Anda di halaman 1dari 9

Timbal

Timbal atau nama ilmiahnya plumbum (yang berasal dari kata nama Latin yaitu plumbum).
Logam ini termasuk ke dalam kelompok logam-logam golongan IV-A pada tabel periodik unsur
kimia dan disimbolkan dengan Pb. Timbal mempunyai nomor atom (NA) 82 dengan berat atom
(BA) 207,2. TImbal merupakan logam berwarna abu-abu kebiruan dan menjadi abu-abu gelap
apabila terpapar ke udara.. Walaubagaimanapun, jarang dijumpai dalam bentuk logam.
Biasanya dijumpai menyatu dengan dua atau lebih elemen lain membentuk senyawa timbal.
Densitas timbal adalah 11,34 g/cm2. Timbal mempunyai titik cair yang rendah yaitu 327,46 C
atau 621,43 F.
gg
Logam timbal tahan terhadap karat. Apabila terpapar ke air atau udara, terbentuk
lapisan timbal tipis yang melindungi logam dari perobahan. Timbal mudah dibentuk dan dapat
digabungkan dengan logam lain untuk membentuk alloy. Timbal dan alloy timbal biasanya
dijumpai di pipa, simpanan baterai, lapisan kawat, dan kertas untuk melindungi dari radiasi.
Penggunaan timbal paling banyak adalah di dalam simpanan baterai di dalam mobil dan
kandaraan lain.
gg
Timah timbal terhasil secara natural dan merupakan 0,002% dari kerak bumi. Ini
termasuklah galena (lead sulfide), anglesite (lead sulfate), cerussite (lead carbonate), mimetite
(lead chloroarsenate) dan pyromorphite (lead chlorophosphate).
hh


Senyawa Timbal
Berikut merupakan senyawa timbal yang sering digunakan:
kk

1)Timbal Asetat
Timbal asetat yang biasa disebut gula timbal atau garam Saturnus. itu terjadi pada massa putih
kristal tidak bulat, sedikit efflorescent dan memiliki rasa astringent manis. Larut dalam air,
membentuk larutan asam. Hal ini juga larut dalam gliserin dan alkohol (90%). Ini terlihat sangat
mirip roti gula. Itu digunakan untuk mempermanis anggur di hari tua.

2)Timbal Sulfida
Timbal sulfida (galena) dsecara alami ditemukan dalam bentuk kristal kubik, namun dijual di
bazaar dalam bentuk bubuk sebagai Surma di tempat sulfida antimon yang digunakan sebagai
collyrium untuk mata.



3)Timbal Sulfat
Timbal sulfat merupakan bubuk putih, berat, larut dalam air dan karena itu seharusnya tidak
beracun, tetapi kasus keracunan terjadi dari mengisap benang yang telah diwarnai putih
dengan garam ini.

4) Timbal Monoksida
Timbal monoksida adalah massa bata-merah pucat atau oranye pucat bersisik, sangat sedikit
larut dalam air, tetapi mudah larut dalam asam nitrat dan asam asetat. Ini merupakan konstituen
dari diachylon plester. Dukun menggunakan monoksida sebagai obat sifilis. Hal ini juga sering
digunakan oleh pelukis dan glaziers, dan merupakan konstituen dari pewarna rambut tertentu.

5) Timbal Tetroxida
Timbal tetroxida (timbal merah) adalah bubuk merah, kristal yang bervariasi dalam warna
sesuai dengan mode yang persiapan dan digunakan sebagai pigmen. Timbal ini tidak larut
dalam air tetapi larut sebagian dalam asam nitrat.

