Anda di halaman 1dari 7

Sejarah[sunting]

Lihat pula: Technische Hoogeschool te Bandoeng, Bandung Kogyo Daigaku,Sekolah Tinggi Teknik
Bandung, Technische Faculteit, Nood-Universiteit van Nederlandsch Indie, Universiteit van Indonesie te
Bandoeng, Universitas Indonesia Bandung, dan Sejarah perguruan tinggi di Indonesia


Technische Hooge School 1929


Aula Barat ITB, bangunan peninggalan masa penjajahan Belanda dengan bentuk atapnya yang khas karya arsitek Henri Maclaine Pont.


Aula Barat ITB
Sejarah ITB bermula sejak awal abad kedua puluh, atas prakarsa masyarakat penguasa waktu itu. Gagasan mula
pendirianya terutama dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan tenaga teknik yang menjadi sulit karena
terganggunya hubungan antara negeri Belanda dan wilayah jajahannya di kawasan Nusantara, sebagai akibat
pecahnya Perang Dunia Pertama. Technische Hoogeschool te Bandoeng berdiri tanggal 3 Juli 1920.
[12]

ITB didirikan pada 3 Juli 1920 dengan nama Technische Hoogeschool te Bandoeng(sering disingkat menjadi TH te
Bandoeng, TH Bandung, atau THS) dengan satu fakultas de Faculteit van Technische Wetenschap yang hanya
mempunyai satu jurusan de afdeeling der Weg- en Waterbouwkunde. ITB juga merupakan tempat di
mana presiden Indonesia pertama, Soekarno meraih gelar insinyurnya dalam bidangTeknik Sipil.
Pada masa penjajahan Jepang, tepatnya tanggal 1 April 1944, THS dibuka kembali oleh Pemerintah Militer Jepang
dengan nama (Bandung Kgy Daigaku
?
)
[13]
setelah ditutup sejak 8 Maret 1942 dengan
menyerahnya Hindia Belanda di Kalijati. Kemudian pada masa kemerdekaan Indonesia, tahun 1945, namanya
diubah menjadi "Sekolah Tinggi Teknik (STT) Bandung". Pada tahun 1946, STT Bandung dipindahkan
ke Yogyakarta dan menjadi cikal bakal lahirnya Fakultas TeknikUniversitas Gadjah Mada.
Pada tanggal 21 Juni 1946, NICA mendirikan Universiteit van Indonesie dengan Faculteit van Technische
Wetenschap sebagai pengganti STT Bandung di lokasi Kampus THS dulu. Sebagian besar pengajarnya adalah para
mantan pengajar THS yang baru saja dibebaskan dari kamp interniran Jepang
[14]
. Dan pada 6 Oktober 1947,
Faculteit van Exacte Wetenschap berdiri. Ini kemudian menjadi Fakultas Teknik dan Fakultas Ilmu Pasti dan Ilmu
Alam Universitas Indonesia sejak 2 Februari 1950.
Kemudian pada tanggal 2 Maret 1959, Fakultas Teknik dan Fakultas Ilmu Pasti dan Ilmu Alam secara resmi
memisahkan diri menjadi Institut Teknologi Bandung (ITB).
Didorong oleh gagasan dan keyakinan yang dilandasi semangat perjuangan Proklamasi Kemerdekaan serta
wawasan ke masa depan, Pemerintah Indonesia meresmikan berdirinya Institut Teknologi di Kota Bandung pada
tanggal 2 Maret 1959. Berbeda dengan harkat pendirian lima perguruan tinggi teknik sebelumnya di kampus yang
sama, Institut Teknologi Bandung lahir dalam suasana penuh dinamika mengemban misi pengabdian ilmu
pengetahuan dan teknologi, yang berpijak pada kehidupan nyata di bumi sendiri bagi kehidupan dan pembangunan
bangsa yang maju dan bermartabat.
Kurun dasawarsa pertama tahun 1960-an ITB mulai membina dan melengkapi dirinya dengan kepranataan yang
harus diadakan. Dalam periode ini dilakukan persiapan pengisian-pengisian organisasi bidang pendidikan dan
pengajaran, serta melengkapkan jumlah dan meningkatkan kemampuan tenaga pengajar dengan penugasan belajar
ke luar negeri.
Kurun dasawarsa kedua tahun 1970-an ITB diwarnai oleh masa sulit yang timbul menjelang periode pertama.
Satuan akademis yang telah dibentuk berubah menjadi satuan kerja yang juga berfungsi sebagai satuan sosial-
ekonomi yang secara terbatas menjadi institusi semi-otonom. Tingkat keakademian makin meningkat, tetapi
penugasan belajar ke luar negeri makin berkurang. Sarana internal dan kepranataan semakin dimanfaatkan.
Kurun dasawarsa ketiga tahun 1980-an ditandai dengan kepranataan dan proses belajar mengajar yang mulai
memasuki era modern dengan sarana fisik kampus yang makin dilengkapi. Jumlah lulusan sarjana makin meningkat
dan program pasca sarjana mulai dibuka. Keadaan ini didukung oleh makin membaiknya kondisi sosio-politik dan
