PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Matematika sebagai ilmu dasar dewasa ini telah berkembang amat pesat. Baik materi maupun
baik di masa lalu, masa sekarang, maupun kemungkinan-kemungkinan di masa yang akan datang.
pendidikan sangat central karena penguasaan terhadap materi matematika bagi anak didik baik di
sekolah dasar maupun di sekolah menengah adalah sangat penting karena penguasaan tersebut akan
menjadi sarana yang ampuh untuk mempelajari mata pelajaran lain, baik pada jenjang pendidikan
matematika secara baik dituntut bagi setiap siswa pada masing-masing jenjang pendididkan,
khususnya di tingkat SLTP penguasaan materi cukup besar peranannya bagi siswa baik untuk
Salah satu materi matematika yang sering muncul dalam kehidupan sehari-hari ialah Barisan
Bilangan dan Garis Bilangan. Slah satu masalah yang dapat diselesaikan dengan penggunann garis
bilangan misalnya dalam pengoperasian penjumlaha dan pengurangan. Oleh karena itu pada makalah
kali ini penyusun akn menjelaskan tentang Barisan Bilangan dan Garis Bilangan.
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarakan latar belakang yang disebutkan di atas, permasalahan yang akan dibahas pada makalah
ini ialah:
1
C. TUJUAN PENULISAN
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. BARISAN BILANGAN
Barisan bilangan merupakan salah satu bentuk cabang ilmu matematika. Barisan bilangan terdiri
Barisan bilangan yaitu suatu daftar bilangan dari sebelah kiri ke kanan yang memiliki pola tertentu .
Setiap aggota dari barisan bilangan di sebut dengan suku bilangan atau yang biasa dilambangkan
dengan U
Contoh :
3,4,5,6,7,8,9,10, . . . .
1,2,4,8,16,32 ,. . . .
Barisan bilangan aritmatika , yaitu barisan yang selisih antar suku yang berdekatan konstan atau
barisan aritmatika disebut juga bilangan yang suku selanjutnya merupakan penjumlahan dari suku
sebelumnya dengan rasio .
Bentuk barisan aritmatika
a. Barisan aritmatika berderajat satu
U1 = a
U2 = a+2b
U3 = a+3b
U4 = a+ 4b
U10= a + 9b
3
Rumus Barisan Aritmatika
Un = a + ( n 1 ) b
b = Un -U(n-1) atau b= U(n+1) Un
Keterangan :
Un = suku ke n
n = banyaknya suku
a = suku pertama
Contoh Soal
1. 7 , 13 , 19 , 25 , 31 , 37 , . . .
a.) a
b.) b
Penyelesaian :
b.) b = U2 U1
= 13 7
b =6
a.) b
b.) a
c.) U8
Penyelesaian :
Jawab :
a. ) U3 = 13 ->> a + 2b = 13
U6 = 28 ->> a + 5b = 28 _
-3b = 15
b = -15 / -3
b=5
b.) a + 2b = 13
4
a + ( 2.5) = 13
a + 10 = 13
a =3
c.) Un = a + (n-1)b
U8 = a + 7b
=3+7.5
= 38
d.) 3 ,8 , 13 , 18 , 23 , 28 , . . .
Barisan aritmatika berderajat dua , yaitu barisan aritmatika yang beda atau rasionya tidak tetap dan
dan apabila beda tersebut dijadikan barisan maka akan terbentuk rasio yang tetap atau mengalami dua
tahap baru diketahui beda atau rasio yang sama atau tetap .
Contoh :
1 , 3 , 6 , 10 , 15 , .. . .
a.) Un
b.) U20
Penyelesaian :
Barisan di atas merupakan barisan aritmatika berderajat dua , karena dua tahap baru sama rasionya .
Misal Un = an2 + bn + c
U1 = 1 > a + b + c = 1 . . . . .(1)
U2 = 3 > 4a + 2b + c = 3 . . . (2)
U3 = 6 > 9a + 3b + c = 6 . . .(3)
Dari persamaan ( 2 ) dan (1 )
4a + 2b + c = 3
5
a+b+c=1 _
3a + b = 2 . . . .( 4 )
Dari persamaan ( 3 ) dan ( 2 )
9a + 3b + c = 6
4a + 2b + c = 3 _
5a + b = 3 . . . . ( 5 )
Dari persamaan ( 5 ) dan ( 4 ) untuk mencari nilai a
5a + b = 3
3a + b = 2 _
2a = 1
a = 1/2
mencari nilai b , maka gunakanlah salah satu persamaan dan kali ini supaya mempermudah
maka gunakan persamaan (4 )
3a + b = 2
3.1/2 + b =2
1 1/2 + b = 2
b = 1/2
mencari nilai c , maka gunakanlah persamaan ( 1 )
a+b+c=1
1/2 + 1/2 + c = 1
1+c=1
c=0
mencari Un , maka gunakanlah persamaan misal , yaitu
Un = an2 + bn + c
= 1/2n2 + 1/2n + 0
= 1/2 n ( n + 1 )
a.) Un = 1/2 n ( n + 1 )
b.) U20 = . . .?