6) Timbal Tetra-Ethyl
Timbal tetra-ethyl mudah menyerap, sangat beracun, larut, berat, cairan berminyak cair dan
agak mudah menguap pada suhu biasa. Memiliki berat jenis 1,62 dan memiliki bau manis aneh.
Timbal ini tidak larut dalam eter dan air panas atau dingin, tetapi larut dalam alkohol dan aseton
dan dapat larut dalam semua proporsi dengan lemak dan minyak. Rusak di bawah sinar
matahari dengan pembentukan kristal timbal trietil hidroksida yang dengan adanya halogen,
membentuk timbal trietil.
Timbal tetra-etil ditambahkan ke bensin untuk mencegah 'mengetuk' dan campurannya
yang dikenal sebagai etil bensin, digunakan sebagai bahan bakar untuk mobil. Hal ini diserap
baik oleh inhalasi atau melalui kulit utuh dan bertindak sebagai racun berbahaya bagi orang-
orang yang terlibat dalam pembuatan timbal tetra-etil. Namun, penyelidikan di Inggris dan di
Amerika telah menunjukkan bahwa pengemudi mobil yang menggunakan bahan bakar ini tidak
mungkin akan terpengaruh, jika jumlah timbal tetra-etil tidak melebihi 1 bagian dalam 1300
bagian volume, atau 650 bagian berat bensin. Sumber lain dari keracunan adalah antara
mereka yang terlibat dalam membersihkan tangki bensin kosong besar yang digunakan untuk
menyimpan etil bensin.


TOKSISITAS TIMBAL
Keracunan Akut
Keracunan akut berlaku biasanya dari timbal asetat.
kk
Gejala
Gejala seperti rasa astringen logam dan manis, sensasi kering dan terbakar di tenggorokan,
salvasi dan haus secara cepat setelah tertelan timbal. Muntah berlaku dalam waktu setengah
jam, isi muntah berwarna putih atau bercampur darah. Dinding perut terasa tegang. Konstipasi
merupakan ciri tetap, dengan feses berwarna hitam atau gelap dari pembentukan timbal sulfida.
Urin menjadi sedikit. Lidah mempunyai lapisan yang berbau keras. Kulit menjadi dingin dan
berkeringat dengan nadi cepat. Gejala sistem saraf pusat antaranya pusing, insomnia, nyeri
kepala, vertigo, kram otot, kejang, kebas dan sering lumpuh pada ekstremitas bawah. Hal ini
kadangkala disertai hemolisis akut dan oliguria. Wasting terjadi dan akhirnya kematian
umumnya akibat kecapekan.
kk
Pada keracunan akut akibat timbal tetra-etil, sistem saraf pusat terganggu dan gejala utamanya
adalah iritabilitas, berrdebar-debar, insomnia, mimpi ngeri, nyeri kepala, vertigo, eksitasi mental,
tremor, kelemahan otot, bradikardi, tekanan darah rendah, hipotermia, delirium dan kejang.
Sebelumnya mungkin didahului oleh mual, muntah, hilang selera makan dan berat badan.
kk

Subakut
Pemberian berulang-ulang dosis kecil garam larut seperti timbal asetat mengakibatkan
keracunan subakut. Garisan biru tampak pada gusi dan biasanya terdapat gejala
gastrointestinal. Wajah livid dan sunken dan kelihatan cemas. Sekresi biasanya terhenti. Urin
sedikit dan berwarna merah. Gejala sistem saraf lebih kelihatan, seperti kebas, vertigo, nyeri
pinggang, keram dan kelumpuhan flaksid ekstremitas bawah. Walaupun kematian jarang
berlaku, tetapi bisa terjadi akibat kejang dan koma dalam waktu 3 hari.
kk
Setelah penyembuhan, gejala dapat kembali dalam bentuk lebih parah dan kondisi dapat
berlanjut dalam waktu lama.
kk


