Anda di halaman 1dari 6

METODOLOGI PENELITIAN

BAGIAN 1. PENDEKATAN ILMIAH DALAM PENDIDIKAN



A. Cara Memperoleh Pengetahuan
1. Jelaskan, bagaimanacara memperoleh pengetahuan?
Jawab : melalui Indra. Otoritas. Bernalar secara deduktif dan induktif. Menggunakan metode ilmiah,
bertanya kepada pakar. Belajar, melakukan penelitian, membaca, pendekatan ilmiah,
2. Jelaskan keterbatasan penalaran deduktif dan penalaran induktif?
Jawab : Penelitian normative penalaran deduktif. Generalisasi nya benar jika bersifat logika.
Penurunnya bersiafart abstarak. Keterbatasan terlatak pada emprik dan normative yang terletak pada
data. Induktif umu ke khusus. Latar belakang deduktif.
Penalaran deduktif adalah proses penalaran untuk menarik kesimpulan berupa prinsip atau sikap yang
berlaku khusus berdasarkan atas fakta-fakta yang bersifat umum. Proses penalaran ini disebut
Deduksi. Kesimpulan deduktif dibentuk dengan cara deduksi. Yakni dimulai dari hal-hal umum,
menuku kepada hal-hal yang khusus atau hal-hal yang lebih rendah proses pembentukan kesimpulan
deduktif tersebut dapat dimulai dari suatu dalil atau hukum menuju kepada hal-hal yang kongkrit.
Penalaran deduktif selalu bergantung pada premisnya. Artinya, premis yang salah mungkin akan
membawa kita kepada hasil yang salah, dan premis yang tidak tepat juga akan menghasilkan
kesimpulan yang tidak tepat. Penalaran Induktif
3. Bagaimana cara mengatasi keterbatasan penalaran deduktif dan penalaran induktif,?
Jawab : dengan penalaran reflektif (berpikir bolak balik).
4. Jelaskan bagaimana mengembangkan pengetahuan empirik. Apa kelemahan pengetahuan
empirik?
Jawab : Mengembangkan pengetahuan empiric dengan cara melakukan pengamatan yang dilakukan
secara empiris dan rasional dan melalui pengalaman pribadi manusia yang terjadi berulangkali.
Mengembangkan pengetahuan empiric juga dapat dilakukan dengan melakukan percobaan dengan
cermat dan mampu mengembangkan percabaan yang dilakukan untuk mengetahui fakta ilmiah yang
relevan dengan yang diteliti. Kelemahan pengethuan empiric yaitu dapat bertentangan satu dengan
yang lain. (empiric = deduktif). Kesimpulan bersifat tidak logis.
5. Jelaskan apa yang dimaksud dengan penalaran reflektif.
Jawab :
Berpikir reflektif (reflective thinking) merupakan bagian dari metode penelitan yang dikemukakan
oleh John Dewey. Pendapat Dewey menyatakan bahwa pendidikan merupakan proses sosial dimana
anggota masyarakat yang belum matang (terutama anak-anak) diajak ikut berpartisipasi dalam
masyarakat. Tujuan pendidikan adalah memberikan kontribusi dalam perkembangan pribadi dan
sosial seseorang melalui pengalaman dan pemecahan masalah yang berlangsung secara reflektif
(Reflective Thinking).

Menurut John Dewey metode reflektif di dalam memecahkan masalah, yaitu suatu proses berpikir
aktif, hati-hati, yang dilandasi proses berpikir ke arah kesimpulan-kesimpulan yang definitif melalui
lima langkah yaitu :
1. Siswa mengenali masalah, masalah itu datang dari luar diri siswa itu sendiri.
2. Selanjutnya siswa akan menyelidiki dan menganalisa kesulitannya dan menentukan masalah
yang dihadapinya.
3. Lalu dia menghubungkan uraian-uraian hasil analisisnya itu atau satu sama lain, dan
mengumpulkan berbagai kemungkinan guna memecahkan masalah tersebut. Dalam bertindak
ia dipimpin oleh pengalamannya sendiri.
4. Kemudian ia menimbang kemungkinan jawaban atau hipotesis dengan akibatnya masing-
masing.
5. Selajutnya ia mencoba mempraktekkan salah satu kemungkinan pemecahan yang
dipandangnya terbaik. Hasilnya akan membuktikan betul-tidaknya pemecahan masalah itu.
Bilamana pemecahan masalah itu salah atau kurang tepat, maka akan di cobanya
kemungkinan yang lain sampai ditemukan pemecahan masalah yang tepat.
6. Langkah-langkah apa yang harus dilakukan dalam pendekatan ilmiah?
Jawab : Pendekatan ilmiah adalah pendekatan disipliner dan pendekatan ilmu pengetahuan yang
fungsional terhadap masalah tertentu. (Kamus Besar Bahasa Indonesia; PN Balai Pustaka, 1989).
Pendekatan ilmiah wujudnya adalah metode ilmiah. Metode ilmiah merupakan prosedur dalam
mendapatkan pengetahuan yang disebut ilmu. Jadi ilmu merupakan pengetahuan yang didapat
lewat metode ilmiah
Langkah-langkahnya sebagai berikut :.
1. Perumusan masalah (merumuskan masalah)
2. Identifikasi masalah (mengidentifikasi masalah)
3. Membuat hipotesis (membuat dugaan-dugaan atau hipotesa dari masalah)
4. Memikirikan konsekuensi hipotesis (memikirkan konsekiensi dari hipotesa dari permasalahn)
5. Penguji kumpul analisis (meguji, mengumpulkan data, dan menganailis data yang telah
dikumpulkan)
6. Kesimpulan (menarik kesimpulan)
7. Dilaporkan (melaporkan atau mengkomunikasikan)