Un = 1/2 n ( n + 1 )
= 10 ( 21 ) = 210
6
2. Barisan Bilangan Geometri ( perkalian )
Barisan Bilangan Geometri , yaitu suatu barisan bilangan yang suku sukunya terdiri dari atau
terbentuk dari perkalian antara rasio dengan suku sebelumnya .
U1 = a
U2 = a.r
U3 = a.r2
U4 = a.r3
U10 = a.r9
Jadi , Rumus Barisan bilangan Geometri secara umum adalah
Un = a.rn-1
Contoh soal :
1. Sebuah barisan geometri , diketahui U3 = 18 dan U6 = 486 . Tentukan :
a.) a dan r
b.) U7
Penyelesaian :
Diketahui : U3 = 18 U6 = 486
Jawab :
r=3
a.r2 = 18
a. 32 = 18
a=2
b.) U7 = a.r 6
= 2 .3 6 = 2 . 729 = 1458
7
A. Garis Bilangan
Menurut Baharim Shamsuddin, garis bilangan adalah garis lurus yang ditandai dengan
sejumlah titik jarak dari satu titik ke titik lain sma panjang. Pada setiap titik tertulis satu bilangan,
bilangan-bilangan itu merupaan rangkaian bilangan berurutan ari bilangan negatif terkecil di sebelah
kiri nol sampai dengan terbesar di sebelah kanan nol.
Di bawah ini adalah contoh pengoperasian bilangan bulat menggunakan balok garis bilangan.
Soal 1 : (-3) + 5 = .?
1. Tempatkanlah model pada skala nol dan menghadap ke bilangan negatif
-4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8
2. Langkahkan model tersebut satu langkah demi satu langkah maju dari angka 0 sebanyak 3
skala. Hal ini untuk menunjukkan bilangan pertama dari operasi tersebut, yaitu negatif 3.
-4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8
3. Karena bilangan penjumlahnya merupakan bilangan positif, maka pada skala 3 tersebut posisi
model (sisi mukanya) harus kita hadapkan ke bilangan positif.
-4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8
4. Karena operasi hitungnya berkenaan dengan penjumlahan (menambah), yaitu oleh bilangan 5,
berarti model tersebut harus dilangkahkan maju dari angka -3 satu langkah demi satu langkah
sebanyak 5 skala
Maju
8
-4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8
5. Kedudukan terakhir dari model pada langkah keempat di atas terletak pada skala 2, dan ini
menunjukkan hasil dari (-3) + 5. Jadi (-3) + 5 = 2.
Soal 2 : 3 (-5) = .?
1. Tempatkanlah model pada skala nol dan menghadap ke bilangan positif
-4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8
2. Langkahkan model tersebut satu langkah demi satu langkah maju dari angka 0 sebanyak 3
skala. Hal ini untuk menunjukkan bilangan pertama dari operasi tersebut, yaitu positif 3.
-4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8
3. Karena bilangan pengurangnya merupakan bilangan negatif, maka pada skala 3 tersebut
posisi model (sisi mukanya) harus kita hadapkan ke bilangan negatif.
-4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8
4. Karena operasi hitungnya berkenaan dengan pengurangan, yaitu oleh bilangan -5, berarti
model tersebut harus dilangkahkan mundur dari angka 3 satu langkah demi satu langkah
sebanyak 5 skala
Mundur
-4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8
9
Kedudukan terakhir dari model pada langkah keempat di atas terletak pada skala 8, dan ini merupakan
hasil dari 3 (-5). Jadi 3 (-5) = 8.
BAB III
PENUTUP
10
A. KESIMPULAN
1. Barisan bilangan yaitu suatu daftar bilangan dari sebelah kiri ke kanan yang memiliki pola
tertentu . Setiap aggota dari barisan bilangan di sebut dengan suku bilangan atau yang biasa
dilambangkan dengan U
2. Barisan bilangan terbagi atas dua macam yaitu barisan bilangan aritmatika dan barisan
bilangan geometri
3. Barisan bilangan aritmatika , yaitu barisan yang selisih antar suku yang berdekatan konstan
atau barisan aritmatika disebut juga bilangan yang suku selanjutnya merupakan penjumlahan
dari suku sebelumnya dengan rasio .
4. Barisan Bilangan Geometri , yaitu suatu barisan bilangan yang suku sukunya terdiri dari
atau terbentuk dari perkalian antara rasio dengan suku sebelumnya .
5. garis bilangan adalah garis lurus yang ditandai dengan sejumlah titik jarak dari satu titik ke
titik lain sma panjang. Pada setiap titik tertulis satu bilangan, bilangan-bilangan itu merupaan
rangkaian bilangan berurutan ari bilangan negatif terkecil di sebelah kiri nol sampai dengan
terbesar di sebelah kanan nol.
B. SARAN
Sebaiknya dipelajari siswa-siswi mempelajari lebih lanjut tentang garis bilangan agar lebih
meudah menyelesaikan persoalan matematika, selain dalam penjumlahan maupun pengurungan.
11