Dosis fatal
Timbal bukan suatu racun aktif, walaupun gejala muncul setelah pemberian dosis pengobatan
timbal asetat. 20 g garam timbal larut, seperti timbal asetat dapat menyebabkan kematian,
walaupun penyembuhan terjadi setelah pemberian 30 g gula dari timbal karbonat. 45 g timbal
karbonat telah membuktian fatal. Setetes atau dua tetes dari timbal tetra-etil dapat
menyebabkan gejala serius. Kadar maksimum konsumsi timbal dalam makanan adalah 2,56
mg/kg dan dalam udara adalah 0,2mg/cu m. jika lebih dari 0,5 mg perhari diserap, akumulasi
timbal dan toksisitas dapat terjadi.
kk
Periode Fatal
Kematian dapat terjadi pada hari kedua atau ketiga. Pada sebagian kasus, tahap akut beberapa
hari diikuti oleh gejala keracunan kronis.
kk
Pengobatan
Pasien seharusnya dilakukan cuci lambung dengan 1% magnesium dari larutan natrium sulfat
atau air hangat jika racun baru saja dikonsumsi. Jika tidak mempunyai tuba lambung, obat
emetika dapat diberikan. Pasien seharusnya diberikan 25 g magnesium sulfat untuk membuang
timbal secara cepat dari saluran pencernaan dan diberikan minuman yang merangsang buang
air besar (BAB) seperti susu, telur putih atau air barli. Kalsium glukonat 1 g secara intravena
(iv) dapat diberikan untuk kolik. Jika diperlukan, injeksi morfin dan atropine dapat diberikan
untuk melegakan nyeri hebat. Pasien harus diberikan 10% glukosa secara iv, 10mg/kg BB
untuk melancarkan aliran kemih. Hal ini dapat dibantu dengan memberikan 20% mannitol
secara iv perlahan-lahan yaitu sebanyak 10ml dalam waktu 10 menit.
kk
Aldren Turner merekomendasikan pengobatan keracunan timbal dengan menggunakan
agen chelating seperti Ethylenediamine tetra-acetic acid (EDTA) yang chelates beberapa logam
seperti timbal dan kalsium yang larut air, tidak toksik, tidak ber-ion, tidak dimetabolisme dan
eksresi melewati urin. Setelah rawat inap untuk pengeluaran timbal dari tubuh, cairan iv kalsium
dinatrium versenat (kalsium dinatrium ethylene-diamin) harus diberikan dengan konsentrasi
tidak lebih 3%.
kk
Metode diatas sekarang telah digunakan dan merupakan cara yang efektif membuang
timbal pada kasus akut dan kronis. Kerusakan tubulus ginjal yang merupakan efek toksisitas
dapat terjadi jika digunakan pada waktu lama, selain chelation berlebihan dapat menyebabkan
demam, mialgia, nyeri kepala, hidung tersumbat dan meriang. Penicillamine (B-B-dimethyl
sistein) 0,3 hingga 1 g per hari untuk 4 hingga 5 hari sebagai agen chelating direkomendasi
oleh WTL Ohlsson. Dosis 600 hingga 1500 mg per hari selama 15 hingga 30 hari juga
direkomendasikan. Ianya diberikan pada lambung kosing dalam jus buah. Pasien dapat
diberikan piridoksin atau vitamin B6 secara oral untuk mengelakkan toksisitas.
kk
Untuk membantu deposisi timbal dalam tulang dari aliran darah, 5 hingga 20 cc dari 5%
kalsium khlorida diberi secara iv dan 1 hinga 2 g kalsium fosfat diberi secara oral 3 kali per hari.
Dosis tinggi vitamin D, 100 mg vitamin C dan diet kaya kalsium dengan banyak susu atau
produk susu direkomendasikan.
kk

Gambaran post mortem
Tanda gastroenteritis akut dijumpai. Membrane mukosa dari lambung dapat menebal dan lunak
dengan gambaran erosi dan dilapisi oleh deposit putih keabu-abuan. Gambaran yang sama
dapat dilihat pada duodenum. Tanda-tanda degenerasi tubulus ginjal dapat dijumpai.
kk

