konsep Penelitian











Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud kerangka
konsep penelitian adalah suatu hubungan atau kaitan antara konsep-konsep atau
variabel-variabel yang akan diamati (diukur) melalui penelitian yang dimaksud.
b. Hipotesis
Hipotesis adalah suatu jawaban sementara dari pertanyaan penelitian.
Biasanya hipotesis ini dirumuskan dalam bentuk hubungan antara dua variabel,
variabe bebas dan variabel terikat. Hipotesis berfungsi untuk menentukan ke
arah pembuktian, artinya hipotesis ini merupakan pernyataan yang harus
dibuktikan. Kalau hipotesis tersebut terbukti maka menjadi thesis. Lebih dari itu
rumusan hipotesis itu sudah akan tercermin variabel-variabel yang akan diamati
atau diukur, dan bentuk hubungan antara variabel-variabel yang akan
dihipotesiskan. Oleh sebab itu, hipotesis sebaiknya : spesifik, konkret, dan
observable (dapat diamati/diukur).
c. Definisi Operasional Variabel
Untuk membatasi ruang lingkup atau pengertian variabel-variabel
diamati/diteliti, perlu sekali variabel-variabel tersebut diberi batasan atau
definisi operasional. Definisi operasional ini juga bermanfaat untuk
mengarahkan kepada pengukuran atau pengamatan terhadap variabel-variabel
yang bersangkutan serta pengembangan instrumen (alat ukur).
Contoh :
1. Sarana air bersih
Pendidikan
Kualitas Fisik
Saranan Air
Bersih
Status
Ekonomi
Kualitas Air
Bersih
Perilaku
Kejadian
Diare
Status
Sosial
15

Bangunan atau alat yang dapat digunakan untuk mendapat air bersih, berupa
sumur pompa tangan, sumur gali, PAM, dan sebagainya.
2. Diare
Gangguan atau penyakit perut yang ditandai dengan mencret/berak-berak
encer lebih dari 3 kali sehari.
Pada waktu menyusun DO (Definisi Operasional Variabel) biasanya sekaligus
mencakup :
a. Cara pengukuran
b. Hasil ukur (pengkategorian hasil pengukuran)
c. Skala pengukuran

2.8.Metode Penelitian
Dalam bagian ini diuraikan tentang metode atau cara yang akan digunakan
dalam penelitian. Oleh sebab itu, dalam uraian tersebut tercermin langkah-langkah
teknis dan operasional penelitian yang akan dilaksanakan. Beberapa penelitian
menggunakan istilah desain penelitian (research design), karena akan tampak
rancangan penelitian yang akan dilaksanakan. Beberapa penelitian lain
menggunakan istilah bahan dan cara (material and method).
Dalam uraian metode penelitian atau bahan dan cara ini mencakup berikut :
a. Jenis penelitian
Menjelaskan penelitian yang diusulkan tersebut termasuk ke dalam jenis atau
metode yang mana tentang penelitian yang diusulkan tersebut. Misal :
penelitian itu menggunakan metode survei, dengan pendekatan Cross Sectional
di mana data yang menyangkut variabel bebas atau resiko dan variabel terikat
atau variabel akibat, akan dikumpulkan dalam waktu yang bersamaan.
b. Lokasi Penelitian
Menjelaskan tempat atau lokasi tersebut dilakukan. Lokasi penelitian ini
sekaligus membatasi ruang lingkup penelitian tersebut, misalnya apakah di
tingkat provinsi, kabupaten, kecamatan, atau tingkat institusi tertentu : sekolah,
Rumah sakit atau Puskesmas.
c. Populasi dan Sampel
Dalam bagian ini diuraikan populasi penelitian dan sampel. Dalam populasi
dijelaskan secara spesifik tentang siapa atau golongan mana yang menjadi
sasaran penelitian tersebut.
16

