Anda di halaman 1dari 8

METODOLOGI PENELITIAN

BAGIAN 1. PENDEKATAN ILMIAH DALAM PENDIDIKAN


A. Cara Memperoleh Pengetahuan
1. Jelaskan, bagaimana cara memperoleh pengetahuan?
Dengan cara melalui indra, bernalar secara deduktif dan induktif,
menggunakan metode ilmiah, bertanya kepada pakar, belajar, melakukan
penelitian, membaca serta melalui pendekatan ilmiah.
2. Jelaskan keterbatasan penalaran deduktif dan penalaran induktif.
Penelitian normative dapat menggunakan penalaran deduktif. Generalisasinya
benar jika bersifat logika. Penurunnya bersifat abstrak. Keterbatasan terlatak
pada emprik dan normative terletak pada data. Penalaran induktif bersifat dari
umum ke khusus. Latar belakang deduktif.
Penalaran deduktif adalah proses penalaran untuk menarik kesimpulan berupa
prinsip atau sikap yang berlaku khusus berdasarkan atas fakta-fakta yang
bersifat umum. Proses penalaran ini disebut Deduksi. Kesimpulan deduktif
dibentuk dengan cara deduksi. Yakni dimulai dari hal-hal umum, menuku
kepada hal-hal yang khusus atau hal-hal yang lebih rendah proses
pembentukan kesimpulan deduktif tersebut dapat dimulai dari suatu dalil atau
hukum menuju kepada hal-hal yang kongkrit. Penalaran deduktif selalu
bergantung pada premisnya. Artinya, premis yang salah mungkin akan
membawa kita kepada hasil yang salah, dan premis yang tidak tepat juga akan
menghasilkan kesimpulan yang tidak tepat. Penalaran Induktif
3. Bagaimana cara mengatasi keterbatasan penalaran deduktif dan penalaran
induktif?
Penalaran induktif dikembangkan dengan menggunakan pengetahuan
normative sedangkan penalaran deduktif menggunakan pengetahuan empiric.
Mengatasai keterbatasan ini juga dapat dilakukan dengan cara melakukan
penalaran reflektif atau berpikir bolak - balik
4. Jelaskan bagaimana mengembangkan pengetahuan empirik. Apa kelemahan
pengetahuan empirik? Dikembangkan dengan penalaran deduktif, menarik
kesimpulan dari peristiwa umum yang sesuai fakta. Kelemahannya yakni
pengetahuan empiric dapat menimbulkan kesimpulan yangg berbeda
5. Jelaskan apa yang dimaksud dengan penalaran reflektif.
Cara berpikir bolak balik. Dapat dimulai dengan induktif kemudian deduktif,
ataupun sebaliknya
6. Langkah-langkah apa yang harus dilakukan dalam pendekatan ilmiah?
Menyadari adanya masalah
Batasi kemudian identifikasi masalah yangg harus digunakan
Mengajukan pemecahan sementara (hipotesis)
Konsekuensi hipotesis
Pengujian hipotesis
Analisis
Kesimpulan
Pelaporan/publikasi
B. Asumsi Dasar Pengetahuan
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan asumsi dasar pengetahuan.
Asumsi adalah anggapan dasar yang tidak perlu dubuktikan kebenarannya.
2. Bagaimana cara menentukan suatu asumsi dari penelitian?
Dalam penelitian kuantitatif, asumsi perlu. Sedangkan pada penenlitian
kualitatif, tidak perlu. Tetapi pada dasranya, ada tidaknya asumsi tidak
mempengaruhi suatu penelitian.
C. Hakikat Penelitian
1. Jelaskan arti penelitian pendidikan.
Penelitian merupakan pendekatan ilmiah mengenai suatu masalah atau
fenomena untuk meningkatkan kemampuan manusia dalam mendeskripsikan
sutau fenomena yang terjadi secara alami dalam memperkaya ilmu
pengetahuan. Penelitian digunakan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan
itu sendri dalam bentuk kebijakan atau memecahkan masalah dalam
lingkungan. Sedangkan penelitian pendidikan adalah penerapan pendekatan
ilmiah sdalam bidang pendidikan.