KERACUNAN KRONIS (PLUMBISM, SATURNISM ATAU KERACUNAN SATURNINE)
Keracunan kronis dapat dijumpai pada tenaga kerja perusahaan dan industri yang
menggunakan timbal dan garamnya, kebanyakanannya akibat inhalasi dari debu timbal dan
asapnya. Oleh itu, hal ini sering terjadi kepada pembakar cat atau pembuat cat, tukang pipa,
pembuat besi, pembuat kaca, pembuat lampu listrik, tenaga kerja lombong timbal. Selain itu, hal
ini dapat juga terjadi akibat makanan berkaleng yang terkontaminasi dengan timbal, minum air
yang disimpan dalam berkas timbal dan dari penggunaan kerap pewarna rambut dan kosmetik
mengandung timbal.
kk
Gejala
Gejala utama adalah kolik dan konstipasi, garis timbal, anemia, paralisis, ensefalopati dan
manifestasi kardio renal.
kk
Garis timbal : Suatu garisan biru di persimpangan gusi dan gigi terutamanya pada rahang
atas,tampak jelas apabila gigi kotor dan terinfeksi oleh hidrogen sulfida dari
dekomposisi makanan dalam mulut membentuk presipitat timbal sulfide. Garisan
birumenandakan absorpsi timbal, tetapi dapat hilang jika mulut sering
dibersihkan dan gigi rusak dibuang. Pasien merasakan manis kelogaman dalam
mulut, nafas berbau, dispepsia.
Anemia : Sel darah merah menujukkan anemia hipokromik dan retikulositosis. Platelet
menurun. Dibawah cahaya ultraviolet, jumlah sel darah merah meningkat 75
hingga 100 persen. Anemia terjadi mungkin akibat penurunan waktu kehidupan
sel darah merah dan inhibisi pembentukan haem akibat gangguan pada
perobahan besi ke protoporphyrin. Timbal mensupresi enzim yang terlibat dalam
proses sintesis haem.
Paralisis: Paralisis melibatkan otot ekstensor dari jari dan pergelangan kecuali supinator
longus menyebabkan wrist drop dan claw shaped hand. Paralisis dapat
menyebat ke ekstensor kaki, menyebabkan dropped foot. Otot ekstraokuler
dapat terganggu. Nyeri pada sendi besar dan tremor yang meningkat dengan
pergerakan dapat tampak sebelum terjadi paralisis.
Ensefalopati: Ensefalopati berhubungan dengan keracunan kronis, jarang tampak pada
dewasa tetapi biasanya pada bayi yang menunjukkan gejala ataksia, muntah,
letargi, stupor, konvulsi dan koma pada keracunan akut. Hal ini melibatkan
serebral seperti nyeri kepala hebat, hilang konsentrasi dan memori, insomnia,
neuritis optik, konvulsi, hallusinasi, delirium dan koma. Kerusakan otak
permanen ditemui pada 25% yang selamat.
Manifestasi kardio-renal: Peningkatan tekanan darah dan perobahan arterioskerotik dapat
dijumpai. Urin mengandung albumin dan jumlah timbal,
coproporphyrin III, dan asam d-aminolaevulinik yang abnormal.
Nefritis interstisial dapat terjadi.
Sistem reproduksi: Gangguan menstruasi, keguguran dapat terjadi kepada wanita, sementara
mandul dapat dijumpai pada laki-laki baik wanita.
Diagnosis
Pemeriksaan kimia dan pengukuran jumlah timbal dalam urin dan darah mengkonfirmasi
diagnosis. Nilai timbal dalam urin biasanya lebih dari 0,08 mg per liter (diperiksa pada urin 24
jam) dan nilai daram darah lebih dari 0,8 mg per liter. Glikosuria dan aminokarduria dapat
dijumpai pada anak-anak. Untuk identifikasi awal toksisitas timbal, pengukuran estimasi
coproporphyrin dan asam amino laevulinic delta (ALA) dapat dilakukan. Jika jumlah kecil urin
diacidifikasi oleh beberapa tetes asam asetat glacial dan kemudian dicampur eter dengan
jumlah yang sama dan dilihat dibawah lampu ultra violet, coproporphyrin III dapat dijumpai
sebagai fluoresen kemerahan. Jumlah asam d-aminolaevulinik dalam plasma adalah lebih dari
0,1 mg per ml dan dalam wine lebih dari 13 mg per liter. Tanda pada foto rontgen kelihatan
garisan radio opaque pada metafisis tulang panjang dapat dijumpai pada anak-anak. Tambahan
lagi, materi opaque dapat dilihat pada foto rontgen lambung dan usus.
kk