Sedangkan sampel, harus disebutkan teknis pengambilan sampel, apakah
random, dan random yang mana. Di samping teknis pengambilan sampel, maka
perlu dijelaskan juga besarnya sampel, beserta rumusannya (bila ada).
d. Cara Pengumpulan Data
Dijelaskan cara atau metode yang digunakan untuk pengumpulan data. Dalam
suatu penelitian kadang-kadang tidak hanya menggunakan satu cara dalam
pengumpulan data. Misalnya : disamping metode wawancara (interview),
kadang-kadang perlu dilengkapi dengan observasi (pengamatan), atau
sebaliknya. Metode angket juga kadang-kadang perlu dilengkapai dengan
wawancara atau sebagainya.
Pengumpulan data kadangkadang tidak dilakukan oleh peneliti tetapi
menggunakan orang lain yang disebut surveyor atau interviewer. Untuk
mencegah adanya data yang bias, maka petugas pengumpulan data tersebut
diberikan pelatihan terlebih dahulu oleh peneliti sendiri. Dalam penelitian ini di
samping diberikan teknik-teknik pengumpulan data (wawancara, obserview,
dan sebagainya), juga diberikan penjelasan tentang cara-cara pengisian
instrumen (kuesioner), editing, coding, dan sebagainya.
e. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat-alat yang akan digunakan untuk pengumpulan
data. Instrumen penelitian ini dapat berupa : kuesioner (daftar pertanyaan),
formulir observasi, formulir0formulir lain yang berkaitan dengan pencatatan
data dan sebgainya. Apabila data yang akan dikumpulkan itu adalah data yang
menyangkut pemeriksaan fisik maka instrumen penelitian ini dapat berupa :
stetoskop, tensimeter, timbangan, meteran atau alat antropornetrik lainnya
untuk mengukur status giza dan sebagainya.
Agar instrumen valid dan reliable maka sebelum digunakan perlu di uji
coba (pretest) terlebih dahulu. Yang dimaksud valid adalah bahwa instrumen
sebagai alat ukur itu benar-benar mengukur apa yang diukur. Sedangkan
reliable artinya instrumen sebagai alat ukur dapat memperoleh hasil ukur
yang konsisten.
f. Rencana Pengolahan Data dan Analisis
Dalam bagian ini harus diuraikan rencana yang akan dilakukan untuk
mengolah dan menganalisis data. Dijelaskan proses pengolahan datanya dari
editing, coding, dan sebagainya sampai dengan data entri (apabila pengolahan
17

dilakukan dengan komputer). Disini juga dijelaskan bagaimana data itu akan
diolah, dengan manuala atau menggunakan komputer.

2.9.Jadwal Kegiatan
Dalam bagian ini diuraikan langkah-langkah kegiatan dari mulai menyusun
proposal penelitian, sampai dengan penulisan laopran penelitian, beserta waktu
berjalan atau berlangsungnya setiap kegiatan tersebut. Biasanya jadwal kegiatan ini
disusun dalam suatu gants chart
Contoh sederhana :
Kegunaan Bulan ke
1 2 3 4 5 6
1. Penyusunan proposal
2. Penyusunan instrumen
3. Persiapan lapangan
4. Uji coba instrumen
5. Pengumpulan data
6. Pengolahan data
7. Analisis data
8. Penyusunan laporan
x


x
xx




xx




xx





xx







xx
x

2.10. Organisasi
Dalam bagian ini diuraikan susunan atau organisasi penelitian tersebut.
Lazimnya organisasi penelitian itu terdiri dari : peneliti utama (principal
investigator), peneliti (anggota peneliti). Surveyor (petugas pengumpul data), dan
sekretariat. Kadang-kadang ditambah dengan penasihat atau konsultan.

2.11. Rencana Biaya (Anggaran)
Diuraikan besarnya biaya per kegiatan, serta jumlah keseluruhan biaya
penelitian tersebut. Kegiatan yang dapat dibiayai oleh suatu kegiatan penelitian
dimulai dari rapat-rapat penyusunan proposal, instrumen, dan sebagainya, sampai
dengan penulisan hasil penelitian, bahkan sampai dengan biaya seminar hasil
penelitian.

18

2.12. Daftar Kepustakaan
Adalah semua literatur atau bacaan yang digunakan untuk mendukung
dalam menyusun proposal tersebut. Literatur ini umumnya terdiri dari buku-buku
teks, majalah atau jurnal ilmiah, makalah ilmiah, skripsi, tesis atau desertasi.
Sistem penulisan daftar kepustakaan biasanya mengacu kepada salah satu dari dua
sistem dunia akademik, yakni :
a. Sistem Harvard
Sistem ini penulisan daftar kepustakaan menggunakan urutan alfabetik dari
huruf pertama nama (family name) penulis buku atau artikel.
Contoh :
Anderson, E.T., and Mc Farlane, 2000
Community a partner, theory and practice in nursing (3th ed) Philadelphi :
Lippincott.
b. Sistem Vancouver
Sistem penulisan daftar kepustakaan ini menggunakan penomoran saja, tanpa
urutan alfabetis.
Contoh :
Soekidjo Notoatmojo, Metodologi Penelitian Kesehatan, Penerbit Rineka Cipta,
Jakarta, 2003.
Telah diuraikan teknik penulisan proposal atau usulan penelitian, khususnya
untuk kepentingan penelitian yang hasilnya akan digunakan untuk pembuatan
skripsi (S1), tesis (S2), atau desertasi (S3). Pedoman ini juga dapat digunakan untuk
penyusunan proposal berkaitan dengan proyek atau kepentingan proram, dengan
catatan uraian tentang Tinjauan Kepustakaan, Kerangka Konsep dan Hipotesis,
biasanya tidak lazim dimasukkan dalam proposal proyek penelitian.