ekonomi negara.
Kurun dasawarsa keempat tahun 1990-an perguruan tinggi teknik yang semula hanya mempunyai satu jurusan
pendidikan itu, kini memiliki dua puluh enam Departemen Program Sarjana, termasuk Departemen Sosioteknologi,
tiga puluh empat Program Studi S2/Magister dan tiga Bidang Studi S3/Doktor yang mencakup unsur-unsur ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, bisnis dan ilmu-ilmu kemanusiaan.
Kini, dengan suplai tahunan pelajar-pelajar Indonesia terbaik, ITB merupakan salah satu pusat ilmu sains, teknologi,
dan seni terbaik di Indonesia.
ITB juga mendukung para pelajar dan aktivitas sosial mereka dengan mendukung himpunan mahasiswa yang ada di
setiap departemen.
Setiap tahunnya, ITB memilih seorang mahasiswa terbaik untuk dikirim ke pemilihan mahasiswa teladan
nasional. Ganesha Prizeadalah nama penghargaan untuk mereka yang mendapatkan gelar mahasiswa terbaik ini.
Penghargaan ini biasanya diberikan secara resmi pada seremoni penerimaan mahasiswa baru.
Fakultas dan Sekolah[sunting]
Fakultas/sekolah dan program studi
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA)
1. Matematika (MA) - S1, S2, S2 Pengajaran, dan S3
2. Fisika (FI) - S1, S2, S2 Pengajaran, dan S3
3. Kimia (KI) - S1, S2, S2 Pengajaran, dan S3
4. Astronomi (AS) - S1, S2, S2 Pengajaran, dan S3
5. Aktuaria - S2
6. Sains Komputasi - S2
Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati (SITH)
1. Biologi (BI) - S1, S2, dan S3
2. Mikrobiologi (BM) - S1
3. Rekayasa Hayati (BE) - S1
4. Rekayasa Pertanian - S1
5. Rekayasa Kehutanan - S1
6. Biomanajemen - S2
7. Bioteknologi - S2
Sekolah Farmasi (SF)
1. Sains dan Teknologi Farmasi (FA) - S1
2. Farmasi Klinis dan Komunitas (FK) - S1
3. Program Studi Profesi Apoteker
4. Program Pasca Sarjana Farmasi - S2, dan S3
Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian (FITB)
1. Teknik Geologi (GL) - S1, S2, dan S3
2. Teknik Geodesi dan Geomatika (GD) - S1, S2, dan S3
3. Meteorologi (ME) - S1
4. Oseanografi (OS) - S1
5. Teknik Air Tanah - S2
6. Sains Kebumian - S2, dan S3
Fakultas Teknik Pertambangan dan Perminyakan (FTTM)
1. Teknik Pertambangan (TA) - S1, S2, dan S3
2. Teknik Perminyakan (TM) - S1, S2, dan S3
3. Teknik Geofisika (TG) - S1, S2, dan S3
4. Teknik Metalurgi (MG) - S1, S2, dan S3
5. Teknik Geothermal - S2
Fakultas Teknologi Industri (FTI)
1. Teknik Kimia (TK) - S1, S2, dan S3
2. Teknik Fisika (TF) - S1, S2, S2 Instrumentasi dan Kontrol, dan S3
3. Teknik Industri (TI) - S1, S2, dan S3
4. Manajemen Rekayasa Industri (MRI) - S1
Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara (FTMD)
1. Teknik Mesin (MS) - S1, S2, dan S3
2. Aeronotika dan Astronotika (AE) - S1, S2, dan S3
3. Teknik Material (MT) - S1, S2, dan S3
Sekolah Teknik Elektro dan Informatika (STEI)
1. Teknik Elektro (EL) - S1, S2, dan S3
2. Informatika (IF) - S1, S2, dan S3
3. Teknik Tenaga Listrik (EP) - S1, S2, dan S3
4. Teknik Telekomunikasi (ET) - S1, S2, dan S3
5. Sistem dan Teknologi Informasi (II) - S1, S2, dan S3
Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan (FTSL)
1. Teknik Sipil (SI) - S1, S2, dan S3
2. Teknik Lingkungan (TL) - S1, S2, dan S3
3. Teknik Kelautan (KL) - S1, S2, dan S3
Sekolah Arsitektur, Perencanaan dan Pengembangan Kebijakan (SAPPK)
1. Arsitektur (AR) - S1, S2, dan S3
2. Perencanaan Wilayah dan Kota (PL) - S1, S2, dan S3
3. Program Magister Studi Pembangunan - S2
4. Program Magister & Doktor Transportasi - S2, S3
5. Program Magister Studi Pertahanan - S2
6. Program Magister Rancang Kota - S2
7. Program Magister Perencanaan Kepariwisataan - S2
Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD)
1. Seni Rupa (SR) - S1
2. Kriya (KR) - S1
3. Desain Komunikasi Visual (DKV) - S1
4. Desain Interior (DI) - S1
5. Desain Produk (DP) - S1
6. Program Magister Seni Rupa - S2
7. Program Magister Desain - S2
8. Program Doktor Ilmu Seni Rupa dan Desain - S3
Sekolah Bisnis dan Manajemen (SBM)
1. Manajemen (MB) - S1
2. Program Magister Sains Manajemen - S2
3. Program Magister Administrasi Bisnis - S2
4. Program Doktor Sains Manajemen - S3