Pengobatan
Konsentrasi timbal dalam darah pasien melebihi 70 mg/dL dianggap serius dan harus dirawat
inap. Natrium bikarbonat harus diberikan dalam dosis besar antara 20 hingga 30 g per hari
dibagikan kepada 4 atau 5 kali, untuk meningkatkan output timbal bertukar dari timbal fosfat
tribasik tidak larut ke fosfat dibasic larut. Satu kapsul mengandung ammonia khlorida harus
diberikan secara regular setiap 4 jam, diikuti oleh konsumsi air dan diet rendah kalsium selama
3 minggu. Injeksi iv 15 ml dari 20% kalsium glukonat atau 10 m dari 10% kalsium khlorida harus
diberikan perlahan-lahan untuk melegakan kolik timbal. Magnesium sulfat atau natrium sulfat
dapat diberikan untuk membuang timbal dari usus besar.
kk
Pada kasus ensefalopati, pungsi lumbal diagnostik dilakukan. Untuk menurunkan
tekanan intrakaranial, iv urea 1g/kg dilarutkan dalam 200 ml 10% glukosa atau mannitol harus
diberikan. Walaubagaimanapun, urea tidak diberikan jika fungsi ginjal tidak adekuat. Pada
anak-anak, HD Smith menyarankan injeksi intramuscular BAL diikuti dengan kalsium dinatrium
edetat (Kasium EDTA). Kasium EDTA dalam dosis 1g dilarutkan dalam 500 mL. 5% cairan
NaCL atau dekstrose diberikan secara iv, sekurang-kurangnya 1 jam. Pada dewasa, 1 g
diberikan sehari 2 kali selama 5 hari dan dosis total harus tidak melebihi 80 mg/kg pada dewasa
dan 70 mg/kg pada anak-anak. Pemberian obat harus dimonitor supaya tidak terjadi efek
nefrotoksik.
kk
Ventilasi saluran asap adekuat dalam perusahaan timbal, kebersihan dan
pemeriksaan medis berjadwal harus dilaksanankan kepada tenaga kerja perusahaan timbal
untuk mendeteksi tanda keracunan timbal dari awal. Setiap hari tenaga kerja harus makan diet
tinggi kalsium dengan banyak susu dan harus minum air mengandung sedikit asam sulfur.
kk


Gambaran Post-Mortem
Garisan biru di sepanjang gusi dapat dilihat. Otot yang lumpuh berupa flaksid dan menunjukkan
degenerasi lemak. Usus tegang dan menebal. Hepar dan ginjal ditemukan keras dan tegang.
Nekrosis tubulus dengan badan inklusi asidofilik intra-nukleus dapat dilihat. Badan inklusi juga
dapat ditemui dalam hepar. Jantung dapat hipertrofi dan dapat dijumpai atheroma pada aorta
dan katup aorta. Edema serebral, perdarahan pungtata dan meningitis proliferative dapat
dijumpai.
kk