19

3. MENGETAHUI DASAR-DASAR STATISTIK
3.1.Pengertian statistik
Statistik didefinisikan sebagai fakta-fakta berbentuk angka yang
terangkumdalam tabel-tabel atau kumpulan angkapada tabel yang menerangkan
suatu fenomena.

3.2.Statistik Statistika
Arti luas statistik (statistika) adalah metoda atau alat untuk :
Pengumpulan data.
Pengolahan data.
Penyajian data.
Analisis data.
Penarikan simpulan data.

3.3.Pengertian Menurut Ahli
Statistical methods are methods specially adapted for elucidation of numerical data
= Statistik adalah metoda yang digunakan secara khususuntuk menjelaskan data
numerik yang dipengaruhi banyak sebab. (Jule danKendall).
Statistika adalah pengetahuan yang berhubungan dengan cara-carapengumpulan
data, pengolahan/penganalisaannya dan penarikan kesimpulanberdasarkan
kumpulan data dan penganalisaan yang dilakukan (Sujana).
Statistika adalah sekumpulan konsep dan metoda yang digunakan
untukmengumpulkan dan menginterpretasi data kuantitatif tentang bidangkegiatan
tertentu dan mengambil keputusan dalam situasi dimana adaketidakpastian dan
variasi (Zanzawi Soejoeti).
Statistik adalah suatu teknik yang digunakan untukmengumpulkan, menyimpulkan
dan menganalisis/mengadakan penafsirandata yang berbentuk angka (Margueritte.
F. Hall).
Kumpulan dari cara-cara dan aturan-aturan mengenai pengumpulan,pengolahan,
penafsiran dan penarikan kesimpulan dari data berupa angka.(Amudi Pasaribu).
Statistik juga diartikan sebagai angka-angka yang menerangkan sifat atau
karakteristik sampel sebagai pembanding dari pengertian parameter yaituangka
yang diperoleh dari populasi. Jadi angka statistik menerangkan sifat sampel,
20

sedangkan parameter menerangkan populasi. Statistik hanya sebagaialat untuk
memberikan keterangan atau menjelaskan fenomena fakta yang abstrak.

3.4.Statistik kesehatan
Merupakan aplikasi metode statistik terhadap masalah-masalah di bidang
kesehatan. Jadi statistik kesehatan bukan merupakan ilmu dasar (basic sciences),
tetapi lebih tepat disebut sebagai ilmu terapan (applied sciences). Sebagai contoh
bila kita ingin membuktikan keampuhan obat A dibandingkan dengan obat B, kita
memerlukan metode statistik.
Seiring dengan kemajuan jaman, aplikasi statistik dalam bidang kesehatan
mempunyai runag lingkup yang semakin luas, tidak hanya pada masalah medis saja,
tetapi mencakup bidang keluarga berencana, demografi, kesehatan lingkungan,
kesehatan kerja, serta peristiwa penting dalam kehidupan sehar-hari atau disebut
vital event seperti kelahiran, kematian, perkawinan, kesakitan, umur harapan hidup,
fertilitas dan lainnya.
Diagram pembagian statistik

















Data sampel
primer
sekunder
Disusun
Disajikan
Dianalisa
Statistik
deskriptif
Estimasi tes
hipotesis
prediksi
Statistik
inferensial
Populasi

Parameter
Mean dll

Statistik non
parametrik
Statistik
parametrik
21

3.5.Ruang Lingkup Statistik
1. Statistik Deskriftip (Statistik Deduktif)
2. Statistik Analitik / Inferensial (Statistik Induktif)

Statistik Deskriftip (Statistik Deduktif)
Bidang statistik yang meliputi : pengumpulan data,pengolahan data, penyajian data dan analisis
data secara sederhana.
Tujuan untuk menggambarkan keadaan ataukarakteristik populasi/sampel yang dikaji.
Alat yang digunakan biasanya dalam bentuk tabel,grafik, diagram, peta, gambar, dll.
Hasil perhitungan analisis yang dapat dihadirkan,yaitu, proporsi, modus, median,
mean, variansidan standar deviasi.