B. Asumsi Dasar Pengetahuan
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan asumsi dasar pengetahuan.?
Jawab : Asumsi adalah annggapan dasar yang tidak perlu dibuktikan kebenarannya.
2. Bagaimana cara menentukan suatu asumsi dari penelitian ?
Jawab : dalm penelitian kuantitatif itu perlu. Kualitatif tidak perlu. Tetapi pada kenyataannnya
asumsi ada atau tidak ada itu tidak penting.

C. Hakikat Penelitian
1. Jelaskan arti penelitian pendidikan.Penelitian :?
Jawab : adalah penerapan penyerapan pendekatan ilmia Utnuk memperoleh informasi dan
meningkatkan kemampuan dalam mendeskripsikan fenomena yang terjadi secara alami dan
menjadi pusat perhatian dari berbagai kalangan. Pada dasarnya untuk mengembangkan dan
memperkata iptek itu sendiri dalam bentuk kebijakan dan memecahkan masalah dalam
lingkungan.
Penelitian pendidkan : penerapan pendekatan ilmiah dalam bidang pendidikan.
2. Jelaskan apakah langkah-langkah tahapan penelitian.
Jawab : Adapun langkah-langkah yang harus dilakukan selama melakukan penelitian ilmiah
adalah sebagai berikut:
1. mengidentifikasi dan merumuskan masalah
2. merumuskan hipotesis
3. melaksanakan penelitian
4. melakukan analisis data
5. merumuskan hasil penelitian dan pembahasan
6. kesimpulan .
3. Apakah langkah-langkah penelitian harus dilakukan secara berurutan ?
Jawab : Ya.
4. Jelaskan bagaimana penelitian dapat mengembangkan serta memperkaya ilmu pengetahuan!
Jawab :Ada hal baru yang diperoleh dari penelitian yang dilakukan. Dan memperkaya
penngetahuan.
5. Berilah contoh masalah praktis yang dipecahkan melalui penelitian.
Jawab : pengaruh Ektarakulikuler terhadap minat belajar siswa

D. Karakteristik Proses Penelitian
1. Deskripsikan (dalam satu kalimat) masing-masing karakteristik proses penelitian berikut:
Jawab :
a. Sistematis : terstruktur.
b. Logis : memlalui proses berpikir
c. Empiris : keenyataannya seperti apa
d. reduktif : penalarannya melalui prosedur analasis
e. dapat diulang dan dapat dilanjutkan : harus jelas langkah langkahnya supaya dapat diulang

E.Jenis-Jenis Penelitian
1. Jelaskan bagaimana penggolongan penelitian berdasarkan tujuan penggunaan hasil
penelitiannya?.
Jawab : penelitian Murni dan penelitian terapan
Perbedaanya adalah menurut tujuannya penelitian murni adalah penelitian untuk
mengembangkan teori dan tidak memperhatikan kegunaan yang langsung bersifat praktis.
Sedangkan penelitian terapan tujuannya adalah menerapkan , menguji, menevaluasi kemampuan
suatu teori yang diterapkan dalam memecahkan masalah-masalh praktis
2. Jelaskan bagaimana penggolongan penelitian berdasarkan pengukuran dan analisis data
penelitian?
Jawab : Kuantitatif dan kualitatif, misalnya method (kuanti-kuali).
3. Bagaimana penggolongan penelitian berdasarkan tingkat kedalaman analisis data penelitiannya?
Jawab . Diskriptif (factual, apa adadnya) dan eksplanatori (hubungan antara suatu varibel dengan
yang lain) dijadikan satu.
4. Berdasarkan penggunaan sampel atau populasi, bagaimana penggolongan penelitian?
jawab : Sensus (deskriptif) dan sampel (diferensial)

F. TingkatKeilmiahan Penelitian
1. Jelaskan bagaimana identifikasi masalah pada penelitian murni?
Jawab : penetian murni adalah penelitian formal. Jadi untuk mengidentifikasinya harus
Mengetahui tujuan, mengetahui masalah, dan lain-lain Untuk mengembangkan konsep,
generalisasikan, dan menemukan teori baru.
2. Apakah perlu hipotesis pada penelitian murni?
Jawab: perlu, karena untuk menghubungkan varibel satu dengan variabel yang lainya. Kalau
dalam pelitian murnui yang bersifat deskriptif tidak diperlukan hipotesis.
3. Bagaimana pelaksanaan pengukuran variabel pada penelitian murni?
jawab Misalnya mengembangkan istrumen, instrument yang ada harus ada tahunan : Validasi
dan Uji coba.






TUGAS PENELITIAN















DISUSUN OLEH :
NAMA : SRI WAHYUNI
NIM : 2011-40-076


PROGRAM STUDI BIOLOGI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU
PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PATTIMURA
AMBON
2014

Anda mungkin juga menyukai