Deteksi Timbal dalam Urin dan feses
Pada kasus meragukan, adalah diperlukan pemeriksaan analisis urin dan feses untuk
kandungan timbal. Deteksi timbal bukan hanya untuk positif diagnosis keracunan timbal, tetapi
jumlah sebenar harus ditentukan, sebagaimana beberapa makanan yang dikonsumsi manusia
sehat mengandung timbal dalam jumlah kecil seperti sosis, daging, kekacang, ceri, apel dan
buah lain. Menurut Kehoe, rata-rata output timbal harian orang Amerika dalam urin adalah 0,03
mg dan 0,32 mg dalam feses. Manakalah jumlah rata-rata pada banyak Negara lain adalah
35mg/liter urin dan 17 mg/100 mL dalam darah. Perbedaan jumlah timbal dalam eksresi adalah
karena perbedaan jumlah timbal dalam makanan harian dikonsumsi berdasarkan komunitas
yang berbeda.
kk

Aspek Medikolegal
Timbal dalam bentuk logam tidak beracun, tetapi bereaksi terhadap sekresi usus dan dapat
menjadi racun setelah menyerap dalam tubuh sebagai garam. Timbal digunakan untuk
membuat pipa, penyalut kabel listrik, plat simpanan baterai, alloy, mainan anak-anak, seramik,
cat, pemotong berlian dan lain-lain. Missil timbal yang tinggal tertanam dalam jaringan setelah
luka tembak dapat menimbulkan gejala keracunan. Waktu diperlukan untuk menghasilkan
gejala bervariasi dan dilaporkan antara 12 hari hingga 48 tahun. Solubilitas timbal lebih besar
dalam lemak dan cairan badan berbanding air dan solubilitas meningkat dengan peningkatan
tekanan CO2 atau dengan peningkatan pH.
kk
Keracunan timbal akut jarang terjadi, dan biasanya berakhir dengan penyembuhan.
Keracunan kronis lebih sering dan sangat menarik dari sudut higienis kerana berhubungan
dengan penyakit industri. Kasus keracunan timbal kronis dapat dirujuk kepada dokter
berdasarkan Dalam Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No.01/1981 tentang
kewajiban melaporkan penyakit akibat kerja disebutkan bahwa: penyakit akibat kerja adalah
setiap penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan atau lingkungan kerja.
kk
Keracunan bunuh diri dengan menggunakan garam timbal jarang terjadi.
kk
Timbal dapat digunakan untuk aborsi dengan menghasilkan kontraksi tonik dari uterus
dan menyebabkan degenerasi sel embrionik dan epitel korional. Campuran bahan mengandung
timbal merah sebagai bahan utama untuk aborsi. Penggunaan diachylon atau pasta timbal
sebagai bahan aborsi adalah biasa digunakan sehingga penjualan disekat di England dibawah
Peraturan Racun.
kk
Timbal dapat diserap ke dalam tubuh dari saluran nafas, saluran cerna atau dari kulit
terluka. Absorpsi dari saluran nafas adalah paling poten dari keracunan industry dan
menghasilkan gejala keracunan timbal apabila 1 hingga 2 mg timbal diinhalasi setiap hari untuk
waktu yang lama. Partikel timbal dengan diameter 0,01 hingga 0,1 m sudah dapat diabsorpsi.
Jalan masuk lain mengambil masa yang lebih lama dan memerlukan jumlah yang lebih besar
untuk menghasilkan efek yang sama.
kk
Aborsi bukan sahaja berlaku pada wanita hamil yang menderita keracunan timbal
kronis antara 3 hingga 6 bulan, tetapi dapat terjadi kepada wanita sehat jika dihamili oleh laki-
laki yang menderita keracunan timbal kronis. Aborsi tersebut terjadi akibat pengaruh blastoforik
dari kondisi suaminya terhadap sperma.
kk

gg. Toxicological Profile For Lead. U.S. Department Of Health And Human Services, Agency
for Toxic Substances and Disease Registry. USA, 2007.
hh. Childhood Lead Poisoning
kk. Mathiharan K, Patnaik AK, Lead (Shisha) in Organic Irritant Toxicology. Modis Medical
Jurisprudence and Toxicology. 23
rd
edition, Lexis Nexis Butterworths Wadhwa Nagpur

Anda mungkin juga menyukai