2. Jelaskan apakah langkah-langkah tahapan penelitian.
Memilih masalah
Tahap analisis
Penerapan strategi
Pengumpulan data
Publikasi
3. Apakah langkah-langkah penelitian harus dilakukan secara berurutan?
Ya, harus berurutan.
4. Jelaskan bagaimana penelitian dapat mengembangkan serta memperkaya ilmu
pengetahuan!
Terdapat hal baru yang diperoleh untuk memperkaya pengetahuan
5. Berilah contoh masalah praktis yang dipecahkan melalui penelitian!
Pengujian kualitas dosen dalam meningkatkan mutu pendidikan
D. Karakteristik Proses Penelitian
1. Deskripsikan (dalam satu kalimat) masing-masing karakteristik proses
penelitian berikut:
a. Sistematis
Penelitian harus bersifat terstruktur
b. Logis
Penelitian harus melalui proses berfikir
c. Empiris
Penelitian berdasarkan fakta/data
d. Reduktif
Penilitian penalaran berdasarkan analisis terhadap objek-objek tertentu
e. dapat diulang dan dilanjutkan
Cara kerja penelitian harus jelas agar dapat diulang dan dilanjutkan oleh orang
lain.
E. Jenis-Jenis Penelitian
1. Jelaskan bagaimana penggolongan penelitian berdasarkan tujuan penggunaan
hasil penelitiannya.
Murni dan terapan
2. Jelaskan bagaimana penggolongan penelitian berdasarkan pengukuran dan
analisis data penelitian.
Kuantitaif dan kualitatif
3. Bagaimana penggolongan penelitian berdasarkan tingkat kedalaman analisis
data penelitiannya.
Deskriptif= penggarapannya terstruktur dan secara factual atau apa adanya
Eksplanatori= menentukan hub sutau variable dgn variable yg lain
4. Berdasarkan penggunaan sampel atau populasi, bagaimana penggolongan
penelitian?
Sensus, berdasarkan deskriptif
Sampel , bersifat diferensial
F. Tingkat Keilmiahan Penelitian
1. Jelaskan bagaimana identifikasi masalah pada penelitian murni?
Harus mengetahui tujuan, masalah, hipotesis, daftar pustaka dan variabel
2. Apakah perlu hipotesis pada penelitian murni?
Ya perlu. Untuk menghubungkan antar variabel. Namun pada penelitian
deskriptif tidak perlu adanya hipotesis.
3. Bagaimana pelaksanaan pengukuran variabel pada penelitian murni?
Menetukan instrument, validasi instrument untuk mengetahui kevalidan
instrument tersebut dan melakukan uji coba.
BAGIAN 2.KONSEP-KONSEP DASAR PENELITIAN
Variabel adalah suatu besaran yang dapat diubah atau berubah sehingga
mempengaruhi peristiwa atau hasil penelitian. Dengan menggunakan variabel, kita
akan mmeperoleh lebih mudah memahami permasalahan. Hal ini dikarenakan kita
seolah-olah seudah mendapatkan jawabannya. Biasanya bentuk soal yang
menggunakan teknik ini adalah soal counting (menghitung) atau menentuakan
suatu bilangan. Dalam penelitian sains, variable adalah bagian penting yang tidak
bisa dihilangkan.
A.Variabel
1. Carilah pengertian masing-masing variabel bebas, variabel terikat, variabel
manipulasi, variabel hasil, variabel aktif, variabel atribut, variabel luar, dan
variabel intervening.