Statistik Analitik/Inferensial(Statistik Induktif)
Bidang statistik yang mencakup semua kegiatanstatistik secara utuh mulai dari
kegiatanpengumpulan data, pengolahan data, penyajiandata, analisis data dan penarikan
simpulanberdasarkan data yang ada.
Tujuan akhir untuk membuat inference atau menggeneralisasi hasil pengukuran sampel
kepopulasi.
Alat yang digunakan pada statistik analitik adalahteori estimasi, pengujian hipotesis, dll.

3.6.Tujuan Statistik
Memahami, menganalisis record registrasi
Menggambar keadaan objek yang dikaji
Menjelaskan faktor yang mendasar terhadapobjek yang dikaji Melihat hubungan
antar variabel
Melihat perbedaan
Membantu menyusun kebenaran suatu teori
Menafsirkan keadaan
Mengendalikan

3.7.Kegunaan Statistik Kesehatan
Memberi keterangan tentang masalah-masalah kesehatanmasyarakat yang dihadapi
serta hal-hal perlu mendapat prioritas.
22

Memberikan keterangan penyebaran penyakit berdasarkan orangyang diserang,
waktu penyerangan, luasnya wilayah serang dankecenderungannya.
Memperkirakan perkembangan suatu penyakit denganberdasarkan periodisasinya /
trend.
Memperkirakan faktor-faktor penyebab masalah, fakta yangakan dan telah terjadi.
Memperkirakan sumber daya dan potensi pemanfaatan sertapengembangannya
dalam upaya mengansipasi permasalahanyang terjadi.
Merencanakan upaya yang efektif, efisien berdasarkankenyataan, prioritas dan
sumber daya yang tersedia.
Menganalisis hambatan pelaksanaan program kesehatan sertaalternatif
pemecahannya.
Menilai hasil-hasil kegiatan yang telah dicapai.
Mendokumentasikan semua data kesehatan, untuk dapat dibandingkan dengan daerah
lain atau keadaan yang akandatang
.
3.8.Pengertian Data
Data berasal dari kata Latin, yaitu datum, yangmerupakan bentuk jamak, datum adalah
data, yangdapat mewakili jamak maupun tunggal.
Kenyataan--->Fakta----> Data---> Informasi
Kenyataan : kejadian sesuatu yang terjadi.
Fakta : suatu gejala hasil penginderaan yang dapat berupa benda, peristiwa, pengukuran,
pernyataantentang kejadian / kenyataan.
Data : himpunan angka-angka yang teraturmenurut kaidah-kaidah tertentu dan menunjukkannilai
suatu obyek atau fakta yang dinyatakandengan angka.
Informasi : data setelah mengalami suatu prosestertentu, sehingga dapat berkomunikasi
/menjelaskan dengan mudah dipahami

3.9.Ciri-Ciri Data
Berbentuk angka atau simbol angka, tidakberbentuk kalimat.
Tersusun teratur. Berurutan sesuai denganaturan-aturan, kaidah-kaidah, hukum-
hukum, rumus-rumus, dalil-dalil tertentu.
23

Agregat. Seluruh kumpulan nilai-nilaipengukuran yang merupakan suatukesatuan
dan setiap nilai pengukuran hanyamempunyai arti sebagai bagian darikeseluruhan
tersebut.

3.10. Klasifikasi Data
1. Data Diskrit (data anumeration)
Kumpulan angka-angka yangtidak memiliki desimal atau pecahan di antara
dua bilanganbulatnya, diperoleh dari menghitung. Tiap objek memiliki satusatuan
yang utuh, yang tidak memungkinkan untuk terjadinyasecara sebagian.
Misalnya : jumlah rumah 34 rumah, jumlah penduduk 3657jiwa, jumlah
mobil 29 mobil, jumlah meja 56 meja, dsb. Padaperhitungan dimungkinkan ada
desimal, namun kesimpulanakhir merupakan angka tanpa desimal. Pembulatan
selalunaik, berapapun angka di belakang koma.
2. Data Kontinue (data measurement)
Adalah kumpulan angka-angka yang masih dimungkinkan memiliki
bilangan desimal ataupecahan di antara dua bilangan bulatnya yang banyaknya
takterhingga, biasanya didapatkan dari proses pengukuran.
Contoh : tinggi badan 175,5 cm, berat badan 67,75 kg, jarak10,7 km,
kecepatan 23 m/dt, temperatur 370C, volume 35,2l, dll
3.10.1. Data Menurut Sifatnya
1. Data Kualitatif
Adalah kenyataan yangmenunjukkan sifat-sifat objek yang
tidakmemungkinkan secara langsung dapat diubahmenjadi angka, sehingga
menggunakanpendekatan dalam bentuk kategori.
Contoh : lukisan indah, pemandangan bagus,wajah cantik, penataan rapi,
kebijaksanaantepat, perkataannya benar, tariannya indah.
2. Data Kuantitatif
Adalah data yang dinyatakandalam bentuk angka.
Misalnya : 60 rumah, 2.345 jiwa, 23 km, 19gr

3.10.2. Data Menurut Sumbernya
Data Primer : data yang diperoleh secaralangsung dengan melakukan
sendiripengumpulan terhadap obyek.
Data Sekunder : data yang diperoleh dariolahan data primer
24

Data Tersier : data yang diperoleh dariolahan data sekunder.
Data Kuarter : data yang diperoleh daridata tersier yang telah diolah terlebih
dahulu.