Plaza Widya ITB dengan Gunung Tangkuban Perahu di kejauhan, perhatikan bentuk atap khas bangunan di ITB.


Bangunan perpustakaan pusat ITB
Fakultas adalah unit pendidikan di ITB yang di dalamnya terdapat beberapa Program Studi (dulu departemen), baik
di tingkat sarjana, magister, maupun doktor. Sementara itu, sekolah adalah unit pendidikan yang memiliki beberapa
program studi namun keilmuan-keilmuan yang ada di program studi itu tidak terlalu jauh. Misalkan di Sekolah Teknik
Elektro dan Informatika ITB yang memiliki 5 program studi, memang batas keilmuannya cukup dekat, yaitu di lingkup
keelektroteknikan (Teknik Elektro, Telekomunikasi, dan Tenaga Listrik), serta di lingkupComputer Science (Teknik
Informatika dan Sistem Teknologi Informasi). Oleh karena itu, meskipun jumlah program studi di dalamnya semakin
banyak, istilah 'sekolah' tersebut tidak diubah menjadi 'fakultas'. Namun demikian, secara administratif tidak ada
perbedaan yang berarti antara fakultas dan sekolah, dengan kata lain perbedaan Fakultas dengan Sekolah di ITB
hanyalah sekadar terminologi belaka. Keduanya dipimpin oleh seorang Dekan dengan dibantu oleh 2 orang Wakil
Dekan, yaitu Wakil Dekan bidang Akademik dan Wakil Dekan bidang Sumber Daya.
Akreditasi[sunting]
Setelah bertahun-tahun mendapatkan akreditasi dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) dengan
nilai A untuk sebagian besar program studinya, pada tahun 2011 dua program studi ITB meraih akreditasi
internasional dariAccreditation Board for Engineering and Technology(ABET) yang merupakan badan akreditasi
independen terkemuka di Amerika Serikat (AS). Program studi yang mendapatkan akreditasi dari ABET adalah
Program StudiTeknik Elektro dan Program Studi Teknik Kelautan.
[15]