Jawab :
Variabel bebas atau variabel penyebab (independent variables)
Variabel bebas adalah variabel yang menyebabkan atau memengaruhi,
yaitu faktor-faktor yang diukur, dimanipulasi atau dipilih oleh peneliti
untuk menentukan hubungan antara fenomena yang diobservasi atau
diamati
Variabel Respon/ variabel terikat
Variabel yang berubah sebagai hasil atau akibat dari perubahan
variable bebas atau pemanipulasian disebut variabel respon. Perubahan pada
faktor ini karena dipengaruhi oleh variabel manipulasi. Karena perubahan
itu sebagai tanggapan dari faktor lain (variabel manipulasi) maka disebut
variabel respon (variabel terikat)
Variabel Manipulasi
Apabila suatu variabel secara sengaja dimanipulasi dalam suatu
situasi maka variabel itu disebut variabel manipulasi. Variabel manipulasi
merupakan faktor yang menjadi sebab atau terjadinya perubahan variabel
lain (yaitu variabel respon). Variabel manipulasi disebut juga variabel bebas
karena variabel ini secara bebas dapat mempengaruhi variabel lain
Variabel manipulasi adalah besaran yang sengaja diubah-ubah
(diatur) untuk memperoleh hasil tertentu. Misalnya : suhu, volum, dan lain-
lain
Variabel Hasil
Variabel adalah variabel yang dpat di ukur sebagai akibat dari adanya
perlakuan. Misalnya : hasil belajar siswa, motivasi dan minat
Variabel aktif
yaitu variabel-variabel yang dimanipulasi untuk keperluan penelitian
eksperimen.
Contohnya : metode mengajar, dan dosis
Variabel atribut
yaitu variabel yang tidak dapat dimanipulasi untuk keperluan riset, contoh:
Intelegensi, sikap,jenis kelamin dsb
Variabel intervening
Adalah yang tidak pernah diamati dan hanya disimpulkan berdasarkan
pada variabel terikat dan bebas. Contoh :
Hipotesis : pada siswa yang memiliki minat yang meningkat terhadap
tugas yang diberikan untuk kerja terhadap tugas yang diukur meningkat.
Variabel bebas : minat terhadap tugas
Variabel intervening : belajar
Variabel terikat : unjuk kerja tugas.
Variabel luar
adalah variabel yang secara teoritis mempengaruhi variabel terikat atau
dependent akan tetapi tidak di teliti.
Contoh : kesehatan, usia, pekerjaan
2. Misalnya seorang peneliti ingin menyelidiki pertanyaan berikut: "Apakah siswa
yang diajarkan oleh suatu tim yang terdiri dari 3 orang guru akan belajar lebih
banyak sains dibandingkan siswa yang hanya diajar oleh seorang guru?" Tentukan
variabel manipulasi dan variabel hasil dari pertanyaan ini.
Jawab :
Variabel manipulas : jumlah Guru orang guru,
Variabel hasil : minat belajar
3. Tentukan variabel bebas, variabel terikat, dan kemungkinan variabel luar pada
pertanyaan penelitian berikut. "Apakah siswa yang diajar sejarah oleh guru yang
memiliki jenis kelamin sama dengannya akan lebih menyukai sejarah
dibandingkan siswa yang diajar oleh guru sejarah yang berlainan jenis kelamin?
Jawab :
Variabel bebas : jenis kelami guru
Variabel terikat :kemaun belajar sejarah
4. Tentukan variabel-variabel hipotesis berikut ini: Di antara anak-anak pria seusia
terdapat korelasi antara tinggi badan dan kedewasaan, tetapi di antara anak-anak
wanita seusia tidak ada korelasi antara kedua variabel tersebut.
Variabel bebas : jenis kelamin
Variabel terikat :tinggi badan dan kedewasaan
B. Pengukuran Variabel
1. Jelaskan apa arti pengukuran.
Pengukuran adalah suatu kegiatan yang ditujukan untuk mengidentifikasi
besar kecilnya obyek atau gejala.
2. Langkah-langkah apa saja yang harus dilakukan dalam melakukan
pengukuran variabel.
Buat devinisi operasional variabel
Ada yang menyebut konseptualisasi, yaitu pemberian arti operasional
terhadap variable (ada yang dimulai dari konsep terlebih dahulu) yang
tercantum di dalam hipotesis penelitian. Definisi ini didasarkan pada teori-
teori yang sesuai, agar pengukuran bersifat valid secara isi (content
validity).