3.11. Skala Data
Skala nominal
Skala ordinal
Skala interval
Skala ratio

1. Skala Nominal
Ciri : dibedakan.
Operasional matematis : = dan
Contoh :
a) mata pencaharian (pedagang, petani, swasta, dll)
b) suku bangsa (Sunda, Jawa, Madura, Batak, dll)
c) Bahasa (Melayu, Jawa, Bugis, Minang, dll)
d) jenis kelamin (laki-laki, wanita)
e) jenis penyakit (ispa, diare, kulit, TB, dll)
2. Skala Ordinal
Ciri ; dapat dibedakan, dapat diurutkan.
Operasional matematis : =, , >, dan <
Contoh :
a) tingkat pendidikan(SD, SLTP, SLTA, PT),
b) peringkat (I, II, III),
c) mutu (baik, sedang, jelek),
d) tingkatan (tinggi, sedang, rendah)

3. Skala Interval
Ciri : dapat dibedakan, dapat diurutkan, intervalyang sama tiap satuan alat
ukur, besarnyainterval tidak menunjukkan arti yang sebenarnya,antara
satuan alat ukur yang satu dengan lainnyamemiliki skala angka nol yang
tidak sama.
25

Operasional matematis : =, , >, <, +, dan
Contoh : data temperatur (
0
C,
0
F,
0
R), tahun (thjawa, th masehi, th hijriah, th
cina), sikap (skalabegardus, skala likert), IQ, konsentrasi (ph), umur(th)

4. Skala Rasio
Ciri : dapat dibedakan, dapat diurutkan, memilikiinterval yang sama tiap
satuan alat ukur, lebarinterval tiap satuan alat ukur menunjukkan nilaiyang
sebenarnya dan antara satuan alat ukuryang satu dengan lainnya memiliki
skala angka nolyang absolut.
Operasional matematis : =, , >, <, +,-, x, dan :
Contoh : data berat (kg, pound), data jarak (km,yard, mile, kaki), volume (m
3
,
liter, gallon), tinggibadan, luas (m2, hektar, ubin)





















26

KESIMPULAN

Penelitian merupakan suatu penyelidikan atau suatu usaha pengujian yang
dilakukan secara teliti dalam mencari fakta-fakta atau prinsip-prinsip dengan
menggunakan metode ilmiah. Selain itu, penelitian pada hakekatnya adalah suatu upaya
untuk memahami dan memecahkan masalah secara ilmiah, sistematis, dan logis.
Penelitian kesehatan berorientasikan atau memfokuskan kegiatannya pada
masalah-masalah yang timbul di bidang kesehatan/ kedokteran dan sistem kesehatan.
Manfaat penelitian dalam setiap bidang kehidupan atau disiplin ilmu sangat
besar dalam setiap pengembangan bidang kehidupan ataupun disiplin ilmu itu sendiri.
Demikian pula penelitian kesehatan mempunyai manfaat yang besar dalam peningkatan
pelayanan kesehatan. Dengan penelitian kesehatan akan dapat diketahui berbagai faktor,
baik yang menghambat maupun yang menunjang peningkatan kesehatan atau
pelayanan kesehatan indivudual maupun kelompok dan masyarakat.




















27

DAFTAR PUSTAKA

Machfoedz, Ircham. 2010. Metodologi Penelitian (Kuantitatif & Kualitatif).Yogyakarta
: Fitramaya ; 1,5
Cahyono, Tri. Konsep Dasar Statistik dan Data. From
http://www.scribd.com/doc/45308419/Statistik-Konsep-Dasar-
Statistik-Data, html, 21 September 2011.
Chandra, Budiman Dr. 1995. Pengantar statistik kesehatan. Jakarta : EGC ; 1-3.
Notoatmodjo, Soekidjo Prof. Dr. 2010. Usulan Penelitian (Proposal). Dalam :
Metodologi Penelitian Kesehatan (Ed. Rev). Jakarta : Rineka Cipta
;75-90

Anda mungkin juga menyukai