Pada pertengahan Agustus 2012, kembali ITB meraih akreditasi internasional untuk dua program studi yaitu Program
Studi Teknik Kimia dan Program Studi Teknik Fisika. Kini ITB telah memiliki empat program studi yang
terakreditasi secara internasional, di mana ITB merupakan satu-satunya perguruan tinggi negeri di Indonesia yang
memiliki akreditasi secara internasional dari ABET. Dengan diraihnya akreditasi ABET merupakan jaminan bagi para
calon mahasiswa dan orang tua untuk memilih institusi pendidikan yang berkualitas baik secara nasional maupun
internasional.
[9]

Dengan akreditasi ABET tersebut, lulusan ITB mulai tahun 2012 akan mendapatkan ijazah tak hanya akreditasi BAN-
PT tetapi juga terdapat logo ABET yang membuktikan bahwa lulusan ITB telah terdidik dengan standar internasional,
tidak hanya terlembaga tetapi juga telah tersertifikasi secara resmi.
[9]

Adanya akreditasi ini juga manfaatnya dapat dirasakan oleh para pengguna lulusan ITB. Anak didik ITB memiliki
standar profesional kerja yang dapat disamakan dengan lulusan luar negeri ternama. Sehingga perusahaan
penerima mereka dapat lebih yakin terhadap almamater mereka.
[9]


Ujian
Keterampilan.
Daya Tampung 2013.
Peminat
2012.
Syarat
Fisik.
351015 FAKULTAS ILMU DAN TEKNOLOGI KEBUMIAN (FITB) Tidak Ada 108 1863 Lihat

Ujian
Keterampilan.
Daya Tampung 2013.
Peminat
2012.
Syarat
Fisik.
351023
FAKULTAS TEKNIK PERTAMBANGAN DAN
PERMINYAKAN (FTTM)
Tidak Ada 134 3375 Lihat
351031
FAKULTAS MATEMATIKA & ILMU PENGETAHUAN
ALAM (FMIPA)
Tidak Ada 136 1719
Tidak Ada
Syarat
351045 FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN LINGKUNGAN (FTSL) Tidak Ada 166 2547
Tidak Ada
Syarat
351053 SEKOLAH FARMASI (SF) Tidak Ada 58 840 Lihat
351061
SEKOLAH ILMU DAN TEKNOLOGI HAYATI -
PROGRAM SAINS
Tidak Ada 50 625 Lihat
351075
SEKOLAH TEKNIK ELEKTRO DAN INFORMATIKA
(STEI)
Tidak Ada 162 2797
Tidak Ada
Syarat
351083 FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI (FTI) Tidak Ada 156 1898
Tidak Ada
Syarat
351091 FAKULTAS TEKNIK MESIN DAN DIRGANTARA (FTMD) Tidak Ada 118 2211
Tidak Ada
Syarat
351104
SEKOLAH ARSITEKTUR, PERENCANAAN DAN
PENGEMBANGAN KEBIJAKAN (SAPPK)
Tidak Ada 84 1712
Tidak Ada
Syarat
351126
SEKOLAH ILMU DAN TEKNOLOGI HAYATI -
PROGRAM REKAYASA

Anda mungkin juga menyukai