Identifikasi tiap variabel ke dalam beberapa indikator
Masing-masing indikator dibagi lagi ke dalam butir atau item
Tentukan respon yang akan diukur. Apakah akan mengukur sikap terhadap
sesuatu (afektif), ataupun pengetahuan (kognitif)
Pilih model skala pengukuran: misal skala likert, dll
Susun pertanyaan atau pernyataan yang akan dibuat pada instrument
penelitian
Tentukan skor pada setiap respon atas pertanyaan atau pernyataan tersebut.
Biasanya banyak respon yang digunakan adalah 5, kemudian penetapan
skor misalnya :
1 = sangat tidak setuju
2 = tidak setuju
3 = biasa
4 = setuju
5 = sangat setuju
Skor yang diperoleh diubah menjadi skala (misal skala likert, dll)
Uji instrument : validitas dan reabilitas
C. Skala dan Indeks
1. Berilah contoh suatu skala pengukuran.
Contoh: skala likert, skala ini digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan
prsepsi seseorang atau kelompok orang tentang fenomena atau gejala sosial
yang terjadi. Hal ini sudah sepesifik dijelaskann oleh peneliti. Yang
selanjutnya disebut sebagai variabel penelitian. Kemudian dijabarkan melalui
dimensi-dimensi menjadi sub-variabel, kemudian menjadi indikator yang
dapat dijadikan tolak ukur untuk menyusun item-item pertanyaan atau
pernyataan yang berhubungan dengan variabel penelitian
2. Berilah contoh suatu indeks pengukuran.
Contoh:
Pada bentuk skala likert, indeks pengukurannya dapa melalui kata-kata
misalnya ; setuju, sangat setuju, tidak pasti, tidak setuju, sangat tidak setuju.
3. Sebutkan jenis skala pengukuran (nominal, ordinal, interval, atau rasio) yang
ditunjukkan oleh pernyataan-pernyataan di bawah ini.
a. Tinggi siswa dalam cm skala rasio
b. Ranking siswa mengenai keagresifannya dalam bertingkah laku di
kelas skala nominal
D. Penarikan Sampel
1. Apa yang dimaksud dengan penarikan sampel?
Sampel adalah bagian dari populasi yang dipilih dengan prosedur tertentu
untuk diukur karakteristiknya dan dianggap mewakili populasinya.
Penarikan sampel adalah cara pengumpulan data statistik yang sifatnya tidak
menyeluruh, artinya tidak mencakup seluruh obyek penelitian atau populasi.
Contoh: Seorang ibu memasak sepanci sayur sup, dan mengambil satu sendok
sup untuk dicicipinya, untuk mengatakan bahwa satu panci sup tersebut
sudah lezat.
2. Apa tujuan dilakukannya penarikan sampel?
Tujuan penarikan sampel adalah untuk memperoleh data yang akurat dan ada
kaitannya dengan populasi yang menjadi sasaran penelitian, mampu
memberikan informasi yang terkait dengan populasi yang ingin diteliti, dan
informasi yang diperoleh akan menjadi bahan baku dalam mengambil
keputusan. Penarikan sampel juaga bertujuan untuk memperoleh suatu
informasi mengenai populasi yang ingin diteliti, oleh karena itu penarikan
sampel sangat dibutuhkan untuk penelitian.
3. Cara penarikan sampel manakah yang paling banyak dilakukan orang?
Snowball Sampling / Sampel Bola Salju merupakan teknik sampling yang
banyak dipakai ketika peneliti tidak banyak tahu tentang populasi
penelitiannya. Dia hanya tahu satu atau dua orang yang berdasarkan
penilaiannya bisa dijadikan sampel. Karena peneliti menginginkan lebih
banyak lagi, lalu dia minta kepada sampel pertama untuk menunjukan orang
lain yang kira-kira bisa dijadikan sampel. Satuan sampling dipilih atau
ditentukan berdasarkan informasi dari responden sebelumnya
4. Kapan dilakukan penarikan sampel acak berlapis? Apa keuntungan dan
kelemahannya?
Sampel acak berlapis adalah adalah cara mengambil sample dengan
memperhatikan strata (tingkatan) di dalam populasi. Dalam penarikan sampel
acak berlapis, data sebelumnya dikelompokan kedalam tingkat-tingkatan
tertentu, seperti: tingkatan tinggi, rendah, sedang/baik, jenjang pendidikan
kemudian sampel diambil dari tiap tingkatan tersebut.
Dilakukan saat kita akan melakukan suatu penelitian terhada populasi yang
memiliki anggota yang tidak homogen (heterogen). Berguna untuk
memperbaiki pendugaan ciri ciri populasi dengan mengelompokkan data
berciri-ciri sama.
Keuntungan:
Sampel yang terambil akan mampu memberikan informasi yang lebih
baik dan lebih banyak karena perbedaan antar kelompok juga
dapatdilakukan.
Ketepatan yang lebih tinggi dengan simpangan baku yang lebih kecil
dibandingkan dengan pengambilan sampel acak sederhana, terutama
bila pengambilan sampel dilakukan secara proporsional.
Kekurangan:
Kita harus mengetahui kondisi populasi yang sering tidak diketahui,
agar dapat dilakukan stratifikasi dengan baik
Sulit untuk membuat kelompok yang homogen.
Sering tidak ada informasi awal yang tepat sebagai dasar
pengelompokkan, akibatnya strata yang dibuat tidak sesuai
dengantujuan. Pengenalan terhadap populasi yang akan diteliti
untukmenentukan ciri heterogenitas yang ada pada populasi.
Harus dibuat kerangka sampel terpisah dan berbeda untuk tiap
kelompok. Sehingga dibutuhkan daftar populasi setiap strata.
Jika daerah geografisnya luas, biaya transportasi tinggi
5. Kapan perlu dilakukan penarikan sampel acak berkelompok? Beri contohnya.
Penarikan sampel acak berkelompok adalah metode pengambilan sampel yang
digunakan untuk memilih sampel yang berupa cluster/kelompok dari beberapa
kelompok dalam populasi dimana setiap kelompok terdiri atas beberapa unit
yang lebih kecil.
Dilakukan saat akan melakukan penelitian terhadap populasi berjumlah sangat
besar.
Contoh:
Dalam satu organisasi terdapat 100 departemen. Dalam setiap departemen
terdapat banyak pegawai dengan karakteristik berbeda pula. Beda jenis
kelaminnya, beda tingkat pendidikannya, beda tingkat pendapatnya, beda
tingat manajerialnnya, dan perbedaan-perbedaan lainnya. Jika peneliti
bermaksud mengetahui tingkat penerimaan para pegawai terhadap suatu
strategi yang segera diterapkan perusahaan, maka peneliti dapat menggunakan
cluster sampling untuk mencegah terpilihnya sampel hanya dari satu atau dua
departemen saja.
6. Kapan perlu dilakukan penarikan sampel secara sistematis? Beri contohnya.
Penarikan sampel secara sistematis berarti penetuan sampel awal dilakukan
secara acak untuk dijadikan penanda atau titik awal, sedangkan sampel
brikutnya diambil berdasarakan interval (k) yang telah ditentukan (k = N/ n).
Penarikan sampel ini dapat digunakan saat peneliti akan meneliti suatu
populasi yang cukup besar namun pengambilannya merata.
Contoh:
Misalnya, Anda ingin sampel 8 rumah dari jalan yang memiliki 120 rumah
120 / 8 = 15, sehingga setiap rumah 15 dipilih setelah titik awal acak antara 1
dan 15. Jika titik awal acak adalah 11, maka rumah-rumah yang dipilih adalah
11, 26, 41, 56, 71, 86, 101, dan 116.
7. Mengapa orang memilih sampling bertujuan? Beri contohnya.
Karena sampling bertujuan berarti teknik sampling yang satuan samplingnya
dipilih berdasarkan pertimbangan tertentu dengan tujuan untuk memperoleh
satuan sampling yang memiliki karakteristik atau kriteria yang dikehendaki
dalam pengambilan sampel. Sesuai dengan namanya, sampel diambil dengan
maksud dan tujuan yang diinginkan peneliti atau sesuatu diambil sebagai
sampel karena peneliti menganggap bahwa seseorang atau sesuatu tersebut
memiliki atau mengetahui informasi yang diperlukan bagi penelitian yang dia
buat.
Contohnya dalam suatu perusahaan untuk memperoleh data tentang bagaimana
satu proses produksi direncanakan oleh suatu perusahaan, maka manajer
produksi merupakan orang yang terbaik untuk bisa memberikan informasi.
BAGIAN 3. MASALAH PENELITIAN
A. Hakikat Masalah Penelitian
1.Jelaskan apa hakikat masalah penelitian.
2. Mengapa peneliti pemula seringkali merasa kesulitan dalam mencari masalah
penelitian.
B. Jenis Permasalahan
1. Berilah masing-masing 1 contoh masalah praktis dan masalah teoritis.
2. Bedakan masalah penelitian empirik dan non empirik.
C. Merumuskan Masalah Penelitian
1. Dikatakan bahwa masalah yang dikemukakan hendaknya menunjukkan
hubungan antara dua variabel atau lebih, dalam bentuk kalimat tanya. Apakah
ini berarti harus selalu digunakan susunan:
"Bagaimana hubungan antara ............................. dan .................. ?"
2. Salah satu kriteria rumusan masalah adalah dapat diuji secara empiris. Jelaskan
apa artinya.
BAGIAN 5. HIPOTESIS
A. Pentingnya Menyusun Hipotesis
1. Apakah setiap penelitian memerlukan hipotesis.
Walaupun hipotesis penting sebagai arah dan pedoman kerja dalam penelitian,
tidak semua penelitian mutlak harus memiliki hipotesis. Penggunaan hipotesis
dalam suatu penelitian didasarkan pada masalah atau tujuan penelitian. Dalam
masalah atau tujuan penelitian tampak apakah penelitian menggunakan hipotesis
atau tidak. Contohnya yaitu Penelitian eksplorasi yang tujuannya untuk menggali
dan mengumpulkan sebanyak mungkin data atau informasi tidak menggunakan
hipotesis. Hal ini sama dengan penelitian deskriptif, ada yang berpendapat tidak
menggunakan hipotesis sebab hanya membuat deskripsi atau mengukur secara
cermat tentang fenomena yang diteliti, tetapi ada juga yang menganggap penelitian
deskriptif dapat menggunakan hipotesis. Sedangkan, dalam penelitian penjelasan
yang bertujuan menjelaskan hubungan antar-variabel adalah keharusan untuk
menggunakan hipotesis.
2. Jelaskan kegunaan hipotesis bagi peneliti
Kegunaan hipotesis bagi peneliti adalah :
1. Untuk menguji teori,
2. Mendorong munculnya teori,
3. Menerangkan fenomena sosial,
4. Sebagai pedoman untuk mengarahkan penelitian,
5. Memberikan kerangka untuk menyusun kesimpulan yang akan dihasilkan.
B. Cara memperoleh Hipotesis
1. Berilah contoh sebuah hipotesis yang diperoleh secara induktif.
Penyusunan hipotesis secara induktif bertolak dari pengamatan empiris.
Dari pengalaman kita di masa lampau, kita mengetahui bahwa kecelakaan-
kecelakaan kendaraan bermotor di jalan raya kebanyakan disebabkan oleh supir
yang menjalankan kendaraannya dengan kecepatan tinggi. Bertolak dari
pengalaman ini kita menyusun hipotesis : Ada hubungan positif antara kecepatan
laju kendaraan dengan kecelakaan lalu lintas.
2. Berilah contoh sebuah hipotesis yang diperoleh secara deduktif.
Suatu hipotesis lahir dari sebuah teori, lalu hipotesis ini diuji dengan
dengan melakukan beberapa observasi. Hasil dari observasi ini akan dapat
memberikan konfirmasi tentang sebuah teori yang semula dipakai untuk
menghasilkan hipotesis. Langkah penelitian seperti ini biasa juga disebut
pendekatan dari atas ke bawah. Pendekatan deduktif ini umumnya dilakukan
secara matematik lalu dibuktikan dan dikonfirmasi kembali terhadap rumusan
matematik tersebut. Misalnya: petani selalu ragu dalam mengembangkan
usahanya. Kemudian dijabarkan fakta-fakta tentang angka-angka produksi
dibandingkan modal usaha, dan sebagainya.
3. Jelaskan kelebihan hipotesis yang ditarik secara deduktif dibandingkan dengan
yang ditarik secara induktif.
Dalam sistem deduktif yang kompleks, peneliti dapat menarik lebih dari
satu kesimpulan. Metode deduktif sering digambarkan sebagai pengambilan
kesimpulan dari sesuatu yang umum ke sesuatu yang khusus (going from the
general to the specific).
C. Ciri Hipotesis Yang Baik
1. Jelaskan dengan kata-kata Anda sendiri apa artinya hipotesis mempunyai daya
penjelas.
Hipotesis yang memiliki daya penjelas berarti bahwa hioteisis tersebut mampu
untuk menjelaskan fenomena sosial dan mampu mengkaitkannya dengan teori
yang ada yang telah dikembangkan oleh pada ahli. Hipotesis yang telah terencana
dengan baik akan memberikan arah dan mengemukakan penjelasan-penjelasan.
Karena hipotesis itu dapat diuji dan divalidasi (diuji keshahihannya) melalui
penyelidikan ilmiah, maka hipotesis dapat membantu kita memperluas
pengetahuan.
2. Hipotesis yang baik merupakan dugaan atas hubungan antar variabel
Pada contoh-contoh di bawah ini tunjukkan hubungan antara variabel-
variabelnya.
a. IQ dan prestasi belajar berhubungan secara positif.
Hubungan sejajar timbal balik.
b.Kemampuan untuk mendeskriminasi antar bagian suatu pidato sesuai dengan
meningkatnya usia dan tingkat pendidikan.
Hubungannya sejajar tidak timbal balik
3. Pikirkan persyaratan apa yang harus dipenuhi agar hipotesis dapat di uji secara
empiris.
Suatu hipotesis harus dapat diuji berdasarkan data empiris, yakni berdasarkan apa
yang dapat diamati dan dapat diukur. Untuk itu peneliti harus mencari situasi
empiris yang memberi data yang diperlukan. Setelah kita mengumpulkan data,
selanjutnya kita harus menyimpulkan hipotesis , apakah harus menerima atau
menolak hipotesis.
D. Merumuskan Hipotesis
1. Manakah yang lebih baik, merumuskan hipotesis dalam bentuk hipotesis nol
atau hipotesis kerja? Jelaskan alasannya.
Hipotesis nol (H0) adalah hipotesis yang menyatakan tidak adanya
hubungan antara variabel independen (X) dan variabel dependen (Y). Artinya,
dalam rumusan hipotesis, yang diuji adalah ketidakbenaran variabel (X)
mempengaruhi (Y). Ex: tidak ada hubungan antara warna baju dengan kecerdasan
mahasiswa. Sedangkana Hipotesis Kerja (H1) adalah hipotesis yang menyatakan
adanya hubungan antara variabel independen (X) dan variabel dependen (Y) yang
diteliti. Hasil perhitungan H1 tersebut, akan digunakan sebagai dasar pencarian
data penelitian. Lebih baik menggunakan hipotesis kerja karena dengan hipotesis
ini peniliti lebih beik dalam menentukan arah penelitian yang dilakukan terkait
dengan pembuktian hipotesis dan agar sesuai dengan tujuan penelitian. Karena
sebagaiaman variable terikat harus berdasar dan memilki hubungan dengan
variable bebas. Dengan adanya hipotesis kerja, si peneliti dapat bekerja lebih
mudah dan terbimbing dalam memilih fenomena yang relevan dalam rangka
memecahkan masalah penelitiannya.
2. Jelaskan kapan peneliti menggunakan hipotesis terarah dan kapan tak terarah.
Hipotesis terarah adalah hipotesis yang diajukan oleh peneliti, dimana
peneliti sudah merumuskan dengan tegas yang menyatakan bahwa variabel
independen memang sudah diprediksi berpengaruh terhadap variabel dependen.
Misalnya: Siswa yang diajar dengan metode inkuiri lebih tinggi prestasi
belajarnya, dibandingkan dengan siswa yang diajar dengan menggunakan metode
curah pendapat.
Hipotesis tak terarah adalah hipotesis yang diajukan dan dirumuskan oleh
peneliti tampak belum tegas bahwa variabel independen berpengaruh terhadap
variabel dependen. Fraenkel dan Wallen (1990:42) menyatakan bahwa hipotesis
tak terarah itu menggambarkan bahwa peneliti tidak menyusun prediksi secara
spesifik tentang arah hasil penelitian yang akan dilakukan. Contoh: Ada perbedaan
pengaruh penggunaan metode mengajar inkuiri dan curah pendapat terhadap
prestasi belajar siswa.
E. Menguji Hipotesis
1. Jelaskan 3 langkah yang harus dilakukan peneliti untuk menguji hipotesis.
1. Menarik kesimpulan tentang konsekuensi-konsekuensi yang akan dapat
diamati apabila hipotesis tersebut benar.
2. Memilih metode-metode penelitian yang akan memungkinkan
pengamatan, eksperimentasi, atau prosedur lain yang diperlukan untuk
menunjukkan apakah akibat-akibat tersebut terjadi atau tidak, dan
3. Menerapkan metode ini serta mengumpulkan data yang dapat dianalisis
untuk menunjukkan apakah hipotesis tersebut didukung oleh data atau
tidak.
2. Berilah satu contoh pengujian hipotesis
Misalkan :
Jika Rumusan masalah anda adakah hubungan jam produksi terhadap
volume produksi
Maka Hipotesis penelitian anda seharusnya ada hubungan jam produksi
terhadap volume produksi
Maka Hipotesis Operasional anda
Ho: tidak ada hubungan jam produksi terhadap volume produksi
H1: ada hubungan jam produksi terhadap volume produksi
Jika setelah dilakukan pengujian, ternyata
Ho ditolak, artinya penelitian terbukti secara nyata (empiris)
Ho diterima, artinya penelitian anda tidak nyata secara empiris
BAGIAN 6. PENELITIAN TINDAKAN KELAS
A. Konsep Dasar Penelitian Tindakan Kelas
1. jelaskan apa yang dimaksud dengan penelitian pendidikan
2. Berilah 2 contoh masalah yang dapat diteliti dalam penelitian pendidikan!
3. Jelaskan mengapa pengetahuan mengenai Metodologi penelitian pendidikan
perlu diketahui seorang calon guru biologi!
4. Sebutkan paling sedikit 6 macam metode penelitian yang digunakan oleh
peneliti pendidikan!
5. Jelaskan apakah hasil dari macam-macam penelitian pendidikan itu dapat
berdampak langsung dalam peningkatan kualitas pendidikan di sekolah!
6. Jelaskan konsep dasar PTK
7. Jelaskan karakteristik PTK
8. Jelaskan 6 prinsip PTK menurut Hopkins!
9. Jelaskan tujuan PTK!
10. Jelaskan manfaat PTK!
11. Bedakan PTK dengan penelitian formal!
B. Pelaksanaan PTK
1. Jelaskan 5 tahapan pelaksanaan PTK!
2. Gambarkan prosedur berdaur pelaksanaan PTK!
3. Jelaskan apa yang seharusnya dilakukan oleh guru agar dapat menyusun
hipotesis tindakan dengan tepat!
4. Mengapa guru sebagai aktor PTK harus cukup realistis dalam menghadapai
kenyataan keseharian dunia sekolah di mana ia berada dan melaksanakan
tugasnya?
5. Jelaskan hal-hal yang perlu diperhatikan dalam mengkaji kelayakan hipotesis
tindakan
6. Mengapa observasi yang dilakukan oleh guru sebagai aktor PTK tidak dapat
digantikan oleh pengamat luar atau oleh sarana perekam, betapapun
canggihnya?
7. Bedakan fungsi observasi dalam penelitian formal dan PTK!
8. Jelaskan langkah-langkah observasi yang dilakukan dalam PTK secara
kolaboratif?
9. Apa yang dimaksud dengan reconaisance dan mengapa di dalam PTK
diperlukan reconaisance?
10. Jelaskan 3 tahap anlisis data dalam PTK!

Anda mungkin juga menyukai